Anda di halaman 1dari 1

RINGKASAN

Minyak kepayang adalah minyak yang dihasilkan dari biji buah kepayang (Pangium
edule) yang banyak tumbuh di negara tropis terutama di Malaysia dan Indonesia.
Di Indonesia, kepayang ditanam oleh masyarakat di berbagai daerah mulai dari
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Minyak kepayang memiliki
kandungan asam linoleat dan oleat yang tinggi. Asam linoleat dan oleat biasanya
digunakan dalam bidang kosmetik sebagai emolien. Nanoteknologi merupakan
salah satu inovasi terbaru yang dapat digunakan dalam sistem penghantaran
sediaan kosmetik karena dapat meningkatkan proses penghantaran obat.

Penelitian ini bertujuan untuk membuat minyak kepayang menjadi sediaan


naoemulsi, menentukan konsentrasi PEG 400 agar dapat menghasilkan sediaan
nanoemulsi serta mengetahui stabilitas fisik dari sediaan naoemulsi. Variasi
konsentrasi PEG 400 pada sediaa nanoemulsi yaitu 0%, 24% dan 14%. Stabilitas
fisik dari nanoemulsi yaitu meliputi organolpetis dari sediaan (bau, warna,
kejernihan serta pemisahan fase yang terjadi).

Pengujian asam lemak pada minyak kepayang dilakukan terlebih dahulu sebelum
proses formulasi yaitu dengan menggunakan Gas Chromatography). Metode yang
digunakan pada formulasi nanoemulsi pada penelitian ini metode SNEDDS (Self
Nano-Emulsifying Drug Delivery System). SNEDDS merupakan metode kombinasi
dari emulsifikasi tenaga rendah (pencampuran secara spontan dengan bantuan
magnetic stirrer) dan tinggi (sonikator). Evaluasi karakteristik sediaan nanoemulsi
meliputi: organoleptis, serta ukuran partikel, indeks polidispersitas dan zeta
potensial dengan menggunakan alat Potential Size Analizer (PSA). Analisis data yang
digunakan pada penelitian ini yaitu One Way Annova dan uji lanjutnya yaitu
Tuckey.

Nanoemulsi yang dihasilkan memiliki organoleptis berupa warna kuning jernih dan
memiliki bau yang khas, ukuran partikel yaitu F1: 11,60, F2: 13,43 dan F3: 10,93
dengan indeks polidispersitas F1: 0,29, F2: 0,06 dan F3: 0,11 dan zeta potensial
F1: -53,76, F2: -18,53 dan F3: -28,70. Jadi,dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa formula 2 merupakan formulasi nanoemulsi yang terbaik karena memiliki
ukuran partikel, indeks polidispersitas dan zeta potensial yang baik. Saran untuk
penelitian selanjutnya yaitu dilakukan uji lanjut tentang optimasi nanoemulsi
minyak kepayang serta dapat dikembangkan lagi menjadi nanoemulsi krim
ataupun nanoemulsi gel.

Anda mungkin juga menyukai