Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik merupakan perwujudan dari tatanan


beberapa aspek penting yang saling mendukung. Salah satu upaya mewujudkannya dengan
mencanangkan wacana reformasi birokrasi. Pada hakikatnya, reformasi birokrasi adalah
upaya pemerintah untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar berbagai aspek
seperti kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business prosess) dan sumber daya
manusia aparatur. Aspek sumber daya manusia aparatur merupakan aspek yang penting
dilakukan reformasi karena berkaitan dengan subjek dalam pelaksanaan tugas pemerintahan.
Sikap aparatur negara yang bersih, kompeten, dan siap melayani sudah perlu dibentuk dan
ditanam ketika pertama mulai masuk dalam sebuah instansi pemerintahan dengan status
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Salah satu kebijakan yang dibuat negara untuk
membentuk sikap bagi CPNS yakni mengamanatkan untuk wajib melaksanakan pendidikan
dan pelatihan (Diklat) seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.5 Tahun 2014.
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2000, jenis pendidikan dan pelatihan
yang strategis bagi CPNS adalah diklat prajabatan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai salah satu instansi pemerintahan
yang bergerak di bidang kesehatan juga menerapkan diklat prajabatan bagi CPNS baru.
Sebelum melaksanakan prajabatan, semua CPNS sudah mendapat gambaran ketika
pelaksanaan kegiatan orientasi di unit kerja berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor: 56 tahun 2013. Diklat prajabatan merupakan lanjutan dari kegiatan orientasi sehingga
nilai-nilai dasar PNS diharapkan dapat lebih dipahami dan diterapkannya ketika menduduki
sesuai jabatan nantinya. Nilai-nilai dasar profesi PNS terangkum dalam ANEKA
(akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi)
Berdasarkan PERKALAN No.38 Tahun 2014 tentang pedoman penyelenggaran
prajabatan golongan III terdapat pola baru diklat prajabatan yang terdiri dari dua tahapan
yakni internalisasi dan aktualisasi. Pada tahap internalisasi, semua peserta diklat prajabatan
dari CPNS Kementerian Kesehatan mendapatkan materi nilai-nilai dasar dan membuat
rancangan kerja. Tahapan selanjutnya yaitu tahap aktulisasi dimana semua CPNS harus
melaksanakan rancangan kerja yang dibuat dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS di unit
kerja masing-masing. Oleh karena itu, kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS seperti ini

1
dinilai sangat penting untuk membentuk pegawai negeri sipil yang nantinya memiliki
kesiapan, mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat

B. TUJUAN

Aktualisasi nilai - nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil bertujuan untuk
membentuk Pegawai Negeri Sipil yang professional dan memiliki karakter berdasarkan nilai -
nilai dasar profesi PNS yang harus diinternalisasikan dan diaktualisasikan dilingkungan
tempat kerja.

C. MANFAAT

Manfaat dari aktualisasi nilai - nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil antara lain :
1. Aparatur Sipil negara dapat mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai pelayan
publik sesuai dengan fungsi, tugas dan peran ASN
2. Terwujudnya Aparatur Sipil Negara yang professional, berkomitmen, beretika dan
berintegritas

2
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI AKTUALISASI

Ide pembangunan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional atau National brain center hospital
ini lahir dari kesadaran bahwa permasalahan dibidang kesehatan otak dan syaraf (neurologi)
di Indonesia mengalami peningkatan dan memerlukan penanganan yang lebih terpadu.
Stroke merupakan salah satu sumber penyebab gangguan otak pada usia masa puncak
produktif dan menempati urutan kedua penyebab kematian sesudah penyakit jantung pada
sebahagian besar negara di dunia. Di negara barat yang telah maju, stroke menempati urutan
ketiga sebagai penyebab kematian sesudah penyakit jantung iskemik dan kanker.
Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 ditemukan peningkatan jumlah penderita
stroke menurut umur dibandingkan dengan tahun 2007. Pada usia 45-54 tahun meningkat
dari 8% pada 2007 menjadi 10% pada 2013. Usia 55-64 tahun meningkat dari 15% pada 2007
menjadi 24% pada 2013. Kasus stroke pada tahun 2013 menurut jumlah penduduk juga
meningkat dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu 8.3% per 1000 penduduk menjadi 12.1%
pada tahun 2013. Dengan adanya Rumah Sakit Pusat Otak nasional adalah milik pemerintah
yang khusus menangani penyakit sistem saraf, yang belum ada di Indonesia, sehingga rumah
sakit ini menjadi pusat rujukan nasional.
Rumah Sakit Otak Nasional yang beralamat di Jalan MT Haryono Cawang, Kramat Jati,
Jakarta Timur 13630 telah diresmikan pada hari Jumat pagi 1 Februari 2013 oleh Menteri
Kesehatan RI Ibu Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH bertepatan dengan hari lahir almarhumah dr.
Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.Ph, beliau yang telah melakukan pemancangan tiang
pertama pembangunan gedung Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta pada tanggal 1
Nopember 2011 saat itu sebagai Menteri Kesehatan RI.
Rumah Sakit ini di dirikan untuk memberikan pelayanan otak dan sistem persarafan yang
belum tersedia di Jakarta dan akan dijadikan center of exelent terdiri advence clinical,
restoration & rehabilition, education & training, basic clinical & comprehensive research,
product development, dan community police development serta memenuhi amanat yang
tertuang dalam Permenkes No.659/Menkes/PER/VIII tahun 2009 sebagai Word Class
Hospital.
Rumah Sakit Pusat Otak Nasional akan menjadi pusat rujukan nasional dalam
penanganan khusus kesehatan otak dan saraf, juga sebagai pilot project (percontohan) dalam
pelayanan khusus kesehatan otak dan saraf yang benar (leg artis) dan diharapkan berdampak

3
sistemik (domino effect) ke daerah lain seluruh Indonesia serta menjadi lahan penelitian
neurosains dan pendidikan khusus dibidang otak dan saraf.
Konsep Rumah Sakit ini diharapkan menyatukan proses pelayanan, pendidikan, dan
penelitian sehingga nantinya bisa bersaing di tingkat global kata endang saat memberikan
sambutan di Jakarta, selasa (1/11/2011). Biaya pembangunan rumah sakit setinggi 12 lantai
tersebut menelan biaya nominal sebesar Rp.230 milyar yang diambil dari APBN tahun 2011
dan 2012. Biaya tersebut belum termasuk ongkos pembebesan lahan yang ditanggung oleh
Kementerian Keuangan.
Dengan luas lahan 11.955 M2, saat ini telah berdiri gedung seluas kurang lebih 32.000
M2 direncanakan mempersiapkan dokter spesialis dari berbagai kualifikasi dilengkapi dengan
teknologi mutakhir, yang terdiri atas peralatan neuroimaging, neuradiagnostik,
neurointervensi neurocipatologi agar dapat memberikan pelayanan yang peripurna dan
prima. Dengan penyediaan sarana dan prasarana yang prima, serta peningkatan pelayanan,
maka diharapkan keberadaan RSP Otak Nasional akan mengubah citra rumah sakit
pemerintah di mata masyarakat. Dari yang semula dianggap tidak memberikan pelayanan
yang baik, menjadi berbalik dimana rumah sakit pemerintah justru bisa menyediakan
pelayanan dengan kualitas tinggi seperti di negara maju. Rumah Sakit akan dapat
menampung pelayanan rawat inap dengan kapasitas tempat tidur 446 tempat tidur, pelayanan
gawat darurat, kamar operasi gawat darurat, kamar operasi sentral, ICU, NICU/PICU/HC,
Cat-lab, Hemodialisis, Rehabilitasi Medik Neuro, Poliklinik Spesialisdan Sub dan Spesialis,
Poliklinik Khusus Neurobehavior dewasa dan anak.
Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor :
HK.03.05/III1818/2012 tanggal 28 September 2012 telah dibentuk Tim Persiapan
Operasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (National Brain Center Hospital) yang
diketuai oleh Direktur Umum dan Operasional RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo yaitu Dr
Omo Sp.OG dengan tugas pokok melaksanakan persiapan pembukaan Rumah Sakit Pusat
Otak Nasional Jakarta tanggal 01 Februari 2013.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 045 tahun 2012 ditetapkan organisasi dan tata
kerja Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta tertanggal 29 Oktober 2012 dan berdasarkan
surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor :
B/2668/M.PAN-RB9/2012 tanggal 24 September 2012 perubahan organisasi semua direksi
dan jabatan diluar Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum menjadi non eselon, dan
disetarakan sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 30/MENKES/SK/I/2013
tanggal 25 Januari 2013.
4
Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Nomor : 221
tahun 2013 tanggal 30 Januari 2013 telah diberikan ijin operasional sementara Rumah Sakit
Pusat Otak Nasional kepada Direktur BUK Rujukan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI.
Direksi Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta dilantik bersamaan dengan peresmian
rumah sakit yaitu Jumat 1 Februari 2013 juga oleh Menteri Kesehatan bersamaan pelantikan
pejabat lain di Kementerian Kesehatan dengan susunan Direksi sebagai berikut : dr. Mursyid
Bustami, SP.S (K), KIC sebagai Direktur Utama, dr. Andi Basuki Prima Birawa, SP.S
sebagai Direktur Pelayanan, Drg. Sophia Hermawan, M.Kes sebagai Direktur SDM
Pendidikan dan Pelatihan dan Drs. Syamsuri, MM sebagai direktur Keuangan dan
Administrasi Umum.

VISI, MISI, NILAI, MOTTO, TUJUAN

VISI

“MENJADI RUMAH SAKIT PUSAT RUJUKAN NASIONAL BIDANG OTAK DAN


SISTEM PERSARAFAN”

MISI

1. Mewujudkan Pelayanan Otak dan Sistem Persarafan Bermutu Tinggi dan Terjangkau Oleh
Semua Lapisan Masyarakat
2. Mewujudkan Pendidikan Dan Penelitian Yang Mampu Memberikan Kontribusi Pada
Pemecahan Masalah Otak Dan Sistem Persarafan Di Tingkat Nasional Dan Internasional
3. Mewujudkan Penapisan IPTEK Di Bidang Ilmu Kesehatan Otak Dan Sistem Persarafan
4. Mewujudkan Kenyamanan dan Kesejahteraan Pegawai

NILAI-NILAI

B : Benevolent : Senantiasa Melayani Pasien Dengan Tulus


R : Responsive : Selalu Siap Tanggap
A : Attentive : Memberi Perhatian Penuh Terhadap Pasien
I : Innovative : Mengikuti Perkembangan Ilmu
N : Noble : Sesuai Dengan Motto RS Yaitu "Melayani Dengan Mulia"

5
MOTTO

" MELAYANI DENGAN MULIA "

TUJUAN

" MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN OTAK DAN SISTEM PERSARAFAN


UNGGUL UNTUK SEMUA LAPISAN MASYARAKAT DENGAN BERBAGAI
TINGKAT KESULITAN, BAIK BAGI PASIEN DARI DALAM MAUPUN LUAR
NEGERI "

6
7
JABATAN NAMA
dr. Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC,
Direktur Utama
MARS.
Dr. dr. Andi Basuki Prima Birawa, Sp.S
Direktur Pelayanan
(K), MARS.
Direktur SDM & DIKLIT drg. Sophia Hermawan, M.Kes.
Direktur Keuangan & Administrasi Umum Drs. Syamsuri, MM, M.Ak.
Kepala Bidang Medik dr. Kemal Imran, Sp.S, MARS.
Kepala Bidang Perawatan MG. Enny Mulyatsih, M.Kep, Sp.KMB.
Kepala Bidang Penunjang Mirnawaty, S. Kp. MARS.
Kepala Bagian Sumber Daya Manusia dra. Nura Ridhawati, M.Si.
Kepala Bagian Pendidikan Dan Pelatihan Meuthia Helma, SE, M.M.
Kepala Bagian Penelitian Dan Pengembangan dr. Adin Nulkhasanah, Sp.S, MARS.
Kepala Bagian Keuangan Ida Bagus Ngurah Semadi, S.E., M.M.
Ka.Sub. Bagian Program Dan Anggaran Harni Tripurwanti, S. Sos.
Ka.Sub. Bagian Perbendahara dan Akuntansi Jatmiko, S.E.
Ka.Sub. Bagian Mobilisasi Dana Usman Ali, S.E.
Kepala Bagian Administrasi Umum Hendrik Johanes, S.E, M.Kes.
Ka.Sub. Bagian T.U. dan Pelaporan Pelita Apriany, SKM, M.M.
Ka.Sub. Bagian Rumah Tangga Dan Perlengkapan Nur Muhammad, SKM, MKM.
Ka. Satuan Medik Fungsional I dr. Lyna Soertidewi, Sp.S, (K), M.Epid
Ka. Satuan Medik Fungsional II dr. Nizar Yamanie, Sp.S, (K)
Ka. Satuan Medik Fungsional III dr. Silvia F. Lumempouw, Sp.S, (K)
Ka. Satuan Medik Fungsional V drg. Nella Arman Saibi
Ka. Instalasi Rawat Inap dr. Lyna Soertidewi, Sp.S, (K), M.Epid
Ka. Neuro Diagnostik dr. Silvia F. Lumempouw, Sp.S, (K)
Ka. Instalasi Rawat Jalan dr. Weny Rinawati, Sp.PK
Ka. Instalasi Neuro Restorasi dr. Hendro Birowo, Sp.S
Ka. Pelaksana Tugas Instalasi Gizi Rodlia, Sp.Gz
Ka. Pelaksana Tugas Instalasi Rekam Medik Sri Jumiati Agustina, SKM
Ka. Instalasi Farmasi Dra. Masfiah, Apt
Ka. Instalasi Bedah Sentral dan Sterilisasi Sentral dr. Abrar Arham, Sp.BS.
Ka. Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat
dr. Eka Musridharta, Sp.S, KIC
Intensif
Ka. Pelaksana Tugas Instalasi Sistem Informasi R.S. Tri Cahyo Rahargo, S.Kom
Ka. Instalasi Pemulasaraan Jenazah dr. Redy, M.Kes
Ka. Instalasi Binatu Linda Karolina, AMK
Ka. IPSRS Elisabeth Sa'pag Sampelino, S.T., M.M.

8
Ka. Pelaksana Tugas Instalasi Laboratorium dan
dr. Cynthia, Sp.S
Bank Darah
Ka. Pelaksana Tugas Instalasi Radiologi dr. Melita, Sp.Rad
Ka. SPI dr. Adhy Nugroho, MARS
Ka. Komite Medik dr. Lyna Soertidewi, Sp.S, (K), M.Epid
Ka. Komite Keperawatan dr. Siska Dia Lestari, Sp.Kep, Ners

9
BAB III
RENCANA AKTUALISASI

Tabel 1
FORMULIR JENIS DAN JUMLAH KEGIATAN AKTUALISASI

Jenis Kegiatan Jumlah Nama Kegiatan


SKP 5 1. Meremajakan Program Kompter
2. Melaksanakan Uji Coba Program Komputer
3. Menyusun Dokumentasi Program Komputer
4. Membuat Sistem Prosedur Program Komputer
5. Melakukan Perbaikan Terhadap Gangguan Sistem Operasi Komputer
Tugas Tambahan 1 Melakukan Pendampingan Pengembangan Jaringan Internet
Tugas Kreatifitas 1 Melakukan Dokumentasi Barang Pada Gudang IT

10
Tabel 2
FORMULIR RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN NILAI DASAR YANG TERKANDUNG

Nilai Dasar Yang Terkandung Kontribusi


Kontribusi
Sumber Nama Tahapan Output Terhadap
No Terhadap Nilai
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Uraian Nilai Visi, Misi
Organisasi
Organisasi
1 SKP Meremajakan a. Analisis program Laporan hasil Dalam melakukan Akuntabilitas, Untuk menjaga Dampak Positif
Program komputer yang analisis yang “Analisis Etika Publik, aktifitas “Memberi
Komputer akan diremajakan berisi daftar Peremajaan Program Komitmen pelayanan Perhatian Penuh
program Komputer” peserta Mutu, Anti Rumah Sakit Terhadap Pasien”
komputer yang mengedepankan Korupsi tetap berjalan merupakan salah
akan ketelitian dan dengan baik satu nilai nilai
diremajakan keakuratan. peremajaan yang ada pada
Sehingga diharapkan program Rumah Sakit
bisa menghasilkan komputer Pusat Otak
hasil analisis yang mutlak harus Nasional. Untuk
akurat dan dilakukan bisa menerapkan
bermanfaat. secara rutin dan nilai diatas harus
Ketelitian dan terencana. didukung dengan
keakuratan dalam Dengan rutin primanya seluruh
melakukan analisis melakukan infrastruktur yang
mencerminkan nilai peremajaan ada di rumah
dasar Akuntabilitas program sakit. Secara
dan Etika Publik komputer, khusus untuk
seluruh infrastruktur IT
aktifitas juga harus dalam
pelayanan kondisi prima
rumah sakit baik dalam
khususnya software maupun
yang berkaitan hardware yang
dengan Sistem digunakan
Informasi
berbasis IT

11
b. Memilih dan Program Memilih dan dapat berjalan Dampak Negatif
menentukan komputer baru menentukan lancar Apabila dalam
program yang akan program komputer proses peremajaan
komputer baru digunakan baru yang akan program
yang akan untuk digunakan harus komputer tidak
digunakan menggantikan dilandasi dengan menerapkan nilai
program ketelitian, nilai dasar PNS
komputer yang transparansi dan dikhawatirkan
lama telah tanggung jawab. proses peremajaan
ditentukan Ketelitian, tidak akan bisa
transparansi dan berjalan dengan
tanggung jawab baik khususnya
merupakan cermin pada tahapan
dari nilai dasar implementasi
Akuntabilitas

c. Implementasi Laporan hasil Pada tahapan


Peremajaan peremajaan Implementasi
Program program Peremajaan Program
Komputer komputer Komputer peserta
mengedepankan
transparansi,
efektif dan efisien,
jujur serta bisa
dipertanggung
jawabkan.
Transparansi,
efektif, efisien,
jujur dan tanggung
jawab merupakan
cermin dari nilai
nilai dasar
Akuntabilitas,
Komitmen Mutu

12
dan Anti Korupsi

2 SKP Melaksanakan a. Penginstallan Program Penginstallan Akuntabilitas, Jika Rumah Dampak Positif
Uji Coba program komputer yang program komputer Komitmen Sakit Dengan uji coba
Program komputer yang akan diuji coba yang akan diuji coba Mutu memerlukan program terlebih
Komputer akan diuji coba telah diinstal harus dilakukan sebuah dahulu.
dengan efektif, program baru Diharapkan
efisien dan penuh yang akan program
dengan ketelitian. digunakan komputer lain
Efektif, Efisien dan untuk yang sudah ada
Ketelitian mendukung tidak mengalami
merupakan aktifitas gangguan dan
pencerminan nilai pelayanan, juga bisa menjadi
Akuntabilitas dan maka program bahan
Komitmen Mutu. tersebut harus pertimbangan
melewati untuk proses
proses uji coba pengembangan
b. Monitoring Form hasil Melakukan terlebih dahulu. selanjutnya.
program monitoring monitoring adalah Dengan proses Selain itu dengan
komputer yang program salah satu tahapan uji coba proses uji coba
sedang diuji coba komputer yang yang harus terlebih dahulu terlebih dahulu
sedang diuji dilakukan pada saat nantinya bisa seluruh aktifitas
coba melakukan uji coba dijadikan bahan Rumah Sakit yang
program. Pada pengambilan berhubungan
proses monitoring keputusan dengan pelayanan
ini dibutuhkan apakah tidak akan
ketelitian dan program baru terganggu
kecermatan. tersebut bisa
Ketelitian dan digunakan dan Dampak Negatif
kecermatan tidak akan Dalam proses uji
merupakan salah mengganggu coba program
satu perwujudan dari program lain komputer jika
nilai dasar yang sudah ada tidak menerapkan
Akuntabilitas nilai nilai dasar
PNS tentunya

13
c. Evaluasi program Laporan hasil Setelah proses pasti akan
komputer yang evaluasi penginstallan dan berdampak
sedang diuji coba monitoring dilalui kurang baik pada
tahapan terakhir dari proses uji coba
uji coba program tersebut.
adalah melakukan Khususnya pada
evaluasi program tahapan evaluasi,
yang telah diuji karena hasil dari
coba. Transparansi tahapan evaluasi
dan ketelitian ini nantinya akan
sangat dibutuhkan dijadikan bahan
dalam tahapan ini. pertimbangan
Transparansi dan untuk
ketilitian pengambilan
merupakan salah keputusan
satu cerminan nilai
Akuntabilitas
3 SKP Menyusun a. Melakukan Laporan hasil Dalam melakukan Akuntabilitas, Penyusunan Dampak Positif
Dokumentasi pendataan pendataan pendataan program Etika Publik, dokumentasi Dengan adanya
Program program program komputer, peserta Komitmen program Dokumentasi
Komputer komputer yang komputer harus berkerjasama Mutu komputer Program
digunakan di dengan semua diharapkan bisa Komputer di
instansi kerja bagian unit kerja membantu Rumah Sakit
yang ada di Rumah mempermudah Pusat Otak
Sakit Pusat Otak kinerja Rumah Nasional,
Nasional oleh sebab Sakit Pusat nantinya bisa
itu peserta Otak Nasional. digunakan dengan
mengedepankan Secara khusus maksimal pada
kerjasama, bisa membantu saat melakukan
ketelitian dan kinerja Bagian proses perbaikan
transparansi. SIRS (Sistem komputer.
Kerjasama, Informasi Sehingga proses
Ketelitian dan Rumah Sakit). perbaikannya bisa
Transparansi Karena dengan berjalan dengan
adalah nilai nilai adanya cepat dan aktifitas

14
dasar dari dokumentasi pelayanan kepada
Akuntabilitas dan program pasien tidak
Komitmen Mutu komputer ini tergaanggu.
nantinya bisa
sangat Dampak Negatif
b. Melakukan Program Program komputer membantu pada Dalam tahapan
pengelompokan komputer yang sudah terdata saat proses penyusunan
program sudah dari semua bagian perbaikan dokumentasi
komputer dikelompokan unit kerja Rumah komputer. komputer jika
berdasarkan Sakit Pusat Otak tidak menerapkan
jenisnya Nasional pada nilai nilai dasar
tahapan ini akan PNS tentunya
dikelompokkan lagi pasti akan
ke dalam beberapa berdampak
jenis. Pada tahapan kurang baik pada
ini peserta tahapan tahapan
mengedepankan kegiatan tersebut.
ketelitian dan Khususnya pada
kecermatan dalam tahapan
prosesnya. penyusunan
Ketelitian dan dokumentasi
Kecermatan program
mencerminkan nilai komputer, karena
Akuntabilitas hasil dari
penyusunan
program
c. Penyusunan Dokumentasi Pada tahap komputer ini
dokumentasi program penyusunan nantinya akan
program komputer dokumentasi. terus digunakan
komputer tersusun Peserta sebagai sarana
mengendepankan untuk membantu
transparansi, proses perbaikan
ketelitian dan komputer
efektif. Sehingga
diharapkan bisa

15
menhasilkan
dokumentasi
program komputer
yang lengkap dan
akurat.
Transparansi,
Ketelitian, Efektif
dan Akurat
mencerminkan nilai
Akuntabilitas,
Etika Publik dan
Komitmen Mutu
4 SKP Membuat a. Analisa program Laporan hasil Sebelum membuat Akuntabilitas, Rumah Sakit Dampak Positif
Sistem Prosedur komputer yang analisa sistem prosedur Komitmen Pusat Otak “Senantiasa
Program akan dibuat program komputer, Mutu, Etika Nasional dalam melayani pasien
Komputer sistem terlebih dahulu Publik aktifitas dengan tulus”
prosedurnya harus melakukan pelayanannya merupakan salah
analisa program sudah satu nilai nilai
yang akan dibuat menggunakan Rumah Sakit
sistem prosedurnya. beberapa Pusat Otak
Dalam melakukan program Nasional.
analisa program komputer yang Diharapkan
peserta sangat berasal dari dengan adanya
mengedepankan Kementerian sebuah sistem
ketelitian dan Kesehatan. prosedur program
keakuratan. Tentunya komputer seluruh
Sehingga diharapkan dengan pegawai Rumah
bisa menghasilkan dibuatnya Sakit Pusat Otak
hasil analisis yang sebuah Sistem Nasional yang
akurat dan prosedur sebelumnya masih
bermanfaat. program awam dengan
Ketelitian dan komputer bisa beberapa software
keakuratan dalam membantu user yang digunakan di
melakukan analisis yang memang Rumah Sakit
mencerminkan nilai belum pernah Pusat Otak

16
dasar Akuntabilitas menggunakan Nasional sedikit
dan Komitmen program terbantu karena
Mutu komputer yang sudah ada
ada di Rumah panduan cara
Sakit Pusat menggunakannya,
b. Pembuatan Sistem Setelah melakukan Otak Nasional. sehingga seluruh
sistem prosedur prosedur analisa program, aktifitas
program program tahapan selanjutnya pelayanan kepada
komputer komputer adalah mulai pasien tetap bisa
tersusun membuat sebuah berjalan dengan
sistem prosedur. baik dan lancar
Dalam membuat
sebuah sistem Dampak Negatif
prosedur haruslah Dalam tahapan
detail dan mudah penyusunan
dipahami oleh user. dokumentasi
Pada tahapan ini komputer jika
peserta tidak menerapkan
mengedepankan nilai nilai dasar
ketelitian , PNS tentunya
kecermatan, pasti akan
efektif, efisien, berdampak
inovasi. Ketelitian, kurang baik pada
Kecermatan, tahapan tahapan
Efektif, Efisien dan kegiatan tersebut.
Inovasi Khususnya pada
mencerminkan nilai tahapan
dasar Akuntabilitas pembuatan sistem
dan Komitmen prosedur program
Mutu komputer

17
c. Sosialisasi Kritik dan Tahap terakhir dari
kepada user saran dari user pembuatan sistem
prosedur program
komputer ini adalah
sosialisasi kepada
user. Pada tahapan
ini peserta
mengedepankan
sopan santun dan
keramahan dalam
memberikan
sosialisasi kepada
user. Sopan santun
dan keramahan
merupakan cerminan
nilai Etika Publik
5 SKP Melakukan a. Menerima Form laporan Dalam menerima Akuntabilitas, Tidak bisa Dampak Positif
Perbaikan laporan gangguan gangguan laporan gangguan Nasionalisme, dihindari di “Selalu Siap
Terhadap dari user dari user baik secara Etika Publik, dalam sebuah Tanggap”
Gangguan lisan ataupun tertulis Komitmen organiasasi merupakan salah
Sistem Operasi peserta Mutu, Anti atau instansi satu nilai nilai
Komputer mengedepankan korupsi yang sudah yang ada pada
keramahan, sopan menerapkan Rumah Sakit
santun dan tidak teknologi IT Pusat Otak
membeda bedakan pada aktifitas Nasional. Dalam
siapa yang kerjanya, menyelesaikan
melaporkan sebuah permasalahan
gangguan, semua gangguan atau khususnya yang
laporan gangguan permasalahan berkaitan dengan
yang masuk akan yang IT juga harus
segera ditindak disebabkan selalu siap dan
lanjuti. Keramahan, oleh kerusakan tanggap. Karena
sopan santun, tidak hardware atau sudah didukung
membeda bedakan software pasti dengan Sistem
mencerminkan nilai mungkin bisa Pelaporan

18
nilai Etika Publik terjadi. Gangguan yang
dan Nasionalisme Diharapkan baik juga staf IT
dengan adanya yang kompeten
Laporan dibidangnya.
b. Menentukan Langkah Setelah menerima Gangguan yang
langkah perbaikan telah laporan jelas dan Dampak Negatif
perbaikan ditentukan gangguan.Tahapan lengkap serta Dalam melakukan
selanjutnya adalah kesiap siagaan perbaikan
menentukan langkah bagian SIRS gangguan sistem
perbaikan yang akan (Sistem operasi komputer
dikerjakan. Dalam Informasi jika tidak
menentukan langkah Rumah Sakit) menerapkan nilai
perbaikan yang akan segala nilai dasar PNS
dikerjakan peserta permasalahan tentunya pasti
mengedepankan yang timbul akan berdampak
kerjasama, bisa dengan kurang baik pada
ketelitian, efektif cepat tahapan tahapan
dan efisien. terselesaikan. kegiatan
Kerjasama, Sehingga tidak perbaikan
Ketelitian, Efektif sampai tersebut. Karena
dan Efisien mengganggu dibutuhkan
mencerminkan nilai aktifitas kerjasama yang
nilai Etika Publik, pelayanan kompak dalam
Akuntabilitas dan kepada pasien melalukan
Komitmen Mutu perbaikan sistem
operasi komputer

c. Melakukan Perbaikan telah Pada tahapan


perbaikan dilakukan melakukan
perbaikan ini peserta
mengedepankan
kerjasama,
tanggung jawab,
disiplin, efektif dan
efisien. Sehingga

19
diharapkan
gangguan yang
dilaporkan dapat
diperbaiki dengan
cepat. Kerjasama,
Tanggung jawab,
Disiplin, Efektif
dan efisien
mencerminkan nilai
nilai Etika Publik,
Anti Korupsi dan
Komitmen Mutu
6 Tugas Melakukan a. Menerima tugas Lisan / Surat Dalam menerima Akuntabilitas, Untuk menjaga Dampak Positif
Tambahan Pendampingan dari atasan Tugas tugas dari atasan Nasionalisme, kinerja Dengan adannya
Pengembangan peserta Etika Publik, pelayanan pengembangan
Jaringan Internet mengedepankan Anti Korupsi Rumah Sakit jaringan internet
nilai sopan santun Pusat Otak yang sedang
dan keramahan. Nasional tetap dilakukan,
Sopan santun dan berjalan dengan diharapkan
Keramahan baik, pihak kinerja pelayanan
merupakan cermin management di Rumah Sakit
nilai nilai dasar Rumah Sakit Pusat Otak
Etika Publik Pusat Otak Nasional bisa
Nasional semakin
sedang meningkat dan
b. Melaksanakan Tugas telah Dalam melakukan juga tingkat
pendampingan dilaksanakan melaksanakan tugas pengembangan kepuasan pasien
pendampingan ini jaringan juga meningkat
peserta internet. Hal ini
mengedepankan bertujuan untuk Dampak Negatif
nilai nilai kerja meningkatkan Dalam melakukan
sama, keramahan, mutu kualitas pendampingan
sopan santun, pelayanan jika tidak
komunikasi yang rumah sakit menerapkan nilai
baik, pengabdian kepada pasien. nilai dasar PNS

20
dan tentunya pasti
profesionalisme. akan berdampak
Karena tugas kurang baik pada
pendampingan ini tahapan tahapan
harus berhubungan kegiatan
dengan orang lain perbaikan
yang mungkin baru tersebut. Karena
dikenal pada saat pada kegiatan
menjalankan tugas pendampingan
tersebut. tersebut
Keramahan, Sopan dibutuhkan
Santun, kerjasama, dan
Komunikasi yang komunikasi yang
baik, Pengabdian baik, sehingga
dan apabila tidak
Profesionalisme terjalin kerjasama
merupakan cermin dan komunikasi
nilai nilai dasar yang baik
Etika Publik dan dikhawatirkan
Nasionalisme kegiatan
pengembangan
tersebut akan
c. Pembuatan Laporan Dari hasil mengalami
Laporan Tersusun pendampingan kegagalan.
kemudian dibuat
laporan utnuk
atasan. Peserta
mengedepankan
ketelitian,
transparansi,
jujur, tanggung
jawab dan sopan
santun dalam
tahapan pembuatan
laporan ini.

21
Ketelitian,
Transparansi,
Jujur, Tanggung
Jawab dan Sopan
santun merupakan
cerminan nilai
Akuntabilitas, Anti
Korupsi dan Etika
Publik
7 Tugas Melakukan a. Melakukan Data terkumpul Dalam melakukan Akuntabilitas, Dengan Dampak Positif
Kreatifitas Dokumentasi pendataan pendataan barang Anti Korupsi, dibuatnya Bisa mengetahui
Barang Pada barang peserta Nasionalisme, dokumentasi secara cepat bila
Gudang IT mengedepankan Etika Publik, barang pada data barang yang
tanggung jawab, Komitmen gudang IT masih tersedia
jujur, ketelitian, Mutu Rumah Sakit bila sewaktu
transparansi. Pusat Otak waktu diperlukan
Tanggung jawab, Nasional, dan bisa
jujur, ketelitian nantinya data digunakan juga
dan transparansi tersebut bisa untuk kepentingan
adalah cermin dari dimanfaatkan bagian lain
nilai nilai untuk
Akuntabilitas dan mengetahui Dampak Negatif
Anti Korupsi barang apa saja Dalam melakukan
yang mungkin dokmentasi
perlu ditambah barang jika tidak
b. Menyusun Dokumentasi Setelah data jumlahnya juga menerapkan nilai
dokumentasi tersusun terkumpul sebagai bahan nilai dasar PNS
dilanjutkan dengan masukan untuk tentunya pasti
tahapan penyusunan penyusunan akan berdampak
dokumentasi barang anggaran kurang baik pada
beserta jumlah tahapan tahapan
barang yang masih kegiatan
tersedia. Pada dokumentasi
kegiatan ini peserta barang tersebut.
mengedepankan Sebagai contoh

22
nilai nilai bisa terjadi
kejujuran, penggelapan
transparansi, barang jika tidak
tanggung jawab menerapkan nilai
dan ketelitian. transparansi dan
Kejujuran, kejujuran.
Transparansi,
Tanggung Jawab
dan ketelitian
adalah cermin dari
nilai nilai dasar Anti
Korupsi,
Nasionalisme dan
Akuntabilitas.

c. Melakukan Dokumentasi Apabila


update data data barang dokumentasi barang
barang secara terbaru sudah tersusun,
berkala tahapan selanjutnya
adalah melakukan
update data dan
jumlah barang
secara berkala. Pada
tahap update data
barang ini peserta
mengedepankan
nilai cepat,
tanggap, efektif,
efisien, jujur dan
transparansi.
Cepat, Tanggap,
Efektif, Efisien,
Jujur dan
Transparansi

23
adalah cerminan
nilai Etika Publik,
Komitmen Mutu,
Anti Korupsi dan
Akuntabilitas

24
Tabel 3
RENCANA AKSI AKTUALISASI KEGIATAN

JADWAL PELAKSANAAN
NO NAMA KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN
AGUSTUS 2015

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Meremajakan Program Komputer 1. Analisis Program Komputer
2. Memilih dan Menentukan
Program Komputer Baru Yang
Akan Digunakan
3. Implementasi Peremajaan
Program Komputer
1. Penginstallan Program
2 Melaksanakan Uji Coba Program Komputer
Komputer Yang Akan Diuji Coba
2. Monitoring Program Komputer
Yang Sedang Diuji Coba
3. Evaluasi Program Komputer
Yang Sedang Diuji Coba
1. Melakukan Pendataan Program
Menyusun Dokumentasi Program
3 Komputer Yang Digunakan di
Komputer
Instansi Kerja
2. Melakukan Pengelompokkan
Program Komputer
3. Penyusunan Dokumentasi
Program Komputer
Membuat Sistem Prosedur Program 1. Analisa Program Komputer yang
4
Komputer akan dibuat sistem prosedurnya
2. Pembuatan Sistem Prosedur
Program Komputer
3. Sosialisasi Kepada User

25
Melakukan Perbaikan Terhadap Gangguan 1. Menerima Laporan Gangguan
5
Sistem Operasi Komputer Dari User
2. Menentukan Langkah Perbaikan
3. Melakukan Perbaikan
Melakukan Pendampingan Pengembangan
6 1. Menerima Tugas Dari Atasan
Jaringan Internet
2. Melaksanakan Pendampingan
3. Pembuatan Laporan
7 Melakukan Dokumentasi Barang pada
1. Melakukan Pendataan Barang
Gudang IT
2. Menyusun Dokumentasi
3. Melakukan Update Data Barang
Secara Berkala

26
Tabel 4
FORMULIR PENGENDALIAN OLEH MENTOR

Nama Peserta
Instansi
Tempat
Aktualisasi
Media Komunikasi
No Tanggal Kegiatan Output
saat Coaching

Tabel 5
FORMULIR PENGENDALIAN OLEH COACH

27
Nama Peserta
Instansi
Tempat
Aktualisasi
Media Komunikasi
No Tanggal Kegiatan Output
saat Coaching

28

Anda mungkin juga menyukai