Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

TYPOID PADA ANAK

Disusun Untuk Menyelesaikan Tugas Keperawatan Anak

Disusun Oleh Kelompok 5 :


Ahmad Rizal Efendi ( 1440118003 )
Aulia Ur Rahmah ( 1440118010 )
Husseptiani ( 1440118030 )
Indah Oktaviani ( 1440118032 )
Nurul Ramadanti ( 1440118054 )

Prodi D3 Keperawawatan Tingkat 3B


JL. Mahkota Raya 32-B, Komplek Pondok Duta I, Tugu, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat
16451, Telepon : (021) 8712294/ 8702735 Fak : (021) 8770948
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Anatomi Fisiologi

a. Mulut
Mulut merupakan suatu rongga yang terbuka dan merupakan tempat masuknya makanan
dan air liur pada manusia . Mulit terletak dibagain kepala dan merubakan salah satu dari
Sistem pencernaan awal pada manusia yang berakhir pada anus. Mulut terbagi atas dua
bagian yaitu , bagian luar yang terdapat vestibula yang didalamnya terdapat
gusi,gigi,bibir dan pipi . Bagian dalam terdiri dari rongga mulut yang dibatasi sisinya
oleh tulang makliaris , platum , dan mandibularis disebelah belakang berkaitan sambung
dengan faring. Didalam bagian rongga mulut terdapat gigi, kelenjar ludah dan lidah.
b. Kerongkongan
Ialah tabung(tube) memiliki otot dibagian vertebratae yang dilalui saat makanan mengalir
dari bagian mulut hingga dalam lambung . makanan melalui kerongkongan dengan
menggunakan gerakan peristaltik .
c. Lambung
Lambung berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan, yang berkontraksi dengan
ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim . Sel-sel yang yang melapisi lambung
menghasilkan 3 zat penting , yaitu:
- Lendir yang mampu melindungi sel” lambung dari kerusakan asam lambung.
- Asam klorida menyebabkan suasana yang sangat asam, yang dibutuhkan oleh pepsin
guna memecah protein .Keasaman lambung yang tinggi berperan sebagai penghalang
terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri
- Prekursor pepsin sebagai enzim yang berguna memecahkan pepsin
Didalam lambung juga terjadi pencernaan secara kimiawi dengan bantuan enzim
amylase,pepsin,lipase, dan renin.
d. Usus halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian saluran pencernaan yang terletak antara
lambung dan Usus besar. Panjangnya ± 6 meter , merupakan saluran paling panjang
proses pencernaan dan arbsrobsi hasil pencernaan yang terdiri lapisan usus halus ( lapisan
mukosa sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M sirkuler ) ,lapisan otot memanjang
( M longitudinal ) dan lapisan serosa sebelah luar (Syaifuddin, 2009 ). Deudenum adalah
bagian pertama dari usus halus yang panjangnya 25cm,berbentuk seperti kuda, kepalanya
mengelilingi kepala pankreas. Saluran empedu dan saluran pancreas masuk kedalam
deudenum pada satu lubang yang disebut ampula hepantopankreatika atau ampula vateri
sepuluh sentimeter dari pylourus.
Fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsropsi khime dari lambung
( Pearce,2006).
e. Usus besar
Usus besar atau kolon dalam anatomi ialah bagian usus terletak antara usus buntu dan
rektun . Fungsi utamanya adalah menyerap air dari feses. Usus besarterdiri dari Usus
buntu (sekum) , Umbai cacing (Appendix).
f. rektum dan Anus
Rektum berfungsi sebagai tempat penyimpanan feses sementara. Sedangkan anus
merupakan lubang yang berada diujung saluran pencernaan , disaat bahan limbah keluar
dari tubuh . Sebagian dari anus terwujud dari usys dan sebagiannya lagi terwujud dari
permukaan tubuh (kulit). Otot sphinkter yang mengatur pembukaan dan penutupan
anus .Funsi utama anus adalah membuang feses dari dalam tubuh dan melalui proses
defekasi (buang air besar ).

B. Definisi
Demam Thypoid merupakan penyakit menular yang disebabkan salmonella typhi
yang menginfeksi saluran pencernaan sehingga mengakibatkan peradangan pada bagian
usus halus dan lumen usus ( Etikasari dkk, 2012 )
Demam thypoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran
pencernaan dan gangguan kesadaran, penyakit demam thypoid ini disebabkan infeksi
salmonela thypi (Lestari, 2016).
Demam thypoid merupakan penyakit infeksi akut yang biasanta terdapat pada
saluran cerna dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai dengan gangguan.
Demam thypoid disebabkan oleh bakteri salmonella thypi . Penyakit ini ditularkan
melalui konsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi oleh tinja dan urin
yang terinfeksi ( Astuti, 2013 ).
C. Etiologi
Menurut Suratun dan Lusianah (2016) etiologi dari demam tifoid disebabkanoleh
Salmonella typhi (S. Typhi), Paratyphi A, Paratyphi B, and Paratyphi C.Salmonella typhi
merupakan basil garam negatif, berflagel dan tidak berspora,anaerob fakultatif masuk ke
dalam keluarga enterobacteriaceae, panjang 1-3um dan lebar 0.5-0.7 um,
berbentukbatang single atauberpasangan.Salmonella typhi hidup dengan baik pada suhu
37○C dan dapat hidup pada airsteril yang beku dan dingin, air tanah, air laut dan debu
selama bermingguminggu, dapat hidup berbulan-bulan dalam telur yang terkontaminasi
dantiram beku. Parasite hanya pada tubuh manusia. Dapat dimatikan pada suhu60○C
selama 15 menit. Hidup subur pada medium yang mengandung garamempedu.
Salmonella typhimemiliki 3 macam antigen O (somatic berupakompleks polisakarida),
antigen H (flagel), dan antigen Vi. dalam serumpenderita demam tifoid akan berbentuk
antibody terhadap ketiga macamantigen tersebut.
D. Patofisiologi
Demam tifoid merupakan masalah kesehatan yang penting di berbagai negara
berkembang,karena penyebarannya berkaitan dengan urbanisasi, kepadatan penduduk,
kesehatan lingkungan, sumber air dan sanitasi yang buruk serta standar hygiene industry
pengolahan makanan yang masih rendah.
Demam tifoid disebakan oleh Salmonella Serotipe Typhi, Salmonella Serotipe Paratyphi
A,B , dan C. Penyebab paling sering berupa demam,nafsu makan menurun,lemas,nyeri
otot, sakit kepala,nyeri perut yang berlangsung 2-3 hari,bisa terjadi diare cair,atau
kontipasi bisa terjadi belakangan.
E. Gambaran Klinik
Gejala klinik demam thypoid pada anak biasanya lebih ringan jika dibandingkan pada
penderita dewasa. Gambaran klinik bervariasi dari ringan berupa demam, bantuk, lemas
dan diare. Gejala awal berupa demam,diare tidak nafsu makan, tidak dapat tidur dengan
pules pada banyak anak dapat berkembang menjadi letargi atau penurunan kesadaran
berat. Temperatur meningkat secara bertahap, dapat diberlangsung hingga 1minggu
secara berahapa dan mencapai suhu 40 0C
F. Komplikasi
1. Ketidak efetifan pola jalan napas terganggu akibat spasme otot-otot pernapasan
,kerusakan neurologis
2. Kerusakan intregitas kulit
3. Gangguan citra tubuh
4. Nyeri akut
5. Resiko infeksi
G. Penatalaksanaan
Widodo,2016 mengungkapkan bahwa penatalaksanaan pada pasien demam tifoid
meliputi:
1. Medis
a. Antibiotic (membunuhkuman):
1. Klorampenicol
2. Amoxilin
3. Kotrimoxasol
4. Ceftriaxon
5. Cefixim
b. Antipiretik (menurunkan panas) :
1. Paracetamol

2. Keperawatan
a. Observasi kesehatan
b. Pasien harus tirah baring absolute sampai 7 hari bebas demam
kurang lebih 14 hari .hal ini untuk mencegah terjadinya komplikasi
perforasi usus
c. Mobilisasi bertahap bila tidak panas, sesuai dengan pulihnya
kekuatan pasien
d. Pasien dengan kesadaran yang menurun, posisi tubuhnya harus
diubah pada waktu–waktu tertentu untuk menghindari komplikasi
pneumonia dan dekubits
e. Defekasi dan buang air kecil perlu diperhatikan karena kadangkadang terjadi konstipasi
dan diare
f. Diet
1. Diet yang sesuai, cukup kalori dan tinggi protein
2. Pada penderita yang akut dapat diberi bubur sarig
3. Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi tim
4. Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam
selama 7 hari
g. Pola hidup bersih dan sehat
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan
2. Menjaga kebersihan lingkungan rumah

H. Pemeriksaan Diagnostic
1. Percobaan asetikolin (suntikan dalam intracutan,solusio asetilkolin 1/5000)
2. Percobaan histamine hostat disuntikan pada lesi
3. Pric
Laboratorium
1. Darah : Hb,leukosit,hitung jenis,trombosit,elektrolit,protein total,albumin,globulin
2. Urin : pemeriksaan histopatologi
DAFTAR PUSTAKA
Diagnosis of tyohoid fever. Dalam : Background documenet : The diagnosis, treatment
and prevention of typhoid fever. World Health Organization; 2003.
Nuranif, A, H.,&Kusuma, H . 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Bedasarkan Diagnosa
Medis dan Nanda NIC-NOC,Edisi Revisi Jilid 1. Jogjakarta : Mediaction Jogja.
Keliat, B,A. Mediani, H, S. Tahlil, T. 2018. NANDA-1 Diagnosis Keperawatan: Definisi
dan klasifikasi 2018-2020, Edisi 11. Jakarta : EGC
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THYPOID

A. Pengkajian
a. Identitas
- Nama :Ny. P
- Usia :7 tahun
- BB :20 kg
- Tinggi badan : 100 cm
- Alamat : -
- Jenis kelamin : perempuan
- Agama : Islam
- Bahasa yang digunakan : Indonesia
b. Riwayat kesehatan
- Keluhuan utama :keluarga pasien mengataka anaknya panas kurang lebih 5
hari dan diare
- Riwayat kesehatan dahulu : -
- Riwayat kesehatan keluarga : -
(biasanya pasien anggota keluarga yang pernah menderita penyakit yang sama
dengan pasien)
c. Pemeriksaan fisik
RR = 20x / menit
Suhu = 38,4ºC
Nadi : 105x / menit
- Terapi obat
Diberikan cairan RL 10tpm/24 jam =960 cc.
injeksi ceftriaxone 1gr, ondansentron 4mg

1. Analisa Data
Nama pasien : an. Y
No . Med. Rec :
Ruangan :
Dx Medis :Thypoid
No Hari / Data Etiologi Masalah
Tanggal
1. Senin 16 S: Kuman masuk ke dala Hipertemia
November Keluarga pasien tubuh
2020 mengatakan pasien
demam sudah 5 hari Proses infeksi
dan diare
O: Menyerang pusat panas
- Diberikan cairan di hipotalamus
RL 10 tpm/24jam
-tampak gelisah dan Seluruh badan panas
takut saat di datangi
perawat.

2. Senin 16 S: Salmonella thypi Perubahan


November -Keluarga pasien nutrisi kurang
2020 mengatakan pasien Masuk dalam tubuh dari kebutuhan
tidak nafsu makan tubuh
-makan tidak Berkembang biak dalam
dihabiskan dan usus
hanya habis 3
sendok HCL naik

O: Mual munta
-klien tampak lemas
dan gelisah Anorexia
-RR : 20x/m
-N : 105x/m Intake berkurang
-S : 38,4 C
- BB : 20 Kg Perubahan nutrisi
- TB : 100 Cm kurang dari kebutuhan
- Hasil lab widal (+). tubuh
3. Senin 16
November
2020

2. Daftar Diagnosa Keperawatan


Diagnosa keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi Salmonela thypi
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake makanan yang tidak adekuat
3.

4. Rencana Asuhan Keperawatan


Nama pasien : An.Y
No.med.rec :
Ruangan :
dx.medis : Thypoid
No Diagnosa Perencanaan
Tujuan Intrvensi Rasional
Keperawatan
1 Hipertermia b.d TU : - Observasi - Memantau
proses infeksi Hipertermia suhu tubuh status kondisi
Salmonela thypi teratasi pasien dari anak dan
TK : Setelah perkembangan
dilakukan dari penyakit
tindakan 1x24 - Dengan
jam diharapkan - Aanjurkan melakukan
masalah dapat keluarga pembatasan
teratasi dengan untuk aktifitas dapat
kriteria hasil : membatasi mengurangi
-Suhu badan aktivitas resiko
dalam keadaan pasien terjadinya
normal komplikasi
-Pasien tidak lebih lanjut
terlihat gelisah
dan takut saat
didatangi
perawat - Dengan
- Berikan kompres air
kompres hangat makan
dengan air berpengaruh
hangat pada
hipotalmus
sebagai
pengatur suhu
tubuh
sehingga dapat
membantu
,menurunkan
suhu tubuh
- Membantu
anak agar
- Anjurkan merasa
menggunakan nyaman
pakaian yang
menyerap
keringat dan - Antiperetik
tipis yang
- Kolaborasi khususnya
dengan dokter membantu
dalam untuk
pemberian menurunkan
terapi obat panas
injeksi
ceftriaxone
1gr
2 Ketidakseimbang TU : - Monitor TTV - Memberikan
an nutrisi kurang Terpenuhnya - Kaji status gambaran
dari kebutuhan nutrisi dalam nutrisi anak tentang status
tubuh b.d intake tubuh - Anjurkan nutrisi sdari
makanan yang TK : setelah kepada orang anak
tidak adekuat dilakukan tua untuk - Dapat
rindakan 2x 24 memberikan membantu
jam diharapkan makanan anak
kebutuhan sedikit demi memenuhi
nutrisi terpenuhi sedikit tapi kebutuhan
dengan kriteria sering dalam nutrisi anak
hasil sebagai keadaan - Dengan makan
berikut : hangat sedikit demi
-Nafsu makan - Kolaborasi sedikit tapi
membaik dengan ahli sering dapat
-BB meningkat gizi dalam memenuhi
-Makanan pemenuhan nutrisi dari
dihabiskan satu diet anak
porsi ondansentron - Diet yang
-Keadaan umum 4mg sesuai dapat
anak membaik membantu
dan tidak lemas penyembuhan
dan
pemenuhan
nutrisi
- Antimetik
untuk
membantu
mengurangi
mual
3

5. Catatan Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai