Anda di halaman 1dari 10

Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak memiliki

membran inti sel.[4] Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi.[4] B

Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok
lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri.

Morfologi bakteri

Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:

Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan mempunyai beberapa variasi
sebagai berikut:[20][21]

Mikrococcus, jika kecil dan tunggal

Diplococcus, jka berganda dua-dua

Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar

Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus

Staphylococcus, jika bergerombol

Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai

Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi
sebagai berikut:[20][21]

Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua

Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai

Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:[20]
[21]

Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk koma)

Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran

Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.[21]

Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium, dan usia. Walaupun
secara morfologi berbeda-beda, bakteri tetap merupakan sel tunggal yang dapat hidup mandiri bahkan
saat terpisah dari koloninya.[21]
Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan flagel.[22] Bakteri yang tidak memiliki alat gerak
biasanya hanya mengikuti pergerakan media pertumbuhannya atau lingkungan tempat bakteri tersebut
berada.[22] Sama seperti struktur kapsul, flagel juga dapat menjadi agen penyebab penyakit pada
beberapa spesies bakteri.[22] Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi
menjadi lima golongan, yaitu:[22][23]

Atrik, tidak mempunyai flagel.[22][23]

Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.[22][23]

Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.[22][23]

Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.[22][23]

Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.[22][23]

Ciri – Ciri Bakteri

Cosmopolitan, yang hidupnya termasuk peptidoglikan di berbagai lingkungan dinding sel.

Prokariota (tidak mempunyai suatu inti sel).

Pada umumnya tidak terdapat klorofil.

Ukuran tubuh yang bervariasi dengan antara 0,12 dan dalam jumlah ratusan mikrometer pada
umumnya mempunyai suatu ukuran dengan rata-rata 1 hingga 5 mikrometer.

Bakteri mempunyai endospora, yaitu kapsul, yang melindungi terhadap panas dan gangguan alami
dalam kondisi yang tidak menguntungkan.

Dengan bentuk tubuh yang beragam.

Kehidupan parasit dan bebas.

Karakteristik umum pertama dari bakteri adalah organisme prokariotik (inti sel yang tidak ditutupi
dengan sebuah membran khusus) dan uniseluler (atau uniseluler).

Mereka yang hidup di dalam sebuah lingkungan yang ekstrem seperti kawah, mata air panas, atau
dinding sel gambut tidak dapat mengandung sebuah peptidoglikan.

Bakteri mempunyai sebuah dinding sel misalnya dalam suatu tanaman yang dapat tersusun atau
mucopolysaccharides dan peptidoglikan.

Struktur Bakteri

Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:


1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)

Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan

2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)

Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.

Struktur dasar bakteri :

1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan
peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri
gram negatif bila peptidoglikannya tipis).

2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid
dan protein.

3. Sitoplasma adalah cairan sel.

4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.

5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.

Struktur tambahan bakteri :

1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila

lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir
tersusun atas polisakarida dan air.

2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding
sel.

3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus
mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein
dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek
daripada pilus.
4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen
klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang
melakukan fotosintesis.

5. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.

6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk
didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung
sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan
menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika
kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri

Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi.

Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum
adalah :

1. Suhu

2. Derajat keasaman atau pH

3. Konsentrasi garam

4. Sumber nutrisi

5. Zat-zat sisa metabolisme

6. Zat kimia

Hal tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya.

Reproduksi bakteri secara aseksual dengan cara pembelahan biner.


Reproduksi bakteri secara paraseksual (pemindahan materi genetik) dengan 3 cara berikut ini:

a. Konjugasi, yaitu pemindahan materi genetik (DNA) dari satu bakteri ke bakteri lainnya secara langsung
melalui jembatan sitoplasma.

b. Transformasi, yaitu pemindahan sedikit DNA dari satu bakteri ke bakteri lainnya melalui proses
fisiologi yang kompleks.

c. Transduksi, yaitu pemindahan DNA dari satu bakteri ke bakteri lainnya melalui perantara bakteriofage.

1. Reproduksi aseksual

Bakteri mengalami reproduksi aseksual dengan cara pembelahan biner, yaitu pembelahan dari satu
menjadi dua sel dan seterusnya. Pembelahan biner ini termasuk pembelahan amitosis. Artinya,
pembelahannya tidak melibatkan tahapan pembelahan sel seperti halnya manusia, melainkan
berlangsung spontan atau secara langsung. Untuk melihat tahapannya, simak gambar berikut.

Gambar di atas menunjukkan bahwa satu sel induk hanya mengalami pemanjangan dan pembagian
nukleoid hingga akhirnya terbentuk sekat pada masing-masing nukleoid hasil bentukannya.

2. Reproduksi seksual

Reproduksi seksual bakteri bisa terjadi melalui mekanisme rekombinasi gen melalui tiga cara, yaitu
konjugasi, transduksi, dan transformasi.

a. Konjugasi

Konjugasi adalah tahap reproduksi seksual pada bakteri yang ditandai dengan pemindahan materi
genetik secara langsung. Pemindahan itu terjadi dari satu bakteri ke bakteri lain melalui jembatan
konjugasi. Adapun tahapan yang terjadi di dalam konjugasi adalah sebagai berikut.

Dua sel bakteri saling mendekat hingga akhirnya terbentuk struktur jembatan yang menghubungkan
antara kedua sel.

Terjadi transfer kromosom dan plasmid.

Untuk bakteri yang menerima kromosom dan plasmid, materi genetiknya menjadi materi genetik
rekombinan.

Bakteri dengan materi genetik rekombinan akan memisahkan diri. Akibatnya, terbentuk dua sel anakan
dengan sifat baru (rekombinan).
Tidak semua bakteri melakukan konjugasi. Contoh bakteri yang melakukan konjugasi adalah Salmonelli
typhi dan Escherichia coli (menggunakan pilus seks).

b. Transduksi

Pada proses transduksi melibatkan peran organisme lain, yaitu virus. Itulah mengapa rekombinasi gen
antara dua bakteri dijembatani oleh virus fag (bakteriofag). Virus yang paling sesuai digunakan untuk
proses transduksi ini adalah virus fag temperat. Hal itu karena virus ini mampu bereplikasi secara litik
dan lisogenik. Adapun tahapan dalam transduksi adalah sebagai berikut.

Bakteri diinfeksi oleh virus fag, sehingga virus mengandung DNA bakteri tersebut.

Virus fag tersebut kemudian akan menginfeksi bakteri-bakteri lainnya. Akibatnya, terbentuk bakteri baru
dengan rekombinasi gen sesuai dengan rekombinasi gen pada virus penginfeksinya.

Terbentuklah bakteri-bakteri rekombinan.

c. Transfomasi

Jika pada konjugasi bakteri akan memindahkan materi genetiknya melalui jembatan penghubung, pada
transformasi tidak demikian. Pada transformasi, materi genetik akan dipindahkan oleh bakteri secara
langsung atau tidak melalui jembatan penghubung (jembatan konjugasi). Namun, tidak semua bakteri
lho yang mampu memindahkan materi genetiknya secara langsung.

Biasanya, bakteri yang mampu bertransformasi adalah bakteri yang memproduksi enzim tertentu.
Contohnya adalah Rhizobium, Neissera, Bacillus, dan Pneumococcus. Agar pemahamanmu menjadi lebih
mudah, perhatikan gambar berikut.

Struktur tubuh bakteri

A. Bagian Luar Tubuh (di luar dinding sel)

1. Kapsul

Merupakan lapisan luar yang berupa bahan kental yang mengelilingi dinding sel bakteri dan berupa
lapisan lendir.

Berfungsi sebagai :

Pelindung.

b. Penyimpanan cadangan makanan.


c. Menyatukan bakteri ke dalam bentuk koloni.

d. Menambah kemampuan bakteri untuk menginfeksi.

Bersifat :

a. Kapsul : padat dan jumlahnya banyak.

b. Lapisan lendir : tipis, tidak padat, dan tidak rapat.

Bersifat :

a. Kapsul : padat dan jumlahnya banyak.

b. Lapisan lendir : tipis, tidak padat, dan tidak rapat.

Flagel

Merupakan rambut yang teramat tipis dan mencuat menembus dinding sel.

Ciri-ciri :

a. Lebih panjang dari selnya.

b. Diameternya lebih kecil dari selnya.

c. Bentuknya bergelombang.

d. Strukturnya sangat kuat.

e. Memiliki suatu mekanisme gerak yang unik.

Berfungsi sebagai :

a. Alat pergerakan bakteri.

b. Untuk merespon rangsang.

Pili
Berupa filamen atau benang, lebih kuat, lebih banyak, dan lebih pendek daripada flagel.

Berfungsi sebagai :

a. Pintu gerbang masuknya bahan genetik selama perkawinan antar bakteri.

b. Untuk meletakkan diri pada jaringan yang merupakan sumber nutriennya.

Bagian Dalam Tubuh (di sebelah dalam dinding sel)

1. Dinding sel

Terletak antara kapsul dan membran sel.

Berfungsi sebagai :

a. Memberi kekuatan dan bentuk pada bakteri.

b. Mencegah sel agar tidak pecah.

c. Mengatur pertukaran zat dari dan ke luar sel.

2. Membran sel

Merupakan selaput pembungkus sitoplasma.

Terletak di sebelah dalam dinding sel.

Berfungsi sebagai :

a. Mengatur selektivitas gradien osmosis dengan transfer makanan.

b. Mengorganisir pembentukan dinding sel.

c. Tempat (pangkal) perlekatan flagel.

3. Materi genetik
– Terdiri atas DNA.

– Terdapat di dalam nucleoid.

4. Ribosom

– Merupakan organel sel.

– Berfungsi sebgai tempat sintesis protein.

5. Mesosom

– Selalu bersanmbungan dengan membran sel.

Berfungsi sebagai :

a. Sintesis dinding sel.

b. Pembelahan nukleus.

c. Pembentukan energi.

6. Sitoplasma

Merupakan cairan yang bersifat koloid dan berisi semua zat yang diperlukan untuk kehidupan sel.

Terdiri atas :

a. Daerah sitoplasma : berisi partikel RNA protein (ribosom).

b. Daerah nukleus : terdiri atas kromosom.

c. Bagian zat cair : terdiri atas lipid, glikogen, polifosfat, dan pati.
7. Plasmid

Merupakan kepingan hasil DNA yang terpisah daru bagian besar DNA dan berbentuk cincin.

Berfungsi sebagai :

a. Vektor pembawa DNA asing ke dalam bakteri inang.

b. Pertahanan sel bakteri terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan

Berdasarkan Perbandingan Signature Sequence (Urutan Basa Khas)

Berdasarkan Perbandingan Signature Sequence (Urutan Basa Khas)

Anda mungkin juga menyukai