usia 50 tahun yang dilakukan di Ruang Covid-19. Prinsip dari pembahasan ini dengan
memperhatikan teori keperawatan yang terdiri dari tahap pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi
keperawatan.
A. Pengkajian
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang jelas, singkat dan pasti tentang
masalah klien serta pengembangan yang dapat dipecahkan atau diubah melalui
tindakan keperawatan menggambarkan respon actual atau potensial klien terhadap
masalah kesehatan. Respon aktual dan potensial klien didapatkan dari data
pengkajian dan catatan medis klien. Diagnosa keperawatan memberikan dasar
pemilihan intervensi untuk mencapai hasil yang diharapkan (Potter dan Perry, 2011).
Berdasarkan teori yang ada menurut (Muttaqin, 2008) yang sudah disesuaikan
dengan NANDA (2015) untuk kasus pasien covid-19 terdapat tiga diagnosa
keperawatan yang mungkin muncul. Setelah dilakukan pengumpulan data pada Tn
“A” dan dilakukan analisa, penulis menemukan ada tiga diagnosa keperawatan yang
muncul dan sesuai dengan teori.
1. Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah adalah variasi dimana kadar glukosa
darah mengalami kenaikan atau penurunan dari rentang normal yaitu mengalami
hiperglikemia (PPNI, 2016). Diagnosa Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
biasanya muncul pada klien diabetes mellitus yang bertahun-tahun. Keadaan ini
terjadi karena mengkonsumsi makanan sedikit atau aktivitas fisik yang berat.
2. Ketidakefektifan pola nafas
Ketidakefektifan pola nafas adalah inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberi
ventilasi adekuat (NANDA, 2015). Data yang mendukung diagnosa ketidakefektifan
pola napas meliputi data subyektif dan obyektif. Analisa data Tn. A data subyektif
klien mengatakan sesak nafas, data obyektif klien respirasi rate 30x/menit.
3. Hipertermia
Hipertermia adalah suhu inti tubuh diatas kisaran normal diurnal karena kegagalan
regulasi (NANDA, 2015). Hipertermia terjadi ketika mekanisme pengaturan panas
tubuh tidak bekerja secara efektif. Usia yang lebih tua, penyakit tertentu dan obat
meningkatkan resiko berkembangnya hipertermia.
C. Intervensi Keperawatan
D. Implementasi Keperawatan