Anda di halaman 1dari 28

PASAR DAN LEMBAGA KEUANGAN

“MODAL VENTURA”

Dosen Pengampu : Dra. Nyoman Abundanti, M.M.

Oleh :

KELAS A1

KELOMPOK 1

1. Refo Ghalih Gumelar 1707511067

2. Ni Luh Putu Withari Asriningsih 2007511011

3. Ni Gusti Ayu Komang Nadia Pratiwi 2007511013

4. I Gusti Ayu Etha Purnama Dewi 2007511029

5. I Komang Agus Prapta Adiatma 1707512110

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2021
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya, kami dapat menyusun makalah sederhana ini dengan judul “ Modal Ventura”,
selesai tepat pada waktunya.

Makalah ini telah selesai, tentunya masih sangat jauh dari kesempurnaan, karena
pengalaman yang kami miliki masih sangat kurang. Kritik dan saran kami harapkan dari para
pembaca untuk dapat membangun makalah ini untuk mencapai kesempurnaan.

Denpasar, 1 April 2021

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Modal Ventura............................................................................ 3-5
2.2 Sejarah Modal Ventura............................................................................. 5-6
2.3 Perkembangan Modal Ventura di Indonesia............................................ 6-8
2.4 Karakteristik Modal Ventura .................................................................. 8-10
2.5 Sumber Dana Modal Ventura ................................................................. 10-11
2.6 Tujuan dan Manfaat Modal Ventura ...................................................... 11-13
2.7 Jenis-Jenis Modal Ventura ..................................................................... 13-15
2.8 Jenis Pembiayaan Modal Ventura .......................................................... 15-17
2.9 Tahap- Tahap Pembiayaan Modal Ventura ............................................ 17-20
2.10 Mekanisme Kerja Modal Ventura ........................................................ 20-23
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 24
3.2 Saran ....................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 25

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberadaan usaha modal ventura secara yuridis mulai dikenal sejak dikeluarkannya
Kepres 61/1988 tentang lembaga pembiayaan dan SK Menteri Keuangan No.
1251/KMK.013/1988 tentang ketentuan dan tata cara pelaksanaan lembaga pembiayaan.
Namun, embrio pembiayaan modal ventura lahir sejak didirikan PT Bahana Pembina Usaha
Indonesia berdasarkan PP No. 18 tahun 1973. Perusahaan Modal Ventura sebagai sarana
pembiayaan memiliki peluang besar untuk mengembangkan usaha kecil, menengah dan
koperasi karena mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya.
Seperti misalnya kedudukan Perusahaan Modal Ventura bukan hanya akan terlibat dengan
menginvestasikan modalnya, melainkan sekaligus juga ikut berperan aktif dalam manajemen
perusahaan yang dibantunya. Karena Perusahaan Modal Ventura itu sendiri dikelola secara
professional, maka hal ini akan memberikan dampak kepada pengusaha kecil yang pada
umumnya dikelola secara tradisional, berangsur-angsur akan menjadi professional.
Keistimewaan perusahaan modal ventura yang dapat dimanfaatkan untuk menegakkan pola
usaha yang lebih adil dan merata adalah karena sifatnya yang tidak akan pernah melakukan
investasi secara permanen.

Oleh karena perusahaan modal ventura sebagai sarana pembiayaan memiliki peluang
besar. Maka dari itu, penulis menulis sebuah makalah yang berjudul “ Modal Ventura” yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh pihak.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dirumuskan berdasarkan latar belakang diatas yaitu:

1. Bagaimana konsep modal ventura?

2. Bagaimana sejarah modal ventura?

3. Bagaimana perkembangan modal ventura di Indonesia?

4. Bagaimana karateristik modal ventura?

1
5. Bagaimana sumber dana modal ventura?

6. Apa saja tujuan dan manfaat dari modal ventura?

7. Apa saja jenis-jenis modal ventura?

8. Apa saja jenis pembiayaan modal ventura?

9. Bagaimana tahap-tahap pembiayaan modal ventura?

10. Bagaimana mekanisme kerja modal ventura?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari rumusan masalah diatas yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui konsep modal ventura

2. Untuk mengetahui sejarah modal ventura

3. Untuk mengetahui perkembangan modal ventura di Indonesia

4. Untuk mengetahui karateristik modal ventura

5. Untuk mengetahui sumber dana modal ventura

6. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari modal ventura

7. Untuk mengetahui jenis-jenis modal ventura

8. Untuk mengetahui pembiayaan modal ventura

9. Untuk mengetahui tahap-tahap pembiayaan modal ventura

10. Untuk mengetahui mekanisme kerja modal ventura

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diharapkan dari pemaparan materi modal ventura yaitu bagi
penulis, pembaca, dan pihak lainnya yaitu dapat menambah wawasan, informasi, serta
ilmu pengetahuan mengenai modal ventura dan tentunya bermanfaat untuk dijadikan
bahan referensi mengenai modal ventura.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Modal Ventura

2.1.1 Pengertian Modal Ventura

Istilah ventura berasal dari kata venture, yang secara harfiah bisa berarti sesuatu yang
mengandung risiko atau dapat pula diartikan sebagai usaha. Jadi, modal ventura (venture
capital) adalah modal yang ditanamkan pada usaha yang mengandung risiko. Dari pengertian
di atas dapat disimpulkan bahwa modal ventura merupakan pembiayaan yang memiliki risiko
tinggi. Pembiayaan modal ventura berbeda dengan bank yang memberikan pembiayaan
berupa pinjaman atau kredit, karena modal ventura memberikan pembiayaan
dengan cara melakukan penyertaan langsung ke dalam perusahaan yang
dibiayainya. Perusahaan yang memperoleh pembiayaan modal ventura disebut
Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) atau investee company. Instrumen lain yang
dapat digunakan dalam rangka modal ventura adalah obligasi konversi
(convertible bond) yang memiliki hak opsi untuk ditukarkan dengan saham PPU. Umumnya,
pembiayaan modal ventura hampir selalu disertai dengan persyaratan
keterlibatan dalam manajemen PPU, yang biasanya disepakati dalam perjanjian modal
ventura. Jangka waktu penyertaan saham modal ventura bersifat sementara. Di beberapa
negara jangka waktu pembiayaan modal ventura berada diantara 3 –10 tahun. Di Indonesia
sendiri, jangka waktu tersebut menurut Keppres No. 61/1988 adalah sudah harus di investasi
maksimum 40 tahun. Ciri inilah pula yang membuat unik dan membedakannya dengan
investasi biasa.

Pengertian Perusahaan Modal Ventura sesuai dengan keputusan Presiden Nomor 61


tahun 1988 adalah “Badan usaha yang melakukan suatu pembayaran dalam bentuk
penyertaan modal kerja ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan.”

Secara umum modal ventura dapat didefinisikan sebagai suatu investasi dalam bentuk
pembiayaan berupa penyertaan modal kedalam suatu perusahaan swasta sebagai pasangan
usaha (investee company) untuk jangka waktu tertentu. (Iska, Nengsih, 2016: 77-78).

2.1.2 Konsep Modal Ventura


3
Karakteristik yang sangat menonjol dalam usaha modal ventura berkaitan dengan risiko.
Besarnya risiko yang mungkin dihadapi dalam bisnis modal ventura ini menyebabkan
tingginya expected return yang diharapkan oleh venture capitalist. Oleh karena itu, modal
ventura lebih cenderung membiayai usaha yang menjanjikan keuntungan yang lebih besar,
seperti usaha-usaha baru di bidang pengembangan teknologi. Bahkan, perusahaan modal
ventura bersedia untuk membiayai gagasan - gagasan yang diperkirakan akan dapat
dikembangkan menjadi suatu realita usaha yang memberikan keuntungan yang berlipat.
Ciri-ciri utama modal ventura adalah pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal saham
(equity financing) dengan jangka waktu tertentu. Dalam perkembangannya, penyertaan modal
tersebut, lebih lanjut, dapat dimodifikasi menjadi semi equity financing. Di samping itu,
karakteristik lain modal ventura adalah tingginya risiko yang mungkin dihadapi oleh pemodal.
Mekanisme modal ventura, pada prinsipnya, merupakan suatu proses yang menggambarkan
arus investasi, yang dimulai dari masuknya pemodal dengan membentuk suatu pool offunds,
proses pembiayaan pada perusahaan pasangan usaha, sampai proses penarikan kembali
penyertaan tersebut (divestasi). Sebagaimana dijelaskan di atas, pada hakikatnya, modal
ventura adalah kumpulan dana (pool of funds) yang berasal dari investor, dan dikelola secara
profesional untuk diinvestasikan kepada perusahaan yang membutuhkan modal. Oleh karena
itu, dalam mekanisme modal ventura, paling sedikit ada tiga unsur yang terlibat secara
langsung, yaitu ;

a. Pemilik modal yang menginginkan keuntungan yang tinggi dari modal yang
dimilikinya. Modal dari berbagai sumber atau investor tersebut dihimpun dalam
suatu wadah atau lembaga khusus yang dibentuk untuk itu; atau disebut venture
capital funds.

b. Profesional yang mempunyai keahlian dalam mengelola investasi dan mencari jenis
investasi potensial. Profesional ini dapat berupa lembaga yang disebut perusahaan
manajemen atau management venture capital fund company.

c. Perusahaan yang membutuhkan modal untuk pengembangan usahanya. Perusahaan


yang dibiayai ini disebut investee company atau perusahaan pasangan usaha. Di
Indonesia, mekanisme modal ventura dengan konsep pemisahan antara venture
capital fund dengan management venture capital company tidak dikenal dalam
aturan perundangan modal ventura. Pada prinsipnya, perusahaan modal ventura yang
4
telah memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan, dapat mengelola atau dikelola
oleh perusahaan modal ventura lainnya. Pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
investasi modal ventura dalam mekanisme modal ventura konvensional, dilakukan
sepenuhnya oleh perusahaan modal ventura itu sendiri sebagai badan hukum, atau
dengan kata lain, suatu perusahaan modal ventura dapat sebagai venture capital fund
dan dalam waktu yang sama menjadi management venture capital company.

2.2 Sejarah Modal Ventura

Munculnya konsep pembiayaan dengan modal ventura diawali antara tahun 1920-1930
pada saat keluarga-keluarga kaya di Amerika Serikat seperti Ford, Rockefeller, Payson dan
lain-lain membentuk suatu pendanaan. Pendanaan ini diarahkan untuk menolong usaha-usaha
individu yang sedang mengalami kesulitan modal dalam suatu kegiatan investasi yang
potensial, dan kegiatan ini terus-menerus berkembang ke seluruh dunia termasuk di Indonesia
yang dikenal sebagai usaha modal ventura.

Awal pengakuan secara formal adanya usaha modal ventura di Indonesia adalah pada
saat berlakunya Paket Desember 1988 (Pakdes 20, 88) yang menempatkan usaha modal
ventura sebagai salah satu kegiatan pembiayaan di samping bentuk-bentuk kegiatan
pembiayaan yang lain. Pada kenyataannya usaha modal ventura relatif kurang berkembang di
Indonesia dibandingkan lembaga pembiayaan yang lain. Kurang berkembangnya usaha
modal ventura di Indonesia terutama disebabkan karena:

a. Belum dikenal

Meskipun modal ventura sudah berkembang sejak awal abad ke-20, usaha ini relatif
belum dikenal masyarakat di Indonesia baik Perusahaan Pasangan Usaha yang
potensial maupun pihak-pihak yang mempunyai kapasitas untuk mengembangkan
atau menjadi Perusahaan Modal Ventura.

b. Risiko

Meskipun pembiayaan dengan cara penyertaan memungkinkan adanya rate of return


yang lebih tinggi bagi Perusahaan Modal Ventura, namun salah satu konsekuensi dari
pembiayaan dalam bentuk penyertaan adalah adanya risiko yang lebih tinggi terhadap

5
tidak terbayarnya kembali pembiayaan atau penyertaan serta tidak terbayarnya balas
jasa modal.

c. Kesesuaian

Masing-masing perusahaan modal ventura mempunyai karakteristik dan selera yang


berbeda-beda serta spesifik mengenai calon perusahaan pasangan usahanya. Di sisi
lain masing-masing calon Perusahaan Pasangan Usaha juga mempunyai karakteristik
dan selera yang berbeda-beda serta spesifik mengenai calon Perusahaan Modal
Ventura yang akan membiayai usahanya. Mengingat hal tersebut di atas serta
perlunya kesesuaian dalam banyak hal antara Perusahaan Pasangan Usaha dengan
Perusahaan Modal Ventura dalam suatu kegiatan penyertaan modal, maka sulit
ditemukan pasangan yang sesuai antara Perusahaan Pasangan Usaha dengan
Perusahaan Modal Ventura.

d. Tenaga Profesional

Sejalan dengan kurang berkembangnya usaha modal ventura di Indonesia, tenaga


profesional yang berpengalaman dan menguasai bidang usaha modal ventura juga
tidak mudah didapat. Hal ini menyebabkan suatu Perusahaan Modal Ventura di
Indonesia biasanya kurang didukung dengan tenaga profesional yang memadai.

e. Pasar Modal

Penyertaan modal dengan skema modal ventura dibatasi hanya untuk jangka waktu
tertentu saja, tidak untuk selamanya. Salah satu cara untuk melakukan penarikan
kembali penyertaan yang telah dilakukan atas berbagai alasan atau divestasi adalah
dengan menawarkan kepemilikan atau saham dari Perusahaan Pasangan Usaha
melalui pasar modal. Mengingat pasar modal di Indonesia saat ini relatif belum cukup
berkembang, maka alternatif divestasi modal ventura melalui pasar modal kurang
dapat diandalkan.

f. Peraturan Perundang-undangan

Peraturan perundangan yang saat ini ada belum secara lengkap mendukung
perkembangan usaha modal ventura di Indonesia.

6
2.3 Perkembangan Modal Ventura di Indonesia

Keberadaan Modal Ventura di Indonesia diawali dengan didirikannya PT. Bahana


Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1973
tentang Penyertaan Modal Negara untuk mendirikan perusahaan perseroan yang usahanya
bergerak dalam bidang penyertaan modal pada tahun 1973 yang ditugasi untuk membiayai
pengembangan usaha. Dalam praktiknya, pembiayaan BPUI dilakukan dalam bentuk equity
financing pada Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) dengan tujuan agar rasio hutang terhadap
ekuitas lebih sehat dan layak dibiayai bank. Guna meminimalisir risiko pembiayaan yang
mungkin terjadi, BPUI juga ikut terlibat dalam manajemen PPU.

Selanjutnya, guna meningkatkan perkembangan industri modal ventura maka usaha


modal ventura pada tahun 1988 diperkenalkan secara luas melalui Pakdes 20/1988 yakni
dengan ditetapkannya Keppres No. 61 tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan dan agar
BPUI dapat terkonsentrasi memberikan pembiayaan modal ventura bagi usaha kecil maka
didirikanlah PT.

Bahana Artha Ventura. Kepress No.61/1988 kemudian disusul dengan ketentuan


pelaksanaannya berupa Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 tanggal 20
Desember 1988. Selanjutnya, PT. Bahana Artha Ventura bersama dengan investor lain
mendirikan perusahaan modal ventura daerah agar dapat memiliki akses pembiayaan yang
lebih luas.

Di dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 tanggal 20


Desember 1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan, kepada
perusahaan lembaga pembiayaan diberikan izin untuk melakukan kegiatan di bidang modal
ventura dan juga usaha leasing, anjak piutang, pembiayaan konsumen serta kartu kredit.
Namun demikian, sebagian besar perusahaan yang memperoleh semua izin usaha tersebut
tidak melakukan izin usaha modal ventura dengan berbagai alasan, antara lain disebabkan
oleh karakteristik bisnis modal ventura ini sangat berbeda dengan sifat dan usaha pembiayaan
lainnya. Akibatnya, beberapa waktu lama kemudian, usaha modal ventura masih belum
berkembang.

Langkah berikutnya yang dilakukan oleh pemerintah adalah memisahkan kegiatan


usaha Modal Ventura dari kegiatan lembaga pembiayaan lainnya melalui Keputusan Menteri
7
Keuangan Nomor 469/KMK.017/1995 tentang Pendirian dan Pembinaan Usaha Modal
Ventura. Dengan pemisahan itu tersebut minat investor untuk mendirikan perusahaan modal
ventura pun meningkat.

 Perkembangan PMV tahun 2020

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan baru 50% Perusahaan Modal Ventura
(PMV) yang memiliki ekuitas di atas Rp50 miliar. OJK mengimbau PMV tersebut segera
menyiapkan aksi korporasi yang konkret agar pada Desember 2020 bisa memenuhi ekuitas
minimal.

Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)


2B OJK Bambang W. Budiawan mengatakan sesuai dengan Peraturan OJK (POJK)
nomor 35/2015, PMV berbentuk badan hukum perseroan terbatas wajib memiliki ekuitas
paling sedikit Rp50 miliar selambatnya 31 Desember 2020. "Penguatan aspek permodalan
juga sangat penting untuk mendorong venture capital. Masih ada 50% PMV yang
ekuitasnya berada di bawah Rp50 miliar," kata Bambang dari Jakarta, Rabu (24/6).

Adapun dalam penyelenggaraan usaha modal ventura, saat ini pembiayaan


produktif masih mendominasi kegiatan usaha industri modal ventura dengan porsi 77%.
Lalu, penyertaan saham (equity participation) mencapai 19%, dan obligasi konversi
mencapai 4% dari total portofolio per April 2020. "Venture capital didorong untuk mulai
melengkapi portofolionya, tidak hanya pembiayaan produktif, tapi juga equity
participation sesuai khitahnya sebagai PMV," tuturnya.

Sebagai informasi, dalam POJK yang sama, disebutkan PMV wajib memiliki
penyertaan saham dan/atau penyertaan melalui pembelian obligasi konversi paling rendah
sebesar 15% dari total kegiatan usaha PMV. "Pertumbuhan bisnis venture capital sudah
menunjukkan adanya kemajuan. Kami optimistis porsi equity participation akan
meningkat," ujarnya.

 Aset PMV terus meningkat

Secara industri, Bambang mengatakan aset industri PMV mencapai Rp19,1 triliun
per Mei 2020. Nilai tersebut meningkat meningkat Rp5,2 triliun dibandingkan tahun lalu
atau tumbuh 37,6% secara year on year (yoy). "Tapi kami tetap waspada karena adanya
8
indikasi penurunan pertumbuhan aset dana ventura sebesar Rp500 miliar dari Maret 2020
atau turun 2,4% month-to-month (mtm)," tuturnya. Selanjutnya, pembiayaan atau
penyertaan modal ventura juga tercatat mengalami peningkatan Rp4,6 triliun dari tahun
lalu atau naik 37,4% dengan outstanding per April 2020 mencapai Rp13,1 triliun. Namun,
penyertaan modal ini mengalami penurunan dari bulan sebelumnya sebesar 2,2%.
Sementara dari sisi laba, lanjut Bambang, kinerja industri ini masih positif dengan
pertumbuhan mencapai 271,5% yoy dan 18,7% mtm menjadi sebesar Rp193 miliar.

2.4 Karakteristik Modal Ventura

Pembiayaan modal ventura memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya


dengan jenis pembiayaan lainnya seperti perbankan, perusahaan pembiayaan: leasing,
factoring, dan pembiayaan konsumen. Perbedaan karakteristik pembiayaan modal ventura
inilah yang menempatkan modal ventura sebagai bentuk pembiayaan yang unik.

Karakteristik modal ventura tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Pembiayaan Modal Ventura Merupakan Equity (Quasi Equity Financing). Bentuk


pembiayaan oleh perusahaan modal ventura dilakukan dengan penyertaan modal
langsung pada perusahaan pasangan usaha. Di samping itu, pembiayaan modal ventura
dapat pula dilakukan dengan menggunakan instrument obligasi konversi atau convertible
bond. Bentuk pembiayaan ini dikenal sebagai semi equity financing.

2. Modal Ventura Merupakan Investasi dengan Perspektif Jangka Panjang


(Long-term Perspective). Modal ventura tidak mengharapkan perolehan keuntungan
dengan memperdagangkan sahamnya secara jangka pendek, akan tetapi mengharapkan
capital gain setelah jangka waktu tertentu. Hal ini berarti pembiayaan atau bisnis modal
ventura, pada prinsipnya, memiliki perspektif yang bersifat jangka panjang.

3. Modal Ventura Merupakan Pembiayaan yang Bersifat Risk Capital. Dikatakan


berisiko tinggi karena pembiayaan modal ventura tidak disertai dengan jaminan, seperti
halnya dengan kredit perbankan. Akan tetapi hanya didasarkan pada keyakinan atas
gagasan yang diusulkan tersebut. Risiko tinggi tersebut sebenarnya diimbangi dengan
harapan untuk mendapatkan return yang lebih besar.

9
4. Pembiayaan Modal Ventura Bersifat Aktif (Active Investment). Pembiayaan modal
ventura selalu disertai dengan keterlibatan perusahaan modal ventura dalam
manajemen perusahaan yang dibiayai, meliputi; manajemen keuangan, pemasaran dan
pengawasan operasional. Keikutsertaan dalam manajemen tersebut diharapkan akan
dapat mengurangi risiko investasi perusahaan modal ventura dan membantu perusahaan
yang bersangkutan untuk meningkatkan profitabilitas.

5. Modal Ventura Bersifat Sementara. Meskipun pembiayaan modal ventura berupa


penyertaan saham, namun pada prinsipnya, tetap bersifat sementara, misalnya, ketentuan
jangka waktu penyertaan modal ventura di Indonesia maksimum 10 tahun. Dalam kurun
waktu tersebut, diharapkan perusahaan yang dibiayai sudah mencapai tingkat
pertumbuhan yang diinginkan, dan selanjutnya perusahaan modal ventura akan menarik
diri dengan menjual sahamnya (divestasi) pada perusahaan pasangan usahanya.

6. Keuntungan Berupa Capital Gain dan Dividen. Keuntungan yang diharapkan


diperoleh perusahaan modal ventura melalui capital gain atau apresiasi nilai saham di
samping deviden.

7. Rate of Return yang Tinggi. Bidang usaha yang umumnya dibiayai oleh modal ventura
adalah yang bersifat terobosan-terobosan baru yang menjanjikan keuntungan yang tinggi.

2.5 Sumber Dana Modal Ventura

Sumber dana modal ventura dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain sebagai berikut :

1) Investor Perseorangan. Salah satu sumber dana modal ventura berasal dari investor
individu. Hanya saja, proses untuk menarik investor perseorangan yang ingin
mengikutsertakan dananya dalam suatu usaha modal ventura tidak semudah yang
dipikirkan, kalau tidak ingin dikatakan sulit. Hal ini disebabkan bisnis modal ventura
memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis investasi lainnya.
Umumnya, investor perseorangan lebih menyukai dan cenderung melakukan investasi
pada usaha yang telah berjalan lancar dan bersifat jangka pendek. Investor individu yang
memiliki kesabaran dan kesiapan untuk menerima dan menanggung risiko tinggi dalam
suatu usaha dianggap sebagai seorang venture capitalist murni karena dalam usaha modal

10
ventura sulit diharapkan akan memberi hasil yang besar atas investasi yang ditanam
dalam kurun waktu satu atau dua tahun.

2) Investor Institusi. Biasanya perusahaan-perusahaan besar, terutama di negara-negara


industri, memiliki suatu divisi tersendiri yang khusus menangani bisnis modal ventura.
Tugas divisi khusus ini adalah menampung dan mengevaluasi suatu ide-ide, terutama
dalam bidang teknologi, yang dapat dikembangkan menjadi suatu produk teknologi baru
yang dapat dipasarkan. Keikutsertaan investor institusi ini merupakan alternatif sumber
dana modal ventura.

3) Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun. Lembaga keuangan non-bank ini merupakan
sumber dana modal ventura yang cukup besar. Potensi lembaga ini sebagai investor
dalam usaha modal ventura didukung oleh sumber dananya yang berjangka panjang.

4) Perbankan. Sumber dana modal ventura dapat diperoleh dari bank-bank yang tertarik
melakukan jangka pendek, sementara modal ventura bersifat jangka panjang. Dana-dana
yang berasal dari bank sebaiknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan
dengan pola bagi hasil yang berjangka waktu pendek.

5) Lembaga Keuangan Internasional. Lembaga keuangan internasional dapat menjadi


sumber dana modal ventura, terutama yang berkaitan dengan upaya untuk membantu
pengembangan sektor-sektor tertentu. Kelebihan sumber dana ini, di samping berbiaya
murah, juga biasanya memiliki jangka waktu panjang dengan masa tenggang waktu.
Perolehan sumber dana ini, umumnya, dilakukan melalui two step loan dari pemerintah.

2.6 Tujuan dan Manfaat Modal Ventura

2.6.1 Tujuan Modal Ventura

Pembiayaan modal ventura, di samping berorientasi untuk memperoleh keuntungan


yang tinggi dengan risiko yang tinggi pula, juga bertujuan antara lain untuk:

a) Memungkinkan dan mempermudah pendirian suatu perusahaan baru.

b) Membantu pembiayaan perusahaan yang sedang mengalami kesulitan dana dalam


pengembangan usahanya, terutama pada tahap-tahap awal.

11
c) Membantu perusahaan baik pada tahap pengembangan suatu produk maupun pada
tahap mengalami kemunduran.

d) Membantu terwujudnya dari hanya suatu gagasan menjadi produk jadi yang siap
dipasarkan.

e) Memperlancar mekanisme investasi di dalam dan luar negeri.

f) Mendorong pengembangan proyek research and development.

g) Membantu pengembangan teknologi baru dan memperlancar terjadinya alih


teknologi.

h) Membantu dan memperlancar pengalihan kepemilikan suatu perusahaan.

2.6.2 Manfaat Modal Ventura

Dari sisi perusahaan pasangan usaha (investee company), masuknya modal ventura sebagai
sumber pembiayaan pada perusahaan akan memberi manfaat bagi perusahaan yang
bersangkutan antara lain sebagai berikut :

1. Kemungkinan Berhasilnya Usaha Lebih Besar. Dengan masuknya modal ventura,


maka hasil temuan akan terjamin kelancaran produknya. Karena dalam kenyataannya,
seseorang yang menemukan suatu ciptaan baru belum tentu mampu memproduksi dan
sekaligus memasarkan produknya tersebut dengan berhasil, atau dengan kata lain, ia
belum tentu memiliki kemampuan sebagai seorang pengusaha. Pelaksanaan produksi dan
pemasaran membutuhkan suatu keahlian, pengalaman, dan jaringan yang memadai
sehingga akan menjamin kelancaran usaha. Pengusaha yang tidak memiliki kriteria
tersebut sudah barang tentu akan menimbulkan risiko investasi; yang pada gilirannya
akan menghancurkan usahanya, yang sebenarnya memiliki prospek dan potensi besar
untuk dikembangkan. Dengan masuknya modal ventura yang memiliki kemampuan
manajemen dan latar belakang bisnis yang kuat sebagai partner usahanya, maka risiko
usaha tersebut dapat dikurangi.

2. Meningkatkan Efisiensi Pendistribusian Produk. Pada awal dilakukannya produksi,


biasanya jumlah produksi tidak akan efisien apabila pendistribusian ditangani sendiri
karena volume produksi belum ekonomis untuk dilakukan distribusi sendiri. Untuk
12
mengatasi keterbatasan ini, perusahaan modal ventura, yang memiliki jaringan distribusi
atau pemasaran yang luas, dapat diajak serta untuk memberi pembiayaan dengan cara
melakukan penyertaan pada perusahaan pasangan usaha.

3. Meningkatkan Bank Abilitas. Perusahaan baru sering mengalami kesulitan untuk


memperoleh pembiayaan, antara lain karena perusahaan bersangkutan biasanya memiliki
tim manajemen yang lemah, di samping struktur permodalan yang kurang kuat. Alasan
tersebut menyebabkan bank menjadi kurang berminat untuk memberi pinjaman kepada
perusahaan baru. Selanjutnya, masuknya perusahaan modal ventura ke dalam perusahaan
tersebut jelas akan meningkatkan kepercayaan para calon kreditor pada perusahaan
tersebut, disamping adanya perbaikan dalam struktur permodalan.

4. Meningkatkan Kemampuan Memperoleh Keuntungan. Berbeda dengan kredit bank,


pembiayaan modal ventura merupakan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal
sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya rutin dalam bentuk bunga dan
cicilan pokok, yang tentunya akan mempengaruhi arus kas perusahaan. Di samping itu,
jangka waktu pembiayaan modal ventura relatif berjangka panjang sehingga perusahaan
akan dapat menggunakan dana tersebut untuk investasi jangka panjang pula.
Penambahan modal sendiri perusahaan yang bersumber dari penyertaan saham modal
ventura akan semakin memperkecil debt equity ratio perusahaan, yang tentunya secara
langsung akan mengurangi atau memperkecil beban biaya bunga. Kecilnya beban biaya
bunga yang ditanggung tersebut jelas akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk
memperbesar perolehan laba operasinya.

5. Meningkatkan Likuiditas. Pembiayaan modal ventura dengan cara penyertaan modal,


seperti disebutkan di atas, akan mengurangi beban biaya perusahaan. Di samping itu,
likuiditas perusahaan tidak perlu terganggu karena perusahaan tidak memiliki beban
pembayaran bunga dan cicilan pokok pinjaman seperti halnya dalam kredit bank
sebagaimana telah disebutkan di atas. Oleh karena itu, penyertaan modal ventura, secara
langsung, memiliki dampak positif terhadap meningkatnya likuiditas perusahaan.

2.7 Jenis-Jenis Modal Ventura

 Jenis Modal Ventura

13
Ada banyak jenis modal ventura yaitu berdasarkan cara pemberian bantuan, berdasarkan cara
penghimpunan dana berdasarkan kepemilikan. Pada klasifikasi tersebut masih akan
dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai ketentuan yang berlaku.

 Berdasarkan Cara Pemberian Bantuan

Bantuan yang dapat diberikan oleh perusahaan pasang usaha atau investor dapat dibedakan
menjadi dua yaitu bantuan manajemen dan finansial. Atas dasar pemberian kedua jenis
batuan itu, terdapat dua jenis berdasarkan pemberian bantuan.

1. Single tier approach: Perusahaan menghimpun berbagai dana dan mengelola dana
tersebut untuk diinvestasikan dalam bentuk penyertaan modal di perusahaan pasang
usaha.

2. Two tier approach: Modal dikelola oleh dua badan usaha terpisah yaitu satu
perusahaan sebagai penyedia dana atau fund company dan yang satu sebagai
pengelola atau management company yang bertugas mengelola dana dari fund
company.

 Berdasarkan Cara Penghimpunan

Dana perusahaan diperoleh dengan berbagai cara. Berdasarkan cara penghimpunannya,


venture capital dibedakan menjadi 2 yaitu leverage venture capital dan equity venture
capital.

1. Leverage venture capital : Leverage venture capital berasal dari suatu perusahaan
modal ventura namun dihimpun dalam bentuk pinjaman dari berbagai pihak.
2. Equity venture capital: Equity venture capital sumber dananya berasal dari suatu
perusahaan modal ventura dan sebagian besar dana dihimpun dari modal sendiri.

 Berdasarkan Kepemilikan

Kepemilikan menunjukkan pengaruh yang berbeda terhadap suatu modal. Di bawah ini
adalah jenis-jenis menurut kepemilikan:

14
1. Private venture capital company: Sesuai namanya, private venture capital
company belum go public atau perusahaan ini belum menjual sahamnya di bursa
efek.
2. Public venture capital company: Public venture capital company adalah kebalikan
dari private modal capital company, yaitu sebuah perusahaan modal ventura yang
telah menjual sahamnya di bursa efek.
3. Bank affiliate venture company: Bank affiliate venture company adalah
perusahaan yang didirikan oleh beberapa bank yang mengalami surplus dana atau
memiliki misi khusus dalam hal venture capital.
4. Conglomerat ‘Venture-Capital’ company: Conglomerat ‘Venture-Capital’
company adalah perusahaan modal ventura yang didirikan atau dimiliki oleh
sejumlah perusahaan besar. Perusahaan modal ventura jenis ini banyak terdapat di
negara industri dan kepemilikan suatu Perusahaan Modal Ventura bisa saja terdiri
dari dua atau lebih perusahaan besar.

2.8 Jenis Pembiayaan Modal Ventura

Pembiayaan modal ventura yang selama ini dikenal adalah pembiayaan kepada
perusahaan-perusahaan yang telah memiliki badan hukum perseroan dalam bentuk
penyertaan saham. Jenis pembiayaan ini merupakan kendala dalam operasional modal
ventura dibandingkan dengan pembiayaan kredit yang diberikan sektor perbankan. Adanya
keharusan bentuk hukum PT bagi perusahaan pasangan usaha mengakibatkan terbatasnya
pangsa pasar modal ventura. Di sisi lain, bagi perusahaan-perusahaan masih terdapat
keengganan untuk menggunakan modal ventura sebagian saham perusahaan berpindah
kepada pihak lain. Untuk mengatasi kendala tersebut, Departemen Keuangan memberikan
alternatif pembiayaan berdasarkan pola bagi hasil. Dengan pembiayaan bagi hasil ini
memungkinkan semua bentuk usaha dapat memperoleh pembiayaan melalui modal ventura,
termasuk usaha kecil. Pembiayaan yang dapat diberikan perusahaan modal ventura dapat
dilakukan dalam beberapa cara, yaitu sebagai berikut :

1) Penyertaan Modal Langsung. Penyertaan modal langsung adalah penyertaan modal


ventura (PMV) pada perusahaan pasangan usaha, dengan cara mengambil sejumlah
tertentu dari saham perusahaan pasangan usaha (PPU) yang bersangkutan. Pola

15
pembiayaan ini dikenal dengan equity financing atau pembiayaan langsung. Karena
pembiayaannya berupa penyertaan saham, maka perusahaan pasangan usaha haruslah
berbentuk badan hukum perseroan terbatas. Bagian saham yang diambil perusahaan
modal ventura tersebut berasal dari saham-saham yang masih dalam portofolio, yaitu
saham yang masih belum diambil bagian dan disetor oleh pemegang saham lainnya
(pemegang saham lama). Penyertaan modal dalam bentuk saham dapat dilakukan dengan
cara :Bersama-sama mendirikan suatu perusahaan. Dalam dilakukan dengan cara
mendirikan PT bersama diberlakukan sepenuhnya ketentuan-ketentuan hukum Perjanjian
dalam KUH Perdata, khususnya ketentuan mengenai kebebasan berkontrak (pasal 1338),
dan ketentuan mengenai syarat-syarat sahnya suatu perjanjian (pasal 1320), di samping
ketentuan -ketentuan mengenai pendirian suatu PT yang diatur dalam Undang-undang
No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Selanjutnya, semua janji yang telah
disepakati terlebih dahulu oleh Pendiri/Pemegang Saham (Shareholder
Agreement).Penyertaan modal PMV dalam bentuk pengambilan sejumlah portofolio
saham PPU. Penyertaan ini dilakukan oleh PMV, dalam hal, suatu PPU yang hendak
dibiayai telah berbentuk badan hukum, dalam arti anggaran dasarnya telah memperoleh
pengesahan dari instansi yang berwenang (Menteri Kehakiman). Pembiayaan modal
ventura dalam bentuk ini perlu diperhatikan mengenai ketentuan dalam anggaran dasar
calon PPU yang bersangkutan, keputusan-keputusan rapat pemegang saham, rapat
Direksi, dan rapat Dewan Komisaris.
2) Semi Equity Financing. Pembiayaan dalam bentuk semi equity dilakukan dengan
membeli obligasi konversi atau convertible bond yang diterbitkan oleh perusahaan
pasangan usaha. Cara pembiayaan seperti ini banyak disukai, baik oleh perusahaan
modal ventura maupun perusahaan pasangan usaha, karena sifatnya yang lebih fleksibel.
Obligasi konversi lebih menarik bagi perusahaan modal ventura karena dalam periode
pembiayaan tersebut, perusahaan semakin membaik sehingga nilai perusahaan yang
dibiayai tersebut semakin baik, maka perusahaan modal ventura akan menggunakan hak
konversinya (call option).
3) Pembiayaan Bagi Hasil Instrumen. Pembiayaan ini dilakukan, dalam hal usaha yang
akan dibiayai tidak berbentuk badan hukum atau syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk
penyertaan langsung belum atau tidak dipenuhi oleh PPU. Bentuk instrumen pembiayaan
ini menekankan pada aspek bagi hasil dari keuntungan yang diperoleh dari usaha yang

16
dibiayai. Oleh karena itu, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bentuk pembiayaan ini
adalah kewenangan bertindak dari pihak yang mewakili PPU, objek usaha, serta jaminan
atas pemberian bantuan dana. Pola pembiayaan bagi hasil ini merupakan instrumen
pembiayaan yang dimodifikasi untuk menjembatani kendala pembiayaan bagi badan
usaha yang belum berbadan hukum, terutama usaha kecil. Pembiayaan modal ventura
dalam bentuk penyertaan langsung, baik dengan cara bersama-sama mendirikan
perusahaan baru maupun dengan cara mengambil bagian atau membeli sejumlah saham
perusahaan target, umumnya dilakukan oleh PMV terhadap PPU yang telah berbentuk
badan hukum perseroan. Umumnya, PMV lebih menyukai membiayai perusahaan yang
telah berjalan, namun membutuhkan tambahan pembiayaan. Sedangkan pembiayaan
dengan pola bagi hasil terutama disediakan bagi usaha kecil atau perusahaan yang belum
berstatus badab hukum PT. Namun demikian, pembiayaan dengan memilih pola bagi
hasil dapat saja dilakukan antara PMV dengan PPU yang telah berbadan hukum
perseroan, apabila kedua belah pihak dapat saling menyetujui.

2.9 Tahap- Tahap Pembiayaan Modal Ventura

Pembiayaan modal ventura sangat tergantung pada tahap operasi perusahaan


pasangan usaha (investee company) yang membutuhkan pembiayaan. Dalam hubungan ini,
pembiayaan modal ventura bukan hanya berkonsentrasi pada perusahaan-perusahaan yang
baru berdiri, tetapi juga perusahaan yang telah berada pada tahap ekspansi, atau dengan kata
lain, modal ventura tersedia pada setiap tahap perkembangan usaha. Penggunaan pembiayaan
melalui modal ventura, sesungguhnya tidak terbatas pada investasi pengembangan produk
tahap awal yang memiliki risiko tinggi. Pada prinsipnya, modal ventura dapat digunakan
sebagai sumber pembiayaan bagi setiap perusahaan padasetiap tahap produksi, tanpa melihat
sektor industri atau tahap pengembangannya. Namun dalam praktiknya, perusahaan modal
ventura lebih menyukai untuk membiayai perusahaan yang memproduksi barang daripada
perusahaan jasa. Tahap-tahap pembiayaan modal ventura dapat dibagi dalam 3 (tiga) tahap
sebagai berikut : Terdapat tahap pengembangan (development stage), tahap ekspansi
(expansion stage) dan tahap akuisisi (acquisition stage).

1. Early Stage Financing. Pembiayaan pada tahap awal ini merupakan tahap yang paling
sulit karena perusahaan yang dibiayai tersebut baru berdiri sehingga tingkat risiko

17
kegagalan usaha sangat tinggi. Pada tahap ini, biasanya perusahaan modal ventura sangat
berhati-hati dalam melakukan penilaian proposal yang diajukan oleh calon perusahaan
pasangan usaha. Tahap ini lebih lanjut, dapat dibedakan dalam beberapa tahap
pembiayaan berdasarkan kondisi perusahaan yang dibiayai, yaitu :

a. Seed Financing. Pembiayaan perusahaan modal ventura pada tahap ini adalah
membiayai kegiatan perusahaan pasangan usaha, yang baru melakukan penelitian
dari riset untuk mengukur viability suatu gagasan, yang nantinya akan menjadi suatu
proyek atau objek pembiayaan. Pada tahap embrio tersebut, biasanya perusahaan
belum memiliki struktur organisasi formal dan kegiatan pokok. Umumnya,
perusahaan hanya berkonsentrasi pada kegiatan riset dan pengembangan saja. Untuk
tahap ini, peranan perusahaan modal ventura hanyalah menyediakan sejumlah dana
sebagai modal untuk membantu memulai kegiatan awal perusahaan. Pada tahap
tersebut, perusahaan belum memiliki keuntungan usaha sama sekali.
b. Start-up Financing. Pembiayaan yang diberikan perusahaan modal ventura pada
tahap ini adalah untuk membiayai pekerjaan yang masih berkisar pada
pengembangan produk. Sementara itu, perusahaan modal ventura bersama dengan
perusahaan pasangan usaha bersiap-siap untuk memulai malakukan pemasaran. Pada
tahap ini, tim manajemen perusahaan telah memulai perencanaan kegiatan untuk
diarahkan pada program pemasaran produk untuk memasuki tahap komersial.
c. First Round Financing. Pada tahap ini seluruh usaha dan kemampuan dikerahkan
untuk menyukseskan peluncuran komersial prototipe produk. Oleh karena itu, pada
kondisi ini sumber-sumber bahan baku benar-benar harus terjaga kontinuitasnya.
Dalam tahap ini pula, biasanya dana atau modal perusahaan sudah menipis, sehingga
tambahan modal sangat dibutuhkan.

2. Expansion Stage. Pada tahap ini, pembiayaan modal ventura yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut:

a. Second Round Financing. Pada tahap pembiayaan ini, gagasan telah terbukti menjadi
suatu kenyataan dengan berhasilnya menciptakan suatu prototipe produk disertai
dengan analisis pasar. Oleh karena itu, pembiayaan dibutuhkan untuk meningkatkan
kemampuan penjualan guna lebih meyakinkan bahwa prototipe yang telah dihasilkan

18
tersebut benar-benar bisa dipasarkan dengan menguntungkan. Pada tahap ini,
cadangan bahan baku perlu diperbesar untuk menjaminkontinuitas produk.
b. Third Round Financing. Pada tahap pembiayaan ini, perusahaan dapat dikatakan
telah menjalankan operasinya dengan struktur formal. Perusahaan dipacu untuk
mempertinggi turnover-nya untuk menutup biaya operasi yang tinggi. Oleh karena
itu, perencanaan strategis dalam tahap ini sangat penting. Di pihak lain, kegiatan
usaha semakin kompleks, karena itu desentralisasi perlu dilaksanakan. Perusahaan
perlu mengembangkan produk baru dan memperluas jaringan bisnis termasuk
terobosan ekspor. Namun, yang paling penting diperhatikan dalam tahap ini adalah
menjawab dan menyesuaikan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar
dan senantiasa dapat tetap bertahan pada keadaan yang kompetitif. Keadaan
keuangan perusahaan telah berada di atas titikpulang pokok dan memperoleh laba.
Namun dalam rangka melanjutkan pertumbuhan yang tinggi dan cepat, perusahaan
masih membutuhkan tambahan modal. Perusahaan yang telah mencapai kondisi ini,
di samping dapat menambah permodalannya melalui pembiayaan dari perusahaan
modal ventura atau bank, dapat juga dengan cara melakukan penawaran umum.

3. Bridge Financing (Mezzanine). Begitu perusahaan memasuki tahap ketiga (third round)
seperti telah dibahas di atas, maka untuk memenuhi kebutuhan dananya, perusahaan
dapat melakukan initial publicoffering(IPO). Pembiayaan yang dibutuhkan pada tahap
ini adalah memperbaiki kondisi keuangan perusahaan agar dapat lebih visible, sehingga
memenuhi persyaratan untuk go public dalam waktu dekat. Sumber pengembalian
pembiayaan modal ventura tersebut diambil dari hasil go public.

a. Acquisition and Management Buy Out Financing. Acquisition financing merupakan


pembiayaan yang dibutuhkan oleh perusahaan yang telah berkembang dan
memerlukan dana untuk membeli atau mengakuisisi perusahaan lain. Sedangkan
management buy-out, pada dasarnya merupakan kebutuhan dana atau modal oleh
pihak manajemen perusahaan yang akan digunakan untuk membeli atau memiliki
sejumlah saham perusahaan yang bersangkutan.
b. Turn Around Situation. Beberapa perusahaan modal ventura membiayai perusahaan
yang berada dalam posisi kesulitan atau bahkan dalam kondisi bangkrut. Perusahaan
yang mengalami kondisi seperti ini disebut turn around situations. Dalam kondisi
19
tersebut, perusahaan membutuhkan bantuan, baik dana maupun bantuan manajemen.
Umumnya perusahaan yang mengalami kondisi seperti itu sulit untuk memperoleh
sumber pembiayaan dan hanya beberapa perusahaan modal ventura yang memiliki
spesialisasi dalam kegiatan pembiayaan untuk perusahaan yang mengalami kondisi
keuangan seperti tersebut.

2.10 Mekanisme Kerja Modal Ventura

Di Indonesia, mekanisme modal ventura dengan konsep pemisahan antara venture


capital fund dengan management venture capital company tidak dikenal dalam aturan
perundangan modal ventura. Pada prinsipnya, perusahaan modal ventura yang telah
memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan, dapat mengelola atau dikelola oleh
perusahaan modal ventura lainnya. Pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan investasi modal
ventura dalam mekanisme modal ventura konvensional, dilakukan sepenuhnya oleh
perusahaan modal ventura itu sendiri sebagai badan hukum, atau dengan kata lain, suatu
perusahaan modal ventura dapat sebagai venture capital fund dan dalam waktu yang sama
menjadi management venture capital company.

Oleh karena itu kebijakan dan analisis investasi: pelaksanaan monitoring; keterlibatan
pada manajemen perusahaan pasangan usaha; serta pelaksanaan dalam proses divestasi,
dilakukan oleh perusahaan modal ventura yang bersangkutan. Mekanisme modal ventura
dengan pendekatan venture capital fund company, berbeda dengan metode pertama, seperti
yang telah dijelaskan di atas. Pelaksanaan semua kebijakan dan srategi investasi mulai dari
analisis, monitoring, sampai pada proses divestasi dan review merupakan tugas dan tanggung
jawab perusahaan manajemen investasi. Semua tugas dan tanggung jawab yang dibebankan
kepadanya tersebut didasarkan pada kesepakatan yang telah diatur dalam perjanjian kontrak
manajemen. Atas tanggung jawabnya tersebut, perusahaan manajemen mendapatkan contract
fee atau management fee dan success fee. Membicarakan mekanisme pemberian modal
ventura kepada suatu perusahaan pasangan usaha, perlu diingatkan bahwa bantuan yang
diberikan oleh perusahaan modal ventura meliputi dua bentuk yaitu bantuan dana dan
bantuan manajemen. Berdasarkan pemahaman tersebut, pembahasan mekanisme ini
meliputi :

1. Prinsip Bantuan
20
Terdapat tiga prinsip bantuan yang diberikan kepada suatu perusahaan pasangan usaha:

a. Prinsip Pertama

Pembiayaan melalui modal ventura dapat diberikan dalam bentuk penyertaan modal
secara langsung, yaitu ekuitas (equity) dan/atau dapat pula diberikan dalam bentuk
pinjaman subordinasi atau obligasi konversi pada perusahaan yang disertai, yaitu
ekuitas kuasi (quasy equity).

b. Prinsip Kedua

Mengingkat pada dasarnya bentuk dari investasi modal ventura adalah berupa
peryertaan, maka pendekatan dalam pengambilan keputusan oleh Perusahaan Modal
Ventura yang berkaitan dengan perusahaan pasangan usahanya adalah berdasarkan
pemikiran jangka panjang.

c. Prinsip ketiga

Bantuan yang diberikan memang mempunyai misi jangka panjang untuk


mengembangkan usaha perusahaan yang dibiayainya, namun hal ini tidak berarti
bahwa bantuan tersebut selamanya tanpa batas waktu.

2. Bentuk Kesepakatan

Perjanjian ini penting bagi pelaksanaan modal ventura karena kegiataan operasional
modal ventura selanjutnya akan didasarkan pada isi perjanjian. Isi dari perjanjian tersebut
meliputi:

1) Jumlah pembiayaan: Jumlah pembiayaan harus disebutkan dengan jelas dengan


satuan mata uang yang telah disepekati bersama.
2) Cara penarikan atau pencarian: Dana dapat ditarik secara tunai, menggunakan
cek,menggunakan bilyet giro, pemindahbukuan ke rekening-rekening tertentu, dan
lain-lain sesuai kesepakatan bersama.
3) Jadwal penggunaan bantuan dana: Jadwal penggunaan bantuan dana harus
disesuaikan dengan kebutuhan dana tersebut dalam kegiatan usah Perusahaan

21
Pasangan Usaha. Apabila dana terlambat diberikan akan dapat menyebabkan
Perusahaan Pasangan Usaha mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan
usahanya. Sedangkan apabila dana yang dicairkan melebihi kebutuhan kegiatan
usaha dalam suatu saat, maka hal tersebut dapat menyebabkan adanya dana
menganggur atau bahkan adanya penyalahgunaan dana yang tidak sesuai dengan
tujuan semula dalam kesepakatan.
4) Jangka waktu bantuan dana: Jangka waku bantuan dana harus disebutkan dengan
tegas sehingga perusahaan pasangan usaha dapat membuat rencana cash flow yang
sesuai.
5) Bentuk balas jasa financial: Bentuk balas jasa yang diberikan oleh perusahaan
pasangan usaha dapat berupa bunga, bagi hasil dari keuntungan, biaya, dan lain-lain.
6) Cara, jumlah, waktu pembayaran balas jasa financial: Cara, jumlah, waktu
pembayaran balas jasa financial harus disebutkan dengan jelas. Balas jasa dalam
bentuk bagi hasil juga harus disertai proporsi bagi hasil atau dasar periode waktu
tertentu sesuai dengan kesepakatan.
7) Cara penarikan kembali investasi (divestasi): Divestasi dapat dilakukan dengan
berbagai cara yang rencana pelaksanannya harus disepakati dulu pada awal proses
modal ventura.
8) Syarat divestasi yang dipercepat: Dalam keadaan tertentu, divestasi dapat saja
dilakukan lebih awal daripada waktu yang telah direncanakan. Keadaan tertentu
sebagai prasyarat pelaksanaan divestasi yang dipercepat tersebut bisa sangat
bervariasi, antara lain: prospek perusahaan pasangan usaha yang sangat diragukan,
kerugian perusahaan pasangan usaha yang sangat besar, krisis perekonomian,
keuntungan atau perkembangan perusahaan pasangan usaha yang sangat besar
sehingga tidak lagi memerlukan bantuan modal ventua dan lain-lain sesuai
kesepakatan.
9) Perubahan atau perpindahan kepemilikan: Kesepakatan tentang adanya
kemungkinan perubahan atau perpindahan kepemilikan atas perusahaan pasangan
usaha antara lain adalah :

 Prioritas kepada pihal tertentu untuk diberikan kesempatan membeli saham atas
perusahaan pasangan usaha. Pihak tertentu ini termasuk perusahaan pasangan
usaha itu sendiri.
22
 Ada atau tidaknya keharusan bagi perusahaan pasangan usaha setelah jangka
waktu tertentu membeli kembali saham yang dimiliki oleh Perusahaan Modal
Ventura dengan harga tertentu.
 Kepastian mengenai boleh atau tidaknya perusahaan modal ventura
mengalihkan saham miliknya kepada pihak ketiga. Kepastian ini penting karena
perubahan kepemilikan ini belum tentu sesuai dengan keinginan Perusahaan
Pasangan Usaha.
 Kepastian mengenai boleh atau tidaknya perusahaan pasangan usaha melibatkan
investor lain dalam kegiatan usahanya. Seandainya hal itu dimungkinkan, kedua
pihak juga harus menyepakati perlu atau tidaknya pemberitahuan atau
persetujuan terlebih dahulu dari perusahaan modal ventura atau pihak yang lain.
Kesepakatan ini penting karena masuknya investor lain dapat menyebabkan
perubahan proporsi kepemilikan dan kemungkinan adanya campur tangan dalam
pengelolaan kegiatan usaha dari investor yang baru tersebut.

3. Cara Divestasi

Divestasika atau penarikan kembali penyertaan modal yang telah dilakukan oleh
Perusahaan Modal Ventura pada Perusahaan Pasangan Usaha dapat dilaksanakan dengan
cara-cara beriku ini:

1) Pembelian kembali saham modal ventura oleh perusahaan pasangan usaha


2) Penawaran saham melalui pasar modal (go-public)
3) Pemberian kredit atau pinjaman dari bank
4) Perusahaan Pasangan Usaha dijual kepada perusahaan atau pihak lain
5) Perusahaan Pasangan Usaha dilikuidasi

23
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengertian Perusahaan Modal Ventura sesuai dengan keputusan Presden Nomor 61 tahun
1988 adalah “Badan usaha yang melakukan suatu pembayaan dalam bentuk penyertaan
modal kerja ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan.”Sedangkan
modal ventura syariah adalah bisnis pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam
suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu dengan
berlandaskan prinsip-prinsip syariah. Praktik modal ventura yang dilakukan berdasarkan akad
syariah dan bergerak di usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah diakui.
Sumber dana modal ventura dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain : investor
perseorangan, saham, obligasi konversi, bagi hasil, investor institusi, perusahaan asuransi dan
dana pensiun, perbankan, pemerintah daerah, lembaga keuangan Internasional.Pembiayaan
modal ventura yang selama ini dikenal adalah pembiayaan kepada perusahaan-perusahaan
yang telah memiliki badan hukum perseroan dalam bentuk penyertaan saham. Jenis
pembiayaan ini merupakan kendala dalam operasional modal ventura dibandingkan dengan
pembiayaan kredit yang diberikan sektor perbankan.
Mekanisme pemberian modal ventura kepada suatu perusahaan pasangan usaha, perlu
diingatkan bahwa bantuan yang diberikan oleh perusahaan modal ventura meliputi dua
bentuk yaitu bantuan dana dan bantuan manajemen. Berdasarkan pemahaman tersebut,
pembahasan mekanisme ini meliputi prinsip bantuan, tahap pembiayaan, bentuk pembiayaan,
bentuk kesepakatan, dan cara divestasi.

3.2 Saran

Diharapkan melalui makalah yang membahas mengenai “Modal Ventura” mampu


dijadikan bahan referensi untuk menambah wawasan para pembaca, penulis, serta pihak
lainnya yang membutuhkan. Makalah yang kami buat ini jauh dari kesempurnaan, maka
dari itu kami mohon saran yang dapat meningkatkan dan membangun dalam
penyempurnaan makalah ini. Atas saran dan masukannya kami ucapkan terima kasih.

24
DAFTAR PUSTAKA

Amanitanovi. (2017). Modal Ventura. staffnew.uny.ac.id, 24.


Ayunda, A. (2018, November Jumat). MODAL VENTURA.
Retrieved from astriayundafebiiainbatusangkar.blogspot.com.
Kristen, U. (2014, Agustus). Perkembangan Pengaturan Modal Ventura di Indonesia.
Retrieved from repository.uksw.edu.
Saumi, A. (2021). 50% Perusahaan Modal Ventura Masih Memiliki Modal Cekak. alinea.id,
1.http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/pendidikan/modal-ventura.pdf (Diakses
pada 29 Maret 2021).
Triandaru, Sigit., Totok, Budisantoso. 2009. Pasar dan Lembaga Keuangan. Edisi 2. Jakarta :
Penerbit Salemba Empat.

http://astriayundafebiiainbatusangkar.blogspot.com/2018/11/modal-ventura.html

(Diakses pada 1 April 2021).

https://www.alinea.id/bisnis/50-perusahaan-modal-ventura-masih-miliki-modal-cekak-b1ZO
M9vn7#:~:text=Aset%20PMV%20terus%20meningkat&text=Selanjutnya%2C%20pembiaya
an%20atau%20penyertaan%20modal,sebelumnya%20sebesar%202%2C2%25.

(Diakses pada 1 April 2021).

25

Anda mungkin juga menyukai