Strategi Komunikasi Efektif dalam Asuhan Keperawatan
Sebagaimana diketahui bahwa setiap pasien atau klien selalu menuntut pelayanan perawat yang prima dan bahkan setiap saat perawat harus ada di dekatnya saat pasien membutuhkan pertolongan medis. Tidak jarang juga pasien membuat ulah yang beraneka macam bentuknya dengan berbagai maksud baik untuk mencari perhatian perawat dan orang sekitarnya maupun hanya menciptakan sensasional Pada konteks ini, strategi komunikasi yang dilakukan perawat dalam menghadapi berbagai macam ragam keadaan pasien penting diterapkan. Strategi komunikasi mempunyai andil yang sangat besar. Dengan menunjukkan perhatian yang sepenuhnya, sikap ramah dalam bertutur kata yang lembut diharapkan seorang perawat dalam menjalankan asuhan keperawatan. Ada beberapa strategi penting yang dilakukan perawat dalam menghadapi berbagai macam keadaan atau kondisi pasien diantaranya : 1. Perawat perlu menciptakan suasana atau iklim komunikasi yang baik dan tepat sesuai dengan kategori pasiennya 2. Perawat harus memperhatikan secara penuh apa yang sedang dibicarakan pasien agar tidak bertindak diluar harapannya 3. Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat harus sejalan antara perkataan dan tindakan sehingga tidak menimbulkan interpretasi dari pasien. 4. Perawat harus yakin dan percaya dengan tindakan yang dilakukan karena hanya dengan keyakinan kebenaran atas tindakan akan terwujud. Demi tercapainya strategi tersebut ada empat hal yang penting yang harus dimiliki perawat sebagai rangkaian dalam aktivitas komunikasi. Keempat keharusan yang harus dimiliki : 1. Pengetahuan atau kognitif Perawat harus mengetahui pokok permasalahan yang akan dibicarakan yang disampaikan dalam aktivitas komunikasi tersebut. Perawat perlu memiliki pengetahuan yang memadai sehingga mudah dalam melaksanakan tugas asuhan keperawatan. Meskipun pasien tidak mengetahui dengan baik tentang asuhan keperawatan (nursing care plan), namun bila perawat mendiskusikannya dan mengajak kerjasama dengan pasien tentang tahapan-tahapan yang dilalui dalam tahapan proses perawatan maka tindakan medis berjalan dengan baik. 2. Ketulusan Dalam asuhan keperawatan, sekedar hanya mengenal pasien dan kebutuhannya saja tidak cukup, tanpa adanya rasa ketulusan dalam melayani pasien penampilan perawat dari aspek nonverbal tercermin dari sikapnya yang sederhana dan mau mendengarkan keluhan-keluhan pasien 3. Semangat Pengetahuan dan ketulusan dalam asuhan keperawatan belum cukup dalam membangun komunikasi yang efektif dengan pasien, tanpa adanya semangat dari dalam diri perawat. Sikap semangat yang ditunjukkan perawat dapat mempengaruhi semangat juang dan hidup pasien. Melalui sikap semangat yang diperagakan perawat juga membuat pasien semakin percaya diri, optimis dan menguatkan harapan hidupnya bila pasien tersebut dalam kondisi kritis. 4. Praktik Ketiga faktor penting diatas tidak ada makna dan artinya tanpa disertai dengan tindakan konkret. Pengetahuan , ketulusan dan semangat harus disertai dengan tindakan sehingga tidak terkesan hanya mengenal teori tanpa praktik.
B. Cara Mengatur Komunikasi Efektif
Saat berinteraksi dengan orang laim pastinya adanya tujuan yang diharapkan. Tujuan tersebut dapat dicapai bilamana komunikasi dapat berjalan dengan baik, tidak ada miss komunikasi. Komunikasi merupakan sebuah asset penting sebagai nilai tambah kepribadian seseorang, oleh karena itu cara berbicara membuat aktivitas komunikasi efektif. Berikut merupakan langkah-langkah cara membangun komunikasi efektif yakni : 1. Mengatur kontak mata Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan bicara dan mengambil jeda untuk memulai sebuah pembicaraan. 2. Ekspresi Wajah Wajah merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi wajah mengungkapkan pikiran yang melintas pada diri seseorang. 3. Postur Fisik Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti di koordinasikan dengan kekuatan yang dapat ditangakap secara visual daripada verbal. 4. Gaya Berbusana Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang yang berbusana sesuai dengan struktur tubuh mereka nampak menarik 5. Respect Sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan 6. Empati Empati adalah kemampuan kita dalam menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. 7. Audible Makna dari audible antara lain : Dapat didengarkan atau di mengerti dengan baik. 8. Clarity Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik maka yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interprestasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. 9. Humble Sikap rendah hati, sikap membangun rasa menghargai orang lain, biasanya di dasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Untuk mencapai sebuah komunikasi yang efektif perlulah kita membangun sebuah komunikasi yang nyaman dan menyenangkan agar mendapat tujuan yang diharapkan.
C. Hambatan dalam Komunikasi
Berikut ini merupakan beberapa hambatan dalam berkomunikasi, diantaranya : 1. Kecakapan yang kurang dalam berkomunikasi 2. Sikap yang kurang tepat 3. Kurang pengetahuan 4. Kurang memahami sistem social 5. Prasangka yang tidak beralasan 6. Jarak fisik, komunikasi menjadi kurang lancer bila jarak antara komunikator dengan reseptor berjauhan 7. Tidak ada persamaan persepsi 8. Indera yang rusak/terganggu 9. Berbicara yang berlebihan
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu