KIMIA ANORGANIK II
LOGAM ALKALI
“Logam Li dan Na”
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Logam Li dan Na” ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Dosen pada
Mata Kimia Anorganik II. Selain itu, Makalah ini juga bertujuan untuk mengetahui dan memahami
bagaimana keberadaan, cara mengekstraksi, kegunaan, sifat fisik dan kimia, serta persenyawaan
dari logam Li dan Na bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu B. Fara Dwirani Sofia, S.Si., M.Si., M.Pd
selaku Dosen Mata Kuliah Kimia Anorganik II yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan ............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sistim periodik logam alkali terdapat pada kolom pertama paling kiri sering juga
disebut dengan "Golongan IA", terdiri dari: lithium (Li), sodium (Na), potassium (K), rubidium
(Rb), cesium (Cs) dan francium (Fr). Disebut logam alkali karena oksidanya dapat bereaksi
dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline).
Lithium ditemukan oleh Johan Arfvedson pada tahun 1817 di Stockholm, Swedia,
selama analisis petalite (LiAlSi4O10). Ia menemukan petalit itu mengandung “silika, alumina
dan alkali.” Logam alkali baru di petalit memiliki sifat unik. Bijih ini membutuhkan lebih
banyak asam untuk menetralisirnya daripada natrium dan karbonatnya hanya sedikit larut
dalam air, tidak seperti natrium karbonat.
Natrium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Na dan
nomor atom 11. Ini adalah logam lunak, putih keperakan, dan sangat reaktif. Natrium adalah
logam alkali, berada pada golongan 1 tabel periodik, karena memiliki satu elektron di kulit
terluarnya yang mudah disumbangkannya, menciptakan atom bermuatan positif—kation Na+.
Satu-satunya isotop stabil adalah 23Na. Logam bebasnya tidak terdapat di alam, tapi harus
dibuat dari senyawanya. Natrium adalah unsur keenam paling melimpah dalam kerak bumi,
dan terdapat di banyak mineral seperti feldspar, sodalit dan halit (garam batu, NaCl).
B. Rumusan Masalah
1. bagaimana keberadaan dari logam Li dan Na?
2. bagaimana cara mengekstraksi logam Li dan Na?
3. apakah kegunaan dari logam Li dan Na?
4. bagaimana sifat fisik dan kimia dari logam Li dan Na?
5. bagaimana persenyawaan yang terbentuk dan logam Li dan Na?
C. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami bagaimana keberadaan, cara mengekstraksi, kegunaan,
sifat fisik dan kimia, serta persenyawaan dari logam Li dan Na.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Logam alkali tidak pernah ada dalam bentuk logam murni di alam. Logam ini selalu
dalam bentuk senyawa yang ditemukan baik dalam kerak bumi maupun dalam lautan.
Misalnya deposit garam yang sangat besar yang dijumpai di banyak tempat dibawah
permukaan bumidi Louisiana, New York, Michigan, Oklahoma, Calofornia, dan Texas
serta dibeberapa daerah lainnya. Di daerah-daerah yang cuacanya kering, deposit garam
dapat terjadi dipermukaan . Kebanyakan senyawa logam alkali larut dalam air, dan dimana
daerah yang turun hujan , maka garam-garam tersebut tersapu oleh air dan masuk ke dalam
laut dan danau atau larut masuk berkumpul dalam air tanah.
Logam alkali tidak terdapat bebas di alam. Hal ini dikarenakan kereaktifan logam
alkali yang besar sehingga mudah berikatan dengan unsur lain. Litium ditemukan dalam
keadaan selalu terkombinasi dalam unit-unit kecil pada batu-batuan berapi dan pada
sumber-sumber mata air. Mineral-mineral yang mengandung Litium contohnya : lepidolite,
spodumeme, petalite, dan amblygonite. Di Amerika Serikat, Litium diambil dari air asin
di danau Searles Lake, di negara bagian California dan Nevada. Deposit quadramene dalam
jumlah besar ditemukan di California Utara. Logam ini diproduksi secara elektrolisis dari
fusi klorida. Secara fisik, Litium tampak keperak-perakan, mirip Natrium dan Kalium.
Sumber utama litium adalah mineral spodumene, LiAlSi2O6.
2
melalui elektrolisis fusi basah Natrium Klorida. Metoda ini lebih murah ketimbang
mengelektrolisis Natrium Hidroksida, seperti yang pernah digunakan beberapa tahun lalu.
dipanaskan pada suhu 100 °C, lalu dicampur dengan H2SO4 panas, dan dilarutkan dalam
air untuk memperoleh larutan Li2SO4. Selanjutnya, Li2SO4 direaksikan dengan Na2CO3
untuk membentuk Li2CO3 yang sukar larut.
Li2SO4 + Na2CO3 → Li2CO3(s) + Na2SO4
Setelah itu, Li2CO3 direaksikan dengan HCl untuk membentuk LiCl.
Li2CO3 + 2HCl → 2LiCl + H2O + O2
Li dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan LiCl sebagai berikut:
Katode: Li+(l) + e- → Li(l)
Anode: Cl- (l) → ½ Cl2 (g) + e-
Karena titik leleh LiCl tinggi (> 600 °C), biaya elektrolisis menjadi mahal. Namun, biaya
dapat ditekan dengan cara menambahkan KCl (55% KCl dan 45%LiCl) yang dapat
menurunkan titik leleh menjadi 430 °C.
2. Natrium (Na) – Metode Elektrolisis
Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi natrium adalah dengan menggunakan metode
elektrolisis. Sumber utama logam natrium berasal dari garam batu dan air laut. Natrium
hanya dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan NaCl menggunakan Sel Down.
3
C. Kegunaan dari logam Li dan Na
1. Logam Litium (Li)
a) Logam lithium murni digunakan pada baterai lithium ion yang dapat diisi ulang,
dan logamnya digunakan sebagai paduan dengan aluminium, tembaga, mangan, dan
kadmium untuk membuat suku cadang pesawat berperforma tinggi. Berikut adalah
cara mendapatkan Litium dari baterai dapat di lihat Di sini2. Lithium juga memiliki
berbagai aplikasi nuklir, misalnya sebagai pendingin reaktor nuklir dan sumber
tritium, yang dibentuk dengan membombardir lithium dengan neutron.
b) Lithium carbonat digunakan sebagai obat penstabil mood.
c) Lithium chloride dan bromida digunakan sebagai desiccant.
d) Lithium stearate digunakan sebagai all-purpose dan high-temperature pelumas.
2. Logam Natrium (Na)
a) Na digunakan sebagai pendingin dalam reaktor nuklir, Na menyerap panas dari
reaktor nuklir kemudian Na panas menuju reservoar yang berisi air dan uapnya
dialirkan pada pembangkit listrik tenaga uap.
b) Sebagai pengembang kue (NaHCO3), jika dibakar mengeluarkan gas CO2.
c) Na dipakai sebagai lampu penerangan dijalan raya atau pada kendaraan mempunyai
kemampuan untuk menembus kabut.
d) Logam Na digunakan dalam pembuatan tetra etil timbal, zat ini mengurangi ketukan
pada bensin.
e) NaCl (garam dapur); digunakan sebagai bahan baku pembuatan NaOH, Na2CO3,
logam Na, dan gas klorin.
D. Sifat fisik dan kimia Logam Li dan Na
1. Logam Litium (Li)
a) Sifat fisik
Litium adalah logam yang sangat lembut dan memiliki warna silver. Litium
memiliki titik lebur 180,54º C atau sekitar 356,97ºF dan titik didih di sekitar suhu
1.335 ºC. Rapatan dari unsur logam ini adalah 0,534 gram / cm3. Berikut table
lengkapnya tentang sifat fisik litium.
4
Karakteristik Atom :
Elektron Valensi :1
Elektronegativitas : 0,97999999
Bilangan Oksidasi :1
Termodinamika
5
Konduktivitas Panas : 0.847 W/cmK
b) Sifat kimia
Litium unsur aktif dan mudah bereaksi kecuali dengan logam alkali yang lain.
Logam ini bereaksi lambat dengan air pada suhu kamar dan bereaksi lebih cepat
ketika suhu dinaikkan. Ia juga bereaksi dengan berbagai macam asam dan
menghasilkan gas hidrogen. Litium tidak bisa bereaksi dengan oksigen pada suhu
kamar. Akan tetapi pada suhu di atas 100 °C bisa bereaksi dengan oksigen
membentuk litium oksida (Li2O). Selain itu pada kondisi tertentu logam litium juga
bereaksi dengan belerang, hidrogen, nitrogen, dan juga gas halogen.
2. Logam Natrium (Na)
a) Sifat fisik
6
tanah atau nafta adalah cairan yang biasa digunakan untuk tujuan ini. Natrium juga
bereaksi dengan sebagian besar unsur lain dan dengan banyak senyawa. Bereaksi
dengan asam untuk menghasilkan gas hidrogen. Ini juga larut dalam merkuri untuk
membentuk natrium amalgam. Sebuah amalgam adalah paduan merkuri dan
setidaknya satu logam lainnya.
8
i) Litium nitrat adalah senyawa anorganik dengan rumus LiNO3. Ia merupakan garam
litium dari asam nitrat (suatu nitrat logam alkali ). Litium nitrat dibuat dengan
mereaksikan litium karbonat atau litium hidroksida dengan asam nitrat.LiNO3
digunakan dalam interaksi solut-solven pada temperatur menurun (misalnya 329-
290 K) yang akibatnya dapat digunakan untuk mengangkut ion dalam larutan biner
lelehan asetamida. Litium nitrat juga digunakan sebagai katalis yang mempercepat
pemecahan oksida nitrogen, melalui oksidasi, yang dijumpai dalam jelaga.
2. Persenyawaan Logam Natrium (Na)
a) Natrium Klorida
Senyawa natrium yang paling banyak diproduksi adalah natrium klorida (NaCl).
Natrium klorida dibuat dari air laut dari garam batu. Kegunaan senyawa natrium
klorida antara lain :Bahan baku untuk membuat natrium (Na), klorin (Cl.), hydrogen
(H-), hydrogen klorida (HCI) serta senyawa- senyawa natrium seperti NaOH dan
Pada industri susu serta pengawetan ikan dan daging. Di negara yang bermusim
dingin, natrium klorida digunakan untuk mencairkan salju di jalan raya, regenerasi
alat pelunak air, ada pengolahan kulit. Pengolahan bahan makanan yaitu sebagai
bumbu masak atau garam dapur.
b) Natrium Hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida dihasilkan melalui elektrolisis larutan NaCl. Natrium
hidroksida disebut dengan nama kaustik soda atau soda api yang banyak digunakan
dalam industri yaitu, industri sabun dan deterjen. Sabun dibuat dengan mereaksikan
lemak atau minyak dengan NaOH. Industri pulp dan kertas. Bahan dasar pembuatan
kertas adalah selulosa (pulp) dengan cara memasak kayu, bambu dan jerami dengan
kaustik soda (NaOH). Pada pengolahan aluminium Kaustik soda digunakan untuk
mengolah bauksit menjadi AlO, (alumina) murni. NaOH juga digunakan dalam
industri tekstil, plastik, pemurnian minyak bumi, serta pembuatan senyawa natrium
lainnya seperti NaCIO.
c) Natrium Karbonat (Na2CO3)
Natrium karbonat berasal dari sumber alam yaitu trona dan dapat juga dibuat dari
NaCl. Natrium karbonat dinamakan juga soda abu. Natrium karbonat banyak
digunakan untuk : Industri pembuatan kertas, untuk membentuk sabun damar yang
9
berfungsi menolak air dan pengikat serat selulosa (pulp). Industri kaca, industri
deterjen, bahan pelunak air (menghilangkan kesadahan pada air).
d) Natrium Bikarbonat (NaHCO)
Natrium bikarbnat disebut juga soda kue. Kegunaannya sebagai bahan pengembang
pada pembuatan kue.
e) Natrium Sulfida (NaS) Digunakan bersama-sama dengan NaOH pada proses
pengolahan pulp (bahan dasar pembuat kertas).
f) Natrium Sulfat (NaSO)
g) Natrium sulfat dibuat dari NaCl dengan HSO, dengan pemanasan dengan reaksi :
kegunaannya sebagai bahan yang dapat dipakai untuk menyimpan energi surya,
sehingga dapat dipakai sebagai penghangat ruangan dan penghangat air.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Fitri, Zarlaida. 2019. Kimia Unsur Golongan Utama. Syiah Kuala University Press : Aceh.
http://bloggregantonny.blogspot.co.id/2013/02/unsur-kimia-golongan-i-a.html diakses 1
Maret 2021.