Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KIMIA ANORGANIK II
LOGAM ALKALI
“Logam Li dan Na”

ANGGOTA KELOMPOK III :

1. ATMI IZZAH NURSAFITRI (E1M019008)


2. EKA MULIATI (E1M019022)
3. NADIRATUL KHAIRAH (E1M019056)
4. SPIR SENYUM REKA SAWIJI (E1M019084)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Logam Li dan Na” ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Dosen pada
Mata Kimia Anorganik II. Selain itu, Makalah ini juga bertujuan untuk mengetahui dan memahami
bagaimana keberadaan, cara mengekstraksi, kegunaan, sifat fisik dan kimia, serta persenyawaan
dari logam Li dan Na bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu B. Fara Dwirani Sofia, S.Si., M.Si., M.Pd
selaku Dosen Mata Kuliah Kimia Anorganik II yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 1 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................................1


B. Rumusan Masalah .................................................................................................1
C. Tujuan ....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Keberadaan/ Sumber- Sumber di Alam .............................................................. 2


B. Cara Ekstraksi ( dari sumber di alam) ................................................................ 3
C. Kegunaan dari logam Li dan Na ..........................................................................4
D. Sifat fisik dan kimia Logam Li dan Na ............................................................... 4
E. Persenyawaan (sifat Fisik dan Kimia; Cara pembuatan; Manfaatnya) ..........7

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sistim periodik logam alkali terdapat pada kolom pertama paling kiri sering juga
disebut dengan "Golongan IA", terdiri dari: lithium (Li), sodium (Na), potassium (K), rubidium
(Rb), cesium (Cs) dan francium (Fr). Disebut logam alkali karena oksidanya dapat bereaksi
dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline).

Lithium ditemukan oleh Johan Arfvedson pada tahun 1817 di Stockholm, Swedia,
selama analisis petalite (LiAlSi4O10). Ia menemukan petalit itu mengandung “silika, alumina
dan alkali.” Logam alkali baru di petalit memiliki sifat unik. Bijih ini membutuhkan lebih
banyak asam untuk menetralisirnya daripada natrium dan karbonatnya hanya sedikit larut
dalam air, tidak seperti natrium karbonat.

Natrium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Na dan
nomor atom 11. Ini adalah logam lunak, putih keperakan, dan sangat reaktif. Natrium adalah
logam alkali, berada pada golongan 1 tabel periodik, karena memiliki satu elektron di kulit
terluarnya yang mudah disumbangkannya, menciptakan atom bermuatan positif—kation Na+.
Satu-satunya isotop stabil adalah 23Na. Logam bebasnya tidak terdapat di alam, tapi harus
dibuat dari senyawanya. Natrium adalah unsur keenam paling melimpah dalam kerak bumi,
dan terdapat di banyak mineral seperti feldspar, sodalit dan halit (garam batu, NaCl).

B. Rumusan Masalah
1. bagaimana keberadaan dari logam Li dan Na?
2. bagaimana cara mengekstraksi logam Li dan Na?
3. apakah kegunaan dari logam Li dan Na?
4. bagaimana sifat fisik dan kimia dari logam Li dan Na?
5. bagaimana persenyawaan yang terbentuk dan logam Li dan Na?
C. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami bagaimana keberadaan, cara mengekstraksi, kegunaan,
sifat fisik dan kimia, serta persenyawaan dari logam Li dan Na.
1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Keberadaan/ Sumber- Sumber di Alam

Logam alkali tidak pernah ada dalam bentuk logam murni di alam. Logam ini selalu
dalam bentuk senyawa yang ditemukan baik dalam kerak bumi maupun dalam lautan.
Misalnya deposit garam yang sangat besar yang dijumpai di banyak tempat dibawah
permukaan bumidi Louisiana, New York, Michigan, Oklahoma, Calofornia, dan Texas
serta dibeberapa daerah lainnya. Di daerah-daerah yang cuacanya kering, deposit garam
dapat terjadi dipermukaan . Kebanyakan senyawa logam alkali larut dalam air, dan dimana
daerah yang turun hujan , maka garam-garam tersebut tersapu oleh air dan masuk ke dalam
laut dan danau atau larut masuk berkumpul dalam air tanah.

1. Logam Litium (Li)

Logam alkali tidak terdapat bebas di alam. Hal ini dikarenakan kereaktifan logam
alkali yang besar sehingga mudah berikatan dengan unsur lain. Litium ditemukan dalam
keadaan selalu terkombinasi dalam unit-unit kecil pada batu-batuan berapi dan pada
sumber-sumber mata air. Mineral-mineral yang mengandung Litium contohnya : lepidolite,
spodumeme, petalite, dan amblygonite. Di Amerika Serikat, Litium diambil dari air asin
di danau Searles Lake, di negara bagian California dan Nevada. Deposit quadramene dalam
jumlah besar ditemukan di California Utara. Logam ini diproduksi secara elektrolisis dari
fusi klorida. Secara fisik, Litium tampak keperak-perakan, mirip Natrium dan Kalium.
Sumber utama litium adalah mineral spodumene, LiAlSi2O6.

2. Logam Natrium (Na)

Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari


sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi (setelah
Aluminium, Besi (Fe), dan Kalsium), terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini
merupakan unsur terbanyak dalam golongan logam alkali.Natrium dibuat secara komersil

2
melalui elektrolisis fusi basah Natrium Klorida. Metoda ini lebih murah ketimbang
mengelektrolisis Natrium Hidroksida, seperti yang pernah digunakan beberapa tahun lalu.

B. Cara Ekstraksi ( dari sumber di alam)


Logam alkali adalah logam yang sangat reaktif sehingga hanya dapat diekstraksi dari
senyawanya menggunakan metode elektrolisis atau metode reduksi.
1. Lithium (Li) – Metode Elektrolisis
Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi lithium adalah dengan menggunakan metode
elektrolisis. Sumber mineralnya dapat diperoleh dari spodumen [LiAl(SiO) 3]. Spodumen

dipanaskan pada suhu 100 °C, lalu dicampur dengan H2SO4 panas, dan dilarutkan dalam

air untuk memperoleh larutan Li2SO4. Selanjutnya, Li2SO4 direaksikan dengan Na2CO3
untuk membentuk Li2CO3 yang sukar larut.
Li2SO4 + Na2CO3 → Li2CO3(s) + Na2SO4
Setelah itu, Li2CO3 direaksikan dengan HCl untuk membentuk LiCl.
Li2CO3 + 2HCl → 2LiCl + H2O + O2
Li dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan LiCl sebagai berikut:
Katode: Li+(l) + e- → Li(l)
Anode: Cl- (l) → ½ Cl2 (g) + e-

Karena titik leleh LiCl tinggi (> 600 °C), biaya elektrolisis menjadi mahal. Namun, biaya
dapat ditekan dengan cara menambahkan KCl (55% KCl dan 45%LiCl) yang dapat
menurunkan titik leleh menjadi 430 °C.
2. Natrium (Na) – Metode Elektrolisis

Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi natrium adalah dengan menggunakan metode
elektrolisis. Sumber utama logam natrium berasal dari garam batu dan air laut. Natrium
hanya dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan NaCl menggunakan Sel Down.

Katode : Na+ (l) + e- → Na(l)

Anode : Cl-(l) → ½ Cl2 (g) + e-

3
C. Kegunaan dari logam Li dan Na
1. Logam Litium (Li)
a) Logam lithium murni digunakan pada baterai lithium ion yang dapat diisi ulang,
dan logamnya digunakan sebagai paduan dengan aluminium, tembaga, mangan, dan
kadmium untuk membuat suku cadang pesawat berperforma tinggi. Berikut adalah
cara mendapatkan Litium dari baterai dapat di lihat Di sini2. Lithium juga memiliki
berbagai aplikasi nuklir, misalnya sebagai pendingin reaktor nuklir dan sumber
tritium, yang dibentuk dengan membombardir lithium dengan neutron.
b) Lithium carbonat digunakan sebagai obat penstabil mood.
c) Lithium chloride dan bromida digunakan sebagai desiccant.
d) Lithium stearate digunakan sebagai all-purpose dan high-temperature pelumas.
2. Logam Natrium (Na)
a) Na digunakan sebagai pendingin dalam reaktor nuklir, Na menyerap panas dari
reaktor nuklir kemudian Na panas menuju reservoar yang berisi air dan uapnya
dialirkan pada pembangkit listrik tenaga uap.
b) Sebagai pengembang kue (NaHCO3), jika dibakar mengeluarkan gas CO2.
c) Na dipakai sebagai lampu penerangan dijalan raya atau pada kendaraan mempunyai
kemampuan untuk menembus kabut.
d) Logam Na digunakan dalam pembuatan tetra etil timbal, zat ini mengurangi ketukan
pada bensin.
e) NaCl (garam dapur); digunakan sebagai bahan baku pembuatan NaOH, Na2CO3,
logam Na, dan gas klorin.
D. Sifat fisik dan kimia Logam Li dan Na
1. Logam Litium (Li)
a) Sifat fisik
Litium adalah logam yang sangat lembut dan memiliki warna silver. Litium
memiliki titik lebur 180,54º C atau sekitar 356,97ºF dan titik didih di sekitar suhu
1.335 ºC. Rapatan dari unsur logam ini adalah 0,534 gram / cm3. Berikut table
lengkapnya tentang sifat fisik litium.

4
Karakteristik Atom :

Berat Atom : 6,9409999999999998

Densitas : 0.53 g/cm3

Kofigurasi Elektron : 2,1

Elektron Valensi :1

Orbital : [He] 2s1

Jari-jari Atom : 2.05 Angstrom

Jari-jari Ion : 0.76 (+1) Angstrom

Volume Atom : 13.10 cm3/mol

Elektronegativitas : 0,97999999

Energi Ionisasi I : 5.3917 V

Energi Ionisasi II : 76.638 V

Energi Ionisasi III : 122.451 V

Bilangan Oksidasi :1

Termodinamika

Titik Didih : 1342 °C

Titik Lebur : 180.54 °C

Kalor Jenis : 3.6 J/gK

Kalor Uap : 145.920 kJ/mol

Kalor Lebur : 3.00 kJ/mol

5
Konduktivitas Panas : 0.847 W/cmK

b) Sifat kimia
Litium unsur aktif dan mudah bereaksi kecuali dengan logam alkali yang lain.
Logam ini bereaksi lambat dengan air pada suhu kamar dan bereaksi lebih cepat
ketika suhu dinaikkan. Ia juga bereaksi dengan berbagai macam asam dan
menghasilkan gas hidrogen. Litium tidak bisa bereaksi dengan oksigen pada suhu
kamar. Akan tetapi pada suhu di atas 100 °C bisa bereaksi dengan oksigen
membentuk litium oksida (Li2O). Selain itu pada kondisi tertentu logam litium juga
bereaksi dengan belerang, hidrogen, nitrogen, dan juga gas halogen.
2. Logam Natrium (Na)
a) Sifat fisik

Simbol dan golongan : Na, logam alkali, Golongan I A

Warna : Putih keperakan

Massa atom : 22,98977


Bentuk : Padat
Titik Leleh : 97,72 °C, 370,87 K
Titik didih : 883 °C, 1156 K
Elektron : 11
Proton : 11
Neutron : 12
Kulit Elektron : 2,8,1
Konfigurasi Elektron : 1s2 2s2 2p6 3s1
Massa jenis 20 °C : 0,971 g/cm3
b) Sifat Kimia
Natrium adalah unsur yang sangat aktif. Menggabungkan dengan oksigen pada suhu
kamar. Ketika dipanaskan, ia bergabung dengan sangat cepat, terbakar dengan nyala
api keemasan-kuning yang cemerlang. Natrium juga bereaksi dengan air. Ini sangat
aktif sehingga biasanya disimpan di bawah cairan yang tidak bereaksi. Minyak

6
tanah atau nafta adalah cairan yang biasa digunakan untuk tujuan ini. Natrium juga
bereaksi dengan sebagian besar unsur lain dan dengan banyak senyawa. Bereaksi
dengan asam untuk menghasilkan gas hidrogen. Ini juga larut dalam merkuri untuk
membentuk natrium amalgam. Sebuah amalgam adalah paduan merkuri dan
setidaknya satu logam lainnya.

E. Persenyawaan (sifat Fisik dan Kimia; Cara pembuatan; Manfaatnya)


1. Persenyawaan Logam Litium (Li)
a) Litium aluminium hidrida, umumnya disingkat sebagai LAH, adalah suatu senyawa
anorganik dengan rumus kimia LiAlH4. Senyawa ini disintesis oleh Finholt, Bond
dan Schlesinger pada tahun 1947. Senyawa ini digunakan sebagai agen pereduksi
dalam sintesis organik, khususnya untuk mereduksi ester, asam karboksilat, dan
amida. Padatannya sangat berbahaya, reaktif terhadap air, melepaskan gas hidrogen
(H2).
b) Litium fluorida adalah sebuah senyawa anorganik dengan rumus kimia LiF.
Komponen tersebut merupakan sebuah benda padat tak berwarna. LiF dibuat dari
litium hidroksida dan hidrogen fluorida atau dengan melarutkan litium karbonat
dalam hidrogen fluorida berlebih, kemudian dikeringkan dan dipanaskan sampai
merah.
c) Litium bromida (LiBr) adalah senyawa kimia dari litium dan bromin. Karakternya
yang sangat higroskopis membuat LiBr bermanfaat sebagai desikan dalam sistem
pengkondisian udara tertentu.LiBr dibuat melalui perlakuan litium karbonat dengan
asam bromida. Garamnya membentuk beberapa kristal hidrat, tidak seperti bromida
logam alkali lainnya. Garam anhidratnya membentuk kristal kubik yang serupa
dengan garam dapur (natrium klorida). Litium hidroksida dan asam bromida
(hidrogen bromida dalam larutan air) akan mengendapkan litium bromida dengan
adanya air.
d) Litium karbonat adalah ikatan kimia anorganik dengan rumus Li2CO3. Garam litium
putih ini digunakan dalam pemrosesan metal oksida dan mendapat perhatian untuk
pengobatan penyakit bipolar disorder. Ada dalam mineral langka zabuyelit.Litium
diekstrak dari dua sumber utama: kristal pegmatit dan garam litium dari kolam air
7
garam. Litium oksida dicampur dengan perbandingan spesifik dari karbonat untuk
membuat litium karbonat standar industri.
e) Litium klorida adalah sebuah senyawa kimia dengan rumus LiCl. Garam tersebut
merupakan senyawa ionik yang khas, meskipun ukuran kecil dari ion Li+
menghasilkan sifat-sifat yang tidak ada pada klorida logam alkali lainnya, seperti
kelarutan yang luar biasa pada pelarut polar (83,05 g/100 mL air pada 20 °C) dan
sifat higroskopisnya. Litium klorida dibuat dengan cara mencampur litium karbonat
dengan asam klorida.Molten LiCl digunakan untuk pembuatan karbon
nanotube,grafena dan litium niobat.
f) Litium oksida (Li2O) atau litia adalah senyawa kimia anorganik. Litium oksida
terbentuk berdampingan dengan sejumlah kecil litium peroksida ketika logam
litium terbakar di udara dan bergabung dengan oksigen. Li2O murni dapat dibuat
melalui dekomposisi termal litium peroksida, Li2O2, pada 450 °C. Litium oksida
digunakan sebagai fluks dalam glasir keramik; dan menciptakan warna biru dengan
tembaga dan merah muda dengan kobalt.
g) Litium peroksida adalah senyawa anorganik dengan rumus Li2O2. Senyawa ini
berupa padatan putih tak higroskopis. Oleh karena ia memiliki rasio oksigen
berbanding massa dan oksigen berbanding volume yang tinggi, padatannya telah
digunakan untuk menghilangkan CO2 dari atmosfer dalam wahana antariksa.Litium
peroksida digunakan dalam pemurni udara ketika bobot menjadi pertimbangan,
misalnya, dalam wahana antariksa untuk menyerap karbon dioksida dan
membebaskan oksigen.
h) Litium sulfida adalah senyawa anorganik dengan rumus kimia Li2S. Senyawa ini
mengkristal dengan motif antifluorit, yang dijelaskan sebagai garam (Li+)2S2-.
Senyawa ini berbentuk padatan kuning-putih serbuk higroskopis. Di udara, senyawa
ini mudah terhidrolisis dan melepaskan hidrogen sulfida (bau telur busuk).Litium
sulfida dibuat dengan cara memberi perlakuan litium dengan belerang.Reaksi ini
mudah dilakukan dalam amonia anhidrat dengan mengaduk trietilborana litium
sulfida yang larut dalam THF dapat dibuat menggunakan superhidrida. Litium
sulfida telah dipertimbangkan untuk digunakan dalam baterai litium belerang.

8
i) Litium nitrat adalah senyawa anorganik dengan rumus LiNO3. Ia merupakan garam
litium dari asam nitrat (suatu nitrat logam alkali ). Litium nitrat dibuat dengan
mereaksikan litium karbonat atau litium hidroksida dengan asam nitrat.LiNO3
digunakan dalam interaksi solut-solven pada temperatur menurun (misalnya 329-
290 K) yang akibatnya dapat digunakan untuk mengangkut ion dalam larutan biner
lelehan asetamida. Litium nitrat juga digunakan sebagai katalis yang mempercepat
pemecahan oksida nitrogen, melalui oksidasi, yang dijumpai dalam jelaga.
2. Persenyawaan Logam Natrium (Na)
a) Natrium Klorida
Senyawa natrium yang paling banyak diproduksi adalah natrium klorida (NaCl).
Natrium klorida dibuat dari air laut dari garam batu. Kegunaan senyawa natrium
klorida antara lain :Bahan baku untuk membuat natrium (Na), klorin (Cl.), hydrogen
(H-), hydrogen klorida (HCI) serta senyawa- senyawa natrium seperti NaOH dan
Pada industri susu serta pengawetan ikan dan daging. Di negara yang bermusim
dingin, natrium klorida digunakan untuk mencairkan salju di jalan raya, regenerasi
alat pelunak air, ada pengolahan kulit. Pengolahan bahan makanan yaitu sebagai
bumbu masak atau garam dapur.
b) Natrium Hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida dihasilkan melalui elektrolisis larutan NaCl. Natrium
hidroksida disebut dengan nama kaustik soda atau soda api yang banyak digunakan
dalam industri yaitu, industri sabun dan deterjen. Sabun dibuat dengan mereaksikan
lemak atau minyak dengan NaOH. Industri pulp dan kertas. Bahan dasar pembuatan
kertas adalah selulosa (pulp) dengan cara memasak kayu, bambu dan jerami dengan
kaustik soda (NaOH). Pada pengolahan aluminium Kaustik soda digunakan untuk
mengolah bauksit menjadi AlO, (alumina) murni. NaOH juga digunakan dalam
industri tekstil, plastik, pemurnian minyak bumi, serta pembuatan senyawa natrium
lainnya seperti NaCIO.
c) Natrium Karbonat (Na2CO3)
Natrium karbonat berasal dari sumber alam yaitu trona dan dapat juga dibuat dari
NaCl. Natrium karbonat dinamakan juga soda abu. Natrium karbonat banyak
digunakan untuk : Industri pembuatan kertas, untuk membentuk sabun damar yang
9
berfungsi menolak air dan pengikat serat selulosa (pulp). Industri kaca, industri
deterjen, bahan pelunak air (menghilangkan kesadahan pada air).
d) Natrium Bikarbonat (NaHCO)
Natrium bikarbnat disebut juga soda kue. Kegunaannya sebagai bahan pengembang
pada pembuatan kue.
e) Natrium Sulfida (NaS) Digunakan bersama-sama dengan NaOH pada proses
pengolahan pulp (bahan dasar pembuat kertas).
f) Natrium Sulfat (NaSO)
g) Natrium sulfat dibuat dari NaCl dengan HSO, dengan pemanasan dengan reaksi :

2NaCl, + H2SO - Na,SO4e + 2HCI

kegunaannya sebagai bahan yang dapat dipakai untuk menyimpan energi surya,
sehingga dapat dipakai sebagai penghangat ruangan dan penghangat air.

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Logam pada golongan I A disebut sebagai logam alkali disebabkan oksida-oksida


logam pada golongan tersebut cepat larut dalam air dan menghasilkan larutan yang bersifat
basa kuat (alkali). Unsur alkali tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam yang disebabkan
unsur-unsur alkali yang sangat reaktif tetapi sebagian ion positif (L+) dalam senyawa ion.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fitri, Zarlaida. 2019. Kimia Unsur Golongan Utama. Syiah Kuala University Press : Aceh.

Housecroft. 2005. Inorganic Chemistry. ISBN : 0130-39913-2.

http://bloggregantonny.blogspot.co.id/2013/02/unsur-kimia-golongan-i-a.html diakses 1

Maret 2021.

Anda mungkin juga menyukai