Anda di halaman 1dari 7

NAMA : IKHSAN HIDAYAT

NIM : 06121281924061
Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik
Jelaskan cirri-ciri pada masa Remaja dan Dewasa !

10 Ciri-ciri Remaja dan Karakter Khasnya :

 Perubahan fisik
 Sosisalisasi
 Perkembangan Kofnitif
 Karakteristik Pribadi dan Emosional
 Independen, Emosional dan Pemberontak
 Moodiness Ekstrim
 Identitas diri
 Hubungan Sebaya
 Kemandirian dan Batas Pengujian
 Sikap Egois
Masa remaja merupakan periode yang berlangsung dari sekitar usia 11 hingga 21, mencakup
banyak perubahan sosial dan emosional. Transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa ini
mengarah pada perilaku yang berubah dengan cepat, gangguan identitas dan emosi yang kuat.
Meskipun karakteristik ini dapat membuat frustasi atau membingungkan orang tua, mereka
secara perkembangan normal dan merupakan bagian alami dari pertumbuhan remaja. Perubahan
bisa tidak konsisten dan juga tidak nyaman. Remaja mengalami perubahan fisik, sosial, serta
pribadi dan emosional. Proses kognitif juga akan mulai berbeda. Tingkat di mana remaja
mengalami perubahan akan bervariasi tergantung pada jenis kelamin, genetika, faktor lingkungan
dan kesehatan.
Tahun-tahun remaja adalah periode unik pertumbuhan dan perkembangan yang dipenuhi
dengan energi, kegembiraan dan pengalaman baru.Tidak ada dua remaja yang sama dan masing-
masing mengalami masa remaja mereka secara unik. Pengaruh orang tua dan budaya
mempengaruhi perkembangan remaja dengan berbagai cara. Namun, mereka semua mengalami
perubahan hormon dan perubahan fisik yang berkontribusi untuk membentuk rasa kemandirian
dan identitas mereka.
Berikut 10 ciri-ciri remaja dan karakter khasnya yang perlu dipahami :
1. Perubahan fisik
Perubahan fisik adalah karakteristik utama remaja. Praremaja akan mengalami lonjakan
pertumbuhan, perubahan struktur kerangka, perkembangan otot dan otak, serta perkembangan
seksual dan hormonal.
Perbedaan jenis kelamin berperan ketika perubahan ini terjadi. Untuk anak perempuan,
perubahan fisik mulai terjadi pada sekitar usia 12, sementara anak laki-laki biasanya mulai
melihat perubahan pada sekitar usia 14 tahun. Gangguan makan, penggunaan narkoba dan
aktivitas seksual dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius jika remaja terlibat dalam
perilaku ini selama perubahan fisik yang cepat ini.
2. Sosialisasi
Sosialisasi adalah karakteristik lain dari remaja, ketika mereka mulai bersosialisasi lebih
banyak dengan teman sebaya mereka dan memisahkan diri dari keluarga mereka. Selama masa
kanak-kanak, anak-anak memiliki loyalitas kepada panutan orang dewasa mereka, seperti orang
tua atau guru. 
Namun, selama masa remaja, kesetiaan ini bergeser, membuat praremaja lebih loyal
kepada teman dan rekan mereka. Bagi remaja, harga diri sangat tergantung pada kehidupan
sosial mereka. 
Anak perempuan cenderung menempel pada kelompok kecil teman dekat, sementara
anak laki-laki membangun jejaring sosial yang lebih besar. Remaja sangat menyadari orang lain
dan bagaimana mereka dipersepsikan selama tahap ini.
3. Perkembangan Kognitif
Perubahan dalam proses kognitif adalah karakteristik selama remaja. Praremaja
mengalami pemikiran yang lebih tinggi, penalaran, dan pemikiran abstrak. Praremaja
mengembangkan keterampilan bahasa yang lebih maju dan verbalisasi, memungkinkan
komunikasi yang lebih maju.

Pemikiran abstrak memungkinkan remaja untuk mengembangkan tujuan, keadilan, dan


kesadaran sosial. Remaja juga memutuskan bagaimana pilihan moral dan etis akan memandu
perilaku mereka selama ini. Proses kognitif dipengaruhi oleh sosialisasi keseluruhan, yang
berarti bahwa remaja akan berkembang secara berbeda selama tahap ini berdasarkan faktor
individu.
4. Karakteristik Pribadi dan Emosional
Masa remaja adalah masa ketika emosi mulai meninggi. Orang tua dan guru mungkin
mulai memperhatikan perilaku argumentatif dan agresif karena emosi yang tiba-tiba dan
intens. Remaja juga memiliki sifat mementingkan diri sendiri. 
Mereka sibuk dengan diri mereka sendiri karena mereka mulai mengembangkan rasa diri,
tetapi mereka juga meneliti proses pemikiran dan kepribadian mereka sendiri. Kemungkinan
mulai terlihat tak berujung selama remaja, membuat beberapa remaja menjadi terlalu
idealis. Mereka juga percaya bahwa pikiran dan perasaan mereka unik, meragukan bahwa orang
lain mungkin dapat memahami apa yang mereka alami.
5. Independen, Emosional dan Pemberontak
Pemberontakan remaja yang khas dapat bertahan hingga enam tahun dan dapat mencakup
perilaku menantang dan suasana hati yang berubah dengan cepat, menurut Dr. Barton D. Schmitt
melaporkan dalam sebuah artikel "Remaja: Berurusan dengan Pemberontakan Normal," di situs
web Children's Physician Network dilansir dari How to Adult.
Meskipun tidak semua remaja menjadi pemberontak, banyak yang menjadi lebih
menentang otoritas, seringkali memiliki dampak besar pada dinamika keluarga dan hubungan
pribadi. Remaja membentuk konsep diri dan rasa identitas mereka dengan membangun
kemandirian dari orang tua, kadang-kadang terlibat dalam konflik verbal emosional dengan
keluarga atau perilaku pemberontak lainnya.
6. Moodiness Ekstrim pada Remaja
Remaja terkenal karena perubahan suasana hati yang sering dan serangan lekas
marah. Moodiness pada remaja seringkali merupakan bagian normal dari perkembangan
remaja. Remaja menghadapi perubahan yang konstan dan cepat, tekanan sosial, dan masalah-
masalah yang berkaitan dengan identitas, sehingga tidak mengherankan jika mereka merasa
murung lebih sering daripada tidak. 
Suasana hati  tidak selalu memprihatinkan dan biasanya tidak memerlukan intervensi
profesional. Tetapi karena kemurungan yang ekstrem dapat menimbulkan masalah yang lebih
besar, penting bagi orang tua untuk belajar membedakannya.
7. Identitas diri
Masa remaja adalah masa ketika remaja mulai mengeksplorasi dan menegaskan identitas
pribadi mereka. Selama periode perkembangan ini, remaja terlibat dalam proses mencari di mana
mereka cocok dengan teman sebaya dan masyarakat pada umumnya. 
Adalah umum bagi remaja untuk memiliki perasaan diri yang tidak stabil dan mencoba
label pribadi baru dan bergaul dengan berbagai kelompok teman sebaya. Selain itu, remaja
mungkin berjuang untuk mendefinisikan identitas seksual dan gender mereka selama masa
remaja. 
Sementara masalah identitas yang tidak stabil ini adalah bagian umum dari remaja awal,
mereka cenderung stabil antara usia 19 dan 21 tahun, menurut Akademi Anak Amerika dan
“Fakta untuk Keluarga” Remaja, seperti dikutip oleh Early Head Start National Resource Center.
8. Hubungan Sebaya
Selama masa remaja, hubungan dengan teman sebaya mulai lebih diutamakan daripada
hubungan dengan keluarga. Meskipun interaksi keluarga masih penting dan penting untuk
perkembangan remaja, remaja sering lebih menekankan pada persepsi dan nilai-nilai teman-
teman mereka. 
Demikian juga, selama masa remaja, remaja mungkin sangat dipengaruhi oleh
kepercayaan dan perilaku teman sebaya mereka. Dipasangkan dengan pengalaman hidup remaja
yang terbatas dan keterampilan pengambilan keputusan yang kurang berkembang, remaja sering
rentan terhadap tekanan teman sebaya yang negatif.
9. Kemandirian dan Batas Pengujian
Remaja sering menguji aturan dan batasan orang tua dan guru. Meskipun perilaku
memberontak ini mungkin tampak bertentangan dengan orang tua, dalam banyak kasus, perilaku
ini didorong oleh kebutuhan remaja untuk mengembangkan otonomi, mengalami kegiatan baru
dan mendapatkan lebih banyak kemandirian, jelas American Psychological Association. 
Meskipun remaja dapat mengambil manfaat dari menguji batasan selama masa remaja,
mereka masih memerlukan aturan dan batasan jika mereka ingin menghindari pengaruh negatif
dan mencapai potensi mereka.
10. Sikap egois
Seringkali sulit bagi remaja untuk melihat keadaan dari sudut pandang orang lain. Ini
sebagian disebabkan oleh struktur otak mereka yang masih berkembang. Dengan demikian,
remaja mungkin menjadi egois dan fokus pada kebutuhan mereka sendiri tanpa
mempertimbangkan bagaimana kebutuhan itu mempengaruhi orang lain.
Kurangnya empati yang tampak ini adalah normal dan biasanya hilang dengan sendirinya
begitu seorang remaja mencapai akhir masa remaja. Namun, kurangnya empati pada remaja
dapat berarti ada masalah kesehatan mental mendasar yang lebih signifikan. Jika itu masalahnya,
berkonsultasilah dengan petugas kesehatan mental.

Masa Dewasa :
Masa dewasa dini adalah sebuah fase kehidupan antara remaja dan dewasa penuh yang
meliputi remaja akhir dan dewasa awal, dikemukakan oleh Jeffrey Arnet pada artikel di
American Psychologist. Utamanya menggambarkan orang  – orang yang hidup di negara
berkembang tetapi juga dialami oleh orang muda dalam keluarga urban kaya di Selatan Global.
Istilahnya menggambarkan dewasa muda yang tidak memiliki anak, tidak hidup di rumah
sendiri, atau tidak memiliki pemasukan yang mencukupi untuk mandiri sepenuhnya.
Arnett mengemukakan usia dewasa dini pada rentang waktu antara 18 hingga 25 tahun
ketika para remaja menjadi lebih mandiri dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan dalam
kehidupan. Ia berpendapat bahwa periode perkembangan ini bisa dipisahkan dari fase remaja dan
dewasa muda. Masa dewasa dini adalah suatu demografis baru yang terus berubah dan beberapa
percaya bahwa usia 20 an tahun akan selalu bergulat dengan eksplorasi identitas, ketidak
stabilan, fokus pada diri sendiri dan perasan diantaranya. Arnett menyebut periode ini sebagai
peraturan tanpa peraturan karena dewasa dini melakukan berbagai aktivitas, tetapi tidak dibatasi
dengan peraturan apapun.
Karakteristik Dewasa Dini
Perkembangan yang terjadi pada masa dewasa dini atau dewasa awal adalah merupakan
puncak dari perkembangan sosial di masa dewasa, dimana beralihnya pandangan yang egosentris
menjadi lebih empatis. Begitu juga dengan perkembangan fisik yang mencapai puncaknya, dan
setelah itu akan mengalami penurunan sedikit demi sedikit sesuai pertambahan usia.
Ciri – ciri masa dewasa dini antara lain:
1. Masa Pengaturan
Fase ini adalah masa ketika seseorang mulai dapat menentukan jati diri dan karakternya
mengenai tanggung jawab. Orang yang sudah memasuki masa dewasa dini dianggap telah
melewati masa – masa kebebasannya dan telah tiba waktunya untuk bertanggung jawab sebagai
orang dewasa. Seseorang di masa dewasa dini harus telah dapat menentukan kemantapan pilihan
untuk memutuskan. Sebab itulah orang yang berada di fase ini akan terus mencoba berbagai pola
dalam kehidupan. Ketika ia sudah menemukan pola tersebut, ia akan mengembangkan pola –
pola perilaku dan menetapkan sikap serta nilai – nilai yang dianutnya.
2. Usia Reproduksi
Selain perkembangan psikologi pada masa dewasa dini, ciri – ciri masa dewasa dini juga
dianggap sebagai masa usia produktif yang ditandai dengan pembentukan rumah tangga, yang
bisa ditunda dengan beberapa alasan. Beberapa orang dewasa dalam fase ini belum membentuk
keluarga  hingga mereka dapat menyelesaikan dan memulai karir mereka sendiri dalam bidang
tertentu.
3. Masa Bermasalah
Fase dewasa dini merupakan tahap yang penuh dengan masalah sehingga jika ada orang
yang kesulitan ketika memasuki tahap ini maka dia akan mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tahap perkembangannya dan akan sulit mematangkan pribadi serta karakternya.
Masalah yang dihadapi berupa masalah dalam pekerjaan atau jabatan, pemilihan teman hidup,
keuangan, semuanya memerlukan penyesuaian tersendiri dan akan menjadi cara mendewasakan
diri dalam menghadapi masalah dan cara menyelesaikan masalah menurut psikologi.
4. Ketegangan Emosional
Banyak ciri – ciri masa dewasa dini yang mengalami kegagalan emosi sehubungan
dengan berbagai persoalan yang dihadapi seperti masalah pekerjaan, perkawinan, keuangan dan
lainnya dan mempengaruhi perkembangan emosi usia dewasa. Seringkali ketegangan emosional
ini tampak dalam ketakutan atau kekhawatiran, yang bersumber dari penyesuaian terhadap
persoalan yang dihadapi pada saat tertentu atau sejauh mana kesuksesan dan kegagalan yang
dialami dalam mengatasi berbagai persoalan yang timbul. Pada masa ini bisa terjadi gangguan
psikologis pada dewasa awal.
5. Keterasingan Sosial
Berakhirnya pendidikan formal pada masa ini mengharuskan seseorang terjun ke dalam
kehidupan orang dewasa. Pola tersebut adalah karir serta perkawinan, yang merenggangkan
keompok teman – teman sebaya. Di masa ini salah satu ciri – ciri masa dewasa dini adalah
bahwa keterlibatan dalam kegiatan kelompok yang bertempat di luar rumah terus berkurang.
Sebagai akibatnya seseorang bisa saja mengalami keterasingan sosial atau keterpencilan sosial.
6. Masa Komitmen
Bardwick dalam Hurlock menyatakan bahwa tidak mungkin orang akan berkomitmen
untuk selamanya karena tanggung jawabnya terlalu berat untuk dipikul. Akan tetapi masih
banyak komitmen yang bersifat demikian sehingga banyak orang yang saling membantu untuk
membangun komitmen lagi. Sebagai seorang dewasa dini yang perannya berubah dari seorang
pelajar dan tergantung menjadi orang dewasa yang mandiri, mereka akan membangun pola baru
dari kehidupan, tanggung jawab baru dan mengambil komitmen baru untuk diri mereka sendiri
dan pasangannya.
7. Masa Ketergantungan
Ciri – ciri masa dewasa dini ini adalah ketika ketergantungan di masa dewasa terus
berlanjut. Bisa berupa ketergantungan kepada orang tua, lembaga tertentu seperti lembaga
pendidikan, dan lain sebagainya. Ketergantungan ini akan terjadi jika pada masa remaja mereka
tidak dilatih untuk berperan serta, mandiri dan bertanggung jawab.
8. Masa Perubahan Nilai
Ciri – ciri masa dewasa dini berupa perubahan nilai adalah ketika terjadi penyesuaian dan
perubahan dari nilai yang dianut ketika masa kanak – kanak dan nilai pada masa remaja. Dengan
terjadinya perubahan nilai ini, seseorang pada masa dewasa dini akan memandang nilai – nilai
tersebut secara berbeda dari pandangan orang dewasa. Perubahan pandangan akan nilai – nilai
kehidupan terjadi karena pengalaman dan hubungan sosial yang semakin meluas seiring dengan
pertambahan usia.
9. Masa Penyesuaian Diri
Fase dewasa dini adalah tahap kedewasaan yang paling banyak mengalami perubahan
termasuk dalam gaya hidup dan perkembangan kognitif pada dewasa awal. Yang paling
menonjol adalah pada peran orang tua dan perkawinan, yang dimasuki tanpa persiapan
sebelumnya. Sangat jarang orang menyiapkan diri untuk peran dan tahap baru dalam hidupnya
baik itu dari rumah ataupun persiapan dalam bidang pendidikan, sehingga banyak yang melalui
perubahan ini dengan kurang lancar.
10. Masa Kreatif
Kreatifitas akan tergantung kepada minat dan kemampuan masing – masing individu
yang disalurkan lewat hobi atau pekerjaan. Namun tidak semua bisa menyalurkan kreatifitasnya
pada tahap ini, karena banyak terhalang oleh pekerjaan rumah tangga, pekerjaan sehari – hari,
dan kesibukan lainnya.
11. Masa Eksplorasi Identitas
Eksplorasi pada identitas diri dimulai bahkan sebagai anak – anak dengan berusaha
membuat keputusan mereka sendiri, dan menjadi semakin jelas selama masa remaja. Walaupun
demikian, perkembangan otak yang muncul selama masa remaja memungkinkan para dewasa
dini untuk mengeksplorasi kehidupan mereka lebih dalam daripada sebelumnya. Para dewasa
dini harus menemukan siapa sebenarnya mereka dalam ideologi, pekerjaan, juga nilai spiritual
dan budayanya.
12. Masa Ketidakstabilan
Kehidupan dari seorang dewasa dini ditandai oleh ketidakstabilan dan perubahan dalam
persahabatan, hubungan, pengaturan hidup, tujuan pendidikan, juga pengaturan pekerjaan yang
membuat fase ini penuh dengan transisi yang akan membuat mereka sulit membuat rencana atau
berkomitmen. Kehidupan masa dewasa dini ditandai oleh perubahan, memerlukan fleksibilitas
yang luar biasa untuk mereka yang memilih bekerja bersama para dewasa dini. Ketidakstabilan
ini juga sering mencegah para dewasa dini dari membuat komitmen jangka panjang pada
lembaga atau masyarakat. Seseorang pada tahap ini akan dapat mengetahui cara menghilangkan
sifat labil  jika berhasil melaluinya dengan baik.
13. Masa Fokus Kepada Diri Sendiri
Ciri – ciri masa dewasa dini juga ditandai oleh fokus yang kuat kepada diri sendiri. Ini
adalah waktu untuk hidup dengan sedikit kewajiban sehari – hari dan komitmen kepada orang
lain. Selama masa sekolah menengah, kebanyakan remaha memiliki tanggung jawab kepada
orang tua dan saudaranya. Kedewasaan biasanya termasuk tanggung jawab pada pasangan atau
anak, tetapi pada masa dewasa dini banyak orang yang bebas dari tanggung jawab tersebut.
14. Berada Antara Dua Dunia
Para dewasa dini selalu akan mempertanyakan apakah mereka akan diperlakukan sebagai
orang dewasa atau sebagai anak – anak, karena alasan usia 17 tahun dianggap dewasa. Biasanya
mereka tidak yakin mengenai apa yang diharapkan dari mereka oleh orang lain di sekelilingnya.
Dalam labirin yang berisi berbagai sinyal kontradiktif, sangat sulit untuk memiliki perasaan yang
jelas akan apa yang diharapkan pada diri sendiri atau pada orang lain sebagai orang dewasa dan
masih mengira – ngira bagaimana cara menjadi pribadi yang dewasa.
15. Masa Pilihan Tidak Terbatas
Ciri – ciri masa dewasa dini seperti membuat keputusan di bawah pengawasan orang tua,
para dewasa dini mengalami kesempatan yang relatif tidak terbeban akan kebebasan
sesungguhnya. Hubungan mereka dengan keluarga dan teman tidak terancam oleh keputusan
mereka yang seringkali disembunyikan.
Para dewasa dini dengan tingkat pendidikan tinggi, dukungan kesehatan yang baik dan
bimbingan dari pasangan serta anggota keluarga, memiliki ambisi tinggi dan tujuan yang
realistis, mampu menerima kesuksesan atau kegagalan dengan baik, mampu dan mau
berkomunikasi dengan yang lain, hormat kepada yang lain dan berpartisipasi aktif dalam
komunitas prestisius akan dengan mudah mencapai tangga kesuksesan ekonomi dan status sosial.
Buruknya kondisi kesehatan atau kondisi fisik pada ciri – ciri masa dewasa dini bisa berbahaya
bagi penyesuaian sosial dan pribadi, akan tetapi kendala ini bisa diatasi dengan dukungan yang
didapat dari keluarga dan teman. Banyak penyesuaian yang harus dibuat oleh para dewasa dini,
yang terpenting adalah penyesuaian terhadap perkawinan, menjadi orang tua dan pada lingkaran
keluarga yang meluas.

Anda mungkin juga menyukai