Anda di halaman 1dari 15

Al-Tazkiah, Volume 5, No.

1, Juni 2016

INSTRUMEN DAN MEDIA DALAM


LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Nurviyanti
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bangka Belitung
Email: nuryanti@yahoo.co.i

Abstract

Instrument and media in guidance and counseling services aretools


used in helping a counselor or psychiatrist in resolving the problems
faced by the students or individuals, until the students’ problem or
individuals can be resolved soon. Nowadays, the implementation
of guidance and counseling servicescan be said that it has run
in various level of education, such as: kindergarten, elementary
school, junior high school, and senior high school. Although
we can say that it has run, however the implementation has not
been maximal yet. Because the implementation of guidance and
counseling serviceshave not been maximal yet, the researcher was
interested in discussing about the use of instrument and media in
guidance and counseling services, including the instruments used
are based on analysis of data and the needs of the students.

Keywords : Instrumentand media, Guidance andCounseling Service.

Nurviyanti | 47
Al-Tazkiah, Volume 5, No. 1, Juni 2016

A. Pendahuluan tercantum dalam Standar Kompetensi


Pelaksanaan bimbingan dan Konselor Indonesia yang dikeluarkan
konseling di Indonesia telah berjalan oleh Asosiasi Bimbingan dan Konselong
selama lebih dari tiga puluh tahun. Indonesia (ABKIN).
Meskipun demikian masalah masalah Standar kompetensi konselor
yang terjadi dalam dunia bimbingan dan terdiri atas tujuh kompetensi.
konseling sekarang tidak jauh berbeda Ketujuh kompetensi inti tersebut
dengan masalah yang terjadi pada masa adalah : 1)Menguasai konsep dan
lalu. Permasalahan motivasi belajar praksis pendidikan, 2) Memiliki
siswa, keterlambatan, serta absensi kesadaran dan komitmen etika
masih banyak dialami oleh siswa. Pada professional, 3) Menguasai konsep
sisi yang lain guru BK mengalami perilaku dan perkembangan individu,
kesulitan menyelenggarakan berbagai 4) Menguasai konsep dan praksis
program bimbingan dan konseling. assessment, 5) Menguasai konsep dan
Seringkali program bimbingan dan praksis bimbingan dan konseling,
konseling yang diselenggarakan 6) Memiliki kemampuan mengelola
tidak dipedulikan siswa, bahkan tidak program bimbingan dan konseling,
diminati siswa.1 dan 7) Menguasai konsep dan
Salah satu faktor yang menyebab­ praksis riset dalam bimbingan dan
kan permasalahan di atas terjadi adalah konseling.2Kompetensi penting juga
karena konselor tidak dapat membuat harus dimiliki oleh seorang konselor
program yang menarik atau bahkan adalah daya cipta seni yang tinggi
tidak dapat mengetahui kebutuhan dalam mengembangkan media dan
siswa. Kebanyakan konselor yang membuat instrumen. Dalam makalah
bukan berlatar belakang pendidikan ini yang menjadi pokok pembahasan
BK suka asal-asalan dalam membuat adalah instrumen dan media yang
instrumen dan media dalam pelayanan sesuai dengan standar kompetensi
BK hingga kurang mengena pada konselor yang terdapat dalam buku
kebutuhan peserta didik. Sebagai ABKIN sebagaimana yang di jelaskan di
konselor dan untuk menjadi konselor atas, yang salah satunya adalah seorang
profesional, kita dituntut untuk konselor harus menguasai konsep dan
memiliki dan memenuhi kompetensi
inti seorang konselor, seperti yang 2
Departemen Pendidikan Nasional. Penataan
Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan
Aip Badrujaman, Teori dan Aplikasi Evaluasi
1
Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan
Program, ( Jakarta: Indeks, 2011), 3. Formal. 2008, 143-146.

48 | Instrumen dan Media dalam Layanan Bimbingan dan Konseling


Al-Tazkiah, Volume 5, No. 1, Juni 2016

praksis pendidikan, assessment dan Terkait mengenai metode


mengelola program. mendapatkan data untuk bimbingan
dan konseling, yang mana
B. Pembahasan pengumpulan data ini sangat penting
dalam penyelidikan-penyelidikan pada
Dalam mengembangkan intrumen
umumnya maupun dalam bimbingan
layanan bimbingan dan konseling,
dan konseling, dapat melalui
minimal ada dua yang harus tersusun
observasi, wawancara, sosiometri dan
berdasarkan hasil analisis data dan
studi kasus.4Dalam pengembangan
kebutuhan siswa. Data yng diperlukan
instrumen sangat erat kaitannya
tentu data yang akurat dan memadai
dengan media yang digunakan
yang berkenaan langsung tentang diri,
terutama dalam himpunan data yang
potensi, kebutuhan dan permasalahan
menggunakan perangkat komputer.
serta lingkungan siswa/ konseli.
Serta dalam penyimpanan data dapat
Analisis data dan kebutuhan di dahului
juga digunakan melalui kaset VCD/
dengan pengumpulan data dan need
DVD, USB, peralatan audio, visual dan
assessment dengan menggunakan
lain-lain.
berbagai instrumen. Data yang
diperlukan dalam penyelenggaraan 1. Pengembangan Instrumen Ases­
bimbingan dan konseling dapat men Perkembangan Siswa
dibedakan menjadi empat yaitu data Fungsi utama instrumen asesmen
pribadi, data kelompok, data umum adalah untuk mengumpulkan data.
(tentang lingkungan) dan data khusus Dalam berbagai keperluan ilmiah data
(keterangan intelegensi, bakat, merupakan bentuk jamak dari datun,
kebiasaan belajar, minat dan hubungan yang mempunyai arti sebagai sejumlah
sosial). Serta yang kedua yang menjadi keterangan atau informasi tentang
pengembangan instrumen adalah sesuatu benda atau non benda. Data
teknik dan instrumen yang digunakan merupakan potret atau gambaran
yaitu kegiatan mengumpulkan data lengkap tentang sesuatu, misalnya
dengan teknik tes atau nontes atau data intelegensi dapat dimaknai
menggunakan instrumen tes atau sebagai ukuran, angka, deskripsi,
instrumen non tes.3 atau kualifikasi tentang intelegensi
seseorang.demikian pula pengertian
3
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah tentang data pribadi berarti kumpulan
Direktorat Pembinaan PTK Dikmen. Materi
Bimbingan Teknis Pengembangan Karir Guru BK 4
AnasSalahudin. Bimbingan dan Konseling,
Dikmen Tahun 2012., 8. (Pustaka Setia: Bandung, 2010), 72.

Nurviyanti | 49
Al-Tazkiah, Volume 5, No. 1, Juni 2016

tentang angka-angka, ukuran, besaran, data tentang diri (data pribadi) dan
deskripsi atau kualifikasi tentang data tentang lingkungan. Untuk
pribadi seseorang. mengungkap atau mengumpulkan
Pemberian bantuan akan efektif kedua jenis data tersebut dapat
jika didasarkan pada data yang akurat. dilakukan dengan dua pendekatan
Berdie, dkk menyatakan bahwa jika besar yaitu pendekatan tes dan non tes.
konselor ingin melakukan kegiatan Dalam penyelenggaraan bimbingan
bimbingan secara efektif atau ingin dan konseling di sekolah dapat
melakukan kerja apa saja dengan siswa dibedakan menjadi empat kelompok
(konseli), maka dia harus mengetahui data, yaitu data pribadi, data kelompok,
segala sesuatu yang ada pada siswa data umum dan data khusus.
(konseli) nya tersebut. Lebih banyak Data pribadi adalah data atau
informasi yang diketahui tentang keterangan yang menyangkut diri
konselor maka dia akan dapat bekerja masing-masing siswa secara individual.
dengan lebih baik dengan konselinya. Himpunan data pribadi siswa
Data yang akurat tersebut hanya akan dilakukan secara terpisah untuk setiap
didapat jika dikumpulkan dengan siswa. Agar penambahan data pribadi
menggunakan alat instrumen yang ( karena bersifat berkelanjutan) tidak
tepat pula. Kadang-kadang guru terlalu menggelembung, maka tidak
bimbingan dan konseling punya data semua keterangan yang terdahulu
yang banyak tentang seseorang, tetapi harus tetap disimpan, perlu diseleksi
data tersebut dirasa tidak cukup, dan keterangan yang relevan saja yang
karena tidak sesuai dengan kebutuhan dipertahankan. Himpunan data pribadi
pemecahan masalahnya. Pada kondisi memang perlu lengkap dan menyeluruh
demikian maka kedudukan instrumen tapi harus tetap sederhana, ringkas dan
menjadi sangat penting. bersifat seperlunya. Dalam data pribadi
Datatentang siswa dapat dibedakan diungkapkan hal-hal sebagai berikut:
menjadi data psikologis dan data a. Data identitas pribadi
nonpsikologis. Data psikologis adalah b. Keadaan fisik
data yang terkait dengan aspek-aspek
c. Data keluarga
psikologis dari siswa; seperti data
tentang intelegensi, dan data tentang d. Riwayat pendidikan
aspek-aspek kepribadian. Sedangkan sebelumnya
data nonpsikologis adalah data yang e. Riwayat kesehatan
terkait prestasi yang diperoleh,

50 | Instrumen dan Media dalam Layanan Bimbingan dan Konseling


Al-Tazkiah, Volume 5, No. 1, Juni 2016

Data kelompok menyangkut d. Minat belajar


aspek tertentu dari sekelompok siswa, e. Hubungan sosial
seperti gambaran menyeluruh tentang Penyelenggaraan himpunan data
prestasi belajar dalam satu kelas, hasil adalah kegiatan pendukung yang
sosiometri, laporan penyelenggaraan ditujukan untuk menghimpun seluruh
dan isi bimbingan dan konseling data dan keterangan yang relevan
kelompok, penyelenggaraan dan isi dengan keperluan bimbingan terhadap
bimbingan dan konseling kelompok. peserta didik yang dapat mencakup
Dari data kelompok itu dapat dipetik berbagai aspek. Aplikasi instrumentasi
beberapa hal yang perlu untuk bimbingan dan konseling adalah
digabungkan ke dalam data pribadi. jenis kegiatan penggunaan berbagai
Demikian pula sebaliknya, pengolahan instrumen bimbingan (baik yang
data pribadi sekelompok siswa dapat bersifat tes maupun non tes) untuk
menghasilkan data kelompok untuk mengumpulkan berbagai data dan
sejumlah karya siswa tertentu. Setiap keterangan tentang peserta didik (baik
satuan data kelompok perlu dipisah- secara individual maupun kelompok).
pisah secara jelas agar tidak campur Sejumlah teknik pengumpulan
aduk dengan memperhatikan prinsip, data yang sering digunakan, yaitu
sederhana, ringkas dan seperlunya. observasi, wawancara, angket,
Data umum adalah data atau studi dokumentasi, tes, inventori,
keterangan yang tidak secara langsung sosiometri, biografi, catatan anekdot,
menyangkut diri siswa baik secara analisis hasil karya. Berikut pemakalah
pribadi maupun secara kelompok. akan mempresentasikan instrumen
Himpunan data ini biasanya wawancara dalam mengidentifikasi
dihimpun tersendiri berupa buku atau masalah tentang penyebab siswa
kumpulan leaflet tentang sesuatu. memukuli teman sekelasnya sampai
Yang perlu dijaga untuk jenis data ini berdarah.
adalah kemutahiran, ketepatan, dan Wawancara adalah salah satu
kemanfaatan. Data khusus adalah teknik pengumpulan data secara lisan
keterangan tentang anak dalam dan dijawab secara lisan juga oleh
hal (bidang) khusus, misalnya data responden. Adapun yang menjadi
tentang: pedoman wawancara penulis sebagai
a. Intelegensi berikut:
b. Bakat 1. Identitas lembaga
c. Kebiasaan belajar dikelas 2. Judul pedoman wawancara

Nurviyanti | 51
Al-Tazkiah, Volume 5, No. 1, Juni 2016

3. Aspek yang akan ditanya a. What : Apa persepsi konseli


4. Interviewer tentang kekerasan, dalam hal ini
5. Interviwy pemukulan, apakah itu sesuatu
yang merugikan/berbahaya/
6. Waktu dan tempat
mengancam kehidupan orang
7. Pertanyaan dan jawaban atau tidak. Apakah konseli
8. Tanda tangan dan nama menyadari hal tersebut.
interview b. Who : siapa saja yang
Langkah-langkah wawancara : pernah konseli pukul. Hal ini
1. Menentukan tujuan wawancara sangat penting digali, untuk
tersebut mengetahui karakter konseli,
2. Wawancara kali ini adalah untuk jangan-jangan bukan korban
mengumpulkan data tentang saat ini saja yang dipukuli,
apa yang menyebabkan konseli jangan-jangan konseli sudah
memukuli temannya sampai terbiasa memukuli teman-
pingsan. temannya dan baru ketahuan
sekarang.
3. Menentukan subjek wawancara
c. Why : apa yang melatar
4. Subjek wawancaranya adalah Jojon
belakangi konseli memukuli
siswa kelas VII
temannya itu. Sakit hati, rebutan
5. Menentukan aspek-aspek yang akan pacar, atau hanya membalas
diperoleh dari wawancara pukulan saja.
a. What d. When : kapan kejadian
b. Who pemukulan tersebut.
c. Why e. Where : dimana konseli
d. When memukuli korban
e. Where f. How : bagaimana disini adalah
f. How bagian apa saja yang dipukuli,
Aspek-aspek tersebut sangatlah sudah berapa kali konseli
penting ditanyakan , karena setiap memukuli korban
jawaban akan membantu konselor 2. Menyusun pertanyaan berdasarkan
mengambil langkah dalam penerapan kisi-kisi diatas
teknik konselingnya. Berikut adalah pertanyaan yang
1. Membuat kisi-kisi atau garis disiapkan konselor terhadap
besar wawancara yang hendak konseli
dilaksanakan a. Why : apa yang melatar

52 | Instrumen dan Media dalam Layanan Bimbingan dan Konseling


Al-Tazkiah, Volume 5, No. 1, Juni 2016

belakangi konseli memukuli c. When dan where : kapan


temannya itu. Sakit hati, rebutan kejadian pemukulan tersebut.
pacar, atau hanya membalas Konselor : kapan pastinya
pukulan saja. kamu mukulin dia?
Konselor : mengapa kamu Konseli : ketika pelajaran
memukuli wiyono? Bahasa Inggris bu (dikelas)
Konseli : sakit hati bu Konselor : masyaAllah,
Konselor : sakit hati kenapa? bukankah ada pak Jojowa yang
Konseli : dia bilang saya sedang mengajar?
jelek bu Konseli : bapaknya asik
b. What : Apa persepsi konseli main hape bu
tentang kekerasan, dalam hal ini (masukan lagi buat konselor)
pemukulan, apakah itu sesuatu d. Who : siapa saja yang
yang merugikan/berbahaya/ pernah konseli pukul. Hal ini
mengancam kehidupan orang sangat penting digali, untuk
atau tidak. mengetahui karakter konseli,
Apakah konseli menyadari hal jangan-jangan bukan korban
tersebut. saat ini saja yang dipukuli,
Konselor : kamu tau ga jangan-jangan konseli sudah
bahwa pukulanmu itu bisa terbiasa memukuli teman-
membahayakan wiyono? Apa temannya dan baru ketahuan
kamu tidak menyadari itu? sekarang.
Konseli : tetapi lelaki itu Konselor : tadi kamu bilang,
harus begitu bu lelaki tidak boleh diam jika
Konselor : begitu harga dirinya diinjak-injak, jadi
bagaimana? setiap ada teman yang meledek,
langsung kamu pukuli begitu?
Konseli : lelaki itu tidak
boleh diam jika harga dirinya Konseli : ya bu (dengan
diinjak-injak mantap)
Konselor : (sambil Konselor : kalo ibu boleh tau,
tersenyum) jika teman yang coba sebutkan siapa saja orang
kamu pukuli sampai dibawa yang pernah meledek kamu?
kerumah sakit bagaimana? Apa Konseli : Adi, Maliki, Yusuf,
kamu tidak takut resikonya? Farid, Perdaean.......
Konseli : tidak bu 3. Melakukan uji validitas
4. Melakukan revisi

Nurviyanti | 53
Al-Tazkiah, Volume 5, No. 1, Juni 2016

Contoh Aplikasi wawancara


SMP Negeri 6 Pangkal Pinang Bangka
Jalan Ratna Raya Gg. Ratna 6 Kelas : VII
Pedoman Wawancara Responden : Awwad
Aspek wawancara : memukuli (bully) Waktu : 10.00 WIB
teman sampai Tempat : Ruang BK
berdarah Kegiatan wawancara
No Pertanyaan Jawaban Ket
1. mengapa kamu memukuli sakit hati bu
wiyono?
sakit hati kenapa? dia bilang saya jelek bu

2. kamu tau tidak bahwa pukulanmu


itu bisa membahayakan wiyono? tetapi lelaki itu harus
Apa kamu tidak menyadari itu? begitu bu

begitu bagaimana? lelaki itu tidak boleh


diam jika harga dirinya
diinjak-injak
(sambil tersenyum) jika teman
yang kamu pukuli sampai dibawa
kerumah sakit bagaimana? Apa
kamu tidak takut resikonya? tidak bu
3. kapan pastinya kamu mukulin ketika pelajaran Bahasa (masukan lagi
dia? Inggris bu (dikelas) buat konselor
sebagai bahan
masyaAllah, bukankah ada pak bapaknya asik main hape e v a l u a s i
Jojowa yang sedang mengajar? bu sekolah terkait
kompetensi
mengajar guru
4. Konselor : tadi kamu bilang, dikelas, )
lelaki tidak boleh diam jika
harga dirinya diinjak-injak, jadi
setiap ada teman yang meledek, ya bu (dengan mantap)
langsung kamu pukuli begitu?

54 | Instrumen dan Media dalam Layanan Bimbingan dan Konseling


Al-Tazkiah, Volume 5, No. 1, Juni 2016

kalo ibu boleh tau, coba sebutkan


siapa saja orang yang pernah
meledek kamu?

kalo ibu boleh tau, coba sebutkan Adi, Maliki, Yusuf, Farid,
siapa saja orang yang pernah Perdaean
meledek kamu?

( Catatan kegiatan wawancara : anak terlihat 2. Pengembangan Media


tenang, seakan-akan tanpa dosa )
DalamDictionary of Education,
Kesimpulan
disebutkan bahwa media adalah bentuk
Dari hasil wawancara, konselor
perantara dalam berbagai jenis kegiatan
menyimpulkan bahwa konseli mempunyai
berkomunikasi. Sebagai perantara,
sifat temperamental hingga konseli tidak
maka media ini dapat berupa koran,
sanggup menahan emosi dengan memukuli
radio, televisi bahkan komputer. Gagne
siapa saja yang tidak dia suka. Sebelum
dalam Sadiman, dkkmenyatakan
melakukan wawancara, konselor sudah
bahwa media adalah berbagai jenis
mengecek riwayat hidup konseli dari hasil
komponen dalam lingkungan siswa
need asessment data pribadi kemudian
yang dapat merangsangnya untuk
mengaitkan dengan keterangan dari
belajar. Briggsdalam Sadiman,
wawancara tersebut.
dkkmenyatakan bahwa media adalah
Dan selanjutnya konselor akan
segala alat fisik yang dapat menyajikan
melakukan terapi tingkah laku dalam
pesan serta merangsang siswa untuk
menangani konseli, yaitu dengan
belajar.6
menghapus pola tingkah laku yang buruk
dan membantu konseli dalam mempelajari Definisi tersebut mengarahkan kita
tingkah laku baru yang konstruktif. 5 karena untuk menarik suatu simpulan bahwa
dari hasil wawancara tersebut, bahwa media adalah segala jenis (benda)
pemukulan tersebut bukan karena sebab perantara yang dapat menyalurkan
yang berarti, namun dari kejiwaan konseli informasi dari sumber informasi
yang bermasalah. kepada orang yang membutuhkan
informasi.7Saat ini, dengan cepat nya
Yogyakarta, 11 Juni 2015
teknologi komunikasi maka semakin
Ttd
Interviwer 6
Arief Sadiman, Dkk. Media Pendidikan:
Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,
5
Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling & ( Jakarta: Rajawali Press.2002).
Psikoterapi, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2003), 7
Bahan Pengajaran. Kegunaan Media dalam
328. KBM. Dalam Bentuk Pdf.

Nurviyanti | 55
Al-Tazkiah, Volume 5, No. 1, Juni 2016

banyak pula media komunikasi yang device, camera, tape, daftar cek
muncul. Pada pembahasan ini, media masalah, lembar isian pilihan
komunikasi yang dimaksud adalah teman (semua dapat dibuat
media untuk membantu pelaksanaan sendiri kecuali mekanikal
Bimbingan dan Konseling di sekolah. device, camera, tape).
Beberapa media yang dimaksud adalah b) Media penyimpan data seperti:
komputer (internet), peralatan audio kartu pribadi, buku pribadi,
seperti tape recorder dan peralatan map, disket, folder, filing
visual seperti VCD/DVD, 8 cabinet, almari, rak dll
Ada beberapa jenis media dalam 3. Media sebagai alat bantu dalam
program BK yaitu 1. Media untuk memberikan group information
menyampaikan informasi 2. Media a) Media auditif : radio, tape
sebagai alat (pengumpul data dan
b) Media visual : gambar, foto,
penyimpan data) 3. Media sebagai
tran­sparansi, lukisan, dll
alat bantu dalam memberikan
group information 4. Media sebagai c) Media audio visual : film yang
Biblioterapi 5. Media sebagai alat ada suaranya.
menyampaikan laporan.9 4. Media sebagai Biblioterapi
Berikut merupakan beberapa Buku-buku, majalah, komik ( yang
contoh media diantaranya adalah : penting di dalamnya berisi cara-cara
atau tips ) misalnya cara beternak
1. Media untuk menyampaikan
ayam, cara cepat membaca
informasi; Selebaran perangkat,
Alquran, cara mengatasi rendah
leaflet,booklet, dan papan
diri, cara meningkatkan motivasi
bimbingan.
belajar, dan beberapa buku yang
2. Media sebagai alat (pengumpul data berisi cara-cara atau tips lainnya.
dan penyimpan data)
5. Media sebagai alat menyampaikan
a) Media Pengumpul data seperti:
laporan; Berupa laporan kegiatan
angket, pedoman wawancara,
BK.Laporan bisa mingguan,
lembaran observasi berupa
bulanan, semesteran dan tahunan.
anekdo record, daftar cek,
skala penilaian, mekanikal 3. Manfaat Penggunaan Media
dalam Konseling
Bahan Pengajaran. Media Bimbingan dan
8
Tidak dapat disangkal bahwa saat
Konseling. Dalam Bentuk Document.
9
http://id.scribd.com/doc/81354446/Media-
ini kita hidup dalam dunia teknologi.
Bimbingan-Konseling, Hampir seluruh sisi kehidupan

56 | Instrumen dan Media dalam Layanan Bimbingan dan Konseling


Al-Tazkiah, Volume 5, No. 1, Juni 2016

kita bergantung pada kecanggihan akal.11Data atau informasi yang didapat


teknologi, terutama teknologi melalui internet adalah data-data yang
komunikasi. Bahkan, menurut Pelling sudah memiliki tingkat validitas tinggi.
ketergantungan kepada teknologi ini Hal ini sangat beralasan, karena data
tidak saja di kantor, tetapi sampai di yang ada di internet dapat dibaca oleh
rumah-rumah. Konseling sebagai usaha semua orang di muka bumi. Sehingga
bantuan kepada siswa, saat ini telah kecil kemungkinan jika data yang
mengalami perubahan-perubahan dimasukkan berupa data-data sampah.
yang sangat cepat. Perubahan ini dapat Sebagai contoh, saat ini dapat
ditemukan pada bagaimana teori- kita lihat di internet tentang profil
teori konseling muncul sesuai dengan sebuah perguruan tinggi. Bahkan,
kebutuhan masyarakat atau bagaimana informasi yang didapat tidak sebatas
media teknologi bersinggungan pada perguruan tinggi saja, tetapi bisa
dengan konseling. Media dalam sampai masing-masing program studi
konseling antara lain adalah komputer dan bahkan sampai pada kurikulum
dan perangkat audio visual. Komputer yang dipergunakan oleh masing-
merupakan salah satu media yang masing program studi. Data-data
dapat dipergunakan oleh konselor yang didapat oleh siswa pada akhirnya
dalam proses konseling.10 menjadi suatu dasar pilihan yang
Pelling menyatakan bahwa peng­ dapat dipertanggungjawabkan. Tentu
gunaan komputer (internet) dapat saja, pendampingan konselor sekolah
dipergunakan untuk membantu siswa dalam hal ini sangat diperlukan.
dalam proses pilihan karir sampai pada Sampson mengungkapkan bahwa
tahap pengambilan keputusan pilihan fasilitas di internet dapat dipergunakan
karir. Hal ini sangat memungkinkan, untuk melakukan testing bagi siswa.
karena dengan membuka internet, Tentu saja hal ini harus didasari pada
maka siswa akan dapat melihat banyak kebutuhan siswa.
informasi atau data yang dibutuhkan Selain penggunaan internet
untuk menentukan pilihan studi seperti yang telah diuraikan di atas,
lanjut atau pilihan karirnyaData-data dapat dipergunakan pula software
yang didapat melalui internet, dapat seperti Microsoft power point.
dianggap sebagai data yang dapat Software ini dapat membantu
dipertanggungjawabkan dan masuk konselor dalam menyampaikan bahan
10
NadinePelling. The Use Technology In Career bimbingan secara lebih interaktif.
Counseling. Journal of Technology in Counseling.
2002. Vol. 22. 11
NadinePelling. The Use Technology…

Nurviyanti | 57
Al-Tazkiah, Volume 5, No. 1, Juni 2016

Konselor dituntut untuk dapat oleh konselor untuk merubah perilaku


menyajikan bahan layanan dengan klien yang tidak diinginkan. Dalam
mempergunakan imajinasinya agar proses pendidikan konselor pun,
bahan layanannya tidak membosankan. penggunaan video modeling ini juga
Program software power point dipergunakan untuk meningkatkan
memberikan kesempatan bagi konselor keterampilan dan prinsip konseling
untuk memberikan sentuhan-sentuhan yang akan dikembangkan bagi calon
seni dalam bahan layanan informasi. konselor. Sebelum VCD/DVD player
Melalui program ini, yang ini ditayangkan, seorang konselor
ditayangkan tidak saja berupa sebaiknya memberikan arahan terlebih
tulisan-tulisan yang mungkin sangat dahulu kepada siswa tentang alasan
membosankan, tetapi dapat juga ditayangkannya sebuah film.12Media
ditampilkan gambar-gambar dan suara- yang akan pemakalah presentasikan
suara yang menarik yang tersedia dalam dalam makalah ini adalah media
program power point. Melalui fasilitas leaflet.
ini, konselor dapat pula memasukkan Leaflet merupakan salah satu
gambar-gambar di luar fasilitas publikasi singkat dari berbagai bentuk
power point, sehingga sasaran yang media komunikasi yang berupa
akan dicapai menjadi lebih optimal. selebaran yang berisi keterangan atau
Gambar-gambar yang disajikan informasi tentang perusahaan, produk,
melalui program power point tidak organisasi dan jasa atau ide untuk
statis seperti yang terdapat pada Over diketahui oleh umum.Menurut effendi
Head Projector (OHP). dalam kamus komunikasi, leaflet
Konselor dapat memasukkan adalah lembaran kertas berukuran kecil 
gambar-gambar yang bergerak, bahkan mengandung pesan tercetak untuk
konselor bisa melakukan insert gambar- disebarkan kepada umum sebagai
gambar yang ada di sebuah film. informasi mengenai suatu hal atau
Media lain yang dapat dipergunakan peristiwa. Menurut kamus Merriam-
dalam proses bimbingan dan konseling webster, leaflet adalah suatu lembaran
di kelas antara lain adalah VCD/ yang dicetak pada umumnya dilipat
DVD player. Peralatan ini seringkali yang diharapkan untuk distribusi
dipergunakan oleh konselor untuk secara Cuma-Cuma.
menunjukkan perilaku-perilaku
tertentu. Perilaku-perilaku yang tampak
pada tayangan tersebut dipergunakan 12
Jennifer Baggerly. Practical Technological
Applications…

58 | Instrumen dan Media dalam Layanan Bimbingan dan Konseling


Al-Tazkiah, Volume 5, No. 1, Juni 2016

Dari pengertian di atas, dapat 1. Lingkungan


disimpulkan bahwa leaflet adalah 2. Permasalahan individu.
selebaran tercetak dengan ukuran Need asessment yang dilakukan
kecil yang dilipat, berisikan informasi konselor terkait lingkungan adalah,
yang disebarkan kepada umum secara mengidentifikasi keadaan sekolah,
gratis. pertanyaan yang disuguhkan
1. Ciri-Ciri Leaflet13 : diantaranya :
a. Tulisan terdiri dari 200 ± 400 1. Bagaimana keadaan figur kepala
huruf dengan tulisan cetak sekolah, peduli terhadap BK atau
biasanya juga diselingi gambar- tidak?
gambar 2. Bagaimana sarana dan prasarana
b. Isi leaflet harus dapat dibaca BK yang ada disekolah tersebut ?
sekali pandang. Need asessment selanjutnya terkait
c. Ukuran biasanya 20 ± 30 cm dengan permasalahan para siswa
2. Kegunaan Leaflet : disekolah ditilik dari 4 bidang layanan
BK:
a. Untuk mengingatkan kembali
hal-hal yang pernah dipelajari 1. Masalah pribadi
b. Biasanya leaflet diberikan kepada 2. Masalah sosial
sasaran setelah selesai pelajaran/ 3. Masalah belajar
penyuluhan ataudapat juga 4. Masalah karir
diberikan sewaktu kampanye Setelah dilakukan need asessment
untuk memperkuat ide yang kemudian dipersentasikan, dari 4 hal/
disampaikan. bidang tersebut, bidang manakah yang
c. Isi dari leaflet harus mudah paling banyak permasalahannya yang
dimengerti harus segera ditangani oleh seorang
Sebelum mengembangkan sebuah konselor yang cerdas. Pemakalah ambil
media dalam layanan Bimbingan dan contoh, ternyata permasalahan yang
Konseling disekolah, langkah pertama banyak dialami siswa SMA Favorit di
yang harus konselor lakukan adalah Bangka Belitung kelas XII (tingkat akhir)
melakukan need asessment, need adalah permasalahan dibidang belajar
asessment disini dipandang dari dua yakni Stress karena menghadapi ujian
sisi yakni: akhir nasional (UAN). Berarti materi
Bimbingan dalam bidang belajar
yang akan konselor sebarkan kepada
13
http:// edi sugiarto.blogspot.com

Nurviyanti | 59
Al-Tazkiah, Volume 5, No. 1, Juni 2016

siswa di sekolah tersebut adalah disekolah, langkah pertama yang harus


memberi informasi kepada siswa konselor lakukan adalah melakukan
tentang pengertian stress dan cara need asessment, need asessment
menghadapinya.Media tersebut dapat disini dipandang dari dua sisi yakni:
diaplikasikan dalam bentuk leaflet. lingkungan dan permasalahan
individu.
C. Penutup Need asessment yang dilakukan
Berdasarkan pembahasan tentang konselor terkait lingkungan adalah,
intrumen dan media bim­bingan dan mengidentifikasi keadaan sekolah,
konseling dapat dikemuka­kan langkah- pertanyaan yang disuguhkan
langkah dalam membuat instrumen BK diantaranya: bagaimana keadaan
yakni, menentukan tujuan instrumen figur kepala sekolah, peduli terhadap
tersebut, me­nentukan subjek data BK atau tidak dan bagaimana sarana
siapa (murid atau orang tua), membuat dan prasarana BK yang ada disekolah
aspek-aspek yang akan diperoleh dari tersebut. Need asessment selanjutnya
data, menemukan kajian teori untuk terkait dengan permasalahan para siswa
merumuskan pengertian aspek secara disekolah ditilik dari 4 bidang layanan
jelas, membuat indikator/sub indikator BK, yakni masalah pribadi, masalah
atau komponen /sub komponen, sosial, masalah belajar dan masalah
membuat kisi-kisi atau garis besar karir. Setelah dilakukan need asessment
instrumen yang akan dikembangkan, kemudian dipersentasikan, dari 4 hal/
menyusun pertanyaan berdasarkan bidang tersebut, bidang manakah yang
kisi-kisi, melakukan uji validitas, dan paling banyak permasalahannya yang
melakukan revisi.Sedangkan dalam harus segera ditangani oleh seorang
mengembangkan sebuah media dalam konselor yang cerdas.
layanan Bimbingan dan Konseling

60 | Instrumen dan Media dalam Layanan Bimbingan dan Konseling


Al-Tazkiah, Volume 5, No. 1, Juni 2016

Daftar Pustaka AnasSalahudin. Bimbingan dan Konseling.


Aip Badrujaman.Teori dan Aplikasi Pustaka Setia: Bandung. 2010.
Evaluasi Program. Jakarta: Indeks. Gerald Corey.Teori dan Praktek
2011. Konseling & Psikoterapi. Bandung:
Departemen Pendidikan Nasional. PT. Refika Aditama. 2003.
Penataan Pendidikan Profesional AriefSadiman. Dkk.Media Pendidikan:
Konselor dan Layanan Bimbingan Pengertian, Pengembangan dan
dan Konseling dalam Jalur Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali
Pendidikan Formal. 2008 Press.2002.
Kementerian Pendidikan dan http://id.scribd.com/doc/81354446/
Kebudayaan Direktorat Jenderal Media-Bimbingan-Konseling,
Pendidikan Menengah Direktorat NadinePelling. The Use Technology
Pembinaan PTK Dikmen. Materi In Career Counseling. Journal of
Bimbingan Teknis Pengembangan Technology in Counseling. 2002.
Karir Guru BK Dikmen Tahun. Vol. 22.
2012.
http:// edi sugiarto.blogspot.com

Nurviyanti | 61

Anda mungkin juga menyukai