11. (…….) Bakteri agrobakterium yang menginfeksi inangnya dengan cara menyisipkan
sebagian dari genom kromosomnya ke genom inangnya dengan tujuan untuk
membunuh sel inangnya.
13.(…….) Senyawa opine adalah karbohidrat derivative. Salah satu contohnya adalah
agrocinopin yang disintesis oleh agropin syntetase.
14.(…….) Genom bakteri agrobakterium memiliki homologi antar strain antara lain : T-
DNA, Virulensi, dan Replikatif.
15.(……) T-DNA adalah bagian dari genom bakteri yang disisipkan ke genom inang. T-
DNA ini dibatasi oleh suatu DNA yang disebut flanking sequence yang
terdiri-dari 20 pasang basa DNA pada bagian kanan dan 20 pasang basa
DNA pada bagian kiri.
16.(…….) Tanaman inang dari bakteri agrobakterium adalah tanaman yang dapat
menghasilkan senyawa phenol yang dapat berperan sebagai senyawa
penginduksi bagi bakteri tersebut untuk menyisipkan genomnya ke genom
tanaman inang.
17.(…….) Senyawa yang dimaksud pada soal nomor 11 adalah senyawa coniferin .
18.(…….) T-DNA dari bakteri agrobakterium akan menyisip pada genom inang yaitu
pada kromosom inti dan sitoplasma secara acak.
19.(…….) Pada perakitan tanaman transgenik dengan bantuan agrobakterium gen yang
akan disisipkan ke genom resipien harus dimasukan ke T-DNA pada daerah
left-border.
20.(…….) Golden rice adalah nama varietas padi transgenik yang dirakit agar beras
yang dihasilkan mengandung β-karoten sebagai sumber pro vitamin A.
22.(……) T-DNA dari bakteri agrobakterium tipe liar mengandung gen vir dan gen
opine yang diperlukan untuk menginfeksi inangnya.
23.(…….) Produk dari tanaman transgenik yang dikonsumsi oleh manusia dapat
menyebabkan gen yang menyisip pada genomnya akan terlepas dan masuk
ke dalam genom manusia yang mengkonsumsinya.
24.(…….) Metode lain untuk menyisipkan gen spesifik ke dalam genom tanaman adalah
dengan particle bombardment dan metode ini khusus untuk merakit tanaman
transgenik dari kelompok dikotil.
25.(…….) Memproduksi suatu senyawa secara in vitro dalam skala besar disebut juga
dengan Molecular Farming.
b. ……………………………………………………………………………………………….
c. ………………………………………………………………………………………………
d. ………………………………………………………………………………………………
5. Preservasi tanaman jangka panjang sampai beberapa tahun secara in vitro yaitu
dengan cara: ………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
6. Cara untuk mengeluarkan air dari sitoplasma sel dalam proses cryopreservation
dapat dilakukan dengan cara ………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
8. Metode yang dapat diterapkan untuk membuat tanaman bebas virus adalah
a………………………………………………………………………………………………..
b………………………………………………………………………………………………..
c…………………………………………………………………………………………………