penyampaian pesan tetapi juga harus bersifat terbuka.
Komunikasi terbuka bisa menghapus prasangka buruk
ataupun kecurigaan yang mungkin terjadi dan dapat membangun rasa saling pengertian antara pihak yang satu terhadap pihak lainnya sehingga pesan yang disampaikan dapat dipahami, dipikirkan dan akhirnya dapat dilaksanakan Komunikasi dilakukan setiap saat untuk membahas permasalahan siswa dan program sekolah yang harus dilaksanakan. Komunikasi dalam bentuk sosialisasi visi, misi dan tujuan sekolah, program dan kegiatan sekolah, tata tertib, kegiatan ekstra kurikuler, katering, pengembangan literasi, fasilitas sekolah, dan segala kegiatan lainnya untuk pengembangan diri siswa. Komunikasi dalam bentuk keterlibatan kegiatan sebagai guru tamu, pembelajaran di luar kelas, penguasaan IT siswa, bahasa Inggris, seni budaya, olah raga, dan karakter. Komunikasi tersebut dilaksanakan melalui pertemuan rapat dewan guru, rapat komite, rapat orang tua, dan diskusi-diskusi secara langsung baik bersama guru, orang tua, komite, dan masyarakat. Komunikasi juga dilakukan melalui Whatsapp (WA) dengan membentuk grup WA orang tua dengan wali kelas, Para guru dengan kepala sekolah, Kepala sekolah dengan panitia program, dan komite, seperti pada foto 1 dan 2 berikut.
Foto 1.Pengenalan Safety Work oleh PHM Foto 2. Pelatihan Tanggap Bencana dari BPBD Balikpapan