Anda di halaman 1dari 25

LABORATORIUM FARMAKOTERAPI Nama : Maydinda Pranooriezna

FAKULTAS FARMASI NIM : K100180096


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Kelas : G
SURAKARTA

OUTLINE PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI


FORM PEMANTAUAN PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : Ny. LD


Jenis Kelamin : Perempuan
Ruang :-
Umur : 50 tahun
BB/TB : 60 kg / 160 cm
Tanggal MRS : 25 April 2021
Diagnosa : Gout
Alergi :-

II. SUBYEKTIF (saat MRS)


II.1 Keluhan Utama (Chief Complaint):
- Nyeri, bengkak, dan kemerahan pada ibu jari sehingga menyebabkan sukar untuk
berjalan di pagi hari.

II.2 Riwayat Penyakit Sekarang (History of Present Illness)


- Nyeri, bengkak, dan kemerahan pada ibu jari sehingga menyebabkan sukar untuk
berjalan di pagi hari.
- Nyeri, bengkak, dan kemerahan pada ibu jari sejak 1 minggu ini.

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 1


II.3 Riwayat Penyakit Terdahulu (Past Medical History)
- Nyeri hebat dan bengkak pada ibu jari 6 bulan yang lalu
- Mengalami PUD (Peptic Ulcer Disease) sejak 1 tahun yang lalu

II.4 Riwayat Penyakit Keluarga (Family History)


Tidak ada

II.5 Riwayat Sosial (Social History)


Tidak ada

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 2


2.6 Riwayat Pengobatan (Medication History)
Lama
No Nama Obat Nama Generik Indikasi Rute Dosis Frekuensi Efek/kesulitan
Penggunaan
1. Omeprazole omeprazole Pengobatan penyakit ulkus p.o 20 mg 2x sehari 1 tahun Tidak ada
duodenum aktif atau tukak
lambung jinak aktif;
pengobatan mulas dan gejala
lain yang terkait dengan
penyakit refluks
gastroesofageal (GERD) (DIH
17th, 2009)
2. Diklofenak Natrium Nyeri dan peradangan pada p.o 25 mg 1x sehari 4 hari Nyeri masih terasa
diklofenak penyakit rematik (termasuk
artritis idiopatik remaja) dan
gangguan muskuloskeletal
lainnya; gout akut; nyeri pasca
operasi (BNF 57th, 2007)

III. OBYEKTIF
3. 1 Pemeriksaan Fisik (Physical Examination)
TANGGAL 25/04/21 Ket
TD 135/95 Normal

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 3


mmHg
Suhu 37,2O C normal
Nadi 80x/min
RR 22x/min

3. 2. Kondisi Klinis
25/0 Ket
Kondisi Klinis
4/21
VAS (Visual Analog Scale) 5 Tidak
nyeri

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 4


3. 3. Data Laboratorium
a. Hematologi
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan 25/04/2
ket
1
Eritrosit 4,0 – 5,0 (P)
Juta/µL
(Sel Darah Merah) 4,5 – 5,5 (L)
Hemoglobin (Hb) 12,0 – 14,0 (P) 14 normal
g/dL
13,0 – 16,0 (L)
Hematokrit 40 – 50 (P)
%
45 – 55 (L)
Hitung Jenis
Basofil % 0,0 – 1,0
Eosinofil % 1,0 – 3,0
Batang1 % 2,0 – 6,0
Segmen1 % 50,0 – 70,0
Limfosit % 20,0 – 40,0
Monosit % 2,0 – 8,0
Retikulosist % 0,5-2
Laju Endap Darah (LED) < 15 (P)
Mm/jam
< 10 (L)
Leukosit
103/µL 5,0 – 10,0
(Sel Darah Putih)
MCH/HER Pg/sel 27 – 31
MCHC/KHER g/dL 32 – 36
MCV/VER fl 80 – 96
Trombosit 103/µL 150 – 400
Prothrombin time/PT Detik 10-15
Activated Partial Thromboplastin
Detik 21-45
Time/aPTT
Thrombin Time/TT Detik 16-24
Fibrinogen mg/dl 200-450
D-Dimer Mcg/ml Negative/<0,5
International Normalized Ratio/INR 0,8-1,2

b. Fungsi Hati
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan

ALT (SGPT) < 23 (P)


U/L
< 30 (L)
AST (SGOT) < 21 (P)
U/L
< 25 (L)
Alkalin Fosfatase U/L 15 – 69
GGT (Gamma GT) U/L 5 – 38
Bilirubin Total mg/dL 0,25 – 1,0
Bilirubin Langsung mg/dL 0,0 – 0,25
Protein Total g/L 61 – 82
Albumin g/L 37 – 52

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 5


c. Elektrolit

Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan
25/04/21 ket
Kreatinin 60 – 150 (P) 80 normal
U/L
70 – 160 (L)
Natrium mmol/L 134 – 145
Klorid mmol/L 94 – 111
Kalium mmol/L 3,5 – 5,0
BUN mg/dL 8 - 25
Ca2+ mg/dl 8,8-10,4
Asam Urat 2,4 – 5,7 (P) 10,5 tinggi
mg/dL
3,4 – 7,0 (L)
Mg2+ mg/dl 1,7-2,3

d. Analisa Gas Darah (AGD)


Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan

Saturasi Oksigen (SaO2) %O2 95-99


Tekanan Parsial Oksigen (PaO2) mmHg 75-100
Tekanan Parsial CO2 (PaCO2) mmHg 35-45
pH - 7,35-7,45
CO2 mEq/L 22-32
Anion Gap (AG) mEq/L 13-17

d. Profil lipid
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan
25/04/21 Ket
Kolesterol Total mg/dL 150 – 200 180 normal
HDL 45 – 65 (P)
mg/dL
35 – 55 (L)
LDL mg/dl <130
Trigliserid mg/dL 120 – 190

e. lain-lain
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan
Gula Darah Sewaktu (GDS) mg/dL <200
Gula Darah Puasa (GDP) mg/dL 70 – 100
Gula Darah 2 jam PP mg/dL <200
Amilase U/L 30 – 130

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 6


IV. ASSESMENT
4.1 Terapi Pasien
Tanggal
Nama Obat Rute Dosis Frekuensi 25/0
4/21
Kolkisin p.o 1 mg 3x 1 √
Ketoprofen p.o 75 mg 3x 1 √
Allopurinol p.o 100 mg 1x 1 √

4.2 Mekanisme Kerja Masing-Masing Obat (Obat sebelumnya, obat sekarang dan obat yang direkomendasikan)
N Nama Obat Mekanisme (cantumkan pustaka yang diacu) Gambar Produk
o
1. Obat Penghambat pompa proton; menekan basal lambung dan merangsang sekresi asam
sebelumnya: dengan menghambat pompa H + / K + ATP sel parietal (DIH 17th, 2009).
Omeprazole

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 7


2. Obat Menghambat enzim siklooksigenase-1 dan 2 (COX-1 dan 2) secara reversibel, yang
sebelumnya: mengakibatkan penurunan pembentukan prekursor prostaglandin; memiliki sifat
Na Diklofenak antipiretik, analgesik, dan anti-inflamasi (DIH 17th, 2009).

1. Obat sekarang: Mengurangi motilitas leukosit, menurunkan fagositosis pada persendian dan produksi
Kolkisin asam laktat, sehingga mengurangi pengendapan kristal urat yang melanggengkan
respons inflamasi (DIH 17th, 2009).

2. Obat sekarang: Menghambat enzim siklooksigenase-1 dan 2 (COX-1 dan 2) secara reversibel, yang
Ketoprofen mengakibatkan penurunan pembentukan prekursor prostaglandin; memiliki sifat
antipiretik, analgesik, dan anti-inflamasi (DIH 17th, 2009).

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 8


3. Obat sekarang: Allopurinol menghambat xantin oksidase, enzim yang bertanggung jawab untuk
Allopurinol konversi hipoksantin menjadi xantin menjadi asam urat. Allopurinol dimetabolisme
menjadi oxypurinol yang juga merupakan penghambat xantin oksidase; allopurinol
bekerja pada katabolisme purin, mengurangi produksi asam urat tanpa mengganggu
biosintesis purin vital (DIH 17th, 2009).

1. Obat yang Menghambat enzim siklooksigenase-1 dan 2 (COX-1 dan 2) secara reversibel, yang
direkomdasikan mengakibatkan penurunan pembentukan prekursor prostaglandin; memiliki sifat
: antipiretik, analgesik, dan anti-inflamasi (DIH 17th, 2009).
Ketoprofen

2. Obat yang Penghambat pompa ActionProton; menekan basal lambung dan merangsang sekresi
direkomendasik asam dengan menghambat pompa H + / K + ATP sel parietal (DIH 17th, 2009).
an:
Omeprazole

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 9


3. Obat yang Allopurinol menghambat xantin oksidase, enzim yang bertanggung jawab untuk
direkomendasik konversi hipoksantin menjadi xantin menjadi asam urat. Allopurinol dimetabolisme
an: menjadi oxypurinol yang juga merupakan penghambat xantin oksidase; allopurinol
Allopurinol bekerja pada katabolisme purin, mengurangi produksi asam urat tanpa mengganggu
biosintesis purin vital (DIH 17th, 2009).

4.3 Problem Medik dan Drug Related Problems


Problem Medik 1: Gout

Subyektif, Monitoring
Terapi DRP Rekomendasi
Obyektif
Efektivitas Efek samping
Subyektif : Kolkisin 1 mg 3 Tidak tepat dosis Pengobatan dengan Kolkisin Tanda klinis: Tanda klinis:
Nyeri, bengkak, x 1 tablet p.o dihentikan. Berkurangnya rasa Paling lazim mual,
Tidak tepat obat nyeri (Dipiro 10th, muntah, dan nyeri
dan kemerahan
2017) pada perut; dosis
pada ibu jari Tidak tepat pasien yang berlebihan
Lab : - juga dapat
selama 1 minggu
menyebabkan diare
ini sehingga berat, perdarahan
saluran cerna,

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 10


menyebabkan ruam, kerusakan
pada ginjal dan
sukar untuk
hati, jarang neuritis
berjalan di pagi perifer, miopati,
alopesia, dan
hari.
gangguan darah
pada pengobatan
yang lama. (IONI,
Obyektif :
2017)
- TD 135/95
Lab :
mmHg
Tes CBC dan tes
- Suhu 37,2oC fungsi ginjal (DIH
17th, 2009)
- Asam urat
Ketoprofen 75 Kurang tepat pasien Ketoprofen diganti dengan Tanda klinis: Tanda klinis:
10,5 mg/dL mg 3 x 1 tablet NSAID non selektif yaitu Hilangnya rasa nyeri Dyspepsia, sakit
p.o Celecoxib 100mg/hari dan menghindari kepala, depresi,
- VAS 5
(Dipiro, 2020) serangan gout Ketika pusing, insomnia,
digunakan untuk ruam, diare, mual,
profilaksis (Dipiro, muntah (DIH 17th,
2020) 2009)

Lab : - Lab :
CBC, profil
kimiawi,
kehilangan darah
tersembunyi,
fungsi hati berkala;
fungsi ginjal
(keluaran urin,
serum BUN,
kreatinin) (DIH

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 11


17th, 2009)
Allopurinol 100 Tidak ada. Allopurinol mulai diberikan Tanda klinis: Tanda klinis:
mg 1 x 1 tablet hanya Ketika serangan gout Penurunan kadar Ruam, mual,
p.o akutnya sudah reda, dengan asam urat serum muntah, dapat
dosis awal 100 mg/hari <6mg/dL (Dipiro 7th, menyebabkan
kemudian seminggu 2009) gagal ginjal (DIH
kemudian dititrasi 100 17th, 2009)
mg/hari sampai kadar asam Lab :
urat tercapai <6 mg/dL Tes CBC, kadar asam Lab : -
(Dipiro 7th, 2009). urat serum, fungsi
hati dan ginjal,
terutama pada
permulaan terapi
(DIH 17th, 2009)
Analisis (Evaluasi DRP atau 4T yang dilengkapi dengan referensi serta cropping bagian yang dirujuk)

1. Kolkisin
- Tepat indikasi karena Kolkisin diindikasikan untuk pengobatan serangan artritis gout akut dan bisa juga untuk pencegahan
kekambuhan serangan tersebut (DIH 17th, 2009).

- Tidak tepat pasien karena kolkisin dapat berpengaruh terhadap gastrointestinal dan efektif jika digunakan dengan onset < 12 jam
sehingga dikontraindikasikan oleh pasien dengan riwayat PUD. serta onset serangan gout terjadi pada 1 minggu yang lalu (>12
jam) sehingga kurang efektif jika menggunakan kolkisin (Dipiro, 2020)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 12


- Tidak tepat obat karena walaupun Kolkisin banyak direkomendasikan untuk terapi serangan gout akut, namun hanya untuk
serangan yang onsetnya kurang dari 36 jam, sedangkan Ny. LD sudah sejak seminggu yang lalu (Khanna et al, 2012).

- Tidak tepat dosis karena Kolkisin untuk dosis awal diberikan 1 mg, kemudian untuk setiap 1 jam berikutnya menjadi 0,5 mg
sampai gejala mereda. Kemudian untuk 12 jam berikutnya menjadi 0,5 mg/hari, namun untuk kasus Ny. LD langsung diberikan 1
mg 3x sehari, sehingga kurang tepat (Khanna et al, 2012).

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 13


2. Ketoprofen
- Tepat indikasi karena untuk serangan gout akut direkomendasikan menggunakan obat golongan NSAID seperti Ketoprofen (BNF
57th, 2007)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 14


- Tidak tepat pasien karena Ketoprofen merupakan NSAID yang non-selektif sehingga dapat memperparah PUD karena memiliki
efek samping terhadap gastrointestinal (Dipiro 11th, 2020)

- Tepat obat karena Ketoprofen termasuk golongan NSAID, yang mana merupakan fisrtline drug choice untuk pengobatan gout
akut. Obat antiinflamasi nonsteroid adalah terapi andalan untuk serangan akut artritis gout karena kemanjurannya yang sangat baik
dan toksisitas minimal dengan penggunaan jangka pendek (Dipiro 7th, 2009).

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 15


- Tepat dosis karena untuk serangan gout akut digunakan Ketoprofen 75 mg 3x sehari, seperti yang diterapikan untuk Ny. LD
(Dipiro 9th, 2015).

3. Allopurinol
- Tepat indikasi karena Allopurinol diindikasikan untuk profilaksis gout dan asam urat (BNF 57th, 2007).

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 16


- Tepat pasien karena Ny. LD tidak ada kontraindikasi dengan Allopurinol seperti hipersensitivitas terhadap allopurinol atau
komponen formulasi lainnya (DIH 17th, 2009).

- Tepat obat karena Allopurinol merupakan obat lini pertama untuk masalah asam urat pada pengobatan serangan gout (Dipiro 7 th,
2009).

- Tepat dosis karena untuk pengatasan masalah asam urat, dosis pertama yang diberikan adalah 100 mg/hari, namun diberikan
setelah serangan gout reda. Lalu seminggu kemudian dititrasi 100 mg/hari sampai kadar asam urat tercapai <6 mg/dL (Dipiro 7th,
2009).

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 17


 Algoritme Terapi

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 18


(Dipiro 9th, 2015)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 19


Problem Medik 2: Peptic Ulcer Disease (PUD)

Subyektif, Monitoring
Terapi DRP Rekomendasi
Obyektif
Efektivitas Efek samping
Omeprazol 20mg Tidak ada Dilanjutkan pengobatan Tanda klinis: Tanda klinis:
2 x 1 tablet p.o dengan Omeprazole Mengatasi Anoreksia, sakit
gastrointestinal, kepala parah atau
mengatasi masalah diare parah yang
PUD (Kolesar, 2016) tidak terselesaikan.
Terapi omeprazol
Lab : - jangka panjang
menyebabkan
gastritis atrofi.
(DIH 17th, 2009)

Lab : -
Analisis (Evaluasi DRP atau 4T yang dilengkapi dengan referensi serta cropping bagian yang dirujuk)

- Tepat indikasi karena Omeprazole diindikasikan untuk pengobatan penyakit ulkus duodenum aktif atau tukak lambung jinak aktif
(DIH 17th, 2009).

- Tepat Pasien karena Omeprazol merupakan golongan dari pengambat pompa proton (PPI) yang digunakan bersamaan dengan NSAID
pada pasien dengan riwayat peptic ulcer disease (PUD) (BNF, 2011).

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 20


- Tepat Obat karena Omeprazol termasuk golongan penghambat pompa proton merupakan lini pertama dalam menghambat jumlah
bakteri H. pylori pada pasien PUD dan meupakan co-terhapy pada pasien yang memperoleh terapi dengan NSAID (Dipiro, 2020)

- Tepat Dosis karena dosis omeprazol pada pasien PUD yaitu 20-40mg sehari. Obat yang diresepkan oleh dokter 20mg 2 kali sehari,
sehingga dosis sudah tepat (Dipiro, 2020)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 21


FPP Praktikum Farmakoterapi I | 22
4.3.2. Drug Related Problems (DRPs)
DRUG RELATED
PERTANYAAN YES NO KOMENTAR
PROBLEMS (DRPs)
Korelasi obat dg masalah Adakah obat tanpa indikasi medis? √
medis
(Correlation between drug Adakah masalah medis yang tidak diobati √
therapy & medical problem)
Ketepatan Pengobatan Apakah obat yang digunakan efektif/ √
(Appropriate Therapy) mencapai hasil yang diinginkan (therapeutic
outcome)?
Apakah obat yang digunakan √ Ketoprofen dam
dikontraindikasikan untuk pasien? Kolkisin
dikontraindikasikan
untuk pasien PUD
Apakah obat yang digunakan merupakan √
drug of choice ?
Apakah terapi non-obat diperlukan? √ Menghindari
makanan tinggi purin
dan karbohidrat,
mengistirahatkan
sendi, banyak minum
putih
Drug Regimen Apakah besaran dosis sudah tepat untuk √
pasien?
Apakah frekuensi pemberian sudah tepat? √

Apakah lama pemberian obat sudah tepat? √

Duplikasi terapi/Polifarmasi Adakah terjadi duplikasi terapi? √

Adverse Drug Reactions Adakah gejala/ masalah medis yang √


disebabkan oleh obat?
Interaksi Obat Adakah interaksi obat-obat yg berdampak √
klinis?
Adakah interaksi obat- makanan yg √
berdampak klinis?
Adakah interaksi obat- pemeriksaan √
laboratorium yang berdampak klinis?
Alergi Obat/ Intoleransi Apakah terjadi alergi /intoleransi terhadap √
obat ?
Adherence/ Compliance Adakah masalah ketidak patuhan pasien √
terhadap penggunaan obat?
Apakah pasien mengalami hambatan/ √
kesulitan dalam penggunaan obat?

V. KESIMPULAN REKOMENDASI

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 23


1. Dihentikan pengobatan dengan Kolkisin 3x sehari 1 tablet.
2. Pengobatan dengan Ketoprofen 75 mg 3x sehari 1 tablet diganti dengan Celecoxib
100 mg/hari.
3. Pengobatan dengan Allopurinol 100 mg 1x sehari 1 tablet diberikan ketika serangan
gout telah reda. Seminggu kemudian dititrasi 100 mg/hari sampai kadar asam urat
tercapai <6 mg/dL
4. Pengobatan dengan Omeprazole 20 mg 2x sehari 1 tablet tetap dilanjutkan.

VI. KONSELING
Edukasi pasien :
 Diet mengurangi karbohidrat dan memakan buah cherry dapat menurunkan serangan
gout.
 Menghindari makanan (misalnya yang mengandung purin tinggi) dan minuman
tertentu yang dapat menjadi pencetus gout.
 Meningkatkan asupan cairan.
 Mengganti obat-obatan yang dapat menyebabkan gout (mis diuretik tiazid).
 Terapi es pada tempat yang sakit.
 Memberitahu pasien Allopurinol diminum ketika serangan gout telah reda.

VII.DAFTAR PUSTAKA

Aberg, J.A., Lacy, C., Amstrong, L., Goldman, M. and Lance, L.L., 2009, Drug
Information Handbook 17th Edition, American Pharmacist Association.

Badan POM, 2017, Informatorium Obat Nasional Indonesia, Badan POM, Jakarta.

BNF, 2007. British National Formulary 57th ed., Lamberth High Street, London: BMJ
Group and RPS Publishing.

Departemen Kesehatan RI, 2005, Pharmaceutical Care untuk Pasien Penyakit Arthritis
Rematik, Departemen Kesehatan, Direktorat Jenderal, Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Jakarta

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 24


Dipiro.JT., 2009, Pharmacoterapy Handbook 7th edition, Mc Graw Hill, New York.

Dipiro, Joseph T. et al., 2015, Pharmacotherapy Handbook, edisi 9 , New York,


McGraw Hill Companies lnc.

Dipiro.JT., 2020, Pharmacoterapy Handbook 11th edition, Mc Graw Hill, New York.

Khanna et al. 2012. American College of Rheumatology Guidelines for Management of


Gout. Part 2: Therapy and Antiinflammatory Prophylaxis of Acute Gouty Arthritis.
Arthritis Care & Research. 64(10):1447-1461.

Kolesar J. and Vermeulen L.. 2016. Top 300 Pharmacy Drug Cards. New York : Mc
Graw Hill Education

Surakarta, ……09 April 2021………

Praktikan Dosen Pembimbing

(………Maydinda Pranooriezna…………) (……………………………………………)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 25

Anda mungkin juga menyukai