Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Farid Zaqy Fakhruddin

Kelas : XI MIPA 7
No. Urut : 21

B. PERAN INDONESIA DALAM MENCIPTAKAN PERDAMAIAN


DUNIA MELALUI ORGANISASI INTERNASIONAL

Organisasi internasional adalah suatu organisasi yang dibuat oleh anggota masyarakat internasional
secara sukarela atau atas dasar kesamaan yang bertujuan menciptakan perdamaian dunia dalam tata
hubungan internasional. Pada hakikatnya organisasi internasional memiliki arti luas dan sempit.
Menurut - N.A. Maryam Green : Pengertian organisasi internasional menurut N.A. Maryam Green
adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan suatu perjanjian ketika pihak ketiga atau lebih negara
menjadi peserta.
- D.W Bowett : Pengertian organisasi internasional menurut D.W Bowett adalah organisasi
permanen (misalnya di bidang postel atau administrasi kereta api) yang didirikan atas dasar suatu
traktat yang lebih sifatnya multilateral daripada yang bersifat bilateral dan dengan kriterian tujuan
tertentu.
- J. Pariere Mandalangi : Pengertian organisasi internasional menurut J. Pariere Mandalangi adalah
organisasi yang dibentuk yang berdasarkan suatu perjanjian tertulis yang dilakukan oleh sekurang-
kurangnya tiga negara atau pemerintah maupun organisasi-organisasi internasional yang sudah ada.
- Boer Mauna : Pengertian organisasi internasional menurut Boer Mauna dalah suatu perhimpunan
negara-negara yang merderka dan berdaulah yang bertujuan untuk mencapai kepentingan bersama
melalui organ-organ dari perhimpunan itu sendiri.
Setiap organisasi memiliki fungsi khusus yang berbeda, tetapi secara umum, organisasi internasional
memiliki delapan fungsi di bawah ini.
1. Fungsi Artikulasi dan Agregasi
Organisasi internasional bisa menjadi forum diskusi dan negosiasi sehingga setiap anggota bisa
menjalankan proses artikulasi dan agregasi kepentingan negaranya dalam konteks hubungan
internasional.
2. Fungsi Norma
Organisasi internasional dapat menetapkan nilai dan prinsip-prinsip kemanusiaan yang wajib
dipatuhi tidak saja oleh para anggotanya, tetapi juga seluruh dunia.
3. Fungsi Rekrutmen
Organisasi internasional juga memiliki fungsi penting dalam merekrut partisipan dalam sistem
perpolitikan internasional.
4. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi sebuah organisasi internasional dilakukan dengan cara mentransfer nilai-nilai
tertentu kepada seluruh anggotanya yang dijalankan secara sistematis.
5. Fungsi Pembuatan Keputusan
Keputusan yang dibuat organisasi internasional biasanya ditetapkan dengan mempertimbangkan
dan merujuk pada tindakan di masa lalu, perjanjian ad hoc, dan sebagainya.
6. Fungsi Pengesahan Peraturan
Organisasi internasional juga berfungsi mengesahkan berbagai macam aturan yang akan
diberlakukan dalam sistem internasional, berkaitan dengan lembaga kehakiman yang memiliki fungsi
yudikatif.
7. Fungsi Informasi
Setiap negara anggota organisasi internasional memiliki peran yang sama dalam mencari,
mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan informasi dalam rangka kepentingan umum.
8. Fungsi Operasional
Dalam organisasi PBB, terdapat beberapa organisasi yang menjalankan fungsi operasional, seperti
UNICEF (perlindungan anak) dan UNHCR (mengatasi masalah pengungsi). Selain itu, ada juga organisasi
internasional dengan fungsi pendanaan seperti World Bank.
Tujuan Organisasi Internasional Dalam pelaksaan kegiatannya, Organisasi Internasional memiliki
tujuan yang ingin dicapai, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
 Tujuan khusus International organization adalah untuk menjadikan organisasi ini sebagai
forum, wadah, dan alat untuk mewujudkan kepentingan bersama sesuai karakteristik setiap
organisasi.
 Sedangkan tujuan umum Organisasi Internasional diantaranya;
1. Untuk mewujudkan dan mengelola perdamaian, keamanan dunia yang dilakukan dengan berbagai
cara dan upaya.
2. Untuk meningkatkan kesejahteraan negara-negara di dunia, khususnya para anggota, yang
dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan masing-masing organisasi.

PETA KONSEP KE 2

Indonesia berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia sebagai anggota PBB yakni Indonesia
menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang melahirkan Dasasila Bandung. Indonesia menjadi pelopor
dari ZOFTAN dan SEANWFZ
PBB lahir atas kebutuhan untuk menengahi konflik yang terjadi di dunia internasional lewat jalur
negosiasi. Adanya Perang Dunia II mendorong Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Uni Soviet merumuskan
Deklarasi PBB pada Januari 1942. Deklarasi tersebut ditandatangani oleh 26 negara untuk menekan
Jerman, Italia, dan Jepang yang menjadi pelaku perang.
Deklarasi akhirnya dilanjutkan dengan perumusan Piagam PBB pada konferensi di San Fransisco
yang diselenggarakan 25 April 1945. Konferensi ini dipimpin Presiden AS Franklin Roosevelt, PM Inggris
Winston Churchill, dan pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin. Konferensi dihadiri 50 negara dari berbagai
benua.
Konferensi meletakkan dasar pendirian sebuah organisasi internasional. Tujuan didirikannya
organisasi pun dirumuskan sebagai berikut:
1. Menyelamatkan generasi masa depan dari perang.
2. Menegaskan kembali iman dalam hak asasi manusia.
3. Membangun penghormatan terhadap perjanjian internasional.
4. Mempromosikan kemajuan sosial dan standar hidup yang lebih baik.
Tujuan dari PBB yang tercantum dalam pasal 1 piagam PBB adalah sebagai berikut:
1. Memelihara perdamaian dan keamanan internasional
2. Memajukan hubungan persahabatan antar bangsa berdasarkan penghargaan ataspersamaan hak
dan penentuan nasib sendiri
3. Menciptakan kerjasama internasional dalam menyelesaikan persoalan persoalaninternasional di
lapangan ekonomi, social dan kebudayaan
4. Menjadikan PBB sebagai pusat bagi penyelarasan segala tindakan bangsa-bangsa dalammencapai
tujuan.
Tujuan PBB tercantum dalam pasal 1 piagam PBB tersebut dapat di singkat “ to
maintaininternational peace and security”. Tujuan PBB juga bukan hanya untuk
menyelesaikanperselisihan namun juga sebagai promoting the common interest of members in
peace,security, and well being
Peranan PBB
Peranan pertama PBB bagi Indonesia sesuai dengan tujuannya untuk memelihara perdamaian dunia
dan keamanan internasional adalah dengan membantu menyelesaikan perselisihan atau konflik antara
Indonesia dan Belanda pada saat masa perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui pembentukan KTN
(Komisi Tiga Negara) yang dibentuk pada 18 Desember 1947. KTN yang terdiri atas tiga negara, dibentuk
karena Belanda melakukan agresi militer I sebagai pengingkaran terhadap Perundingan Linggarjati. KTN
terdiri dari Australia yang ditunjuk oleh Indonesia, Belgia yang ditunjuk oleh Belanda dan Amerika
Serikat yang ditunjuk oleh keduanya. Wakil dari Australia adalah Richard Kirby, wakil dari Belgia adalah
Paul Van Zeeland dan wakil dari Amerika Serikat adalah Frank Graham. KTN sendiri bertugas membantu
menyelesaikan sengketa antara Indonesia-Belanda. Dan pada akhirnya KTN berhasil membawa kembali
Indonesia dan Belanda ke Perjanjian selanjutnya, yaitu Perjanjian Renville.
Peranan PBB dalam konflik Indonesia – Belanda tidak hanya terjadi pada saat masa usaha
mempertahankan kemerdekaan Indonesia, tetapi juga pada saat Indonesia melakukan upaya untuk
mengembalikan Irian Barat, dalam perselisihan ini PBB membentuk United Nations Temporary Executive
Authority (UNTEA) atau pemerintahan sementara PBB untuk Irian Barat. UNTEA selaku pemerintahan
sementara PBB kemudian menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia yang disahkan pada tanggal 1 Mei
1969. PBB turut serta dalam penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) dengan mengirimkan Ortis Sanz
sebagai duta besar PBB.
Peranan PBB yang ketiga bagi Indonesia adalah dengan bekerjasamanya UNICEF dan Indonesia
dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama senilai 93,5 juta dollar AS untuk meningkatkan upaya
memperbaiki kondisi anak-anak Indonesia pada tahun 2009 serta mendukung pemenuhan hak-hak
mereka. Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan
Bappenas Nina Sardjunani dan Perwakilan UNICEF Indonesia Dr. Gianfranco Rotigliano. Perjanjian ini
adalah upaya untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mengatasi masalah kesehatan ibu dan
anak, malnutrisi, pendidikan dasar, perlindungan anak, akses terhadap air bersih dan sanitasi lingkungan
dan dukungan dalam keadaan darurat.
Dan peranan PBB yang keempat bagi indonesia adalah dengan bekerjasamanya WHO dengan
Indonesia dalam meningkatkan kesehatan rakyat Indonesia melalui Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) dan program KB melalui Badan Koordinator Keluarga Berencana (BKKBN)
Prestasi yang telah dicapai Indonesia yaitu ,Indonesia pernah ditunjuk menjadi pemimpin serta
anggota tetap dibeberapa organisasi PBB, Membantu penyelesaian konflik diberbagai negara,
Melakukan Upaya-upaya dalam rangka menjaga perdamaian dunia, Memberikan Bantuan kemanusiaan
di berbagai negara
Peranan Indonesia sebagai anggota PBB Selama menjadi anggota tidak tetap, Indonesia memainkan
peranan sebagai suara penengah dan menjembatani serta membentuk konsensus di antara para
anggota DK PBB dan luas di negara anggota PBB.

Anda mungkin juga menyukai