PE
Oleh Kelompok:
MUJAHID TAJDIDIN NIDLOM 170331100069
M. ALIF GHANIYYU 170331100017
AHMAD RAYHANDANI 170331100067
Kopi adalah salah satu minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji
tanaman kopi. Kopi merupakan minuman psikostimulant yang akan menyebabkan orang tetap
terjaga, sehingga kopi menjadi minuman favorit terutama bagi kaum pria. PT Seruput adalah
salah sastu pabrik yang mengolah kopi di Kediri, PT Seruput didirikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia.
B. Produksi,meliputi:
- Pemungutan hasil tanaman dari kebunsendiri
- Pengolahan hasil tanaman menjadi barang jadi atau setengahjadi
C. Perdagangan,meliputi:
- Penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasilproduksi
- Melakukan kegiatan perdagangan barang lainnya yang berhubungan dengan kegiatan
Perseroan
I.3.2 MISI
1. Melaksanakan reformasi bisnis, strategi, struktur, dan budaya perusahaan untuk
mewujudkan profesionalisme berdasarkan prinsip-prinsip good
corporategovernance.Meningkatkan nilai dan daya saing perusahaan (competitive
advantage) melalui inovasi serta peningkatan produktivitas dan efisiensi dalam penyediaan
produk berkualitas dengan harga kompetitif dan pelayanan bermututinggi.
2. Menghasilkan laba yang dapat membawa perusahaan tumbuh dan berkembang untuk
meningkatkan nilai bagi shareholders dan stakeholderslainnya.
3. Mengembangkan usaha agribisnis dengan tata kelola yang baik serta peduli pada
kelestarian alam dan tanggung jawab sosial pada lingkungan usaha (community
development).
Tujuan utama PT Seruput terdapat aspek-aspek yang dinilai agar suatu usaha dikatakan layak
meliputi:
1. Aspek pasar dan pemasaran memiliki tujuan untuk menilai investasi yang dilakukan
perusahaan dari segi pasar dan pemasaran apakah memiliki peluang pasar yang
diinginkan atau tidak dan strategi yang akan dilakukan serta besar market share yang
dikuasai oleh parapesaing.
2. Aspek teknis dan teknologi bertujuan untuk menentukan lokasi, layout gedung dan
ruangan, serta teknologi yang akan digunakan. Penentuan lokasi yang akan dijadikan
sebagai kantor, pabrik, gudang maupun layout gedung dan ruangan harus menjadi
perhatian dandikaji.
3. Aspek manajemen dan organisasi adalah penilaian terhadap kemampuan sumber daya
dan struktur organisasi supaya usaha yang dijalankan akan berhasil, mulai dari
merencanakan, melaksanakan sampai mengendalikannya apabila terjadi
penyimpangan.
4. Aspek lingkungan dan sosial budaya merupakan analisis yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar dampak terhadap lingkungan, serta dampak sosial terhadap
masyarakat di sekitarperusahaan.
5. Aspek finansial bertujuan untuk menentukan seberapa besar pengeluaran dan
pendapatan yang dihasilkan perusahaan selama usaha tersebutberjalan.
BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Pencucian Pemambahan
Pengadukan Penggilingan
bahan
Pendinginan
kopi
Gambar. 3.3 Peta proses oprasi
3.2.2 kebutuhan Tenaga Listrik dan Air
Bahan baku yang dibutuhkan yaitu kopi sebagai bahan baku utama, Kopi tersebut
diperoleh dari supplier di wilayah Kediri dan malang. PTPN XII Ngrangkah pawon yang akan
memproduksi biji kopi dalam 1 hari memperoleh kurang lebih 1 ton biji kopi dan di supply oleh
pasar di daerah jawa timur .Rencana pengadaan dalam bahan baku kopi akan dilakukan secara
bertahap karena produksi minuman produksi akan di distribusikan keseluruh wilayah
Indonesia.strategi penyediaan bahan baku akan dilakukann dengan penyimpanan yang baik.
Tabel 3.1 Data Kebutuhan Bahan Baku
3.2.1 FasilitasTransportasi
Fasilitas dan transportasi yang digunakan PT Seruput ditstribusi dalam kota dan luar kota
( Supply bahan baku). Transportasi dalam pabrik menggunakan truck dan pickup, untuk
mempermudah perpindahan dalam proses produksi dan bahan baku dalam pabrik. Untuk
transportasi distribusi menggunakan mobil box untuk mempermudah pengiriman kopi ke seluruh
wilayah indonesia, sedangkan supply kopi dari kediri dan malang.
Dalam pengolahan Kopi pada PT Seruput menggunakan mesin dan peralatan yang memadai.
Adapun mesin dan peralatan utama yang digunakan untuk produksi minuman kopi antara lain
adalah :
A. Mesin Grinder
Gambar 7. Mesin Grinder kopi
Tipe : MKS-600B
Kapasitas : 2.5 Kg/jam
Listrik : 100 watt, 220 V
Berat : 4.5 kg
Dimensi :365x260x155mm
B. Mesin Roasting
Model : B-20.
Voltase : ~220V.
Frekuensi : 50 Hz.
Power : 0,75 Kw.
Kapasitas : 3 kg.
Mixing Speed : 105/180/408 rpm.
Berat : 73 kg.
Ukuran : 50 x 41 x 76 cm.
D. Mesin Sterilisasi
BAB IV
Aspek Manjemen Dan Organisasi
DIREKTUR
IHAN
Selain mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian. direktur dalam
perusahaan juga memiliki wewenang dalam menetapkan kebijakan mutu. menyetujui
anggaran tahunan perusahaan. serta menetapkan struktur organisasi dalam perusahaan.
Direktur juga memiliki tugas seperti menyampaikan laporan tahunan kepada para
investor yang telah menanamkan saham dalam perusahaan. Manajer Produksi
memiliki tugas dan wewenang yaitu dengan melakukan perencanaan. pengawasan.
serta pengendalian proses produksi guna tercapainya kebutuhan konsumen dan
tersedianya bahan baku. Manajer produksi juga memiliki tugas dan wewenang dalam
memimpin.
DIREKTUR
Achmad. Raihandhani
Manejer Keuangan
Manejer Produksi
dan Pemasaran
M. Alif Ghaniyyu
Mujahid Tajdidin
DIREKTUR Nidlom
Achmad. Raihandhani
Kepala Produksi
Ghaniyyu
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT Sruput
Berdasarkan struktur organisasi pada PT. Sruput. dapat diketahui jumlah dan
kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam PT. Sruput yaitu sebagai berikut :
Karyawan 1. Pria/wanita 15
produksi 2. Lulusan minimal SMA
3. Sehat Jasmani dan Rohani
4. Siap bekerja dengan target
Satpam 1. Pria 3
2. Minimal Lulusan minimal SMA
3. Sehat Jasmani dan Rohani
4. Bertanggung jawab
5. Berani
6. Siap ditugaskan dalam shift
Penanganan limbah padat pada proses produksi kopi diolah oleh perusahaan
sendiri, akan tetapi diberikan untuk dimanfaatkan sebagai campuran pupuk kompos. Dan
untuk penanganan pada limbah gas yaitu dengan memasang filter udara pada cerobong
asap untuk menyaring kotoran, menggunakan pengendap elektronik untuk membersihkan
udara kotor dalam volume yang relatif besar. Perkiraan Dampak Proyek Terhadap
Lingkungan
2. Budaya
Pada aspek budaya, dengan kemajuan perkembangan teknologi dan zaman
seperti sekarang banyak produk yang memiliki konsep kepraktisan atau serba instan.
dikarenakan konsumen lebih menyukai produk miniman siap saji karena kemudahan
dalam penyajiannya terutama bagi konsumen yang sibuk dan tidak memiliki waktu
banyak untuk mengolah makanan. Kopi adalah salah satu minuman siap saji dalam
kemasan yang praktis dan mudah dalam penyajiannya sehingga dapat diterima oleh
semua jenis kalangan. Sesuai dengan kebudayaan masyarakat masa kini yang semuanya
serba praktis dan modern.
BAB VI
ASPEK FINANSIAL
Total Rp.639.786.000.00
Tabel 6.9 Kewajiban Terhadap Kredit Modal Pinjaman Periode 1 Sampai 5 Tahun
Bunga
Nilai Sisa
Tahu Angsuran Pinjaman Kewajiban
Pinjaman Pinjaman
n Pokok (Rp) (12%) Kredit (Rp)
(Rp) (Rp)
(Rp)
1 6.250.811.0 1.045.962.2 4.219.848.8 52.748.11 1.107.710.3
46 10 40 0 20
2 - 1.045.962.2 3.164.886.6 42.198.48 1.097.716.0
10 30 8 70
3 - 1.045.962.2 2.109.924.4 31.648.86 1.086.611.0
10 20 6 80
4 - 1.045.962.2 1.045.962.2 21.099.24 1.076.061.4
10 10 4 50
5 - 1.045.962.2 - 10.549.62 1.065.511.8
10 2 30
6.4.4 Listrik
Kebutuhan energi listrik PT. Sruput mengambil dari PLN untuk proses produksi
membutuhkan biaya per tahun dapat dilihat pada Tabel 6.13 berikut
Tabel 6.13 Biaya Kebutuhan Listrik PT. Sruput
Daya Durasi Biaya
Nama Mesin Jumlah Biaya per Tahun (Rp)
(KwH) (Jam) Satuan
Mixer 2 11 4 1.665 43.956.000
Belt Conveyor 1 3 4 1.665 5.994.000
Oven 1 7 1 1.665 34.967.100
Metal
1 0,2 4 1.665 399,600
Detector
Tangki 1.665
1 0,5 4 999.000
Penampung
Tangki Air 1.665
3 0,1 4 59.940
Bersih
Carton 1.665
1 1 4 1.998.000
Packaging
Total Rp. 88.373.640
6.4.5 Biaya Pemeliharaan
PT. Sruput Food menganggarkan biaya pemeliharaan sebesar 2,5% dari sejumlah sarana dan prasarana. Berikut ini merupakan
perencanaan biaya pemeliharaan dari PT. Sruput.
Tabel 6.14 Biaya Pemeliharaan PT. Sruput
No Uraian Biaya Pemeliharaa Tahun
n 1 2 3 4 5
1 Sarana dan
Prasarana
Rp. 190.630.000 2,5% Rp. 4.500.750 Rp. 4.765.750 Rp. 4.765.750 Rp. 4.765.750 Rp. 4.765.750
2 Mesin Rp. 2,5% Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
3.821.248.970 95.531.224,25 95.531.224,25 95.531.224,25 95.531.224,25 95.531.224,25
3 Peralatan 2,5%
Produksi
Rp. 111.500.000 Rp. 2.787.500 Rp. 2.787.500 Rp. 2.787.500 Rp. 2.787.500 Rp. 2.787.500
4 Peralatan 2,5%
Kantor
Rp. 63.025.000 Rp. 1.575.625 Rp. 1.575.625 Rp. 1.575.625 Rp. 1.575.625 Rp. 1.575.625
5 Transportasi Rp. 180.000.000 2,5% Rp. 4.500.000 Rp. 4.500.000 Rp. 4.500.000 Rp. 4.500.000 Rp. 4.500.000
6 Laboratorium Rp. 50.000.000 2,5% Rp. 1.250.000 Rp. 1.250.000 Rp. 1.250.000 Rp. 1.250.000 Rp. 1.250.000
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Total
4.416.403.970 110.410.099,25 110.410.099,25 110.410.099,25 110.410.099,25 110.410.099,25
Biaya penyusutan PT. Seruput dihitung dengan menggunakan metode garis lurus.
dengan asumsi nilai sisanya sam dengan 0. Biaya penyusutan inventaris kantor PT.
Seruput adalah 20%. sedangkan biaya penyusutan transportasi 15%. biaya penyusutan
sarana prasarana adalah 10%. dan biaya pra operasi 10%. Berikut ini adalah rinciannya.
Tabel 6.16Biaya Penyusutan PT. Seruput
Berikut ini merupakan rincian penjualan produk minuman rice beer PT.
Seruput.
Tabel 6.18 Hasil Penjualan PT. Seruput Tahun 1 Sampai dengan Tahun 5
N Uraian Jumlah Har Tahun
o Produk ga 1 2 3 4 5
si
1 Sarana Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
dan
Prasar
190.63 878. 4.500.7 4.765.7 4.765.7 4.765.7 4.765.7
0.000 713 50 50 50 50 50
ana
2 Mesin Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
3.821.2 878. 95.531. 95.531. 95.531. 95.531. 95.531.
48.970 713 224,25 224,25 224,25 224,25 224,25
3 Peralat Rp. Rp.
an Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
878.
Produk 111.50 2.787.5 2.787.5 2.787.5 2.787.5 2.787.5
713 00 00 00 00 00
si 0.000
4 Peralat Rp. Rp.
an Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
878.
Kantor 63.025. 1.575.6 1.575.6 1.575.6 1.575.6 1.575.6
713 25 25 25 25 25
000
5 Transp Rp. Rp.
ortasi Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
878.
180.00 4.500.0 4.500.0 4.500.0 4.500.0 4.500.0
713 00 00 00 00 00
0.000
6 Labora Rp. Rp.
torium Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
878.
50.000. 1.250.0 1.250.0 1.250.0 1.250.0 1.250.0
713 00 00 00 00 00
000
Rp.
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Total 4.416.4 110.410 110.410 110.410 110.410 110.410
.099,25 .099,25 .099,25 .099,25 .099,25
03.970
Tahun
No. Uraian
0 1 2 3
1 Hasil Penjualan 0 11041009925 11041009925 1104100992
Total 0 11041009925 110410099250 1104100992
2 Biaya
Bangunan dan Prasarana 190.630.000 0 0
Mesin 3821248970 0 0
Peralatan Produksi 111500000 0 0
Peralatan Kantor 63025000 0 0
Sarana Transportasi 180000000 0 0
Peralatan Laboratorium 50000000 0 0
Biaya Pra Operasi dan
419140399 220821989 220821989 220821
Sewa Bangunan
Biaya bahan baku 0 2322567809 2322567809 232256780
Biaya Kemasan 0 8338800000 8338800000 8338800
Biaya Tenaga Kerja 0 506400000 506400000 506400
Listrik 0 405.992.255 405.992.255 405.992.
Air 0 3.300.650 3.300.650 3.300.
Biaya Pemeliharaan 0 28132336 28132336 28132
Biaya Penyusutan 0 124524844 124524844 124524
Total 4373296789 12765451890 12765451890 12765451
Laba kotor 0 6566765434 6566765434 6566765
Pajak Penghasilan
(25%) 0 3641480539 3641480539 3641480
Laba bersih 0 6925047890 6925047890 6925047
Laba kumulatif 0 4805001689 4805001689 4805001
Keterangan :
n = Tahun terakhir jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi
a = Jumlah investasi
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n+1
NPV 1
IRR=i1 + ×(i 2−i 1)
NPV 1 −NPV 2
−523.241 .495
¿ 15 %+ ×(17 %−15 % )
−523.241 .495−(−1.111.642 .475)
IRR=13,22%
= 123.133,82 Box
BEP Harga = Total Biaya
Total Produksi
= 13.430.937.903
624.000
= Rp. 21.524
BEP
=
Penerimaan Biaya tetap
1-(Biaya variabel/total keuntungan penjualan)
1.373.293.200
1- (12.057.644.664/24.625.208.085)
= Rp. 2.690.866.135
6.10 Analisis Sensitifitas
Analisis sensitifitas digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proyek yang dijalankan atau kriteria
kelayakan proyek (Payback periode, NPV, IRR, B/C Ratio dan BEP). Faktor tersebut diantaranya yaitu nilai bahan baku, upah tenaga kerja,
suku bunga dan harga poko. Analisis sensitifitas PT Sruput akibat kenaikan bahan baku 5%, kenaikan upah 5%, dan kenaikan suku bunga
5% yang dapat dilihat pada Tabel 6.22.
Tabel 6.22 Analisis Sensitifitas PT Sruput
Kelayakan Analisis Finansial Kenaikan Upah 5% Kenaikan Bahan Baku Kenaikan Suku
5% Bunga 5%
PBP < 5 tahun 3,49 3,55 3,58 3,37
NPV >0 12.880.430.791 203.061.007 99.036.074 -695.394.742
IRR >12% 13,22% 12,50% 12,31% 14,73%
B/C >1 1,03 1,015 1,007 0,95
BEP Produksi 123.133,82 /box 624.000 /box 129.814/box 125.470,87/box 123.133,82/box
BEP Harga Rp. 21.524 /box Rp. 30.467/box Rp. 21.524/box Rp.21.976/box Rp.21.524/box
BEP Penerimaan Rp 2.690.866.212 Rp24.625.208.085 Rp. 2.842.843.938 Rp. 4.588.075.989 Rp. 2.690.866.212
Tabel 6.22 menunjukkan kenaikan upah tenaga kerja sebesar 5% memberikan pengaruh terhadap nilai PBP, NPV, IRR dan
B/C serta BEP. Dengan kenaikan upah sebesar 5 % menjadikan waktu yang dibutuhkan PT Sruput untuk mengembalikan investasi
modal bertambah menjadi 3,55 tahun. Nilai NPV yang diperoleh yaitu 203.061.007. Nilai NPV yang positif atau (NPV > 0)
menunjukkan bahwa nilai penerimaan lebih besar dibandingkan dengan nilai yang diinvestasikan sehingga dengan kenaikan upah 5%
industri tetap layak untuk didirikan. Kenaikan upah tenaga kerja 5% juga berpengaruh terhadap nilai IRR. Namun nilai IRR lebih
besar dari tingkat bunga, sehingga layak untuk didirikan. Net B/C merupakan perbandingan antara nilai sekarang dengan penerimaan
yang diperoleh. Nilai B/C yang diperoleh yaitu 1,015, jika net B/C > 1, menunjukkan bahwa proyek tersebut menguntungkan,
sehingga dengan kenaikan upah tenaga kerja 5% perusahaan masih memperoleh keuntungan. Nilai BEP produksi, harga, dan
penerimaan menunjukkan nilai yang melebihi titik impas. Suatu perusahaan dikatakan layak apabila dapat mencapai titik impas atau
sesuai dengan nilai BEP yang dihasilkan.
Analisis sensitivitas dengan kenaikan bahan baku 5% menjadikan waktu yang dibutuhkan PT Sruput untuk mengembalikan
investasi bertambah menjadi 3,58 tahun. Nilai NPV PT Sruput yaitu 99.036.074 sehingga pendirian industri tetap layak untuk
didirikan. Nilai IRR menunjukkan nilai 12,31% yakni lebih besar dari tingkat bunga, sehingga layak untuk didirikan. Kenaikan bahan
baku 5% juga berpengaruh terhadap nilai net B/C yang diperoleh yaitu 1,007 yang menunjukkan bahwa proyek menguntungkan.
Nilai BEP produksi, harga, dan penerimaan menunjukkan nilai yang melebihi titik impas. Dengan kenaikan bahan baku 5%
perusahaan dikatakan layak apabila dapat mencapai titik impas atau sesuai dengan nilai BEP yang dihasilkan.
Jika terdapat kenaikan suku bunga sebesar 5% maka waktu yang dibutuhkan perusahaan dalam mengembalikan modal
investasi yaitu 3,37 tahun. Nilai NPV yang diperoleh dengan kenaikan suku bunga 5% yaitu -695.394.742 sehingga PT Sruput dapat
dikatakan tidak layak atau sensitif terhadap kenaikan suku bunga 5%. Nilai IRR menunjukkan nilai 14.73%. Kenaikan suku bunga
5% juga berpengaruh terhadap nilai net B/C yang diperoleh yaitu 0,95 yang menunjukkan bahwa proyek mengalami kerugian. Nilai
BEP produksi, harga, dan penerimaan menunjukkan nilai yang melebihi titik impas. Dengan kenaikan suku bunga 5% perusahaan
dikatakan layak apabila dapat mencapai titik impas atau sesuai dengan nilai BEP yang dihasilkan. Beradasarkan hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa PT Sruput sensitif terhadap kenaikan suku bunga 5%. Upaya yang dapat dilakukan yakni dengan menjaga
pasokan bahan baku dan menambah kapasitas produksi.
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
1. PT. Sruput layak untuk dijalankan karena memenuhi kriteria kelayakan yaitu payback periode < 5 tahun. NPV > 0, IRR > suku
bunga sekarang, net B/C ratio > 1; jumlah produksi, harga produksi dan penerimaan > BEP.
2. PT. Sruput paling sensitif terhadap kenaikan suku bunga 5%.
7.2 Saran
1. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan menjaga pasokan bahan baku dan meningkatkan kapasitas produksi.
2. Perlu adanya alternatif lain untuk menjamin keberlangsungan PT. Sruput yaitu dengan meningkatkan sistem manajamen
persediaan bahan baku agar dapat melakukan produksi secara kontinyu.
DAFTAR PUSTAKA