Oleh:
MUTIARA DEPITA
AKX.15.064
Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif atau penyakit yang disebabkan karena
kekurangannya produksi insulin oleh pankreas atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang
telah dihasilkan oleh pankreas secara efektif. Di RSUD dr. Slamet Garut selama 1 tahun yaitu
bulan Januari-Desember 2017 terdapat 65 orang yang menderita penyakit Diabetes Melitus.
Metode : studi kasus yaitu untuk mengeksplorasi suatu masalah/fenomena dengan batasan terinci,
memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi. Studi
kasus ini dilakukan pada dua orang pasien DM dengan masalah keperawatan Hasil Resiko
ketidakstabilan kadar glukosa darah: Setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan memberikan
intervensi keperawatan relaksasi senam kaki diabetes masalah keperawatan Resiko
ketidakstabilan kadar glukosa darah pada kasus 1 dan kasus 2 dapat teratasi hari ke 3. Diskusi :
pasien dengan masalah keperawatan Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah dengan
memberikan terapi senam kaki diabetes efektik untuk menurunkan kadar gula darah pada pasien
dengan gangguan sistem endokrin:diabetes melitus tipe II.Sehingga perawat harus melakukan
asuhan yang komprehensif untuk menangani masalah keperawatan pada setiap pasien.
Kata kunci : Diabetes Mellitus, Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah, Asuhan
Keperawatan
Daftar Pustaka : 10 Buku (2008-2018), 2 Jurnal (2015-2016), 1 Website
ABSTRACT
Background: Diabetes Melitus (DM) is one of the factors that causes the emergence of insulin
both absolute and relative due to the lack of insulin by the pancreas which cannot be used
effectively by the pancreas. In RSUD dr. Slamet Garut for 1 year, namely January-December 2017
there were 65 people suffering from Diabetes Melitus. Method: case study is to discuss problems
with boundaries, have in-depth data and diverse information. This case study was carried out on
two DM patients with nursing problems. Results Risk of blood glucose level instability: After
nursing care is carried out by providing relaxation nursing intervals, foot exercises, diabetes,
nursing problems. Risk of instability of blood glucose levels in case 1 and case 2 can be resolved
on day 3. Discussion: patients with nursing problems Risk of blood level instability by providing
therapy to effective diabetic diabetes patients to increase blood glucose levels in patients with
endocrine diabetes: type II diabetes melitus. So nurses must do the same to deal with nursing
problems in patients.
Keywords: Mellitus Diabetes, Risk Of Blood Glucose Level Instability, Nursing Care
Bibliography: 10 Books (2008-2018), 2 Journals (2015-2016), 1 Website
v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberi kekuatan dan
pikiran sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “Asuhan
Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Endokrin : Diabetes Melitus
Tipe II dengan Masalah Keperawatan Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa
Darah di RSUD dr. Slamet Garut”.
Maksud dan tujuan penyusunan karya tulis ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas akhir dalam menyelesaikan Program Studi Diploma III
Keperawatan di STIKes Bhakti Kencana Bandung.
vi
7. Hj.Iin Farlina S.Kep.,Ners. selaku CI Ruangan Agate Bawah yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam melakukan kegiatan
selama praktek keperawatan di RSUD dr.Slamet Garut.
8. Staf dosen pengajar yang membekali ilmu dan keterampilan kepada penulis
selama mengikuti pendidikan di Program Studi D-III Keperawatan
Konsentrasi Anestesi dan Gawat Darurat Medik STIKes Bhakti Kencana
Bandung.
9. Kepada orang tuaku tercinta ayahanda Ismet dan ibunda Nurbima serta kakak
tersayang Iskon dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan
moril, materil dan spiritual dengan penuh cinta kasih sayang, kesabaran dan
keikhlasan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan
10. Seluruh teman seperjuangan angkatan XI, senior dan adik-adik tingkat yang
telah memberikan semangat, motivasi dan dukungan dalam penyelesaian
penyusunan karya tulis ini.
11. Dan sahabat kesayangan Febi,Nana,amel,ika,sonia teman seperjuangan
selama 3 tahun ini dan adek tercinta Riski aulia yang selalu memberikan
doa, motivasi yang tiada henti.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini
yang tidak dapat penulis sampaikan satu persatu.
Penulis menyadari dan meyakini sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih
banyak kekurangan sehingga penulis sangat mengharapkan segala masukan
dan saran yang sifatnya membangun guna penulisan karya tulis yang lebih
baik.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
C. Responden /Subjek Penelitian...................................................................................... 50
D. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................................... 51
E. Pengumpulan Data ....................................................................................................... 51
F. Uji Keabsahan Data ..................................................................................................... 52
G. Analisa Data ................................................................................................................. 52
H. Etik Penelitian .............................................................................................................. 53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 56
A. Hasil ............................................................................................................................. 56
1. Gambar Lokasi Pengambilan Data ........................................................................ 56
2. Pengkajian .............................................................................................................. 56
3. Analisa Data ........................................................................................................... 66
4. Diagnosa ................................................................................................................ 69
5. Intervensi ................................................................................................................ 69
6. Implementasi .......................................................................................................... 71
7. Evaluasi .................................................................................................................. 73
B. Pembahasan .................................................................................................................. 73
1. Pengkajian ............................................................................................................... 74
2. Diagnosa.................................................................................................................. 78
3. Intervensi ................................................................................................................. 82
4. Implementasi ........................................................................................................... 84
5. Evaluasi ................................................................................................................... 85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 88
A. KESIMPULAN ............................................................................................................ 88
B. SARAN ........................................................................................................................ 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR BAGAN
xii
DAFTAR SINGKATAN
DM : Diabates Melitus
HLA : Human Leucocyte Antigen
IDDM : Insulin Dependent Diabetes Melitus
NIDDM : Non Insulin Dependent Diabetes Melitus
GDS : Gestasional Diabetes Melitus
WHO : World Healty Organization
TBC : Tuberculosis
HIV : Human Immunodeficiency Virus
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar
STIKES : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
GCS : Glaslow Coma Scale
TB : Tinggi Badan
BB : Berat Badan
CRT : Capilary Refil Time
DO : Data Objektif
DS : Data Subjektif
GDS : Gula Darah Sewaktu
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran V : Jurnal
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
glukosa puasa yang lebih tinggi dari 110 mg/dL. Internasional Diabetic
penderita DM adalah sekitar 235 juta orang (King, 1998) dan meningkat
menjadi 285 juta pada tahun 2010. Menurut National Diabetic Fact Sheet
dan 8,1 juta jiwa (27,8%) termasuk kategori diabetes mellitus tidak
signifikan, yaitu sekitar 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 dan diperkirakan
akan mencapai 21,3 juta jiwa pada tahun 2030, dan di Indonesia
1
2
6,9% atau sekitar 9,1 juta pada tahun 2013. Data International Diabetes
oleh dokter sebanyak 1,3% dan yang belum didiagnosis oleh dokter tetapi
mengalami gejala sering lapar, sering haus, sering buang air kecil dalam
jumlah banyak dan berat badan turun sebanyak 2,0% (Riskesdas, 2013).
besar penyakit di Ruang Agate Bawah RSUD dr. Slamet Garut. Anemia
dengan jumlah pasien sebanyak 345 orang, Thypoid Fiver dengan jumlah
pasien sebanyak 333 orang, Dypepsia dengan jumlah pasien sebanyak 269
otot kecil kaki. Hasil penelitian (Sumarauw, 2017) dan (Karundeng, 2016)
sederhana dengan pasien disuruh duduk diatas kursi dengan tengap dan
B. Batasan masalah
Slamet Garut.
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Slamet Garut.
2. Tujuan khusus
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
d. Bagi Penulis
melitus tipe II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Penyakit
a. Anatomi pankreas
7
8
duodenum
(Guyton, 2014).
b. Fisiologi Pankreas
dalam bentuk inaktif, enzim ini hanya akan aktif jika telah
terdapat tiga enzim yaitu enzim insulin, enzim glukogen dan enzim
1) Insulin
2) Glukagon
3) Somatostatin
a. Definisi
sekresi insulin.
b. Etiologi
a) Faktor genetik
antigen HLA.
b) Faktor imunologi
c) Faktor lingkungan
b) Obesitas
c) Riwayat keluarga
c. Patofisiologi
d. Manifestasi klinik
Buang air kecil akan menjadi sering jika banyak glukosa dalam
darah) tidak ada atau sedikit maka ginjal tidak dapat menyaring
mengantikan air.
terus.
e. Klasifikasi
sindrom lainnya
menyeluruh.
(Nurrahmani, 2014).
f. Penatalaksanaan Medis
penyaring diagnosis DM
18
2 kali pemeriksaan :
a. Definisi
2015).
19
melitus
Diabetes.
1. Senam kaki
2. Tujuan
3. Manfaat
kompliksi diabetes.
4. Tahap kerja
a. Tahap kerja
sendiri.
sendiri.
5. Mencuci tangan
b. Tahap orientasi
c. Tahap kerja
10 kali.
22
kebelakang.
10. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada
bagian koran.
kedua kaki.
yang utuh.
bola.
d. Tahap terminasi
klien
4. Mencuci tangan
1. Pengkajian
a) Pengumpulan data
1) Anemnesa
a) Identifikasi pasien
b) Keluhan utama
keluhan.
mengatasinya.
oleh penderita.
f) Riwayat psikososial
(Deden, 2012).
2) Pemeriksaan fisik
b) Sistem pernafasan
( doenges 2014).
c) Sistem kardiovaskuler
(doenges 2014 )
d) Sistem persyarafan
(Babarah 2013).
1. Nerveus olfaktorius ( N I)
2. Nervus optikus ( N II )
bersama-sama.
4. Nervus trigeminus (N V)
8. Nervus vagus ( N X )
mulut.
kepala.
e) Sistem pencernaan
f) Sistem endokrin
g) Sistem genitourinaria
h) Sistem intugumen
i) Sistem muskuloskeletal
j) Sistem pendengaran
pendengaran.
k) Sistem penglihatan
(Teguh, 2013).
30
3) Pemeriksaan laboratorium
a) Pemeriksaan darah
puasa >120 mg/dl dan dua jam post parandial > 200 mg/dl.
b) Urine
(++++).
4) Analisa data
2. Diagnosa keperawatan
dibatasi.
ketidakseimbangan insulin.
energi.
kurang informasi.
32
2) Kriteria hasil :
-Penerimaan:kondisi kesehetan
komplikasi
-Olahraga teratur
3) Intervensi
sebagai tersedia
kebutuhan
insulin
16) Batasi aktivitas ketika kadar glukosa darah lebih dari 250
hiperglikemia
dibatasi
2) Kriteria hasil :
3) Intervensi
Intervensi Rasional
duduk/berdiri.
keadaan ketoasidosis
cairan pengganti
elektrolit.
ketidakseimbangan insulin
2) Kriteria hasil :
laboratorium normal.
37
3) Intervensi
Intervensi Rasional
dengan indikasi
oral
pasien
dapat terjadi.
2) Kriteria hasil :
resiko infeksi.
3) Intervensi
Intervensi Rasional
pertumbuhan kuman.
sepsis.
2) Kriteria hasil :
3) Intervensi :
Intervensi Rasional
fungsi mental
realitas.
pasien
sementara menggangu
penyokong
gangguan keseimbangan.
keseimbangan dipengaruhi
energi.
2) Kriteria hasil :
3) Intervensi :
Intervensi Rasional
diharapkan.
2) Kriteria hasil :
perawatan diri
3) Intervensi
Intervensi Rasional
keseluruhn
penanganan.
kurang informasi
dideritanya.
2) Kriteria hasil :
penyebab
3) Intervensi
mengenai penyakit
Intervensi Rasional
diri
rumah makan.
atau keluarga
perawatan diri
4. Implementasi keperawatan
5. Evaluasi keperawatan