Anda di halaman 1dari 6

Nama : Thopan Depanza

NIM : 181111028

Kelas : 3A – TKGE

Mata Kuliah : Struktur Beton Pracetak dan Prategang Gedung

Apa itu beton pracetak? Pengertian beton pracetak atau beton precast adalah,
sebuah produk beton yang tidak dibuat atau dikerjakan langsung dilapangan atau di
tempat dan memiliki standarisasi yang tinggi (beton dengan mutu tinggi). Beton ini
pada umumnya dibuat di pabrik khusus pembuatan beton pracetak atau beton precast,
yang biasanya lokasi pabrik jauh dari lokasi proyek pembangunan, oleh karena itu
apabila kita memutuskan untuk menggunakan beton pracetak maka kita memerlukan
bantuan alat angkut ke lokasi agar dapat dilaksanakannya perakitan di lapangan.

Beton pracetak atau beton precast, dibuat dengan menggunakan cetakan yang
ukuran dan mutunya telah ditentukan berdasarkan kebutuhan yang ada di lapangan,
cetakan pembuat precast atau komponen – komponen yang digunakan telah
distandarisasi dan biasanya diproduksi dengan jumlah besar atau dibuat secara massal.
Hal ini dilakukan agar proses pembangunan dapat dilaksanakan dalam waktu yang
relative lebih singkat dan dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan
penggunanaan beton konvensional yang dicor di tempat atau dilapangan.

Apabila kita telah memutuskan untuk menggunakan teknologi beton pracetak


ini, hal - hal yang perlu diperhatikan adalah perlunya penataan ulang seluruh proses
kontruksi konvensional untuk memungkinkan interaksi tahap desain dan perencanaan
agar dapat meningkatkan dan mempercepat proses kontruksi. Untuk mencapai tujuan
tersebut kita dapat merancang bangunan dengan kofigurasi regular dalam denah dan
ketinggian.

Lalu secara umum apa yang membedakan antara beton pracetak atau precast
dengan beton yang dicor langsung di lapangan? Seperti yang telah disinggung
sebelumnya beton pracetak adalah produk kontruksi yang dihasilkan dari pengecoran
beton dalam cetakan di sebuah pabrik yang lokasinya berada jauh dari lokasi proyek
dan dirawat di loksasi yang terkendali untuk menjaga kadar air dalam beton supaya
kualitasnya tetap terjaga dan mutunya terjamin dengan baik.

Sedangkan beton konvensional adalah produk kontruksi yang dihasilkan dari


pengecoran langsung di lapangan, metode seperti ini telah digunakan dari zaman
dahulu dalam proyek kontruksi. Tentu terdapat perbedaan dari treatment yang
didapatkan antara beton konvensional dan beton pracetak, kemungkinan menjaga
kualitas dan mutu beton akan lebih sulit dilakukan pada beton konvensional daripada
beton pracetak yang perawatannya di lokasi yang terkendali. Akan tetapi beton
konvensional tidak memerlukan alat angkut dikarenakan beton langsung dicor di
tempat.

Selain kualitas dan mutu yang terjaga, keuntungan lain penggunaan beton
pracetak diantaranya :

 Karena pembuatan beton pracetak dilakukan di permukaan tanah, maka yang


diperlukan untuk bekisting dan perancah (penopang vertical) akan sangat
berkurang.
 Pengurangan biaya bekisting juga dicapai berkat peggunaan bahan dasar
bekisting yang biasanya terbuat dari plat logam atau baja dengan ketebalan
tertentu, yang dapat digunakan kembali sampai berulang – ulang kali.
 Pracetak juga memungkinkan control kualitas yang lebih baik terhadap bentuk
(permukaan akhir) produk beton, karena pengontrolan lebih mudah
dilaksanakan di pabrik pracetak.
 Karena pembuatan beton pracetak dilaksanakan di lingkungan yang terkendali,
beton pracetak dapat mengering dan matang secara sempurna karena dipantau
dan diperiksa seacara seksama.
 Produk buatan pabrik, artinya produk memiliki standarisasi yang jelas karena
pabrik memiliki standar tertentu dalam proses manufaktur yang seharusnya
lebih efektif dan efisien, juga dilakukan oleh pekerja – pekerja yang terampil dan
terlatih karena pengulangan pekerjaan secara terus menerus, ditambah dengan
adanya pengawasan kualitas yang diaksanakan secara seksama, dan beberapa
faktor lainnya.

Beton pracetak juga memiliki potensi yang jauh lebih besar terhadap ekonomi,
kinerja structural dan daya tahan, produk pracetak jauh lebih ramping atau memiliki
dimensi yang lebih kecil namun tetap memiliki daya tahan yang kuat dan kemungkinan
berumur panjang yang tinggi. Hal ini dikarenakan penggunaan bahan atau material
yang optimal karena peralatan manufaktur yang modern dan prosedur kerja yang
dirancang dan dilaksanakan secara seksama.

Penggunaan beton pracetak juga memangkas waktu kontruksi hingga separuh


dari penggunaan beton konvensional yang dicor di tempat, salah satu penyebabnya
karena kondisi cuaca yang buruk seperti turunnya hujan tidak akan mempengaruhi
proses kontruksi, karena beton telah kering dengan sempurna saat sampai di lapangan
dan tidak akan terjadi kekhawatiran penurunan mutu dan kualitas beton yang
digunakan.

Lalu apa saja kekurangan dari penggunaan beton pracetak? Seperti yang telah
kita ketahui beton pracetak tentu memerlukan alat angkut yang khusus artinya,
diperlukan upaya lebih untuk mengangkut beton pracetak dari pabrik ke lokasi
pemasangan, serta dalam perancangannya, perencana harus memiliki pengetahuan
yang substansial, pemilihan jenis dan ukuran crane dalam pemasangan juga merupakan
unsur penting yang perlu diperhatikan dalam penggunaan beton pracetak atau beton
precast.

Selain diperlukannya alat – alat khusus, kekurangan lainnya dari beton pracetak
adalah dperlukannya tenaga kerja yang terampil (skilled workers) dan kontraktor yang
telah terqualifikasi, biaya awal yang diperlukan juga cukup tinggi karena bahan yang
digunakan dalam pembuatan cetakan berasal dari logam atau baja namun, hal ini juga
bias menjadi kelebihan karena cetakan dapat bertahan jauh lebih lama daripada beton
konvensional yang bekisiting nya terbuat dari kayu, oleh karena itu biasanya bila
jumlah pesanan kita tidak terlalu banyak, pabrik pembuat beton pracetak akan
menganjurkan menggunakan cetakan dengan ukuran yang telah tersedia atau telah
dibuat sebelumnya.

Apabila kita telah memutuskan untuk menggunakan teknologi beton pracetak


ini, maka hal yang diperlukan adalah pengawasan dan pengetahuan yang lebih, dalam
proses pemesanan. Hal ini dikarenakan`` tidak sedikit ada pabrikan yang memberikan
beton pracetak dengan mutu akhirnya yang tidak sesuai dengan yang kita rencanakan.
Oleh karena itu apabila memesan beton pracetak dianjurkan untuk meminta dengan
mutu yang lebih tinggi dari yang kita perlukan, agar saat terjadi hal yang tidak
diinginkan, seperti mutu beton yang lebih rendah dari pesanan, beton masih dalam
batas wajar dan layak digunakan, ditambah kita tidak perlu mengembalikan dan
meminta ulang beton yang sesuai dengan yang kita perlukan. Hal ini jelas menghemat
waktu dan biaya yang kita keluarkan.

Jadi kesimpulannya beton pracetak atau beton precast dapat dijadikan sebuah
opsi yang menguntungkan bukan hanya karena praktis dan dapat mengurangi waktu
yang dibutuhkan dalam proyek pembangungan juga karena biaya yang pada akhirnya
kan lebih ekonomis dibandingkan menggunakan beton konvensional yang dicor di
lapangan. Akan tetapi beton pracetak juga memiliki kekurangan seperti, lebih baik
digunakan pada proyek - proyek high rise building atau proyek yang memiliki
perencanaan struktur yang homogenous, dan tidak dianjurkan digunakan dalam
pembangunan rumah tinggal karena initial cost atau biaya awal pembuatan beton
pracetak yang lebih tinggi dibanding menggunakan beton konvensional yang dicor
langsung di tempat.
Ass wr wb saya thopan devanza dari 3a tkge ingin sedikit menjelaskan apa yang saya
ketahui dari beton pracetak

Dari pengertiannya beton pracetak atau beton precast adalah, sebuah produk beton
yang tidak dibuat atau dikerjakan langsung di lapangan akan tetapi dicor terlebih
dahulu di tempat khusus sebelum di bawa ke lokasi pemasangan, biasanya beton
pracetak memiliki standarisasi yang tinggi dengan kata lain bisa disebut beton dengan
mutu tinggi. Beton ini pada umumnya dibuat di pabrik khusus pembuatan beton
pracetak yang biasanya lokasi pabrik berada jauh dari lokasi proyek yang sedang
dikerjakan

Jadi setelah diangkut ke lokasi proyek produk beton hanya tinggal dilakukan
pemasangan saja, tidak perlu lagi malakukan pengecoran karena proses pengecoran
telah dilakukan di pabrik, biasanya beton diangkat menggunakan alat berat seperti
tower crane atau mobile crane

Beton pracetak, dibuat dengan menggunakan cetakan yang ukuran dan mutunya telah
ditentukan berdasarkan kebutuhan yang ada di lapangan, cetakan pembuat precast atau
komponen – komponen yang digunakan telah distandarisasi dan biasanya diproduksi
dengan jumlah besar atau dibuat secara massal. Hal ini dilakukan agar proses
pembangunan dapat dilaksanakan dalam waktu yang relative lebih singkat dan dengan
biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan penggunanaan beton konvensional yang
dicor di tempat

Lalu secara umum yang membedakan antara beton pracetak dengan beton yang dicor
langsung di lapangan iaalah beton pracetak merupakan produk kontruksi yang
dihasilkan dari pengecoran beton dalam cetakan di sebuah pabrik yang lokasinya
berada jauh dari lokasi proyek dan dirawat di loksasi yang terkendali untuk menjaga
kadar air dalam beton supaya kualitasnya tetap terjaga dan mutunya terjamin dengan
baik.

Sedangkan beton konvensional adalah produk kontruksi yang dihasilkan dari


pengecoran langsung di lapangan, metode seperti ini telah digunakan dari zaman
dahulu dalam proyek kontruksi. Tentu terdapat perbedaan dari treatment yang
didapatkan antara beton konvensional dan beton pracetak, kemungkinan menjaga
kualitas dan mutu beton akan lebih sulit dilakukan pada beton konvensional daripada
beton pracetak yang perawatannya di lokasi yang terkendali. Akan tetapi beton
konvensional dapat dikatakan lebih fleksibel karena pembuatan bekisting dengan
dimensi yang diperlukan jauh lebih mudah dan lagi tidak memerlukan alat angkut
dikarenakan beton langsung dicor di tempat.
Selain kualitas dan mutu yang terjaga karena pembuatan beton pracetak dilakukan di
pabrik dengan pengawasan yang tinggi, beberapa keuntungan lain penggunaan beton
pracetak yaitu :

 Karena pembuatan beton pracetak dilakukan di permukaan tanah, maka biaya


yang diperlukan untuk bekisting dan perancah atau penopang vertical akan
sangat berkurang.
 Lalu Pengurangan biaya bekisting juga dicapai berkat peggunaan bahan dasar
bekisting yang biasanya terbuat dari plat logam, dimana pengulangan
penggunaannya akan jauh lebih tahan lama dibandingkan dengan bekisting
konvensional.
 Setelah itu beton Pracetak juga memungkinkan control kualitas yang lebih baik
terhadap bentuk atau permukaan akhir dari produk beton itu sendiri karena
pengontrolannya jaub lebih mudah apabila dilaksanakan di pabrik pracetak.
 Lalu karena produk ini buatan pabrik artinya produk memiliki standarisasi yang
jelas karena pabrik memiliki standar tertentu dalam proses manufaktur yang
seharusnya lebih efektif dan efisien, juga dilakukan oleh pekerja – pekerja yang
terampil dan terlatih karena pengulangan pekerjaan secara terus menerus,
ditambah dengan keuntungan lain seperti tidak terpengaruhnya hasil beton
terhadap kondisi cuaca seperti hujan dan lain lain
 Dari segi ekonomi beton pracetak juga memiliki potensi yang cukup tinggi
karena produk pracetak biasanya memiliki dimensi yang lebih kecil namun tetap
memiliki daya tahan yang kuat yang artinya cost yang dikeluarkan untuk bahan
dapat di minimalisir
 Lalu Penggunaan beton pracetak juga dapat menghemat waktu bahkan
dikatakan penggunaan beton pracetak dapat memangkas waktu kontruksi
hingga separuh dari penggunaan beton konvensional yang dicor di tempat

Selain dari kelebihannya beton pracetak juga memiliki kekurangan diantaranya Seperti
diperlukannya alat angkut khusus serta dalam perancangannya yang tidak
sembarangan orang bisa melakukannya pemilihan jenis dan ukuran crane dalam
pemasangan juga merupakan unsur penting yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
beton pracetak dilapangan. lalu dperlukannya tenaga kerja yang terampil (skilled
workers) dan biaya awal yang diperlukan juga cukup tinggi karena bahan yang
digunakan dalam pembuatan cetakan berasal dari plat logam atau baja, oleh karena itu
biasanya bila jumlah pesanan kita tidak terlalu banyak, pabrik pembuat beton pracetak
akan menganjurkan menggunakan cetakan dengan ukuran yang telah tersedia atau
telah dibuat sebelumnya.

Apabila kita memutuskan untuk menggunakan beton pracetak, diperlukan pengawasan


dan pengetahuan lebih dalam pemesanan. Karena tidak sedikit ada pabrikan yang
memberikan beton pracetak dengan mutu akhirnya yang tidak sesuai dengan yang kita
rencanakan. Oleh karena itu apabila memesan beton pracetak dianjurkan untuk
meminta dengan mutu yang lebih tinggi dari yang kita perlukan, agar saat terjadi hal
yang tidak diinginkan, seperti mutu beton yang lebih rendah dari pesanan, beton masih
dalam batas wajar dan layak digunakan, ditambah kita tidak perlu mengembalikan dan
meminta ulang beton yang sesuai dengan yang kita perlukan. Hal ini jelas menghemat
waktu dan biaya yang kita keluarkan.

Jadi kesimpulannya beton pracetak dapat dijadikan sebuah opsi yang menguntungkan
bukan hanya karena praktis dan dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam
proyek pembangungan juga karena biaya yang pada akhirnya akan lebih ekonomis
dibandingkan menggunakan beton konvensional yang dicor di tempat. Akan tetapi
beton pracetak juga memiliki kekurangan seperti, lebih baik digunakan pada proyek -
proyek high rise building atau proyek yang memiliki perencanaan struktur yang
homogenous, dan tidak dianjurkan digunakan dalam pembangunan rumah tinggal
karena initial cost atau biaya awal pembuatan beton pracetak yang lebih tinggi
dibanding menggunakan beton konvensional yang dicor langsung di tempat.

Anda mungkin juga menyukai