KELAS :X MIPA 2
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Karya Tulis
ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Pengaruh Budaya
Hindu Budha menurut Perspektif Al-Quran dalam membangun Integrasi Nasional
Bangsa Indonesia” Karya Ilmiah ini dapat memberikan tentang informasi
mengenai Pengaruh Budaya Hindu Budha menurut Perspektif Al Quran dalam
membangun Integrasi Nasional Bangsa Indonesia Harapkan karya ilmiah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang pengaruh budaya Hindu Budha
menurut perspektif Al Quran dalam membangun integrasi nasional Bangsa
Indonesia. Saya menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Akhir kata, saya sampaikan terima
kasih kepada seluruh pihak yang terkait, ibu bapak guru Sekolah Asy-Syukriyah.
semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala urusan kita aamiin.
DAFTAR ISI
Contents
BAB I PENDAHULUAN
.............................................................................................................................
B. Perumusan
Masalah....................................................................................................................
C. Tujuan Penelitian
........................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN..........................................................................................................
.....................
berkasta Waisya (seperti pengrajin, petani, hingga pedagang). Para penyebar ajaran
Hindu-
Buddha itu merupakan kaum saudagar dari India yang berdagang hingga ke
Nusantara.............
i. Seni bangunan
(arsitektur)......................................................................................................
iii. Sistem
Pemerintahan..............................................................................................................
iv. Perdagangan
...........................................................................................................................
v. Sistem kalender
(penanggalan)...............................................................................................
Kesimpulan..................................................................................................................
.....................
Saran............................................................................................................................
.....................
BAB I PENDAHULUAN
Keragaman budaya, tradisi dan agama adalah suatu keniscayaan hidup, sebab
lain pluralitas budaya, tradisi dan agama merupakan kekayaan tersendiri bagi
bangsa
Indonesia. Namun jika kondisi seperti itu tidak dipahami dengan sikap toleran
dan
saling menghormati, maka pluralitas budaya, agama atau tradisi cenderung akan
Oleh karena itu memahami pluralitas secara dewasa dan arif merupakan
budaya salah satunya disebabkan oleh sikap fanatisme sempit serta kurangnya
sikap
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis merumuskan
beberapa masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiah, yaitu:
Indonesia
C. Tujuan Penelitian
beragama dan budaya. Serta memberikan informasi kepada kita semua tentang
BAB II PEMBAHASAN
A.Alur sejarah (masuk dan berkembangnya budaya Hindu-Budha)
Pada sekitar abad ke-2 sampai 5 masehi diperkirakan telah masuk pengaruh
agama dan budaya Buddha di kawasan Nusantara. Pengaruh Hindu kemudian
menyusui masuk ke nusantara pada awal abad ke-5.
TeoriBrahmana
Teori ini dikemukakan oleh J.C.Van Leur. Dia berpendapat bahwasanya
ajaran agama Hindu-Budha di Indonesia dikembangkan oleh para kaum
Brahmana (golongan pemuka agama) dari negeri India. Hal ini didukung
dengan penemuan-penemuan prasasti di Indonesia yang hamper semuanya
menggunakan huruf Pallawa atau Sansakerta. Di India, aksara dan bahasa
Pallawa maupun Sansakerta hanya dikuasai oleh kaum Brahmana.
Selain dari bukti prasasti yang menjadi bukti teori Brahmana, terdapat satu
lagi hal yang menjadi bukti pendukung teori ini, yaitu kebiasaan ajaran Hindu
di Indonesia hampir sama dengan ajaran Hindu di India. Di dalam ajaran
Hindu, pengajaran agama yang baik dan benar hanya boleh dilakukan oleh
kaum Brahmana, dikarenakan mereka mempunyai ilmu yang cukup untuk
menyebarkannya. Para kaum Brahmana dari negeri India diundang oleh para
ketua suku di nusantara untuk mengembangkan dan mengajarkan ajaran
agama Hindu-Budha di Indonesia. Pada saat itu, di Indonesia masih menganut
kepercayaan animism atau dinamisme.
TeoriWaisya
Teori ini berpendapat bahwa ajaran agama Hindu-Budha di Indonesia dibawa
masuk dan berkembang berkat peran dari penganut agama dari golongan
Waisya (pedagang) yang merupakan mayoritas penduduk di India. Para
pedagang ini selain melakukan perdagangan di Nusantara, juga menyebarkan
paham agama Hindu-Budha di Indonesia. Pada zaman tersebut, pelayaran
masih sangat ditentukan oleh musim angin atau tidak. Saat musim angin tidak
ada, maka para pedagang dari India tidak bisa kembali ke daerahnya dengan
menggunakan kapal-kapal. Maka pada saat itu, mereka menetap sementara di
wilayah nusantara sampai musim angin tiba. Diantara kegiatan mereka pada
saat menetap ialah menyebarkan kepada penduduk pribumi ajaran agama
Hindu-Budha. Teori ini dikemukakan oleh N.J.Kroom.
TeoriKsatria
Dalam teori ini yang dikemukakan oleh C.C.Berg, Mookerji, dan J.L.Moens
ini berpendapat bahwasanya ajaran agama Hindu dan Budha di Indonesia
dibawa oleh kaum golongan ksatria. Hal ini idak bisa dilepaskan dari sejarah
perkembangan agama Hindu Budha di India. Saat itu di India, terjadi
perebutan kekuasaan antara golongan penguasa kerajaan di India. Oleh karena
itu, para golongan ksatria yang kalah perang harus melarikan diri ke daerah-
daerah lain, tidak terkecuali Indonesia. Di Indonesia, mereka berusaha
mendirikan kelompok-kelompokm dan pada akhirnya mendirikan sebuah
kerajaan yang bercorak Hindu-Budha seperti pada daerah asalnya. Dalam
perkembangannya, mereka juga menyebarkan ajraan gama Hindu-Budha
kepada masyarakat lokal tempat kerajaan itu berdiri.
TeoriArusBalik(Nasional)
Dalam teori ini, penyebaran agama Hindu-Budha di Indonesia tidak terlepas
dari pastisipasi aktif penduduk nusantara dalam menyebarkan ajaran ini. Pada
saat pertama kali dikembangkan oleh para pemuka agam ahIndu-Budha dari
negeri India, mereka tertarik dan pada akhirnya berusaha mempelajari ajaran
tersebut ke negeri asalnya, yaitu India. Para penduduk lokal berangkat ke
India untuk mempelajari langsung ajaran-ajaran yang dipraktekkan di dalam
agama Hindu-budha. Jika dirasa sudah cukup, maka mereka pulang ke
Indonesia dan menyebarkan ajaran yang telah mereka dapatkan dengan
masyarakat lainnya. Teori ini dikembangkan oleh F.D.K Bosch
TeoriSudra
Teorin ini dikembangkan oleh van Faber. Dia berpendapat bahwa ajaran
agama Hindu-Budha dikembangkan di Indonesia melalui para kaum Sudra
(budak) yang bermigrasi dari India ke Indonesia untuk mencari penghidupan
dan kehidupan yang layak. Di samping itu, merekajuga menyebarkan ajaran
agama Hindu-Budha kepad amayarakat lokal.
1. Bidang pemerintahan
2. Bidang agama
4. Bidang kesenian
5. Kesenian wayang.
7. Ilmu Tasawut.
9. Kitab Suluk.
toleransi dalam Islam juga tertulis dalam Quran surat Al Mumtahanan ayat
8-9. Dalam surat tersebut, Alla SWT berfirman agar setiap Muslim berperilaku
baik kepada umat beragama lain selama tidak ada sangkut pautnya dalam agama.
Hal ini juga menjelaskan bagaimana batasan toleransi dalam Islam.
Artinya: Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap
orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir
kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang
berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan mereka
sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu dalam urusan agama dan
mengusir kamu dari kampung halamanmu dan membantu (orang lain) untuk
mengusirmu. Barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah
orang-orang yang zalim.
Selain itu, dalam Quran surat Luqman ayat 15, Allah SWT berfirman
mengenai tetap berperilaku baik kepada keluarga atau saudara non Islam,
walaupun mereka sempat mengajak untuk mempersekutukan Allah SWT.
Kesimpulan
Saran