Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alfina Rahayu Fikri Nabila

NIM : 201710201116
Kelas : TEP C
“Mesin Pengeringan”

1. Prinsip dan macam-macam Pengeringan?


Jawab :
 Prinsip dari pengeringan adalah untuk menurunkan kadar air yang
terkandung pada bahan setelah dipanen denag cara penguapan air ke
udara.
 Macam-macam pengeringan ada 3 yaitu pengeringan alami menggunakan
panas matahari , pengeringan menggunakan bahan bakar, dan
pengeringan gabungan.
2. Metode pengeringan sebagaimana macam macam pengeringan yang anda
sebutkan pada jawaban no. 1!
Jawab :
 Pengeringan alami menggunakan panas matahari
Pengeringan hasil pertanian dengan menggunakan energi matahari
biasanya dilakukan dengan menjemur bahan diatas alas jemuran atau
lamporan, yaitu suatu permukaan yang luasnya dapat dibuat dari berbagai
bahan padat. Pengeringan dengan metode ini merupakan jenis
pengeringan paling sederhana.
 Pengeringan menggunakan bahan bakar
Pengeringan dengan metode ini menggunakan bahan bakar sebagai
penghasil energi,bahan bakar yang digunakan dapat berbentuk padat, cair
dan listrik . Biasa disebut dengan pengeringan mekanis.
 Pengeringan gabungan
Pengeringan gabungan adalah pengeringan dengan menggunakan energi
sinar matahari dan bahan bakar minyak atau biomass yang menggunakan
konveksi paksa (udara panas dikumpulkan dalam kolektor kemudian
dihembus ke komoditi). Pengeringan ini dibuat karena perbedaan anatara
temperatur lingkungan dengan temperatur , oleh karena itu perlu
ditingkatkan temperatur lingkungan dengan cara mengumpulkan udara
dalam suatu kolektor surya dan menghembuskannya ke komoditi.
(digunakan blower atau kipas angin ).
3. Alat dan Mesin Pengeringan yang berkembang sampai saat ini untuk
memfasilitasi proses pengeringan, berikan contoh dan gambar serta penjelasan
mekanisme kerja alat atau mesin yang anda sebutkan.
Jawab :
a. Tray dryer (alat pengering berbentuk rak)

Mekanisme kerja :
Proses pengeringan terjadi saat aliran udara panas ini bersinggungan langsung
dengan permukaan produk yang akan dikeringkan. Produk ditempatkan pada
setiap rak yang tersusun sedemikan rupa agar dapat dikeringkan degan
sempurna. Udara panas sebagai fluida kerja bagi model ini diperoleh dari
pembakaran bahan bakar, panas matahari atau listrik. Kelembaban relatif
udaram menguapkan air dari produk. Pemasukan dan pengeluaran udara dari
alat pengering ini melalui sebuah alat pengalir.

b. Rotary Dryer (alat pengering berputar)

Mekanisme kerja:
Cairan yang akan dikeringkan disiramkan pada silinder pengering tersebut dan
akan keluar secara teratur, selanjutnya saripati menempel pada permukaan
luar silinder yang panas sehingga mengering, dan karena silinder tersebut
berputar dan di bagian atas terdapat pisau pengerik (skraper) maka tepung-
tepung yang menempel akan terkerik dan berjatuhan masuk ke dalam
penampung, sehingga didapat tepung sari hasil tanaman yang kering dan
memuaskan.

c. Freeze dryer (pengering beku)

Mekanisme kerja :
Produk yang akan dikeringkan, sebelumnya dibekukan terlebih dahulu. Setelah
beku, produk ditempatkan di bawah vakum. Hal ini memungkinkan pelarut
beku dalam produk untuk menguap tanpa melalui fase cair, proses yang
dikenal sebagai sublimasi. Panas diterapkan pada produk beku untuk
mempercepat sublimasi. Kemudian Kondensor dengan suhu rendah akan
menghapus pelarut yang menguap di ruang vakum dengan mengubahnya
kembali ke padat.

d. Spray dryer (pengering semprot)

Mekanisme kerja :
Pengeringan semprot (spray drying) cocok digunakan untuk pengeringan
bahan pangan cair seperti susu dan kopi. Cairan yang akan dikeringkan
dilewatkan pada suatu nozzle (semacam saringan bertekanan) sehingga keluar
dalam bentuk butiran (droplet) cairan yang sangat halus. Seluruh cairan dari
bahan yang ingin dikeringkan, diubah ke dalam bentuk butiran air dengan cara
diuapkan menggunakan atomizer. Air dari bahan yang telah berbentuk
tetesan-tetesan tersebut kemudian di kontakan dengan udara panas dengan
cara diumpankan pada spraynozel atau cakram spray dengan kecepatan tinggi
yang berputar di dalam kamar-kamar slinder. Hal ini dapat menjamin bahwa
tetesan-tetesan air dan partikel padatan basah tidak bercampur dan permukan
padatan tidak kaku sebelum sampai ke tempat pengeringan, setelah itu baru
digunakan chamber yang besar. Padatan kering akan keluar dibawah chamber
melalui screw conveyer. Kemudian gas dialirkan dengan cyclone sparator agar
proses dapat berlangsung dengan baik. Produknya berupa partikel ringan dan
berporos. Contohnya susu bubuk kering yang dihasilkan dari pengeringan susu
cair dengan spray dryer.

Anda mungkin juga menyukai