Q4qh Jamalludin
Q4qh Jamalludin
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara etimologi, pendidikan berasal dari bahasa latin ducare yang artinya
memimpin, mengontrol atau mengarahkan, sedangkan e berarti "keluar" yang artinya
dari dalam ke luar atau dari sedikit ke banyak. Pendidikan menuntun seseorang keluar
dari ketidaktahuan tentang sesuatu menjadi diketahui. Secara khusus, proses
pembelajaran terjadi di dalam kelas atau susana belajar yang formal (sd –
perkuliahan). Namun secara umum Pendidikan dilakukan dimana saja, baik online,
home-schooling, otodidak, pembelajaran tatap muka atau pengalaman pribadi.
Berpijak dari kondisi riil yang ada di SMP Assuniyah II Palmatak, secara
khusus dan umum pada kondisi pembelajaran Qurán di tingkat SMP sebagaimana
disebutkan diatas bahwa minat siswa yang antusias untuk mengikuti pembelajaran
Qurán adalah 80% sedangkan yang kurang antusias 20% metode guru y ang monoton,
serta dominasi kegiatan pembelajar an terpusat pada guru juga berp en garuh besar
pada hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam
tentang motivasi belajar Quán serta penerapan Pendidikan dalam perspektif Al-
Qurán pada siswa kelas VII - IX Sekolah Menengah Atas yang berbasis Pondok
Pesantren, sehingga penulis memilih judul penelitian “Penerapan Pendidikan dalam
Perspektif Al-Qur'an terhadap Kehidupan Modern Terkusus di SMP Assuniyah II
Palmatak”
B. Penegasan Istilah
Agar tidak rancu dalam memahami judul dan fokus penelitian di atas, maka
diuraikan penegasan istilah sebagai berikut:
1. Pendidikan
Pengertian Pendidikan secara umum adalah proses pengajaran suatu
pengetahuan, keterampilan atau kebiasaan dari satu generasi ke generasi lain dibawah
bimbingan seseorang secara langsung atau secara otodidak (belajar sendiri).
Pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik agar dapat
mengetahui, mengevaluasi dan menerapkan setiap ilmu yang didapat dari
pembelajaran di kelas atau pengalaman-pengalaman yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Ta’lim
Kata تعليمditinjau dari asal usulnya merupakan bentuk mashdar dari
kata علمyang kata dasarnya عليم, mempunyai arti mengetahui. Kata عليمdapat
berubah menjadi bentuk اعلمdan kadang dapat berubah menjadi علم, yang
mempunyai arti proses transformasi ilmu, hanya saja kata اعلمyang
bermashdar المFFFF اعdikhususkan untuk menjelaskan adanya transformasi
informasi secara sepintas, sedangkan kata علمyang mashdarnya berbentuk تعليم
menunjukkan adanya proses rutin dan terus menerus serta adanya upaya yang
luas cakupannya sehingga dapat memberi pengaruh pada muta’allim (orang
yang belajar). Kata ta’allum mempunyai adanya sentuhan jiwa, hal ini
ditunjukkan dalam firman Allah dalam Qs.Al-Baqarah :31
d. Tazkiyah
Kata tazkiyah berasal dari kata derivasi kata زكيyang berarti tumbuh
dan berkembang berdasarkan barakah dari Allah. Makna ini dapat digunakan
dalam konteks duniawi maupun ukhrawi. Sehingga kata اةFF زكdalam ajaran
islam berarti sesuatu yang dikeluarkan oleh manusia yang diambil dari hak
Allah, diberikan kepada golongan fakir atau miskin, baik diniati untuk
mengharap barakah, untuk membersihkan jiwanya, untuk melapangkan dada
maupun untuk mendapatkan keberkahan dalam melakukan kebajikan. Hal
tersebut seperti dijelaskan dalam Qs.Al-Baqarah:43 :
ِ ِ َّ الز َك اةَ و ار َك ع وا م ع
َّ الص اَل ةَ َو آتُوا ِ
َالر اك ع ني ََ ُ ْ َ َّ يم وا
ُ َو أَق
Artinya : Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta
orang yang rukuk. (Qs.Al-Baqarah:43)
3.