Anda di halaman 1dari 5

Q4qh Jamalludin, Penerapan Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur'an terhadap

Kehidupan Modern Terkusus di SMP Assuniyah II Palmatak

PENERAPAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN TERHADAP


KEHIDUPAN MODERN TERKUSUS DI SMP ASSUNIYAH II PALAMATK

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.


Pendidikan sangat berperan penting dalam membentuk individu manusia. Menyadari
hal tersebut, pemerintah sangat serius dalam menangani bidang Pendidikan, dengan
sistem Pendidikan yang baim diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang
berkualitas.

Pendidikan secara umum adalah proses pengajaran suatu pengetahuan,


keterampilan atau kebiasaan dari suatu generasi ke generasi lain dibawah bimbingan
seseorang secara langsung atau secara otodidak (belajar sendiri). Pendidikan ialah
proses belajar bagi peserta didik agar dapat mengetahui, mengevaluasi dan
menerapkan setiap ilmu yang didapat dari pemebelajaran di kelas atau pengalaman-
pengalaman yang terjadi dikehidupan sehari-hari.

Secara etimologi, pendidikan berasal dari bahasa latin ducare yang artinya
memimpin, mengontrol atau mengarahkan, sedangkan e berarti "keluar" yang artinya
dari dalam ke luar atau dari sedikit ke banyak. Pendidikan menuntun seseorang keluar
dari ketidaktahuan tentang sesuatu menjadi diketahui. Secara khusus, proses
pembelajaran terjadi di dalam kelas atau susana belajar yang formal (sd –
perkuliahan). Namun secara umum Pendidikan dilakukan dimana saja, baik online,
home-schooling, otodidak, pembelajaran tatap muka atau pengalaman pribadi.

Berpijak dari kondisi riil yang ada di SMP Assuniyah II Palmatak, secara
khusus dan umum pada kondisi pembelajaran Qurán di tingkat SMP sebagaimana
disebutkan diatas bahwa minat siswa yang antusias untuk mengikuti pembelajaran
Qurán adalah 80% sedangkan yang kurang antusias 20% metode guru y ang monoton,
serta dominasi kegiatan pembelajar an terpusat pada guru juga berp en garuh besar
pada hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam
tentang motivasi belajar Quán serta penerapan Pendidikan dalam perspektif Al-
Qurán pada siswa kelas VII - IX Sekolah Menengah Atas yang berbasis Pondok
Pesantren, sehingga penulis memilih judul penelitian “Penerapan Pendidikan dalam
Perspektif Al-Qur'an terhadap Kehidupan Modern Terkusus di SMP Assuniyah II
Palmatak”

B. Penegasan Istilah

Agar tidak rancu dalam memahami judul dan fokus penelitian di atas, maka
diuraikan penegasan istilah sebagai berikut:
1. Pendidikan
Pengertian Pendidikan secara umum adalah proses pengajaran suatu
pengetahuan, keterampilan atau kebiasaan dari satu generasi ke generasi lain dibawah
bimbingan seseorang secara langsung atau secara otodidak (belajar sendiri).
Pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik agar dapat
mengetahui, mengevaluasi dan menerapkan setiap ilmu yang didapat dari
pembelajaran di kelas atau pengalaman-pengalaman yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari.

2. Pendidikan dalam Perspektif Qurán


Dalam Al-Quran terdapat beberapa istilah yang mengacu pada terminologi
“Pendidikan dan pengajaran”, diantaranya adalah tarbiyah, ta’lim, ta’dib dan tazkiyah.
a. Tarbiyah

Terminologi tarbiyah merupakan salah satu bentuk transliterasi untuk


menjelaskan istilah pendidikan. Kata tarbiyah berasal dari bahasa arab yaitu:
‫ة تر‬FF‫ ريب بي‬- -‫ريب‬FF‫ – ي‬yang berarti : ‫( امللك‬raja/ penguasa), ‫يد‬FF‫( الس‬tuan), ‫ر املد‬FF‫ب‬
(pengatur), ‫( القيم‬penanggung jawab), ‫( املنعم‬pemberi nikmat).

Istilah tarbiyah dapat diartikan sebagai proses penyampaian atau


pendampingan (asistensi) terhadap anak yang diampu sehingga dapat
mengantarkan masa kanak-kanak tersebut ke arah yang lebih baik, baik anak
tersebut anak sendiri maupun anak orang lain. Dengan demikian, tarbiyah atau
yang lebih populer disebut pendidikan adalah sebuah upaya atau rencana
pendampingan untuk mengembangkan potensi anak dimulai sejak dini agar si
anak mampu bertahan (survive) dalam kehidupannya kelak.

b. Ta’lim
Kata ‫ تعليم‬ditinjau dari asal usulnya merupakan bentuk mashdar dari
kata ‫ علم‬yang kata dasarnya ‫عليم‬, mempunyai arti mengetahui. Kata ‫ عليم‬dapat
berubah menjadi bentuk ‫ اعلم‬dan kadang dapat berubah menjadi ‫علم‬, yang
mempunyai arti proses transformasi ilmu, hanya saja kata ‫ اعلم‬yang
bermashdar ‫الم‬FFFF‫ اع‬dikhususkan untuk menjelaskan adanya transformasi
informasi secara sepintas, sedangkan kata ‫ علم‬yang mashdarnya berbentuk ‫تعليم‬
menunjukkan adanya proses rutin dan terus menerus serta adanya upaya yang
luas cakupannya sehingga dapat memberi pengaruh pada muta’allim (orang
yang belajar). Kata ta’allum mempunyai adanya sentuhan jiwa, hal ini
ditunjukkan dalam firman Allah dalam Qs.Al-Baqarah :31

َ ‫ض ُه ْم َع لَ ى الْ َم اَل ئِ َك ِة َف َق‬


‫ال‬ َ ‫آد َم ا أْل َ مْسَ اءَ ُك لَّ َه ا مُثَّ َع َر‬
َ ‫َع لَّ َم‬
ِ ِ ‫اء ٰه ؤ اَل ِء إِ ْن ُك ْن ت م‬
ِ
َ‫ص اد ق ني‬
َ ُْ ُ َ َ‫أَنْ بِ ئُ و يِن بِ أَ مْس‬

Artinya : Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya,


kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman,
“Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!”
(Qs.Al-baqarah:31)

Pengajaran yang dilakukan oleh Allah Subhanahu wataála kepada Nabi


Adam untuk menyebut nama-nama benda, mempunyai makna bahwa Allah
menjadikan Adam dapat mengucapkan dan memberi nama sesuatu
sebagaimana hal tersebut telah diajarkan kepadanya. Perubahan bentuk ‫علم‬
menjadi ‫ علّم‬yang Mendapat imbuhan tasydid mengandung 2 arti :

1) Kata ‫ علّم‬yang berasal dari kata dasar ‫ علم‬berarti menjadikan sesuatu


mempunyai tanda atau identitas untuk dikenali, sedangkan bentuk kata ‫اعلم‬
berarti menjadikan identitas di atas sesuatu.
2) Kata ‫ علّم‬berasal dari kata ‫عليم‬, berarti pencapaian pengetahuan yang
sebenarnya, jika kata tersebut berubah menjadi bentuk ‫ علّم‬, berarti menjadikan
orang lain tidak mengetahui menjadi tahu.
c. Ta’dib
Kata ta’dib berasal dari derivasi kata ‫ أدب‬yang berarti perilaku dan
sikap sopan. Kata ini dapat membimbing manusia kepada sifat yang terpuji
dan melarang sifat yang tidak terpuji. Kata ‫ أدب‬dalam berbagai konteksnya
mencakup arti ilmu dan ma’rifat, baik secara umum maupun dalam kondisi
tertentu, dan kadang-kadang dipakai untuk mengungkapkan sesuatu

Dalam terminologi ini Al-Attas memberikan definisi ta’dib adalah


pengenalan dan pengakuan tentang hakikat bahwa pengetahuan dan wujud
itu bersifat teratur secara hierarkis sesuai dengan berbagai tingkatan dan
derajat mereka tentang tempat seseorang yang tepat dalam hubungannya
dengan hakikat serta dengan kapasitas potensi jasmaniah, intelektual serta
ruhaniah seseorang.

d. Tazkiyah

Kata tazkiyah berasal dari kata derivasi kata ‫ زكي‬yang berarti tumbuh
dan berkembang berdasarkan barakah dari Allah. Makna ini dapat digunakan
dalam konteks duniawi maupun ukhrawi. Sehingga kata ‫اة‬FF‫ زك‬dalam ajaran
islam berarti sesuatu yang dikeluarkan oleh manusia yang diambil dari hak
Allah, diberikan kepada golongan fakir atau miskin, baik diniati untuk
mengharap barakah, untuk membersihkan jiwanya, untuk melapangkan dada
maupun untuk mendapatkan keberkahan dalam melakukan kebajikan. Hal
tersebut seperti dijelaskan dalam Qs.Al-Baqarah:43 :

ِ ِ َّ ‫الز َك اةَ و ار َك ع وا م ع‬
َّ ‫الص اَل ةَ َو آتُوا‬ ِ
َ‫الر اك ع ني‬ ََ ُ ْ َ َّ ‫يم وا‬
ُ ‫َو أَق‬
Artinya : Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta
orang yang rukuk. (Qs.Al-Baqarah:43)

Dalam bentuk lain, kata tazkiyah berbentuk imbuhan yang berubah


menjadi ‫ ّزكي‬yang dikontekskan dengan nafs. Kata tersebut terulang sebanyak
26 kali, 24 kali dalam bentuk kerja, dan 2 kali dalam bentuk masdar yang
dinisbahkan kepada manusia, karena manusia dari satu sisi mempunyai potensi
untuk menyucikan jiwanya. Seperti firman Allah dalam QS. Al- A’la: 14 :

‫قَ ْد أَ ْف لَ َح َم ْن َت َز َّك ٰى‬

Artinya : Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman).


(QS.Al-A’la: 14)

Dari beberapa istilah mengenai pendidikan dan pengajaran ada 4


diskursus yaitu : tarbiyah, ta’lim, ta’dib, dan tazkiyahtetapi pada dasarnya
memiliki persamaan dan tujuan yang sama. Tarbiyah merupakan proses
pengembangan, pemeliharaan, penjagaan, pengurusan, penyampaian ilmu.

3.

Anda mungkin juga menyukai