Anda di halaman 1dari 6

Pengenalan Alat-Alat dan Pencegahan Infeksi

 PEMPROSESAN ALAT

Berikut ini adalah 4 langkah pencegahan infeksi untuk alat dan bahan habis pakai,
yaitu:

LANGKAH I: DEKONTAMINASI

Dekontaminasi dilakukan dengan cara merendam dengan larutan Klorin 0,5%.


Langkah ini perlu dilakukan terlebih dulu agar alat atau barang aman bila
tersentuh/terpegang.

Tujuan Dekontaminasi:

 Membunuh berbagai jenis virus (misalnya virus hepatitis B, hepatitis C


dan HIV) serta berbagai jenis kuman.
 Membuat alat atau barang tersebut aman sewaktu pencucian.
 Membuat alat atau barang tersebut lebih mudah dicuci karena mencegah
cemaran darah, cairan tubuh lain dan jaringan mengering pada alat atau barang
tersebut.

 LANGKAH II: PENCUCIAN

Pencucian dilakukan dengan deterjen dan air. Langkah ini perlu dilakukan untuk
menghilangkan kotoran seperti darah dan feses yang menghalangi proses
sterilisasi atau DTT.

Pencucian alat dan bahan habis pakai dilakukan setelah proses dekontaminasi.
Pencucian dilakukan dengan cara menyikat dengan sikat, deterjen dan air.

1
Tujuan Pencucian:

 Menghilangkan darah, cairan tubuh lain, jaringan dan kotoran yang


menempel pada alat dan bahan habis pakai.
 Mengurangi jumlah kuman.
 Membuat sterilisasi atau DTT menjadi efektif.

Catatan: Bila bercak darah tertinggal dalam sebuah alat, kuman dalam bercak
tersebut mungkin tidak terbunuh secara sempurna oleh sterilisasi maupun
DTT.

LANGKAH III: DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT)

DTT atau sterilisasi dilakukan dengan cara merebus atau mengukus (memanasi
dengan uap).

Tujuan DTT:

DTT bertujuan untuk membunuh kuman. DTT perlu dilakukan sebelum


penggunaan alat atau penyimpanan. DTT dapat membunuh semua kuman kecuali
endospora. Endosprora adalah bakteri yang membentuk lapisan luar yang keras,
membungkus kuman sehingga sulit dibunuh. Kuman tetanus atau gas gangren
dapat membentuk endospora.

DTT dapat digunakan untuk alat atau barang yang akan kontak dengan kulit
maupun mukosa membran yang tidak utuh. Bila sterilisasi tidak tersedia, DTT
merupakan satu-satunya pilihan.

DTT dapat dilakukan dengan merebus atau mengukus.

2
1. Merebus
Disinfeksi Tingkat Tinggi dengan merebus dilakukan dengan cara merebus alat
yang digunakan untuk resusitasi seperti tabung resusitasi dan pipa pengisap lendir.
2. Mengukus
Disinfeksi Tingkat Tinggi dengan mengukus dilakukan dengan cara pemanasan
menggunakan uap air panas. Untuk pencegahan infeksi alat resusitasi seperti
tabung resusitasi dan pipa pengisap lendir dapat dilakukan dengan dikukus.

Keuntungan mengukus dibanding merebus:

 Kerusakan lebih sedikit pada sarung tangan dan barang plastik atau
barang-barang dari karet
 Menggunakan lebih sedikit air
 Menggunakan lebih sedikit bahan bakar karena air yang direbus lebih
sedikit
 Tidak terbentuk garam soda dalam alat-alat logam

LANGKAH IV: PENYIMPANAN

Setelah tindakan pencegahan infeksi, alat/barang sebaiknya digunakan atau


disimpan secepatnya sehingga tidak terkontaminasi. Penyimpanan secara benar
sama pentingnya seperti dekontaminasi, pencucian, atau DTT.

Tujuan Penyimpanan:

Penyimpanan alat dilakukan sesudah DTT atau sterilisasi sehingga tidak terjadi
kontaminasi alat tersebut.

3
Pencegahan Infeksi Menurut Jenis Alat Resusitasi:

Berikut ini adalah beberapa contoh alat dan bahan habis pakai yang digunakan
dalam resusitasi dan cara pencegahan infeksinya:

 Meja resusitasi:
Basuh dengan larutan dekontaminasi dan kemudian cuci dengan sabun dan air,
dikeringkan dengan udara/angin.
 Tabung resusitasi:
Lakukan dekontaminasi, pencucian secara teratur misalnya setiap minggu, tiap 2
minggu, atau setiap bulan tergantung frekuensi resusitasi. Selalu lakukan ketiga
langkah pencegahan infeksi jika alat digunakan pada bayi dengan infeksi.
Pencegahan infeksi tabung resusitasi juga dilakukan setiap habis digunakan.
Pisahkan masing-masing bagian sebelum melakukan pencegahan infeksi
 Sungkup silikon dan katup karet
o Sungkup silikon dapat direbus.
o Lakukan ke 3 langkah pencegahan infeksi (dekontaminasi,
pencucian dan DTT)
 Alat pengisap atau sarung tangan yang dipakai ulang:
Lakukan ke 3 langkah pencegahan infeksi (dekontaminasi, pencucian dan DTT)
 Kain dan selimut:
Lakukan dekontaminasi dan pencucian kemudian dikeringkan dengan angin/udara
atau sinar matahari kemudian simpan di tempat yang bersih dan kering.
 Bahan/alat habis pakai:
Lakukan dekontaminasi untuk bahan/alat habis pakai seperti kasa, sarung tangan,
pipa kateter, jarum dan sebagainya selama 10 menit, sebelum membuangnya ke
tempat yang aman.

Rumus membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair

4
 

Rumus membuat larutan klorin 0,5% dari sebuk kering

5
Daftar Pustaka
http://www.edukia.org/web/kbbayi/7-lampiran-2-pencegahan-infeksi-untuk-alat-
dan-bahan-habis-pakai/

Anda mungkin juga menyukai