Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lemlit, Vol. 1, No.

2, Juli 2016: 121-131

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP KEKAYAAN


PEMEGANG SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Bayu Malindo Putra, Henny Setyo Lestari

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trisakti


E-mail: henny.sudradjad@gmail.com

Abstract
This study discusses the effect of the dividend per share, retained earnings per share, return on equity, and lagged
price per share to the market price per share on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX).
The sampling technique used in this research is purposive sampling. Samples are 33 companies listed in the
Indonesia Stock Exchange (IDX) for five years from 2010 to 2014. The dependent variable in this study is the market
price per share, while the independent variable is the dividend per share, retained earnings per share, return on
equity, and lagged price per share. The method used in this research is multiple regression. The results show that
there are positive influence between the dividend per share, retained earnings per share, return on equity and lagged
price per share to the market price per share.
Keywords : Dividend per Share, Lagged Price per Share, Market Price per Share Retained Earnings per Share,
Return on Equity

1. PENDAHULUAN
Dalam lingkungan modern dan kompleks, globalisasi dan privatisasi telah membawa persaingan yang
mendalam di setiap bidang kegiatan. Hal ini sangat sulit bagi perusahaan untuk bersaing di pasar yang
besar. Untuk mengatasi daya saing dan menambahkan nilai perusahaan, saat ini manajer keuangan harus
membuat keputusan keuangan yang penting. Keputusan penting tersebut akan menyebabkan
perusahaan-perusahaan dalam jangka panjang untuk berkompetisi dengan tujuan memaksimalkan
kekayaan pemegang saham (Sarwar, 2013). Menurut Tahir dan Raja (2014) tanggung jawab utama dari
manajer keuangan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Kekayaan pemegang saham salah
satunya diukur dari harga pasar saham. Harga pasar saham merupakan indikator paling penting yang
tersedia bagi investor untuk keputusan berinvestasi. Harga pasar saham sangat banyak membantu untuk
berbagai pihak seperti investor, manajemen, pemerintah, karena akan membantu dalam mengambil
berbagai keputusan penting (Sharma, 2011). Beberapa faktor yang mempengaruhi harga pasar saham
yaitu dividend per share, retained earnings per share, return to equity, dan lagged price per share.
Menurut Hujnra et al, (2014) salah satu alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan
dividen. Investor mengharapkan dividen yang diterimanya dalam jumlah besar dan mengalami
peningkatan setiap periode. Dividen yang tinggi mencerminkan perusahaan memiliki prospek yang baik
dan akan menarik minat investor yang memanfaatkan dividen untuk keperluan konsumsi. Apabila
dividen yang diterima naik tentu saja hal ini akan membuat investor tertarik untuk membeli saham
perusahaan tersebut. Dengan banyaknya saham yang dibeli maka harga saham perusahaan tersebut akan
naik di pasar modal. Semakin meningkatnya laba yang diterima perusahaan maka semakin tinggi pula
dividen yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham.

121
Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lemlit, Vol. 1, No. 2, Juli 2016: 121-131

Kebijakan dividen (dividend policy) dianggap sebagai alat penting bagi investor untuk menilai posisi
keuangan perusahaan karena perusahaan memerlukan laba atas investasi dan pembayaran dividen oleh
perusahaan yang akan menarik minat para investor. Yang menjadi pertimbangan dalam dunia keuangan
ialah apakah pendapatan perusahaan harus dibagikan kepada para pemegang saham (dividend) atau
harus diinvestasikan kembali untuk keuntungan di masa yang akan datang (retained earnings). Dalam hal
ini peran manajer keuangan sangat dibutuhkan karena harus mempertimbangkan kebijakan dividen yang
akan diambil untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham.

Dividend per share (DPS) adalah total dividen yang akan dibagikan pada investor untuk setiap lembar
saham. DPS yang tinggi akan mencerminkan perusahaan memiliki prospek yang baik karena dapat
membayarkan DPS dalam jumlah yang tinggi. Hal ini akan menarik investor untuk membeli saham
perusahaan tersebut. Menurut Brigham dan Houston (2010) Dividen yang dibagikan oleh perusahaan
dapat berupa dividen saham atau dividen tunai.

Faktor lainnya yang mempengaruhi harga pasar saham ialah retained earnings per share. Retained earnings
per share sebuah perusahaan memiliki hubungan dengan para pemegang saham, dimana setiap pemegang
saham akan melakukan banyak pertimbangan apabila perusahaan menetapkan jumlah nominal yang
tinggi terhadap pencadangan perusahan dalam hal berbentuk retained earnings per share. Apabila
perusahaan tidak dapat menjamin kesejahteraan dari para pemegang saham, maka akan mempengaruhi
harga pasar saham yang ditetapkan serta berpengaruh terhadap minat investasi (Gul et al, 2012).

Retained earnings per share (laba ditahan) adalah bagian dari laba yang tersedia bagi para pemegang saham
biasa yang ditahan oleh perusahaan untuk diinvestasikan kembali atau reinvestment yang tujuannya
untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan (Ansar et al, 2015). Investor yang melakukan investasi
pada perusahaan akan menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per saham yang
diberikan, maka investor akan semakin percaya bahwa perusahaan akan memberikan pengembalian yang
baik. Hal ini akan mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih baik sehingga harga pasar
saham perusahaan akan meningkat (Troudi dan Milhem,2013).

Return on equity juga menjadi faktor yang mempengaruhi harga pasar saham, karena return on equity
menunjukkan bagian dari total profitabilitas yang bisa dialokasikan untuk pemegang saham atas modal
yang mereka tanamkan dalam perusahaan. Return on equity secara eksplisit memperhitungkan bunga dan
dividend saham preferen. Semakin tinggi tingkat pengembaliannya, maka semakin baik kedudukan
pemegang saham (Heikal et al, 2014). Menurut Troudi dan Milhem (2013) kenaikan return on equity
biasanya diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan tersebut. Semakin tinggi return on equity berarti
semakin baik kinerja perusahaan dalam mengelola modalnya untuk menghasilkan keuntungan bagi
pemegang saham. Dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut dapat menggunakan modal dari
pemegang saham secara efektif dan efisien untuk memperoleh laba. Dengan adanya peningkatan laba
bersih maka nilai return on equity akan meningkat pula sehingga para investor tertarik untuk membeli
saham tersebut yang akhirnya harga saham perusahaan tersebut mengalami kenaikan.

Faktor lainnya yang mempengaruhi harga pasar saham adalah lagged price per share. Bawa dan Kaur (2013)
menyatakan pengukuran harga pasar saham didasarkan pada data (perubahan) lagged price per share
sebagai upaya untuk memperkirakan harga pasar saham di masa mendatang. Dengan melihat
perbandingan dengan tahun sebelumnya, maka hal tersebut akan berdampak pada penilaian pemegang
saham yang berhubungan dengan kesejahteraannya. Hal ini menunjukkan bahwa harga pasar saham
dapat digunakan untuk menentukan sejauh mana tingkat kesejahteraan pemegang saham.

122
Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lemlit, Vol. 1, No. 2, Juli 2016: 121-131

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kekayaan Pemegang Saham
Kekayaan pemegang saham diidentifikasikan pada harga pasar saham biasa perusahaan (MPS). Setiap
manajemen dalam perusahaan ingin memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Pemegang saham
selalu berharap nilai sahamnya meningkat dari tahun ke tahun, baik dari peningkatan harganya atau
capital gain maupun dari dividen yang diterimanya, untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham
adalah dengan cara berinvestasi dalam proyek-proyek yang akan memberikan tingkat pengembalian
yang di atas biaya risiko yang disesuaikan dengan modal (Bawa dan Kaur 2013). Pendapatan yang
diperoleh oleh seorang investor apabila mereka menanamkan modalnya pada suatu perusahaan ataupun
membeli saham perusahaan terdiri dari dua macam, yaitu: capital gain dan dividend, capital gain diperoleh
ketika harga jual saham lebih tinggi dari harga beli saham tersebut.
Menurut Ansar et al, (2015) harga pasar saham adalah harga selembar saham yang berlaku dalam pasar
saat ini di bursa efek. Menurut Sia dan Tjun (2011) harga pasar saham adalah harga yang terjadi di pasar
bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan
penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal. Dapat disimpulkan harga pasar saham adalah
harga selembar saham yang terjadi pada saat tertentu yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran
di pasar modal. Terbentuknya harga pasar saham berdasarkan suatu dasar tertentu. Saat perusahaan
didirikan, harga sahamnya tercermin dari jumlah modal sendiri (equity) per sahamnya. Setelah
perusahaan berdiri, kemudian beroperasi dan berkembang baik, tentunya perusahaan mulai memberikan
hasil yaitu antara lain berupa dividen tunai. Jika perusahaan berkembang pesat, maka laba dan dividen
juga akan meningkat, sehingga nilai perusahaan akan meningkat. Menurut Azhagaiah dan Gejalakshmi
(2015) harga pasar saham adalah nilai pasar perusahaan yang dapat diperoleh investor apabila investor
menjual atau membeli saham, yang ditentukan berdasarkan harga penutupan di bursa.
Harga pasar saham menentukan kekayaan pemegang saham. Harga pasar saham berubah dari waktu ke
waktu seiring dengan perubahan kondisi dan informasi baru yang diperoleh investor tentang prospek
perusahaan. Para manajer harus memperkirakan kemungkinan munculnya dampak proyek terhadap
profitabilitas dan harga saham. Harga pasar saham saat ini mencerminkan penilaian investor terhadap
keberhasilan perusahaan di masa depan (Brigham dan Houston, 2010). Menurut Saleem et al, (2013)
seorang investor akan membeli saham jika harga sahamnya rendah dan menjual kembali saham jika
harga pasar sahamnya tinggi. Pengukuran dari variabel harga pasar saham yaitu harga penutupan saham
(closing price) tiap perusahaan yang diperoleh dari harga saham pada periode akhir tahun. Terbentuknya
harga pasar saham berdasarkan suatu dasar tertentu. Saat perusahaan didirikan, harga sahamnya
tercermin dari jumlah modal sendiri (equity) per sahamnya. Setelah perusahaan berdiri, kemudian
beroperasi dan berkembang baik, tentunya perusahaan mulai memberikan hasil yaitu antara lain berupa
dividen tunai. Jika perusahaan berkembang pesat, maka laba dan dividen juga akan meningkat, sehingga
nilai perusahaan akan meningkat (Sia dan Tjun, 2011).
Penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa harga pasar saham dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor-
faktor seperti earnings per share, book value per share, dividend yield, dan firm size (Malhotra dan Tandon,
2013). Lalu variabel seperti foreign exchange rates, inflation rate, dan interest rate yang mempengaruhi harga
pasar saham (Vakilifard dan Shahmoradi, 2014). Dan juga variabel seperti return on asset dan price earning
ratio yang mempengaruhi harga pasar saham (Aamir , 2011).

Dividend per share


Dividend per share menunjukkan berapa banyak perusahaan harus membayar dividen per lembar saham
kepada investor (Malhotra dan Tandon, 2013). Gitman dan Zutter (2012) mendefinisikan dividend per share
sebagai jumlah dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham dari setiap lembar saham
dibandingkan dengan jumlah saham yang diterbitkan perusahaan. Dividend per share adalah total dividen

123
Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lemlit, Vol. 1, No. 2, Juli 2016: 121-131

yang akan dibagikan pada investor untuk setiap lembar saham. Dividend per share yang tinggi
mencerminkan perusahaan memiliki prospek yang baik karena dapat membayarkan dividend per share
dalam jumlah yang tinggi. Hal ini akan menarik investor untuk membeli saham perusahaan tersebut.
Dengan banyaknya saham yang dibeli mengakibatkan harga pasar saham perusahaan tersebut akan naik
(Khan, 2012). Dimana pengukuran dividend per share adalah dengan membagi dividend dengan total
shares (Liu dan Hu, 2015). Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Sarwar, 2011) menunjukkan bahwa
dividend per share memiliki hubungan yang positif dengan harga pasar saham, karena jika dividend per
share yang dibagikan kepada pemegang saham tinggi maka harga pasar sahamnya akan semakin tinggi,
sebaliknya jika dividend per share yang dibagikan kepada pemegang saham rendah maka harga pasar
saham perusahaan juga semakin rendah, dimana penelitian dilakukan di Pakistan pada periode (2006-
2011), dari 33 sampel perusahaan industri gula yang terdaftar di Bursa Karachi.

Retained Earning per shares


Retained earnings menurut Azhagaiah dan Gejalakshmi (2015) adalah sebagian atau seluruh laba yang
diperoleh perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen. Sedangkan
menurut Brigham dan Houston (2010) retained earnings adalah laba yang tersedia bagi para pemegang
saham biasa yang ditahan oleh perusahaan untuk diinvestasikan kembali atau reinvestment yang
tujuannya untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Investor yang melakukan investasi pada
perusahaan akan menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per saham yang
diberikan, maka investor akan semakin percaya bahwa perusahaan akan memberikan pengembalian yang
baik. Hal ini akan mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih baik sehingga harga pasar
saham perusahaan akan meningkat. Dimana pengukuran retained earnings per share adalah dengan
membagi retained earnings dengan total shares (Troudi dan Milhem, 2013). Hasil penelitian yang dilakukan
oleh Joshi (2012) menunjukkan bahwa retained earnings per share memiliki pengaruh yang positif dengan
harga pasar saham, karena retained earning per share sebuah perusahaan memiliki hubungan dengan para
pemegang saham, dimana setiap pemegang saham akan melakukan banyak pertimbangan apabila
perusahaan menetapkan jumlah nominal yang tinggi terhadap pencadangan perusahan dalam hal
berbentuk retained earnings per share. Apabila perusahaan tidak dapat menjamin kesejahteraan dari para
pemegang saham, maka akan mempengaruhi harga pasar saham yang ditetapkan serta berpengaruh
terhadap minat investasi. Karena tingkat pengembalian atas investasi yang ditanamkan dapat dilihat dari
harga pasar saham perusahaan tersebut, dimana dalam penelitiannya yang dilakukan di Jordania pada
periode (2005-2010) dari semua perusahaan industri yang terdaftar di Bursa Amman.

Return On Equity
Return on Equity (ROE) menurut Brigham dan Houston (2010) merupakan rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan net income yang ditinjau dari total equitynya. Semakin tinggi
nilai ROE, maka semakin efektif suatu perusahaan dalam menggunakan ekuitasnya untuk menghasilkan
laba. Return on Equity (ROE) yang tinggi menunjukkan pengembalian yang relatif tinggi terhadap jumlah
investasi yang mereka tanamkan, sehingga nilai return on equity (ROE) yang sangat tinggi akan disukai
oleh para pemegang saham. Return on equity (ROE) yang tinggi juga berarti kinerja operasi perusahaan
semakin baik. Dalam hal ini akan berdampak pada peningkatan harga saham. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Khan (2012) menunjukkan bahwa return on equity memiliki hubungan yang positif dengan
harga pasar saham, karena semakin tinggi return on equity berarti semakin baik kinerja perusahaan dalam
mengelola modalnya untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Dapat dikatakan bahwa
perusahaan tersebut dapat menggunakan modal dari pemegang saham secara efektif dan efisien untuk
memperoleh laba.

124
Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lemlit, Vol. 1, No. 2, Juli 2016: 121-131

Lagged Price per share


Lagged Price per share atau harga pasar per saham tahun lalu merupakan nilai dari harga pasar saham
pada tahun yang sebelumnya (Ansar et al, 2015). Pengukuran lagged price per share yaitu dengan melihat
harga pasar saham tahun lalu pada akhir periode. Lagged price per share memiliki hubungan yang positif
dengan harga pasar saham (Ansar et al, 2015), dimana dalam penelitiannya yang dilakukan di Pakistan
pada periode (2006-2011), dari 30 perusahaan yang meliputi (tekstil, semen, dan kimia) yang terdaftar di
Bursa Karachi. Apabila harga lagged pricenya lebih tinggi dari tahun sekarang maka harga sahamnya
menurun tetapi apabila harga lagged price per share lebih rendah dari tahun sekarang maka harga
sahamnya meningkat. Hal ini menandakan bahwa harga pasar saham pada tahun sebelumnya dapat
dijadikan patokan bagi investor dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi. Sehingga
menjadi suatu alat analisis yang penting bagi pemegang saham dalam melihat sejauh mana kesejahteraan
akan terjamin. Bawa dan Kaur (2013) menyatakan pengukuran harga pasar saham didasarkan pada data
perubahan lagged price per share sebagai upaya untuk memperkirakan harga pasar saham di masa
mendatang. Dengan melihat perbandingan dengan tahun sebelumnya, maka hal tersebut akan
berdampak pada penilaian pemegang saham yang berhubungan dengan kesejahteraannya.

3. RERANGKA KONSEPTUAL
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Ansar et al, 2015) faktor-faktor yang mempengaruhi market
price per share adalah dividend per share, retained earning per share, return on equity, dan lagged price per share.
Dalam penilitian (Sarwar, 2011), dividend per share memiliki hubungan yang positif dengan harga pasar
saham. Retained Earnings per Share memiliki hubungan yang positif dengan harga pasar saham (Troudi
dan Milhem, 2013). Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dibuat rerangka konseptual sebagai
berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

1. Dividend per Share


2. Retained Earning per Share Market Price
3. Return On Equity Per Share
4. Lagged Price per Share

4. HIPOTESIS
Penelitian yang dilakukan oleh (Ansar et al, 2015) menunjukkan bahwa dividend per share memiliki
pengaruh yang positif terhadap harga pasar saham perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
(Sharma, 2011) mengemukakan dividend per share berpengaruh positif terhadap market price per share.
pembagian dividend per share oleh perusahaan merupakan sinyal yang positif bagi investor karena
menunjukkan kondisi perusahaan yang baik dan perusahaan mampu memenuhi kebutuhan investor
berupa dividen. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Nazir, 2010) menemukan bahwa harga pasar
saham sangat dipengaruhi oleh pengumuman serta pembayaran dividen. Studi ini menunjukkan bahwa
ada pengaruh positif antara dividend per share dan harga pasar saham. Sarwar (2011), dalam penelitiannya
juga mengemukakan dividend per share memiliki hubungan yang positif dengan harga pasar saham.
Berdasarkan penelitian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

125
Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lemlit, Vol. 1, No. 2, Juli 2016: 121-131

H1 : Terdapat pengaruh signifikan antara dividend per share terhadap market price per share

Menurut hasil penelitian (Ansar et al, 2015) retained earnings per share memiliki pengaruh yang positif
terhadap harga pasar saham. Khan (2009) dalam penilitiannya mengemukakan adanya pengaruh yang
positif antara retained earnings per share dengan harga pasar saham. Karena semakin tinggi retained earnings
per share, maka harga saham perusahaan akan lebih tinggi dan semakin rendah retained earnings per share,
maka harga saham perusahaannya akan lebih rendah. Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh
(Bawa dan Kaur, 2013), retained earnings per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar
saham. Retained earnings per share sebuah perusahaan memiliki hubungan dengan para pemegang saham,
dimana setiap pemegang saham akan melakukan banyak pertimbangan apabila perusahaan menetapkan
jumlah nominal yang tinggi terhadap pencadangan perusahaan berbentuk retained earnings per share.
Berdasarkan penelitian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H2 : Terdapat pengaruh signifikan antara retained earnings per share terhadap market price per share

Hasil penelitian (Ansar et al, 2015) return on equity memiliki hubungan yang positif terhadap harga pasar
saham. Hunjra et al (2014), dalam penelitiannya mengemukakan adanya hubungan yang positif antara
return on equity dengan harga pasar saham. Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Sharif et al,
(2015) menyatakan jika return on equity suatu perusahaan tinggi, maka perusahaan tersebut memiliki
peluang untuk memberikan pendapatan yang besar bagi para pemegang saham. Kondisi perusahaan
yang baik akan menghasilkan laba yang tinggi sehingga kemungkinan menghasilkan tingkat
pengembalian saham yang besar. Maka dari itu terdapat hubungan positif antara return on equity
terhadap harga pasar saham. Berdasarkan penelitian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut :

H3 : Terdapat pengaruh signifikan antara Return On Equity terhadap Market Price per Share

Menurut penelitian (Ansar et al , 2015) terdapat pengaruh positif antara lagged price per share dengan harga
pasar saham. Penelitian yang dilakukan oleh (Gul et al, 2012) yang menyatakan pengukuran harga pasar
saham didasarkan pada data (perubahan) lagged price per share sebagai upaya untuk memperkirakan
harga pasar saham di masa mendatang. Dengan melihat perbandingan dengan tahun sebelumnya, maka
hal tersebut akan berdampak pada penilaian pemegang saham yang berhubungan dengan
kesejahteraannya. Berdasarkan penelitian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H4: Terdapat pengaruh signifikan antara Lagged Price terhadap Market Price per Share

5. METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis yaitu untuk
menguji pengaruh dividend per share, retained earnings per share , return on equity, lagged price per share
terhadap market price per share. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan multiple regression. Unit
analisis yang dipilih adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-
2014.

126
Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lemlit, Vol. 1, No. 2, Juli 2016: 121-131

5.1. Variabel dan Pengukuran


Berdasarkan rerangka konseptual yang telah dikemukakan sebelumnya, terdapat dua jenis variabel
dalam penelitian ini yaitu variabel independen dan variabel dependen.

1. Variabel Dependen
Variabel Dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat karena adanya variabel bebas.
Variabel Dependen yang digunakan pada penelitian ini adalah market price per share, yaitu :

Sumber : Ethel et al , 2015

2. Variabel Independen
Variabel Independen merupakan variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel Independen dalam penilitian ini
adalah dividend per share, retained earnings per share, return on oquity, dan lagged price per share.

a. Dividend per Share

Sumber : Liu dan Hu, 2015

b. Retained Earnings per Share

Sumber : Troudi dan Milhem, 2013

c. Return on Equity

Sumber : Liu dan Hu, 2015

d. Lagged Price per Share

Sumber : Bawa dan Kaur, 2013

5.2. Metode Analisis Data

Penggunaan metode untuk menganalisis suatu penelitian harus sesuai dengan masalah penelitian yang
dimiliki. Penelitian ini menggunakan metode panel data linier regression, metode tersebut berkaitan dengan
tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
selama empat tahun sejak 2010 sampai tahun 2014.

MPSit = α0 + α1 DPSit + α2 REit + α3 ROEit + α4 (MPS)it-1 + eit

127
Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lemlit, Vol. 1, No. 2, Juli 2016: 121-131

6. HASIL DAN PEMBAHASAN


6.1. Dividend per Share
Berdasarkan hasil output regresi, dividend per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap market
price per share. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Ansar et al,
(2015) yang menemukan bahwa dividen per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap market price
per share. Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh (Azhagaiah dan Gejalaksmi, 2015) yang
mengatakan dividen per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap market price per share, pengaruh
penurunan besarnya dividend per share yang dibayar dapat menjadi informasi yang kurang baik bagi
perusahaan, karena dividend per share merupakan tanda tersedianya laba perusahaan dan besarnya
dividend per share sebagai informasi tingkat pertumbuhan laba saat ini dan masa mendatang. Dengan
anggapan tersebut, harga pasar saham menjadi turun, karena banyak pemegang saham akan menjual
sahamnya. Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sharma, 2011) yang
mengemukakan dividen per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap market price per share,
pengumuman peningkatan dividend per share merupakan sinyal yang positif bagi investor karena
menunjukkan kondisi likuiditas perusahaan yang baik dan perusahaan mampu memenuhi kebutuhan
investor berupa dividen.

6.2. Retained Earnings per share


Berdasarkan hasil output regresi, retained earnings per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap
harga pasar saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh (Ansar
et al, 2015) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara retained earnings per share terhadap harga pasar saham. Karena semakin tinggi retained earnings per
share, maka harga saham perusahaan akan lebih tinggi dan semakin rendah retained earnings per share,
maka harga saham perusahaannya akan lebih rendah. Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian
Azhagaiah dan Gejalaksmi, (2015) yang mengemukakan retained earnings per share berpengaruh positif
dan signifikan antara retained earnings per share terhadap harga pasar saham. Retained earnings per share
sebuah perusahaan memiliki hubungan dengan para pemegang saham, dimana setiap pemegang saham
akan melakukan banyak pertimbangan apabila perusahaan menetapkan jumlah nominal yang tinggi
terhadap pencadangan perusahan dalam hal berbentuk retained earnings per share. Apabila perusahaan
tidak dapat menjamin kesejahteraan dari para pemegang saham, maka akan mempengaruhi harga pasar
saham yang ditetapkan serta berpengaruh terhadap minat investasi. Karena tingkat pengembalian atas
investasi yang ditanamkan dapat dilihat dari harga pasar saham perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini
didukung oleh Joshi (2012) mengatakan bahwa retained earnings per share memiliki pengaruh yang sangat
besar terhadap kebijakan dividen serta harga pasar saham perusahaan.

6.3. Return on Equity


Berdasarkan hasil output regresi, return on equity memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga
pasar saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh (Ansar et al,
2015) yang menyatakan bahwa return on equity memiliki pengaruh positif terhadap harga pasar saham.
Hunjra et al (2014), dalam penelitiannya mengemukakan adanya pengaruh yang positif antara return on
equity dengan harga pasar saham. Dengan adanya peningkatan laba bersih maka nilai return on equity
akan meningkat pula sehingga para investor tertarik untuk membeli saham tersebut maka harga saham
perusahaan tersebut akan mengalami kenaikan. Perusahaan tersebut memiliki peluang untuk
memberikan pendapatan yang besar bagi pemegang saham. Dan hal ini akan berdampak pada
peningkatan harga saham. Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Sharif et al, (2015) menyatakan
jika return on equity suatu perusahaan tinggi, maka perusahaan tersebut memiliki peluang untuk
memberikan pendapatan yang besar bagi para pemegang saham. Kondisi perusahaan yang baik akan

128
Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lemlit, Vol. 1, No. 2, Juli 2016: 121-131

menghasilkan laba yang tinggi sehingga kemungkinan menghasilkan tingkat pengembalian saham yang
besar. Maka dari itu terdapat hubungan positif antara return on equity terhadap harga pasar saham.

6.4. Lagged Price per Share


Berdasarkan hasil output regresi, lagged price per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga
pasar saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Ansar et al
(2015), dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
lagged price per share terhadap harga pasar saham. Hal ini menandakan bahwa harga pasar saham pada
tahun sebelumnya dapat dijadikan patokan bagi investor dalam mengambil keputusan untuk melakukan
investasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Azhagaiah dan Priya (2008), yang mengatakan
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lagged price per share terhadap harga pasar saham,
karena lagged price per share memiliki hubungan yang sangat penting dengan harga pasar per saham pada
saat ini. Hasil penelitian ini didukung oleh Bawa dan Kaur (2013), yang menyatakan pengukuran harga
pasar saham didasarkan pada data (perubahan) lagged price per share sebagai upaya untuk memperkirakan
harga pasar saham di masa mendatang. Dengan melihat perbandingan dengan tahun sebelumnya, maka
hal tersebut akan berdampak pada penilaian pemegang saham yang berhubungan dengan
kesejahteraannya.

7. KESIMPULAN
Penelitian yang dilakukan untuk menganalisis pengaruh antara dividen per share, retained earnings, return
on equity dan lagged price per share terhadap market price per share pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010 – 2014, Berdasarkan hasil analisis tersebut
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dividen per share memiliki pengaruh positif signifikan terhadap market price per share.
2. Retained earnings per share memiliki pengaruh positif signifikan terhadap market pe price share.
3. Return on equity memiliki pengaruh positif signifikan terhadap terhadap market price per share.
4. Lagged price per share memiliki pengaruh positif signifikan terhadap market per price share.

8. DAFTAR PUSTAKA
Almumani, M.A. 2014. Determinants of Equity Share Prices of the Listed Banks in Amman Stock
Exchange: Quantitative Approach. International Journal of Business and Social Science. Vol.5 No 1, pp
91-94
Ansar, I; Butt, A. A.; Shah, S. B. H. 2015. Impact of Dividend Policy on Shareholder’s Wealth. International
Review of Management and Business Research. Vol. 4, No 1,pp. 89-94
AsmaTahir, NainTaraSarfarz Raja. 2014. Impact of Dividend Policy Shareholder Wealth. Journal of Business
and Management. Volume 16, Issue 1. No. V, ISSN: 2278-487X, pp. 24-33
Bawa, S. K. and Kaur. 2013. Impact of Dividend Policy on Shareholder’s Wealth: An Empirical Analysis of
Indian Information Technology Sector. Asia-Pacific Finance and Accounting Review. Vol. 1, No. 3, ISSN:
2278-1838, pp. 17-24
Brigham, E.F and Houston, J.F . 2010 . Essentials of Financial Management. Second Edition. ISBN-10: 981-
4281 -37 -9; ISBN-13: 978-981-4281-37-9. Singapore: Cengage Learning Asia Pte Ltd.

129
Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lemlit, Vol. 1, No. 2, Juli 2016: 121-131

Gejalakshmi, S. and Azhagaiah, R. 2015. The Impact of Dividend Policy on Shareholders Wealth Before
and After Financial Melt Down: Evidence From FMCG Sector in India. Financial Risk and Management
Review. Vol. 1, No. 1, pp. 8 – 26
Gill, A., Biger, N., & Mathur, N. 2012. Determinants of Equity Share Prices: Evidence from American
Firms. International Research Journal of Finance and Economics, 90, pp.176- 191.
Gitman, L.J. and Zutter, C.J. 2015. Principles of Managerial Finance. Thirteenth Edition.United States:
Prentice Hall
Gul, S.; Sajid, M; Nasir, R; Iqbal, M F, Khan, M B. 2012. The Relationship between Dividend Policy and
Shareholder’s Wealth. Economics and Finance Review, Vol: 2(2) pp.55-59
Heikal, Mohd; Khaddafi, Mr; Ummah, A. 2014. Influence Analysis of Return on Assets (ROA), Return on
Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Debt To Equity Ratio (DER), and Current Ratio (CR),
Against Corporate Profit Growth In Automotive In Indonesia Stock Exchange. International Journal of
Academic Research in Business and Social Sciences, Vol. 4, No.12 pp 101-109
Hunjra, A.I; Ijaza, M.S; Chani, M.I; Hassan, S.U & Mustafa.U. 2014. Impact of Dividend Policy, Earning
Per Share, Return On Equity, Profit After Tax on Stock Prices. International Journal of Economics and
Emperical Research. Vol. 2, No. 3.
Inyiama E, C; Okwo, M; Oliver I, I, 2015. Dividend Payout Policy Determinants of Selected Listed Brewery
Firms In Nigeria: A Meta-Analysis (2000-2013). European Journal of Business, Economics and
Accountancy, Vol. 3, No. 3, 2015
Joshi, R. 2012. Share Prices, Dividend & Share Retained Earnings Behaviour in Pakistan Stock market.
The Indian Economic journal, Vol. 4, No.2, 56-95
Kabajeh, M. A. M.; Nu’aimat, S. M. A.; Dahmash, F. N. 2012. The Relationship between the ROA, ROE,
and ROI Ratios with Jordanian Insurance Public Companies Market Share Prices. International Journal
of Humanities and Social Science. Vol.2, No. 11, pp. 115-120
Khan, K.I 2012. Effect of Dividends on Stock Prices- A Case of Chemical and Pharmaceutical Industry of
Pakistan. Management. Vol. 2, No. 5. Pp. 141-148
Liu, S., & Hu, Y. 2005. “Empirical Analysis of Cash Dividend Payment in Chinese Listed
Companies”.Nature and Science. Vol. , No. 3, pp. 65-70
Malhotra, N and Tandon, K. 2013. Determinants of Stock Prices : Empirical Evidence from NSE 100
Companies. International Journal of Research in Management & Technology (IJRMT), ISSN: 2249-9563,
Vol.3 No.3, pp 86-95
Mwangi, L. W.; Makau M S.; and Kosimbei, G. 2014. Relationship between Capital Structure and
Performance of Non-Financial Companies Listed In the Nairobi Securities Exchange, Kenya. Global
Journal of Contemporary Research in Accounting, Auditing and Business Ethics (GJCRA) An Online
International Research Journal (ISSN: 2311-3162) Vol. , No. 3, pp. 72-90
Naveed, M Y & Ramzan, M. 2013, A View About the Determinants of Change in Share Price: A Case from
Karachi Stock Exchange (Banking Sector), Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business,
Vol 4, No. 12
Nazir, M.S; Nawaz, M M, Anwar, Waseem, Ahmed, Farhan. 2010, Determinants of Stock Price Volatility
in Karachi Exchange: The Mediating Role of Corporate Dividend policy, International Research Journal
of Finance and Economics, Vol. 55, pp. 100-107.
Ross, S.A.; Westerfield, R.W.; Jaffe, J.; Jordan, B.D.; Joseph. and Ruth. 2012. Fundamentals of Corporate
Finance. Asia Global Edition.

130
Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lemlit, Vol. 1, No. 2, Juli 2016: 121-131

Sarwar, M. S. 2013. Effect of Dividend Policy on Share Holder’s Wealth: “A Study of Sugar Industry in
Pakistan”. Global Journal of Management and Business Research Finance. Volume, 13, Issue, 7. ISSN: 2249-
4588, pp. 47 – 53
Sharif, T; Purohit, H; Pillai, R. 2015. Analysis of Factors Affecting Share Prices: The Case of Bahrain
Stock Exchange. International Journal of Economics and Finance. Vol. 7, No 3. pp. 207-216
Sharma, S. 2011. Determinants of Equity Share Prices in India. Journal of Arts, Science & Commerce. Vol. II,
Issue 4, ISSN: 229 – 4686, pp. 51 - 60
Thirumalaisamy, R. 2013. Firm Growth and Retained Earnings Behavior – A Study on Indian Firms.
European Journal of Business and Management. Vol.5, No.27. ISSN 2222-2839, pp. 40 - 45
Uddin, Reaz. Md; Rahman, Zahidur. S.M; dan Hosaain, Rajib. Md, (2013), Determinants of Stock Price in
Financial Sector Companies in Bangladesh- A Study on Dhaka Stock Exchange (DSE), Interdisciplinary
Journal of ContemporaryResearch in Business, Vol. 5 No. 3, pp. 471-480
Vakilifard, H. R; dan Nassim S. 2014. Investigating the Effects of Stable Profitability and Free Cash Flow
on Stock Returns of Companies Listed in Tehran Stock Exchange. International Journal of Academic
Research in Accounting, Finance and Management Sciences, Vol. 4, No. 3, July 2014, pp. 21-27.
www.idx.co.id

131

Anda mungkin juga menyukai