Anda di halaman 1dari 10

JIEP-Vol.

19, No 2, November 2019


ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

APLIKASI REGRESI SPASIAL UNTUK MENGANALISIS


PENGARUH INDIKATOR PENDIDIKAN TERHADAP
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TENGAH
TAHUN 2018
Ulul Azmi Afrizal Rizqi1

1. Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku


E-mail: ulazmi22@gmail.com
Abstract

Unemployment still becomes one of social important problems in Indonesia that needs more
attention, including in Central Java. One factor that affects the unemployment rate is educa-
tion. Education is a gateway for people to improve their living standards through the worklife.
Moreover, education will improve the quality of human resources themselves. This study tries
to analyze unemployment in the context of spatial distribution to understand wheter or not
there is spatial pattern of unemployment in Central Java. Descriptive analysis results indicate
that there is a regional grouping of high open unemployment rates in Central Java, which is
located in the western part of the province. The modeling results show that the Spatial Auto-
regressive Model is appropriate to illustrate the effect of the independent relationship on the
dependent variable. The model estimation results conclude that people (in the percentage of
population) who have never / not yet attended school have positive effect on the open unem-
ployment rates. While people (in percentage) who cannot read and write and the literacy rate
of poor people aged 15-55 years have negative effect on the open unemployment rates. The
results of this study can be a reference for the government in focusing its main policies on
education and employment in Central Java.

Keywords: education, spatial autoregressive model, unemploymen


JEL Classification: C21, E24, I25
1. PENDAHULUAN sebesar 4,51 persen. Angka tersebut
Pengangguran saat masih menja- masih berada di bawah angka nasional
di masalah sosial ekonomi yang perlu yang sebesar 5,34 persen. Dalam kurun
diselesaikan oleh pemerintah selain ke- waktu lima tahun terakhir, tingkat pe-
miskinan. Pengangguran juga merupa- ngangguran terbuka di Jawa Tengah te-
kan fenomena makroekonomi yang rus mengalami penurunan (Badan Pu-
dampaknya dirasa berat dan mempe- sat Statistik, 2018).
ngaruhi manusia secara langsung (Pro- Salah satu faktor yang berpenga-
bosiwi, 2016). Lebih lanjut, pengang- ruh terhadap tingkat pengangguran ya-
guran timbul karena adanya ketimpa- itu pendidikan. Keberhasilan pemba-
ngan antara jumlah angkatan kerja dan ngunan ditentukan oleh kualitas sum-
lapangan kerja yang tersedia (Prasanti, ber daya manusia (Utama, Suparti, &
Wuryandari, & Rusgiyono, 2015). Rahmawati, 2015). Pendidikan meru-
Dalam kaitannya dengan data pengang- pakan salah satu cara untuk meningkat-
guran, Badan Pusat Statistik (BPS) me- kan kualitas dari sumber daya manusia.
rilis angka tingkat pengangguran terbu- Waluya (2009) menjelaskan bahwa u-
ka di Indonesia dua kali dalam setahun paya peningkatan kualitas sumber daya
untuk level provinsi. Sedangkan untuk manusia dalam rangka mengatasi ma-
level kabupaten/kota hanya dirilis se- salah pengangguran yaitu melalui pen-
kali dalam setahun. Data BPS menun- didikan yang berdasarkan kompetensi.
jukkan, pada tahun 2018 tingkat pe- Pendidikan juga merupakan pintu ma-
ngangguran terbuka di Jawa Tengah suk untuk bersaing dalam dunia kerja.

139
JIEP-Vol. 19, No 2, November 2019
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

Namun sayangnya, belum banyak dila- itu, Sukirno (2004) mendefiniskan pe-
kukan penelitian yang spesifik mengu- ngangguran sebagai seseorang yang
kur variabel apa saja dalam indikator tergolong dalam angkatan kerja dan se-
pendidikan yang berpengaruh terhadap cara aktif mencari pekerjaan namun be-
tingkat pengangguran, khususnya di lum menemukan pekerjaan tersebut.
Jawa Tengah. Tingkat pengangguran pada be-
Beberapa permasalahan di ma- berapa daerah bervariasi. Beberapa pe-
syarakat kadang dipengaruhi oleh ada- nelitian sebelumnya yang mengkaji
nya efek spasial atau kewilayahan, dan masalah TPT dilakukan oleh Pitartono
tidak terkecuali masalah penganggu- & Hayati (2012). Hasil penelitian terse-
ran. Syaadah & Listyani (2016) menje- but menunjukkan bahwa jumlah pen-
laskan bahwa masalah yang berkaitan duduk dan upah minimum berpengaruh
dengan aspek ekonomi akan mengan- terhadap tingkat pengangguran terbuka
dung efek spasial di dalamnya. Efek di Jawa Tengah tahun 1997-2010. Se-
spasial menunjukkan adanya penge- mentara penelitian oleh Prasanti et al.
lompokkan karakteristik pada wilayah (2015) mengemukakan bahwa faktor-
yang bersinggungan. Oleh karena itu faktor yang mempengaruhi pengang-
dalam penelitian ini juga memperhi- guran terbuka di Provinsi Jawa Tengah
tungkan efek spasial tersebut guna me- adalah persentase penduduk berumur
lihat adanya pengaruh kewilayahan ter- 15 tahun ke atas dengan pendidikan ter-
hadap angka pengangguran terbuka di tinggi yang ditamatkan adalah SMA/
Jawa Tengah tahun 2018. SMK, rasio ketergantungan, PDRB,
Tujuan penelitian ini yaitu untuk dan angka partisipasi kasar SMA.
melihat sebaran indikator pendidikan Rata-rata Lama Sekolah
dan tingkat pengangguran terbuka me- Rata-rata lama sekolah yaitu ju-
nurut kabupaten/kota di Jawa Tengah mlah tahun yang digunakan oleh pen-
tahun 2018 serta mengetahui apakah duduk dalam menjalani pendidikan for-
terdapat pengaruh indikator pendidikan mal. Diasumsikan bahwa dalam kondi-
terhadap tingkat pengangguran terbuka si normal rata-rata lama sekolah suatu
di Jawa Tengah tahun 2018. Dengan wilayah tidak akan turun. Cakupan
diketahuinya persebaran tingkat pe- penduduk yang dihitung angka rata-ra-
ngangguran dan indikator pendidikan, ta lama sekolah yaitu penduduk 25 ta-
dapat memberi saran kepada pemerin- hun ke atas, dengan asumsi bahwa pada
tah untuk lebih memprioritaskan kebi- usia 25 tahun proses pendidikan yang
jakan pada wilayah tertentu sesuai hasil dijalani penduduk sudah berakhir.
penelitian. Persentase Penduduk yang tidak/be-
lum Bersekolah
2. TINJAUAN PUSTAKA DAN HI- Penduduk yang tidak/belum per-
POTESIS nah sekolah didefinisikan sebagai pen-
Tingkat Pengangguran Terbuka duduk usia 10 tahun ke atas yang tidak
(TPT) pernah/belum pernah terdaftar dan ti-
BPS mendefinisikan TPT seba- dak pernah/belum pernah aktif mengi-
gai besarnya angkatan kerja yang tidak kuti pendidikan, baik di suatu jenjang
bekerja/tidak mempunyai pekerjaan, pendidikan formal maupun non formal
mencakup angkatan kerja yang sedang (Paket A/B/C). Termasuk juga dalam
mencari pekerjaan, mempersiapkan u- variabel ini penduduk yang tamat/be-
saha, tidak mencari pekerjaan karena lum tamat taman kanak-kanak tetapi ti-
merasa tidak mungkin mendapatkan dak melanjutkan ke sekolah dasar.
pekerjaan, dan yang punya pekerjaan
tetapi belum mulai bekerja. Sementara

140
JIEP-Vol. 19, No 2, November 2019
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

Persentase Penduduk yang tidak bi- de regresi spasial. Tahapan yang dila-
sa Membaca dan Menulis kukan dalam analisis regresi spasial
Variabel ini didefinisikan sebagi yaitu:
suatu kondisi dimana seseorang tidak 1) Melakukan regresi pada variabel
mampu membaca dan menulis suatu dependen dan independen dengan
huruf (latin, arab, dan lainnya). Caku- metode regresi linear berganda
pan dalam variabel ini yaitu penduduk (OLS). Selanjutnya melakukan uji
yang telah berusia 10 tahun ke atas tan- asumsi klasik yang meliputi uji
pa membedakan status miskin atau ti- normalitas, uji homoskedastisitas,
dak miskin. dan uji non multikolinearitas.
Angka Melek Huruf Penduduk Mis- 2) Menentukan matriks penimbang
kin Usia 15-55 Tahun spasial.
Variabel ini didefinisikan seba- 3) Melakukan pengujian efek spasial
gai proporsi penduduk miskin usia 15- menggunakan Indeks Moran’s I
55 tahun yang dapat membaca dan me- dan. Local Indicator of Spatial A-
nulis kalimat sederhana dalam aksara ssociation (LISA).
tertentu, yaitu huruf latin, huruf arab, 4) Melakukan uji dependensi spasial
atau huruf lainnya. Perbedaan dengan untuk menentukan model spasial
variabel persentase penduduk yang tid- yang terbaik.
ak dapat membaca dan menulis yaitu 5) Melakukan estimasi model berda-
pada variabel ini hanya berfokus pada sarkan model regresi terbaik dan
penduduk miskin pada kelompok usia membuat model regresinya.
15-55 tahun.
4. ANALISIS DATA DAN PEMBA-
3. METODE PENELITIAN HASAN
Jenis dan Sumber Data Sebaran Tingkat Pengangguran Ter-
Data yang digunakan dalam pe- buka
nelitian ini yaitu data tingkat pengang- Provinsi Jawa Tengah terdiri dari
guran terbuka, rata-rata lama sekolah, 29 wilayah kabupaten dan 6 wilayah ko-
persentase penduduk yang tidak/belum ta administratif. Untuk mengetahui per-
pernah bersekolah, persentase pendu- sebaran tingkat pengangguran terbuka
duk yang tidak bisa baca tulis, dan ang- (TPT) di Jawa Tengah tahun 2018, di-
ka melek huruf penduduk miskin usia lakukan klasifikasi menggunakan natu-
15-55 tahun. Seluruh data bersumber ral breaks yang dibagi ke dalam empat
dari Badan Pusat Statistik dan dibeda- kategori. Semakin tinggi nilai TPT di
kan menurut kabupaten/kota di Jawa suatu wilayah ditunjukkan dengan gra-
Tengah tahun 2018. dasi warna yang semakin gelap.
Metode Analisis Berdasarkan Gambar 1, dapat di-
Metode analisis yang digunakan lihat adanya pengelompokan wilayah
dalam penelitian ini yaitu analisis des- dengan TPT yang tinggi (lebih dari atau
kriptif dan analisis inferensia. Analisis sama dengan 7,16 persen) yaitu terpusat
deksriptif digunakan untuk mengetahui di Jawa Tengah bagian barat, meliputi
persebaran masing-masing variabel pe- Kabupaten Cilacap, Kabupaten Brebes,
nelitian menurut kabupaten/kota. Hasil Kabupaten Tegal, Kota Tegal, dan Ka-
analisis deskriptif ditampilkan dalam bupaten Demak. Sementara pada wila-
peta tematik. Analisis inferensia dila- yah Jawa Tengah bagian timur dan te-
kukan untuk mengetahui pengaruh in- nggara cenderung memiliki tingkat pe-
dikator pendidikan terhadap tingkat pe- ngangguran terbuka yang rendah.
ngangguran terbuka kabupaten/kota di
Jawa Tengah tahun 2018 dengan meto-

141
JIEP-Vol. 19, No 2, November 2019
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

kategori rendah (kurang dari 4,12 per-


sen). Informasi dari peta menunjukkan
terdapat lima wilayah dengan persen-
tase penduduk yang tidak/belum pernah
sekolah relatif cukup tinggi (antara 6,81
sampai 11,97 persen) yaitu Kabupaten
Boyolali, Kabupaten Wonogiri, Kabu-
paten Karanganyar, Kabupaten Blora,
dan Kabupaten Brebes.

Gambar 1. Persebaran Tingkat Pengangguran


Terbuka Kabupaten/Kota di Jawa
Tengah, 2018
Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)

Sebaran Rata-rata Lama Sekolah


Gambar 2 menunjukkan perse-
baran rata-rata lama sekolah penduduk
di Jawa Tengah menurut kabupaten/ko-
ta. Dapat dilihat wilayah kota adminis-
tratif cenderung memiliki angka rata-ra- Gambar 2. Persebaran Rata-rata Lama Sekolah
Kabupaten/Kota di Jawa Tengah,
ta lama sekolah yang tinggi dibanding-
2018
kan wilayah kabupaten. Terdapat empat Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)
wilayah dengan angka rata-rata lama se-
kolah yang tinggi, meliputi Kota Sema-
rang, Kota Salatiga, Kota Magelang,
dan Kota Surakarta. Sementara 15 wila-
yah cenderung memiliki angka rata-rata
lama sekolah yang rendah (kurang dari
7,180 persen). Sebagian besar kabupa-
ten/kota dengan angka rata-rata lama se-
kolah yang rendah berada pada wilayah
Jawa Tengah bagian barat dan utara.
Hal ini berkebalikan dengan kecenderu-
ngan nilai TPT yang semakin tinggi jus-
tru mengelompok pada wilayah Jawa
Tengah bagian barat.
Sebaran Persentase Penduduk yang Gambar 3. Persebaran Persentase Penduduk
tidak/belum Pernah Sekolah yang tidak/belum Pernah Sekolah
Persebaran persentase penduduk Kabupaten/Kota di Jawa Tengah,
yang tidak/belum pernah sekolah di Ja- 2018
wa Tengah cenderung merata. Berda- Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)
sarkan klasifikasi natural breaks, hanya
Sebaran Persentase Penduduk yang
ada satu wilayah dengan kategori tinggi
tidak Dapat Membaca dan Menulis
(lebih besar atau sama dengan 11,97
Sebaran persentase penduduk
persen) yaitu Kabupaten Sragen. Se-
yang tidak memiliki kemampuan baca
mentara itu terdapat 15 wilayah dengan
tulis juga cenderung merata. Hanya ada

142
JIEP-Vol. 19, No 2, November 2019
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

dua wilayah dengan kategori tinggi (le- dan menulis kalimat sederhana dalam
bih besar atau sama dengan 10,76 per- aksara tertentu. Terdapat delapan wila-
sen), yaitu Kabupaten Blora dan Ka- yah dengan angka melek huruf tinggi
bupaten Sragen. Sementara itu terdapat (lebih dari atau sama dengan 99,12 per-
tujuh wilayah kabupaten/kota yang ber- sen). Dari delapan wilayah tersebut, em-
kategori rendah (kurang dari 4,34 per- pat diantaranya berada pada satu wila-
sen). yah yang berdekatan.
Analisis Regresi Spasial
Analisis tahap selanjutnya yaitu
melakukan analisis regresi spasial untuk
mengetahui variabel mana yang berpe-
ngaruh signifikan terhadap tingkat pe-
ngangguran terbuka di Jawa Tengah Ta-
hun 2018. Tahapan yang harus dilaku-
kan dalam melakukan analisis regresi
spasial yaitu uji asumsi klasik, penen-
tuan matriks penimbang spasial, pengu-
jian efek spasial, pengujian dependensi
spasial, dan estimasi model spasial.
Uji Kenormalan
Untuk menguji kenormalan dari
Gambar 4. Persebaran Persentase Penduduk error pada model regresi OLS, dilaku-
yang tidak Dapat Membaca dan kan uji Jarque-Bera. Dengan menggu-
Menulis Kabupaten/Kota di Jawa
Tengah, 2018 nakan bantuan software Geoda, dipero-
Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah) leh hasil pengujian seperti Gambar 6.
Tabel 1. Output Geoda Uji Kenormalan
Uji Nilai p-value Keputusan
(1) (2) (3) (4)
Jarque-Bera 1,3911 0,49879 gagal tolak Ho

Hasil pengujian diperoleh nilai p-


value sebesar 0,49879. Dengan demi-
kian keputusan yang diambil yaitu gagal
tolak Ho pada signifikansi alpha 10 per-
sen. Artinya, error pada model berdist-
ribusi normal.
Uji Homoskedastisitas
Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui kehomogenan varians error
Gambar 5. Persebaran Angka Melek Huruf Pen- dari model OLS. Uji yang dilakukan ya-
duduk Miskin Usia 15-55 Tahun Ka- itu Uji Breush-Pagan dengan bantuan
bupaten/Kota di Jawa Tengah, 2018
Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah) software Geoda.
Tabel 2. Output Geoda Uji Homoskedastisitas
Sebaran Angka Melek Huruf (AMH) Uji Nilai p-value Keputusan
Penduduk Miskin Usia 15-55 Tahun
(1) (2) (3) (4)
Berbeda dengan variabel present- Breush-Pagan 6,4139 0,17030 gagal tolak Ho
ase penduduk yang tidak dapat memba-
ca dan menulis, pada bagian ini terfokus
Hasil pengujian diperoleh nilai p-
pada penduduk miskin berusia 15 sam-
value sebesar 0,17030. Dengan demi-
pai 55 tahun yang tidak dapat membaca

143
JIEP-Vol. 19, No 2, November 2019
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

kian diperoleh keputusan gagal tolak Ho Hasil tersebut menunjukkan ada-


pada signifikansi alpha 10 persen. Hal nya autokorelasi spasial positif dan me-
ini menunjukkan bahwa varians error nggambarkan persebaran tingkat pe-
pada model bersifat homogen. ngangguran terbuka di Jawa Tengah ta-
Uji Nonmultikolinearitas hun 2018 cenderung mengelompok.
Pengujian ini dilakukan dalam pe- Wilayah dengan tingkat pengangguran
nelitian ini untuk mengetahui ada tidak- terbuka yang tinggi akan dikelilingi pu-
nya hubungan yang kuat antar variabel la oleh wilayah dengan tingkat pe-
independen. Terjadinya multikolineari- ngangguran terbuka yang tinggi pula.
tas salah satunya dilihat dengan melihat Selanjutnya dilakukan pengujian
nilai VIF pada masing-masing variabel autokorelasi lokal. Hal ini dimaksudkan
independen. Nilai VIF yang melebihi 10 untuk mengetahui wilayah mana yang
menandakan adanya indikasi multikoli- secara spesifik mempengaruhi autoko-
nearitas. relasi global. Jika dilihat gambaran Mo-
ran’s Scatterplot, akan terbentuk penge-
Tabel 3. Output SPSS Uji Nonmultikolinearitas lompokan wilayah berdasarkan tingkat
Variabel VIF
(1) (2) pengangguran terbuka menjadi empat
rls 2,258 kuadran. Kuadran I menggambarkan
tdksekolah 6,737 wilayah dengan TPT tinggi yang dike-
tdkbctls 9,794
amh15_55 1,571
lilingi wilayah dengan TPT tinggi pula,
seperti Kabupaten Brebes, Kabupaten
Berdasarkan Tabel 3, nilai VIF Cilacap, Kabupaten Pemalang, dan se-
yang diperoleh tidak ada yang melebihi bagainya. Kuadran II menggambarkan
10. Artinya tidak terjadi multikolineari- wilayah dengan TPT rendah yang dike-
tas pada seluruh variabel independen. lilingi wilayah dengan TPT yang tinggi
Dengan demikian seluruh asumsi klasik seperti Kabupaten Banyumas, Kabupa-
dalam model regresi dapat terpenuhi ten Banjarnegara, Kabupaten Batang,
dan dapat dilanjutkan pada tahapan be- dan sebagainya. Kuadran III menggam-
rikutnya. barkan wilayah dengan TPT rendah, di-
Matriks Penimbang dan Pengujian kelilingi oleh wilayah dengan TPT yang
Efek Spasial rendah pula, seperti Kabupaten Rem-
Matriks penimbang yang diguna- bang, Kabupaten Blora, Kabupaten Pati,
kan dalam penelitian ini yaitu queen dan sebagainya. Sedangkan kuadran IV
contiguity. Dasar pemilihan penimbang menggambarkan wilayah dengan TPT
ini dikarenakan seluruh wilayah kabu- tinggi yang dikelilingi oleh wilayah de-
paten/kota di Jawa Tengah saling ber- ngan TPT rendah, seperti Kabupaten
singgungan sisi satu sama lain, tidak ada Kendal, Kabupaten Demak, Kabupaten
yang terpisah lautan. Selanjutnya dila- Sragen, dan sebagainya. Secara lengkap
kukan pengujian autokorelasi global Moran’s Scatterplot tingkat pengang-
menggunakan global Moran’s I dengan guran terbuka di Jawa Tengah dapat di-
999 permutasi. Berdasarkan perhitung- lihat pada Gambar 6.
an Geoda, diperoleh Indeks Moran’s I Sementara jika dilihat dari gam-
sebesar 0,4971 dengan nilai pseudo p- baran Local Indicator of Spatial Associ-
value sebesar 0,001. ation (LISA), terjadi pemusatan wila-
yah dengan TPT yang tinggi yaitu pada
Tabel 4. Penghitungan Indeks Moran’s I Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyu-
Variabel I E(I) Pseudo p-value
mas, dan Kabupaten Kebumen, ditandai
(1) (2) (3) (4) dengan warna merah. Sedangkan Kabu-
tpt 0,4971 -0,0294 0,001
paten Pati, Kabupaten Demak, dan Kota
Salatiga menjadi pusat wilayah dengan

144
JIEP-Vol. 19, No 2, November 2019
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

TPT yang rendah, ditandai dengan war- itu model Spatial Autoregressive Model
na biru (Gambar 7). (SAR) lebih sesuai digunakan karena
terdapat ketergantungan spasial pada
variabel dependennya.
II I Tabel 5. Hasil Uji Dependensi Spasial
Uji Dependensi Spasial Nilai p-value

(1) (2) (3)


Moran’s I (error) 3,6758 0,00024’
Lagrange Multiplier (lag) 11,5036 0,00069’
Robust LM (lag) 4,0625 0,04335*
Lagrange Multiplier (error) 8,0966 0,00443’
Robust LM (error) 0,6554 0,41818
III IV
Lagrange Multiplier 12,1591 0,00229’
(SARMA)

Gambar 6. Moran’s Scatterplot Tingkat Penga- Estimasi Model Spasial


ngguran Terbuka Kabupaten/Kota di Setelah diketahui model terpilih,
Jawa Tengah, 2018
Sumber: output Geoda selanjutnya melakukan estimasi model
spasial. Hasil output Geoda yang diper-
oleh yaitu sebagai berikut:
Tabel 6. Hasil Estimasi Parameter Spatial
Autoregressive Model
Variabel Koefisien Std.error p-value

(1) (2) (3) (4)


Konstanta 37,0421 15,6644 0,0180*
ρ 0,57828 0,14773 0,0000*
rls -0,19611 0,25829 0,4477
tdksekola 0,40963 0,22675 0,0708*
h
tdkbctls -0,62424 0,25712 0,0152*
amh15_5 -0,32749 0,15573 0,0355*
5
*: signifikan pada alpha 10 persen

Berdasarkan pengujian parame-


Gambar 7. Local Indicator of Spatial Associa-
tion (LISA)TPT di Jawa Tengah,
ter pada Tabel 6, terdapat tiga variabel
2018 yang secara signifikan mempengaruhi
tingkat pengangguran terbuka yaitu
Uji Dependensi Spasial persentase penduduk yang tidak/belum
Selanjutnya dilakukan uji Lagra- bersekolah, persentase penduduk yang
nge Multiplier untuk mengetahui efek tidak bisa membaca dan menulis, dan
ketergantungan spasial. Berdasarkan angka melek huruf penduduk miskin
pengujian, diperoleh hasil bahwa ter- usia 15-55. Sedangkan variabel rata-
dapat autokorelasi spasial lag pada va- rata lama sekolah tidak cukup signify-
riabel dependen serta terjadi pula auto- kan mempengaruhi variabel dependen
korelasi spasial pada error. Keduanya dan harus dikeluarkan dari model. Se-
sama-sama signifikan pada alpha 0,05. telah itu dilakukan pengujian kembali
Untuk itu, dilakukan pengujian dengan menggunakan tiga variabel yang ber-
melihat nilai Robustnya (Anselin, 2005) pengaruh signifikan dan diperoleh hasil
dan diperoleh hasil bahwa Robust pada seperti pada Tabel 7.
lag model lebih signifikan. Oleh karena

145
JIEP-Vol. 19, No 2, November 2019
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

Tabel 7. Hasil Estimasi Parameter Spatial rang, sehingga untuk memperoleh pe-
Autoregressive Model pada Variabel yang kerjaan dibutuhkan pendidikan dan ke-
Signifikan
Variabel Koefisien Std.error p-value ahlian dari para pencari kerja. Dengan
kata lain, seseorang yang tidak pernah
(1) (2) (3) (4)
Konstanta 35,2226 15,5379 0,02340* pernah atau belum merasakan dunia
ρ 0,61942 0,13842 0,00000*
pendidikan di sekolah memiliki kesem-
tdksekola 0,34641 0,20498 0,09106*
patan memperoleh pekerjaan yang le-
h bih kecil dibandingkan mereka yang
tdkbctls -0,50591 0,199668 0,01128*
bersekolah. Hal ini didukung oleh pe-
amh15_5 -0,32966 0,155047 0,03349* nelitian Nurhayati (2016) yang menya-
5
*: signifikan pada alpha 10 persen takan bahwa faktor pendidikan dan
skill mempunyai pengaruh signifikan
Berdasarkan tabel 7 terlihat bah- terhadap pengangguran warga muslim
wa seluruh variabel independen signifi- di Desa Damarwulan, Jepara.
kan mempengaruhi variabel dependen Variabel ketidakmampuan baca
pada alpha 10 persen. Artinya dengan tulis juga berpengaruh secara signifi-
tingkat signifikansi 10 persen dapat di- kan terhadap tingkat pengangguran di
simpulkan bahwa persentase penduduk Jawa Tengah. Nilai koefisien -0,50591
yang tidak/belum bersekolah, persen- menunjukkan bahwa setiap peningka-
tase penduduk yang tidak bisa mem- tan persentase penduduk yang tidak da-
baca dan menulis, dan angka melek hu- pat membaca dan menulis sebesar satu
ruf penduduk miskin usia 15-55 tahun satuan akan mengakibatkan penurunan
berpengaruh signifikan terhadap ting- tingkat pengangguran terbuka sebesar
kat pengangguran terbuka di Jawa Te- 0,50591 persen dengan asumsi variabel
ngah tahun 2018. Persamaan Spatial lainnya bernilai konstan. Temuan hasil
Autoregressive Model yang terbentuk regresi pada variabel ini bertentangan
adalah sebagai berikut: dengan beberapa penelitian lain. Sese-
orang yang dapat membaca dan me-
̂ = 35,2226 + 0,61942𝑊𝑦 +
𝑌𝑖 nulis jika tidak diikuti dengan kemam-
0,34641𝑡𝑑𝑘𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ − puan dan keterampilan yang memadai,
0,50591𝑡𝑑𝑘𝑏𝑐𝑡𝑙𝑠 − tidak serta merta produktivitasnya me-
0,32966𝑎𝑚ℎ15_55 ningkat (Anggadini, 2015). Produkti-
vitas erat hubungannya dengan tingkat
Hasil pemodelan regresi spasial
pengangguran. Peningkatan produkti-
menunjukkan bahwa variabel persenta-
vitas akan meningkatkan output peker-
se penduduk yang tidak/belum pernah
jaan yang berdampak pada peningkatan
sekolah mempengaruhi variabel ting-
permintaan tenaga kerja (Zulhanafi,
kat pengangguran terbuka di Jawa Te-
Aimon, & Syofyan, 2013). Akibatnya
ngah. Nilai koefisien 0,34641 menun-
angka pengangguran akan turun sejalan
jukkan bahwa setiap peningkatan per-
dengan adanya permintaan tenaga ker-
sentase penduduk yang tidak/belum
ja. Apabila dikaitkan dengan penelitian
pernah sekolah sebesar satu satuan a-
ini seharusnya naiknya persentase pen-
kan mengakibatkan peningkatan ting-
duduk yang tidak dapat membaca dan
kat pengangguran terbuka di Jawa Te-
menulis akan meningkatkan pula ting-
ngah sebesar 0,34641 persen dengan a-
kat pengangguran terbuka di Jawa Te-
sumsi bahwa variabel lain bernilai kon-
ngah.
stan. Hal ini sejalan dengan penelitian
Variabel terakhir yang berpenga-
Suprayitno, Darsyah, & Rahayu (2017)
ruh terhadap tingkat pengangguran ter-
yang menunjukkan pendidikan seorang
buka di Jawa Tengah yaitu angka me-
pekerja sangat berpengaruh terhadap
lek huruf penduduk miskin usia 15-55
jumlah pengangguran di Kota Sema-

146
JIEP-Vol. 19, No 2, November 2019
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

tahun. Nilai koefisien sebesar -0,32966 tidak bisa baca tulis dan peningkatan
menunjukkan bahwa setiap peningka- angka melek huruf penduduk miskin
tan angka melek huruf penduduk mis- usia 15-55 tahun akan mengakibatkan
kin usia 15-55 tahun sebesar satu satu- penurunan tingkat pengangguran ter-
an akan menurunkan tingkat pengang- buka di Jawa Tengah tahun 2018.
guran terbuka sebesar 0,32966 persen Temuan penelitian ini dapat
dengan asumsi variabel lainnya berni- menjadi masukan bagi pemerintah un-
lai konstan. Hal ini sejalan dengan pe- tuk memfokuskan penanganan masalah
nelitian oleh (Tantri & Ratnasari, 2016) pengangguran pada wilayah Jawa Te-
yang menemukan hasil bahwa pening- ngah bagian barat, karena menjadi pu-
katan satu poin angka melek huruf akan sat wilayah dengan tingkat penganggu-
menurunkan TPT di Indonesia sebesar ran yang tinggi. Selain itu harus dilaku-
0,046 persen. kan upaya dalam rangka menekan jum-
Selain itu variabel ρ juga menun- lah penduduk yang tidak/belum pernah
jukkan adanya pengaruh terhadap vari- bersekolah agar angka pengangguran
abel dependen. Nilai koefisien ρ sebesar terbuka juga dapat diturunkan terutama
0,61942 artinya apabila suatu wilayah di wilayah Kabupaten Sragen dan se-
dikelilingi oleh wilayah lain sebanyak kitarnya.
m, maka pengaruh masing-masing wila- Perlu dilakukan penelitian lanju-
yah yang mengelilinginya dapat diukur tan untuk melihat lebih jauh mengapa
sebesar 0,61942 dikali rata-rata nilai va- variabel peningkatan persentase pen-
riabel dependen di sekitarnya. Peneliti- duduk yang tidak dapat membaca dan
an oleh Astuti, Yasin, & Sugito (2013) menulis justru malah menurunkan ting-
juga menunjukkan hal serupa. Dalam kat pengangguran terbuka di Jawa Te-
penelitian untuk pemodelan angka par- ngah. Penambahan variabel lain yang
tisipasi murni jenjang pendidikan SMA lebih kompleks pada penelitian selan-
sederajat di Jawa Tengah ditemukan jutnya sangat disarankan untuk me-
adanya pengaruh dari masing-masing nyempurnakan penelitian ini.
wilayah yang mengelilinginya sebesar
0,4854. DAFTAR PUSTAKA

5. KESIMPULAN, IMPLIKASI, Anggadini, F. (2015). Analisis


SARAN, DAN BATASAN Pengaruh Angka Harapan Hidup,
Berdasarkan hasil analisis, temu- Angka Melek Huruf, Tingkat
an penting yang diperoleh dari pene- Pengangguran Terbuka, dan
litian ini adalah adanya pengelompok- Pendapatan Domestik Regional
kan wilayah berdasarkan tingkat pe- Bruto Per Kapita terhadap
ngangguran terbuka di Jawa Tengah. Kemiskinan pada
Pemusatan wilayah dengan tingkat pe- Kabupaten/Kota di Provinsi
ngangguran terbuka yang tinggi berada Sulawesi Tengah Tahun 2010-
di Jawa Tengah bagian barat yang me- 2013. E-Jurnal Katalogis, 3(7),
liputi Kabupaten Cilacap, Kabupaten 40–49.
Banyumas, dan Kabupaten Kebumen. Anselin, L. (2005). Exploring Spatial
Hasil estimasi model memberi- Data with geode: A Workbook.
kan kesimpulan bahwa terjadinya pe- California: Center for Spatially
ningkatan persentase penduduk yang Integrated Social Science.
tidak/belum pernah bersekolah akan Astuti, R. D. K., Yasin, H., & Sugito,
mengakibatkan peningkatan tingkat S. (2013). Aplikasi Model Regresi
pengangguran terbuka. Sementara itu, Spasial untuk Pemodelan Angka
peningkatan persentase penduduk yang Partisipasi Murni Jenjang

147
JIEP-Vol. 19, No 2, November 2019
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

Pendidikan SMA Sederajat di Jumlah Pengangguran di Kota


Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Semarang. Jurnal Lembaga
Gaussian, 2(4), 375–384. Penelitian Dan Pengabdian
Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Masyarakat Universitas
Sosial dan Kependudukan Muhammadiyah Semarang, 235–
Provinsi Jawa Tengah Tahun 240.
2018. Semarang: Badan Pusat Syaadah, L., & Listyani, E. (2016).
Statistik Provinsi Jawa Tengah. Spatial Autoregressive Model dan
Nurhayati. (2016). Pengaruh Tingkat Matriks Pembobot Spasial Rook
Pendidikan dan Skill Terhadap Contiguity untuk Pemodelan Gini
Jumlah Pengangguran: Studi Ratio di Indonesia Tahun 2014.
Kasus Warga Muslim di Desa Universitas Negeri Yogyakarta.
Damarwulan Kabupaten Jepara. Tantri, E., & Ratnasari, V. (2016).
UIN Walisongo. Pengaruh Indikator
Pitartono, R., & Hayati, B. (2012). Kependudukan terhadap Tingkat
Analisis Tingkat Pengangguran di Pengangguran Terbuka di
Jawa Tengah Tahun 1997-2010. Indonesia dengan Pendekatan
Diponegoro Journal of Regresi Panel. Jurnal Sains Dan
Economics, 1(1), 1–10. Seni ITS, 5(2), 223–228.
Prasanti, T. A., Wuryandari, T., & Utama, S. S., Suparti, S., &
Rusgiyono, A. (2015). Aplikasi Rahmawati, R. (2015).
Regresi Data Panel untuk Permodelan Tingkat
Pemodelan Tingkat Pengangguran Terbuka di Jawa
Pengangguran Terbuka Tengah Menggunakan Regresi
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Spline. Jurnal Gaussian, 4(1),
Tengah. Jurnal Gaussian, 4(3), 113–122.
687–396. Waluya, B. (2009). Peningkatan
Probosiwi, R. (2016). Pengangguran Kualitas Sumber Daya Manusia
dan Pengaruhnya terhadap Berbasis Masyarakat untuk
Tingkat Kemiskinan. Jurnal Mengatasi Masalah
Penelitian Kesejahteraan Sosial, Pengangguran. Jurnal Geografi
15(2), 89–100. UPI, 9(1).
Sukirno, S. (2004). Ekonomi Zulhanafi, Aimon, H., & Syofyan, E.
Pembangunan Proses, Masalah, (2013). Analisis Faktor-faktor
dan Dasar Kebijakan yang Mempengaruhi
Pembangunan. Jakarta: UI Press. Produktivitas dan Tingkat
Suprayitno, I. J., Darsyah, M. Y., & Pengangguran di Indonesia.
Rahayu, U. S. (2017). Pengaruh Jurnal Kajian Ekonomi, 2(3), 85–
Tingkat Pendidikan terhadap 109.

148

Anda mungkin juga menyukai