Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
Galuh Wening Kusuma (1904019)
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KLATEN
2021
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI
MINYAK ATSIRI RIMPANG JAHE / HERBAL SEREH
I. TUJUAN
Mahasiswa mampu melakukan Isolasi dan Identifikasi minyak Atsiri Rimpang
Jahe dan Herbal Sereh.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada umumnya minyak Atsiri mempunyai titik didih jauh lebih rendah dari air,
sehingga dapat dipisahkan dengan distilasi air. Pada prinsipnya minyak Atsiri
akan menguap duluan dan akan mengembun karena adanya pendinginan. Suhu
selama proses distilasi diusahakan dibawah 100 0 C, agar air tidak ikut
menguap. Minyak Atsiri sebagai cairan opaque, ban khas aromatis, rasa
tergantung dari beberapa kompone minyak atsirinya, umunya tidak berasa.
Tanaman jahe yang nama ilmiahnya Zingeber officinale Rosc, telah lama
dikenal dan tumbuh baik di negara kita. Jahe merupakan salah satu rempah-
rempah penting yang rimpangnya sangat luas dipakai. Jahe atau Zingiber
officinale tergolong tanaman herba, tegak, dapat mencapai ketinggian 30-60 cm
dan dapat berumur tahunan. Batangnya berupa batang semu yang tersusun dari
helaian daun yang pipih memanjang dengan ujung lancip, bunganya terdiri dari
tandan bunga yang berbentuk kerucut dengan kelopak berwarna putih
kekuningan. Akarnya sering disebut rimpang jahe berbau harum dan berasa
pedas. Rimpang bercabang tak tertaur, berserat kasar, menjalar mendatar.
Bagian dalam berwarna kuning pucat (Matondang, 2005). Sifat khas jahe
disebabkan karena adanya minyak atsiri dan oleoresin jahe. Kandungan minyak
atsiri dalam jahe kering sekitar 1-3%. Komponen utama minyak atsiri jahe yang
menyebabkan bau harum adalah zingiberen dan zingiberol (Wijayakusuma,
2000). Komponen utama minyak atsiri jahe terdiri atas gingerol dan zingiberen,
shagaol, minyak atsiri dan resin. Pemberi rasa pedas dalam jahe yang utama
adalah zingerol pada umumnya jahe dipakai sebagai pencampur beberapa jenis
obat yaitu sebagai obet batuk, mengubati luka luar dan dalam, melawan gatal
(umbinya ditumbuk halus), untuk mengobati gigitan ular, dan candy/permen.
Secara umum, sereh (Cymbogon nardus (L) Rendle) dibagi menjadi dua
jenis, yaitu sereh dapur (lemon grass) dan sereh wangi (sitronella). Keduanya
memiliki aroma yang berbeda. Minyak sereh yang selama ini dikenal di
Indonesia merupakan minyak sereh wangi (citronella oil) yang bianya terdapat
dalam komposisi minyak tawon dan minyak gandapura. Sereh wangi sebagai
tanaman obat tradisional yang daunnya sebagai obat masuk angin, penambah
nafsu makan, pengobatan pasca melahirkan, penurun panas dan pereda kejang
(Wibisono, 2011).
Minyak sereh wangi telah dikembangkan di Indonesia dan minyak atsirinya
sudah diproduksi secara komersial dan termasuk komoditas ekspor. Sedangkan
minyak sereh dapur (lemongrass oil) belum pernah diusahakan secara
komersial. Dari segi komposisi kimianya, keduanya memiliki komponen utama
yang berebeda. Sereh wangi kandungan utamanya adalah citronella, sedangkan
sereh dapur adalah sitral.
III. Bahan dan Alat
Bahan :
1. Rimpang jahe 6. Heksana
2. Daun sereh 7. Etil Asetat
3. Sitral PK 8. Butanol
4. Geraniol PK 9. Asam asetat
5. Aquadest 10. Silika Gel GF 254
Alat :
1. Seperangkat alat distilasi minyak 5. Kapiler
atsiri 6. Lampu UV 254 nm
2. Seperangkat alat KLT 7. Corong pisah
3. Erlenmeyer 8. Pipet tetes
4. Alat gelas
IV. Cara Kerja :
Masukan 200 gram simplisia segar jahe / daun sereh dalam labu alas bulat 1
liter + 300 ml aquadest, distilasi selama 4 jam dengan suhu < 100 0 C
Hasil destilasi yang masih tercampur air, pisahkan dengan corong pisah
V. Evaluasi
1. Organoleptik :
a. Makroskopis :
- Bentuk :
- Warna :
- Rasa :
- Bau :
b. Mikroskopis :
Σ (ekstrak / kristal
c. Rendemen = × 100 %
Σ simplisia
d. KLT
Fase diam : Silica gel GF 254
Fase gerak (jahe) : Heksana : Etil Asetat (7 : 3)
Standart (jahe) : Sitral
Fase gerak (sereh) : Butanol : Air : Asam Asetat (70 : 15 : 15)
Standart (sereh) : Geraniol
Totolan : Sample, standart 2-3 totol
Deteksi : UV 254 nm
DAFTAR PUSTAKA