Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PRAKTEK KERJA PROFESI (PKP) APOTEKER

DI RSUD WANGAYA

ANESTESI

Oleh:
Sari Mynarti (1008515024)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER


JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2011
No Nama Obat Jenis Anestesi Indikasi Mekanisme Kerja Perhatian
1. Propofol Anestesi general Propofol digunakan untuk Mula kerja dan waktu pemulihan Penggunaan propofol harus
menginduksi dan propofol cepat. Profopol diperhatikan pada pasien
mempertahankan anastesi dan menghambat transmisi neuron hipovolemia, epilepsy, gangguan
juga berfungsi sebagai yangdihantarkan oleh GABA. metabolism lipid, dan geriatri
antiemetic. Obat ini juga Propofol adalah obat anestesi umum (Martindale, 2007).
memperpanjang sedasi pada yangbekerja cepat yang efek kerjanya
pasien dalam kondisi dicapai dalam waktu 30 detik
gawatdarurat. (Katzung, 2002).

2. Midazolam Anestesi general Midazolam digunakan pada taraf Mekanisme kerja dari midazolam Pada pasien geriatric dengan
induksi dan untuk memelihara adalah mempotensiasi perubahan organik otak atau
anestesi. Obat ini menginduksi neurotransmiter GABA-nergik pada gangguan fungsi jantung dan
tidur jangka pendek untuk semua tingkat neuroaksis yang pernafasan, dosis harus
premedikasi, induksi dan mencakup medula spinalis, ditentukan secara hati-hati.
pemeliharaan anestesi. hipotalamus, hipokampus,
substanstia nigra, korteks serebeli
dan korteks serebri sehingga
meningkatkan efisiensi inhibisi
sinaptik GABA-ergik dan
menyebabkan penurunan kecepatan
pencetusan neuron yang kritis di
berbagai regio otak.

3. Sevoflurane Anestesi general Sevoflurane merupakan anestesi Obat ini menekan dan Perhatian pada pasien yang
inhalasi yang digunakan sebagai membangkitkan aktivitas neuron mengalami gangguan pada
induksi dan pemeliharaan berbagai area di dalam otak. korteks adrenal, pasien dengan
anestesi umum. Anestesi inhalasi jarang digunakan penyakit kronis sepertio diabetes,
sendiri, umumnya dikombinasikan hipertensi, gangguan fungsi
dengan anestesi intravena atau jantung, pernapasan, ginjal dan
disebut dengan balance anestesi. hati, serta pada geriatric dan
obesitas.
4. Lidokain Anestesi blok Lidokain digunakan untuk Lidokain merupakan anestesi local Penggunaan lidokain sangat
merintangi secara reversible yang bekerja cepat dan bertahan lama dihindari pada pasien
penerusan impuls-impuls saraf (Mustchler, 1999). hipovolemia. Perhatian pada
ke system saraf pusat sehingga Lidokain bekerja dengan cara pasien gagal jantung, bradikardi,
menghilangkan rasa nyeri. menghambat transmisi impuls saraf atau depresi pernapasan
pada seluruh komponen serabut (Martindale, 2009).
saraf, termasuk serabut otonom.
Letak saraf ulna pada ulkus ulnaris
membuatnya mudah untuk dilakukan
blokade saraf. Blokade pada sistem
simpatis saraf ulna, menghasilkan
vasodilatasi pembuluh darahsehingga
berdampak pada perfusi jaringan dan
daerah persarafan yang berbeda pada
jari ke IV dan ke V juga diharapkan
akan memberikan peningkatan
indeks perfusi yang berbeda pula
(Anastasia, 2008).
5. Bucain Anestesi blok Obat ini diindikasikan untuk Bupivacain merupakan anestesi local Penggunaan bupivacain pada ibu
(Bupivacaine anestesi spinal, operasi urologi yang memiliki mula kerja yang lama hamil perlu diperhatikan.
hydrochloride dan operasi abdominal. Obat ini serta lama kerja yang panjang
) juga cocok untuk analgesia (Katzung, 2002).
epidural yang terus menerus Obat ini digunakan secara local dan
pada proses melahirkan. menghambat impuls konduksi saraf
sensorik dari perifer ke SSP. Obat ini
menghambat saluran natrium
membrane saraf (Anonim 2, 2000).
Daftar Pustaka

Anastasia Maria A. I. 2008. Pengaruh Anestesi Blok Perifer Saraf Ulna Dengan Lidokain 2%
Terhadap Aktivitas Otonom (artikel). Semarang : Universitas Diponegoro

Anonim 1. 1995. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Anonim 2. 2000. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan

Anonim 3. 2007. Martindale: The Complete Drug Reference . e-book series

Katzung, B.G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Penerbit Salemba

Mustchler. 1999. Dinamika Obat. Yogyakarta : UGM Press

Tjay, T. H. dan K. Rahardja. 2008.Obat-Obat Penting. Edisi Keenam. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai