Anda di halaman 1dari 5

RESUME MATERI SIKLUS SEL

Disusun Oleh:
Shafwah Zylvi Azkiannissa
150510200088
I. Pengertian Siklus Sel
Siklus sel merupakan program sel untuk perkembangan (proliferasi) dan pertumbuhan. Siklus
ini diregulasi oleh beberapa protein yang memegang peran penting dalam menentukan waktu dan
urutan yang tepat dari berbagai kejadian yang melibatkan perbaikan kromosom, duplikasi, dan
separasi. Berdasarkan aktivitas selularnya, siklus sel dibagi menjadi dua tahap yaitu: interfase (I)
dan mitotik (M). interfase terdiri dari 4 tahap, yaitu G1, G0, sintesis, dan G2. Sedangkan tahap M
terdiri dari proses mitosis dan sitokinesis. Sebagian besar siklus sel berada di interfase.
II. Fungsi Siklus Sel
Siklus sel memiliki pengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup. Fungsi utama siklus sel yaitu menduplikasi secara akurat jumlah yang sangat besar DNA
dalam kromosom dan kemudian memisahkan salinannya, tepatnya menjadi dua secara genetik
sel anak yang identik. Siklus sel juga berfungsi untuk menggantikan sel yang rusak/mati dalam
proses pembelahan agar menghasilkan sel anak yang sempurna.
Terdapat beberapa protein yang berperan dalam mengontrol siklus sel antara lain cyclin, cyclin-
dependent kinase (CDK), CDK inhibitor dan gen supresor tumor (Rb dan p53).
III. Siklus Sel dan Diferensiasi
Diferensiasi atau pembelahan merupakan cara sel untuk memperbanyak diri. Pada
umumnya, sel yang telah mengalami diferensiasi tidak dapat membelah lagi. Namun, pada
keadaan patologis atau dalam proses penyembuhan, sel tersebut mampu membelah kembali
dengan cara memasuki siklus sel.
a. Fase-fase Pada Siklus Sel
Siklus sel dibagi menjadi 2 peristiwa besar, yaitu interfase dan mitosis. Interfase
merupakan fase terlama dalam pembelahan sel. Ini dikarenakan interfase adalah proses
persiapan dan penimbunan energi oleh sel untuk melakukan pembelahan. Tahap interfase
terbagi menjadi tiga, di antaranya:
1) Fase G1 (first gap)
G1 merupakan fase pertumbuhan dan perkembangan sel. Pada fase ini, terjadi
pembentukan makromolekul yang penting untuk dimulainya duplikasi DNA.
Terdapat juga restriction point (R) dan checkpoint pada akhir G1 yang merupakan
titik penting pada regulasi siklus sel.
2) Fase S (sintesis DNA)
Pada fase ini, sel mensintesis dan mereplikasi DNA-nya sehingga memiliki dua set
lengkap DNA.
3) Fase G2 (second gap)
Fase ini merupakan tahap akhir dari sintesis DNA. Pada fase ini, DNA harus
dipastikan sudah tereplikasi dan sel mengalami pertumuhan dan sintesis protein.
Kemudian, proses pembelahan dilanjutkan dengan fase M (mitosis dan sitokinesis).
Mitosis berlangsung dengan melewati 4 peristiwa yaitu profase, metafase, anafase, dan
telofase.
b. Regulasi Siklus Sel
Sel memiliki mekanisme kontrol, yaitu pada checkpoint. Terdapat 3 tempat untuk
mengatur siklus sel (checkpoint), yaitu:
1. Restriction Point (akhir fase G1)
Sel tidak dapat menyelesaikan fase G1 apabila tidak memiliki nutrisi yang cukup.
Dan jika ada kesalahan DNA, siklus sel akan tertahan pada fase G1 dan tidak dapat
memasuki fase S.
2. Mitosis dimulai pada permulaan fase M. sel tidak dapat melakukan titik ini bila ada
kerusakan atau kesalahan DNA.
3. Selesainya mitosis terdapat di akhir fase M.
Kerusakan DNA dapat diketahui oleh checkpoint karena adanya 3 komponen utama,
yaitu: sensor kerusakan, signal transduksi dan efektor.
c. Cyclin
Kemampuan sel untuk memulai siklis sel tergantung dari adanya protein cyclin dan cyclin-
dependent kinase (CDKs). Cyclin mengontrol siklus sel dengan mengatur cyclin dependent
kinases (CDKs).
CDKs yang aktif akan menstimulasi siklus sel terus menerus dengan memfosforilasi protein
spesifik dalam sel yang diperlukan untuk transisi ke tahap yang selanjutnya. Contohnya ialah
perpindahan fase G1 menjadi S diinisiasi oleh fosforilasi Rb protein oleh CDKs.
Aktivitas cyclin juga dipengaruhi oleh beberapa jalur extracellular signalling yang
memfasilitasi koordinasi pembelahan sel pada organism multiselular.
IV. Siklus Sel pada Tumbuhan
a. Fase G1 dimulai melalui fosforilasi protein RBR oleh CDKA, yaitu diaktifkan
dengan pengikatan tipe-D cyclins (CYCD).

b. Protein KRP dapat mengikat kedua CYCD dan subunit CDKA dan menghambat
aktivitas kinase kompleks. Sebuah tipe cyclins berasosiasi dengan CDKA.

c. . CDKB khusus mitosis (dari dua jenis CDKB1 dan CDKB2) bersama dengan tipe
B.cyclins (CYCB) diperlukan untuk mitosis.

d. Protein KRP dapat difosforilasi dan dinonaktifkan oleh aktivitas CDKB kinase,
lalu meningkatkan tingkat aktivitas CDK dalam mitosis (Boudolf et al., 2004)
V. Respon Kerusakan DNA pada Tumbuhan
a. Jika terjadi kerusakan parah: menghilangkan sel dengan DNA yang tidak dapat
diperbaiki lagi. Sinyal proliferasi abnormal menyebabkan siklus sel terhenti atau
apoptosis
b. Jika terjadi kerusaan tidak terlalu parah, perkembangan siklus sel ditunda, hal ini
dilakukan untuk memperbaiki kerusakan pada sel.

Siklus sel tumbuhan sebagian besar diatur oleh hormon tumbuhan, lingkungan dan
faktor biologis atau tidak hidup. Auksin, sitokinin, dan giberelin memainkan efek
stimulasi. Asam absisat Ethylene dan jasmonate berperan dalam menghambat
perkembangan siklus sel. Kontrol siklus sel meristem melalui sinyal endogen dan
eksogen. Tumbuhan selalu mengamati kondisi lingkungan dan beradaptasi dengan
lingkungan. Berkembang melalui pembelahan sel dan laju diferensiasi meristem
berbeda. Meristem pada tumbuhan dapat merasakan sinyal eksternal, yang akan
berdampak. Ekspresi gen menyeimbangkan tingkat proliferasi dan diferensiasi sel.
Daftar Pustaka
Inagaki S, Umeda M. Cell-cycle control and plant development. Int Rev Cell Mol Biol.
2011;291:227-61. doi: 10.1016/B978-0-12-386035-4.00007-0. PMID: 22017978.
Murti, H., dkk. 2007. Regulasi Siklus Sel: Kunci Sukses Somatic Cell Nuclear Transfer. CDK
vol.34 no.6/159.

Anda mungkin juga menyukai