1
c. Fleksikan lutut klien untuk merilekskan otot abdomen
d. Tempatkan satu atau dua tangan pada abdomen, tepat di bawah
tulang iga
e. Tarik nafas dalam melalui hidung, jaga mulut tetap tertutup.
Hitung sampai 3 selama inspirasi
f. Konsentrasi dan rasakan gerakan naiknya abdomen sejauh
mungkin, tetap dalam kondisi rileks dan cegah lengkung pada
punggung. Jika ada kesulitan menaikkan abdomen, ambil napas
dengan cepat, lalu napas kuat lewat hidung
g. Hembuskan udara lewat bibir, seperti meniup atau ekspirasi
secara perlahan dan kuat sehingga terbentuk suara hembusan
tanpa mengembungkan pipi.
h. Konsentrasi dan rasakan turunnya abdomen dan kontraksi otot
abdomen ketika ekspirasi. Hitung sampai 4 selama ekspirasi
i. Ulangi langkah-langkah 5 dan 7 sebanyak 10 sampai 20 kali.
Amati terhadap adanya pusing, sesak napas, atau masalah-
masalah pernapasan lainnya
j. Gunakan latihan ini setiap kali merasakan napas pendek dan
tingkatkan secara bertahap selama 5-10 menit, 4 kali sehari.
Latihan dilakukan dalam posisi duduk tegap atau posisi
ternyaman klien.
k. Cuci tangan
2
d. Tarik nafas dalam melalui hidung secara perlahan-lahan selama
4 detik sampai dada dan abdomen terasa terangkat maksimal,
jaga mulut tetap tertutup selama menarik nafas
e. Tahan nafas selama 3 detik
f. Hembuskan dan keluarkan nafas secara perlahan-lahan melalui
mulut selama 4 detik
g. Lakukan secara berulang dalam 5 siklus selama 15 menit
dengan periode istirahat 2 menit (1 siklus adalah 1 kali proses
mulai dari tarik nafas, tahan dan hembuskan).
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi hasil kegiatan
b. Lakukan kontrak untuk kegistsn selanjutnya
c. Akhiri kegiatan dengan baik
d. Cuci tangan
5. Dokumentasi
a. Hasil tindakan dan respon pasien dicatat dengan jelas dan
ringkas
b. Paraf dan nama jelas ditulis
3
PENGHISAPAN LENDIR (SUCTION)
Pengertian Penghisapan lendir (suction) merupakan Tindakan keperawatan
memasukkan kateter penghisap ke dalam mulut/hidung dengan tujuan
untuk mengeluarkan secret
Tujuan 1. Membersihkan jalan nafas
2. Memenuhi kebutuhan oksigenasi
Indikasi 1. Pasien tidak sadar
2. Pasien yang tidak dapat mengeluarkan lendir sendiri
Alat dan bahan 1. Alat penghisap lendir dengan botol berisi larutan desinfektan
2. Kateter penghisap lender
3. Cucing (iodine cup)
4. Pinset steril
5. Sarung tangan steril
6. Sarung tangan bersih
7. Masker
8. Larutan aquades atau NaCl 0,9%
9. Larutan desinfektan
10. Spatel lidah (jika diperlukan)
11. Kasa steril secukupnya
12. Tisu
Persiapan 1. Persiapan lingkungann: data biografi pasien
Perawat 2. Bicarakan keinginan pasien, kekhawatirannya, dan ketakutannya
dengan cara yang simpatik dan teliti
Prosedur Kerja 1. Salam pada pasien
2. Jelaskan maksud dan tujuan tentang prosedur yang akan
dilakukan
3. Cuci tangan lalu pakai sarung tangan bersih
4. Tuangkan NaCl 0,9% atau Aquades ke dalam cucing
5. Tempatkan pasien pada posisi terlentang dengan kepala miring
kea rah perawat
6. Lepas sarung tangan lalu ganti dengan sarung tangan (tangan
dominan memakai sarung tangan steril dan yang non dominan
memakai sarung tangan non steril)
4
7. Hubungkan kateter penghisap dengan selang alat penghisap
(kateter penghisap di pegang dengan tangan dominan)
8. Nyalakan mesin penghisap
9. Lakukan penghisapan lendir, sebelumnya masukan kateter
penghisap ke dalam cucing yang bersisi NaCl 0,9% atau Aquades
untuk mempertahankan tingkat kesterilan (asepsis)
10. Masukan kateter penghisap kedalam organ yang akan dilakukan
penghispan (hidung atau mulut) dalam keadaan tidak menghisap
11. Gunakan alat penghisap dengan tekanan 110-150 mmHg untuk
dewasa, 95-110 mmHg untuk anak-anak dan 50-95 mmHg untuk
bayi
12. Tarik dengan memutar kateter penghisap tidak lebih dari 15 detik
13. Bilas kateter dengan aquades atau NaCl 0,9%
14. Minta pasien untuk nafas dalam dan batuk. Apabila pasien
mengalami distress pernafasan, biarkan istirahat 20-30 detik
sebelum melakukan penghisapan berikutnya
15. Rapikan keadaan pasien
16. Bereskan peralatan dan kembalikan pada tempat semula
17. Sampaikan pada pasien bahwa tindakan sudah selesai dilakukan
18. Ucapkan salam
19. Lepaskan sarung tangan
20. Cuci tangan
Dokumentasi 1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.
2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan
prosedur.
3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.
4. Mencatat sputum / sekret dan karakteristiknya (jumlah,
konsistensi, dan warnanya).
Sikap 1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
5
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privasi pasien
6
KOMPRESI BIMANUAL
7
11. Tambahkan oksitosin 20 iu ke dalam 500 ml cairan infus dan
berikan dalam 10 menit
12. Lanjutkan dengan kecepatan pemberian cairan infus 500 ml/jam,
kemudian 125ml/jam
13. Suntikan ergometrin 0.2 mg IM, bila belum diberikan
14. Lanjutkan dengan tindakan kompresi bimanual eksterna
8
REFERENSI
Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. (2013).
Poltekkes Kemenkes Denpasar. (2018). Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Poltekkes Kemenkes Malang. (2015). Standar Operasional Prosedur Melakukan Penghisapan
Lendir dari Mulut Hidung dan Trakheostomi.
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. (2011). Standar Operasional Prosedur Teknik Relaksasi
Nafas Dalam.
Rizkita. (2018). Checklist Memberikan Teknik Relaksasi Nafas Dalam.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali. (2012). Suction. Pendidikan Keperawatan
Universitas Muhamadiyah Malang (2018). Konsep Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Teknik
Relaksasi Benson
Yaysan Bina Pustaka Suwarno Prawiharjo. (2002). Panduang Praktik Pelayanan Kesehatan
Naternal Neonatal