Anda di halaman 1dari 1

NAMA : ARIF RIYATMOKO RINGKASAN PP NO.

22 TAHUN 2020 PASAL 1 SD


PASAL 45
NIM : 180523630103

Pasal 1 dan Pasal 2 memaparkan Pengertian mengenai istilah-istilah dalam dunia konstruksi. dan pasal 2 yaitu
mengenai ruang lingkup peraturan pemerintah.
Pasal 3 dan Pasal 4 memaparkan tanggung jawab pemerintah pusat dalam konstruksi. dan pasal 4 menyebutkan bahwa
Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dalam melaksanakan kewenangan sesuai dengan tanggung jawabnya
dapat melibatkan Masyarakat Jasa Konstruksi.
Pasal 5 Menjelaskan bahwa Pelibatan Masyarakat Jasa Konstruksi dalam penyelenggaraan kewenangan Pemerintah
Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dilakukan dengan mengikutsertakan Masyarakat Jasa Konstruksi untuk
menjalankan sebagian kewenangannya.
Pasal 6 dan Pasal 7 Memaparkan tentang penyelenggaraan sebagian kewenangan Pemerintah Pusat yang
mengikutsertakan Masyarakat Jasa Konstruksi. dan pasal 7 menjelaskan tentang kewenangan Pemerintah Pusat.
Pasal 8 dan Pasal 9 Memaparkan tentang Kewenangan Pemerintah Daerah provinsi pada sub-urusan Jasa Konstruksi.
dan pasal 9 tentang Kewenangan Pemerintah Daerah kabupaten/kota pada sub-urusan Jasa Konstruksi.
Pasal 10, Pasal 11 dan Pasal 12 Memaparkan t entang Kewenangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat. Pasal
11 menjelaskan tentang struktur usaha Jasa Konstruksi. dan pasal 12 menjelaskan tentang jenis usaha Jasa Konstruksi.
Pasal 13 dan Pasal 14 memaparkan tentang sifat usaha Jasa Konstruksi dan Pasal 14 tentang Sifat usaha jasa
Konsultansi Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13.
Pasal 15 dan Pasal 16 Menjelaskan tentang sifat usaha Pekedaan Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
huruf b yaitu umum dan spesialis dan Pasal 16 menjelaskan tentang klasifikasi usaha jasa konstruksi.
Pasal 17, Pasal 18 dan Pasal 19 Menjelaskan tentang klasifikasi usaha jasa Konsultansi Konstruksi, pasal 18
Menjelaskan tentang klasifikasi usaha Pekerjaan Konstruksi dan pasal 19 Menjelaskan tentang klasifikasi usaha
Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi. Pasal 20: Menjelaskan tentang ketentuan lebih lanjut mengenai subklasifikasi dan
kriteria subklasifikasi.
Pasal 21dan Pasal 22 Menjelaskan tentang Layanan Usaha Jasa Konstruksi. dan pasal 22 menjelaskan tentang Layanan
Usaha jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifat umum dan spesialis.
Pasal 23 dan Pasal 24 memaparkan tentang perubahan atas Klasifikasi dan Layanan Usaha Jasa Konstruksi. dan
memaparkan tentang Usaha Rantai Pasok Sumber Daya Konstruksi.
Pasal 25, Pasal 26 dan Pasal 27 memaparkan tentang Sumber daya Konstruksi dan Pasal 26 memaparkan sumber daya
material dan peralatan Konstruksi. Pasal 27 memaparkan tentang sumber daya teknologi Konstruksi.
Pasal 28 dan Pasal 29 memaparkan tentang sumber daya manusia, tenaga kerja Konstruksi, dan ketentuan lebih lanjut
mengenai penyetaraan. dan Pasal 29 tentang Sertifikat Kompetensi Kerja.
Pasal 30 dan Pasal 31 memaparkan tentang Proses Sertifikasi Kompetensi Kerja. Dan Pasal 31 memaparkan bahwa
menteri dapat melakukan Sertifikasi Kompetensi Kerja.
Pasal 32 dan Pasal 33 Menjelaskan tentang asosiasi profesi terakreditasi.dan Pasal 33 memaparkan tentang ketentuan
lebih lanjut mengenai sumber daya Konstruksi.
Pasal 34 dan Pasal 35 memaparkan tentang Segmentasi Pasar Jasa Konstruksi. dan Pasal 35 memaparkan tentang usaha
orang perseorangan dan badan usaha Jasa Konstruksi.
Pasal 36 dan Pasal 37 memaparkan tentang Badan usaha Jasa Konstruksi Kualifikasi menengah. dan Pasal 37
memaparkan tentang Badan usaha Jasa Konstruksi Kualifikasi besar yang berbadan hukum dan pervuakilan usaha Jasa
Konstruksi asing.
Pasal 38 dan Pasal 39 Menjelaskan tentang tingkat kriteria risiko yang terdapat di dalam Pekerjaan Konstruksi. dan
Pasal 39 memaparkan tentang kualifikasi yang mampu melaksanakan usaha Jasa Konstruksi.
Pasal 40 dan Pasal 41 Menjelaskan tentang ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman penilaian kriteria risiko, kriteria
teknologi, dan kriteria besaran biaya dan Pasal 41 menjelaskan tentang Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi.
Pasal 42 dan Pasal 43 memaparkan tentang proses sertihkasi badan usaha Jasa Konstruksi. dan pasal 43 Menjelaskan
tentang ketentuan tebih lanjut mengenai pembentukan lembaga sertifikasi badan usaha yarlg dibentuk oleh asosiasi
badan usaha terakreditasi.
Pasal 44 dan Pasal 45 Memaparkan tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi. dan Pasal 45 memaparkan tentang
kegiatan penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi melalui pengikatan Jasa Konstruksi.

Anda mungkin juga menyukai