Anda di halaman 1dari 14

IMAN KEPADA HARI AKHIR

MAKALAH
Disusun sebagai Tugas Mata kuliah : Akidah Akhlak MI
Dosen Pengampu : Ahmad Sahnan S. Ud., M.Pd.I

Disusun oleh Kelompok 7 :


1. Anisa Fitriana (1917405175)
2. Farah Istiqorini (1917405176)
3. Yeni Rahmawati (1917405177)
4. Farah Edhar Khaerunisa (1917405178)

4PGMID
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
2021

1
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Hari Akhir atau hari kiamat adalah hari dibinasakan dan dihancurkan
alam semesta yang merupakan tanda berakhirnya kehidupan dunia menuju
kehidupan kekal diakhirat. Beriman kepada hari akhir adalah meyakini
dengan sepenuh hati bahwa akan datangnya hari berakhirnya kehidupan
didunia ini. Alam akhirat tempat manusia mempertanggung jawabkan
segala amal perbuatannya sewaktu didunia dan memperoleh ganjaran sesuai
dengan perbuatannya.
Kewajiban beriman kepada hari akhir sudah diberitakan oleh al-Qur’an
dan Hadist. Namun bisa dipertegas oleh akal pikiran (dalil aqli). Secara akal
kita bisa berpikir, bahwa segala sesuatu yang ada di alam mengalami
perubahan. Dan setiap yang mengalami perubahan pasti akan membutuhkan
akhir. Sesuatu yang berakhir mempunyai tanda-tanda yang diberitakan oleh
Al-Qur’an dan Hadist adalah bisa diterima oleh akal. Keyakinan terhadap
adanya hari akhir akan memberikan hikmah atau efek yang sangat besar
dalam kehidupan manusia paling tidak manusia akan merasa takut terhadap
azab yang akan diberikan Allah setelah terjadinya hari akhir, hal ini akan
membuat manusia selalu berhati-hati dalam bertindak dan akan selalu
memperbanyak amal ibadah sewaktu didunia.
Menurut Nurhayati Rusdi, “meyakini akan adanya hari pembalasan
sebagai rangkaian peristiwa yang harus dijalani setelah hari kiamat akan
menimbulkan kedisiplinan dan kewaspadaan sebab seluruh amal tidak ada
yang luput dari pengawasan Allah”1
Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa seseorang yang
beriman kepada hari akhir akan menimbulkan kedisiplinan dan berusaha
menjadi lebih baik karena tidak ada amal yang luput dari pengawasan Allah.
Dalam hal ini kedisiplinan yang dimaksud adalah kedisiplinan beribadah
kepada Allah.

1
Nurhayati Rusdi, Aqidah Akhlak, (Pekanbaru: Kreasi Edukasi, 2017) h.142

2
BAB II
Pembahasan

A. Pengertian Iman Kepada Allah SWT


Iman adalah keyakinan penuh yang dibenarkan oleh hati,
diucapkan oleh lidah dan diwujudkan oleh amal perbuatan.
Keimanan juga untuk mengajak manusia ke jalan yang benar sesuai
dengan perintah Allah SWT. Mengesahkan Allah dalam
menjalankan ibadah apapun.2
Kiamat merupakan rahasia Allah, tidak ada makhluk yang
mengetahuinya bahkan Nabi dan Rasul-Nya. Mereka hanya
memberikan tanda-tanda datangnya kiamat. Kiamat merupakan
kehancuran segala yang ada di dunia, semua makhluk akan mati
kecuali memang yang dikehendaki-Nya untuk tetap hidup3
Iman kepada hari akhir mencakup keimanan terhadap segala apa
yang diberitakan Allah dan rasul-Nya yang berkaitan dengan hari
akhir, misalnya berita tentang apa yang akan terjadi setelah
datangnya kematian, seperti mengenai fitnah kubur, adzab atau
nikmatnya. Iman kepada hari akhir juga meliputi keyakinan kepada
berita-berita mengenai apa yang terjadi setelah hari kiamat,
misalnya mengenai ash shirat al mustaqim, mizan, hisab,
pembalasan, dan pemberian catatan amal perbuatan manusia semasa
hidup di dunia yang diterima manusia dengan tangan kanan, tangan
kiri, atau dari balik pungung.
Sebagaimana tergambar dalam kisah Nabi Nuh yaitu “Balasan
dari Allah SWT. kepada kaum Nabi Nuh berupa banjir besar yang
melanda seliruh kota dan desa.” Kisah diatas menggambarkan bahwa
Nabi Nuh meyakini Allah SWT. memberi balasan terhadap kaumnya
yaitu azab Allah berupa banjir besar yang menggenangi daratan,
bahkan mencapai puncak bukit-bukit. Kaum Nuh yang ingkar
2
Nurul indana, “Nilai-Nilai Pendidikan Islam “Jurnal ilmuna, Vol.2, No.2 Maret hal.112

3
Efa Ida Amaliyah “Pesan Moral Kiamat Perspektif al-Qur’an “,Jurnal Hermeunetik, Vol. 7,
No. 2, Desember 2013

3
berusaha menyelamatkan diri, namun sia-sia karena gelombang
besar telah menghantam dan menenggelamkan mereka. Nabi Nuh
menyaksikan secara langsung pada saat terjadinya banjir tersebut.
Kisah tersebut menandakan bahwa penulis ingin menyampaikan
pesan adanya nilai iman, yaitu iman kepada hari akhir. Manusia
tidak boleh menghina atau menyekutukan Allah sebab perbuatan
tersebut akan membahayakan kepada diri kita sendiri dan
melimpahkan azab yang sangat pedih untuk selamanya.4
B. Tanda-tanda Hari Akhir
Beberapa tanda-tanda kiamat lain menyaran akan adanya kesalahan
dan problematika dalam suatu tatanan sosial budaya yang menjadi
ancaman bagi keberlangsungan suatu bangsa. Tanda-tanda tersebut
antara lain :
1. Peternak membangun bangunan tinggi, ini menyaran adanya
alghurur atau miss macth dalam menempatkan orang, atau orang
bodoh berbuat seolah-olah orang pintar, atau orang adil dianggap
zhalim, ke semuanya merupakan akibat kepentingan politik yang
menyuburkan sikap munafik
2. Anak-anak kecil tidak menjadi tua, seolah-olah zaman berhenti yang
mengindikasikan tidak adanya pertumbuhan, perkembangan,
pembangunan dan dinamika kehidupan, atau banyak anak-anak mati
sebelum dewasa karena kelaparan dan perang
3. Sungai Eufrat menjadi surut dan di dalamnya ditemukan
perbendaharaan emas namun tidak seorang pun mengambilnya,
artinya tidak ada orang yang dapat memanfaatkan hasil sumber daya
alam. Karena kebodohan mereka tidak dapat merencanakan
pembangunan dan memanfaatkan sumber daya alam 5
C. Macam – macam hari akhir
Peristiwa kiamat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :6

4
Nurul indana, NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM Jurnal ilmuna, Vol.2, No.2 Maret hal.116

5
Andy Hadiyanto , ”Makna Simbolik Ayat-Ayat tentang Kiamat dan Kebangkitan dalam
Alquran”, Journal of Multidisciplinary Islamic Studies, Vol. 2, No.2, Juli 2018

4
1. Kiamat Sugra adalah kiamat kecil, yaitu berakhirnya kehidupan
setiap makhluk yang bernyawa, misalnya terjadinya kematian,
dan terjadinya musibah seperti rusaknya lingkungan alam,
gunung meletus, gempa bumi, dan sebagainya. Kiamat jenis ini
tentunya pasti terjadi pada tiap makhluk dibumi ini dan hanya
diketahui melalui takdir allah swt yang berkendak.
a. Tanda-tanda kiamat sugra diantaranya :
1) Orang yang meninggal.
2) Terjadinya musibah, seperti: Tsunami, gempa bumi,
banjir, longsor dan sebagainya
3) Banyaknya terjadi perzinahan, pembunuhan, LGBT,
laki-laki menyerupai perempuan begitu juga sebaliknya.
4) Nabi muhammad diutus sebagai nabi akhir zaman.
5) Munculnya kaum khawarij.
6) Dominanya fitnah, banyaknya dusta.
7) Manusia bermegah-megahan, manusia kembali
menyembah selain allah dan melupakan allah swt.
8) Ilmu agama tidak dianggap penting lagi.
2. Kiamat Kubra adalah kiamat besar, yaitu saat rusaknya jagat
raya dengan segala isinya. Inilah yang merupakan janji allah
tentang berakhirnya kehidupan di alam dunia ini bagi seluruh
makhluk allah, baik manusia, hewan, tumbuhan dan yang lain
sebagainya tanpa terkecuali.
b. Tanda-tanda kiamat kubro diantaranya :
1) Keluarnya dukhan (asap beracun) dari perut bumi yang
membinasakan umat manusia.
2) Munculnya dajjal.
3) Keluarnya hewan yang aneh dari dalam bumi
4) Terbitnya matahari sebelah barat.
5) Turunya Nabi Isa, a.s
6) Turunya Ya’juz dan Ma’juz

6
Ulumuddin Chasan,. Aqidah Akhlak (Sukoharjo: Media Karya Putra, 2016), hal. 20.

5
D. Peristiwa yang terjadi setelah hari akhir
1. Yaumul Ba'ats
Hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur (alam barzah).
Seluruh manusia yang telah meninggal dunia dibangkitkan Allah
guna mempertanggungjawabkan amal perbuatannya. Allah SWT
berfirman yang artinya : "Dan sesungguhnya hari Kiamat itu
pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya
Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur." (QS. Al
Hajj: 7)
2. Yaumul Mahsyar
Setelah dibangkitkan dari alam kubur, seluruh manusia dihimpun
di satu tempat bernama Padang Mahsyar atau "Padang Mauquf"
yang artinya tempat berhenti sementara. Pada hari itu seluruh
manusia dikumpulkan sebelum diadili (dihisab). Manusia saat itu
mengalami kepayahan karena matahari didekatkan hingga
manusia dibanjiri oleh keringatnya sendiri. Namun, Allah
memberi pertolongan kepada 7 golongan yang dinaungi-Nya.
Allah SWT berfirman yang artinya : "Dan (ingatlah) akan hari
(yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu
akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh
manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka."
(QS. Al-Kahf: 47)
3. Yaumul Hisab
Hari perhitungan amal baik dan buruk manusia saat hidup di
dunia. Semua bibir terkunci rapat, hanya anggota tubuh yang
bersaksi. Allah SWT berfirman yang artinya : "Pada hari ini
Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada
Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa
yang dahulu mereka kerjakan." (QS. Yasin: 65)
4. Yaumul Mizan
Hari penimbangan amal perbuatan manusia setelah
diperhitungkan baik buruknya ketika hidup di dunia. Apabila

6
amal baiknya lebih berat maka ia akan beruntung mendapat
rahmat Allah. Sebaliknya jika dosanya (amal buruknya) lebih
berat maka ia akan menerima azab. Na'udzubillah! Allah SWT
berfirman yang artinya : "Kami akan memasang timbangan yang
tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang
sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun
pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami
sebagai pembuat perhitungan." (QS. Al-Anbiya: 47)
5. Ita-ul Kitab
Pemberian buku catatan amal manusia. Ketika lembaran catatan
amal dibagikan, seluruh manusia berlutut menanti panggilan
untuk menghadap Allah, Rabb semesta. Allah SWT berfirman
yang artinya : "Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat
berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan
amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang
telah kamu kerjakan." (QS. Al-Jaatsiyaat: 28)
6. Al-Haudh (Telaga)
Di Padang Mahsyar setiap Nabi memiliki telaga untuk memberi
minum umatnya. Adapun kaum mukmin akan mendatangi telaga
Nabi Muhammad bernama Al-Kautsar yang telah dijanjikan
Allah. Orang yang tertolak dari telaga itu adalah kaum murtad
dan munafik. Pendapat lain adalah ahli maksiat dan pelaku dosa
besar. Allah menjelaskan keistimewaan telaga Al-Kautsar dalam
Al-Qur'an. Allah SWT berfirman yang artinya : "Sesungguhnya
Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka
dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang
terputus." (QS Al-Kautsar: 1-3).
7. Jembatan Shirat
Jembatan membentang di atas neraka, permukaan titiannya
sangat tipis dan tajam, lebih tipis dari rambut. Tahap ini menjadi
penentu manusia apakah masuk neraka atau masuk surga.

7
Masing-masing melewati jembatan ini sesuai amal perbuatannya.
Ada yang melewatinya secepat kilat, angin, terbang, berlari. Dan
ada juga yang merangkak, bahkan terjerumus. Na'udzubillahi
min dzalik. Orang pertama yang melewati jembatan ini adalah
Nabi Muhammad. Beliau tidak langsung memasuki surga, tetapi
menunggu umatnya sambil mendoakan, "Ya Allah, selamatkan,
selamatkan". Allah SWT berfirman yang artinya : "Kemudian
Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan
membiarkan orang-orang yang zalim di dalam (neraka) dalam
keadaan berlutut." (QS Maryam: 72)
8. Syafa'at Nabi Muhammad
Ketika manusia menjalani perhisaban oleh Allah, ada seorang
hamba Allah yang diberi kekhususan untuk memberikan syafa'at
(pertolongan) kepada manusia. Beliau adalah Nabi Muhammad
SAW. Syafaat yang dimaksud ialah memohon kepada Allah
untuk kebaikan para manusia di Akhirat. Syafa'at ini termasuk
dalam golongan doa yang mustajab (dikabulkan). Di antaranya
ada Syafa'at Uzhma (agung) dan ini khusus bagi junjungan Nabi
besar Muhammad sendiri. Syafa'at Uzhma yang beliau lakukan
itu agar manusia dapat beristirahat dari kesengsaraan dan
kesulitan yang diderita di Padang Mahsyar. Allah akan
mengabulkan permohonan beliau. Orang yang diberi syafa'at
tentulah orang yang diridhai atau disukai Allah. Semoga kita
termasuk di dalamnya.
9. Surga dan Neraka
Tempat terakhir pembalasan bagi umat manusia. Surga menjadi
balasan dan tempat tinggal bagi orang-orang beriman yang
ketika di dunia mengisi hidupnya dengan amal saleh. Mereka
adalah kaum sholihin yang diridhai Allah. Sebaliknya neraka
menjadi tempat kekal bagi mereka yang mengingkari Allah dan
Rasul-Nya (kaum kafir) dan balasan bagi pelaku dosa besar.
Allah SWT berfirman yang artinya : "Orang-orang kafir dibawa

8
ke neraka Jahannam berombong-rombongan...." (QS Az-Zumar:
71), "Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Rabbnya dibawa
ke surga berombong-rombongan (pula)." (QS Az-Zumar: 73)7
E. Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir atau Kiamat
Hikmah beriman kepada hari akhir memang besar sekali
sebab setelah manusia mengerti dan yakin akan adanya hari
pembalasan di akhirat atas perbuatannya di dunia, setidaknya kita
pasti akan berhati-hati dalam melakukan segala perbuatan. Adapun
hikmah beriman kepada hari akhir, yaitu :
a. Berusaha menjadi manusia yang baik selama hidup di dunia,
yakni berbakti kepada Allah SWT, orang tua, dan berbuat baik
sesama manusia
b. Menyadarkan sesama umat muslim akan adanya hari akhir
sebagai kehidupan yang hakiki dan sebagai tujuan setiap umat
muslim yang hidup didunia.
c. Menunjukan betapa pentingnya iman kepada hari akhir itu dalam
ajaran islam. Sebab dengan adanya keimanan terhadap hari akhir
seseorang akan disipilin dan berusaha maksimal untuk
memenuhi semua perintah dan ajaran Allah SWT, sebab dia tahu
bahwa tidak satupun amal perbuatannya baik lahir maupun batin
yang luput dari pencatatan dan perhitungan kelak di akhirat.
d. Mendorong manusia untuk memperbanyak amal shaleh selama
hidup didunia dan meninggalkan larangan-lanrangan yang telah
Allah SWT beritahukan.
e. Dengan adanya penggambaran tentang surga dan neraka dengan
segala kenikmatan dan siksaannya, sehingga membuat seseorang
akan terdorong untuk merasakan kenikmatan dalam surga, dan
takut untuk merasakan siksaan dineraka. Hal tersebut tentu akan

7
Rusman H Siregar,. 9 Peristiwa yang akan dialami manusia setelah hari kiamat,
https://kalam.sindonews.com/read/323852/69/9-peristiwa-yang-akan-dialami-manusia-
setelah-hari-kiamat-1612371767?showpage=all, diakses pada selasa, 27 April 2021 pukul
14.07 WIB

9
membuat seseorang selalu ingin melaksanakan kebaikan dan
tidak mau melaksanakan kemaksiatan.
f. Dengan seringnya disebutkan masalah iman kepada hari akhir,
maka hal itu akan bisa mengingatkan umat-umat muslim yang
sering terlupa dan lalai dalam kehidupannya karena terpengaruh
dengan segala kesenangan dan kenikmatan hidup didunia.
g. Dengan menyebutkan masalah hari akhir secara detail
diharapkan dapat mematahkan argumentasi para penentangya
atau mematahkan dalil-dalil yang sebenarnya tidak ilmiah dari
orang-orang yang tidak percaya dengan adanya hari akhir.
h. Menjadikan manusia bersikap hati-hati dalam hidup didunia
sehingga akan selalu taat kepada petunjuk-petunjuk agama dan
membatasi diri terhadap kesenangan hidup didunia.
i. Akan memotivasi untuk semangat dalam berkarya. Karena untuk
menghadapi kehidupan akhirat, seseorang harus membawa bekal
yang cukup. Oleh karena itu, keyakinan terhadap akhirat akan
memotivasi orang untuk semangat dalam berkarya sebagai bekal
bagi kehidupan akhirat.
j. Memperjelas tujuan hidup manusia. Karena adanya kehidupan
setelah kematian membuat manusia memiliki tujuan hidupa yang
jelas. Maksudnya, bahwa semua hal yang dilakukannya ketika
hidup di dunia akan dibalas setelah manusia meninggal.
k. Mendidik manusia untuk belajar dalam rangka memprediksikan
dan mempersiapkan masa depan. Maksudnya ialah, kehidupan
akhirat adalah kehidupan masa depan yang harus dipersiapkan
dengan sebaik-baiknya. Jika tidak, kehidupan masa depoan akan
menjadi suram. Dengan demikian, kepercayaan kepada akhirat
akan mendidik manusia agar senantiasa mempersiapkan yang
terbaik bagi kehidupan masa depannya. Tidak hanya untuk
kehidupan akhiratnya, tetapi juga kehidupan masa depannya di
dunia.8
8
  Taofik Yusmansyah,.  Akidah dan Akhlak IX. (Bandung:Grafindo Media Pratama, 2008),

hal. 53.

10
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Beriman kepada hari kiamat atau hari akhir merupakan
rukun iman yang kelima, tidak ada yang tahu kapan hari
kiamat itu akan datang, tetapi kita sebagai muslim sudah

11
seharusnya untuk mengimani dan mempercayainya. Hari
kiamat diawali dengan tiupan sangkakala oleh malaikat
isrofil, dimana tiupan sasangkala ini adalah untuk mematikan
semua makhluk yang ada di bumi beserta isinya. Dijelaskan
bahwa pada hari itu semua benda yang di langit sudah tidak
beraturan lagi. Baik bintang, planet, maupun bulan saling
bertabrakan. Gunung-gunung meletus, hancur, dan
bertaburan. Badai, ombak sangat dahsyat, manusia pontang-
panting tidak dapat mengenali sanak saudaranya, yang
akhirnya semua kehidupan hancur dan mati.
    Tanda-tanda kiamat atau hari akhir sudah dekat terbitnya
matahari dari arah barat dan terbenam dari arah timur,
keluarnya suatu binatang yang sangat aneh, datangnya Al-
Mahdi. Beliau termasuk keturunan dari Rasulullah SAW.
Oleh karena itu, beliau serupa benar akhlak dan budi
pekertinya dengan Rasulullah SAW, munculnya Dajal,
hilang dan lenyapnya Al-Qur’an dan mushaf, hafalan dalam
hati. Bahkan lenyap pulalah yang ada di dalam hati
seseorang, berkumpulnya manusia, seperti selamatan
kelahiran, khitanan, perkawinan, ulang tahun, dll. Akan
tetapi tidak pernah sedikit pun dijalankan perintah-perintah-
Nya serta dijauhi larangan-Nya, turunnya Nabi Isa as. Beliau
akan turun ke bumi ini di tengah-tengah merajalela pengaruh
Dajal.
B. Saran
Kita harus selalu ingat (beriman) kepada Allah karena
kita tidak akan tahu kapan akan terjadi kiamat, entah itu
kiamat sughra (kematian) ataupun kiamat kubro (kiamat).
kehadiran makalah ini menjadi acuan penulis pribadi dan
juga pembaca untuk menambah wawasan tentang Iman
kepada Kitab-kitab Allah SWT, Karena itu, penulis

12
mengharapkan saran dan kritikan untuk penyempurnaan
makalah ini.

Daftar Pustaka

13
Amaliyah, Efa Ida. Pesan Moral Kiamat Perspektif al-Qur’an,
Jurnal Hermeunetik, Vol. 7 No. 2.
Chasan, Ulumuddin. 2016. Aqidah Akhlak. Sukoharho: Media Karya
Putra.
Hadiyanto, Andy. 2018. Makna Simbolik Ayat-Ayat tentang Kiamat
dan Kebangkitan dalam Alquran, Journal of Multidisciplinary Islamic
Studies, Vol. 2, No.2.
https://kalam.sindonews.com/read/323852/69/9-peristiwa-yang-
akan-dialami-manusia-setelah-hari-kiamat-1612371767?showpage=all,
diakses pada selasa, 27 April 2021 pukul 14.07 WIB.
Indana, Nurul. Nilai-Nilai Pendidikan Islam. Jurnal ilmuna, Vol.2,
No.2.
Rusdi, Nurhayati. 2017. Aqidah Akhlak, Pekanbaru: Kreasi Edukasi.
Yusmansyah, Taofik. 2008  Akidah dan Akhlak IX. Grafindo media:
Bandung.

14

Anda mungkin juga menyukai