Anda di halaman 1dari 13

RISET & JURNAL AKUNTANSI

Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224


https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.243 p–ISSN : 2548-7507

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt to


Equity Ratio, Return on Equity dan
Current Ratio mengidentifikasi
Financial Distress Perusahaan Properti
terdaftar di BEI periode 2014-2017
Silvia Sarina Aprilia Lubis
Universitas Prima Indonesia Universitas Prima Indonesia
Silvia.sarina@yahoo.com Aprilialubis04@gmail.com

Linda
Universitas Prima Indonesia
Linda.onggo14@gmail.com

Corresponding Author : Silvia Sarina


Submitted: 8 Juni 2020
Accepted: 7 Agustus 2020
Published: 7 Agustus 2020
ABSTRAK

Financial Distress timbul karena adanya ketidaksanggupan perusahaan


mempertahankan kinerja yang baik dan sebaliknya Perkembangan Financial Distress dapat
dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu Ukuran Perusahaan, Debt To Equity Ratio, Return
On Equity Dan Current Ratio. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis
bagaimana Ukuran Perusahaan, Debt To Equity Ratio, Return On Equity Dan Current Ratio
untuk mengidentifikasi Financial Distress perusahaan properti yang terdaftar di BEI
periode 2014-2017. Penelitian ini kuantitatif. Populasi penelitian adalah perusahaan
properti yang terdaftar di BEI berjumlah 49 perusahaan. Sampel penelitian ini adalah 28
perusahaan diseleksi dengan teknik purposive sampling. Metode statistik yang digunakan
adalah analisis regresi linear berganda. Hasil menunjukkan Ukuran Perusahaan, Debt to
Equity Ratio, Return on Equity Dan Current Ratio dapat mengidentifikasi Financial
Distress. Dan secara simultan Ukuran Perusahaan, Debt to Equity Ratio, Return on Equity
Dan Current Ratio dapat mengidentifikasiFinancial Distress. Besarnya koefisien
determinasi sebesar 91,8% sedangkan sisanya sebesar 8,2% Financial Distress dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kesimpulan adalah secara parsial
dan simultan Ukuran Perusahaan, Debt to Equity Ratio, Return on Equity dan Current Ratio
dapat mengidentifikasi Financial Distress perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014-2017.

Kata Kunci : Ukuran Perusahaan,Debt to Equity Ratio,Return on Equity,Current


Ratio,Financial Distress

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 527
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.243 p–ISSN : 2548-7507

I. PENDAHULUAN perusahaan semakin buruk, maka


1.1 Latar Belakang kemungkinan besar perusahaan akan
Kondisi perekonomian menghadapi kebangkrutan. Namun, jika
Indonesia yang masih tidak stabil sangat kinerja perusahaan membaik maka
mempengaruhi operasional atau kinerja perusahaan memiliki kesempatan untuk
dari suatu perusahaan. Hal ini mengatasi kesulitan keuangan (Financial
mengakibatkan tidak hanya perusahaan Distress).
kecil yang dapat terkena dampak dari Ukuran perusahaan merupakan
perekonomian tersebut, namun faktor pertama yang dapat
perusahaan besar juga turut dapat mempengaruhi financial distress karena
merasakan dampaknya sehingga banyak ukuran perusahaan memperlihatkan nilai
di antaranya mengalami kesulitan asset yang dimiliki oleh perusahaan
keuangan yang berakibat dengan adanya sehingga apabila semаkin besаr jumlаh
kebangkrutan pada perusahaan. Dengan аset yаng dimiliki perusаhааn, mаkа
kata lain perusahaan-perusahaan yang semаkin kecil kemungkinаn perusаhааn
tidak dapat bertahan menghadapi situasi mengаlаmi finаnciаl distress.
perekonomian di suatu negara Debt to Equity Ratio merupakan
mengindikasikan bahwa perusahaan faktor kedua yang dapat mempengaruhi
telah mengalami kegagalan yang financial distress suatu perusahaan
diindikasikan dengan adanya kesulitan karena Debt to Equity Ratio
keuangan (Financial Distress) atau menunjukkan seberapa besar
kebangkrutan. kemampuan perusahaan mengelola
Financial Distress menunjukkan sumber dana berupa hutang dalam
ketidakmampuan perusahaan dalam kegiatan operasionalnya sehingga
memenuhi kewajiban membayar hutang apabila semаkin besаr jumlаh hutang
yang telah jatuh tempo pembayarannya. yаng dimiliki perusаhааn, mаkа semаkin
Informasi Financial Distress penting besar kemungkinаn perusаhааn
bagi perusahaan, karena dengan mengаlаmi finаnciаl distress.
mengetahui kondisi Financial Distress Return on Equity merupakan
suatu perusahaan sejak dini diharapkan faktor ketiga yang dapat mempengaruhi
manajemen perusahaan dapat mengambil financial distress suatu perusahaan
tindakan-tindakan awal untuk karena Return on Equity menunjukkan
mengantisipasi kondisi perusahaan yang keberhasilan perusahaan mendapatkan
mengarah pada kebangkrutan. Hal ini laba yang besar melalui modal sendiri
berdampak pada pengambilan keputusan sehingga apabila semаkin besаr jumlаh
ekonomis dari investor, karena laba bersih perusаhааn, mаkа semаkin
sebelummemutuskan untuk berinvestasi, kecil kemungkinаn perusаhааn
investor wajib memperhatikan kondisi mengаlаmi finаnciаl distress.
kesehatan keuangan suatu perusahaan di
laporan keuangan. Dan faktor keempat yang dapat
Suatu perusahaan dapat mempengaruhi financial distress adalah
dikategorikan sedang mengalami Current Ratio karenacurrent ratio
Financial Distress atau kesulitan memberi gambaran kemampuan
keuangan apabila perusahaan tersebut perusahaan melunasi hutang atau
menunjukkan angka negatif pada laba kewajiban jangka pendek
operasi, laba bersih dan nilai buku sehinggaapabila semаkin besаr aset
ekuitas serta perusahaan tersebut lancar dari hutang lancar yаng dimiliki
melakukan merger. Kinerja keuangan perusаhааn, mаkа semаkin kecil

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 528
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.243 p–ISSN : 2548-7507

kemungkinаn perusаhааn mengаlаmi ukuran perusahaan adalah suatu


finаnciаl distress. skala yang dapat mengklasifikasikan
Beberapa peneliti sebelumnya perusahaan besar dan kecil menurut
yang pernah memilih topik financial berbagai cara, yaitu total aset penjualan,
distress adalah sebagai berikut : nilai pasar saham, rata-rata tingkat
Rahayu dan Sopian penjualan (Rahayu & Sopian, 2017). Alat
menyimpulkan dalam penelitiannya ukur dalam penelitian ini menggunakan
bahwa likuiditas (Current Ratio), total aset. Dan rumusnya (Ayu,
leverage (Debt To Equity Ratio) dan 2017)adalah :
ukuran perusahaan berpengaruh tidak Ukuran Perusahaan = Ln Total asset
signifikan terhadap financial distress
(Rahayu & Sopian, 2017). 2.2. Debt To Equity Ratio
Srikalimah menyimpulkan Debt to Equity Ratio
dalam penelitiannya bahwa likuiditas menunjukkan hubungan antara jumlah
(Current Ratio) dan leverage (Debt to utang jangka panjang dengan jumlah
Equity Ratio) tidak mempunyai pengaruh modal sendiri yang diberikan oleh
yang signifikan dalam memprediksi pemilik perusahaan, guna mengetahui
financial distress (Srikalimah, 2017). financial leverage perusahaan (Rikah,
Rikah menyimpulkan dalam 2016). Indikator rumus Debt To Equity
penelitian bahwa variabel current ratio Ratio (Shidiq & Khairunnisa, 2019)
berpengaruh positif signifikan dalam adalah sebagai berikut :
memprediksi financial distress, Total Liabilities
sedangkan variabel return on equity dan Debt to Equity Ratio=
Total Equity
debt to equity ratio berpengaruh negatif
signifikan dalam memprediksi financial
2.3. Return On Equity
distress pada perusahaan (Rikah, 2016).
Return on Equity merupakan
Ginting menyimpulkan dalam
suatu pengukuran dari penghasilan
penelitianya bahwa Current
(income) yang tersedi bagi para pemilik
Ratioberpengaruh positif terhadap
perusahaan (baik pemegang saham biasa
financial distress sedangkan Debt to
maupun pemegang saham preferen) atas
Equity Ratio berpengaruh negatif
modal yang mereka investsikan di dalam
terhadap Financial Distress (Ginting,
perusahaan (Rohmadini, 2018). Sudana
2017).
(2015:24), rumus yang digunakan untuk
menghitung Return on Equity adalah
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang Earning After Tax
Return on Equity =
telah dikemukakan, maka menjadi Total Equity
permasalahan dalam penelitian ini adalah
Bagaimanakah pengaruh Ukuran 2.4. Current Ratio
Perusahaan, Debt to Equity Ratio, Return Current Ratio adalah rasio yang
on Equity Dan Current Ratio untuk paling umum digunakan untuk
mengidentifikasi Financial Distress pada menganalisis posisi modal kerja suatu
perusahaan properti yang terdaftar di perusahaan yaitu dengan
Bursa Efek Indonesia periode 2014- membandingkan antara jumlah aktiva
2017? lancar dengan utang lancer (Ginting,
2017). Indikator rumus Current Ratio
II. TINJAUAN PUSTAKA (Rohmadini, 2018) adalah sebagai
2.1 Ukuran Perusahaan berikut :

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 529
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.243 p–ISSN : 2548-7507

Current Asset tengah berlangsung pada saat riset


Current Ratio = dilakukan dan memeriksa sebab-sebab
Current Liabilities
dari suatu gejalan tertentu.Teknik
2.5. Financial Distress
pengumpulan data yaitu metode
Hery (2017:33) mendefinisikan
dokumentasi yang digunakan dengan
bahwa Financial Distress merupakan
mengunakan bahan-bahan tertulis atau
suatu kondisi di mana perusahaan sedang
data yang dibuat oleh pihak lain. Data
menghadapi masalah kesulitan
tersebut terdiri dari daftar nama seluruh
keuangan. Indikator rumus Financial
perusahaan properti yang terdaftar di
Distress dapat dihitung sebagai berikut :
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan data
Z = 6,56 X1 + 3,26 X2 + 6,72 X3 + 1,05
laporan keuangan auditan masing-
X4
masing perusahaan properti periode
tahun 2014-2017 yang diperoleh melalui
2.6. Hipotesis
www.idx.co.id. Jenis data yang
Hipotesis penelitian ini adalah
digunakan adalah data sekunder yaitu
H1 : Ukuran Perusahaan dapat
data penelitian yang diperoleh secara
mengidentifikasiFinancial
tidak langsung melalui media perantara.
Distress pada perusahaan
Data sekunder dalam penelitian ini
properti yang terdaftar di Bursa Efek
diperoleh dari website Bursa Efek
Indonesia periode 2014-2017.
Indonesia yaitu www.idx.co.id dan data
H2 : Debt to Equity Ratio dapat
dari ICMD (Indonesia Capital Market
mengidentifikasiFinancial
Directory) tahun 2017. Penelitian ini
Distress pada perusahaan
menggunakan data yang diambil dari 29
properti yang terdaftar di Bursa Efek
perusahaan properti selama periode
Indonesia periode 2014-2017.
waktu 4 tahun yaitu tahun 2014 sampai
H3 : Return on Equity dapat
dengan tahun 2017.
mengidentifikasi Financial
Distress pada perusahaan
Populasi dan Sampel
properti yang terdaftar di Bursa Efek
Populasi yang akan digunakan
Indonesia periode 2014-2017
dalam penelitian ini adalah perusahaan
H4 : Current Ratio dapat
properti yang terdaftar di Bursa Efek
mengidentifikasi Financial Distress pada
Indonesia berjumlah 49 perusahaan.
perusahaan properti yang terdaftar di
Penelitian ini menggunakan teknik
Bursa Efek Indonesia periode 2014-
purposive sampling adalah :
2017.
1. Perusahaan properti yang terdaftar
H5 : Ukuran Perusahaan, Debt to
di Bursa Efek Indonesia selama
Equity Ratio, Return on Equity Dan
periode 2014-2017.
Current Ratio dapat mengidentifikasi
2. Perusahaan properti yang
Financial Distress pada perusahaan
melaporkan laporan keuangan dan
properti yang terdaftar di Bursa Efek
telah diaudit selama periode 2014-
Indonesia periode 2014-2017.
2017.
3. Perusahaan properti memiliki laba
III. METODE PENELITIAN
selama periode 2014-2017.
3.1. Metodologi Penelitian
Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah penelitian kuantitatif.
Tabel 1Pemilihan Sampel
Jenis penelitian ini menggunakan metode
Keterangan Jlh
deskriptif yang bertujuan untuk
Perusahaan properti yang terdaftar 49
menggambarkan sifat sesuatu yang

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 530
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.243 p–ISSN : 2548-7507

Keterangan Jlh rata-rata (mean) sebesar 29,471546.


di BEI selama periode 2014-2017 Standar deviasi sebesar 1,2196787.
Perusahaan properti yang tidak (7) Variabel Debt to Equity Ratio
melaporkan laporan keuangan dan memiliki nilai terendah sebesar 0,0738
telah diaudit selama periode 2014- terletak pada PT Greenwood Sejahtera,
2017 Tbk. Tahun 2016. Nilai tertinggi sebesar
Perusahaan properti tidak memiliki (13) 3,7010 pada PT Plaza Indonesia Realty,
laba selama periode 2014-2017 Tbk. Tahun 2017. Nilai rata-rata (mean)
Jumlah perusahaan yang terpilih 28 sebesar 0,807737. Standar deviasi
menjadi sampel penelitian sebesar 0,5112204.
Total jumlah sampel penelitian (28 x 112 Variabel Return on Equity
4) memiliki nilai terendah sebesar 0,0004
terletak pada PT Gading Development,
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tbk Tahun 2017. Nilai tertinggi sebesar
4.1. Statistik Deskriptif 0,3229 pada PT Metropolitan Kentjana,
Statistik deskriptif dilakukan Tbk. Tahun 2016. Nilai rata-rata (mean)
agar dapat memberikangambaran sebesar 0,117148. Standar deviasi
terhadap variabel-variabel yang sebesar 0,0773963.
digunakan dalam penelitian yang Variabel Current Ratio memiliki
meliputi jumlah data (n),nilai minimum, nilai terendah sebesar 0,5365 terletak
nilai maksimum, nilai rata-rata, pada PT Megapolitan Development,
danstandar deviasi. Penelitian ini Tbk.Tahun 2017. Nilai tertinggi sebesar
menggunakanUkuran Perusahaan, Debt 8,8010 pada PT Greenwood Sejahtera,
To Equity Ratio, Return On Equity, Tbk. Tahun 2016. Nilai rata-rata (mean)
Current RatiodanFinancial sebesar 2,473397. Standar deviasi
Distress.Berikut hasil Statistik deskriptif sebesar 1,7308675.
adalah sebagai berikut : Variabel Financial Distress
memiliki nilai terendah sebesar 1,1834
Tabel 2 Statistik Deskriptif terletak pada PT Alam Sutera Realty,
Descriptive Statistics Tbk Tahun 2015. Nilaitertinggi sebesar
N Min. Max. Mean Std. Dev. 17,6543 pada PT Greenwood Sejahtera,
Ukuran Tbk. Tahun 2016. Nilai rata-rata (mean)
112 25.8923 31.6701 29.471546 1.2196787
Perusahaan sebesar 5,109811. Standar deviasi
Debt To
Equity Ratio
112 .0738 3.7010 .807737 .5112204 sebesar 3,1052672.
Return On
112 .0004 .3229 .117148 .0773963
Equity 4.2 Hasil Uji Asumsi Klasik
Current Ratio 112 .5365 8.8010 2.473397 1.7308675 Pengujian ini merupakan syarat
Financial untuk meneliti model regresi linear
112 1.1834 17.6543 5.109811 3.1052672
Distress
berganda. Pada penelitian ini uji asumsi
Valid N
112 klasik menggunakan transformasi data
(listwise)
karena pada pengujian sebelumnya uji
Berdasarkan Tabel 2 normalitas dan uji heteroskedastisitas
menunjukkan bahwa variabel Ukuran tidak memenuhi syarat uji asumsi klasik.
Perusahaan memiliki nilai terendah
sebesar 25,8923 terletak pada PT Bekasi 4.2.1 Uji Normalitas
Asri Pemula Tbk. Tahun 2015. 1. Uji Statistik
Nilaitertinggi sebesar 31,6701 pada PT Berikut hasil uji statistik non-
Lippo Karawaci, Tbk. Tahun 2017. Nilai parametik Kolmogorov-Smirnov adalah

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 531
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.243 p–ISSN : 2548-7507

sebagai berikut : memperlihatkan pola data yang telah


Tabel 3.Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov terdistribusi dengan normalkarenapola
Setelah Transformasi Data (Ln) data yang digambarkan pada grafik ini
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test tidak menceng ke kiri maupun ke kanan
Unstandardized atau hampir mengikuti garis kurva
Residual berbentuk lonceng yang telah ditetapkan.
N 112
Normal Mean .0000000
Parametersa Std.
,b .15861543
Deviation
Most Absolute .058
Extreme Positive .050
Differences Negative -.058
Kolmogorov-Smirnov Z .616
Asymp. Sig. (2-tailed) .843
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil normalitas pada


Tabel diatas menunjukkan bahwa data Gambar 2. Grafik Normality P-P Plot
variabel residual yang diteliti telah Setelah Transformasi Data (Ln)
terdistribusi dengan normal karena nilai
variabel residual memiliki nilai Berdasarkan Gambar 2, grafik
Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,843 yang Normality P-P Plot memperlihatkan
lebih besar dari 0,05. titik-titik pola data yang ada di grafik
tidak menyebar di sekitar garis diagonal
2. Analisis Grafik atau titik-titik pola data mengikuti arah
Berikut hasil analisis secara garis diagonal yang telah ditetapkan
grafik yang dapat dilihat pada histogram sehingga dapat disimpulkan data pada
dan uji Normality P-P Plot. analisis ini telah berdistribusi dengan
normal.

4.2.3 Uji Multikolinearitas


Berikut hasil uji
multikolinearitas adalah sebagai berikut :
Tabel 4.Hasil Uji Multikolinearitas
Setelah Transformasi Data (Ln)
Model Collinearity Stat.
Tolerance VIF
(Constant)
Ln Ukuran Perusahaan .864 1.157
1 Ln Debt To Equity Ratio .684 1.463
Ln Return On Equity .888 1.126
Gambar 1. Grafik Histogram Setelah Ln Current Ratio .760 1.316
Transformasi Data (Ln)
Berdasarkan hasil uji
Berdasarkan Gambar 1 di atas multikolinearitas pada Tabel di atas
terlihat bahwa grafik histogram menunjukkan nilai Tolerance yang lebih

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 532
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.243 p–ISSN : 2548-7507

besar dari 0,10 dan nilai VIF-nya lebih


kecil dari 10. Disimpulkan bahwa hasil
uji multikolinearitas ini juga tidak terjadi
gejala multikolinearitas dalam variabel
independennya.

4.2.3 Uji Autokorelasi


Dari Tabel Durbin Watson
dengan jumlah sampel sebesar 112 dan
jumlah variabel independen sebanyak 3
maka diperoleh nilai dl (batas bawah)
sebesar 1,6373 dan du (batas atas) Gambar 3. Grafik ScatterPlotSetelah
sebesar 1,7472. Sehingga hasil uji Transformasi Data (Ln)
autokorelasi adalah sebagai berikut :
Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi Setelah Berdasarkan Grafik ScatterPlot
Transformasi Data (Ln) pada Gambar 3 di atas memperlihatkan
Model Summaryb titik-titik pola data telah menyebar secara
Mo R R Adjuste Std. Durbin- acak serta tersebar baik di atas maupun di
del Squa dR Error of Watson bawah angka 0 pada sumbu Y atau tidak
re Square the membentuk suatu pola data yang teratur.
Estimate Dengan demikian, dapat disimpulkan
1 .960a .921 .918 .16155 1.932 bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
a. Predictors: (Constant), Ln Current Ratio, Ln pada model regresi ini. Hasil grafik
Ukuran Perusahaan, Ln Return On Equity, Ln scatterplot dapat diperkuat pada uji
Debt To Equity Ratio heteroskedastisitas dengan uji park.
b. Dependent Variable: Ln Financial Distress Berikut hasil uji parksetelah transformasi
data (Ln)adalah sebagai berikut :
Berdasarkan Tabel 5di atas dapat Tabel 6. Uji Park Setelah Transformasi
dilihat bahwa nilai Durbin Watson Data (Ln)
sebesar 1,932 berada di du < d < 4-du Model t Sig.
atau 1,7472 < 1,932 < 2,2528 berarti
tidak ada masalah autokorelasi positif (Constant) -.658 .512
dan negatif dalam model regresi ini.
Ln Ukuran Perusahaan .322 .748
Ln Debt To Equity
4.2.4. Uji Heteroskedastisitas 1 -.047 .963
Ratio
Berikut adalah hasil dari uji
Ln Return On Equity -1.568 .120
heteroskedastisitas dengan grafik
Scatterplot adalah : Ln Current Ratio .220 .826

Berdasarkan pada Tabel 6 di atas


memperlihatkan bahwa nilai signifikansi
setelah ditransformasi yaitu nilai
signifikansi (Sig.) variabel Ukuran
Perusahaan sebesar 0,748, nilai
signifikansi (Sig.) variabel Debt to
Equity Ratio sebesar 0,963, nilai
signifikansi (Sig.) variabel Return on
Equity sebesar 0,120 dan nilai

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 533
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.243 p–ISSN : 2548-7507

signifikansi (Sig.) variabel Current Ratio maka nilai Ln Financial Distress akan
sebesar 0,826 yang lebih besar dari 5% meningkat sebesar 7,655.
atau 0,05, maka dapat disimpulkan Variabel Ln Ukuran Perusahaan
bahwa model regresi ini tidak memiliki memiliki nilai koefisien regresi negatif
masalah heteroskedastisitas. sebesar -1,898. Artinya setiap kenaikan
variabel Ln Ukuran Perusahaan sebesar 1
4.3 Model Analisa Data Penelitian satuan, maka akan terjadi penurunan Ln
Model penelitian pada penelitian Financial Distress sebesar 1,898 satuan
ini menggunakan analisis persamaan dengan asumsi variabel lain dianggap
regresi linear berganda. Analisis konstan.
persamaan regresi linear berganda Variabel Ln Debt to Equity Ratio
bertujuan untuk mengetahui seberapa mempunyai nilai koefisien regresi
besar koefisien regresi antara variabel negatif sebesar -0,435. Artinya bahwa
independen dengan variabel dependen. setiap kenaikan variabel Ln Debt to
Berikut hasil analisis regresi linear Equity Ratiosebesar 1 satuan, maka akan
berganda yang dapat dilihat pada tabel di terjadi peningkatan Ln Financial
bawah ini : Distress sebesar 0,435satuan dengan
Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Linear asumsi variabel lain dianggap konstan.
Berganda Variabel Ln Return on Equity
Model Unstandardized Standardi mempunyai koefisien regresi sebesar
Coefficients zed 0,119. bahwa setiap kenaikan variabel Ln
Coefficie Return on Equity sebesar 1 satuan, akan
nts terjadi peningkatan Ln Financial
B Std. Beta Distress sebesar 0,119satuan dengan
Error asumsi variabel lain dianggap konstan.
(Constant) 7.655 1.332 Variabel Ln Current Ratio
Ln Ukuran mempunyai nilai koefisien regresi
-1.898 .392 -.141 sebesar 0,503. Artinya bahwa setiap
Perusahaan
Ln Debt To kenaikan variabel Ln Current Ratio
-.435 .026 -.552 sebesar 1 satuan, maka akan terjadi
1 Equity Ratio
Ln Return On peningkatan Ln Financial Distress
.119 .015 .225 sebesar 0,503 satuan dengan asumsi
Equity
Ln Current variabel lain dianggap konstan.
.503 .027 .575
Ratio
4.4 Koefisien Determinasi
Berdasarkan Tabel 7, maka Berikut hasil uji koefisien
diperoleh persamaan regresi berganda determinasi adalah sebagai berikut :
sebagai berikut: Tabel 8. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Ln Financial Distress= 7,655-1,898Ln Model Summary
Ukuran Perusahaan -0,435Ln Debt To Mod R R Adjusted Std. Error
Equity Ratio + 0,119Ln Return On el Square R Square of the
Equity+ 0,503Ln Current Ratio Estimate
Konstanta (a) mempunyai nilai 1 .960a .921 .918 .16155
koefisien regresi sebesar 7,655. a. Predictors: (Constant), Ln Current Ratio,
Menunjukkan bahwa apabila nilai Ln Ukuran Perusahaan, Ln Return On Equity,
variabel Ln Ukuran Perusahaan, Ln Debt Ln Debt To Equity Ratio
To Equity Ratio, Ln Return On Equity
Dan Ln Current Ratio dianggap konstan,

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 534
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.243 p–ISSN : 2548-7507

Berdasarkan Tabel di atas,


menunjukkan hasil koefisien determinasi 4.6. Pengujian Hipotesis Secara
yang dilihat dari nilai Adjusted R Square Parsial
sebesar 0,918 menunjukkan bahwa hanya Pada penelitian ini, diperoleh
91,8% Financial Distress yang mampu nilai ttabel sebesar 1.982 dengan melihat df
dijelaskan Ukuran Perusahaan, Debt to = n – k = 112 – 5 = 107 dan α/2 atau uji
Equity Ratio, Return on Equity Dan dua arah pada tabel t. Berikut hasil uji t
Current Ratio sedangkan sisanya sebesar adalah sebagai berikut :
8,2% Financial Distress dapat dijelaskan
variabel lainnya yang tidak diteliti dalam Tabel 10. Hasil Uji t
penelitian ini. Model t Sig.

4.5. Pengujian Hipotesis Secara (Constant) 5.747 .000


Simultan
Ln Ukuran Perusahaan -4.848 .000
Pada penelitian ini, diperoleh
Ln Debt To Equity
nilai Ftabel sebesar 2,46 dengan dengan 1 -16.843 .000
Ratio
melihat df1 = jumlah variabel – 1 = 4, df2
Ln Return On Equity 7.830 .000
= jumlah sampel – jumlah variabel = 112
– 5 = 107 dan nilai alpha 0.05 pada tabel Ln Current Ratio 18.485 .000
F. Berikut hasil uji F adalah sebagai
berikut : Berdasarkan Tabel di atas, maka
Tabel 9. Hasil Uji F hasil uji t adalah sebagai berikut :
Ukuran Perusahaan memiliki
ANOVAa
nilai thitungsebesar -4,848 atau dapat
Model Sum of df Mean F Sig.
dikatakan lebih kecil dari ttabel sebesar -
Squares Squar
1,982 dan nilai signifikansi sebesar 0,000
e
atau dapat dikatakan lebih kecil dari 0,05,
313.4 .000
Regression 32.718 4 8.180 b maka hasil hipotesis menunjukkan
03
1 hipotesis pertama diterima yang
Residual 2.793 107 .026
artinyaUkuran Perusahaan dapat
Total 35.511 111 mengidentifikasiFinancial Distress pada
a. Dependent Variable: Ln Financial Distress perusahaan properti yang terdaftar di
b. Predictors: (Constant), Ln Current Ratio, Ln Bursa Efek Indonesia periode 2014-
Ukuran Perusahaan, Ln Return On Equity, Ln Debt 2017.
To Equity Ratio Debt to Equity Ratio memiliki
nilai thitungsebesar -16,843 atau dapat
Berdasarkan hasil uji F yang dikatakan lebih kecil dari ttabel sebesar -
ditampilkan pada Tabel 9di atas 1,982 dan nilai signifikansi sebesar 0,000
menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar atau dapat dikatakan lebih kecil dari 0,05,
313,403 lebih besar dari Ftabel sebesar maka hasil hipotesis menunjukkan
2,46 dan nilai signifikan sebesar 0,000 hipotesis kedua ditolak yang artinyaDebt
lebih kecil dari 0.05 yang menyatakan to Equity Ratio dapat
bahwa Ukuran Perusahaan, Debt To mengidentifikasiFinancial Distress pada
Equity Ratio, Return On Equity Dan perusahaan properti yang terdaftar di
Current Ratio dapat Bursa Efek Indonesia periode 2014-
mengidentifikasiFinancial Distress pada 2017.
perusahaan properti yang terdaftar di Return on Equity memiliki nilai
Bursa Efek Indonesia periode 2014- thitungsebesar 7,830 atau dapat dikatakan
2017. lebih besar dari ttabel sebesar 1,982 dan

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 535
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.243 p–ISSN : 2548-7507

nilai signifikansi sebesar 0,000 atau berkembang (kecil). Dalam hal ini
dapat dikatakan lebih kecil dari 0,05, perusahaan besar memiliki laba yang
maka hasil hipotesis menunjukkan besar serta memiliki resiko besar
hipotesis ketiga diterima yang sehingga perusahaan akan tetap
artinyaReturn on Equity dapat mengalami kondisi financial distress
mengidentifikasiFinancial Distress pada pada saat membayar hutang-hutang yang
perusahaan properti yang terdaftar di telah jatuh tempo dapat
Bursa Efek Indonesia periode 2014-
2017. 4.7.2. Pengaruh Debt to Equity
Current Ratio memiliki nilai Ratioterhadap Financial
thitungsebesar 18,485 atau dapat dikatakan Distress
lebih besar dari ttabel sebesar 1,982 dan Berdasarkan hasil Output SPSS
nilai signifikansi sebesar 0,000 atau diperoleh nilai thitungsebesar -16,843 atau
dapat dikatakan lebih kecil dari 0,05, dapat dikatakan lebih kecil dari ttabel
maka hasil hipotesis menunjukkan sebesar -1,982 dan nilai signifikansi
hipotesis keempat diterima yang sebesar 0,000 atau dapat dikatakan lebih
artinyaCurrent Ratio dapat kecil dari 0,05, maka hasil hipotesis
mengidentifikasiFinancial Distress pada menunjukkan hipotesis kedua ditolak
perusahaan properti yang terdaftar di yang artinyaDebt To Equity Ratio dapat
Bursa Efek Indonesia periode 2014- mengidentifikasiFinancial Distress pada
2017. perusahaan properti yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2014-
4.7. Pembahasan Hasil Penelitian 2017.
4.7.1. Pengaruh Ukuran Perusahaan Hasil penelitian ini sejalan
terhadap Financial Distress dengan hasil penelitian yang dilakukan
Berdasarkan hasil Output SPSS sebelumnya oleh Ginting (2017) dan
diperoleh nilai thitungsebesar -4,848 atau Rikah (2016) yang menunjukkan bahwa
dapat dikatakan lebih kecil dari ttabel Debt To Equity Ratio dapat
sebesar -1,982 dan nilai signifikansi mengidentifikasiFinancial Distress.
sebesar 0,000 atau dapat dikatakan lebih Hasil penelitian ini sejalan
kecil dari 0,05, maka hasil hipotesis dengan pendapat Srikalimah (2017) yang
menunjukkan hipotesis pertama diterima dikarenakan semakin besar hutang
yang artinyaUkuran Perusahaan dapat semakin baik karena perusahaan dapat
mengidentifikasiFinancial Distress pada menutupi hutang dan menghindari
perusahaan properti yang terdaftar di adanya kesulitan keuangan. Artinya
Bursa Efek Indonesia periode 2014- perusahaan memiliki modal yang besar
2017. untuk menutupi hutang sehingga
Hasil penelitian ini tidak sejalan diharapkan menghasilkan laba yang
dengan hasil penelitian yang dilakukan besar. Sebagian besar penelitian ini
sebelumnya oleh Rahayu dan Sopian perusahaan memiliki rasio leverage
(2017) yang menunjukkan bahwa negatif yang dikarenakan rasio leverage
Ukuran Perusahaan berpengaruh tidak bernilai negatif ini diperoleh dari
signifikanFinancial Distress. retained earning (laba ditahan) bernilai
Hasil penelitian ini tidak sejalan negatif atau rugi ditahan lebih besar dari
dengan pendapat Rahayu dan Sopian modal yang disetor atau dapat
(2017) yang dikarenakan pada penelitian dikarenakan modal yang disetor
ini tidak terjadi pemisahan perusahaan menggunakan issue right (hak memesan
yang besar dengan perusahan yang baru efek terlebih dahulu).

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 536
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.243 p–ISSN : 2548-7507

Hasil penelitian ini sejalan


4.7.3. Pengaruh Return on Equity dengan hasil penelitian yang dilakukan
terhadap Financial Distress sebelumnya oleh Mitha Christina Ginting
Berdasarkan hasil Output SPSS (2017) yang menunjukkan bahwa
diperoleh nilai thitungsebesar 7,830 atau Current Ratio dapat mengidentifikasi
dapat dikatakan lebih besar dari ttabel Financial Distress.
sebesar 1,982 dan nilai signifikansi Hasil penelitian ini sejalan
sebesar 0,000, maka hasil hipotesis dengan pendapat Marlin (2017) yang
menunjukkan hipotesis ketiga diterima dikarenakan sebagian besar perusahaan
yang artinyaReturn On Equity dapat properti memiliki hutang lancar yang
mengidentifikasiFinancial Distress pada lebih rendah dari aktiva lancar sehingga
perusahaan properti yang terdaftar di aktiva lancarnya bisa digunakan untuk
Bursa Efek Indonesia periode 2014- menutupi hutang lancar yang dimiliki
2017. perusahaan dan tentunya terhindar dari
Hasil penelitian ini sejalan risiko kesulitan keuangan atau Financial
dengan hasil penelitian yang dilakukan Distress.
sebelumnya oleh Rikah (2016) yang
menunjukkan bahwa Return On Equity V. KESIMPULAN DAN SARAN
dapat mengidentifikasi Financial 5.1 Kesimpulan
Distress. Berdasarkan pengujian hipotesis
Hasil penelitian ini sejalan dengan menggunakan uji t dan uji F,
dengan pendapat Rikah (2016) yang diperoleh hasil sebagai berikut:
dikarenakan investor lebih membutuhkan 1. Hipotesis pertama menunjukkan
informasi return on equity sebagai dasar Ukuran Perusahaan dapat
pertimbangan investasi di perusahaan mengidentifikasiFinancial Distress
properti di mana perusahaan properti pada perusahaan properti yang
dapat memberikan imbal hasil berupa terdaftar di Bursa Efek Indonesia
laba yang besar di masa depan. Dengan periode 2014-2017.
laba yang besar diharapkan perusahaan 2. Hipotesis kedua menunjukkan Debt
dapat melunasi semua kewajiban atau to Equity Ratio dapat
hutang dengan mudah sehingga terhindar mengidentifikasiFinancial Distress
dari adanya financial distress. pada perusahaan properti yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
4.7.4. Pengaruh Current Ratio periode 2014-2017.
terhadap Financial Distress 3. Hipotesis ketiga menunjukkan
Berdasarkan hasil Output SPSS Return on Equity dapat
diperoleh nilai thitungsebesar 18,485 atau mengidentifikasiFinancial Distress
dapat dikatakan lebih besar dari ttabel pada perusahaan properti yang
sebesar 1,982 dan nilai signifikansi terdaftar di Bursa Efek Indonesia
sebesar 0,000 atau dapat dikatakan lebih periode 2014-2017.
kecil dari 0,05, maka hasil hipotesis 4. Hipotesis keempat
menunjukkan hipotesis keempat diterima menunjukkanCurrent Ratio dapat
yang artinya Current Ratio dapat mengidentifikasiFinancial Distress
mengidentifikasi Financial Distress pada pada perusahaan properti yang
perusahaan properti yang terdaftar di terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia periode 2014- periode 2014-2017
2017. 5. Hipotesis kelima menunjukkan
Ukuran Perusahaan, Debt to Equity

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 537
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.243 p–ISSN : 2548-7507

Ratio, Return on Equitydan Current


Ratio dapat DAFTAR PUSTAKA
mengidentifikasiFinancial Distress Ayu, A. S. (2017). Pengaruh Likuditas,
pada perusahaan properti yang Leverage, Profitabilitas, Dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Ukuran Perusahaan Terhadap
periode 2014-2017. Financial Distress (Studi pada
Perusahaan Manufaktur Sektor
5.2. Saran Industri Dasar dan Kimia yang
Beberapa saran yang dapat Terdaftar di Bursa Efek
dikemukakan penulis berkaitan dengan Indonesia tahun 2012-2015).
hasil penelitian ini antara lain: Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)
1. Bagi perusahaan, disarankan untuk Vol. 43 No.1, 138-147.
dapat menjaga kinerja keuangan Ginting, M. C. (2017). Pengaruh Current
terutama rasio Ukuran Perusahaan, Ratio dan Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio, Return on (DER) Terhadap. Jurnal
Equitydan Current Ratio agar Manajemen, Vol 3. No.2, 37-44.
perusahaan dapat terhindar dari Hery. (2017). Kajian Riset Akuntansi.
Financial Distress di masa akan Jakarta: PT Grasindo.
datang. Marlin, Y. (2017). Pengaruh Current
2. Bagi peneliti selanjutnya yang Ratio, Debt To Total Assets
tertarik untuk melakukan Ratio Dan Total Assets Turn
penelitian sejenis, dapat Over Terhadap Kondisi
menambahkan variabel Financial Distress (Studi pada
independen yang lain seperti Perusahaan Sub Sektor Batu
perputaran total aktiva, Bara yang Terdaftar di BEI).
pertumbuhan perusahaandan lain- eJournal Administrasi Bisnis,
lainatau mengambil sampel 2017, 5 (4), 855-866.
perusahaan yang bergerak dalam Rahayu, W. P., & Sopian, D. (2017).
bidang lain seperti perusahaan Pengaruh Rasio Keuangan Dan
perdagangan atau manufaktur. Ukuran Perusahaan Terhadap
3. Bagi Universitas Prima Indonesia, Financial Distress (Studi Empiris
hasilpenelitian ini diharapkan Pada Perusahaan Food And
memberikan masukan dan Beverage Di Bursa Efek
tambahan informasi untuk Indonesia). Competitive Jurnal
melakukan penelitian selanjutnya Akuntansi dan Keuangan, Vol 1,
yang berhubungan dengan bidang No 2.
akuntansi. Rikah. (2016). Pengaruh Rasio
4. Bagi investor, hasilpenelitian ini Keuangan Dalam Memprediksi
diharapkan sebagai bahan Financial Distress Pada
masukan dalam memberikan Perusahaan Di Sektor Pertanian
informasi kepada investor dan Dan Pertambangan Yang
calon investor dengan Terdaftar Di Bursa Efek
memperhatikan Ukuran Indonesia. Jurnal Akuntansi
Perusahaan, Debt to Equity Ratio, Bisnis (JAB), Vol. 2 No. 1, 17-32.
Return on Equitydan Current Rohmadini, A. (2018). Pengaruh
Ratioagar mengurangi resiko yang Profitabilitas, Likuiditas Dan
besar dalam keseimbangan Leverage Terhadap Financial
laporan keuangan. Distress (Studi Pada Perusahaan

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 538
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.243 p–ISSN : 2548-7507

Food & Beverage Yang


Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2016).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)
Vol. 61 No. 2, 11-19.
Shidiq, J. I., & Khairunnisa. (2019).
Analisis Rasio Likuiditas, Rasio
Leverage, Rasio Aktivitas, Dan
Rasio Pertumbuhan Terhadap
Financial Distress Menggunakan
Metode Altman Z-Score Pada
Sub Sektor Tekstil Dan Garmen
Di Bei Periode 2013-2017. JIM
UPB Vol 7 No.2, 209-219.
Srikalimah. (2017). Pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas dan
Leverage Dalam Memprediksi
Financial Distress. JURNAL
AKUNTANSI & EKONOMI FE.
UN PGRI Kediri Vol. 2 No. 1,
43-66.
Sudana, I. M. (2015). Manajemen
Keuangan. Jakarta: Erlangga.

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 539

Anda mungkin juga menyukai