St. Vincentius A Paulo
St. Vincentius A Paulo
Pouy, Gasconi, Prancis
Paris, Prancis
Pesta 27 September
1) Vincentius mengubah “wajah Gereja”, dari Gereja yang memperhatikan orang-orang kaya
kepada Gereja yang menyambut dan melayani orang-orang miskin; dan
2) Vincentius “merevolusi” Gereja Katolik dalam hal pendidikan seminari, pendidikan khusus
bagi para calon imam.
Vincentius dikenal sebagai pencetus sebuah pertemuan hari Selasa, dimana para imam berkumpul
untuk melakukan diskusi dan refleksi bagi pembinaan diri. Perkumpulan itu disebut “Konferensi
hari Selasa”.[12]
Henri Bremond SJ, seorang sejarawan dan filosof Prancis, mengatakan bahwa Vincentius adalah
seorang mistikus aktif.[13] Vincentius adalah pelayan orang miskin yang berdoa dan kontemplatif.
Kecintaan dan pengabdiannya kepada orang miskin dipondasikan pada pengalaman rohani yang
mendalam; dan perjumpaannya dengan orang miskin dikontemplasikannya sebagai sebuah
pengalaman rohani bertemu dengan Tuhan sendiri.[14]
Pada tahun 1633, seorang profesor sastra di Universitas Sorbonne Paris, Frederic Ozanam
bersama kawan-kawannya mendirikan kelompok sosial yang terdiri dari anak-anak muda. Ozanam
mengambil spiritualitas Vincentius sebagai pondasi semangat kelompoknya. Kelompok sosial itu
disebut Serikat Sosial Vincensius (SSV) yang saat ini berkembang pesat di seluruh dunia dengan
anggota kurang lebih satu juta awam Katolik maupun dari agama lain.
Pengaruh Vincentius juga nyata dalam semangat pelayanan Beata Ibu Teresa dari Calcuta, India.
Dalam satu dua tulisan rohaninya, Ibu Teresa pernah berkata bahwa Santo Vincentius adalah
inspirasi pelayanan cintanya kepada orang-orang telantar.