Anda di halaman 1dari 87

PROSES PENAPISAN

& PELIBATAN MASYARAKAT

PUSAT PENELITIAN LINGKUNGAN HIDUP,


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT,
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
(PPLH-LPPM-IPB)
(13 - 17 Juli 2020)
Pokok Bahasan
1. Proses Penapisan (Permen LHK No.P.38 Tahun 2019)

2. Proses Keterlibatan Masyarakat dalam AMDAL (Permen LH


No.17 Tahun 2012)
Proposal Kegiatan

Wajib AMDAL Wajib UKL/UPL

Pengumuman &
konsultasi masyarakat Izin pembuangan air limbah
Izin pemanfaatan air limbah untuk
aplikasi ke tanah [land application]
Penyusunan KA-ANDAL Izin penyimpanan sementara LB3
Izin pengumpulan LB3
Izin pengangkutan LB3
Izin pemanfaatan LB3
Pemeriksaan Administrasi Izin pengolahan LB3
Izin penimbunan LB3
Izin pembuangan air limbah ke laut
Penilaian KA-ANDAL Izin dumping ke laut
Izin reinjeksi ke dalam formasi
Izin venting ke udara

Penyusunan ANDAL, RKL, RPL,

Permohonan Penilaian Permohonan Izin Lingkungan Permohonan


ANDAL dan RKL-RPL [Persyaratan Adm & Teknis] Pemeriksaan UKL/UPL

Pemeriksaan Administrasi Pemeriksaan Administrasi Pemeriksaan Administrasi

Pengumuman

Penilaian ANDAL, dan RKL-RPL Pemeriksaan UKL/UPL

SKKLH Rekomendasi UKL-UPL


Tidak
Layak
 Penapisan
Pengertian

Proses penapisan (screening) adalah suatu kegiatan


memilah-milah rencana usaha atau kegiatan apa saja
yang perlu dilengkapi dengan AMDAL (karena
berpotensi menimbulkan dampak penting terhadap
lingkungan) dan rencana usaha atau kegiatan mana
saja yang tidak berpotensi menimbulkan dampak
penting terhadap lingkungan sehingga tidak perlu
dilengkapi dengan AMDAL.
Tujuan & Manfaat

 Tujuan :
Memastikan suatu rencana usaha atau kegiatan
wajib AMDAL atau tidak.
 Manfaat :
Menghindari terjadinya kekeliruan, yaitu langsung
melakukan kajian AMDAL terhadap semua rencana kegiatan
pembangunan yang belum diketahui apakah kegiatan tsbt
berdampak penting atau tidak terhadap lingkungan. Hal ini
juga berarti telah menghemat biaya, waktu dan tenaga.
Proses Penapisan Proyek Wajib AMDAL

Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan

Proyek Ya Tidak UKL UPL


Wajib Ada Dampak Atau
AMDAL Penting? SPPL

Permen LHK No.P.38 /2019


Jenis Rencana Usaha/Kegiatan Wajib AMDAL

Batasan Wajib AMDAL:


Menimbulkan Dampak (Besar dan) Penting
Konsep Revisi PermenLH Nomor. 05 Tahun 2012
Dasar Pemikiran Revisi Peraturan MENLH No. 5 Tahun 2012

1)Amanat Psl 23 ayat (2) Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, penetapan daftar
kegiatan Wajib Amdal dalam bentuk Peraturan Menteri;
2)Permen LH Nomor 5 Tahun 2012 sudah berlaku selama 7 Tahun, sehingga
dengan adanya Dinamika Perkembangan Baru Yang Membuat Permen LH
Nomor 5 Tahun 2012 perlu disesuaikan kembali;
3)Terdapat jenis usaha dan/atau kegiatan baru yang belum terakomodir
dalam Permen LH Nomor 5 Tahun 2012;
4)Perlunya Penetapan Kategori (Grading) Amdal untuk Usaha dan/atau
Kegiatan yang masuk dalam PP 24 Tahun 2018, guna mendukung
Percepatan Proses Perizinan Berusaha.
6 Point Penting Konsep Revisi Peraturan MENLH No. 5 Tahun 2012
1. Review dan Revisi terhadap daftar jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib
memiliki Amdal disusun berdasarkan masukan tertulis dari Sektor dan Unit Kerja
terkait);
2. Review dan Revisi Daftar Jenis Kawasan Lindung (menyesuaikan dengan ketentuan
Pasal 51-19 PP No. 13 Tahun 2017);
3. Review dan revisi pengecualian kewajiban Amdal di kawasan lindung untuk 6 jenis
kegiatan tertentu
4. Pengecualian kewajiban menyusun Amdal:
a. Kab/kota yang telah memiliki RDTR + KLHS;
b. Kawasan Lindung yang telah memiliki perencanaan pengelolaan dan penataan
ruang kawasan lindung yang rinci/detail + KLHS;
c. Kegiatan pemulihan kualitas lingkungan hidup (i.e. Restorasi Gambut, rehabilitasi
pesisir laut ramah lingkungan);
d. Land swap (gambut);
e. Kegiatan penelitian dan pengembangan;
5. Detailing proses penapisan jenis rencana usaha dan/atau kegiatan;
6. Detailing proses penambahan dan pengurangan jenis rencana usaha dan/atau kegiatan
yang wajib Amdal
Muatan Permen 38/2019
1. jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal;
2. kategori Amdal untuk rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang tercantum dalam
Peraturan Perundang-undangan di bidang perizinan berusaha terintegrasi secara
elektronik;
3. jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang dikecualikan dari kewajiban memiliki
Amdal;
4. proses penapisan jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki
Amdal; dan
5. penambahan dan pengurangan jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan wajib
memiliki Amdal.
Pembagian Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Berdasarkan Dokumen LH

Jenis Rencana Usaha Dampak Lingkungan dan Dokumen


dan/atau kegiatan Lingkungan

USAHA DAN/ATAU Kegiatan AMDAL


KEGIATAN berdampak
WAJIB AMDAL penting terhadap
Pasal 22-33 UU 32/2009 LH Peraturan
Batas AMDAL MENLHK 38/2019 Wajib
Memiliki Izin
Lingkungan
Kegiatan tidak
berdampak
USAHA DAN/ATAU penting terhadap UKL-UPL
KEGIATAN LH
WAJIB UKL/UPL
Pasal 34 UU
32/2009 Peraturan Gub.
Batas dokumen UKL-UPL
atau
Bupati/Walikota
USAHA DAN/ATAU Kegiatan tidak wajib UKL/UPL & Tidak Wajib
KEGIATAN WAJIB SPPL tidak berdampak penting serta SPPL Memiliki Izin
Pasal 35 UU 32/2009 Kegiatan usaha mikro dan kecil Lingkungan
Ruang Lingkup Peraturan MENLH No. 05/2012
Batang Tubuh:
1 • 7 Pasal.
• Pasal 1: Ketentuan Umum;
• Pasal 2: Penapisan
Peraturan MENLH • Pasal 3: Kawasan Lindung
No. 05 Tahun 2012 • Pasal 4: Penambahan Wajib Amdal;
tentang Rencana Usaha • Pasal 5: “Delisting” wajib Amdal;
dan/atau Kegiatan yang • Pasal 6: Pencabutan Permen 11/2006
Wajib Memiliki Amdal • Pasal 7: Masa berlaku permen ini

2 5 (Lima) Lampiran

Lampiran I: Lampiran II: Lampiran III: Lampiran IV: Lampiran V


Daftar Jenis Bagan Alir Tata Daftar Kriteria Ringkasan
Rencana Usaha Cara Penapisan Kawasan Penapisan informasi awal
dan/atau Kegiatan untuk Menentukan Lindung Rencana
yang Wajib Wajib Tidaknya Usaha
Memiliki Amdal Suatu Rencana dan/atau
Usaha dan/atau Kegiatan yang
Kegiatan Dilengkapi akan dilakukan
dengan Amdal Penapisan
Sumber : KLH RI, 2012
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal
No Bidang Jumlah
Jenis
Lampiran 1 Peraturan MENLH Kegiatan
1. Multisektor 5
No. 05/2012
2. Pertahanan 3
• 14 Bidang 3. Pertanian 3
• 72 Jenis Kegiatan 4. Perikanan dan KELAUTAN 1

5. Kehutanan 1

6. Perhubungan 5
Rencana usaha dan/atau 7. Teknologi Satelit 5
kegiatan dilakukan: 8. Perindustrian 8
• Di dalam Kawasan Lindung 9. Pekerjaan Umum 12
• Berbatasan langsung 10. Perumahan dan Kaw. Permukiman 1
dengan kawasan lindung 11. Energi dan Sumber Daya 18
Mineral
12. Pariwisata 2

13. Ketenaganukliran 4

14. Pengelolaan LB3 4


Lampiran 1: Daftar Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal
Peraturan MENLH No. 11/2006 Peraturan MENLH No. 05/2012
No Bidang Jumlah Jenis No Bidang Jumlah Jenis
Kegiatan Kegiatan
1. Pertahanan 3 1. Multisektor 5

2. Pertanian 2 2. Pertahanan 3

3. Perikanan 1 3. Pertanian 3

4. Kehutanan 1 4. Perikanan dan Kelautan 1

5. Perhubungan 10 5. Kehutanan 1

6. Teknologi Satelit 1 6. Perhubungan 5

7. Perindustrian 7 7. Teknologi Satelit 5

8. Pekerjaan Umum 16 8. Perindustrian 8

9. Sumber Daya Energi 10 9. Pekerjaan Umum 12


Mineral
10. Perumahan dan Kaw. Permukiman 1
10. Pariwisata 2
11. Energi dan Sumber Daya Mineral 18
11. Pengembangan 2
Nuklir 12. Pariwisata 2
12. Pengelolaan LB3 1 13. Ketenaganukliran 4
13. Rekayasa Genetika 2 14. Pengelolaan LB3 4

13 Bidang 58 Jenis Kegiatan 14 Bidang 72 Jenis Kegiatan


Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal (Revisi)
No Bidang Jumlah
Jenis
Lampiran 1 Revisi Kegiatan
Peraturan MENLH No. 1. Multisektor 5
05/2012 2. Pertahanan 3
3. Pertanian 3
• 14 Bidang
• 87 Jenis Kegiatan 4. Perikanan dan KELAUTAN 6
5. Kehutanan 1
6. Perhubungan 5
7. Teknologi Satelit 5
Usaha dan/atau Kegiatan Di Luar 8. Perindustrian 8

Lampiran I, Penetapan Wajib Amdal 9. Pekerjaan Umum 14

nya akan ditetapkan kemudian oleh 10. Perumahan dan Kaw. 3


Permukiman
Menteri setelah dilakukan 11. Energi dan Sumber Daya 23
pengkajian Mineral
12. Pariwisata 2
13. Ketenaganukliran 5
14. Pengelolaan LB3 4
Daftar Kawasan Lindung dalam Peraturan MENLH No 5/2012 (eksisting)
Kawasan lindung yang dimaksud dalam Peraturan
Menteri ini: Catatan Untuk Revisi:
1. Kawasan hutan lindung
• Kawasan lindung akan
2. Kawasan bergambut disesuaikan dengan jenis
3. Kawasan Resapan Air kawasan lindung yang
4. Sempadan Pantai diatur di dalam PP No. 13
5. Sempadan Sungai Tahun 2017;
6. Kawasan Sekitar Danau atau Waduk • Terdapat penambahan
7. Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut
8. Cagar Alam dan Cagar Alam Laut
kawasan lindung i.e.
9. Kawasan Pantai Berhutan Bakau kawasan konservasi di
10. Taman Nasional dan Taman Nasional Laut wilayah pesisir dan laut
11. Taman Hutan Raya (kawasan konservasi
12. Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut pesisir dan pulau-pulau
13. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan kecil, kawasan konservasi
14. Kawasan Cagar Alam Geologi
15. Kawasan Imbuhan Air Tanah
maritim, kawasan
16. Sempadan Mata Air konservasi perairan) dan
17. Kawasan Perlindungan Plasma Nutfah kawasan gambut.
18. Kawasan Pengungsian Satwa
19. Terumbu Karang
20. Kawasan Koridor Bagi Jenis Satwa dan Biota Laut yang Dilindungi
Kawasan lindung  wilayah yang DITETAPKAN dengan fungsi utama untuk melindungi
kelestarian lingkungan hidup mencakup SDA dan Sumber Daya Buatan. Penetapan
kawasan lindung tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan PUU
Daftar Tambahan Kawasan Lindung dalam
Revisi Peraturan MENLH No 5/2012
Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1. Kawasan Konservasi Pesisir dan pulau-pulau kecil:
a. Suaka Pesisir;
b. Suaka Pulau Kecil;
c. Taman Pesisir;
d. Taman Pulau Kecil;
2. Kawasan Konservasi Maritim:
a. Perlindungan adat maritim;
b. Perlindungan Budidaya Maritim.
3. Kawasan Konservasi Perairan:
a. Taman Nasional Perairan;
b. Suaka Alam Perairan;
c. Taman Wistaa Perairan; dan
d. Suaka perairan.
Daftar Kawasan Lindung dalam Peraturan MENLHK 38 Tahun 2019
Kawasan lindung yang dimaksud dalam Peraturan
Menteri ini: Kawasan lindung  wilayah yang TELAH
1. Kawasan hutan lindung DITETAPKAN dengan fungsi utama untuk
2. Kawasan bergambut melindungi kelestarian lingkungan hidup
3. Kawasan Resapan Air mencakup SDA dan Sumber Daya Buatan.
4. Sempadan Pantai Penetapan kawasan lindung tersebut
5. Sempadan Sungai dilakukan sesuai dengan ketentuan PUU
6. Kawasan Sekitar Danau atau Waduk
7. Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut
8. Cagar Alam dan Cagar Alam Laut
9. Kawasan Pantai Berhutan Bakau PERHATIAN
10. Taman Nasional dan Taman Nasional Laut Kawasan Lindung di Luar 23 Jenis
11. Taman Hutan Raya Kawasan Lindung ini, bukan lah
12. Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut Kawasan Lindung yang dimaksud
13. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan Peraturan Menteri LHK ini.
14. Kawasan Cagar Alam Geologi
15. Kawasan Imbuhan Air Tanah
16. Sempadan Mata Air
17. Kawasan Perlindungan Plasma Nutfah
18. Kawasan Pengungsian Satwa
19. Terumbu Karang
20. Kawasan Koridor Bagi Jenis Satwa dan Biota Laut yang Dilindungi
21. Kawasan Konservasi Pesisir dan pulau-pulau kecil (BARU)
22. Kawasan Konservasi Maritim (BARU);
23. Kawasan Konservasi Perairan (BARU);
Pasal 3: Rencana Usaha/Kegiatan di dalam dan/atau berbatasan
langsung dengan kawasan Lindung
Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan
lokasinya berada di dalam kawasan lindung
diizinkan sesuai peraturan perundang-undangan
yang berada di dalam dan/atau berbatasan
yang berlaku, misal: tambang di hutan lindung, langsung dengan kawasan lindung yang
wisata alam di kawasan lindung dikecualikan dari kewajiban menyusun
Amdal adalah rencana usaha dan/atau
kegiatan:
1 1. Eksplorasi pertambangan, migas dan
panas bumi;
Batas proyek Kawasan Lindung 2. Penelitian dan pengembangan di bidang
terluar yang Yang tercantum dalam ilmu pengetahuan;
bersinggungan Lampiran Permen LH & 3. Yang menunjang pelestarian kawasan
dengan batas telah ditetapkan sesuai
terluar dari lindung;
dengan PUU 4. Yang terkait dengan kepentingan
kawasan
pertahanan dan keamanan negara yang
lindung
2 Dampak
tidak berdampak penting terhadap
lingkungan;
potensial
5. Budidaya yang secara nyata tidak
Dampak potensial dari
berdampak penting bagi lingkungan
rencana usaha dan/atau
kegiatan yang akan
dilaksanakan tersebut
3 hidup;
6. budidaya yang diizinkan bagi penduduk
secara nyata asli dengan luasan tetap dan tidak
mempengaruhi kawasan Keterangan: mengurangi fungsi lindung kawasan dan
lindung terdekat = Rencana Usaha di bawah pengawasan ketat.
dan/atau kegiatan
1 Apakah lokasi rencana Jika: 7
usaha dan/atau kegiatan6 a. rencana usaha
5 berada di dalam dan/atau kegiatan
Pemrakarsa Jika: dan/atau berbatasan yang diusulkan;
mengisi ringkasan a. rencana usaha dan/atau langsung dengan atau
informasi awal atas kegiatan yang diusulkan; atau kawasan lindung? b. terdapat usaha
rencana usaha b. terdapat usaha dan/atau Catatan: dan/atau kegiatan
dan/atau kegiatan kegiatan pendukung atas 1. Gunakan daftar pendukung atas
yang diusulkan usaha dan/atau kegiatan yang kawasan lindung pada usaha dan/atau
diusulkan yang; Lampiran III (kawasan kegiatan yang
TIDAK TERMASUK dalam lindung dimaksud waijb diusulkan yang;
uji ringkasan informasi daftar pada lampiran I PerMen ditetapkan sesuai TIDAK BERADA di
awal dengan daftar jenis LH No.5 tahun 2012 ketentuan peraturan dalam dan/atau
rencana usaha dan/atau perundangan); dan berbatasan
kegiatan yang wajib 9 2. Gunakan kriteria langsung
memiliki amdal 2 Jika: berbatasan langsung
(Lampiran I) a. rencana usaha dan/atau kegiatan dengan kawasan lindung
yang diusulkan; atau (Pasal 3 ayat (3)). 8 12
b. terdapat usaha dan/atau kegiatan WAJIB MEMILIKI
Jika: pendukung atas usaha dan/atau
3 UKL UPL atau SPPL
a. rencana usaha 9
kegiatan yang diusulkan yang;
dan/atau kegiatan yang Berada di dalam/berbatasan langsung
diusulkan; atau dengan Kawasan Lindung uji ringkasan
b. terdapat usaha BERADA di dalam dan/atau berbatasan informasi awal Jika:
dan/atau kegiatan langsung dengan kawasan lindung 10 11
dengan KRITERIA a. rencana usaha
pendukung atas usaha PENGECUALIAN dan/atau kegiatan yang
dan/atau kegiatan yang 13 atas jenis daftar diusulkan; atau
diusulkan yang; Jika: jenis rencana usaha
10 b. terdapat usaha
TERMASUK dalam daftar a. rencana usaha dan/atau kegiatan dan/atau kegiatan dan/atau kegiatan
pada lampiran I PerMen yang diusulkan; atau yang wajib memiliki pendukung atas usaha
LH No.5 tahun 2012 b. terdapat usaha dan/atau amdal yang berada dan/atau kegiatan yang
kegiatan pendukung atas usaha dalam dan/atau diusulkan yang;
dan/atau kegiatan yang diusulkan berbatasan
4 14 TERMASUK dalam
yang; langsung dengan kriteria pengecualian
TIDAK TERMASUK dalam kriteria dengan kawasan dalam Pasal 3 ayat (4)
WAJIB MEMILIKI pengecualian dalam Pasal 3 ayat (4) lindung PerMen LH No.5
AMDAL PerMen LH No.5 tahun 2012
tahun 2012
KETENTUAN KATEGORI AMDAL DALAM REVISI P.38/2019 (Pasal 4)
1. Hanya Untuk Usaha dan/atau Kegiatan Yang Masuk Dalam PP 24 Tahun 2018.
2. Usaha dan/atau Kegiatan Yang Masuk dalam PP Nomor 24 Tahun 2018, Wajib Amdalnya
dibagi menjadi 3 Kategori yaitu:
a. kategori A;
b. kategori B;
c. kategori C
 Penetapan Kategori dalam Lampiran I baru didasarkan atas 2 kriteria, yaitu:
Kompleksitas Jenis kegiatan dan dampak rencana kegiatan terhadap lingkungan
2. Kriteria Grading antara lain:
a. kompleksitas jenis rencana usaha dan/atau kegiatan;
b. dampak rencana usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup;
c. sensitifitas lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan;
d. kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup di lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan.
3. Dalam hal lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan berbatasan langsung dan/atau
berada dalam kawasan lindung serta terdapat hasil perhitungan kondisi daya dukung
dan daya tampung lingkungan hidup, maka kriteria huruf c dan huruf d wajib digunakan
dalam penetapan pengelompokan kategori Amdal.
4. Penetapan pengelompokan kategori Amdal dilakukan berdasarkan Hasil Telaahan Tim
Teknis Komisi Penilai Amdal pada saat Rapat Tim Teknis Kerangka Acuan yang
dituangkan dalam Berita Acara Rapat Tim Teknis Kerangka Acuan
Hal Yang Harus Diperhatikan Terkait Kategori Amdal
Konsep Klasifikasi Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan Wajib Amdal (Kategori Amdal)
Kategori Kriteria
AMDAL
Jenis dan Dampak Rencana Sensitivitas Lokasi Status/Kondisi
Kompleksitas Usaha dan/atau dimana Kegiatan D3TLH dimana
Kegiatan Kegiatan akan dilakukan Kegiatan akan
dilakukan
Jenis Usaha Kategori Sangat Penting Di dalam Kawasan Sudah Sangat
dan/atau Kompleksitas: Lindung yang Terlampau
Kegiatan Amdal Sangat Kompleks dikategorikan
Tipe A sebagai Kawasan
Konservasi
Jenis Usaha Kategori Lebih Penting Di dalam Kawasan Sudah Terlampau
dan/atau Kompleksitas: Lindung diluar
Kegiatan Amdal Cukup Kompleks kategori Kawasan
Tipe B Konservasi

Jenis Usaha Kategori Penting Di Luar Kawasan Belum terlampau


dan/atau Kompleksitas: Tidak Lindung
Kegiatan Amdal Kompleks
Tipe C
TATA CARA PENENTUAN KATEGORI AMDAL dan WAKTU PENYUSUNAN ANDAL

lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan


Amdal Karagori A sangat kompleks, lokasi usaha yang
(Lama Penyusunan 180 hari) sangat sensitif serta membutuhkan data
kondisi rona lingkungan hidup yang
sangat kompleks

lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan


Amdal Karagori B cukup kompleks, sensitifitas lokasi cukup
(Lama Penyusunan 120 hari) sensitif serta membutuhkan data rona
lingkungan hidup yang cukup kompleks

lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan tidak


Amdal Karagori C kompleks, sensitifitas lokasi kurang sensitif serta
(Lama Penyusunan 60 hari) tidak membutuhkan data kondisi rona
lingkungan hidup yang sederhana

 Kategori Amdal ditentukan berdasarkan Hasil Telaahan Tim Teknis Komisi Penilai Amdal pada
saat Rapat Tim Teknis Kerangka Acuan dengan mengacu pada tools penentuan kategori
dan indikasi kategori dari K/L;
 Penetapan Kategori Amdal Masuk dalam Berita Acara Rapat Kesepakatan KA;
Tools untuk Penentuan Kategori Amdal
Oleh Tim Teknis KPA Dalam Permen LHK 38 Tahun 2019

Dilakukan pada saat rapat Tim Teknis untuk KA-ANDAL


Konsep Penentuan Kategori Amdal Dalam Permen LHK 38
Tahun 2019

Kategori Kriteria
AMDAL
Jenis dan Dampak Rencana Sensitivitas Lokasi Status/Kondisi
Kompleksitas Usaha dan/atau dimana Kegiatan D3TLH dimana
Kegiatan Kegiatan akan dilakukan Kegiatan akan
dilakukan
Jenis Usaha Kategori Sangat Penting (3) Di dalam Kawasan Sudah Sangat
dan/atau Kompleksitas: Lindung yang Terlampau (3)
Kegiatan Amdal Sangat Kompleks (3) dikategorikan
Tipe A sebagai Kawasan
Konservasi (3)
Jenis Usaha Kategori Lebih Penting (2) Di dalam Kawasan Sudah Terlampau (2)
dan/atau Kompleksitas: Lindung diluar
Kegiatan Amdal Cukup Kompleks (2) kategori Kawasan
Tipe B Konservasi (2)

Jenis Usaha Kategori Penting (1) Di Luar Kawasan Belum terlampau (1)
dan/atau Kompleksitas: Tidak Lindung (1)
Kegiatan Amdal Kompleks (1)
Tipe C
Konsep Penentuan Kategori Amdal Dalam Permen LHK 38
Tahun 2019 (2)
1. Penentuan Kategori Amdal ini dilakukan dengan mengkonversi tingkat kepentingan
masing masing kriteria ke dalam bentuk skala. .
2. Setiap kriteria dibagi menjadi skala 1, 2 dan 3
3. Kategori Amdal langsung ditetapkan menjadi Kategori Amdal A bila:
a. lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan berada di dalam atau berbatasan
langsung dengan kawasan konservasi;
b. rencana usaha dan/atau kegiatan sangat spesifik dan kompleks dan
membutuhkan teknologi tinggi seperti kegiatan pembangkit listrik dengan
menggunakan reaktor nuklir (PLTN);
4. Kategori Amdal ditentukan berdasarkan jumlah total nilai skala yang telah
ditetapkan dengan rincian:
i. memiliki skala nilai kumulatif > 9 maka termasuk Amdal kategori A;
ii. memilki skala nilai kumulatif 6 – 9 maka termasuk Amdal kategori B;
iii.memiliki skala nilai kumulatif < 6 maka termasuk Amdal kategori C.
5. Dalam hal belum/tidak terdapat hasil kajian D3TL di lokasi rencana usaha dan/atau
kegiatan, maka penjumlahan nilai skala mengikuti ketentuan sebagai berikut:
i. memiliki skala nilai kumulatif > 6 maka termasuk Amdal kategori A;
ii. memilki skala nilai kumulatif 4 – 6 maka termasuk Amdal kategori B;
iii.memiliki skala nilai kumulatif < 4 maka termasuk Amdal kategori C.
Pengecualiaan Wajib Amdal yang Di atur dalam
Permen LHK Nomor 38 Tahun 2019
Pengecualian Kewajiban Amdal (1)
dikecualikan untuk penelitian dan pengembangan yang dilakukan
oleh pemerintah yang memenuhi kriteria:
Diwajibkan UKL-UPL atau SPPL
atau ketentuan lainnya sesuai
peraturan perundang-
undangan

Mengapa dikecualikan:
Sudah memiliki SOP dan
pengelolaan yang jelas
Pengecualian Kewajiban Amdal (2)

Diwajibkan UKL-UPL atau SPPL atau ketentuan lainnya sesuai


peraturan perundang-undangan
Pengecualian Kewajiban Amdal (3)
Terkait dengan Perencanaan Detail yang telah Memiliki EIA-Based SEA

Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan


hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 DIKECUALIKAN DARI
KEWAJIBAN MENYUSUN AMDAL apabila lokasi rencana usaha dan/atau
kegiatannya berada pada:
a. Provinsi atau kabupaten/kota yang MEMILIKI RDTR YANG DILENGKAPI
DENGAN KLHS yang dibuat dan dilaksanakan secara komprehensif
dan rinci (EIA-Based SEA) sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan (Permenlhk P. 24/2018);
b. KAWASAN LINDUNG (catatan: i.e. hutan konservasi dan hutan
lindung) yang memiliki PERENCANAAN PENGELOLAAN DAN/ATAU
PENATAAN RUANG KAWASAN LINDUNG RINCI/DETAIL YANG
DILENGKAPI DENGAN KLHS yang dibuat dan dilaksanakan secara
komprehensif dan rinci (EIA-Based SEA) sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
Pengecualian Kewajiban Amdal (4)
untuk Usaha dan/atau Kegiatan Lainnya

Usaha dan/atau kegiatan berikut juga dikecualikan dari kewajiban memiliki Amdal:
1) kegiatan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu hutan tanaman industri dalam rangka
land swap untuk perlindungan ekosistem gambut yang merupakan bagian dari
fasilitasi pemerintah  UKL-UPL;
2) Kegiatan pemulihan fungsi lingkungan hidup di kawasan yang tidak dibebani izin
i.e. Restorasi gambut dan rehabilitasi pesisir-laut dengan bahan-bahan alami (Tanpa
dokumen lingkungan hidup);
3) rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang dilakukan dalam kondisi tanggap darurat
bencana  (Tanpa dokumen lingkungan hidup)
Pengecualian Kewajiban Amdal (5)
untuk Usaha dan/atau Kegiatan Lainnya

Usaha dan/atau kegiatan berikut juga dikecualikan dari


kewajiban memiliki Amdal:
1) Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang berada di dalam
Kawasan Industri, Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan
Pelabuhan dan Perdagangan Bebas  RKL-RPL Rinci;
2) Rencana usaha dan atau kegiatan yang berbatasan
langsung atau berada dalam kawasan lindung yang telah
mendapatkan penetapan pengecualian wajib Amdal dari
pengampu kepentingan kawasan lindung tersebut
(Contoh: Kegiatan Jasa Sarana Wisata Alam, Kegiatan
Jasa Pemanfaatan Air di Kawasan Konservasi);  UKL-
UPL;
Pengecualian Kewajiban Amdal (6)
untuk Usaha dan/atau Kegiatan Lainnya

Catatan Penting:
1. Pengampu Kawasan Lindung
memiliki Dasar Pertimbangan
Yang Jelas;
2. Pengampu Kawasan Lindung wajib
telah memilki SOP yang Jelas
3. Semua Kewajiban yang di atur
pengampu wajib dilaksanakan
Pelaku Usaha

Pengecualiaan Wajib Amdal nya


diserahkan kepada Pengampu
Kawasan Lindungnya
Tambahan Pengaturan dalam Permen LHK 38 Tahun 2019

ditetapkan klasifikasinya sebagai rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal
atau tidak wajib memiliki Amdal berdasarkan penetapan oleh Menteri setelah melalui
pengkajian dan/atau penilaian
Penapisan Wajib Amdal yang Di atur dalam Permen
LHK Nomor 38 Tahun 2019
Mekanisme Proses Penapisan Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
a. Delineasi batas proyek; a. Formulir isian informasi awal
b. Analisis spasial batas Melengkapi Ringkasan
1 disiapkan;
Informasi Awal
proyek dengan rencana b. Bahan informasi untuk
tata ruang; pengisian formulir
c. Analisis spasial batas c. Formulir dilengkapi
Memastikan kesesuian lokasi
proyek dengan peta-peta 2 rencana usaha dan/atau
fungsi ruang lainnya kegiatan dengan PUU a. Setiap jenis rencana usaha
dan/atau kegiatan (utama dan
pendukung) dianalisis untuk
a. Lingkup rencana usaha Menentukan Rencana Usaha menentukan kegiatan wajib
dan/atau kegiatan dengan dan/atau Kegiatan yang Wajib memiliki amdal;
kriteria pendekatan studi Memiliki Amdal 3 b. Hasil analisis kegiatan wajib
amdal dianalisis; amdal ditetapkan
b. Pendekatan studi amdal 4 Menentukan Pendekatan Studi
ditentukan Amdal yang akan Digunakan
a. Hasil penentuan pendekatan
studi amdal, jenis rencana
usaha dan/atau kegiatan
(strategis dan non strategis)
a. Hasil penapisan disusun; Mengidentifikasi Kewenangan 5
dibandingkan dengan daftar
b. Hasil penapisan KPA
pembagian kewenangan;
dikomunikasikan kepada
b. Informasi bukti lisensi dan
instansi LH;
Mendokumentasikan Kegiatan
validitasnya;
c. Hasil penapisan
Penapisan c. Kewenangan penilaian Amdal
didokumentasikan 6
ditentukan
DETAILING PROSES PENAPISAN RENCANA USAHA DAN/ATAU
KEGIATAN YANG WAJIB MEMILIKI AMDAL

N Tahapan Rincian Kegiatan Penapisan Pemrakarsa Instansi Keterangan


o Penapisan LH
1 Pengisian Informasi atas Melakukan Delieasi (menyiapakan data spasial)
rencana usaha dan/atau tapak proyek (lokasi rencana usaha dan/atau
kegiatan kegiatan utama beserta kegiatan pendukung) 1
2 Memastikan kesesuaian a. Melakukan analisis spasial kesesuaian lokasi Tidak sesuai
lokasi rencana rencana usaha dan/atau kegiatan (tapak 2a
usaha/kegiatan dengan proyek) dengan peta rencana tata ruang
peraturan perundangan sesuai Tidak
b. Melakukan analisis spasial kesesuaian lokasi sesuai
rencana usaha dan/atau kegiatan (tapak
proyek) dengan peta fungsi ruang lainnya dan
2b
PUU (i.e. PIBIB) sesuai
c. Menyatakan Lokasi rencana ussaha dan/atau
kegiatan sesuai dengan tata ruang dan PUU
2c

d. Menyatakan lokasi rencana usaha dan/atau


2d Amdal/UKL-UPL dan Izin
kegiatan tidak sesuai dengan tata ruang & Lingkungan tidak dapat
PUU diproses (STOP)

3 Menentukan rencana a. Membandingkan antara jenis rencana usaha


3a Matrik/Tabel
usah/kegiatan yang dan/atau kegiatan utama dan pendukung Ya
tidak
wajib Amdal dengan Daftar Lampiran I
tidak
b. Memeriksa apakah lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan berada di dalam dan/atau
3b
berbatasan langsung dengan kawasan lindung Ya
dan tidak termasuk kegiatan yang
dikecualikan dari kewajiban memiliki Amdal
3c
c. Menyimpulkan jenis rencana usaha dan/atau
kegiatan sebagai wajib AMDAL
3d
d. Menyimpulkan jenis rencana usaha dan/atau Wajib UKL-UPL/SPPL
kegiatan TIDAK WAJIB memliliki AMDAL
Next Slide (STOP)
DETAILING PROSES PENAPISAN RENCANA USAHA DAN/ATAU
KEGIATAN YANG WAJIB MEMILIKI AMDAL

N Tahapan Rincian Kegiatan Penapisan Pemrakarsa Instansi Keterangan


o Penapisan LH
3 Menentukan rencana
usah/kegiatan yang
c. Menyimpulkan jenis rencana usaha dan/atau
kegiatan TIDAK WAJIB memliliki AMDAL
3d
wajib Amdal

4 Menentukan a. Menyusun tabel/matrik yang berisi jenis


Pendekatan Studi Amdal rencana usaha dan/atau kegiatan utama dan
yang akan digunakan pendukung beserta instansi yang memiliki 4a
kewenangan pembinaan dan /atau
pengawasan terhadap setiap jenis kegiatan
utama dan pendukungnya

b. Mambandingkan matrik/tabel 4a dengan


kriteria pendekatan studi Amdal sesuai pasal
4b
8 PP 27/2012

c. Meyimpulkan pendekatan studi Amdal yang 4c


akan digunakan (tunggal, terpadu, kawasan)

5 Menentukan 5
Kewenangan Penilaian
Amdal
6
6 Mendokumentasikan
kegiatan penapisan

7 Menyampaikan hasil
7
penapisan ke Instansi
LH yang berwenang

8 Menelaah dan
8
meberikan arahan hasil
penapisan
9
9 Proses penyusunan
Amdal
Tools Proses Penapisan
No Esensi dasar penapisan (screening) dan Tools yang digunakan
penentuan kewenangan

1. Apakah suatu rencana usaha dan/atau PUU PPLH dan SDA i.e. UU
kegiatan dapat dilakukan di suatu lokasi yang 41/1999, PP 24/2010 atau PP
telah direncanakan 61/2012, PP 10/2010, PP 26/2008

2. Apakah rencana usaha dan/atau kegiatan Peraturan MENLHK 38 Tahun 2019:


tersebut termasuk wajib memiliki Amdal Daftar Wajib Amdal di Lampiran I,
atau UKL-UPL atau bahkan cukup SPPL Lampiran III dan Lampiran IV

3. Pendekatan studi Amdal yang akan Pasal 8 PP No. 27 Tahun 2012


dilakukan:
a. Tunggal;
b. Terpadu; atau
c. Kawasan.
4. KPA yang berwenang untuk melakukan Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013
penilaian Amdal  Pasal 10 dan Pasal 11
Gambaran Umum Proses Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan
di Indonesia
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan (Project)

Kriteria: Jika Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan


1. Skala dan Besaran; ‘Halal”, proses selanjutanya adalah penentuan
2. Lokasi wajib Amdal dan pendekatan studi
Rencana usaha dan/atau Kegiatan

Proses Penapisan (Screening)

Wajib Amdal Wajib UKL-UPL SPPL

Proses Proses
Amdal dan Proses
UKL-UPL dan Izin
Izin Lingkungan SPPL
Lingkungan
Proses Penapisan Usaha/Kegiatan Wajib Amdal (Screening)
Deskripsi jenis rencana usaha
Uji informasi Awal dan/atau kegiatan utama &
Pemrakarsa mengisi
pendukung harus diuraikan secara
dengan daftar jenis ringkasan informasi awal jelas . Periksa dan bandingkan
rencana usaha Rencana Usaha dan/atau seluruh jenis usaha dan/atau
dan/atau kegiatan kegiatan dengan Permen LHK 38
Kegiatan yang diusulkan
Tahun 2019
wajib Amdal (Kegiatan Utama &
(Lampiran I) Pendukung) (lampiran III)

Periksa apakah lokasinya


Tidak berada di dalam dan/atau
? berbatasan langsung dengan
Tidak
kawasan lindung
Ya (Lampiran II)

Uji ringkasan awal dengan


kriteria pengecualian
(Pasal 6-10)

Tidak Ya
Wajib Memiliki Wajib UKL-UPL atau SPPL
Amdal ? atau ketentuan lainnya
Integrasi Inpres No. 10/2011 ke dalam Proses Penilaian Amdal atau Pemeriksaan UKL-UPL dan Izin Lingkungan
Penilaian Amdal: & Pemeriksaan UKL-UPL
Bagi usaha
Peraturan MENLH No. 08/2013 Izin SK Kelayakan LH atau
dan/atau
Lingkungan Rekomendasi UKL-UPL kegiatan yang
Rencana Usaha Layak/Disetujui dikecualikan,
dan/atau RKL-RPL-nya
Kegiatan Penilaian Dokumen harus harus
Amdal atau mencakup
Pemeriksaan UKL-UPL upaya mitigasi
Tidak atau
ya pengurangan
emisi GRK
Apakah Lokasinya Apakah lokasinya
• Sesuai dengan berada di dalam
Sesuai ya Apakah termasuk
Rencana Tata Kawasan Hutan
usaha dan/atau
Ruang, dan/atau Primer & Lahan
Kegiatan yang
• Sesuai dengan Gambut dalam Peta
DIKECUALIKAN?
Ketentuan PUU Indikatif Penundaan
SDA Izin Baru (PIPIB) ?
Tidak
Tidak Sesuai

Ditolak Inpres 10/2011 Ditolak

Usaha dan/atau kegiatan yang dikecualikan dalam Inpres 10/2011:


• Permohonan yang telah mendapat persetujuan prinsip dari Menteri Kehutanan;
• Pelaksanaan pembangunan nasional yang bersifat vital, yaitu: geothermal, migas, ketenagalistrikan, lahan
untuk padi dan tebu
• Pemanfaatan izin pemanfaatan hutan dan/atau penggunaan kawasan hutan yang telah ada sepanjang izin
di bidang usahanya masih berlaku
Proses untuk Menentukan Apakah Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan dapat dilakukan
Rencana Usaha • Proses Amdal dan Izin Lingkungan,
dan/atau Kegiatan atau
• Proses UKL-UPL dan Izin Lingkungan
Tidak
Apakah Lokasinya ya
• Sesuai dengan
Rencana Tata Apakah lokasinya berada
di dalam ya Apakah termasuk usaha
Ruang, dan/atau Sesuai
Kawasan Hutan Primer & dan/atau Kegiatan yang
• Sesuai dengan Lahan Gambut dalam Peta DIKECUALIKAN?
Ketentuan PUU Indikatif Penghentian Izin
PPLH & SDA Baru (PIPIB) ?
Tidak
Tidak Sesuai
Inpress 5 Tahun 2019; Bukan lagi
Ditolak Penundaan tapi Penghentian Ditolak

Usaha dan/atau kegiatan yang dikecualikan dalam Inpres 5 Tahun 2019


• Permohonan yang telah mendapat persetujuan prinsip dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
• Pelaksanaan pembangunan nasional yang bersifat vital, yaitu: geothermal, migas, ketenagalistrikan, lahan untuk padi dan
tebu, serta 7 kegiatan lain nya yang dikecualikan
• Pemanfaatan izin pemanfaatan hutan dan/atau penggunaan kawasan hutan yang telah ada sepanjang izin di bidang usahanya
masih berlaku tetap dikecualikan
Peta Indikatif Penundaan Izin Baru (PIPIB) – Inpres 06/2013
Lokasi PIPIB
Lokasi yang Hutan Alam Primer (Moratorium) –
masih boleh Lahan Gambut di dalam dan di luar Tidak Boleh Ada
ada izin baru kawasan Hutan Izin Baru

Sumber : KLH RI, 2012


Peta Kesesuaian Rencana Kegiatan dengan PIPIB (Revisi VIII, 2015)
Proses Penapisan (Screening) Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Pelabuhan, Waduk
dan pembangkit listrik, jalan dll.

Jika sesui Tata


Ruang & PUU,
maka :
Ya • Amdal dan
Izin
Lingkungan,
atau
• UKL-UPL dan
Tidak
Izin
• Struktur dan
Lingkungan
Pola Ruang • Kawasan Dapat diproses
• Pola Ruang: Lindung
lebih lanjut
 Kawasan
Lindung; Jika tidak sesuai Tata
dan Ruang & PUU maka Amdal
 Kawasan atau UKL-UPL dan Izin
Budidaya Lingkungan, tidak dapat
Proses
Proses Penapisan (Screening) Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan
Penataan Ruang (RTRW atau RDTR) dan PUU PPLH & PSDA

Kawasan Lindung

Kawasan
Lindung

Kawasan Budidaya
Kawasan Tapak Proyek
Lindung Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan Perhotelan
Sumber Foto: Wujian@2012
Hasil Penapisan Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

Hasil Penapisan
Pemrakarsa Instansi Lingkungan Hidup

Berdasarkan hasil penapisan yang diterima dari


Pemrakarsa menyampaikan pemrakarsa, instansi lingkungan hidup pusat, provinsi
hasil penapisan mandiri atau kabupaten/kota sesuai kewenangan menelaah
kepada instansi lingkungan dan memberikan arahan mengenai:
hidup pusat, provinsi atau a. wajib tidaknya rencana Usaha dan/atau Kegiatan
kabupaten/kota sesuai memiliki Amdal;
kewenangan. b. pendekatan studi Amdal; dan
c. kewenangan penilaian Amdal.
Penambahan dan Pengurangan yang Di atur dalam
Permen LHK Nomor 38 Tahun 2019
Penambahan Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Yang Wajib Memiliki Amdal
Menteri, LHK c.q. Ditjen
PKTL.

1. Kementerian Kriteria Penilaian


1. alasan ilmiah bahwa rencana usaha
dan/atau lembaga dan/atau kegiatan tersebut berdampak
pemerintah non penting terhadap lingkungan;
kementerian; 2. daya dukung dan/atau daya tampung
lingkungan hidup di lokasi rencana Usaha
2. Gubernur; dan/atau Kegiatan;
3. tipologi ekosistem setempat yang
3. Bupati/walikota; diperkirakan berdampak penting
dan/atau terhadap lingkungan hidup; dan
4. teknologi pengelolaan dampak
4. masyarakat lingkungan hidup

1. Usulan Tertulis
2.Dokumen Penyajian Penerbitkan
Pihak Pengusul Informasi keputusan
Lingkungan
Pengurangan Jenis Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan Yang Wajib Memiliki Amdal
Menteri, LHK c.q. Ditjen
PKTL.

Kriteria Penilaian
1. Kementerian 1. dampak lingkungan hidup dari rencana
dan/atau lembaga Usaha dan/atau Kegiatan dapat
pemerintah non ditanggulangi berdasarkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan
kementerian; teknologi
2. Gubernur; 2. daya dukung dan/atau daya tampung
lingkungan hidup di lokasi rencana Usaha
3. Bupati/walikota; dan/atau Kegiatan; dan
dan/atau 3. berdasarkan pertimbangan ilmiah,
rencana Usaha dan/atau Kegiatan tidak
4. masyarakat
menimbulkan dampak penting.

1. Usulan Tertulis
2.Dokumen Penyajian Penerbitkan
Pihak Pengusul Informasi keputusan
Lingkungan
Proses Keterlibatan Masyarakat dalam
AMDAL
Gambaran masalah sosial…..

Sumber Gambar : Indra Shalihim

http://store.tempo.co/ http://tempophoto.com
Sumber : kabarbisnis.com

Sumber : radarbangka.com

http://walhibangkabelitung.blogspot.com
Sumber : rimanews.com
Sumber : http://romeltea.wordpress.com/tolak-pltsa/
Sumber : http://newsliputan6.com

Sumber : http://cityseru.com
Sumber : lplasa.msn.com
Sumber : liputan6.com

Sumber www.mongabay.com
Sumber : sosialnews.com
Sumber : merdeka.com
Sumber : smartedutainment.com
Sindrom NIMBY
Wanted Facilities
Unwanted Facilities
- Contoh : Sampah B3, PLTN, Proyek
Uranium, Kawasan Industri, SUTET,
TPAS, dll.

NIMBY  Not In My Back Yard !


Sumber : KLH, 2012 Rencana Usaha dan/atau Proses Amdal dan Izin Lingkungan serta
Kegiatan Wajib Amdal Keterlibatan Masyarakat
Permen LH No.17 Tahun 2012
Pengumuman dan Konsultasi
Keterlibatan Masyarakat dalam Amdal
Publik 1 (Tanggung Jawab Pemrakarsa)

Penyusunan KA Pasal 26 UU No. 32/2009


Pasal 9 PP No. 27/2012
Pemeriksaan Adminsitrasi

Penilaian KA
Pasal 39 UU No.32/2009
Pasal 44-45 PP No. 27/2012
Penyusunan ANDAL & RKL-RPL
Keterlibatan Masyarakat dalam Izin
Permohonan Izin Lingkungan dan 2 Lingkungan
Penilaian ANDAL dan RKL-RPL

Pasal 30 UU No. 32/2009


Pemeriksaan Administrasi Pasa; 44-45 PP No. 27/2012

Pengumuman Keterlibatan Masyarakat dalam


3 Penilaian Andal & RKL-RPL: Wakil
masyarakat terkena dampak
Penilaian ANDAL dan RKL-RPL

Keputusan Keputusan Kelayakan LH Pasal 39 UU No. 32/2009 &


Ketidaklayakan & Penerbitan Izin Pasal 56 PP No. 27/2012
LH Lingkungan
Keterlibatan Masyarakat dalam Izin
4 Lingkungan
Kepka BAPEDAL No. 08 Tahun 2000

Keterlibatan Masyarakat dalam


Proses AMDAL MULAI

PENGUMUMAN PENAPISAN

KONSULTASI PELINGKUPAN
MASYARAKAT

KESEPAKATAN

Informasi & KA-ANDAL


SPT
PENYUSUNAN
Anggota ANDAL, RKL dan RPL
Komisi
KEPUTUSAN
PARTISIPASI KELAYAKAN
MASYARAKAT
atas ANDAL, RKL
(melalui Wakil-nya)
dan RPL

SELESAI
Permen LH No.17 Tahun 2012
Keterlibatan Masyarakat dalam
Proses AMDAL
MULAI

PENGUMUMAN PENAPISAN

KONSULTASI PELINGKUPAN
MASYARAKAT

KESEPAKATAN

Informasi & KA-ANDAL


SPT
PENYUSUNAN
Anggota ANDAL, RKL dan RPL
Komisi
KEPUTUSAN
PARTISIPASI KELAYAKAN
MASYARAKAT
ANDAL, RKL-RPL
(melalui Wakil-nya)

SELESAI
Kepka BAPEDAL No. 08 Tahun 2000 Warga yang
Berkepentingan

Warga masyarakat yang Warga masyarakat


terkena dampak pemerhati lingkungan

• Bermukim dekat proyek • Bermukim dekat proyek • Bermukim jauh dari


• Terkena pencemaran • Tidak terkena pencema- proyek
lingkungan ran lingkungan, dan/atau • Tidak terkena pencema-
• Proses sosial, kepen- • Proses sosial, kepen- ran lingkungan
tingan & manfaat sosek- tingan & manfaat sosek- • Berkepentingan dgn
bud mengalami peru- bud mengalami peru- perubahan ekologi/
bahan (dampak sosial) bahan (dampak sosial) lingkungan hidup

Batas sosial dapat Batas sosial tidak dapat


digambar di peta digambar di peta

Batas Sosial
Permen LH No.17 Tahun 2012 Masyarakat Yang
Dilibatkan

Warga masyarakat yang Masyarakat Pemerhati Masyarakat yang


terkena dampak Lingkungan Terpengaruh Atas Segala
Bentuk Keputusan Dalam
Proses AMDAL
Masyarakat yang berada masyarakat yang tidak
terkena dampak dari masyarakat yang
dalam batas wilayah studi
suatu rencana usaha berada di luar
amdal (yang menjadi batas
dan/atau kegiatan, tetapi dan/atau berbatasan
sosial) yang akan merasakan
mempunyai perhatian langsung dengan
dampak dari adanya rencana
terhadap rencana usaha batas wilayah studi
usaha dan/atau kegiatan,
dan/atau kegiatan amdal yang terkait
terdiri dari masyarakat yang
tersebut, maupun dengan dampak
akan mendapatkan manfaat
dampak-dampak rencana usaha
dan masyarakat yang akan
lingkungan yang akan dan/atau kegiatan
mengalami kerugian;
ditimbulkannya.

Batas sosial dapat


Batas sosial tidak dapat
digambar di peta
digambar di peta
P.26 Tahun 2018

Sebelum Setelah mendapat Sebelum,


mendapat IL IL bersamaan
atau sesudah
pengumuman

Konsultasi Publik SPT Dokumentasi


PELAKU (Lokakarya, Seminar, FGD, temu • Tertulis PENGISIAN
warga, dengar pendapat, dialog FORMULIR KA
USAHA interaktif, metoda lain) • OSS

BATAS WILAYAH
MASYARAKAT TERKENA STUDI
DAMPAK
1. Mendapat manfaat
(dampak +)
2. Mengalami Kerugian
• Masyarakat yang rentan (dampak -)
(vulnerable group)
• Masyarakat adat
(indigenous people)
• Kesetaraan gender

3. Pemerhati Lingkungan
KETENTUAN PASAL 8-14
Perbandingan antara Keputusan Kepala BAPEDAL No. 08/2000
dan Permen LH No.17 Tahun 2012

No Ketentuan Kepka BAPEDAL No. 08/2000 Permen LH. N0.17 Tahun 2012
1. Ruang lingkup Keterlibatan masyarakat dan 1) Keterlibatan masyarakat dalam
pengaturan keterbukaan informasi dalam Amdal
Proses Amdal • Pengumuman
• Pengumuman • Konsultasi publik
• Konsultasi publik • Wakil masyarakat terkena
• Wakil masyarakat terkena dampak
dampak 2) Keterlibatan masyarakat dalam
izin lingkungan
• Pengumuman

2. Kelompok Masyarakat yang 1. Masyarakat terkena dampak


Masyarakat berkepentingan adalah 2. Masyarakat pemerhati
masyarakat yang terpengaruh 3. Masyarakat yang terpengaruh
atas segala bentuk keputusan atas segala bentuk keputusan
dalam Amdal terdiri dari: dalam Amdal
1. Masyarakat terkena dampak
2. Masyarakat pemerhati
Perbandingan antara Keputusan Kepala BAPEDAL No. 08/2000 dan
Permen LH No.17 Tahun 2012

No Ketentuan Kepka BAPEDAL No. 08/2000 Permen LH No.17 Tahun 2012


3 Struktur 1. Pendahuluan 1. Pendahuluan
Peraturan • Maksud dan Tujuan; • Latar Belakang
• Prinsip Dasar Pelaksanaan • Tujuan
• Pengertian • Pengertian Umum
2. Hak dan Kewajiban 2. Tata Cara Pengikursertaan Masyarakat
• Hak-hak warga masyarakat dalam Proses Amdal
• Kewajiban Instansi yang • Masyarakat yang diikutsertakan
bertanggung jawab dalam Proses Amdal
• Kewajiban Pemrakarsa • Pengumuman
3. Tata Cara Keterlibatan Masyarakat • Pelaksanan Konsultasi Publik
dalam Proses Amdal • Penetapan wakil masyarakat
• Tahap Persiapan Penyusunan terkena dampak
AMDAL; 3. Tata Cara Keterlibatan Masyarakat
• Tahap Penyusunan KA- dalam Proses Permohonan dan
ANDAL Penerbitan izin Lingkungan
• Tahap Penilaian KA-ANDAL; • Umum
• Tahap Penilaian ANDAL, RKL • Pengumuman Permohonan Izin
dan RPL Lingkungan;
• Pengumuman terhadap Izin
Lingkungan yang sudah
Diterbitkan

Sumber : KLH, 2012


Perbandingan antara Keputusan Kepala BAPEDAL No. 08/2000
dan Permen LH No.17 Tahun 2012

No Ketentuan Kepka BAPEDAL No. 08/2000 Permen LH No.17 Tahun 2012


4. Pengumuman • Pihak yang bertanggung jawab • Pihak yang bertanggung
dalam Proses : Pemerintah dan Pemrakrasa jawab : Pemrakarsa;
Amdal • Muatan: hampir sama • Muatan: hampir sama
• Media: • Media: Wajib: surat kabar
• Pemerintah: Surat kabar, nasional dan/atau lokal dan
papan pengumuman, media Papan Pengumuman di
elektronik dan Pusat sekitar lokasi, Pilihan: brosur,
pengumuman resmi media elektronik dan media
• Pemrakarsa: Papan lainnya;
pengumuman dan media lain • Bahasa: Bahasa Indonesia
yang relevan dan bahasa daerah yang
• Bahasa: Bahasa Indonesia; mudah dipahami oleh
• Durasi: 30 hari masyarakat lokal.
• Penyampian SPT: Ke • Durasi: 10 hari;
Pemrakarsa dan Pemerintah • Penyampaian SPT: ke
Pemrakarsa dan Pemerintah
Perbandingan antara Keputusan Kepala BAPEDAL No. 08/2000
dan Permen LH N0.17 Tahun 2012

No Ketentuan Kepka BAPEDAL No. Permen LH No.17 Tahun 2012


08/2000
5. Konsultasi • Pihak yang bertanggung • Pihak yang bertanggung jawab:
Publik dalam jawab: Pemrakarsa; Pemrakarsa
Proses Amdal • Persiapan: Memberikan • Persiapan: Pemrakarsa
informasi kepada berkoordinasi dengan pihak terkait
masyarakat dan tokoh masyakat, informasi
• Pelaksanaan kepada publik;
Konsulatasi Publik: • Pelaksanaan Konsultasi Publik:
muatan informasi yang secara jelas dan sistematis
disampaikan dijuraikan metode konsultasi publik,
muatan informasi yang disampaikan,
hak masyarakat untuk
menyampaikan SPT dan tindak
lanjut konsultasi publik;
• Konsultasi Publik: forum untuk
mememilih dan menetapkan wakil
masyarakat terkena dampak yang
akan duduk dalam KPA

Sumber : KLH, 2012


Perbandingan antara Keputusan Kepala BAPEDAL No. 08/2000
dan Permen LH No.17 Tahun 2012

No Ketentuan Kepka BAPEDAL No. Permen LH No.17 Tahun 2012


08/2000
6. Penetapan Prosedur: Prosedur:
Masyarakat • Proses pemilihan: • Proses pemilihan: Masyarakat
terkena dampak Masyarakat terkena terkena dampak memilih sendiri
yang akan dampak memilih sendiri wakil-wakil mereka yang akan duduk
duduk dalam wakil-wakil mereka yang dalam KPA. Pemilihan dilakukan
KPA akan duduk dalam KPA; pada saat konsultasi publik;
• Jumlah wakil masyarakat • Jumlah wakil masyarakat terkena
terkena dampak: tidak dampak: ditetapkan secara
disebutkan; proporsional dengan sesuai dengan
• Surat persetujuan; aspirasi atau jumlah, atau ditetapkan
• Peran wakil masyarakat secara musyawarah;
terjkena dampak • Surat persetujuan
• Pemrakarsa mengkomunikasikan
hasil pemilihan dan penetapan wakil
masyarakat terkena dampak kepada
KPA;
• Peranan wakil masyarakat terkena
dampak

Sumber : KLH, 2012


Perbandingan antara Keputusan Kepala BAPEDAL No. 08/2000
dan Permen LH No.17 Tahun 2012
No Ketentuan Kepka BAPEDAL Permen LH No.17 Tahun 2012
No. 08/2000
7. Pengumuman tidak ada ketentuan • Pihak yang bertanggung jawab: Pemerintah
permohonan yang mengatur (Izin (Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota) &
izin lingkungan lingkungan belum delegasinya;
ada/dikenal) • Muatan pengumuman (Rencana usaha
dan/atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-
UPL);
• Media:: multimedia dan papan pengumuman
di dekat lokasi;
• Bahasa: Bahasa Indonesia dan bahasa
daerah;
• Waktu dan durasui: untuk wajib Amdal dan
wajib UKL-UPL;
• Proses penyampaian SPT
8. Pengumuman Tidak ada ketentuan • Pihak yang bertanggung Pemerintah
izin lingkungan yang mengatur (Izin (Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota) &
yang diterbitkan lingkungan belum delegasinya
dikenal/ada) • Media: mass media dan/atau multimedia;
• Masyarakat dapat mengajukan
keberatan/gugatan terhadap izin lingkungan
melalui PTUN sesuai dengan PUU PTUN.
Sumber : KLH, 2012
Pengumuman Rencana Usaha dan/atau kegiatan
1. Pihak yang akan melakukan pengumuman: Pemrakarsa
2. Muatan, Media dan Durasi Pengumuman (10 hari kerja);
3. Penyampaian, penerimaan dan dokumentasi SPT masyarakat

Muatan Pengumuman Media Pengumuman

1. Nama dan alamat pemrakarsa; • Media cetak antara lain berupa surat
2. Lokasi dan luas rencana usaha dan/atau kabar lokal dan/atau surat kabar
kegiatan, nasiona, lbrosur, pamflet,;
3. Jenis usaha dan/atau kegiatan; • Papan pengumuman kantor
4. Produk yang dihasilkan instansi yang bertanggung jawab di
5. Dampak potensial yang akan timbul tingkat; pusat dan/atau daerah;
6. Tanggal pengumuman tersebut mulai dipasang • Media elektronik antara lain melalui
dan batas waktu pemberian saran, pendapat, televisi, website, jejaring sosial, sms
dan tanggapan (SPT) dari masyarakat dan/atau radio;
7. Nama dan alamat pemraksarsa dan instansi • Pusat dan/atau tempat
lingkungan hidup yang menerima saran, pengumuman resmi yang
pendapat, dan tanggapan dari warga ditetapkan dan diatur oleh instansi
masyarakat lingkungan hidup; dan/atau
• Media lain yang dapat digunakan

Sumber : KLH, 2012


Keterlibatan Masyarakat dalam Amdal
Pemrakarsa, dalam menyusun dokumen Amdal
melibatkan masyarakat:
1• Masyarakat terkena dampak;
2• Pemerhati lingkungan hidup
3• Yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan
dalam proses Amdal
1 Pengumuman
10 HARI KERJA
2 Konsultasi Publik
Pelibatan masyarakat
dilakukan sebelum
penyusunan
dokumen kerangka
Pemrakarsa acuan

Saran, pendapat, dan tanggapan disampaikan secara tertulis kepada


pemrakarsa, Menteri, gubernur, dan/atau bupati/walikota
Sumber : KLH RI (2012)
Pengumuman Rencana Usaha dan/atau kegiatan
1. Pihak yang akan melakukan pengumuman: Pemrakarsa
2. Muatan, Media dan Durasi Pengumuman (10 hari kerja);
3. Penyampaian, penerimaan dan dokumentasi SPT masyarakat

Muatan Pengumuman Media Pengumuman

1. Nama dan alamat pemrakarsa; • Media cetak antara lain berupa surat
2. Lokasi dan luas rencana usaha dan/atau kabar lokal dan/atau surat kabar
kegiatan, nasiona, lbrosur, pamflet,;
3. Jenis usaha dan/atau kegiatan; • Papan pengumuman kantor
4. Produk yang dihasilkan instansi yang bertanggung jawab di
5. Dampak potensial yang akan timbul tingkat; pusat dan/atau daerah;
6. Tanggal pengumuman tersebut mulai dipasang • Media elektronik antara lain melalui
dan batas waktu pemberian saran, pendapat, televisi, website, jejaring sosial, sms
dan tanggapan (SPT) dari masyarakat dan/atau radio;
7. Nama dan alamat pemraksarsa dan instansi • Pusat dan/atau tempat
lingkungan hidup yang menerima saran, pengumuman resmi yang
pendapat, dan tanggapan dari warga ditetapkan dan diatur oleh instansi
masyarakat lingkungan hidup; dan/atau
• Media lain yang dapat digunakan

Sumber : KLH, 2012


Pelaksanaan Konsultasi Publik
1. Pihak yang melakukan konsultasi publik:
• Pemrakarsa
• Targetnya 3 kelompok masyarakat
2. Muatan informasi dan bentuk Konsultasi Publik

Muatan Informasi Konsultasi Publik Bentuk Konsultasi Publik


1. Nama dan alamat pemrakarsa;
2. Jenis rencana usaha dan/atau Kegiatan; Konsultasi publik dapat dilakukan
3. Skala/besaran rencana usaha dan/atau kegiatan dalam berbagai bentuk dengan
4. Lokasi dan luas rencana usaha dan/atau kegiatan mengunakan cara dan metode yang
dilengkapi dengan Informasi Perihal Batas dapat secara efektif dan efisien
Administratif Terkecil Dari Lokasi Tapak Proyek dan menjaring SPT masyarakat seperti:
peta tapak proyek 1. Lokakarya,
5. dampak lingkungan yang berpotensi akan timbul 2. Seminar,
(catatan: dampak potensial dari judgement awal 3. Focus group discussion, dan
pemrakarsa) dengan adanya rencana usaha 4. Temu warga,
dan/atau kegiatan; 5. Forum dengar pendapat,
6. Komponen lingkungan yang sangat penting 6. Dialog interaktif
diperhatikan (i.e. nilai budaya, ekologis, social 7. Metode lain yang dapat
ekonomi, pertahanan dll) karena akan terkena dipergunakan untuk
dampak; berkomunikasi secara dua arah
Penetapan Wakil Masyarakat Terkena Dampak dalam
Komisi Penilai Amdal
1. Masyarakat terkena dampak memilih dan menetapkan sendiri wakilnya yang
duduk sebagai anggota komisi penilai Amdal;
2. Pemilihan dan penetapan wakil masyarakat tersebut dilakukan bersamaan
dengan pelaksanaan konsultasi publik;
3. Jumlah wakil masyarakat terkena dampak yang dipilih dan ditetapkan untuk duduk
sebagai anggota komisi penilai amdal ditetapkan secara proporsional dan mewakili
aspirasi masyarakat yang diwakilinya dalam persoalan lingkungan hidup;
4. Hasil penetapan wakil masyarakat tersebut dituangkan dalam bentuk surat
persetujuan/surat kuasa yang ditandatangani oleh masyarakat yang diwakili
berupa penetapan wakil masyarakat yang akan duduk sebagai anggota komisi
penilai Amdal;
5. Pemrakarsa mengomunikasikan hasil penetapan wakil masyarakat sebagaimana
dimaksud dalam angka 4 kepada sekretariat komisi penilai Amdal sesuai dengan
kewenangannya;
6. Wakil masyarakat terkena dampak wajib:
• melakukan komunikasi dan konsultasi rutin dengan masyarakat terkena
dampak yang diwakilinya; dan
• menyampaikan aspirasi masyarakat terkena dampak yang diwakilinya dalam
rapat komisi penilai Amdal
HASIL KONSULTASI MASYARAKAT YANG PERLU
DILAMPIRKAN DALAM DOKUMEN KA-ANDAL

Pengumuman di Media Massa (Surat Kabar, Pamflet,


Papan Pengumuman, dsb).
Daftar hadir konsultasi publik
Berita acara konsultasi publik
Notulensi hasil konsultasi publik.
Surat persetujuan warga ttg wakil masy. yg duduk di
KPA.
Dokumentasi kegiatan konsultasi publik (Photo,
rekaman audio dan/atau video).
Pengumuman Penerbitan Izin Lingkungan

• Menteri Pengumuman Penerbitan


• Gubernur Izin Lingkungan
• Bupati/ Media Massa
Walikota
Paling lama 5 (lima) hari kerja
sejak Izin Lingkungan diterbitkan Masyarakat

SPT = 10 hari kerja sejak diumumkan.

Sumber : KLH RI (2012)


Pengumuman Permohonan Izin Lingkungan untuk Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal
1. Nama dan alamat pemohon izin lingkungan;
2. Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan;
3. Skala/besaran dari rencana usaha dan atau kegiatan;
4. Lokasi rencana dan usaha dan atau kegiatan;
5. Informasi mengenai cara mendapatkan dokumen Amdal (Kerangka
Acuan yang telah diberikan persetujuan, draft Andal dan RKL-RPL) yang
berupa:
a. Informasi perihal tempat dimana masyarakat dapat memperloleh
dokumen amdal yang akan diajukan
b. Tautan (link) dokumen Amdal (KA, Andal dan RKL-RPL) yang dapat
diunduh (download) oleh masyarakat atau informasi Dokumen
Amdal lengkap yang dapat diakses oleh masyarakat;
6. Tanggal pengumuman tersebut mulai dipasang dan batas waktu
pemberian saran, pendapat, dan tanggapan (SPT) dari masyarakat
7. Nama dan alamat instansi lingkungan hidup yang menerima saran,
pendapat, dan tanggapan dari warga masyarakat
8. Nama dan Alamat wakil masyarakat dan organisasai lingkungan hidup
yang akan duduk sebagai wakil anggota Komisi Penilai AMDAL.
Pengumuman Permohonan Izin Lingkungan Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan Wajib UKL-UPL
Muatan Pengumuman MEDIA PENGUMUMAN
1. nama dan alamat pemohon izin lingkungan; • multimedia yang secara
2. jenis rencana usaha dan/atau kegiatan; efektif dan efisien dapat
3. skala/besaran dari rencana usaha dan/atau kegiatan; menjangkau masyarakat,
4. lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan; antara lain website; dan
5. informasi mengenai cara mendapatkan formulir UKL- • papan pengumuman di
UPL yang telah diisi oleh pemrakarsa yang berupa: lokasi rencana usaha
a) informasi perihal tempat dimana masyarakat dan/atau kegiatan yang
dapat memperoleh formulir UKL-UPL yang telah mudah dijangkau oleh
diisi oleh pemrakarsa yang akan diajukan untuk masyarakat terkena
dilakukan penilaian atas permohonan izin dampak
lingkungannya; dan/atau
b) tautan (link) formulir UKL-UPL yang telah diisi oleh
pemrakarsa yang dapat diunduh (download) oleh Penerimaan
masyarakat;
6. tanggal pengumuman tersebut mulai dipasang dan SPT: 3 Hari
batas waktu pemberian saran, pendapat, dan
tanggapan (SPT) dari masyarakat;
7. nama dan alamat instansi lingkungan hidup yang
menerima saran, pendapat, dan tanggapan dari warga
masyarakat.
Teknik Konsultasi Publik
Konsultasi tatap muka
Seminar dan lokakarya (workshop)
Temu warga (public meeting) dan temu
kelompok (group meeting)
Wawancara (interview)
Konsultasi lewat media
Media masa (cetak dan elektronik)
Media lain (surat, telpon, kuisioner, e-mail)
Pengertian Pelibatan Masyarakat
Pelibatan masyarakat dapat dijelaskan dalam delapan
tingkat (tahap) partisipasi masyarakat dari yang dibagi
dalam tiga kelompok yang lebih besar, yaitu
(Arnstein,1969) :
 Non-participation
 Tokenism
 Empowerment of Individuals
Tingkat Partisipasi Berdasarkan Tingkat Kewenangan
Partisipan (Arstein, 1967)
8
7 Kontrol

6 Delegasi
Kewenangan
5 Partnership

4 Placation

3 Konsultasi

2 Informasi

1 Terapi

Manipulasi
Terima kasih
Daftar Pustaka
Materi Sosialisasi PermenLHK No. P.38 Tahun 2019. Kementerian
Lingkungan Hidup & Kehutanan, Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan, Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan/atau
Kegiatan (Dit. PDL-UK)

Anda mungkin juga menyukai