Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lavemia Santikawati

NIM : 4001418018

Tugas Pertemuan 14 Pengantar Fisika Zat Padat

1. Berdasarkan sifat kemagnetannya benda dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu:


Ferromagnetik: tertarik oleh magnet dan menjadi magnet juga, misalnya besi
: tertarik oleh magnet, tetapi hanya menjadi magnet sementara, misalnya magnesium
Diamagnetik: tidak bisa tertarik oleh magnet, misalnya kayu, kaca dan aluminium
Pembahasan:
Berdasarkan reaksi terhadap magnet, atau berdasarkan magnetismenya, zat yang ada dapat
dikelompokkan menjadi:

1. Ferromagnetik
Yaitu zat yang memiliki kepekaan magnetik positif dan besar. Artinya zat bila berada di
dalam pengaruh medan magnet dari luar, akan tertarik oleh magnet dan ikut menjadi
magnet, dan sifat magnet bertahan meski medan magnet sudah tidak ada.Hal ini disebabkan
momen magnetik zat ini akan mengarah pada arah yang sama dan memperkuat medan
magnet ini.
Ferromagnetisme dapat ditemui pada logam besi (Fe), nikel (Ni), kobalt (Co) dan campuran
dari logam-logam ini.

2. Paramagnetik
Yaitu zat yang memiliki kepekaan magnetik positif namun kecil. Artinya, ketika zat ini berada
dalam medan magnet, akan tertarik oleh magnet dan ikut menjadi magnet, namun
sementara dan sifat magnet akan hilang bila medan magnet sudah tidak ada.
Unsur yang bersifat paramagnetik adalah magnesium (Mg), molybdenum (Mo), lithium (Li)
dan tantalum (Ta).

3. Diamagnetik
Yaitu zat yang memiliki kepekaan magnetik negatif. Artinya, ketika zat ini berada dalam
medan magnetik, tidak ikut menjadi magnet dan tidak tertarik oleh magnet.
Kebanyakan benda di alam bersifat diamagnetik, termasuk material yang tidak tertarik oleh
magnet, seperti air, kayu, plastik, dan pasir. Selain itu beberapa logam seperti aluminium
(Al), emas (Au), tembaga (Cu) dan perak (Ag) juga bersifat diamagnetik dan tidak dapat
ditarik oleh magnet.
2. Klasifikasi Magnet
Feromagnetik
Feromagnetik memiliki momen magnetik permanen tanpa adanya medan magnet yang
diberikan dari luar. Feromagnetik teletak pada logam transisi, diantaranya adalah Fe, Co, Ni
serta pada logam tanah jarang (rare earth) seperti Nd, dan Gd. Suseptibilitas magnetnya
dapat mencapai 106.
Paramagnetik
Material paramagnetik mempunyai nilai suseptibilitas magnet yang kecil namun masih
bernilai positif. Dengan adanya medan magnet yang diberikan pada material paramagnetik,
maka dwikutub atom yang bebas berotasi akan mensejajarkan arah sesuai dengan arah
medan magnet. Kemudian permeabilitas relatif (yang lebih besar dari satu) dan suseptibilitas
magnetik akan sedikit naik. Oleh karena itu, magnetisasi bahan akan muncul jika ada medan
dari luar serta dipol magnetik bertindak secara individual tanpa saling berinteraksi dengan
dipol yang berdekatan. Dipol yang sejajar dengan medan magnet dari luar, akan
memunculkan permeabilitas relatif (μr) yang lebih besar dari satu.

Diamagnetik
Material diamagnetik mempunyai susceptibility magnetik yang kecil dan bernilai negatif.
Diamagnetik merupakan sifat magnet yang paling lemah, yaitu tidak permanen dan hanya
muncul selama berada dalam medan magnet luar. Besarnya momen magnetik yang
diinduksikan sangat kecil, dan dengan arah yang berlawanan dengan arah medan luar.
Permeabilitas relatif (μr) lebih kecil dari satu dan suseptibilitas magnetiknya negatif,
sehingga besaran B dalam bahan diamagnetik lebih kecil daripada dalam vakum. Jika
disimpan diantara kutub-kutub dari electromagnet yang kuat, material diamagnetik akan
ditarik ke daerah yang bermedan lemah.
3. Hysterisis Effect merupakan grafik yang membentuk kurva yang arahnya berlawanan tapi
membentuk sebuah loop

Anda mungkin juga menyukai