Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TANDA -TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN

DOSEN PENGAMPU

DARMAYANTI WULANDATIKA, S.ST, M.KES

DISUSUSUN OLEH

ELLA NOVIANTY

NIM 2015401110005

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmatdan hidayah-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan
tepatwaktu. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen saya yang telah membantu
penyelesaian penulisan makalah ini.Makalah ini berisi tentang “Tanda-Tanda Bahaya pada
kehamilan”, Namun saya sadar bahwa makalah yang saya buat ini masih kurang sempurna
karena keterbasan ilmu dan literatur yang saya miliki. Oleh karena itu saya mengharapkan
saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini dan untuk penulisan
makalah berikutnya.
Demikian makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membaca. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan, atas kesediannya membaca makalah ini
saya ucapkan terima kasih.

Banjarmasin,13 april 2021

penulis

2
DAFTAR ISI
halaman

KATA PENGANTAR....................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................3

BAB I

PENDAHULUAN.........................................................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan masalah...............................................................................................4
C. Tujuan.................................................................................................................4

BAB II

PEMBAHASAN.............................................................................................................5

A. Macam- macam tanda bahaya kehamilan...........................................................5


B. Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan...............................................................8
C. Komplikasi tanda bahaya kehamilan............................................................................11

BAB III

PENUTUP......................................................................................................................17

A. Kesimpulan ........................................................................................................17
B. Saran...................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................18

D.

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi
dalam keadaan bahaya. Kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang
normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya
komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda
Kematian janin dalam rahim (IUFD) adalah kematian janin setelah 20 minggu
kehamilan tetapi sebelum permulaan persalinan. Ini menyebabkan komplikasi pada sekitar 1
% kehamilan. Penyebab yang berakitan antara lain komplikasi plasenta dan tali pusat,
penyakit hipertensi, komplikasi medis, anomali bawaan,infeksi dalam rahim dan lain-lain.
Kematian janin harus dicurigai bila ibu hamil mengeluh tidak terasa gerakan janin, perut
terasa mengecil, dan payudara mengecil. Selain itu dari hasil pemeriksaan DJJ tidak terdengar
sementara uji kehamilan masih tetap positif karena plasenta dapat terus menghasilkan hCG.
Bahaya yang dapat terjadi pada ibu dengan kematian janin dalam rahim yaitu janin
mati terlalu lama dalam menimbulkan gangguan pada ibu. Bahaya yang terjadi berupa
gangguan pembekuan darah, disebabkan oleh zat-zat berasal dari jaringan mati yang masuk
ke dalam darah ibu. Sekitar 80% pasien akan mengalami permulaan persalinan yang spontan
dalam 2 sampai 3 minggu kematian janin. Namun apabila wanita gagal bersalin secara
spontan akian dilakukan induksi persalinan

B. Rumusan Masalah
1. Macam macam tanda bahaya kehamilan
2. Mencegah tanda bahaya kehamilan
3. Komplikasi tanda bahaya kehamilan

C. Tujuan
1. Menjelaskan macam macam tanda bahaya kehamilan
2. Menjelaskan pencegahan tanda bahaya kehamilan
3. Menjelaskan komplikasi tanda bahaya kehamilan

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Macam- macam tanda bahaya kehamilan


Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatau tanda bahaya
atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya
penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan.

1. mual muntah berlebih


Mual dan muntah berlebihan saat hamil adalah salah satu keluhan yang harus
diperiksakan dokter. Saat mengalaminya, ibu hamil dapat menjadi lemas dan susah makan.
Jika tidak ditangani, kondisi yang disebut dengan hyperemesis gravidarum ini bisa
membahayakan ibu hami dan janin. Muntah berlebihan saat hamil biasanya muncul di usia
kehamilan 4-6 minggu dan mencapai puncaknya di minggu 9-13 kehamilan.

2. Nyeri perut yang hebat


Sakit perut saat hamil sering kali merupakan hal yang normal. Akan tetapi, Bumil
perlu berhati-hati bila sakit perut diikuti oleh gejala-gejala lain atau jika rasa nyeri yang
dirasakan sangat berat. Seiring bertambahnya usia kehamilan, rahim akan terus membesar
guna memberi ruang bagi janin untuk bertumbuh. Pembesaran rahim dapat menyebabkan
tekanan pada otot, sendi, dan pembuluh darah di sekitar rahim, sehingga menimbulkan rasa
sakit pada perut ibu hamil.

3. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah cukup normal Darah yang keluar
melalui vagina merupakan perdarahan atau spotting. Spotting disebut juga flek, yaitu
perdarahan ringan yang biasa terjadi pada saat kehamilan terutama trimester 1 (usia
kehamilan 0 – 12 minggu). Sebagian wanita mengalami flek kecoklatan dan ini merupakan
hal yang normal pada kehamilan. Namun, hal ini harus dipastikan tidak ada komplikasi yang
bersifat patologis. Flek darah dianggap normal jika terjadi pada trimester 1, darah yang keluar
merupakan bercak dalam jumlah sedikit, tidak mengotori celana dalam, tidak berlangsung
lama (kurang dari 1 hari), dan tidak disertai gejala lain.

5
Namun, Flek menjadi berbahaya jika diikuti gejala lain yang patologis seperti nyeri
perut, demam, lemas, pingsan, bahkan darah yang keluar berupa gumpalan atau jaringan,
kemudian diikuti perdarahan selanjutnya (perdarahan hebat). Jika terjadi perdarahan yang
lebih (tidak normal) yang menimbulkan rasasakit pada ibu.
Perdarahan ini bisa dicurigai terjadinya abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik..

4. Sakit kepala yang hebat


Sakit kepala selama kehamilan adalah umum dan seringkali merupakan
ketidaknyaman yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu
masalah yang serius adalah sakit kepala yang hebat yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat. 
Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa
penglihatannya menjadi kabur atau berbayangan. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan
adalah gejala dari pre eklamsia.
Sakit kepala sering dirasakan pada awal kehamilan dan umumnya disebabkan oleh
peregangan pembuluh darah diotak akibat hormon kehamilan, khusunya hormon progesteron.
Jika ibu hamil merasa lelah, pusing atau tertekan atau pandangan mata bermasalah, sakit
kepala akan lebih sering terjadi atau makin parah, jika sebelumnya menderita migrain kondisi
ini dapat semakin bermasalah selama 3 sampai 4 bulan pertama kehamilan.

5. Bengkak Pada Ekstremitas Dan Muka


Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang
biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkan lebih
tinggi. Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan
tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa
merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre eklamsia.
Sistem kerja ginjal yang tidak optimal pada wanita hamil mempengaruhi system kerja
tubuh sehingga menghasilkan kelebihan cairan. Ini dapat terlihat setelah kelahiran, remat
pergelangan kaki yang bengkak secara temporer semakin parah. Ini dikarenakan jaringan
tambahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam
kandungan tidak lagi dibutuhkan dan akan dibuang setelah sebelumnya diproses oleh ginjal
menjadi urin.

6
Oleh karena ginjal belum mampu bekerja secara optimal, kelebihan cairan yang
menempuk dihasilkan disekitar pembuluh darah hingga ginjal mampu memprosesnya lebih
lanjut. Terkadang bengkak membuat kulit di kaki di bagian bawah meregang, terlihat
mengkilat, tegang dan sangat tidak nyaman. 

6. Cairan Dari Vagina


Cairan dari vagina bisa saja karena keputihan. Namun jika jika keluar cairan sebelum
37 minggu kehamilan, bisa jadi ketuban pecah secara dini, Bunda. Jika cairan yang keluar
tersebut tidak bisa ditahan harus diwaspadai karena berpotensi membahayakan janin dan
menyebabkan persalinan premature, dan keguguran.

7. Pergerakan Janin Yang Berkurang


Apabila Bunda merasakan tidak ada pergerakan janin dalam waktu yang tidak
biasanya, maka ini bisa menjadi masalah yang serius. Karena masalah ini berpotensi
terjadinya gawat janin. Gawat janin terjadi karena janin tidak mendapatkan oksigen yang
cukup, sehingga bisa mengancam keselamatan janin.

8. Demam Tinggi
Jika Bunda mengalami demam dan suhu tubuh mencapai 39 derajat atau lebih, apalagi
jika sampai menggigil, sebaiknya jangan dianggap sepela karena mungkin saja Bunda
mengalami infeksi yang bisa membahayakan janin selama kehamilan.
"Segala jenis demam dengan rasa sakit harus ditanggapi dengan serius," ujar Bernasko.

9. Preeklamsi dan Eklamsi


Preeklamsi adalah penyulit kehamilan yang ditimbulkan oleh kehamilan itu sendiri.
Preeklamsi yang masih ringan hanya menunjukkan gejala hipertensi Preeklamsi berat dapat
diketahui dengan adanya kenaikan tekanan darah, gangguan penglihatan, dan nyeri
epigastrium. Eklamsi dapat diketahui dengan adanya tanda dan gejala, seperti preeklamsi
berat disertai adanya kejang

7
B. Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan

1. Berhati-hati terhadap virus


2. Mengonsumsi makanan segar dan bergizi
Mengonsumsi makanan bergizi selama kehamilan mampu mendorong perkembangan
otak janin, berat lahir yang sehat, dan mengurangi risiko berbagai cacat lahir, Selain itu,
makanan bergizi dapat mengurangi risiko anemia pada ibu hamil dan berbagai gejala
kehamilan yang tidak menyenangkan, seperti morning sickness dan kelelahan.
makanan bergizi yang baik dikonsumsi selama kehamilan, di antaranya:

 Protein, seperti daging tanpa lemak, ayam, telur matang, tahu, produk kedelai, dan
kacang-kacangan.
 Vitamin C, seperti jeruk, tomat, dan stroberi.
 Kalsium, seperti susu yang telah dipasteurisasi, susu kedelai, sawi, dan kangkung.
 Zat besi, seperti ikan salmon, kacang merah, kale, dan brokoli.
 Lemak sehat, seperti minyak zaitun, alpukat, dan biji-bijian.
 Asam folat, seperti kacang polong, bayam, pepaya, dan pisang.
 Zinc, seperti udang, kepiting, tiram, dan jahe.
3. Minum vitamin prenatal
Vitamin prenatal memiliki peran penting dalam sebagai cara menjaga kandungan agar
tetap sehat dan kuat. uplemen asam folat yang diminum beberapa minggu sebelum kehamilan
dan selama 12 minggu pertama kehamilan, terbukti dapat menurunkan risiko cacat tabung
saraf pada janin.
Konsumsi asam folat sebanyak 400 mcg per hari serta vitamin B juga bisa dilakukan
sebagai cara menjaga kehamilan agar tidak keguguran.
Selain itu, ibu juga akan terhindar dari anemia defisiensi vitamin B12 atau folat. Sebelum
mulai mengonsumsi vitamin prenatal, konsultasikan pada dokter untuk menentukan jenis
vitamin yang terbaik untuk Anda.
4. Menjaga nutrisi
5. Berhenti minum alkohol dan merokok

8
Menghilangkan kebiasaan buruk agar kehamilan sehat tercapai, gaya hidup sehat
berpengaruh langsung pada kesehatan ibu hamil dan janinnya yang sedang tumbuh. Oleh
sebab itu, penting untuk berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol.
Kebiasaan buruk tersebut dapat menyebabkan komplikasi serius dan risiko, baik bagi ibu
maupun janin, seperti keguguran, persalinan prematur, kecacatan, hingga lahir mati.
6. Olahraga ringan
Olahraga ibu hamil yang ringan tak hanya aman, tetapi juga sehat untuk ibu hamil dan
bayi yang dikandungnya.
Berolahraga selama 30 menit dalam sehari dapat memberi manfaat pada ibu hamil, seperti:
 Meningkatkan sirkulasi dan pernapasan
 Memperkuat otot dan daya tahan
 Mengurangi stres
 Meningkatkan energi
 Memperbaiki kualitas tidur
 Mengurangi sakit punggung
 Meringankan sembelit
 Mengembalikan bentuk tubuh setelah bayi lahir.

Jenis olahraga ringan yang direkomendasikan adalah berjalan, jogging, berenang, yoga, dan
senam. namun, sebelum memutuskan berolahraga, ada baiknya untuk berkonsultasi pada
dokter terlebih dahulu, terutama jika kehamilan Anda berisiko tinggi.
7. Melakukan pemeriksaan prenatal
dengan melakukan pemeriksaan prenatal secara rutin.
Dengan melakukan pemeriksaan prenatal secara rutin, dokter dapat memantau kesehatan ibu
hamil dan janin yang dikandungnya.
Jika ternyata ada masalah, dokter pun bisa segera menentukan penanganan yang tepat.
Selain itu, pemeriksaan prenatal juga dapat membantu ibu hamil membicarakan segala
kekhawatirkan yang dirasakannya selama kehamilan pada dokter.
8. Mendapat cukup cairan

asupan cairan yang cukup dapat membantu memperlancar aliran darah ke seluruh
tubuh ibu minum cukup air setiap hari juga dapat membantu mencegah dehidrasi, kelelahan,

9
infeksi saluran kencing, maupun sembelit yang banyak terjadi pada masa kehamilan.
Usahakan minum air putih sebanyak 8 gelas sehari.
Namun, Anda juga dapat membuat infused water untuk menambah kesegaran.

9. Tidur yang cukup


Anda harus mendapat waktu tidur yang cukup karena Anda akan merasa lebih lelah
dari biasanya.
Berbaring miring dengan menekuk lutut merupakan posisi tidur yang paling nyaman selama
kehamilan.
Posisi ini dapat membuat jantung bekerja lebih mudah, serta membantu mencegah atau
mengurangi varises, wasir, dan pembengkakan di kaki.
Sebagian dokter merekomendasikan posisi tidur yang baik untuk ibu hamil di sisi kiri karena
dapat membantu memperlancar aliran darah ke plasenta.
Agar tidur lebih nyaman, maka Anda dapat meletakkan bantal di antara kaki, belakang
punggung, atau bawah perut.
10. Hindari stress
Stres dapat terjadi selama kehamilan, hal ini biasanya berkaitan dengan kekhawatiran
atau ketakutan ibu dalam menghadapi kehamilan maupun melahirkan.
Stres tentu mengganggu Anda menuju kehamilan sehat. Sebab, ini dapat menyebabkan ibu
hamil sakit kepala, insomnia, cemas, tidak nafsu makan, hingga napas dan denyut nadi yang
cepat.
Jika dibiarkan berlarut, masalah ini juga bisa memengaruhi kondisi janin sehingga
menyebabkan pertumbuhannya terhambat.
Dalam menghindari stres agar kehamilan sehat tercapai, ada baiknya jika Anda menceritakan
segala ketakutan atau kekhawatiran Anda pada pasangan, keluarga, atau orang terdekat Anda
lainnya. Selain itu, Anda juga dapat melakukan prenatal yoga atau meditasi, dan melakukan
me time dengan mendengarkan musik, menonton film favorit, atau sekadar berjalan-jalan
melihat pemandangan.
Kegiatan-kegiatan ini dapat membantu melepaskan stres yang Anda rasakan.
11. Menjaga berat badan

10
Jika berat badan Anda naik secara berlebih atau terlalu sedikit, maka dapat
menyebabkan masalah kesehatan yang serius pada Anda maupun janin.
Ketika berat badan menjadi berlebih, peluang Anda untuk terkena diabetes dan preeklampsia
pun meningkat.
Sementara, kenaikan berat badan yang terlalu sedikit dapat menandakan bahwa Anda
tidak cukup mengonsumsi makanan bergizi, dan dikhawatirkan janin dalam kandungan pun
akan kekurangan nutrisi. Cara menjaga berat badan saat hamil yang bisa Anda lakukan adalah
dengan olahraga rutin, makan dengan porsi kecil tetapi lebih sering, kontrol nafsu makan
ketika mengidam, serta konsumsi air putih.
12. Dapatkan vaksin kehamilan yang dianjurkan
etika hamil biasanya Anda akan disarankan mendapatkan suntikan vaksin untuk ibu
hamil menurunkan risiko penyakit yang berbahaya bagi ibu dan janin. Misalnya seperti vaksin
berikut.

 Vaksin hepatitis B
 Vaksin influenza
 Vaksin DDT

C. Komplikasi Tanda Bahaya Kehamilan

1. Hiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah komplikasi kehamilan yang sering terjadi di fase
trimester pertama dan ditandai dengan muntah-muntah parah. Bahkan sampai dapat
menyebabkan dehidrasi dan muntah darah jika tidak segera diobati.
Kondisi ini berbeda dengan morning sickness atau mual muntah sebagai tanda hamil muda
yang biasanya terjadi saat hamil 1 bulan dan berhenti pada hamil 3 bulan.
Namun, mual dan muntah karena hiperemesis gravidarum tetap terjadi di akhir trimester
pertama, bahkan makin memuncak di minggu ke-20 dan terus berlanjut sepanjang kehamilan

2. Infeksi saluran kencing (ISK)


Bila ibu hamil menahan buang air kecil, Anda berisiko tinggi terkena infeksi saluran
kencing atau ISK. Ibu hamil rentan kena ISK karena hormon kehamilan mengubah jaringan
saluran kencing dan membuat Anda lebih rentan untuk terkena infeksi.
ISK disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyerang saluran kemih dan kandung kemih. Jika
tidak segera diatasi, ISK pada ibu hamil bisa membahayakan. Beberapa di antaranya seperti

11
infeksi ginjal dan menyebabkan bayi lahir prematur. Ini adalah salah satu jenis penyakit pada
ibu hamil yang bisa menjadi komplikasi kehamilan.
Gejala ISK pada ibu hamil yang paling sering dirasakan yaitu sakit saat buang air kecil, sakit
punggung, demam, sampai urine berbau disertai warna keruh.

3. Hamil ektopik
Kondisi komplikasi kehamilan berikutnya adalah kehamilan ektopik.
Hal ini terjadi ketika sel telur yang berhasil dibuahi malah tertanam di luar rahim. Itu
sebabnya kehamilan ektopik juga sering disebut sebagai “hamil di luar kandungan”.
Meski memiliki kondisi ini, Anda juga masih tetap mungkin mengalami beberapa gejala
kehamilan normal, seperti payudara yang sakit, kelelahan, dan mual.
Jika Anda menggunakan test pack pun mungkin mendapatkan hasil yang positif.
Tanda dan gejala dari komplikasi kehamilan ini bermacam-macam, dan berbeda di setiap
wanita.
Akan tetapi, gejala hamil ektopik yang paling umum adalah perdarahan pada vagina,
mual dan muntah, nyeri pada perut bagian bawah. namun, banyak wanita tidak memiliki
gejala hamil ektopik sama sekali. Maka, jika Anda merasa adanya kejanggalan selama
kehamilan sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

4. Abortus / Keguguran
Perdarahan vagina berupa 1-2 tetes flek darah merah muda biasanya pertanda proses
implantasi embrio ke dinding rahim.
Namun, hati-hati jika volume darahnya banyak, berwarna merah terang layaknya darah segar,
dan berlangsung lama. Ini dapat menjadi pertanda keguguran. Ini adalah salah satu jenis
penyakit pada ibu hamil yang bisa menjadi komplikasi kehamilan.
Keguguran dini (early miscarriage) adalah komplikasi kehamilan yang sering terjadi
di kehamilan trimester pertama. gejala keguguran yang paling umum ditemukan adalah bercak
darah dari vagina dengan intensitas ringan sampai berat. Bahkan bisa ditemukan jaringan atau
gumpalan dari darah yang dikeluarkan.
Macam macam abortus
a. Abortus komplet
Pada jenis keguguran ini, mulut rahim terbuka lebar dan seluruh jaringan janin keluar dari
rahim. Ibu hamil yang mengalami ini akan mengalami perdarahan vagina serta nyeri perut

12
seperti sedang melahirkan. Biasanya, abortus komplet terjadi pada usia kehamilan kurang
dari 12 minggu.

b. 2. Abortus inkomplet
Pada keadaan ini, jaringan janin sudah keluar sebagian. Umumnya, perdarahan serta nyeri
perut akan berlangsung lama dan baru bisa berhenti setelah seluruh jaringan telah keluar atau
dilakukan kuretase.
c. Abortus insipiens
Pada abortus insipiens terjadi perdarahan disertai nyeri perut, tetapi jaringan janin masih utuh
berada di dalam rahim. Meski begitu, keguguran tetap tidak dapat dihindari karena mulut
rahim sudah terbuka.
d. Ancaman abortus
Ancaman abortus sebenarnya bukan keguguran. Pada kondisi ini, mulut rahim masih tertutup
dan janin masih hidup di dalam rahim. Perdarahan dari vagina dan nyeri perut yang dialami
pun masih tergolong ringan. Risiko terjadinya keguguran memang lebih besar. Namun,
biasanya kehamilan masih mungkin dilanjutkan.
e. Abortus tak terduga
Pada abortus tak terduga, janin telah meninggal namun ibu tidak menyadarinya karena tidak
ada keluhan. Kemungkinan lain, bakal janin memang tidak berkembang sejak awal (blighted
ovum). Kondisi ini biasanya baru disadari ketika ibu kontrol dan denyut jantung janin tidak
terlihat pada pemeriksaan ultrasonography.
f. Abortus berulang
Abortus berulang merupakan diagnosis untuk keguguran yang terjadi sebanyak 3 kali atau
lebih secara berturut-turut. Kemungkinan terjadinya abortus berulang sangat kecil. Oleh
karena itu, konsultasikan kejadian ini kepada dokter kandungan untuk mencari tahu
penyebabnya.

5. Anemia
Anemia adalah penyakit darah rendah yang cukup umum terjadi pada ibu hamil dan
biasanya terjadi di trimester kedua kehamilan. Anemia menyebabkan jumlah sel darah merah
Anda lebih sedikit dari normalnya. wanita adalah kelompok orang yang rentan mengalami

13
anemia. di masa kehamilan, kebutuhan pasokan darah bertambah dua kali lipat sehingga risiko
mengalami anemia jadi lebih tinggi karena harus lebih banyak menyuplai darah ke janin.
Anemia bisa menimbulkan gejala seperti badan terasa lemas atau cepat lelah, pusing,
napas pendek, jantung berdebar, sampai tangan dan kaki terasa dingin. komplikasi kehamilan
seperti penyakit darah rendah pada ibu hamil umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi
dan folat.
Maka dari itu, Anda akan disarankan untuk menaikkan jumlah asupan makanan tinggi
zat besi dan asam folat selama masa kehamilan hamil. anda bisa mendapatkannya dari kacang-
kacangan, biji-bijian, telur yang dimasak matang, dan sayuran.

6. Inkompetensi serviks
inkompetensi serviks adalah salah satu komplikasi kehamilan yang dapat terjadi di
akhir trimester kedua. Kondisi ini dapat terjadi di sekitar minggu ke-20 kehamilan.
Serviks adalah leher rahim yang menjadi penghubung antara vagina dan rahim. Inkompentesi
serviks terjadi ketika serviks tidak mampu menahan tekanan dari rahim yang makin besar
selama hamil.
Peningkatan tekanan ini lama-lama menipiskan dan melemahkan serviks sehingga
menyebabkannya terbuka sebelum bulan kesembilan. lemahnya serviks bisa menyebabkan
ketuban pecah dini dan kelahiran prematur.
Mengingat kondisi janin belum siap untuk bertahan hidup di luar rahim, umumnya janin yang
lahir tidak dapat diselamatkan. Ini adalah efek paling parah dari komplikasi kehamilan.
Gejala dan tanda inkompetensi serviks yang paling umum dan perlu diwaspadai adalah
panggul terasa pegal, keluar cairan keputihan tidak wajar, kram perut.

7. Diabetes gestasional
Diabetes gestasional adalah penyakit kencing manis (gula darah tinggi) yang terjadi
pada ibu hamil. Ini menjadi salah satu komplikasi kehamilan yang umum terjadi saat usia
kehamilan trimester tiga. seorang perempuan bisa saja terkena diabetes saat hamil meski
sebelumnya tidak memiliki riwayat pradiabetes atau diabetes.
Ibu hamil dengan diabetes gestasional lebih berisiko untuk mengembangkan diabetes mellitus
setelah hamil. Risiko mengalami diabetes gestasional kembali pada kehamilan berikutnya juga
lebih tinggi. Tanda-tanda diabetes gestasional yang paling umum adalah sering merasa haus,
sering buang air kecil, dan mudah kelelahan.

14
Penyakit pada ibu hamil ini dapat meningkatkan risiko komplikasi diabetes
gestasional seperti preeklampsia, kelahiran prematur, penyakit kuning (jaundice) pada bayi,
dan ukuran badan bayi besar (makrosomia) yang dapat menyulitkan persalinan.

8. Preeklampsia
Preeklampsia adalah kondisi tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine.
Komplikasi kehamilan ini biasanya muncul setelah usia kehamilan 20 minggu.
Tekanan darah tinggi saat hamil dapat membuat aliran darah sulit mencapai plasenta.
Ini menyebabkan janin dalam rahim mengalami kekurangan nutrisi dan oksigen yang dibawa
oleh darah ibu sehingga terjadi komplikasi kehamilan. Preeklampsia bisa mengganggu
kehamilan dan meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Jika tidak diobati, preeklampsia dapat menyebabkan komplikasi kehamilan seperti eklampsia
(kejang), gagal ginjal, dan, kadang-kadang bahkan kematian pada ibu dan janin.
Gejala preeklampsia yang paling sering dirasakan adalah tekanan darah tinggi, kadar
protein tinggi dalam urine, pembengkakan pada tangan dan kaki, sampai tubuh mudah memar.

9. Plasenta previa
Dilansir dari Mayo Clinic, plasenta previa adalah komplikasi kehamilan sering
didiagnosis di akhir trimester kehamilan. Kondisi ini terjadi ketika plasenta menutupi sebagian
atau total serviks ibu. Plasenta previa dapat menyebabkan perdarahan hebat selama hamil dan
saat melahirkan yang termasuk dalam komplikasi kehamilan. Anda akan membutuhkan
operasi caesar untuk melahirkan bayi Anda jika mengalami plasenta previa.
Pada ibu hamil yang didiagnosis plasenta previa di awal kehamilan, kemungkinan
sembuhnya cukup tinggi jika diobati dengan cepat. gejala yang sering dialami adalah
perdarahan pada vagina tiba-tiba tanpa rasa nyeri atau sakit. beberapa wanita juga ada yang
mengalami kontraksi dan dilanjutkan dengan perdarahan vagina. Perdarahan dapat berhenti
kemudian lanjut lagi selama beberapa hari atau minggu setelahnya. gejala plasenta previa
lainnya adalah kram atau nyeri parah di perut.

10. Kelahiran prematur

15
Kelahiran prematur terjadi ketika Anda sudah mengalami kontraksi dan melahirkan
sebelum kehamilan Anda berusia 37 minggu. Semakin dini usia kehamilan saat melahirkan
prematur, semakin banyak komplikasi kehamilan yang terjadi pada bayi. gejala paling umum
dari kelahiran prematur yaitu, ibu hamil mengalami diare, kontraksi yang menyakitkan
sebelum usia kehamilan 37 minggu, keputihan, sampai perdarahan.
Tanda dan gejala melahirkan prematur sering tidak disangka. Ini karena pada tiap
kehamilan gejala yang muncul bisa berbeda-beda. seorang ibu hamil juga berisiko meninggal
dunia apabila melahirkan prematur karena komplikasi pada kehamilan yang dijalaninya
11. Stillbirth
Ini adalah kondisi bayi meninggal di dalam kandungan atau setelah dilahirkan.
Stillbirth bisa terjadi saat usia kehamilan di atas 20 minggu. WHO menjelaskan, pada 2015,
jumlah bayi yang meninggal di dalam kandungan sebanyak 2,6 juta dengan 7.178 kematian
tiap harinya. gejala dari komplikasi kehamilan yang satu ini adalah perdarahan terutama
selama trimester kedua kehamilan dan gerakan bayi berkurang selama di dalam kandungan.

12. Kehamilan Mola


Mola hydatidosa atau hamil anggur adalah pembentukan ari-ari (plasenta) yang abnormal
saat kehamilan. Hamil anggur tergolong komplikasi kehamilan yang jarang terjadi.Plasenta atau
ari-ari yang terbentuk pada penderita hamil anggur tidak normal dan terbentuk seperti
sekumpulan anggur. Sering kali janin sama sekali tidak terbentuk, hanya jaringan plasenta
yang abnormal. Kondisi yang disebut hamil anggur ini tergolong sebagai penyakit
trofoblastik gestasional.
Gejala Hamil mola
Tanda-tanda hamil anggur awalnya sama dengan kehamilan normal. Namun seiring
pertambahan usia kehamilan, hamil anggur (mola hydatidosa) bisa ditandai dengan gejala
khusus, seperti:

 Perdarahan pada trimester pertama. Terkadang perdarahan ini bisa mirip


dengan perdarahan implantasi.
 Mual dan muntah yang sangat parah.
 Perut terlihat membesar melebihi usia kehamilan.
 Keluarnya cairan berwana kecoklatan atau gumpalan-gumpalan seperti anggur dari
dalam vagina.

16
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Tanda-tanda bahaya kehamilan atau kehamilan muda dan lanjut itu menjadi suatu acuan
bagi ibu untuk selalu waspada dan siaga dan selalu memelihara janin yang ada di dalam
kandungannya dengan hati-hati. Di mana di pembahasan telah diuraikan masalah tanda-
tanda bahaya ibu dan janin masa kehamilan. Ibu bisa datang ke fasilitas Kesehatan dan
tenaga Kesehatan terdekat, bila ibu mengalami salah satu tanda bahaya kehamilan,

B. SARAN
Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai tanda-tanda bahaya dalam kehamilan perlu
dilakukan penyuluhan secara terarah dan terencana kepada ibu hamil oleh bidan mulai
tingkat posyandu sampai rumah sakit dalam bentuk kelas ibu hamil. Dan juga diharapkan
kepada ibu hamil untuk aktif mencari informasi tentang kesehatan khususnya tanda-tanda
bahaya dalam kehamilan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Saputri, N. (2015). Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Pada Kehamilan.
Journal Keperawatan

Nurhayati, L.S Dan Suci, B. (2017). Hubungan Kelas Ibu Hamil Dengan Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan. Midwife Journal.
https://www.alodokter.com/muntah-berlebihan-saat-hamil-bisa-jadi-gejala-hyperemesis-
gravidarum#:~:text=Mual%20dan%20muntah%20berlebihan%20saat,membahayakan%20ibu
%20hami%20dan%20janin.
https://www.smarterhealth.id/penyebab-pendarahan-saat-hamil-di-trimester-1-hingga-3/
https://www.bhaktirahayu.com/artikel-kesehatan/tanda-bahaya-kehamilan
https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/komplikasi-kehamilan-penyakit-ibu-hamil/?
amp=1
https://www.sehatq.com/artikel/cara-menjaga-kesehatan-ibu-hamil-dan-janin

18

Anda mungkin juga menyukai