DOSEN PENGAMPU
DISUSUSUN OLEH
ELLA NOVIANTY
NIM 2015401110005
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmatdan hidayah-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan
tepatwaktu. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen saya yang telah membantu
penyelesaian penulisan makalah ini.Makalah ini berisi tentang “Tanda-Tanda Bahaya pada
kehamilan”, Namun saya sadar bahwa makalah yang saya buat ini masih kurang sempurna
karena keterbasan ilmu dan literatur yang saya miliki. Oleh karena itu saya mengharapkan
saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini dan untuk penulisan
makalah berikutnya.
Demikian makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membaca. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan, atas kesediannya membaca makalah ini
saya ucapkan terima kasih.
penulis
2
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan masalah...............................................................................................4
C. Tujuan.................................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................................5
BAB III
PENUTUP......................................................................................................................17
A. Kesimpulan ........................................................................................................17
B. Saran...................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................18
D.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi
dalam keadaan bahaya. Kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang
normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya
komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda
Kematian janin dalam rahim (IUFD) adalah kematian janin setelah 20 minggu
kehamilan tetapi sebelum permulaan persalinan. Ini menyebabkan komplikasi pada sekitar 1
% kehamilan. Penyebab yang berakitan antara lain komplikasi plasenta dan tali pusat,
penyakit hipertensi, komplikasi medis, anomali bawaan,infeksi dalam rahim dan lain-lain.
Kematian janin harus dicurigai bila ibu hamil mengeluh tidak terasa gerakan janin, perut
terasa mengecil, dan payudara mengecil. Selain itu dari hasil pemeriksaan DJJ tidak terdengar
sementara uji kehamilan masih tetap positif karena plasenta dapat terus menghasilkan hCG.
Bahaya yang dapat terjadi pada ibu dengan kematian janin dalam rahim yaitu janin
mati terlalu lama dalam menimbulkan gangguan pada ibu. Bahaya yang terjadi berupa
gangguan pembekuan darah, disebabkan oleh zat-zat berasal dari jaringan mati yang masuk
ke dalam darah ibu. Sekitar 80% pasien akan mengalami permulaan persalinan yang spontan
dalam 2 sampai 3 minggu kematian janin. Namun apabila wanita gagal bersalin secara
spontan akian dilakukan induksi persalinan
B. Rumusan Masalah
1. Macam macam tanda bahaya kehamilan
2. Mencegah tanda bahaya kehamilan
3. Komplikasi tanda bahaya kehamilan
C. Tujuan
1. Menjelaskan macam macam tanda bahaya kehamilan
2. Menjelaskan pencegahan tanda bahaya kehamilan
3. Menjelaskan komplikasi tanda bahaya kehamilan
4
BAB II
PEMBAHASAN
3. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah cukup normal Darah yang keluar
melalui vagina merupakan perdarahan atau spotting. Spotting disebut juga flek, yaitu
perdarahan ringan yang biasa terjadi pada saat kehamilan terutama trimester 1 (usia
kehamilan 0 – 12 minggu). Sebagian wanita mengalami flek kecoklatan dan ini merupakan
hal yang normal pada kehamilan. Namun, hal ini harus dipastikan tidak ada komplikasi yang
bersifat patologis. Flek darah dianggap normal jika terjadi pada trimester 1, darah yang keluar
merupakan bercak dalam jumlah sedikit, tidak mengotori celana dalam, tidak berlangsung
lama (kurang dari 1 hari), dan tidak disertai gejala lain.
5
Namun, Flek menjadi berbahaya jika diikuti gejala lain yang patologis seperti nyeri
perut, demam, lemas, pingsan, bahkan darah yang keluar berupa gumpalan atau jaringan,
kemudian diikuti perdarahan selanjutnya (perdarahan hebat). Jika terjadi perdarahan yang
lebih (tidak normal) yang menimbulkan rasasakit pada ibu.
Perdarahan ini bisa dicurigai terjadinya abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik..
6
Oleh karena ginjal belum mampu bekerja secara optimal, kelebihan cairan yang
menempuk dihasilkan disekitar pembuluh darah hingga ginjal mampu memprosesnya lebih
lanjut. Terkadang bengkak membuat kulit di kaki di bagian bawah meregang, terlihat
mengkilat, tegang dan sangat tidak nyaman.
8. Demam Tinggi
Jika Bunda mengalami demam dan suhu tubuh mencapai 39 derajat atau lebih, apalagi
jika sampai menggigil, sebaiknya jangan dianggap sepela karena mungkin saja Bunda
mengalami infeksi yang bisa membahayakan janin selama kehamilan.
"Segala jenis demam dengan rasa sakit harus ditanggapi dengan serius," ujar Bernasko.
7
B. Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan
Protein, seperti daging tanpa lemak, ayam, telur matang, tahu, produk kedelai, dan
kacang-kacangan.
Vitamin C, seperti jeruk, tomat, dan stroberi.
Kalsium, seperti susu yang telah dipasteurisasi, susu kedelai, sawi, dan kangkung.
Zat besi, seperti ikan salmon, kacang merah, kale, dan brokoli.
Lemak sehat, seperti minyak zaitun, alpukat, dan biji-bijian.
Asam folat, seperti kacang polong, bayam, pepaya, dan pisang.
Zinc, seperti udang, kepiting, tiram, dan jahe.
3. Minum vitamin prenatal
Vitamin prenatal memiliki peran penting dalam sebagai cara menjaga kandungan agar
tetap sehat dan kuat. uplemen asam folat yang diminum beberapa minggu sebelum kehamilan
dan selama 12 minggu pertama kehamilan, terbukti dapat menurunkan risiko cacat tabung
saraf pada janin.
Konsumsi asam folat sebanyak 400 mcg per hari serta vitamin B juga bisa dilakukan
sebagai cara menjaga kehamilan agar tidak keguguran.
Selain itu, ibu juga akan terhindar dari anemia defisiensi vitamin B12 atau folat. Sebelum
mulai mengonsumsi vitamin prenatal, konsultasikan pada dokter untuk menentukan jenis
vitamin yang terbaik untuk Anda.
4. Menjaga nutrisi
5. Berhenti minum alkohol dan merokok
8
Menghilangkan kebiasaan buruk agar kehamilan sehat tercapai, gaya hidup sehat
berpengaruh langsung pada kesehatan ibu hamil dan janinnya yang sedang tumbuh. Oleh
sebab itu, penting untuk berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol.
Kebiasaan buruk tersebut dapat menyebabkan komplikasi serius dan risiko, baik bagi ibu
maupun janin, seperti keguguran, persalinan prematur, kecacatan, hingga lahir mati.
6. Olahraga ringan
Olahraga ibu hamil yang ringan tak hanya aman, tetapi juga sehat untuk ibu hamil dan
bayi yang dikandungnya.
Berolahraga selama 30 menit dalam sehari dapat memberi manfaat pada ibu hamil, seperti:
Meningkatkan sirkulasi dan pernapasan
Memperkuat otot dan daya tahan
Mengurangi stres
Meningkatkan energi
Memperbaiki kualitas tidur
Mengurangi sakit punggung
Meringankan sembelit
Mengembalikan bentuk tubuh setelah bayi lahir.
Jenis olahraga ringan yang direkomendasikan adalah berjalan, jogging, berenang, yoga, dan
senam. namun, sebelum memutuskan berolahraga, ada baiknya untuk berkonsultasi pada
dokter terlebih dahulu, terutama jika kehamilan Anda berisiko tinggi.
7. Melakukan pemeriksaan prenatal
dengan melakukan pemeriksaan prenatal secara rutin.
Dengan melakukan pemeriksaan prenatal secara rutin, dokter dapat memantau kesehatan ibu
hamil dan janin yang dikandungnya.
Jika ternyata ada masalah, dokter pun bisa segera menentukan penanganan yang tepat.
Selain itu, pemeriksaan prenatal juga dapat membantu ibu hamil membicarakan segala
kekhawatirkan yang dirasakannya selama kehamilan pada dokter.
8. Mendapat cukup cairan
asupan cairan yang cukup dapat membantu memperlancar aliran darah ke seluruh
tubuh ibu minum cukup air setiap hari juga dapat membantu mencegah dehidrasi, kelelahan,
9
infeksi saluran kencing, maupun sembelit yang banyak terjadi pada masa kehamilan.
Usahakan minum air putih sebanyak 8 gelas sehari.
Namun, Anda juga dapat membuat infused water untuk menambah kesegaran.
10
Jika berat badan Anda naik secara berlebih atau terlalu sedikit, maka dapat
menyebabkan masalah kesehatan yang serius pada Anda maupun janin.
Ketika berat badan menjadi berlebih, peluang Anda untuk terkena diabetes dan preeklampsia
pun meningkat.
Sementara, kenaikan berat badan yang terlalu sedikit dapat menandakan bahwa Anda
tidak cukup mengonsumsi makanan bergizi, dan dikhawatirkan janin dalam kandungan pun
akan kekurangan nutrisi. Cara menjaga berat badan saat hamil yang bisa Anda lakukan adalah
dengan olahraga rutin, makan dengan porsi kecil tetapi lebih sering, kontrol nafsu makan
ketika mengidam, serta konsumsi air putih.
12. Dapatkan vaksin kehamilan yang dianjurkan
etika hamil biasanya Anda akan disarankan mendapatkan suntikan vaksin untuk ibu
hamil menurunkan risiko penyakit yang berbahaya bagi ibu dan janin. Misalnya seperti vaksin
berikut.
Vaksin hepatitis B
Vaksin influenza
Vaksin DDT
1. Hiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah komplikasi kehamilan yang sering terjadi di fase
trimester pertama dan ditandai dengan muntah-muntah parah. Bahkan sampai dapat
menyebabkan dehidrasi dan muntah darah jika tidak segera diobati.
Kondisi ini berbeda dengan morning sickness atau mual muntah sebagai tanda hamil muda
yang biasanya terjadi saat hamil 1 bulan dan berhenti pada hamil 3 bulan.
Namun, mual dan muntah karena hiperemesis gravidarum tetap terjadi di akhir trimester
pertama, bahkan makin memuncak di minggu ke-20 dan terus berlanjut sepanjang kehamilan
11
infeksi ginjal dan menyebabkan bayi lahir prematur. Ini adalah salah satu jenis penyakit pada
ibu hamil yang bisa menjadi komplikasi kehamilan.
Gejala ISK pada ibu hamil yang paling sering dirasakan yaitu sakit saat buang air kecil, sakit
punggung, demam, sampai urine berbau disertai warna keruh.
3. Hamil ektopik
Kondisi komplikasi kehamilan berikutnya adalah kehamilan ektopik.
Hal ini terjadi ketika sel telur yang berhasil dibuahi malah tertanam di luar rahim. Itu
sebabnya kehamilan ektopik juga sering disebut sebagai “hamil di luar kandungan”.
Meski memiliki kondisi ini, Anda juga masih tetap mungkin mengalami beberapa gejala
kehamilan normal, seperti payudara yang sakit, kelelahan, dan mual.
Jika Anda menggunakan test pack pun mungkin mendapatkan hasil yang positif.
Tanda dan gejala dari komplikasi kehamilan ini bermacam-macam, dan berbeda di setiap
wanita.
Akan tetapi, gejala hamil ektopik yang paling umum adalah perdarahan pada vagina,
mual dan muntah, nyeri pada perut bagian bawah. namun, banyak wanita tidak memiliki
gejala hamil ektopik sama sekali. Maka, jika Anda merasa adanya kejanggalan selama
kehamilan sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
4. Abortus / Keguguran
Perdarahan vagina berupa 1-2 tetes flek darah merah muda biasanya pertanda proses
implantasi embrio ke dinding rahim.
Namun, hati-hati jika volume darahnya banyak, berwarna merah terang layaknya darah segar,
dan berlangsung lama. Ini dapat menjadi pertanda keguguran. Ini adalah salah satu jenis
penyakit pada ibu hamil yang bisa menjadi komplikasi kehamilan.
Keguguran dini (early miscarriage) adalah komplikasi kehamilan yang sering terjadi
di kehamilan trimester pertama. gejala keguguran yang paling umum ditemukan adalah bercak
darah dari vagina dengan intensitas ringan sampai berat. Bahkan bisa ditemukan jaringan atau
gumpalan dari darah yang dikeluarkan.
Macam macam abortus
a. Abortus komplet
Pada jenis keguguran ini, mulut rahim terbuka lebar dan seluruh jaringan janin keluar dari
rahim. Ibu hamil yang mengalami ini akan mengalami perdarahan vagina serta nyeri perut
12
seperti sedang melahirkan. Biasanya, abortus komplet terjadi pada usia kehamilan kurang
dari 12 minggu.
b. 2. Abortus inkomplet
Pada keadaan ini, jaringan janin sudah keluar sebagian. Umumnya, perdarahan serta nyeri
perut akan berlangsung lama dan baru bisa berhenti setelah seluruh jaringan telah keluar atau
dilakukan kuretase.
c. Abortus insipiens
Pada abortus insipiens terjadi perdarahan disertai nyeri perut, tetapi jaringan janin masih utuh
berada di dalam rahim. Meski begitu, keguguran tetap tidak dapat dihindari karena mulut
rahim sudah terbuka.
d. Ancaman abortus
Ancaman abortus sebenarnya bukan keguguran. Pada kondisi ini, mulut rahim masih tertutup
dan janin masih hidup di dalam rahim. Perdarahan dari vagina dan nyeri perut yang dialami
pun masih tergolong ringan. Risiko terjadinya keguguran memang lebih besar. Namun,
biasanya kehamilan masih mungkin dilanjutkan.
e. Abortus tak terduga
Pada abortus tak terduga, janin telah meninggal namun ibu tidak menyadarinya karena tidak
ada keluhan. Kemungkinan lain, bakal janin memang tidak berkembang sejak awal (blighted
ovum). Kondisi ini biasanya baru disadari ketika ibu kontrol dan denyut jantung janin tidak
terlihat pada pemeriksaan ultrasonography.
f. Abortus berulang
Abortus berulang merupakan diagnosis untuk keguguran yang terjadi sebanyak 3 kali atau
lebih secara berturut-turut. Kemungkinan terjadinya abortus berulang sangat kecil. Oleh
karena itu, konsultasikan kejadian ini kepada dokter kandungan untuk mencari tahu
penyebabnya.
5. Anemia
Anemia adalah penyakit darah rendah yang cukup umum terjadi pada ibu hamil dan
biasanya terjadi di trimester kedua kehamilan. Anemia menyebabkan jumlah sel darah merah
Anda lebih sedikit dari normalnya. wanita adalah kelompok orang yang rentan mengalami
13
anemia. di masa kehamilan, kebutuhan pasokan darah bertambah dua kali lipat sehingga risiko
mengalami anemia jadi lebih tinggi karena harus lebih banyak menyuplai darah ke janin.
Anemia bisa menimbulkan gejala seperti badan terasa lemas atau cepat lelah, pusing,
napas pendek, jantung berdebar, sampai tangan dan kaki terasa dingin. komplikasi kehamilan
seperti penyakit darah rendah pada ibu hamil umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi
dan folat.
Maka dari itu, Anda akan disarankan untuk menaikkan jumlah asupan makanan tinggi
zat besi dan asam folat selama masa kehamilan hamil. anda bisa mendapatkannya dari kacang-
kacangan, biji-bijian, telur yang dimasak matang, dan sayuran.
6. Inkompetensi serviks
inkompetensi serviks adalah salah satu komplikasi kehamilan yang dapat terjadi di
akhir trimester kedua. Kondisi ini dapat terjadi di sekitar minggu ke-20 kehamilan.
Serviks adalah leher rahim yang menjadi penghubung antara vagina dan rahim. Inkompentesi
serviks terjadi ketika serviks tidak mampu menahan tekanan dari rahim yang makin besar
selama hamil.
Peningkatan tekanan ini lama-lama menipiskan dan melemahkan serviks sehingga
menyebabkannya terbuka sebelum bulan kesembilan. lemahnya serviks bisa menyebabkan
ketuban pecah dini dan kelahiran prematur.
Mengingat kondisi janin belum siap untuk bertahan hidup di luar rahim, umumnya janin yang
lahir tidak dapat diselamatkan. Ini adalah efek paling parah dari komplikasi kehamilan.
Gejala dan tanda inkompetensi serviks yang paling umum dan perlu diwaspadai adalah
panggul terasa pegal, keluar cairan keputihan tidak wajar, kram perut.
7. Diabetes gestasional
Diabetes gestasional adalah penyakit kencing manis (gula darah tinggi) yang terjadi
pada ibu hamil. Ini menjadi salah satu komplikasi kehamilan yang umum terjadi saat usia
kehamilan trimester tiga. seorang perempuan bisa saja terkena diabetes saat hamil meski
sebelumnya tidak memiliki riwayat pradiabetes atau diabetes.
Ibu hamil dengan diabetes gestasional lebih berisiko untuk mengembangkan diabetes mellitus
setelah hamil. Risiko mengalami diabetes gestasional kembali pada kehamilan berikutnya juga
lebih tinggi. Tanda-tanda diabetes gestasional yang paling umum adalah sering merasa haus,
sering buang air kecil, dan mudah kelelahan.
14
Penyakit pada ibu hamil ini dapat meningkatkan risiko komplikasi diabetes
gestasional seperti preeklampsia, kelahiran prematur, penyakit kuning (jaundice) pada bayi,
dan ukuran badan bayi besar (makrosomia) yang dapat menyulitkan persalinan.
8. Preeklampsia
Preeklampsia adalah kondisi tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine.
Komplikasi kehamilan ini biasanya muncul setelah usia kehamilan 20 minggu.
Tekanan darah tinggi saat hamil dapat membuat aliran darah sulit mencapai plasenta.
Ini menyebabkan janin dalam rahim mengalami kekurangan nutrisi dan oksigen yang dibawa
oleh darah ibu sehingga terjadi komplikasi kehamilan. Preeklampsia bisa mengganggu
kehamilan dan meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Jika tidak diobati, preeklampsia dapat menyebabkan komplikasi kehamilan seperti eklampsia
(kejang), gagal ginjal, dan, kadang-kadang bahkan kematian pada ibu dan janin.
Gejala preeklampsia yang paling sering dirasakan adalah tekanan darah tinggi, kadar
protein tinggi dalam urine, pembengkakan pada tangan dan kaki, sampai tubuh mudah memar.
9. Plasenta previa
Dilansir dari Mayo Clinic, plasenta previa adalah komplikasi kehamilan sering
didiagnosis di akhir trimester kehamilan. Kondisi ini terjadi ketika plasenta menutupi sebagian
atau total serviks ibu. Plasenta previa dapat menyebabkan perdarahan hebat selama hamil dan
saat melahirkan yang termasuk dalam komplikasi kehamilan. Anda akan membutuhkan
operasi caesar untuk melahirkan bayi Anda jika mengalami plasenta previa.
Pada ibu hamil yang didiagnosis plasenta previa di awal kehamilan, kemungkinan
sembuhnya cukup tinggi jika diobati dengan cepat. gejala yang sering dialami adalah
perdarahan pada vagina tiba-tiba tanpa rasa nyeri atau sakit. beberapa wanita juga ada yang
mengalami kontraksi dan dilanjutkan dengan perdarahan vagina. Perdarahan dapat berhenti
kemudian lanjut lagi selama beberapa hari atau minggu setelahnya. gejala plasenta previa
lainnya adalah kram atau nyeri parah di perut.
15
Kelahiran prematur terjadi ketika Anda sudah mengalami kontraksi dan melahirkan
sebelum kehamilan Anda berusia 37 minggu. Semakin dini usia kehamilan saat melahirkan
prematur, semakin banyak komplikasi kehamilan yang terjadi pada bayi. gejala paling umum
dari kelahiran prematur yaitu, ibu hamil mengalami diare, kontraksi yang menyakitkan
sebelum usia kehamilan 37 minggu, keputihan, sampai perdarahan.
Tanda dan gejala melahirkan prematur sering tidak disangka. Ini karena pada tiap
kehamilan gejala yang muncul bisa berbeda-beda. seorang ibu hamil juga berisiko meninggal
dunia apabila melahirkan prematur karena komplikasi pada kehamilan yang dijalaninya
11. Stillbirth
Ini adalah kondisi bayi meninggal di dalam kandungan atau setelah dilahirkan.
Stillbirth bisa terjadi saat usia kehamilan di atas 20 minggu. WHO menjelaskan, pada 2015,
jumlah bayi yang meninggal di dalam kandungan sebanyak 2,6 juta dengan 7.178 kematian
tiap harinya. gejala dari komplikasi kehamilan yang satu ini adalah perdarahan terutama
selama trimester kedua kehamilan dan gerakan bayi berkurang selama di dalam kandungan.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tanda-tanda bahaya kehamilan atau kehamilan muda dan lanjut itu menjadi suatu acuan
bagi ibu untuk selalu waspada dan siaga dan selalu memelihara janin yang ada di dalam
kandungannya dengan hati-hati. Di mana di pembahasan telah diuraikan masalah tanda-
tanda bahaya ibu dan janin masa kehamilan. Ibu bisa datang ke fasilitas Kesehatan dan
tenaga Kesehatan terdekat, bila ibu mengalami salah satu tanda bahaya kehamilan,
B. SARAN
Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai tanda-tanda bahaya dalam kehamilan perlu
dilakukan penyuluhan secara terarah dan terencana kepada ibu hamil oleh bidan mulai
tingkat posyandu sampai rumah sakit dalam bentuk kelas ibu hamil. Dan juga diharapkan
kepada ibu hamil untuk aktif mencari informasi tentang kesehatan khususnya tanda-tanda
bahaya dalam kehamilan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Saputri, N. (2015). Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Pada Kehamilan.
Journal Keperawatan
Nurhayati, L.S Dan Suci, B. (2017). Hubungan Kelas Ibu Hamil Dengan Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan. Midwife Journal.
https://www.alodokter.com/muntah-berlebihan-saat-hamil-bisa-jadi-gejala-hyperemesis-
gravidarum#:~:text=Mual%20dan%20muntah%20berlebihan%20saat,membahayakan%20ibu
%20hami%20dan%20janin.
https://www.smarterhealth.id/penyebab-pendarahan-saat-hamil-di-trimester-1-hingga-3/
https://www.bhaktirahayu.com/artikel-kesehatan/tanda-bahaya-kehamilan
https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/komplikasi-kehamilan-penyakit-ibu-hamil/?
amp=1
https://www.sehatq.com/artikel/cara-menjaga-kesehatan-ibu-hamil-dan-janin
18