Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI

Disusun Oleh :
Nama : Tania Oktaviani
NIM : 1841111196
Kelas : 3C
Matkul : Keperawatan Gawat Darurat
Dosen : Sally Yustinawati S., Ners., M.Kep

I. PENGKAJIAN
a. Identitas
1. Nama : Ny. T
2. Umur : 70 tahun
3. Jenis Kelamin : Wanita
4.  Agama : Islam
5. Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : Buruh
7. Golongan Darah :B
8. No Register : 02.98.01
9.  Alamat : Kp. Cariu
10.  Status : Kawin
11. Diagnosa Medis : Hipertensi
b. Identitas Penanggung jawab
1. Nama : Tn.M
2. Umur : 25 tahun
3. Hubungan dg pasien : Anak
4. Pendidikan : SD
5. Pekerjaan : Buruh
6. Alamat : Kp. Cariu
c. Keluhan Utama
Klien mengatakan badannya lemah, kepalanya pusing, dadanya sesak, nafsu amkan
menurun dan pusing kepala
d. Riwayat penyakit sekarang
Paliatif : klien datang dengan riwayat HT dan gastritis
Quality : klien dengan keadaan pingsan
Regio : kepala pusing dan dada sesak
SaveritY : skala nyeri 5
Time : ± 1 minggu yang lalu

N Intensitas Nyeri Diskripsi


O
Menurut numeric = 5 -      Pasien mengatakan nyeri masih bisa
ditahan atau sedang

-      Pasien nampak gelisah

-      Pasien nampak sedikit berpartisipasi dalam


perawatan

e. Riwayat penyakit yang lalu


Klien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi ± 3 bulan dan hanya berobat di
PUSKESMAS saja.     
f. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan bahwa dalam keluarga klien tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit yang sama seperti klien.
g. Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi
     
NO Pemenuhan Di rumah Di Rumah Sakit
Makan/Minum
1. Jumlah/waktu -Pagi : Klien makan - Pagi     : klien makan
porsi sedang dengan sesuai dengan diet yang
nasi, sayur, lauk dan diberikan   
minum air putih.

-Siang : Klien makan


- Siang   : Klien makan
porsi sedang dengan
sesuai dengan diet yang
nasi, sayur, lauk dan
diberikan.
minum air putih.

-Malam : Klien makan


porsi sedang dengan - Malam : Klien makan
nasi, sayur, lauk dan sesuaidengan diet yang
minum air putih. diberikan.

2. Jenis -      Nasi : putih. -      Nasi : bubur

-       Lauk : Ikan, tahu, -      Lauk : Ayam


tempe, daging
-      Sayur : Sop
-       Sayur : bayam.
-      Minum: air putih.
-       Minum : air putih.

3. Pantangan - Rendah garam

h. Pola eliminasi

N Pemenuhan Eliminasi Di Rumah Di Rumah Sakit


O BAB/BAK
1. Jumlah/Waktu -    Pagi     : BAB -      Pagi : belum BAB,
1x/hari, BAK belum BAK
2x/hari.
-      Siang : Belum
-    Siang   : BAK BAB, sudah BAK 1x
2x/hari.
-      Malam : Belum
-    Malam : BAK BAB dan sudah BAK
2x/hari. 1x
2. Warna -    BAB : kuningan. -BAB : -

-    BAK : jernih. -BAK : kuning jernih


3. Bau -    BAB : khas -BAB : -

-    BAK : khas -BAK : -

-         
4. Konsistensi BAB : lembek -

i. Pola istirahat tidur

N Pemenuhan Istirahat Dirumah Di Rumah Sakit


O Tidur
1. Jumlah/waktu -          Pagi : ± 1 jam. -          Pagi : ±  2 jam.

-          Siang : ± 1 jam. -          Siang :  ± 2 jam.

-          Malam : ± 7 -          Malam : ± 4 jam.


jam.
2. Gangguan Tidur Tidak mengalami Klien tidak bisa tidur
gangguan tidur. karena sesak nafas,
muntah-muntah dan
pusing.
    
j. Pola kebersihan diri/personal Hygiene

N Pemenuhan Personal Di Rumah Di Rumah Sakit


O Hygiene
1. Frekuensi mencuci rambut 2 x/minggu Belum pernah
2. Frekuensi mandi 2x/hari Diseka 2x/hari
3. Ftekuensi gosok gigi 2x/hari Belum pernah
4. Warna Rambut. Putih beruban Putih beruban
5. Bau - -
6. Konsistensi Kusam Kusam
    

k. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala Dolicephalus,kesimetrisan +, luka -.
Palpasi   : Nyeri tekan +, pusing.
2. Pemeriksaan Mata
Inspeksi :
1) Kelengkapan dan kesimetrisan +.
2) Warna iris merah.
3) Kelopak mata/palpebra : oedema -, peradangan -, benjolan -.
4) Pemeriksaan Visu
5) Tanpa Snelen Card : kurang jelas.
6) Konjungtiva dan sclera : konjungtiva anemis dn scera coklat.
3. Pemeriksaan Hidung
Inspeksi dan palpasi : Pembengkokan -, sekret -, perdarahan -, kotoran -, polip -.
4. Pemeriksaan Telinga
Inspeksi : Bentuk simetris, lesi -, peradangan -, penumpukan serumen -, perdarahan
-, perforasi -.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
5. Pemeriksaan Mulut dan Faring
Inspeksi dan palpasi : Kelainan konginetal labio -, warna bibir merah muda, lesi -,
caries +, kotoran +,gigi palsu +,gingi vitis +, waarna lidah kotor, perdarahan -
6. Pemeriksaan Wajah
Inspeksi : ekspresi wajah klien tegang, kondisi klien lesu dan letih, kelumpuhan
otot-otot facialis -.
7. Pemeriksaan Leher
Inspeksi dan palpasi:
1) Bentuk leher simetris, peradangan -, perubahan warna -, masa -.
2) Pembesaran kelenjar tiroid -.
3) Pembesaran vena jugularis +.
4) Keluhan yang dirasakan klien terkait dengan pemeriksaan kepala, wajah, leher:
5) klien mengeluh kepalanya terasa pusing.
8. Pemeriksaan Dada
a. Paru
Inspeksi :
1) Bentuk thoraks: normal chest,susunan ruas tulang belakang, bentuk dada
simetris.
2) Retraksi otot Bantu pernapasan : retraksi intercoste +, retraksi suprasternal-,
pernapasan cuping hidung +.
3) Pola nafas : Takipneu

Palpasi
Pemeriksaan taktil/vocal vermitus: -, getaran antara kanan dan kiri sama, cianosis –

Perkusi
Area paru sonor

Auskultasi
1) Suara nafas: Area vesikuler bersih, area bronchial bersih,area bronchovasikuler
bersih.
2) Suara ucapan : Eghophoni –.
3) Suara tambahan : Rales +.
b. Jantung
Inspeksi
Ictus cordis -, pulsasi pada dinding thoraks lemah.
Palpasi
Palsasi pada dinding thoraks teraba: tidak teraba/tidak terkaji.
Perkusi
Tidak ada pembesaran.
Auskultasi
Terdengar “LUB” tunggal (reguler), keras.
9. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
1) Bentuk abdomen datar.
2) Masa atau benjolan -, kesimetrisan +, bayangan pembuluh darah vena-.

Auskultasi
Frekuensi peristaltik usus 15x/menit.

Palpasi
1) Hepar : Perabaan lunak.
2) Lien : tidak terdapat nyeri tekan dan tidak ada pembesaran.
3) Appendik : Nyeri tekan -, nyeri lepas -, nyeri menjalar kontralateral -.
10. Pemeriksaan Ekstermitas atas dan bawah
Inspeksi
Otot antara sisi kanan dan kiri simetris, Deformitas -, fraktur -, terpasang gips -.
Palpasi
Oedem - -/- -/- dan Uji kekuatan otot 5/5 5/5
11. Pemeriksaan Neurologis
Respon membuka mata spontan, respon verbal 5, respon motorik 6.Kesimpulan
compor mentris. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak : peningkatan suhu -,
nyeri kepala +, kaku kuduk -, mual muntah +, kejang -, penurunan kesadaran -.
Memeriksa nervus cranialis :
1) Nervus III    : Ocumua latorius reaksi pupil terhadap cahaya +.
2) Nervus VIII : Ketajaman pendengaran +.
3) Nervus XII  : Gerakan lidah menjulur dan menonjolkan lidah +
4) Pemeriksaan fungsi motorik :Ukuran otot simetris, atropi –
5) Pemeriksaan fungsi sensorik : Kepekaan benda tumpul +.
12. Pemeriksaan LABORATORIUM
Leukosit : 6,250 / µℓ
Hemoglobin : 15,4
Ureum : 50 mg/dl
Creatinin : 0,89 mg/dl
SGDT : 20
SGPT : 16
Gula darah : 95 mg/dl
13. Terapi Yang Telah diberikan
1) Acran 3 x 1
2) Amino drip ½ ampul
3) Cairan RL 20 tetes/menit

l. ANALISA DATA

No Data Etiologi Prolem


1 Ds : Medulla Peningkatan
tekanan darah
Klien mengatakan klien Saraf simpatis
mempunyai riwayat hipertensi
Ganglia simpatis
Do :
Tekanan darah
Tekanan darah klien
Kontriksi
meningkat TD : 175/100
mmHg Peningkatan tekanan
darah
2 Ds : Nyeri/Sakit
kepala
Keluarga klien mengatakan Saraf simpatis
klien merasa sakit kepala yang Saraf pasca ganglion
sangat hebat
Kontriksi
Do :
Sakit kepala
Klien meringis menahan sakit
kepala yang dirasakan TD :
175/100 mmHg.

ADL : Klien sakit terhambat


3 Ds : Peningkatan tekanan Gangguan pola
vaskuler serabral istirahat
Keluarga klien mengatakan
klien tidak tidur semalam dan Saraf simpatis
terus merasakan sakit
Tidak mampu mengatasi
kepalanya.
nyeri
Do :
Gangguan pola istirahat
TD : 175/100 mmHg

ASL : Klien sedikit terhambat

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Peningkatan Tekan darah b/d penurunan curah jantung ditandai dengan karena punya
riwayat hipertensi dengan tekanan darah 175/100 mmHg.
2. Nyeri b/d peningkatan vaskuler d/d kepala sakit yang dirasakan oleh pasien.
3. Gangguan pola tidur b/dketidak tidak mampuan mengatasi nyeri d/d mata klien
tampak cekung, tekanan darah 175/100 mmHg.
III. INTERVENSI

No Diagosa Tujuan Rencana Tidakan Rasional


Keprawatan Keperawatan
1 Peningkatan -     Tekanan darah -       Pantau tekanan -       Untuk melihat
Tekan darah b/d menurun. darah perkembangan
penurunan curah -     Nyeri penurunan tekanan
jantung ditandai berkurang darah
-       Berikan lingkungan
dengan karena
tenang, nyaman, -       Membantu
punya riwayat
kurangin aktivita. menurunkan
hipertensi
rangsangan
dengan tekanan
simpatis
darah 175/100
meningkatkan
mmHg.
relaksasi

-       Batasi jumlah -       Mengurangin


kujungan stress dan
ketegangan yang
mempengaruhi
-       Lakukan tindakan tekanan darah.
yang nyaman seperiti
-       Tiazid
pijatan leher dan kepala.
mungkin
-       Kolaborasi dalam mengunakan untuk
pemberian obat : tiazid menurunkan
tekanan darah
fungsi ginjal relaty
normal.
Nyeri b/d -     Menurunkan -       Mempertahankan -       Tindakan yang
peningkatan skalah rangsangan tirah baring selama fase menurunkan
vaskuler d/d nyeri dikepala aktif. tekanan vaskular
kepala sakit serebral dan yang
yang dirasakan memperlambat
oleh pasien yang respon simpatis
begitu hebat. -       Berikantidakan efektif dalam

nonfarmakologi untuk langka mengurangi


menhilangakan sakit sakit kepala dan
kepala seperti kompres komplikasi.
dingin dan pijat

-       Kolaborasi dalam
pemberian analgesik.
-       Mengurangi
atau mengkontrol
nyeri dan
menurunkan
rasangan sytem
saraf simpatis
Gangguan pola -     Pola tidur klien -       Batasi jumlah -       Vasudilatasi
tidur b/dketidak terpenuhi. pengunjung dan lamanya pada sistem saraf
tidak mampuan tinggal simpatis
-     Klien tidak
mengatasi nyeri
terbangun lagi pada -       Kolaborasi dalam -       Memberi
d/d mata klien
malam hari pemberian obat ketenangan batin
tampak cekung,
klen sebagai umat
tekanan darah -       Membaca ayat suci
muslim
175/100 mmHg. Al – Quran sebelum
waktu tidur

IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Dx dan Implementasi Evaluasi


Tanggal
1 Diagnosa 1 -      Mengkaji tekanan darah. S : Keluarga mengatakan nyeri
21.02.2020 kepala klien   masih dirasakan

TD : 175/100 mmHg. O : TD : 175/100 mmHg.

-      Mengurangi aktivitas pasien dan A : Masalah belum teratasi


menghindari keributan di dalam
P : Intervensi dilanjudkan
ruangan.

-      Melakukan pijatan pada pungung


dan leher.

-      Memberikan obat captopril 2 x


12,5 mg.
2 Diagnosa II -      Mempertahankan agar klien tirah S : keluarga mengatakan nyeri
baring selama nyeri masih terasa. klien masih terasa.
21.02.2020
-      Melakukan pijatan ringan pada O : klien tampak meringis.
leher
A : masalah belum teratasi.
-      Memberikan obat analgesik asam
P : intervensi dilanjudkan.
mefenamat 3 x 500 mg.
3 Diagnosa -      Menganjurkan keluarga yag S : keluarga mengatakan klien
III berkunjung agar tidak terlalu ramai dan masih sering terbangun.
ribut.
21.02.2020 O : mata klien tampak cekung
-      Membacakan ayat – ayat suci Al –
A : masalah belum teratasi
Quran sebelum klien istirahat.
P : intervensi dilanjudkan.

No Dx dan Implementasi Evaluasi


Tanggal
1 Diagnosa 1 -      Mengkaji tekanan darah. S : Keluarga mengatakan nyeri
kepala klien   terkadang masih
22.02.2020 TD : 150/100 mmHg.
dirasakan
-      Mengurangi aktivitas pasien dan O : TD : 150/100 mmHg.
menghindari keributan di dalam
A : Masalah Sebagian teratasi
ruangan.
P : Intervensi dilanjudkan
-      Melakukan pijatan pada pungung
dan leher.

-      Memberikan obat captopril 2 x


12,5 mg.
2 Diagnosa II -      Mempertahankan agar klien tirah S : keluarga mengatakan sekali
baring selama nyeri masih terasa. – kali nyeri klien masih terasa.
22.02.2020
-      Melakukan pijatan ringan pada O : klien tampak meringis.
leher
A : masalah sebagian teratasi.
-      Memberikan obat analgesik asam
P : intervensi dilanjudkan.
mefenamat 3 x 500 mg.
3 Diagnosa -      Menganjurkan keluarga yag S : keluarga mengatakan klien
III berkunjung agar tidak terlalu ramai dan masih sering terbangun.
ribut.
22.02.2020 O : mata klien tampak cekung
-      Membacakan ayat – ayat suci Al –
A : masalah belum teratasi
Quran sebelum klien istirahat.
P : intervensi dilanjudkan.

1 Diagnosa 1 -      Mengkaji tekanan darah. S : Keluarga mengatakan nyeri


kepala klien   sudah hilang
23.02.2020 TD : 140/90 mmHg.
O : TD : 140/90 mmHg.
-      Mengurangi aktivitas pasien dan
menghindari keributan di dalam A : Masalah teratasi
ruangan.
P : Intervensi dihentikan
-      Melakukan pijatan pada pungung
dan leher.

-      Memberikan obat captopril 2 x


12,5 mg.
2 Diagnosa II -      Mempertahankan agar klien tirah S : keluarga mengatakan sekali
baring selama nyeri masih terasa. – kali nyeri klien masih terasa.
23.02.2020
-      Melakukan pijatan ringan pada O : wajah klien tampak rileks
leher
A : masalah teratasi.
-      Memberikan obat analgesik asam
P : intervensi dihentikan
mefenamat 3 x 500 mg.
3 Diagnosa -      Menganjurkan keluarga yag S : keluarga mengatakan klien
III berkunjung agar tidak terlalu ramai dan sudah bisa tertidur.
ribut.
23.02.2020 O : mata klien tidak tampak
-      Membacakan ayat – ayat suci Al – cekung
Quran sebelum klien istirahat.
A : masalah teratasi

P : intervensi dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai