Anda di halaman 1dari 1

Kerajaan Mataram

Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan yang bercorak hindu. Berdiri di tanah
Jawa sejak abad ke 8 M hingga abad ke 11 M. Kerajaan ini berdiri selama hampir 3 abad.
Kerajaan Mataram Kuno lazim disebut Mataram Hindu, Mataram Kuno, Medang atau
Pedang. Ada dugaan bahwa pada pemerintahan Sanjaya kerajaan Mataram berpusat di
Yogyakarta sehingga kemudian hari ketika sebuah kerajaan baru lahir di tempat yang sama
maka kerajaan tersebut disebut Mataram baru atau Mataram Islam. Mataram Islam berbeda
dengan Mataram Kuno. Mataram Islam berdiri di Jawa pada abad ke 16 M yang sampai
sekarang masih terdapat pecahan-pecahan dari kerajaan tersebut, yaitu Keraton Yogyakarta,
Kasunanan Surakarta, Raja Mangkunegara dan Paku Alaman.

Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan agraria. Kerajaan ini mulai bergerak di
bidang perdagangan pada abad ke 9 M dengan memulai pembangunan pelabuhan besar untuk
dijadikan sebagai bandar dagang, yang kemudian menjadi pesaing untuk pelabuhan yang ada
di Palembang, yaitu pelabuhan milik Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Mataram Hindu memiliki
tanah yang kaya hingga yang semula mengimpor beras bisa mengekspor beras ke wilayah
nusantara.

Terkait Mataram Kuno, sebuah sumber berupa prasasti canggal yang dikeluarkan
Sanjaya pada tahun 732 M menyampaikan bahwa Mataram Kuno adalah kerajaan
peninggalan sana, namun Prasasti Mentiasih yang dikeluarkan tahun 907 oleh Diah Balitung
bahwa raja Mataram Kuno yang pertama bukan Sana, melainkan Rakai Mataram Sang Ratu
Sanjaya putra dari Sanaha.

Kerajaan Mataram Kuno berpusat di Poh Pitu, namun lokasi pastinya masih belum
bisa ditemukan hingga saat ini karena pusatnya sering berpindah-pindah seperti kerajaan
besar lainnya. Stelah runtuhnya Mataram Kuno, Poh Pitu berubah menjadi hutan karena kota
ini ditinggalkan dan berubah nama menjadi Alas Mentau.

Runtuhnya Kerajaan Mataram diawali dengan penyerangan Raja Darmawangsa teguh


kepada Kerajaan Sriwijaya. Karena Kerajaan Sriwijaya dianggap sebagai pesaing atau
ancaman supremasi di tanah Jawa bagi Kerajaan Mataram karena Kerajaan Sriwijaya sudah
menguasai wilayah Jawa Barat. Serangan raja Darmawangsa tidak disadari menjadi blunder
bagi masa depan kerajaan mataram karena pada saat itu Sriwijaya memiliki sistem maritim
yang kuat, yaitu sistem mandala. Serangan mataram yang gagal dibalas dengan serangan
balik sriwijaya yang berhasil menaklukan kerajaan Mataram.

Anda mungkin juga menyukai