Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS ISU INSTANSI

Nama : Azis Dymas Ilham

Nip : 199804132020121003

1. Identifikasi dan Deskripsi Isu Instansi

Setelah saya bekerja beberapa bulan di BNNP Riau, saya menemukan isu yang cukup menarik untuk
dianalisis. Yaitu :

• Bnn Sebut Pengguna Narkoba Di Kepri Capai 26.000 Orang

Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat angka pengguna
narkoba di wilayah ini sudah mencapai 26.000 orang. Kepala BNNP Kepri Brigjen Pol Richard
Nainggolan menyatakan data tersebut merupakan hasil penelitian pihaknya bersama dengan Pusat
Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (UI). menyampaikan sepanjang tahun 2019, BNNP Kepri
sudah menangani 80 kasus narkoba dengan barang bukti berupa 150 kilogram sabu-sabu dan 50.000
ekstasi. Angka tersebut meningkat dibanding tahun 2018 sebanyak 49 kasus dengan barang bukti
berupa 50 kilogram sabu-sabu, 40.000 ekstasi, dan 212,94 gram ganja 52 persen pengguna narkoba di
Kepri adalah kaum pekerja, sisanya masyarakat umum dan sipil, mayoritas pengguna narkoba di
Kepri merupakan usia produktif yakni 20 sampai dengan 50 tahun.

2. Analisis Pemilihan Isu

a. Metode

Saya menggunakan alat bantu yaitu dengan metode USG. Metode USG didasarkan pada
Urgency (U), Seriousness (S), Growthness (G).
No. Isu Utama Nilai Total Ranking

U S G

1. Bnn Sebut Pengguna 3 3 2 8 I


Narkoba Di Kepri
Capai 26.000 Orang

● 3 : Kuat Pengaruhnya

● 2 : SedangPengaruhnya

● 1 : Kurang Pengaruhnya

b. Hasil Analisis
Dari hasil analisis penetapan isu menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth),
maka saya menetapkan Potensi meningkatnya pengguna narkoba di BNN riau besar karena
mendapatkan nilai tinggi yaitu 8.

3. Penyebab Terjadinya Isu

Untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya isu meningkatnya pengguna narkoba di BNN


riau. Saya menggunakan metode Mind Mapping.
MENINGKATNYA
manusia PENGGUNA
a eksternal
NARKOBA DI
BNN RIAU

pengguna narkoba di
Kurang BNN riau
pengetahuan Lingkungan
sekitar,Kuran
Kurang informasi internal g perhatian
keluarga,
ekonomi

Labilnya
kepribadian,Rasa
ingin tau,stres

Dalam melakukan mind mapping, saya mengelompokan penyebab utama masalah menjadi 3 bagian
berdasarkan faktornya, diantaranya:

a. Manusia
Kurangnya pengetahuan dan informasi mengenai bahaya dan dampak penggunaan narkoba
bisa memungkinkan manusia terjerumus dalam penggunaan narkoba
b. Internal
Rasa ingin tau yang tinggi serta mengidap gangguan mental seperti depresi, mental
breakdown dll serta labilnya kepribadian bisa menyebabkan seseorang ingin mencoba obat
obatan tersebut. Pada orang dewasa tekanan pekerjaan serta stress dengan keadaan bisa
menyebabkan seseorang ingin mencoba narkoba
c. Eksternal
Factor Lingkungan bisa menjadi factor yang paling berpengaruh seperti kurang nya kasih
sayang dan perhatian, lingkungan pergaulan atau komunitas yang sebagian besar pengguna
narkoba. Iseng iseng ingin mencoba karna di ajak teman, tekanan keadaan.
Kesimpulannya adalah factor dari lingkungan serta rasa penasaran bisa mengakibatkan
seeorang terjerumus dalam obat obatan terlarang.

4. Dampak isu

Untuk menganalisa dampak dari isu Potensi penyebab terjadinya isu meningkatnya
pengguna narkoba di BNN riau saya melakukan analisa dari dua dua sudut pandang,
yaitu Eksternal dan Internal. Hasil analisis dampak isu dijabarkan melalui tabel
berikut:

Internal Eksternal

- Berpotensi mengalami peningkatan - Menurunkan citra Setjen BNNP

penyelundupan narkoba riau di mata publik


- Mengurangi kepercayaan publik
- Semakin maraknya pengedar narkoba
terhadap BNNP riau
- Mengurangi Pagu Anggaran Setjen
BNNP riau karena kinerja yang
dianggap buruk

5. Rekomendasi Penyelesaian
• Pencegahan/Penyelesaian Isu

Dari hasil analisis penyebab meningkatnya pengguna narkoba di bbn riau dapat di ketahui apabila isu
ini tidak segera di selesaikan maka akan menimbulkan peningkatan yang lebih banyak lagi pengguna
narkoba. Dapat di simpulkan penyebab utama adalah faktor lingkungan dan stress serta rasa penasaran
seseorang. Maka Untuk pencegahan serta penyelesaian Atas kasus tersebut harus di lakukan
sosialisasi kepada masyarakat kepulauan riau atas dampak dan bahaya narkoba.

a. Promotif
Program promotif ini kerap disebut juga sebagai program preemtif atau program pembinaan. Pada
program ini yang menjadi sasaran pembinaanya adalah para anggota masyarakat yang belum
memakai atau bahkan belum mengenal narkoba sama sekaliPreventif

a) Kampanye anti penyalahgunaan narkoba


b) Penyuluhan seluk beluk narkoba
c) Pendidikan dan pelatihan kelompok sebaya
d) Upaya mengawasi dan mengendalikan produksi dan upaya distribusi narkoba di
masyarakat.
b. Kuratif

Tujuan dari program ini adalah mebantu mengobati ketergantungan dan menyembuhkan penyakit
sebagai akibat dari pemakaian narkoba, sekaligus menghentikan peakaian narkoba.

a) Penghentian secara langsung;


b) Pengobatan gangguan kesehatan akibat dari penghentian dan pemakaian narkoba
(detoksifikasi);
c) Pengobatan terhadap kerusakan organ tubuh akibat pemakaian narkoba;

c. Rehabilitatif

Program ini disebut juga sebagai upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang ditujukan kepada
penderita narkoba yang telah lama menjalani program kuratif. Tujuannya agar ia tidak memakai dan
bisa bebas dari penyakit yang ikut menggerogotinya karena bekas pemakaian narkoba.

d. Represif

Ini merupakan program yang ditujukan untuk menindak para produsen, bandar, pengedar dan pemakai
narkoba secara hukum.Program ini merupakan instansi peerintah yang berkewajiba mengawasi dan
mengendalikan produksi aupun distribusi narkoba. polisi harus ikut aktif menggalakkan pesan dan
ajakan untuk melapor ke polisi bila melihat kegiatan penyalahgunaan narkoba.Cantumkan pula nomor
dan alamat yang bisa dihubungi sehingga masyarakat tidak kebingungan bila hendak melapor.

Anda mungkin juga menyukai