ZOO INDONESIA
Jurnal Fauna Tropika
Anggota Redaksi
Rochmanah S.Kom
Mitra Bestari
Alamat Redaksi
Zoo Indonesia
Bidang Zoologi, Puslit Biologi LIPI
Gd. Widyasatwaloka
Jl. Raya Bogor-Jakarta KM. 46
Cibinong 16911
Masyarakat Zoologi Indonesia (MZI) adalah suatu organisasi profesi dengan anggota
terdiri dari peneliti, pengajar, pemerhati dan simpatisan kehidupan fauna tropika,
khususnya fauna Indonesia. Kegiatan utama MZI adalah pemasyarakatan tentang
ilmu kehidupan fauna tropika Indonesia, dalam segala aspeknya, baik dalam bentuk
publikasi ilmiah, publikasi popular, pendidikan, penelitian, pameran ataupun
pemantauan.
Zoo Indonesia adalah sebuah jurnal ilmiah di bidang fauna tropika yang diterbitkan
oleh organisasi profesi keilmiahan Masyarakat Zoologi Indonesia (MZI) sejak tahun
1983. Terbit satu tahun satu volume dengan dua nomor (Juni & Nopember). Memuat
tulisan hasil penelitian dan tinjauan ilmiah yang berhubungan dengan aspek fauna,
khususnya wilayah Indonesia dan Asia. Publikasi ilmiah lain adalah Monograph Zoo
Indonesia - Seri Publikasi Ilmiah, terbit tidak menentu.
NYAMUK (DIPTERA:CULICIDAE) TAMAN NASIONAL BOGANINANI WARTABONE,
SULAWESI UTARA: KERAGAMAN, STATUS DAN HABITATNYA . Zoo Indonesia 17(1):27-34.
Awit Suwito
ABSTRAK
ABSTRACT
bukan berarti jenis lain menjadi tidak daerah pesawahan yang berbatasan
penting, misalnya jenis- jenis yang dengan kawasan Taman Nasional.
bersifat fitofilik (menghisap cairan Kawasan Taman Nasional dibelah
tumbuhan). beberapa sungai yang bermuara ke
Laut Sulawesi.
Jenis nyamuk fitofilik jarang dijumpai
karena tidak menyerang manusia, Pengkoleksian nyamuk dilakukan
sehingga untuk mengkoleksinya perlu dengan penangkapan langsung
dipelihara dari bentuk larvanya. menggunakan jaring serangga atau
Edward (dalam Barraud, 1934) pencarian tempat perindukan nyamuk
menganjurkan untuk memeriksa di bebatuan, pohon berlubang dan
genangan air pada tempat-tempat ruas bambu di sekitar S. Mauk dan S.
spesifik, seperti ketiak (axil) daun, Malotong. Batang bambu tumbang
ruas bambu atau kantung semar, yang banyak terdapat di pinggiran
karena tempat-tempat ini biasanya sungai diperikasa satu per satu. Jika
diperoleh jenis-jenis yang jarang di dalam ruasnya terdapat air, maka
dijumpai atau belum teridentifikasi. air dikeluarkan dan ditampung dalam
Oleh sebab itu, kemungkinan wadah plastik. Sebagian larva atau
mendapatkan jenis baru atau catatan pupa dikembangkan hingga dewasa
baru (new record) untuk jenis tertentu dan sebagian lagi di awetkan dalam
cukup terbuka. alkohol dan selanjutnya dibuatkan
preparat larva. Selain itu dipakai
Khususnya di Pulau Sulawesi telah metode light trap khususnya di Gn.
tercatat 134 jenis nyamuk atau sekitar Pakinya. Terminologi morfologi dan
25% dari jumlah total seluruh penomoran ketotaksi mengikuti Belkin
Indonesia (O’Connor & Sopa 1981). et al. (1970). Penentuan marga
Informasi keanekaragaman fauna nyamuk menggunakan Kunci
nyamuk Taman Nasional Boganinani Identifikasi Marga dari Mattingly
Wartabone masih banyak yang belum (1971).
terungkap. Untuk itu dilakukan
penelitian ini dengan tujuan untuk HASIL & PEMBAHASAN
mengetahui keragaman jenis, status
dan tipe habitat yang biasa dipakai Dari pencarian tempat perindukan
tempat perindukan nyamuk di dalam nyamuk di S. Molotong berhasil
dan sekitar kawasan Taman Nasional. diperoleh tujuh tempat perindukan
Dari hasil studi ini diharapkan dapat pada cerukan batu dan satu tempat
mengetahui diversitas nyamuk dan perindukan dari pohon tumbang;
juga untuk melengkapi data distribusi delapan tempat perindukan pada ruas
nyamuk di Indonesia. atau tunggul bambu (sekitar 1 km
sebelah hilir camp); sedangkan di S.
MATERI & METODA Mauk hanya dua tempat perindukan
batu dan dua perindukan pohon
Survey dilakukan pada bulan Mei dan tumbang. Tempat perindukan nyamuk
Juni 2002 di S. Mauk dan S. Molotong pada batu terlihat lebih banyak
dan Muara Mainakum dalam kawasan ditemukan di Sungai Molotong. Hal ini,
Taman Nasional Boganinani kemungkinan disebabkan sungainya
Wartabone serta Gn. Pakinya sebelah tidak terlalu lebar, sehingga badan
selatan di luar kawasan Taman sungai menjadi relatif terlindung
Nasional, Sulawesi Selatan. Dua kanopi pepohonan yang tumbuh di
lokasi pertama termasuk dalam hutan bagian tepinya. Air hujan atau sisa
dataran rendah dengan ketinggian 300 banjir yang terjebak dalam cerukan
m – 450 m dari permukaan laut, bebatuan tidak terlalau cepat
topografinya berupa perbukitan yang menguap, karena kondisi sekitarnya
ditutupi hutan primer dan sekunder, lembab. Sebaliknya untuk bebatuan di
sedangkan Gn. Pakinya merupakan S. Mauk, yang memiliki badan sungai
NYAMUK (DIPTERA:CULICIDAE) TAMAN NASIONAL BOGANINANI WARTABONE,
SULAWESI UTARA: KERAGAMAN, STATUS DAN HABITATNYA . Zoo Indonesia 17(1):27-34.
lebih lebar dan terbuka, air akan lebih albopictus dan Cx. gellidus yang
cepat menguap. Pada umumnya masing-masing telah diketahui
nyamuk membutuhkan air sebagai sebagai vektor penyakit demam
tempat perindukannya. Penentuan berdarah dan Japanese B enceplalitis
tempat perindukan bergantung pada untuk kawasan Asia (Bram 1967).
jenis nyamuk dan faktor lingkungan
yang mendukung untuk pertumbuhan Bila dilihat dari jumlah jenis nyamuk
larva. Genangan air pada ruas bambu, yang diperoleh dari TN. Boganinani
pohon yang berlubang, pinggiran Wartabone, jumlahnya berada jauh di
sungai atau pesawahan serta faktor bawah jumlah jenis nyamuk yang
lingkungan yang cocok seperti diketahui terdapat di Sulawesi
pencahayaan dan kelembaban sudah (tercatat 134 jenis dalam O’Connor &
cukup untuk dijadikan tempat Sopa 1980). Walaupun demikian,
perindukan nyamuk. perolehan ini sangat penting untuk
tambahan koleksi nyamuk di museum
Sebanyak 288 larva diperoleh dari tiga dan juga untuk studi taxonomi nyamuk
tipe tempat perindukan, yaitu cerukan lebih lanjut. Penemuan beberapa jenis
pada batu, pohon tumbang dan ruas Anopheles, Culex dan Aedes perlu
bambu, terdiri atas jenis Aedes sp., diwaspadai, karena di tempat lain
Culex sp., Tripteroides sp., diketahui sebagai vektor suatu
Uranotaenia sp., dan Armigeres sp. penyakit.
Dari hasil rearing diperoleh 41 jenis
nyamuk dewasa Ae. notoscriptus, Cx. Uraian singkat mengenai ciri
(Lophoceraomyia) mammilifer group morfologi, biologi status vektor dan
dan Toxorhynchites sp. (Tabel 1). sebaran untuk beberapa jenis adalah
sebagai berikut:
Hasil tangkapan langsung di sekitar
Muara Mainakum diperoleh lima jenis, Marga Aedes
yaitu Mansonia sp., Aedes (Finlaya) 1. Ae. (Stegomyia) albopictus
sp1., Ae. (Stegomyia) albopictus, (Skuse), 1894
Ae.(Stegomyia) annandalei dan Cx.
(Culex) gellidus; sedangkan dari hasil Jenis albopictus termasuk dalam
tangkapan di Gn Pakinya dengan group scutellaris (subgroup
perangkap cahaya tercatat sebelas albopictus), merupakan salah satu
jenis nyamuk, yaitu: Anopheles jenis yang paling umum dijumpai di
(Anopheles) albotaeniatus, An. (Cellia) Asia Tenggara. Nyamuk dewasa
sp., An. (Anopheles) barbumbrosus, dibedakan dari jenis lain karena
An. (Cellia) kochi, An. (Cellia) memiliki ciri garis putih memanjang di
terselatus var. Orientalis, Culex tengah skutum dan bercabang di
(Culex) gellidus, Cx. daerah preskutelar; bagian samping
(Lophoceraomyia) rubithoracis, Cx. skutum sebelum pangkal sayap
(Culiciomyia) nigropunctatus dan terdapat sekelompok sisik putih yang
Mansonia sp. Tempat perindukan tebal.
nyamuk ini diduga di sungai yang Biologi: Larva terutama dapat
pinggirannya ditumbuhi rerumputan dijumpai di pohon berlubang, tunggul
dan pesawahan sekitar Gn. Pakinya. bambu, tempat penampungan air
buatan mirip dengan Ae. aegypti.
Intensitas kasus penyakit malaria di Nyamuk betina menyerang manusia
sekitar Gn. Pakinya mengalami pada siang hari.
penurunan setelah dilakukan Status vektor: Jenis ini sangat
penyemprotan. Hal ini perlu dilakukan penting dalam menularkan virus
penelitian lebih lanjut, apakah jenis demam berdarah, virus Japanese
Anopheles di atas diketahui sebagai encephalitis, Plasmodium spp.,
vektor malaria atau bukan. Selain itu, Dirofilaria spp., Wucheria bancrofti
perlu diwaspadai keberadaan Ae. (Basio 1971; Huang 1972).
NYAMUK (DIPTERA:CULICIDAE) TAMAN NASIONAL BOGANINANI WARTABONE,
SULAWESI UTARA: KERAGAMAN, STATUS DAN HABITATNYA . Zoo Indonesia 17(1):27-34.
Tabel 1. Jenis nyamuk yang diperoleh dari tiga lokasi di TN. Boganinani Wartabone
dan sekitarnya.
Jenis Lokasi
S. MAUK & S. MAINAKUM G.PAKINYA
MOLOTONG (N) (LT)
(H, R)
Ae. (Aedimorphus) caecus (Theobald), 130L - -
1901
Ae. (Finlaya) alboniveus Barraud, 1934 15L 1♂ -
Ae.(Fin.) notoscriptus (Skuse), 1889 10♂6♀ - -
Ae.(Stegomyia) albopictus (Skuse), 1894 - 3♀ -
Ae.(Stg.) annandalei (Theobald), 1910 - 2♂1♀ -
Aedes sp. 42L - -
An. (Anopheles) barbumbrosus Strickland - - 1♀
& Chowdhury, 1927
An.(Ano.) albotaeniatus(Theobald), 1903 - - 1♂
An.(Cellia) kochi Doenitz, 1901 - - 1♂
An.(Cellia) tesselatus Theobald, 1901 - - 2♀
An.(Cellia) sp. - - 1♂
Armigeres sp. 30L - 1♂
Cx. (Culiciomyia) nigropunctatus Edwards, - - 2♀
1926
Cx.(Culex) gellidus Theobald, 1901 - 1♀ 3♂13♀
Cx.(Culiciomyia) sp. - - 1♀
Cx.(Lophoceraomyia)mammilifer 22♀(29L) - -
Cx.(Lop.) rubithoracics (Leicester), 1908 - - 2♀
Mansonia sp.1 - 1♂ -
Mansonia sp.2 - - 1♂
Toxorhynchites sp. 1♀ (5L) - -
Tripteroides sp. 20L - -
Uranotaenia sp. 7L - 1♂1♀
Keterangan: H: pencarian tempat perindukan; L: larva; R: hasil rearing; N: jaring serangga dan LT: perangkap
cahaya.
NYAMUK (DIPTERA:CULICIDAE) TAMAN NASIONAL BOGANINANI WARTABONE,
SULAWESI UTARA: KERAGAMAN, STATUS DAN HABITATNYA . Zoo Indonesia 17(1):27-34.
pada ruas VII – VIII) bersisik dan cocok untuk tempat perindukannya
mempunyai seta yang berbentuk (Harrison & Scanlon 1975).
spesifik. Flagelomer V nyamuk jantan Biologi: Betina dewasa menyerang
rubithoracis terdapat sejumlah sisik manusia pada tempat dengan
sempit dan runcing pada bagian ketinggian 760-1.370 m dari
ujungnya. permukaan laut. Belum ada informasi
Biologi: Jenis ini dikatagorikan yang menyatakan bahwa jenis
sebagai nyamuk hutan (Macdonald & tersebut terlibat dalam penularan
Traub 1960). Bentuk dewasa suatu penyakit bagi manusia. Namun,
ditangkap di Gn. Pakinya-Dususn hasil penelitian Harinasuta et al. (1970
Pusian dengan perangkap cahaya. dalam Harrison & Scanlon 1975)
Bram (1967) melaporkan nyamuk melaporkan bahwa satu dari sembilan
dewasa jenis ini banyak dikoleksi nyamuk betina terinfeksi oleh larva
dengan light trap di Bangkok. Tempat Dirofilaria, sehingga keberadaannya
perindukannya kemungkinan di perlu kita waspadai.
pesawahan sekitar Gn. Pakinya. Status vektor: Belum diketahui.
Bentuk dewasa biasanya menyerang Penyebaran: Thailand, Malaysia,
mamalia dan burung (Colless 1965). Kamboja, Srilangka, Taiwan, India,
Status vektor: Belum diketahui. Nepal, Vietnam Selatan,
Penyebaran: Thailand, Singapura, Indonesia(Sumatera, Kalimantan,
India, Malaya, Jepang, Taiwan, Jawa, Sulawesi, Maluku).
Filipina, Indonesia: Kalimantan,
Sumatera, Jawa, Sulawesi. 8. An.(Cellia) kochi Doenitz, 1901