Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PEMBAGIAN

KELOMPOK/KELAS MINERAL

DISUSUN OLEH:

NAMA: PELANGI PERDANA


NIM: 710018080
KELAS: 02
MATA KULIAH: MINERALOGI DAN PETROLOGI

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, dengan ini saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah Mineralogi dan Petrologi yang saya beri judul
“pembagian kelompok atau kelas mineral”
Adapun makalah Mineralogi dan Petrologi tentang " pembagian kelompok
atau kelas mineral " ini telah saya usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses
pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, saya juga ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
saya dalam pembuatan makalah Mineralogi dan Petrologi.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Mineralogi dan
Petrologi tentang "pembagian kelompok atau kelas mineral" ini dapat diambil
manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca. Selain itu,
kritik dan saran dari anda saya tunggu untuk memperbaiki makalah ini
nantinya

Yogyakarta, 17 Mei 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I DASAR TEORI ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
1.3. Tujuan ............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
2.1. Pengertian Mineral......................................................................... 2
2.2. Nama-nama Mineral Dalam Kelas Mineral ................................... 2
2.3. Rumus Kimia dan Sistem Kristal Mineral ..................................... 3
BAB III PENUTUP ................................................................................... 11
3.1. Kesimpulan .................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang memiliki
bentuk teratur (system Kristal) dan terbentuk secara alami. Istilah mineral termasuk
tidak hanya bahan komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang
sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawa anorganik biasanya
tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi. Untuk
memenuhi definisi mineral, maka sebuah zat yang disebut sebagai mineral harus
memenuhi lima syarat, yaitu:

1. Alami : berarti bahwa manusia tidak membuatnya


2. Anorganik : berarti bahwa zat tersebut tidak dibuat oleh organisme.
3. Padat : berarti bahwa tidak berbentuk cairan atau gas pada suhu dan
tekanan standar.
4. Memiliki komposisi kimia tertentu : berarti bahwa semua mineral
memiliki komposisi kimia yang bervariasi dalam kisaran tertentu.
5. Memiliki struktur internal : berarti bahwa atom dalam mineral berada
dalam pola yang sistematis dan berulang.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah yang di maksud mineral?
2. Apa saja nama-nama group mineral-mineral pada setiap kelas mineral?
2. Apa rumus kimia setiap nama mineral?
3. Apa system Kristal yang digunakan dalam mineral-mineral tersebut?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud mineral
2. Mengetahui apa saja nama-nama group mineral
3. Mengetahui rumus kimia setiap nama mineral
4. Mengetahui sistem kristal mineral

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Mineral


mineral adalah padatan senyawa kimia yang homogen, anorganik, dan
memiliki sistem kristal tertentu serta terbentuk secara alamiah. Setiap hari kita
menggunakan produk yang terbuat dari mineral. Garam yang kita tambahkan ke
makanan berasal dari mineral halit, tablet antasida (obat asam lambung) terbuat dari
mineral kalsit.
Kata "mineral" digunakan dalam berbagai cara. Definisi yang diberikan di
atas adalah definisi formal yang disukai oleh para ahli geologi. Kata mineral juga
memiliki makna gizi. Hal ini digunakan dalam referensi untuk banyak bahan kimia
anorganik yang berguna untuk memperbaiki jaringan, metabolisme, dan proses tubuh
lainnya. Nutrisi mineral bagi tubuh manusia antara lain besi, sulfur, kalsium,
tembaga, fosfat, magnesium dan masih banyak lagi yang lainnya.

Kata "mineral" juga sering digunakan secara tidak konsisten dalam bidang
geologi. Di bidang pertambangan, apa yang diperoleh dari tanah dan digunakan oleh
manusia dianggap sebagai "komoditas mineral" atau "bahan mineral". Ini termasuk
batu pecah, yang merupakan produk manufaktur yang terbuat dari batuan yang
dihancurkan; kapur, yang merupakan produk manufaktur yang terbuat dari batu kapur
atau marmer yang terdiri dari mineral kalsit; batubara organik, minyak dan gas;
batuan seperti granit yang merupakan campuran mineral kuarsa dan feldspar, dan
batu obsidian yang tidak memiliki komposisi dan struktur internal yang pasti.

2.2. Nama-nama Mineral Dalam Kelas Mineral


Berdasarkan beberapa sifat sifat tertentu yang dimiliki oleh mineral, maka
mineral-mineral yang ada di alam ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok mineral. Bedasarkan hal tersebut, James D. Dana, seorang Professor Yale
University pada tahun 1873 mengelompokkan mineral dalam beberapa kelompok
berdasarkan kemiripan komposisi kimia dan struktur kristal menjadi 8 kelompok,
yaitu :

1. Unsur bebas
2. Sulfida (Mengandung S)
3. Oksida (Mengandung Oksigen)

2
4. Halida
5. Karbonat
6. Sulfat (Mengandung SO4)
7. Phosfat
8. Silikat

2.3. Rumus Kimia dan Sistem Kristal Mineral

1. Unsur Bebas
Mineral-mineral dalam kelompok ini hanya tersusun oleh unsur tunggal
(native element). Unsur-unsur dalam native element ini terbagi menjadi 3 sub
kelompok,antara lain logam, semilogam, dan nonlogam. Kelompok native
element umumnya very malleable and ductile, serta memiliki specific gravity
range yang besar.

 Logam, contohnya :

Tembaga (Cu), sistem kristal isometric

Perak (Ag), sistem kristal isometric

Platina (Pt), sistem kristal isometrik

3
Emas (Au), Sistem kristal isometrik

 Semilogam, contohnya :
Arsenik (As), sistem kristal Heksagonal
Bismuth (Bi), sistem kristal Heksagonal

 Nonlogam,contohnya :

Belerang (S), sistem kristal orthorhombic

Intan (C), sistem kristal isometrik

Grafit (C), sistem kristal isometric

4
2. Sulfida (Mengandung S)
Kelompok ini dicirikan dengan adanya anion S2- . Kelompok sulfida
merupakan kombinasi antara logam atau semilogam dengan belerang (S).
Biasanya terbentuk pada urat batuan atau dari larutan hidrotermal.
Beberapa contoh mineral sulfida :
Argentite (Ag2S) Kalkosit (Cu2S) Bornite (Cu3FeS4)
Galena (PbS) Alabandite (MnS) Sphalerite (ZnS)
Kalkopirit (CuFeS2) Cinnabar (HgS) Pyrite (FeS2)
Marcasite (FeS2) Arsenopyrite (FeAsS) Molybdenite (MoS)
Niccolite (NiAs) Realgar (AsS) Stibnite (Sb2S3)

Beberapa manfaat dari mineral kelompok sulfida :

a. Galena (PbS) : digunakan dalam industry cat, penyimpanan baterai, easily


fussible alloy, perkakas. Merupakan sumber utama metallic lead dan juga bijih
perak

b. Argentite (Ag2S), merupakan bijh perak yang penting.

5
c. Kalkosit (Cu2S), merupakan bijih tembaga yang penting.

d. Alabandite (MnS), sebagai produk pembakaran.

e. Sphalerite (ZnS): sumber seng yang penting, digunakan dalam galvanisasi


besi dan dalam pembuatan kuningan, kawat seng, dan dry cell, digunakan
dalam industry kima dan medis.

f. Cinnabar (HgS), sumber utama mercury yang digunakan dalam berbagai


industri.

g. Stibnite (Sb2S3), digunakan dalam pembuatan kabel, baterai timbel, alloy,


cat, dan dalam peralatan medis.

h. Pyrite (FeS2), sebagai mineral yang berasosiasi dengan emas, pembuatan


asam sulfat dan copperas.

i. Molybdenite (MoS), digunakan dalam pembuatan baja, iron castings dan


dalam peralatan perkakas kecepatan tinggi.

3. Oksida
Mineral oksida dan hidroksida ini merupakan mineral yang terbentuk dari
kombinasi unsur tertentu dengan gugus anion oksida (O) dan gugus
hidroksil hidroksida (OH atau H). Mineral oksida terbentuk sebagai akibat
persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya
lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras
dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali
sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, chrome,
mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling
umum adalah “es” (H2O), korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan
kassiterit (SnO2).
Seperti mineral oksida, mineral hidroksida terbentuk akibat pencampuran
atau persenyawaan unsur-unsur tertentu dengan hidroksida (OH). Reaksi
pembentukannya dapat juga terkait dengan pengikatan dengan air. Sama
seperti oksida, pada mineral hidroksida, unsur utamanya pada umumnya
adalah unsur-unsur logam. Beberapa contoh mineral hidroksida adalah
goethit (FeOOH) dan limonite (Fe2O3.H2O).

Beberapa contoh mineral oksida :

6
SnO2 = Cassiterite

Al2O3 = Corundum

Fe2O3 = Hematite

H2O = Air
Fe3O4 = Magnetit

4. Halida
Mineral sebagai persenyawaan Halides

CaF2 = Fluorite

7
NaCl = Halite

5. Karbonat
Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut “karbonat”,
umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan “kalsium karbonat”,
CaCO3 dikenal sebagai mineral “kalsit”. Mineral ini merupakan susunan
utama yang membentuk batuan sedimen.
Carbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton.
Carbonat juga terbentuk pada daerah evaporitic dan pada daerah karst yang
membentuk gua (caves), stalaktit, dan stalagmite. Dalam kelas carbonat ini
juga termasuk nitrat (NO3) dan juga Borat (BO3).Carbonat, nitrat dan borat
memiliki kombinasi antara logam atau semilogam dengan anion yang
kompleks dari senyawa-senyawa tersebut (CO3, NO3, dan BO3).
Beberapa contoh mineral yang termasuk kedalam kelas carbonat ini adalah
dolomite (CaMg(CO3)2, calcite (CaCO3), dan magnesite (MgCO3). Dan
contoh mineral nitrat dan borat adalah niter (NaNO3) dan borak
(Na2B4O5(OH)4.8H2O)

Beberapa contoh mineral karbonat :

CaCO3 = Calcite

CaMg (CO)2 = Dolomite

8
MgCO3 = Magnesite

6. Sulfat
Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral sulfat adalah kombinasi
logam dengan anion sufat tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya
terjadi pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya,
kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halida
berinteraksi.
Pada kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral molibdat, kromat, dan
tungstat. Dan sama seperti sulfat, mineral-mineral tersebut juga terbentuk
dari kombinasi logam dengan anion-anionnya masing-masing.
Contoh-contoh mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah anhydrite
(calcium sulfate), Celestine (strontium sulfate), barite (barium sulfate), dan
gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga termasuk didalamnya mineral
chromate, molybdate, selenate, sulfite, tellurate serta mineral tungstate.

7. Posfat
Mineral sebagai persenyawaan Phosphat
Ca5(PO4)3F = Apatite

8. Silikat
Silicat merupakan 25% dari mineral yang dikenal dan 40% dari mineral yang
dikenali. Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini,
yang merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa
unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat
kerak-Bumi terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi
(sampai kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi).
Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen,
batuan beku maupun batuan malihan (metamorf). Silikat pembentuk batuan
yang umum adalah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
ferromagnesium dan non-ferromagnesium.

Beberapa contoh mineral silikat :

9
Na(AlSi3O8) = Albit

(MgFe)2SiO4= Olivine

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

 Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang


memiliki bentuk teratur (system Kristal) dan terbentuk secara alami.
 Unsur Bebas
Mineral-mineral dalam kelompok ini hanya tersusun oleh unsur tunggal
(native element).
 Sulfida (Mengandung S)
Kelompok ini dicirikan dengan adanya anion S2- . Kelompok sulfida
merupakan kombinasi antara logam atau semilogam dengan belerang (S).
 Oksida
Mineral oksida dan hidroksida ini merupakan mineral yang terbentuk dari
kombinasi unsur tertentu dengan gugus anion oksida (O) dan gugus
hidroksil hidroksida (OH atau H).
 Halida
Mineral sebagai persenyawaan.
 Karbonat
Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut “karbonat”,
umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan “kalsium karbonat”,
CaCO3 dikenal sebagai mineral “kalsit”.
 Sulfat
Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral sulfat adalah kombinasi
logam dengan anion sufat tersebut.
 Posfat
Mineral sebagai persenyawaan Phosphat
 Silikat
Silicat merupakan 25% dari mineral yang dikenal dan 40% dari mineral
yang dikenali. Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari
kelompok ini

11
DAFTAR ISI

http://tambangunp.blogspot.com/2013/02/kelompok-kelompok-
mineral.html
https://www.geologinesia.com/2016/02/pengertian-sifat-dan-jenis-jenis-
mineral.html
https://www.geologinesia.com/2016/05/mineral-kuarsa-quartz-dan-
kegunaannya.html

12

Anda mungkin juga menyukai