Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAHAN ERGASTIK

PADA TUMBUHAN
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah FARMAKOGNOSI,
Dosen Pengampu : Sister Sianturi,S.Si.,M.Si

DISUSUN OLEH :
Nama: Armiel Jerri M
NIM : 191148201068

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


STIKES DIRGAHAYU SAMARINDA
2020/2021
Latar Belakang

Tumbuhan adalah salah satu sumber produk makanan bagi hewan (herbivora) maupun

manusia. Keberadaan tumbuhan dalam ekosistem berperan sebagai individu yang mampu

memproduksi dan mencukupi kebutuhannya sendiri karena dapat melakukan proses

fotosintesis. Tumbuhan disusun oleh sekumpulan jaringan yang terdiri atas sel-sel dengan

bentuk yang bervariasi. Tumbuhan hijau melakukan fotosintesis dengan menghasilkan

amilum dan oksigen. Selain itu, tumbuhan juga dapat menghasilkan senyawa senyawa yang

diproduksi oleh komponen-komponen penyusun selnya. Ada suatu senyawa yang dihasilkan

oleh tumbuhan yang disebut sebagai benda ergastik.

Protoplas dinyatakan bahwa suatu sel dikatakan mati apabila di dalam lumen sel itu

tidak terkandung lagi protoplas. Di dalam protoplas terkandung protoplasma yaitu zat-zat

kehidupan. Dengan demikian maka “benda-benda dalam sel yang nonprotoplasmik” berarti

benda-benda yang tanpa zat-zat kehidupan, yang artinya pula benda mati.

Benda-benda mati yang terdapat dalam sel-sel tumbuhan disebut benda ergas (“Ergastic

Substances”).

Dalam buku-buku lain benda ergas tersebut dinamakan “Inclusion of the protoplas”

dan pada buku lainnya sering disebut “Non-protoplasmic components” atau “Non

protoplasmicmaterials”. Di dalam sel tumbuh-tumbuhan terdapat banyak benda-benda yang

nonprotoplasmik, yang biasanya berada dalam vakuola, dalam plasma sel dan kerap kali pula

dalam plastid. Benda yang nonprotoplasmik ini terdiri dari substansi (bahan) organik atau

anorganik, dapat bersifat cair ataupun padat.

Menurut para ahli botani, benda-benda yang nonprotoplasmik itu umumnya

merupakan makanan cadangan dan sering diketemukan dalam jumlah besar pada tempat-

tempat penimbunan cadangan makanan cadangan, seperti misalnya pada akar, umbi, buah,

biji dan lain-lain. Di atas disebutkan bahwa benda-benda yang nonprotoplasmik biasanya
terdapat dalam vakuola, yaitu rongga-rongga dalam sitoplasma yang berbatasan dengan

tonoplasma. Vakuola ini mempunyai kegunaan bagi pengaturan tegangan turgor, bagi

kepentingan kegiatan metabolisme, dan sebagai tempat penimbunan bahan-bahan yang tidak

digunakan lagi, yang merupakan hasil akhir dari metabolisme. Di antara benda-benda ergas

tersebut ada yang telah diketahui fungsinya, ada pula yang belum diketahui.

Rumusan Masalah

 Apa yang dimaksud benda Ergastik (Benda Non-Protoplasma)

 Apa sifat-sifat Benda Non-Protoplasma)

 Apa saja Komponen Benda Non-protoplasma

Tujuan

 Untuk mengetahui pengertian benda Non-Protoplasma

 Mengetahui sifat benda non Protoplasma

 Mengetahui Komponen Benda Non-Protoplasma


PEMBAHASAN

Benda Ergastik (Benda Non-Protoplasma)

Didalam sel terdapat bagian-bagian yang tidak hidup atau biasa disebut dengan istilah

benda ergastik. Benda ergastik dibagi menjadi dua jenis, yaitu benda ergastik padat dan

benda ergastik cair. Yang termasuk kedalam benda ergastik padat, yaitu amilum, aleuron,

kristal Ca-Oksalat. Sedangkan yang termasuk kedalam benda ergastik cair, yaitu asam

organik, karbohidrat, lemak, protein, zat penyamak, antosianin, alkaloid, minyak atsiri,

dan terpenting.

Amilum mempunyai rumus empiris (C6H10O5)n, berupa karbohidrat atau polisakarida

yang berbentuk tepung disebut amiloplas, dapat dibedakan menjadi leukoamiloplas yang

berwarna putih dan menghasilkan tepung cadangan makanan dan kloroamiloplas

berwarna hijau dan menghasilkan tepung asimilasi. Aleuron ditemukan pada endosperm

yang mengering. Prosesnya : keringnya biji, yang berarti mengeringnya endosperm

menjadi semakin sedikit sehingga konsentrasi konsentrasi zat-zat yang terlarut seperti

putih telur, garam dan lemak akan smakin besar, kemudian vakuola pecah  hal ini akan

terus berlangsung hingga vakuola pecah menjadi kecil-kecil yang mengandung zat-zat

yang mengkristal yang disebut aleuron. Kristal yang terdapat  pada tumbuahn merupakan

hasil akhir dari metabolisme, umumnya terbentuk dari kristal Ca-oksalat yang

diendapkan. Kristal tersebut tidak larut dalam asam cuka namun larut dalam asam kuat

(Kimball, 1983).

Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik,

sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel,

dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama,

dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat
(amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal

(Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik

memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan cadangan makanan, contohnya

amilum; pemeliharaan struktur (lilin) dan perlindungan, misalnya adanya Kristal Ca

oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang

memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang

kedua kali (Priyandoko, 2004).

Suatu sel dikatakan mati apabila di dalam lumen sel itu tidak terkandung lagi

protoplas. Di dalam protoplas terkandung protoplasma yaitu zat-zat kehidupan. Dengan

demikian, maka benda-benda dalam sel yang nonprotoplasmik berarti adalah benda-benda

yang tanpa adanya zat-zat kehidupan atau disebut pula benda mati. Benda-benda mati

yang terdapat dalam sel-sel tumbuhan disebut benda ergastik (Ergastic Substances).

Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik,

sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel,

dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di bagian sitoplasama,

dinding sel, maupun di vakuola.

Sifat Benda Ergastik

a. Benda Ergastik yang Bersifat Cair

1.         Amilum (butir-butir amilum) :

Ciri-ciri amilum:

·         Mempunyai rumus empiris(C6H10O5)n,

·         Berupa karbohidrat atau polisakarida yang berbentuk tepung disebut

amiloplas,

Amilum dapat dibedakan menjadi:


-          Leukoamiloplas yang berwarna putih dan menghasilkan tepung cadangan

makanan

-          Kloroamiloplas berwarna hijau dan menghasilkan tepung asimilasi.

Titik permulaan (initia) terbentuk amilum disebut hilus(hilum), berdasarkan

letaknya hilu, butir amilum dibedakan menjadi amilum konsentris bila hilus

berada ditengah-tengah, dan amilum eksentris bila berada ditepi hilusnya.

Menurut banyaknya hilus dalam amilum, amilum dapat dibedakan menjadi:

-          Amilum tunggal, apabila sebutir amilum terdapat satu hilus

-          Amilum semi majemuk, apabila terdapat dua hilus dan masing-masing

dikelilingi lamela, sehingga terbentuk lamela yang mengelilingi seluruhnya

-          Amilum majemuk, apabila terdapat banyak hilus dan masing-masing

dikelilingi lamela, sehingga terbentuk lamela yang mengelilingi seluruhnya.

Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus adanya

lamela-lamela disebabkan pad waktu pembentukkan amilum, tiap lapisan

mempunyai kadar air yang berbeda, sehingga mempengeruhi indeks

bias. Lamela-lamela akan hilang apabila ditetsi alkohol, karena air akan terserap

alkohol. Di bagian amilum nampak seperti retak, dapat terjadi pada tepung

tapioca. Atau di tengah amilum nampak seperti terkerat, dapat ditemukan butir

amilum pada biji yang sedang berkecambah, disebut korosi, misalnya pada biji

kacang merah yang sedang berkecambah.

2.             Aleuron dan kristal putih telur

Ditemukan pada endosperm yang mengering. Prosesnya : keringnya biji,

yang berarti mengeringnya endosperm menjadi semakin sedikit sehingga

konsentrasi konsentrasi zat-zat yang terlarut seperti putih telur, garam dan
lemak akan smakin besar, kemudian vakuola pecah hal ini akan terus

berlangsung hingga vakuola pecah menjadi kecil-kecil yang mengandung zat-

zat yang mengkristal yang disebut aleuron. Sebuah aleuron berisi sebuah/ lebih

krsitaloid putih telur dan sebuah atau beberapa guboid(bulatan kecil yang

terbuat dari zat fitin yaitu garam Ca dan Mg dari asam mesoinosit

hexafosfor). Aleuron dapat terlihat pada lapisan paling luar dari endosperm

padai dan jagung, dapat terbuang karena pencucian beras terlalu bersih,

sedangkan pada biji jarak aleuron tampak tersebar dengan ukuran lebih besar

dari aleuron padi.

3.             Kistal-kristal

Kristal yang terdapat pada tumbuahn merupakan hasil akhir dari

metabolisme, umumnya terbentuk dari kristal Ca-oksalat yang

diendapkan. Kristal tersebut tidak larut dalam asam cuka namun larut dalam asam

kuat. Bentuk-bentuk Kristal Ca-Oksalat :

-         Kristal Pasir, berbentuk piramida kecil, terdapat pada tangkai daun

amaranthus hybridus, tangkai daun nicotiana tabacum dan begonia sp.

-         Kristal tunggal besar, berbentuk prisma atau poliedris terdapat pada daun

Citrus sp.

-        Rafida,berbentuk seperti jarum atau sapu lidi terdapat pad daun mirabilis

jalapa, batang dan akloe vera, daun rhoeo discolor serta ananas commosus,

lapisan epidermis batang Pleomele sp.

-        Kristal majemuk, disebut juga drussen berbentuk bintang atau roset, terdapat

pada tangkai daun carica papaya, kortek batang gnetum gnemon, ricinus

communis dan daun datura metel.


-        Kristal sferit berbentuk kristal letaknya sitengah tengah sel, teratur radier.

terdapat pada batang Phyllocactus sp.

-         Kristal ca-Carbonat terdapat pada sel daun Ficus elastica berupa sistolit,

acanthaceae, Curcubiotaceae dan Uricaceae.

-         Silica merupakan endapan silicon antara lain:

·         Pada tanaman palmae berbentuk kopi

·         Pada Heliconaceae berbentuk bujur sangkar

·         Zingiberaceae berbentuk pasir

·         Cyperaceae berbentuk kerucut

·         Poaceae berbentuk amorf

-          Stiloid, kristal berbetuk prisma yang dikedua ujungnya meruncing seperti

bilah, didapatka sebagai kristal tunggal, Pada iridaceae, agavaceae dan

Liliaceae.

Benda Ergastik Bersifat Cair

Merupakan zat yang terlarut dalam cairan sel, terdapat dalam vakuola. Dalam

sebuah sel, kemungkinan mempunyai vakuola-vakuola yang komposisi ergastik cair

yang berlainan. Ergastik yang berupa cairan itu meliputi:

·         Asam Organik, antara lain asam oksalat, asam sitrat, asam malat yang kadang-

kadang dalam bentuk garam-garamnya. Konsentrasi asam organic yang tinggi

banyak dijumpai pada vakuola-vakuola muda

·         Karbohidrat, berupa sakarida yang terlarut, antara lain

,monosakarida(glukosa,fruktosa) dan disakarida(sakarosa, maltosa) bentuk gula

didapatkan berupa inulin, seperti pada umbi dahlia sp.

·         Protein, berupa asam amino dan peptida sederhana


·         Lemak,berupa lemak atau minyak sebagai cadangan makanan, antara lain : asam

palmitat dan asam stearat, seperti pada biji kacang tanah dan daging buah kelapa.

·         Zat penyamak(tannin)

·         Antosianin

·         Alkaloid: Jenis Alkaloid bermacam macam meliputi

-          Cafein : cofea arabica

-          Papain : carica papaya

-          Theobromin : Theobromin cacao

-          Atrophin : Athropha balladona

-          Morfin : Canabis sp

-          Kokain : Erytocyclon coca

-          Solanin : Solanum tuberosum

-          Nikotin : Nicotiana tobacum, dll

·         Minyak Atsiri: mempunyai daya bias dan menguap. Contoh pada kulit citrus sp,

daun kayu putih, bunga mawar dan melati, minyak cengkeh

·         Terpentin: termasuk lipid tak tersabunkan antar lain pinus jefreyyi dan Pinus

sabiniana.

b. Benda Ergas yang Bersifat Padat

Benda-benda nonprotoplasmik (mati) dalam sel yang bersifat padat tentunya

berwujud lebih nyata daripada yang bersifat cair, karena yang bersifat padat lazimnya

berbentuk butiran atau Kristal. Butiran atau Kristal ini terbentuk sebagai hasil akhir

metabolism (pertukaran zat) dalam tumbuh-tumbuhan. Ada pula yang terbentuk

karena terjadinya pengendapan zat-zat cair makanan cadangan, sehingaa berwujud


butiran. Di bawah ini hanya akan dikemukakan tentang Kristal Ca-oksalat, Kristal an-

organik, butir amilum dan aleuron.

Komponen Benda Ergastik

 Pati

Pati atau zat tepung adalah benda ergastik yang paling umum pada tumbuhan. Benda ini

diproduksi di dalam kloroplas sebelum didistribusikan ke jaringan penyimpan cadangan

makanan untuk kemudian disintesis ulang di amiloplas. Pati atau zat tepung bermanfaat

dan bernilai ekonomis, Pati yang diperjualbelikan adalah pati yang berasal dari

endosperm biji padi, jagung, gandum, tapioka dari akar ketela pohon, sagu dari batang

pohon Metroxylon sagu serta pati irit dari rizoma Matanya arundinacea (Hidayat,

1995:31).

 Protein

Protein adalah senyawa yang berperan dalam tumbuh dan berkembang. Protein yang

dihasilkan dan dikategorikan sebagai benda ergastik antara lain dapat ditemukan pada

serealia yang tersusun atas butir-butir aleuron (Hidayat, 1995: 31)

 Lipid

Lipid terdiri dari beberapa bentuk antara lain minyak, lemak dan malam. Minyak dan

lemak merupakan gliserida asam lemak yang berperan sebagai cadangan makanan utama

pada tumbuhan yang banyak ditemukan dalam biji atau buah.

 Kristal

Kristal adalah suatu bahan organik berupa garam kalsium. Pada tumbuhan tingkat tinggi,

kristal ditemukan dalam bentuk kalsium oksalat pada umumnya sedangkan dalam bentuk

kalsium karbonat dan kalsium malat tidak begitu banyak dijumpai (Hidayat, 1995: 31).
Mulyani (2017: 70-71) menyebutkan setidaknya ada 5 bentuk kristal pada sel tumbuhan,

antara lain:

1. Kristal berbentuk prisma dan piramida dapat ditemukan pada daun Citrus,

Begonia, Vicia sativa.

2. Kristal druss, sferoida atau prisma dapat ditemukan pada daun Datura

stramonium dan batang Opuntia.

3. Kristal pasir dapat ditemukan pada batang Sambucus nigra dan Ancuba japonica.

4. Kristal rafida dapat ditemukan pada daun Arum dan Agave.

5. Kristal stiloida (rafida semu) dapat ditemukan pada Iridaceae, Agavaceae dan

beberapa Liliaceae.

 Alkaloid

Alkaloid merupakan bahasa tumbuhan yang mengandung unsur nitrogen. Beberapa

contoh alkaloid antara lain: kafein (kopi); teobromi (coklat); piperine (lada); nikotin

(tembakau); kokain (Erythroxilon Coca) dan kinin (Cinchona) (Hidayat, 1995: 31).

 Pigmen

Pigmen pada tumbuhan berperan sebagai penghasil zat warna yang dapat ditemukan di

plastida maupun vakuola. Pada plastida dapat ditemukan zat warna klorofil bersamaan

dengan karotenoid, tetapi pigmen karotenoid tersebut terhalang oleh klorofil.

Berdasarkan zat pigmennya, plastida pada tumbuhan dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Kloroplas terdiri dari zat warna hijau.

2. Kromoplas terdiri dari zat warna yang umumnya berwarna kuning kemerahan

atau karotenoid.

3. Leukoplas terdiri dari plastida yang tidak memiliki pigmen warna.


KESIMPULAN

1. Benda-benda dalam sel yang nonprotoplasmik berarti benda-benda yang tanpa

zat-zat kehidupan (benda mati) yang berbentuk butiran atau kristal.

2. Komponen non protoplasmik, berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi cair

dan Padat

3. Komponen non protoplasmik (benda ergas) yang bersifat padat lazimnya

berbentuk butiran
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, E. B. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Penerbit ITB.

Mulyani, Sri (2017). Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: PT Kanisius.

Sutrian, Drs.Yayan.2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan (Tentang Sel dan

            Jaringan). Rineka Cipta:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai