PADA TUMBUHAN
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah FARMAKOGNOSI,
Dosen Pengampu : Sister Sianturi,S.Si.,M.Si
DISUSUN OLEH :
Nama: Armiel Jerri M
NIM : 191148201068
Tumbuhan adalah salah satu sumber produk makanan bagi hewan (herbivora) maupun
manusia. Keberadaan tumbuhan dalam ekosistem berperan sebagai individu yang mampu
fotosintesis. Tumbuhan disusun oleh sekumpulan jaringan yang terdiri atas sel-sel dengan
amilum dan oksigen. Selain itu, tumbuhan juga dapat menghasilkan senyawa senyawa yang
diproduksi oleh komponen-komponen penyusun selnya. Ada suatu senyawa yang dihasilkan
Protoplas dinyatakan bahwa suatu sel dikatakan mati apabila di dalam lumen sel itu
tidak terkandung lagi protoplas. Di dalam protoplas terkandung protoplasma yaitu zat-zat
kehidupan. Dengan demikian maka “benda-benda dalam sel yang nonprotoplasmik” berarti
benda-benda yang tanpa zat-zat kehidupan, yang artinya pula benda mati.
Benda-benda mati yang terdapat dalam sel-sel tumbuhan disebut benda ergas (“Ergastic
Substances”).
Dalam buku-buku lain benda ergas tersebut dinamakan “Inclusion of the protoplas”
dan pada buku lainnya sering disebut “Non-protoplasmic components” atau “Non
nonprotoplasmik, yang biasanya berada dalam vakuola, dalam plasma sel dan kerap kali pula
dalam plastid. Benda yang nonprotoplasmik ini terdiri dari substansi (bahan) organik atau
merupakan makanan cadangan dan sering diketemukan dalam jumlah besar pada tempat-
tempat penimbunan cadangan makanan cadangan, seperti misalnya pada akar, umbi, buah,
biji dan lain-lain. Di atas disebutkan bahwa benda-benda yang nonprotoplasmik biasanya
terdapat dalam vakuola, yaitu rongga-rongga dalam sitoplasma yang berbatasan dengan
tonoplasma. Vakuola ini mempunyai kegunaan bagi pengaturan tegangan turgor, bagi
kepentingan kegiatan metabolisme, dan sebagai tempat penimbunan bahan-bahan yang tidak
digunakan lagi, yang merupakan hasil akhir dari metabolisme. Di antara benda-benda ergas
tersebut ada yang telah diketahui fungsinya, ada pula yang belum diketahui.
Rumusan Masalah
Tujuan
Didalam sel terdapat bagian-bagian yang tidak hidup atau biasa disebut dengan istilah
benda ergastik. Benda ergastik dibagi menjadi dua jenis, yaitu benda ergastik padat dan
benda ergastik cair. Yang termasuk kedalam benda ergastik padat, yaitu amilum, aleuron,
kristal Ca-Oksalat. Sedangkan yang termasuk kedalam benda ergastik cair, yaitu asam
organik, karbohidrat, lemak, protein, zat penyamak, antosianin, alkaloid, minyak atsiri,
dan terpenting.
yang berbentuk tepung disebut amiloplas, dapat dibedakan menjadi leukoamiloplas yang
berwarna hijau dan menghasilkan tepung asimilasi. Aleuron ditemukan pada endosperm
menjadi semakin sedikit sehingga konsentrasi konsentrasi zat-zat yang terlarut seperti
putih telur, garam dan lemak akan smakin besar, kemudian vakuola pecah hal ini akan
terus berlangsung hingga vakuola pecah menjadi kecil-kecil yang mengandung zat-zat
yang mengkristal yang disebut aleuron. Kristal yang terdapat pada tumbuahn merupakan
hasil akhir dari metabolisme, umumnya terbentuk dari kristal Ca-oksalat yang
diendapkan. Kristal tersebut tidak larut dalam asam cuka namun larut dalam asam kuat
(Kimball, 1983).
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik,
sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel,
dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat
(amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal
(Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik
memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan cadangan makanan, contohnya
oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang
memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang
Suatu sel dikatakan mati apabila di dalam lumen sel itu tidak terkandung lagi
demikian, maka benda-benda dalam sel yang nonprotoplasmik berarti adalah benda-benda
yang tanpa adanya zat-zat kehidupan atau disebut pula benda mati. Benda-benda mati
yang terdapat dalam sel-sel tumbuhan disebut benda ergastik (Ergastic Substances).
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik,
sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel,
1. Amilum (butir-butir amilum) :
Ciri-ciri amilum:
amiloplas,
makanan
letaknya hilu, butir amilum dibedakan menjadi amilum konsentris bila hilus
bias. Lamela-lamela akan hilang apabila ditetsi alkohol, karena air akan terserap
alkohol. Di bagian amilum nampak seperti retak, dapat terjadi pada tepung
tapioca. Atau di tengah amilum nampak seperti terkerat, dapat ditemukan butir
amilum pada biji yang sedang berkecambah, disebut korosi, misalnya pada biji
konsentrasi konsentrasi zat-zat yang terlarut seperti putih telur, garam dan
lemak akan smakin besar, kemudian vakuola pecah hal ini akan terus
zat yang mengkristal yang disebut aleuron. Sebuah aleuron berisi sebuah/ lebih
krsitaloid putih telur dan sebuah atau beberapa guboid(bulatan kecil yang
terbuat dari zat fitin yaitu garam Ca dan Mg dari asam mesoinosit
padai dan jagung, dapat terbuang karena pencucian beras terlalu bersih,
sedangkan pada biji jarak aleuron tampak tersebar dengan ukuran lebih besar
3. Kistal-kristal
diendapkan. Kristal tersebut tidak larut dalam asam cuka namun larut dalam asam
- Kristal tunggal besar, berbentuk prisma atau poliedris terdapat pada daun
Citrus sp.
- Rafida,berbentuk seperti jarum atau sapu lidi terdapat pad daun mirabilis
jalapa, batang dan akloe vera, daun rhoeo discolor serta ananas commosus,
- Kristal majemuk, disebut juga drussen berbentuk bintang atau roset, terdapat
pada tangkai daun carica papaya, kortek batang gnetum gnemon, ricinus
- Kristal ca-Carbonat terdapat pada sel daun Ficus elastica berupa sistolit,
Liliaceae.
Merupakan zat yang terlarut dalam cairan sel, terdapat dalam vakuola. Dalam
· Asam Organik, antara lain asam oksalat, asam sitrat, asam malat yang kadang-
palmitat dan asam stearat, seperti pada biji kacang tanah dan daging buah kelapa.
· Zat penyamak(tannin)
· Antosianin
- Morfin : Canabis sp
· Minyak Atsiri: mempunyai daya bias dan menguap. Contoh pada kulit citrus sp,
· Terpentin: termasuk lipid tak tersabunkan antar lain pinus jefreyyi dan Pinus
sabiniana.
berwujud lebih nyata daripada yang bersifat cair, karena yang bersifat padat lazimnya
berbentuk butiran atau Kristal. Butiran atau Kristal ini terbentuk sebagai hasil akhir
Pati
Pati atau zat tepung adalah benda ergastik yang paling umum pada tumbuhan. Benda ini
makanan untuk kemudian disintesis ulang di amiloplas. Pati atau zat tepung bermanfaat
dan bernilai ekonomis, Pati yang diperjualbelikan adalah pati yang berasal dari
endosperm biji padi, jagung, gandum, tapioka dari akar ketela pohon, sagu dari batang
pohon Metroxylon sagu serta pati irit dari rizoma Matanya arundinacea (Hidayat,
1995:31).
Protein
Protein adalah senyawa yang berperan dalam tumbuh dan berkembang. Protein yang
dihasilkan dan dikategorikan sebagai benda ergastik antara lain dapat ditemukan pada
Lipid
Lipid terdiri dari beberapa bentuk antara lain minyak, lemak dan malam. Minyak dan
lemak merupakan gliserida asam lemak yang berperan sebagai cadangan makanan utama
Kristal
Kristal adalah suatu bahan organik berupa garam kalsium. Pada tumbuhan tingkat tinggi,
kristal ditemukan dalam bentuk kalsium oksalat pada umumnya sedangkan dalam bentuk
kalsium karbonat dan kalsium malat tidak begitu banyak dijumpai (Hidayat, 1995: 31).
Mulyani (2017: 70-71) menyebutkan setidaknya ada 5 bentuk kristal pada sel tumbuhan,
antara lain:
1. Kristal berbentuk prisma dan piramida dapat ditemukan pada daun Citrus,
2. Kristal druss, sferoida atau prisma dapat ditemukan pada daun Datura
3. Kristal pasir dapat ditemukan pada batang Sambucus nigra dan Ancuba japonica.
5. Kristal stiloida (rafida semu) dapat ditemukan pada Iridaceae, Agavaceae dan
beberapa Liliaceae.
Alkaloid
contoh alkaloid antara lain: kafein (kopi); teobromi (coklat); piperine (lada); nikotin
(tembakau); kokain (Erythroxilon Coca) dan kinin (Cinchona) (Hidayat, 1995: 31).
Pigmen
Pigmen pada tumbuhan berperan sebagai penghasil zat warna yang dapat ditemukan di
plastida maupun vakuola. Pada plastida dapat ditemukan zat warna klorofil bersamaan
Berdasarkan zat pigmennya, plastida pada tumbuhan dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
2. Kromoplas terdiri dari zat warna yang umumnya berwarna kuning kemerahan
atau karotenoid.
dan Padat
berbentuk butiran
DAFTAR PUSTAKA