Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : FATMAWATI .....……………………………………………..

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 031022967……………………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4473/Pengembangan Produk……………………...

Kode/Nama UPBJJ : 87/ Jayapura ................................……………………………..

Masa Ujian : 2020/21.2 (2021.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. PT. BOUSSEE COMPANY merupakan perusahaan sepatu raksasa yang berpusat di kota
Cekoslowakia dan telah beroperasi sejak tahun 1894. Perusahaan sepatu raksasa keluarga ini
mengoperasikan empat unit bisnis internasional yaitu Boussee Eropa, Boussee Asia Pasifik-Afrika,
Boussee Amerika Latin, dan Boussee Amerika Utara. Produk perusahaan ini hadir di lebih dari 50
negara dan memiliki fasilitas produksi di 26 negara. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini telah
menjual sebanyak 14 miliar pasang sepatu.
Di Indonesia pengoperasian penjualan sepatu Boussee dijalankan oleh PT. Sepatu Boussee, Tbk.
Pabrik perusahaan ini pertama kali berdiri pada tahun 1939, dan saat ini berada di dua tempat,
yaitu Semarang dan Medan. Keduanya menghasilkan 7 juta pasang alas kaki setahun yang terdiri
dari 400 model sepatu, sepatu sandal, dan sandal yang dibuat dari kulit, karet, maupun dan plastik.
Sebelum tahun 1998, status Boussee di Indonesia adalah perusahaan penanaman modal asing
(PMA), sehingga dilarang menjual langsung ke pasar. Boussee menjual melalui para penyalur
khusus (depot) dengan sistem konsinyasi. Namun, sistem penjualan tersebut diubah pada 1 Januari
1998, yaitu ketika PT. Sepatu Boussee menjadi perusahaan penanaman modal dalam negeri
(PMDN). Dengan demikian, distribusi produk-produk perusahaan dari pabrik dilakukan dengan
melibatkan langsung toko-toko pengecer yang akan menjual produk langsung kepada konsumen.
Sejak tahun 2015, PT. Sepatu Boussee mulai menyalurkan produknya melalui penjualan online
dengan membuat web penjualan online sendiri. Inovasi ini diharapkan dapat menaikkan
keuntungan perusahaan dengan semakin banyaknya konsumen yang membeli produk melalui
saluran distribusi baru tersebut. Dalam bidang produksi, PT. Boussee juga tengah melakukan
perbaikan besar-besaran agar dapat menghasilkan produk secara lebih efisien. Persediaan bahan
baku yang selama ini dilakukan dengan menggunakan sistem economic order quantity (EOQ)
sekarang diubah menjadi sistem JIT (just in time) dengan melakukan partnership dengan berbagai
pemasok terpilih. Perusahaan akan menerima bahan baku pada saat dibutuhkan dan tidak perlu
menyimpan bahan baku terlalu banyak di gudang. Sistem ini mampu menghemat pengeluaaran
untuk penyimpanan bahan baku sebesar 40%. Perubahan sistem pengadaan bahan baku menjadi
sistem JIT harus diikuti dengan sistem informasi yang terintegrasi antara perusahaan dengan para
pemasok. Dalam hal ini, PT. Boussee menggunakan internet untuk membangun hubungan yang
lebih baik dengan pemasok mereka. Agar perusahaan dapat menghemat biaya persediaan bahan
baku, pemasok harus sangat terlibat dan selaras dengan jadwal operasi perusahaan untuk
menjamin ketersediaan bahan baku. PT. Boussee menggunakan program perencanaan produksi
mutakhir yang memperkirakan jumlah bahan yang diperlukan untuk melakukan produksi. Setelah
perkiraan tersebut dibuat, sistem rantai pasokan meneruskan perkiraan tersebut kepada pemasok,
yang merespons dengan perkiraan biaya dan merencanakan produksinya sebagai hasilnya. Para
pemasok memiliki akses ke informasi yang akurat dan tepat waktu. Setelah pemasok menerima
informasi ini, mereka diarahkan untuk mengirimkan bahan dalam kuantitas dan kualitas yang
dibutuhkan.
Berdasarkan ulasan tersebut, jawablah pertanyaan No. 1 dan No. 2 berikut.
Bacalah BMP Pengembangan Produk Modul 1 Kegiatan Belajar 1.
Sebutkan dan jelaskan dua tipe inovasi yang diterapkan PT. Boussee berdasarkan tipe-tipe inovasi
yang dijelaskan pada Modul 1 tersebut !
 Inovasi produksi Penerapan system Just in Time (JIT)
Dalam bidang produksi, PT. Boussee juga tengah melakukan perbaikan besar-besaran agar dapat
menghasilkan produk secara lebih efisien. Persediaan bahan baku yang selama ini dilakukan
dengan menggunakan sistem economic order quantity (EOQ) sekarang diubah menjadi sistem JIT
(just in time) dengan melakukan partnership dengan berbagai pemasok terpilih. Perusahaan akan
menerima bahan baku pada saat dibutuhkan dan tidak perlu menyimpan bahan baku terlalu
banyak di gudang. Sistem ini mampu menghemat pengeluaaran untuk penyimpanan bahan baku
sebesar 40%. Perubahan sistem pengadaan bahan baku menjadi sistem JIT harus diikuti dengan
sistem informasi yang terintegrasi antara perusahaan dengan para pemasok.
 Inovasi komersial atau pemasaran Penyusunan pendanaan baru, pendekatan
pemasaran baru, saluran distribusi baru.
Sejak tahun 2015, PT. Sepatu Boussee mulai menyalurkan produknya melalui penjualan online
dengan membuat web penjualan online sendiri. Inovasi ini diharapkan dapat menaikkan
keuntungan perusahaan dengan semakin banyaknya konsumen yang membeli produk melalui
saluran distribusi baru tersebut. Dalam bidang produksi, PT. Boussee juga tengah melakukan
perbaikan besar-besaran agar dapat menghasilkan produk secara lebih efisien.
2. Bacalah BMP Pengembangan Produk Modul 2 Kegiatan Belajar 1. Bentuk aliansi strategis
apakah yang diterapkan PT. Boussee berdasarkan ulasan diatas? Jelaskan jawaban Anda !
Bentuk aliansi strategi yang diterapkan di PT.Boussee adalah hubungan pemasok.
Sebelum tahun 1998, status Boussee di Indonesia adalah perusahaan penanaman modal asing
(PMA), sehingga dilarang menjual langsung ke pasar. Boussee menjual melalui para penyalur
khusus (depot) dengan sistem konsinyasi. Namun, sistem penjualan tersebut diubah pada 1
Januari 1998, yaitu ketika PT. Sepatu Boussee menjadi perusahaan penanaman modal dalam
negeri (PMDN). Dengan demikian, distribusi produk-produk perusahaan dari pabrik dilakukan
dengan melibatkan langsung toko-toko pengecer yang akan menjual produk langsung kepada
konsumen.
3. PT. Bintang Mas merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai keperluan peralatan
rumah tangga elektronik yang telah berdiri sejak tahun 1962. Saat ini, PT. Bintang Mas
telah menjadi salah satu group perusahaan berskala besar dengan lebih dari 30.000
karyawan yang tersebar pada 5 area industri dan produksi di Jawa Timur dan Cibitung.
Mengawali usaha sebagai produsen peralatan dapur, saat ini PT. Bintang Mas telah
memproduksi berbagai peralatan rumah tangga, mulai dari peralatan dapur, peralatan
kebersihan, dan peralatan elektronik rumah tangga. Salah satu kunci keberhasilan PT.
Bintang Mas adalah kuatnya visi yang ditanamkan oleh pendiri yaitu Bapak Alam Satria
untuk menjadikan PT. Bintang Mas sebagai produsen peralatan rumah tangga nomor 1 di
Indonesia dan mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mencintai produksi
Indonesia. Saat ini, perusahaan tengah mengembangkan satu teknologi baru untuk lini
produknya agar produk yang dihasilkan lebih menghemat energi. Perusahaan menyadari
bahwa dalam keputusan perencanaan produk baru, keputusan yang paling krusial adalah
penentuan waktu untuk menggunakan teknologi baru dalam lini produk. Keputusan
perencanaan produk meliputi kapan saat yang tepat untuk mengembangkan produk-
produk digital, kebalikan dari pengembangan produk yang menggunakan teknologi lensa
lampu. Pada awal pengembangan produk baru dimulai dari pengembangan teknologi yang
ditandai dengan peerforma yang relatif rendah, kemudian tumbuh dengan cepat,
mendekati kedewasaan, dan akhirnya teknologi menjadi usang. Dalam dunia bisnis yang
bersifat teknologi intensif, keputusan perencanaan produk yang utama adalah penentuan
waktu untuk menggunakan teknologi baru dalam lini produk. Platform produk utama yang
akan dikembangkan dari penerapan teknologi baru tersebut adalah lampu hemat energi.
Lampu hemat energi yang akan dikembangkan mampu menghemat energi sampai dengan
60% dengan tingkat terang yang optimal. Jenis lampu baru tersebut dikembangkan dengan
menggunakan teknologi Light Optimal Diode (LOD) yang menghasilkan cahaya lebih
terang daripada dengan menggunakan teknologi Light EKMA4473 3 dari 3 Emitting Diode
(LED). Teknologi dasar ini nantinya akan digunakan untuk produk-produk turunan
lainnya seperti lampu untuk lemari es, lampu sensor, dan produk lainnya. Dalam hal ini,
teknik yang dapat digunakan untuk mengkoordinasikan pengembangan teknologi dengan
perencanaan produk adalah peta jalur teknologi. Peta ini digunakan untuk
menggambarkann ketersediaan teknologi dan penggunaannya di masa yang akan datang
terhadap produk yang diharapkan. Untuk membuat peta jalur teknologi, berbagai generasi
teknologi diberi label dan disusun sepanjang garis waktu sehingga produk yang
dikembangkan memiliki nilai jual yang menjanjikan.
PERTANYAAN: Bacalah Modul 2 Kegiatan Belajar 2 BMP Pengembangan Produk.
Sebutkan dan jelaskan dua macam perspektif dasar yang digunakan oleh PT. Bintang Mas
dalam pengembangan produk baru berdasarkan materi pada modul 2 tersebut !
Sebutkan dan jelaskan dua macam perspektif dasar pengembangan produk baru
Strategi Reaktif
Saat ini, perusahaan tengah mengembangkan satu teknologi baru untuk lini produknya agar
produk yang dihasilkan lebih menghemat energi. Perusahaan menyadari bahwa dalam keputusan
perencanaan produk baru, keputusan yang paling krusial adalah penentuan waktu untuk
menggunakan teknologi baru dalam lini produk. Keputusan perencanaan produk meliputi kapan
saat yang tepat untuk mengembangkan produk-produk digital, kebalikan dari pengembangan
produk yang menggunakan teknologi lensa lampu. Pada awal pengembangan produk baru dimulai
dari pengembangan teknologi yang ditandai dengan peerforma yang relatif rendah, kemudian
tumbuh dengan cepat, mendekati kedewasaan, dan akhirnya teknologi menjadi usang. Dalam
dunia bisnis yang bersifat teknologi intensif, keputusan perencanaan produk yang utama adalah
penentuan waktu untuk menggunakan teknologi baru dalam lini produk.
Strategi Proaktif.
Teknologi dasar ini nantinya akan digunakan untuk produk-produk turunan lainnya seperti lampu
untuk lemari es, lampu sensor, dan produk lainnya. Dalam hal ini, teknik yang dapat digunakan
untuk mengkoordinasikan pengembangan teknologi dengan perencanaan produk adalah peta jalur
teknologi. Peta ini digunakan untuk menggambarkann ketersediaan teknologi dan penggunaannya
di masa yang akan datang terhadap produk yang diharapkan. Untuk membuat peta jalur teknologi,
berbagai generasi teknologi diberi label dan disusun sepanjang garis waktu sehingga produk yang
dikembangkan memiliki nilai jual yang menjanjikan.

Anda mungkin juga menyukai