Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPS BERBASIS DARING DI KELAS TINGGI


SEKOLAH DASAR
Soraya Teriyana¹, Luthfi Hamdani Maula², Astri Sutisnawati³
¹Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Sukabumi
Email: sorayateriyana@yahoo.com
²Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Sukabumi
Email: luthfihamdani@gmail.com
³Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Sukabumi
Email: astri212@ummi.ac.id

ABSTRAC

This study aims to describe the students' critical thinking skills in online social studies
learning at SDIT Sukabumi City. In this globalization era, all information will easily enter into each
individual student, the easy entry of all information makes students have to think critically to filter out
the information. This research is a qualitative research. The data collection techniques used were
interview techniques, data on student grade results in social studies learning, and documentation, while
the data analysis technique used was descriptive analysis technique. The results of this study are that
students' critical thinking skills in online social studies learning material characteristics and utilization
of natural resources are still relatively low. The obstacle faced by teachers when developing students
'critical thinking skills is the lack of use of instructional media that is of interest to students and
students' interest in reading themselves. efforts made by teachers to develop students 'critical thinking
skills that motivate students' interest in learning, always provide concrete examples in learning and
provide interesting learning media so that students are more interested in learning.

Kata Kunci : Berpikir Krtiris, IPS berbasi Daring

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa pada
pembelajaran IPS berbasis daring di SDIT Kota Sukabumi. Pada era globalisasi ini semua informasi
akan dengan mudah masuk kedalam diri masing-masing individu siswa, mudah masuknya segala
informasi membuat siswa harus berpikir secara kritis untuk menyaring informasi-infomasi tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah teknik wawancara, data hasil nilai siswa dalam pebelajaran IPS, dan dokumentasi, sementara
itu teknik analaisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini yaitu
menunjukan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS berbasis daring materi
karakteristik dan pemanfaatan sumber daya alam masih tergolong rendah. Kedala yang dihadapi guru
pada saat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa yaitu kurangnya penggunaan media
pembelajaran yang menarik bagi siswa dan minat baca siswa itu sendiri. upaya yang dilakukan oleh
guru untuk mengembakan kemampuan berpikir kritis siswa yaitu memotivasi minat belajar siswa,
selalu memberikan contoh-contoh konkrit dalam pembelajaran serta memberikan media pembelajaran
yang menarik agar siswa lebih tertarik untuk belajar.

Kata Kunci : Berpikir Krtiris, IPS berbasi Daring


PENDAHULUAN
Pandemi covid-19 sudah mempengaruhi banyak hal termasuk sistem pendidikan disemua
tingkatan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi yang menyebabkan proses pembelajaran
menjadi terhambat. Pada masa pandemi covid ini, pihak sekolah dituntut oleh pemerintah untuk
membuat keputusan dalam merespon surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No
36962/MPK.A/HK/2020 tentang tentang Pembelajaran Daring dan Bekerja dirumah dalam Rangka
Pencegahan Penularaan Corona Virus (Covid 19).

Adapun kelebihan atau manfaat Proses pembelajaran daring menurut Septian (2020: 31) yaitu
“Dapat memudahkan siswa dalam mencari atau menemukan informasi baru serta menjadikan siswa
mandiri dalam mengonstruk ilmu pengetahuan”. Sehingga dengan pembelajaran daring siswa secara
mandiri akan mengkreasi pengetahuan yang akan dikuasainya, sehingga ilmu yang didapatkan oleh
siswa akan lebih bermakna karena didapatkan bukan dari hasil menghafalkan melainkan dari hasil
menyimpulkan dari hasil pemahannya secara mandiri.

Kemampuan berpikir kritis dangat dibutuhkan dalam pembelajaran IPS, salah satunya untuk
memlilih dan menyaring informasi-informasi atau fenomena yang sedang terjadi dilingkungan siswa.
Karena pada era globalisasi semua informasi dengan sangat mudah masuk kedalam diri setiap masing-
masing individu siswa, sehingga membuat siswa harus berpikir secara kritis untuk menyaring
informasi-infomasi tersebut. Siswa yang memiliki daya pikir kritis akan mampu menyelesaikan
permasalahan yang dimiliki dalam kehidupannya, ia akan mampu menganilisis permasalahan, dan
memanfaatkan informasi yang dimiliki dengan tepat. Snyder dalam Kholid (2018: 18) “Kemampuan
berpikir kritis sangat penting bagi kehidupan siswa karena dengan berpikir kritis siswa akan mampu
memecahkan suatu masalah dengan membuat suatu keputusan atau solusi yang efektif.”

Dalam pembelajaran IPS dibutuhkan kemampuan berpikir ktiris salah satunya untuk memlilih
dan menyaring informasi atau fenomena yang sedang terjadi dilingkungan siswa. Seperti yang
disampaikan oleh Rachmeditta (2017: 1) “Pada era globalisasi semua informasi dengan mudah masuk
kedalam diri setiap individu siswa, mudah masuknya segala informasi, membuat siswa harus berpikir
secara kritis untuk menyaring informasi-infomasi tersebut”. Karena pada hakikatnya pembelajaran ips
merupakan pembelajaran yang mengajarkan kepada siswa tentang pentingnya sosial dalam kehidupan
sehari-hari yang dilihat dari permasalahan yang terdapat dilingkungan sekitar.

Siswa yang memiliki daya pikir yang kritis akan mampu menyelesaikan permasalahan yang
dimiliki dalam kehidupannya, ia akan mampu menganilisis permasalahan, dan memanfaatkan
informasi yang dimiliki dengan tepat. Menurut Amir (2015: 162) Berpikir kritis merupakan aktivitas
mental seseorang dalam mengumpulkan, mengkategorikan, mengenalisis, dan mengevaluasi informasi
ataupun bukti agar dapat membuat suatu simpulan untuk memecahkan masalah. Begitupun sebaliknya,
siswa yang berpikir kritisnya masih rendah ia akan mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah
dalam kehidupannya (Idham Kholid:2018: 3).

Zubaedi (2011: 288) “Ilmu pengetahuan sosial adalah mata pelajaran di sekolah yang
didesain atas dasar fenomena, masalah dan realitas sosial dengan pendekatan interdisipliner yang
melibatkan berbagai cabang ilmu-sosial dan humaniora seperti kewarganegaraan sejarah, geografi,
ekonomi, dan sosiologi”. IPS merupakan mata pelajaran yang wajib diberikan kepada siswa sekolah
dasar (SD), dengan diberakannya pembelajaran IPS maka akan melahirkan sumber daya manusia
(sdm) yang memiliki keterampilan hidup benegara sesuai dengan tata tertib yang berlaku berkualitas
dan tangguh serta menjadikannya sebagai manusia yang memiliki wawasan yang luas dan berkualitas.

Hal tersebut peneliti dengan segala keilmuannya ingin menggali ilmu dalam menganalisis
kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS. Berdasarkan latar belakang yang sudah
diuraikan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Kemampuan
Berpikir Kritis dalam pembelajaran IPS berbasis daring di kelas Tinggi Sekolah Dasar”.

Berdasarkan latar Belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah penelitian ini yaitu.
(1) Bagaimana kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran IPS materi sumber daya alam di kelas
IV SDIT Al-khoiriyan Al-husna (2) Bagaimana hambatan dalam poses pembelajaran daring dapa
materi sumber daya alam di kelas IV SDIT Al-khoiriyan Al-husna?

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini yaitu. (1)
Menganalisis kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran IPS materi sumber daya alam di kelas IV
SDIT Al-khoiriyan Al-husna. (2) Menganalisis hambatan dalam poses pembelajaran daring dapa
materi sumber daya alam di kelas IV SDIT Al-khoiriyan Al-husna.

METODE

Penilitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif yaitu peneliti
sendiri yang menjadi pusatnya karena penelitian kualitatif merupakan penelitian holistik secara
menyeluruh. Penulis dalam penelitian ini tidak membuktikan atau menolak hipotesis yang dibuat
sebelum penelitian, tapi mengolah data dan menganalisis masalah secara non numerik. Karena
menurut Sugiyono dalam Sumasno (2016: 75).

Instrumen yang akan dipakai dalam penelitia ini yaitu penulis itu sendiri, pedoman
wawancara, hasil nilai siswa SDIT Al-khoiriyah Al-husna, serta dokumentasi. Karena menurut
sugiyanto (2015: 15) “dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument,
yaitu peneliti itu sendiri”. Sehingga pada penelitian ini penulislah yang menentukan fokus penelitian,
menentukan informasi yang yang akan dilakukan sebagai sumber data, mengumpulkan data,
menganilisis, dan menilai kualitas data, serta menyimpulkan berdasarkan temuannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan dari hasil penelitian yang diuraikan, informasi dari hasil wawancara yang
dilakukan bersama narasumber, kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS materi
sumber daya alam hanya beberapa siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis dalam proses
pembelajaran. Sugiharsono & Hestiningsih (2015: 72) “Sudah seharusnya pembelajaran IPS diarahkan
pada penguasaan bukan hanya dalam pengetahuan saja, tetapi dalam budaya berpikir ilmiah yang
kritis”. Dari informasi lewat wawancara yang diberikan oleh narasumber, pada saat proses
pembelajaran hanya beberapa siswa yang berani mungungkapkan pertanyan-pertanyaannya mengenai
materi yang tidak mereka pahami. Berdasarkan informasi yang didapat melalui wawancara, untuk
menentukan hasil evaluasi proses kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran ips berbasis
daring, guru memberikan tugas terkait materi yang sudah disampaikan melalui whatshap videocall
dan video pembelajaran yang telah diberikan kepada siswa, guru memberikan kurang lebih 5 soal
berupa pg dan isian terhadap siswa yang diambil dari LKS atau buku paket melalui aplikasi kode soal
dengan waktu yang sudah ditetapkan, guru tidak hanya menilai dari jawaban-jawaban siswa saja tetapi
dari ketepatan waktu siswa dalam mengerjakan tugas tersebut. Purnomo dalam Dewi (2020: 58)
menyatakan “Pembelajaran jarak jauh dengan metode pemberian tugas secara daring bagi para siswa
melalui aplikasi whatshap dipandang efektif dalam kondisi darurat”.

Berdasarkan dari hasil wawancara oleh narasumber, untuk indikator kemampuan berpikir
kritis yang pertama yaitu bertanya dan menjawab pertanyaan, narasumber mengungkapkan bahwa
hanya beberapa siswa yang mampu untuk mengungkapkan pertayaan-pertanyaan mereka mengenai
materi yang tidak mereka pahami dan hanya beberapa siswa yang mampu menjawab pertnyaan
mengenai materi yang sudah. Karena menurut Kurniasari (2018: 17) “Pembelajan berpikir dalam
proses pendidikan disekolah tidak hanya menekankan akumulasi pengetahuan materi pembelajaran,
akan tetapi yang diutamakan kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri”.

Indikator yang kedua yaitu mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak,
menurut hasil wawancara dari guru bahwa rata-rata siswa dapat mempertimbangkan, karena sumber
materi pembelajaran yang diambil adalah materi yang bersumber dari buku paket dan video
pembelajaran visual yang diberikan oleh guru itu sendiri.

Indikator yang ketiga yaitu menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi, menurut hasil
wawancara dari guru hanya ada beberapa siswa kurang lebih sekitar 50% siswa yang dapat mentakan
suatu tindakan atau menyangkutkan pengalaman yang dimiliki dengan materi pembelajaran.
Sugihartono & Hestiningsih (2015: 72) menyatakan “Guru sering hanya terfokus pada penguasan
kompetensi dasar ilmu pengetahuan saja”. Padahal dengan memberikan kepada siswa bekal
kompetensi berpikir kritis, siswa akan dapat mengembangkan dan memperoleh ilmu pengetahuan
dengan usahanya sendiri”.
Indikator yang keempat yaitu mendefinisikan suatu istilah dan mempertimbangkannya. Dari
hasil wawancara dengan narasumber, hanya 50% siswa yang paham mengenai istilah-istilah terutama
pada matei sumber daya alam, untuk siswa yang belum mampu biasanya diberikan penjelasan lebih
lanjut oleh guru. Murti dalam Kurniasari (2018: 19) menyatakan “Berpikir kritis dapat meningkatkan
keterampilan verbal dan analitik, berpikir sistematis dapat meningkatkan cara mengekspresikan
gagasan berguna untuk meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran”.

Indikator yang kelima menentukan tindakan dan berinteraksi, menurut informasi dari
narasumber, rata-rata anak sudah mampu dalam menentukan tindakannya dan berinteraksi dengan
orang lain yang ada dilingkungannya. Belajar merupakan proses berpikir. Sanjaya dalam Kurniasari
(2018: 17) menyatan “Belajar berpikir menentukan kepada proses mencari dan menentukan
pengetahuan melalui interaksi individu dengan lingkungannya”.

Berdasarkan informarmasi yang didapatkan, kemampuan berpikir kritis siswa tegolong masih
rendah, terbukti dari data hasil nilai siswa mata pelajaran IPS tema 9 mengenai materi sumber daya
alam yang diberikan oleh guru kelas IV hanya 65% siswa yang mendapatkan nilai mencapai KKM,
dan 35% siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM. Menurut Snyder dalam Kholid (2018: 18)
berpedapat “Kemampuan berpikir kritis sangat penting bagi kehidupan siswa karena dengan berpikir
kritis siswa akan mampu memecahkan suatu masalah dengan membuat suatu keputusan atau solusi
yang efektif.”

Hambatan yang dihapadi oleh guru saat berupaya mengembangkan kemampuan berpikir kritis
siswa yaitu kurangnya media pembelajaran yang digunakan untuk lebih memotivasi siswa dan minat
baca siswa itu sendiri, karena siswa yang memiliki minat baca tinggi saat diberikan materi yang hanya
bersumber dari buku siswa tersebut akan dengan mudah memahami materi yang telah diberikan.
Berbeda dengan siswa minat bacanya rendah, saat guru memberikan meteri yang berupa bacaan siswa
tersebut kurang antusias dalam proses pembelajaran sehingga sulit untuk memahami materi dan tidak
mampu mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan terkait apa yang tidak mereka pahami, mereka lebih
tertarik apabila dalam pembelajaran memakai media visual seperti video atau gambar yang berkaitan
dengan materi, sehingga guru harus memberikan media pembelajaran yang menarik agar siswa yang
memiliki minat baca rendah dapat lebih tertarik dalam pembelajaran dan membuat siswa tersebut
menjadi mudah memahami materi. Karena setiap siswa memiliki cara belajar masing-masing yang
berbeda. Wiyani dalam Amir (2015: 161) Mengungkapkan “Perbedaan gaya belajar pada siswa
merupakan sesuatu yang dapat menjelaskan perbedaan-perbedaan siswa dalam proses belajar mengajar
meskipun dalam kondisi dan proses pembelajaran yang sama”.

Upaya guru dalam meningkatkan kemampuan berbikir kritis dalam proses pembelajaran IPS
materi sumber daya alam. Menurut informasi dari hasil wawancara, merangsang rasa ingin tahu
dengan pertanyaan-pertayaan terkait materi sumber daya alam, memberikan contoh-contoh yang
konkrit kepada siswa agar siswa mudah memahami, setelah siswa sudah dapat mehami materi tersebut
guru menjelaskan materi secara mendalam dan mengajak siswa untuk berdiskusi. Sugiharsono &
Hestiningsih (2015: 72) mengungkapkan “Peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik
merupakan hal yang sangat penting, karena cara peserta didik memperoleh pengetahuan tergantung
bagaimana cara berpikirnya”.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan dari hasil penelitian yang diuraikan, informasi dari hasil wawancara yang
dilakukan bersama narasumber yaitu guru kelas IV SDIT Al-khoiriyah Al-Husna, kemampuan
berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS materi sumber daya alam tergolong masih rendah hanya
beberapa siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis, terbukti dari informasi lewat wawancara
yang diberikan oleh narasumber, pada saat proses pembelajaran hanya beberapa siswa yang berani
mungungkapkan pertanyan-pertanyaannya mengenai materi yang tidak mereka pahami dan dari data
hasil nilai siswa dalam pembelajaran IPS berbasis daring pada materi karakteristik dan pemanfaatan
sumber daya alam yang tedapat dalam tema 9 yang diberikan oleh guru kelas IV hanya 65% siswa
yang mendapatkan nilai mencapai KKM, dan 35% siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM.

Hambatan yang dihapadi oleh guru saat berupaya mengembangkan kemampuan berpikir kritis
siswa yaitu kurangnya media pembelajaran menarik yang digunakan untuk lebih memotivasi siswa
dan rendahnya minat baca siswa terutama dalam pembelajaran IPS. Upaya guru dalam meningkatkan
kemampuan berbikir kritis dalam proses pembelajaran IPS materi sumber daya alam. Menurut
informasi dari hasil wawancara, merangsang rasa ingin tahu dengan pertanyaan-pertayaan terkait
materi sumber daya alam, memberikan contoh-contoh yang konkrit kepada siswa agar siswa mudah
memahami, setelah siswa sudah dapat mehami materi tersebut gurumenjelaskan materi secara
mendalam dan mengajak siswa untuk berdiskusi.

Saran untuk guru agar lebih mengembangkan metode dan media pembelajaran yang akan
membuat peserta didik menjadi termotivasi dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga
guru tidak akan mendominasi dalam proses pembelajaran. Guru harus memberikan motivasi sebelum
memulai pembelajaran kepada siswa, dan memotivasi siswa agar tidak malas untuk membaca, agar
siswa menjadi lebih lebih aktif lagi didalam proses pembelajaran.

DAFTAR RUJUKAN

Arifuddin Ahmad. (2019). Kemampuan Bepikir Kritis dan Kreatif Siswa pada Pembalajaran
Matematika di Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Pendidikan Dasar islam. 6 (1).
Amir Faizal. (2015). Proses Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Dalam Memecahkan Masalah
Berbentuk Soal Cerita Matematika Berdasarkan Gaya Belajar. Jurnal Math Educator
Nusantara. 2 (2).
Bachri, B. (2010). Meyakinkan Validitas Data melalui Triangulasi pada Penelitian Kualitatif.
Jurnal Teknologi Pendidikan. 10. (1).
Dewi, W.F. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah
Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan. 2. (1).
Hadi Sumasno. (2016). Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian Kualitatif pada Skripsi. Jurnal
Ilmu Pendidikan. 22. (1).
Isnaini, E. (2019). Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Sumber Daya Alam Melalui Strategi
Pembelajaran Peta Konsep Tipe Pohon Jaringan pada Siswa Kelas IV Semester I
MA’Arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Skripsi Sarjana pada FTIK
IAIN. Salatiga. tidak diterbitkan.
Kholid, I. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalam Pemecahan Masalah Matematika.
Tesis pada PGMI UIN Maulana Malik Ibrahim. Malang. tidak diterbitkan.
Maulidya Anita. 2018. Berpikir dan Problem Solving. Jurnal Pendidikan. 2. (1).
Meidawati, dkk. (2020). Pengaruh Daring terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar.
Pane Aprida. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman. 3. (2).
Putra, I.E. (2013). Teknologi Media Pembelajaran Sejarah Melalui Pemanfaatan Multimedia
Animasi Interaktif. Jurnal Teknoif. 1. (2).
Ritdamaya & Suhandi. (2016). Konstruksi Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kritis Terkait
Materi Suhu dan Kalor. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Fisika. 2. (2).
Rachmedita, V. (2017). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran
IPS dengan Menggunakan Strategi Active Sharing Knowledge pada Kelas VIII B SMP
Wiyata Natar. Tesis pada FKIP Universitas Lampung. Lampung. tidak diterbitkan.
Rahma & Firman. (2020). Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19. Indonesia Jurnal
Of Educational Science. 2. (2).
Syarifudin, A.S. (2020). Implementasi Pembelajaran Daring Untuk Meningkatkan Mutu
Pendidikan Sebagai Dampak Diterapkannya Social Distancing. Jurnal Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia. 5. (1).
Sudiatmaka & Lasmawan. (2012). Pengembangan Model Pendidikan Multikultur Berbantuan
Modul Berbasis Masalah yang Berorientasi pada Spiritualisme dalam Pembelajara IPS-
SD. Jurnal Pendidikan Indonesia. 1. (1).
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta, cv.
Suyono & Hariyanto. (2016). Belajar dan Pembelajaran. Bandung. PT Remaja Rosda Karya.
Yuadarma, I. (2017). Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Menggunakan Metode
Studi Kasus pada Pembelajaran IPS Kelas IV SD Krapyak Wetan Sewon Bantul. Skripsi
Sarjana pada Fakultas Pendidikan UNY. Yogyakarta : tidak diterbitkan.
Zubaedi, (2011). Desain Pendidikan Karakter. Jakarta. Kencana Pranada Media grup.

Anda mungkin juga menyukai