Anda di halaman 1dari 12

ISSN : 2407 - 3911

KAJIAN PENERAPAN PORTER’S GENERIC STRATEGIES DI


INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA
(STUDI KASUS: TELKOMSEL, XL DAN INDOSAT)

Endang Amalia
Program Studi Sistem Informasi
Universitas Widytama
Jl. Cikutra No 204 Bandung
endang.amalia@widyatama.ac.id

Abstrak differentiation dengan mengembangkan teknologi


yang bernama XCLoud.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
seperti apa strategi di industri telekomunikasi di Kata kunci:
Indonesia. Penelitian ini mengambil tiga operator Kepemimpinan biaya, diferensiasi, dan Strategi
GSM terbesar di Indonesia yaitu PT. Telkomsel Tbk, Generic Porter
PT. XL Axiata Tbk, dan PT Indosat Tbk, yang mana
ketiganya memiliki pangsa terbesar diantara 10 Abstract
operator lainnya. Analisis data dilakukan dengan
This research was conducted to understand
menggunakan metode komparatif yang menjelaskan
what kind of strategies there are in Indonesia’s
masing-masing strategi operator Telkomsel, Indosat
dan XL. Data yang digunakan ada dua, yaitu data- telecommunication industry. This research was
focused on the three biggest GSM operators in
data dari laporan tahunan masing-masing operator
dan wawancara yang kepada masing-masing operator Indonesia, PT. Telkomsel Tbk, PT. XL Axiata Tbk,
pada bagian pengembangan inovasi dan strategi. and PT Indosat Tbk, all of which has the biggest
market share compared to ten other operators.
Data-data yang diambil dari laporan tahunan masing-
Data were analyzed using comparative method
masing operator adalah data pangsa pasar, ARPU,
Subscribers Breakdown, MoU, Net Adds Subscriber, to explain each strategy that the respective operators
use. There were two data used in this research;
Price Minute, Processed Calls, Average MoU dan
annual report of each operator and interview with
biaya pemasaran.
the department of innovation and strategy of each
Berdasarkan analisis dan pengolahan data operator. Data from annual report of each operator
disimpulkan bahwa strategi di pasar telekomunikasi are Market Share, ARPU, Subscribers Breakdown,
di Indonesia masih menggunakan Porter’s Generic MoU, Net Adds Subscriber, Price Minute, Processed
Strategies, yaitu Telkomsel dan Indosat merupakan Calls, Average MoU, and Marketing Cost.
operator yang berhasil dalam menggunakan strategi Based on the analysis and processing of data
differentiation dimana Telkomsel meng-cover daerah concluded that the strategy in the
terluas termasuk Indonesia bagian Timur dengan telecommunications market in Indonesia is still using
jumlah BTS mencapai 54.291 pada akhir tahun 2012 Porter's Generic Strategies, Telkomsel and Indosat is
dan Indosat memberikan layanan MIDI dan Wireless an operator which succeeded in using the strategy of
yang berkontribusi terhadap usaha MIDI sebesar differentiation where Telkomsel to cover the largest
14.6% pada akhir tahun 2012 sedangkan XL area including East Indonesia by the number of base
merupakan operator yang berhasil menerapkan stations to reach 54 291 by the end of the year 2012
strategi Cost Leadership yang bisa menekan beban and Indosat provide Wireless and MIDI services that
biaya perusahaan setiap tahunnya sehingga contributed 14.6% MIDI businesses at the end of
mengeluarkan produk dengan harga dibawah pasar. 2012 while XL is a successful operator cost that
XL dikenal sejak tahun 2007 dengan tarif per implemented Cost Leadership Strategy that reduce
detiknya. XL juga menerapkan beberapa strategi dari company’s cost each year so they can release lowest

33
Endang Amalia
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan
Volume II, No 1, 15 Desember 2015
ISSN : 2407 - 3911

product pricein the market. Since 2007 XL is well Telekom (Ceria), Smart Telecom (Smart), Telkom
known with their “per second call tarifs”. XL also (Flexi), Telkomsel (Kartu As, Kartu HALO,
implemented some of the differentiation strategies by simPATI), dan XL Axiata (XL). Dan tiga operator
developped Xcloud Technology. terbesar di Indonesia yang menguasai pangsa pasar
adalah Telkomsel, Indosat dan XL.
Keywords:
Cost Leadership, Differentiation, and Porter’s
Generik Strategy.

I. PENDAHULUAN
Industri telekomunikasi mengalami
perkembangan yang pesat belakangan ini. Sebagai
lahan bisnis, industri ini menarik minat para pelaku
bisnis, sehingga persaingan bisnis telekomunikasi
pun semakin ketat. Dalam kondisi ini para pelaku
bisnis tentu harus menerapkan strategi yang tepat.
Jumlah pengguna layanan ponsel, menurut
laporan The International Telecommunication Union
di akhir 2009, mencapai 4.6 milyar akun. Jumlah ini Gambar 1. Pangsa Pasar
3.3 milyar lebih banyak dibandingkan fixed line. Industri Telekomunikasi Selular Indonesia 2012
Sebuah hasil studi terhadap terhadap 2000 sampel, (Sumber: Laporan Tahunan Telkomsel, Indosat dan
mengungkapkan bahwa penggunaan ponsel lebih XL tahun 2012)
banyak untuk hubungan pribadi dan keluarga yaitu Sejak XL mengumumkan tarif per detiknya
61%, sementara untuk keperluan pekerjaan hanya pada tahun 2007, industri telekomunikasi mengalami
21%. Diakui, peningkatan penggunaan ponsel tekanan, terutama dengan semakin turunnya revenue
menambah tekanan di tempat kerja. Walaupun dari layanan voice dan SMS yang terjadi pada semua
demikian, penggunaan ponsel menghasilkan operator di Indonesia. Hal tersebut selain disebabkan
fleksibilitas waktu kerja. Karena, ponsel lebih oleh gencarnya persaingan harga yang diawali oleh
merupakan alat bantu pribadi dibandingkan alat bantu XL namun juga disebabkan oleh perubahan lifestyle
kerja. Dengan demikian, segmen pelanggan masyarakat.
perorangan fixed line bukanlah lagi masa depan bagi
penyedia jasa telekomunikasi. Seluler atau wireless Masalah lainnya yang timbul dari program
adalah yang perlu diutamakan. tersebut adalah kualitas jaringan yang overload.
Dengan murahnya, bahkan gratis pengiriman SMS,
Peningkatan jumlah pelanggan seluler sampai banyak pengguna yang memanfaatkan untuk
sekarang merupakan hasil kontribusi mekanisme mengirim SMS spam. Selain mengganggu
prabayar. Hanya saja pelanggan prabayar umumnya kenyamanan penerima SMS, hal itu juga membuat
memiliki pendapatan rendah dan cenderung tidak perangkat SMSC sebagai pengolah SMS tidak
loyal terhadap operator tertentu, karena selalu berjalan optimal.
mencari penawaran termurah yang ada di pasar.
Untuk menarik pelanggan dengan daya beli rendah, Di sisi lain, ada potensi yang luar biasa dari
kartu perdana dijual murah (bisa di bawah Rp. tumbuhnya pengguna internet. Masyarakat Indonesia
10.000) dan demikian pula satuan isi ulang pulsa mulai “melek” internet, apalagi dengan adanya
(bisa dengan Rp. 5.000). aplikasi social networking seperti Facebook, Twitter,
dan berbagai instant messenger. Sejak tahun 2007
Menurut laporan tahunan Kominfo sampai saat sampai tahun 2012 menurut hasil laporan tahunan
ini, tercatat ada 10 operator yang aktif di Indonesia, semua operator yang ada di Indonesia, terjadi
yaitu Bakrie Telecom (Esia), Hutchison (3), Indosat pertumbuhan yang signifikan pada segmen pengguna
(IM3, Indsat Matrix, Indosat Mentari, StarOne), mobile internet, yaitu sekitar 600%. Namun dari sisi
Mobile-8 (Fren), Natrindo (Axis), Sampoerna

34
Endang Amalia
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan
Volume II, No 1, 15 Desember 2015
ISSN : 2407 - 3911

revenue, pertumbuhan pendapatan dari layanan data setiap bisnis harus merancang strategi yang tepat
belum bisa diimbangi turunnya laju voice dan SMS. untuk mencapai sasarannya, baik itu terdiri dari
strategi pemasaran, strategi teknologi, dan strategi
Melihat latar belakang diatas, maka rumusan
penetapan sumber yang cocok. (Kotler, 2003, p118).
masalah yang muncul adalah :
1. Bagaimana penerapan detail strategi yang II.2 Manajemen Strategik
digunakan oleh Telkomsel, Indosat dan XL?
Menurut David (2006, p5-6) manajemen
2. Apakah keberhasilan Telkomsel, Indosat dan XL
strategik dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu
disebabkan karena menerapkan Porter’s Generic
untuk memformulasi, mengimplementasi, dan
Strategies?
mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang
3. Apakah dengan strategi yang digunakan
memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya.
Telkomsel, Indosat dan XL dapat bertahan di
Seperti tersirat dalam definisinya, manajemen
pasar telekomunikasi Indonesia?
strategik berfokus pada mengintegrasikan
manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi,
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, tujuan
produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan
penelitian yang lebih spesifik adalah sebagai berikut:
sistem informasi komputer untuk mencapai
1. Mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana
keberhasilan organisasi.
penerapan detail strategi yang digunakan oleh
Telkomsel, Indosat dan XL. Model manajemen strategik menurut David
2. Mengetahui dan mendeskripsikan apakah (2006, p5) ditunjukkan pada gambar berikut ini:
keberhasilan Telkomsel, Indosat dan XL
disebabkan karena menerapkan Porter’s Generic
Strategies.
3. Mengetahui dan mendeskripsikan strategi yang
digunakan Telkomsel, Indosat dan XL apakah
dapat bertahan di pasar telekomunikasi
Indonesia.

Adapun batasan masalah untuk penelitian ini


adalah strategi yang dianalisis hanya dari dua sisi
saja, yaitu:
1. Strategi yang dibahas dari Telkomsel, Indosat
dan XL adalah strategi mengenai Coverage,
Capacity dan Quality sangat penting dilakukan
untuk meningkatkan perfomansi layanan masing-
Gambar 2. Model Manajemen Strategik
masing operator.
2. Strategi untuk mengembangkan layanan data dan (Sumber David, 2001, p13)
inovasi konten, karena layanan data inilah yang
diprediksi akan menyalip pendapatan operator
dari voice dan SMS. II.3 Porter’s Generic Strategies
“Strategic positions can be based on customer’s
needs, customer’s accessibility, or the variety of a
II. KAJIAN LITERATUR company’s products or services” (Porter, 1996)
II.1 Strategi Porter (1990) menjelaskan keunggulan bersaing
adalah jantung kinerja pemasaran untuk menghadapi
Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan persaingan.
jangka panjang (David, 2006) dimana dalam hal ini
strategi juga merupakan pola pokok dari objektif “Today’s smart marketers don’t sell products;
sekarang dan yang direncanakan, alokasi sumber they sell benefit packages. They don’t sell purchase
daya, dan interaksi organisasi dengan pasar, pesaing- value only; they sell use value” Philip Kotler pada
pesaing, dan faktor lingkungan lainnya (Walker et al., Kotler on Marketing
2003, p9). Melihat pentingnya strategi tersebut, maka

35
Endang Amalia
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan
Volume II, No 1, 15 Desember 2015
ISSN : 2407 - 3911

Gambar 3. Porter’s Generic Strategies (Sumber:


Porter,1990)
.
Cost Leadership
Strategi biaya rendah (cost leadership) Gambar 4. Model Lima Kekuatan
menekankan pada upaya memproduksi produk (Sumber: Porter, 1985)
standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per
Differentiation
unit yang sangat rendah. Produk ini (barang maupun
jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen yang Strategi Pembedaan Produk (differentiation),
relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan
(price sensitive) atau menggunakan harga sebagai keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya.
faktor penentu keputusan. Dari sisi perilaku Keunikan produk (barang atau jasa) yang
pelanggan, strategi jenis ini amat sesuai dengan dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan
kebutuhan pelanggan yang termasuk dalam kategori untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen
perilaku low-involvement, ketika konsumen tidak potensialnya. Cara pembedaan produk bervariasi dari
(terlalu) peduli terhadap perbedaan merek, (relatif) pasar ke pasar, tetapi berkaitan dengan sifat dan
tidak membutuhkan pembedaan produk, atau jika atribut fisik suatu produk atau pengalaman kepuasan
terdapat sejumlah besar konsumen memiliki kekuatan (secara nyata maupun psikologis) yang didapat oleh
tawar-menawar yang signifikan. konsumen dari produk tersebut. Berbagai kemudahan
pemeliharaan, features tambahan, fleksibilitas,
Dalam buku Porter yang berjudul “Strategi
kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit
Bersaing” disebutkan ada lima kekuatan bersaing
ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari
atau (Five Force Model) seperti yang ditunjukan pada
diferensiasi. Strategi jenis ini biasa ditujukan kepada
gambar 2- 3, yaitu:
para konsumen potensial yang relatif tidak
1. Potential Entrans mengutamakan harga dalam pengambilan
2. Subsitutes keputusannya (price insensitive).
3. Buyer
Perlu diperhatikan bahwa terdapat berbagai
4. Supplier
tingkatan diferensiasi. Diferensiasi tidak memberikan
5. Competitors
jaminan terhadap keunggulan kompetitif, terutama
jika produk-produk standar yang beredar telah
Jadi jelas bahwa persaingan dalam suatu
(relatif) memenuhi kebutuhan konsumen atau jika
perusahaan tidak hanya terbatas pada persaingan
kompetitor/pesaing dapat melakukan peniruan
diantara para pesaing yang ada tetapi gabungan dari
dengan cepat. Contoh penggunaan strategi ini secara
kelima kekuatan bersaing itu yang akan menentukan
tepat adalah pada produk barang yang bersifat tahan
kemampuan perusahaan di dalam suatu perusahaan
lama (durable) dan sulit ditiru oleh pesaing.
untuk memperoleh keuntungan
Pada umumnya strategi biaya rendah dan
pembedaan produk diterapkan perusahaan dalam
rangka mencapai keunggulan bersaing (competitive
advantage) terhadap para pesaingnya pada semua
pasar. (David, 1998; Fournier dan Deighton, 1997;
Pass dan Lowes, 1997; Porter, 1980 dan 1985).

36
Endang Amalia
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan
Volume II, No 1, 15 Desember 2015
ISSN : 2407 - 3911

Focus mengambil strategi dalam tindakan. Bersama dengan


kekuatan dan kelemahan yang memutuskan batas-
Strategi fokus digunakan untuk membangun
batas dalam strategi perusahaan yang dapat dengan
keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang
sukses beradaptasi. Kondisi eksternal akan diambil
lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk
keputusan oleh masing-masing cabang dan segala
melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya
sesuatu yang berkaitan dengan lingkungan sekitar.
relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya
untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Faktor yang terakhir adalah ekspektasi dari
Dalam pelaksanaannya terutama pada perusahaan lingkungan sekitar, termasuk harapan dari
skala menengah dan besar, strategi fokus masyarakat, kebijakan pemerintah, komitmen sosial
diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi dan pengembangan norma. Untuk mendapatkan
generik lainnya: strategi biaya rendah atau strategi bisnis yang sukses perusahaan perlu mengambil
pembedaan karakteristik produk. Strategi ini biasa faktor-faktor tersebut diatas sebagai bahan
digunakan oleh pemasok “niche market” (segmen pertimbangan.
khusus/khas dalam suatu pasar tertentu; disebut pula
Pada tahun 1990 Porter didalam bukunya
sebagai ceruk pasar) untuk memenuhi kebutuhan
menulis bahwa persaingan di cabang mengurangi
suatu produk barang dan jasa khusus.
permintaan profit dalam investasi minimal. Kelima
Syarat bagi penerapan strategi ini adalah adanya kekuatan persaingan bersama-sama menyelesaikan
besaran pasar yang cukup (market size), terdapat ketidakpekaan dalam kompetisi untuk cabang dan
potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak terlalu profitabilitas, dan kekuatan manakah yang akan
diperhatikan oleh pesaing dalam rangka mencapai dijadikan sebagai pijakan untuk memutuskan strategi
keberhasilannya (pesaing tidak tertarik untuk mana yang akan diambil.
bergerak pada ceruk tersebut). Strategi ini akan
Menurut Davidson (2001), strategi bersaing
menjadi lebih efektif jika konsumen membutuhkan
sebuah perusahaan adalah memilih industri yang
suatu kekhasan tertentu yang tidak diminati oleh
menguntungkan. Ada dua pertanyaan utama dan
perusahaan pesaing. Biasanya perusahaan yang
kedua-duanya bekerja saling berhubungan. Yang
bergerak dengan strategi ini lebih berkonsentrasi
pertama adalah keuntungan dalam jangka panjang
pada suatu kelompok pasar tertentu (niche market),
dan faktor-faktor yang menentukan keuntungan
wilayah geografis tertentu, atau produk barang atau
jangka panjang tersebut. Yang kedua adalah yang
jasa tertentu dengan kemampuan memenuhi
komponen yang mempengaruhi posisi perusahaan di
kebutuhan konsumen secara baik, excellent delivery.
pasar. Pertanyaan ini penting untuk ditanyakan tidak
(David, 1998; Fournier dan Deighton, 1997; Pass
peduli apakah perusahaan lokal atau global. Untuk
dan Lowes, 1997; Porter, 1980 dan 1985).
dapat melihat apakah industri ini menguntungkan,
II.4 Competitive Strategies perusahaan harus melakukan beberapa penelitian
dengan pesaing industri, pemasok, pembeli,
Berikut telah dibahas oleh Porter (1983) bahwa
pendatang potensial dan pengganti untuk produk atau
setiap perusahaan memiliki competitive strategy, baik
jasa. Faktor inilah yang menentukan pendapatan yang
itu resmi atau tidak resmi yang berada di pasar. Ada
dibutuhkan perusahaan pada akhirnya karena hal-hal
frame dengan empat faktor kunci yang perusahaan
tersebut merupakan faktor-faktor yang
dapat merumuskan menjadi strategi bersaing. Yang
mempengaruhi harga, biaya dan investasi menuntut.
pertama didasarkan pada kekuatan dan kelemahan
Menurut Davidson langkah berikutnya adalah untuk
perusahaan dan dijelaskan melalui aset dan
menentukan strategi yang digunakan. Jika hal ini
keterampilan yang dimiliki perusahaan tersebut
tidak terjadi maka perusahaan akan terjebak dan akan
dibandingkan dengan pesaingnya. Keuangan dan
mengalami kegagalan. Davidson juga mengatakan
keterampilan secara teknis juga termasuk di
bahwa perusahaan dapat menggunakan lebih dari satu
dalamnya.
strategi namun berisiko, karena memiliki cost
Faktor lainnya adalah nilai karyawan leadership dan differentiation merupakan dua hal
perusahaan. Faktor ini memberikan perusahaan yang mahal.
motivasi dan kebutuhan untuk benar-benar

37
Endang Amalia
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan
Volume II, No 1, 15 Desember 2015
ISSN : 2407 - 3911

III. ANALISIS DAN PERANCANGAN pada tahun 2008 ke tahun 2009 dari 36.510 ke
33.137.
III.1 Strategy Of Subscriber Growth
Dibawah ini merupakan diagram pangsa pasar 3
operator terbesar di Indonesia, Telkomsel, Indosat
dan XL dari rentang tahun 2008 sampai dengan tahun
2012.

Gambar 6. Subscriber Breakdown (000) (Sumber:


Laporan Tahunan Telkomsel, Indosat dan XL, 2008-
2012)
Gambar 5. Pangsa Pasar Tiga Operator Seluler di
Indonesia (Sumber: Laporan Tahunan Telkomsel, Namun sebenarnya, bila dilihat dari
Indosat dan XL, 2008-2012) pertumbuhan pelanggan setiap tahunnya, masing-
Telkomsel memiliki pangsa pasar paling besar masing operator mengalami banyak penurunan
sampai saat ini dan telah menjadi pemimpin pasar jumlah pelanggan seperti yang ditunjukkan gambar
dari sejak awal. Ada perbedaan yang sangat besar dibawah ini:
antara pemain lama dengan pemain baru. Sedangkan
untuk XL dan Indosat, pangsa pasarnya saling
mengejar.
Pangsa pasar Telkomsel mengalami pasang dan
surut. Pada tahun 2008 46.50% pasar dikuasai
Telkomsel, naik menjadi 49.90% di tahun 2009,
namun turun menjadi 44.50% di tahun 2010 dan
turun lagi menjadi 42.90% di tahun 2011 dan di
tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 45.30%.
Gambar7. Net Additions Suscriber (000)(Sumber:
Pangsa Pasar XL terbilang tidak banyak Laporan Tahunan Telkomsel, Indosat dan XL, 2008-
mengalami kenaikan atau penurunan. Pangsa Pasar 2012)
XL cenderung stabil. Namun di tahun 2008 ke tahun
ke 2009 turun dari 26.00% ke 20.20% dan tahun Pertumbuhan pelanggan Telkomsel pada tahun
2012, pangsa pasar XL naik dari 20.70% menjadi 2008 sebesar 17.410. Pada tahun 2009 sebesar
21.20%. 16.344. Pada tahun 2010 mengalami penurunan juga,
pelanggan hanya bertambah sebanyak 12.367. Pada
Pangsa pasar Indosat turun dari tahun 2009 tahun 2011, pelanggan Telkomsel bertambah
sampai tahun 2012. Di tahun 2012, pangsa pasar sebanyak 12.989 dan pada tahun 2012 pelanggan
Indosat hanya 16.60%. Telkomsel bertambah sebanyak 18.150.
Dilihat dari grafik pertumbuhan pelanggan dari Pertumbuhan pelanggan XL pada tahun 2008
gambar diatas, Telkomsel memang memiliki jumlah sebanyak 10.547. Kemudian pada tahun 2009
pelanggan paling banyak diantara XL dan Indosat, pelanggan bertambah sebanyak 5.423. Pada tahun
karena Telkomsel juga menguasai pangsa pasar 2010 pelanggan bertambah sebanyak 8.912. Pada
telekomunikasi. Telkomsel mengalami pertumbuhan tahun 2011 pelanggan berkurang sebanyak 1.051 dan
pelanggan yang terus meningkat setiap tahunnya dari pada tahun 2012 pelanggan XL bertambah sebanyak
tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Namun XL, 7.100.
mengalami penurunan jumlah pelanggan pada tahun
2010 ke 2011 yaitu dari 40.351 turun menjadi 39.300. Pertumbuhan pelanggan Indosat pada tahun
Indosat pun mengalami penurunan jumlah pelanggan 2008 sebanyak 11.965. Pada tahun 2009, pelanggan
minus sebanyak 3.374. Pada tahun 2010 pelanggan

38
Endang Amalia
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan
Volume II, No 1, 15 Desember 2015
ISSN : 2407 - 3911

bertambah sebanyak 11.081. Pada tahun 2011 Dari diagram tersebut dapat dilihat masing-
pelanggan bertambah sebanyak 7.482. Dan pada masing operator baik Telkomsel, Indosat dan XL
tahun tahun 2012 sebanyak 6.800. menggunakan harga yang semakin murah dari tahun
2008 ke tahun 2012. Harga turun secara drastis
1. MARKETING
terlihat pada tahun 2008 ke tahun 2009 oleh
Biaya marketing yang digunakan oleh masing- Telkomsel dan XL, namun harga yang digunakan
masing operator semakin hari semakin tinggi. Biaya Indosat tidak terlalu mengalami penurunan yang
marketing ini termasuk biaya iklan dan lain-lain. drastis. Pada tahun 2008, Indosat merupakan operator
Telkomsel menggunakan biaya marketing yang dengan harga termurah dari Telkomsel dan XL,
sangat tinggi dibanding dua kompetitor lainnya. namun pada tahun 2012 Telkomsel lah operator yang
Mulai dari tahun 2010 Telkomsel menggunakan termurah harganya. Sedangkan XL tetap paling atas
marketing cost sebesar Rp 1.428 M. Meskipun di diantara Telkomsel dan XL.
tahun 2012 marketing cost-nya menurun sedikit,
namun marketing cost yang digunakan Telkomsel
masih jauh diatas XL dan Indosat, jangkauan
Telkomsel juga lebih luas dibanding dengan XL dan
Indosat.

Gambar 10. ARPU (Sumber: Laporan Tahunan


Telkomsel, Indosat dan XL, 2008-2012)
Gambar diatas adalah diagram ARPU untuk
Telkomsel, Indosat dan XL dari rentang waktu 2008-
2012.
Gambar 8. Marketing Cost (Sumber: Laporan ARPU adalah Average Revenue per User yaitu
Tahunan Telkomsel, Indosat dan XL, 2008-2012)
rata-rata pendapatan (dalam konteks ini adalah
pendapatan yang diterima operator telepon dari
percakapan dan komunikasi data) yang dilakukan
2. PRICING STRATEGY AND DIFFERENTIATION oleh pelanggan.
Diagram dibawah menunjukkan harga per
Dilihat dari diagram diatas, ARPU untuk ketiga
menit dari airtime dari tiga operator selama kurun
operator dari tahun 2008 ke tahun 2012, masing-
waktu 2008-2012.
masing mengalami penurunan. Padahal kalau dilihat
dari diagram jumlah pelanggan (Gambar 4 - 3),
ketiga operator tersebut mengalami jumlah
peningkatan. Hal tersebut salah satunya dikarenakan
oleh pelanggan lebih banyak memilih menggunakan
layanan prabayar dibanding pascabayar, dengan
karakteristik pengguna yang sering berganti layanan
dari satu operator ke operator lainnya karena tergiur
oleh layanan yang ditawarkan. Selain itu, penetrasi
layanan 3G kepada pelanggan juga masih terhambat,
beberapa faktor penghambatya adalah mahalnya tarif
Gambar 9. Price Minute(Sumber: Laporan yang diberlakukan, selain masih terbatasnya layanan
Tahunan Telkomsel, Indosat dan XL, 2008-2012) mobile content dan ditambah dengan handset yang
terbatas, baik dari segi model dan jenis yang
ditawarkan.

39
Endang Amalia
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan
Volume II, No 1, 15 Desember 2015
ISSN : 2407 - 3911

3. STRATEGY OF SEGMENTING MoU untuk Telkomsel dan XL mengalami


kenaikan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
Dibawah ini adalah diagram yang menunjukkan
Namun MoU Indosat turun dari tahun 2010 ke tahun
panggilan yang diproses per subscriber:
2011 dari 112,70 ke 94,67. Namun di tahun 2012
MoU Indosat naik lagi menjadi 104.00. Hal ini
mengindikasikan ketika tahun 2010 ke tahun 2011,
durasi penggunaan komunikasi pelanggan Indosat
menurun.

Gambar 11. Processed Calls per Subscribers


(Sumber: Laporan Tahunan Telkomsel, Indosat dan
XL, 2008-2012)
Dari gambar diatas, masing-masing pelanggan
tiga operator sepanjang tahun 2008 sampai 2012
Gambar 13. Average MoU(Sumber: Laporan
semakin sedikit melakukan panggilan.
Tahunan Telkomsel, Indosat dan XL, 2008-2012)
Penurunan panggilan ini diakibatkan oleh
bermacam-macam alasan. Ketika operator lain
menawarkan harga yang lebih murah, maka Gambar 4-9 diatas menunjukkan rata-rata MoU
pelanggan akan berpindah ke operator tersebut, dan masing-masing operator. Telkomsel memiliki jumlah
bila dikemudian hari terjadi lagi seperti itu maka menit paling banyak dibandingkan XL dan Indosat.
pelanggan tersebut akan terus berpindah-pindah
Tinggi rendahnya average MoU bisa
operator dengan alasan selain tarif murah juga
dikarenakan banyak hal. Telkomsel sejak tahun 2010
layanan dan kualitas yang diberikan operator-
average MoUny tinggi. Hal ini bisa diakibatkan oleh
operator tersebut.
adanya promosi untuk panggilan lama yang
Dibawah ini merupakan diagram MoU untuk dilakukan pelanggan, adanya diferensiasi yang
Telkomsel, Indosat dan XL dalam rentang waktu dilakukan oleh Telkomsel atau adanya harga murah
2008 sampai dengan 2012. atau flat untuk panggilan lama. Dan pada tahun 2010
ini pelanggan mulai beralih ke smartphone.
MoU atau Minute of Usage adalah rata-rata
panggilan keluar dalam menit. Sedangkan XL grafiknya hampir stabil. Sama
halnya dengan Telkomsel, sejak tahun 2010 average
MoU XL terus meningkat.
Indosat juga hampir flat setiap tahunnya. Sama
halnya dengan kedua operator lainnya sejak tahun
2010 average-nya terus meningkat.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


IV.1 Kesimpulan
Gambar 12. MoU 2008-2012 (Sumber: Kesimpulan yang dapat penulis ambil dari
Laporan Tahunan Telkomsel, Indosat dan XL, 2008- penelitian ini adalah:
2012)
1. Berdasarkan analisis perbandingan strategi
Telkomsel, Indosat dan XL, penerapan detail
strategi yang mereka digunakan adalah sebagai
berikut:

40
Endang Amalia
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan
Volume II, No 1, 15 Desember 2015
ISSN : 2407 - 3911

- PT. Telkomsel Tbk jaringan modern berbasis layanan IP-VPN


(Internet Protocol-Virtual Private Network)
Dari strategi CCQ, pada strategi Coverage,
dan MPLS (Multi Protocol Label
infrastruktur Telkomsel paling banyak
Switching), layanan Internet yang disediakan
menjangkau daerah-daerah, termasuk
IM2, sewa transponder satelit untuk
daerah-daerah terpencil terutama di
perusahaan telekomunikasi dan penyiaran,
Indonesia bagian timur. Hal ini ditunjukkan
dan jasa nilai tambah seperti Disaster
oleh jumlah BTS Telkomsel pada tahun
Recovery Center dan Data Services.
2012 mencapai 54.297 BTS naik sebanyak
Didukung oleh infrastruktur yang dimiliki
27% dari tahun 2011. Daerah-daerah
Indosat termasuk jumlah BTS yang sampai
tersebut meliputi pulau Maluku Utara, Solo,
tahun 2012 mencapai 21.930, pada tahun
Purwokerto, Blora, Wonogiri, Cilacap,
2012 memberikan 13% terhadap pendapatan
Tegal dan Pekalongan. Hal ini merupakan
usaha, kontribusi terbesar dari seluler
salah satu sarana untuk program Desa
(termasuk Voice, SMS dan layanan data)
Berdering menjadi Desa Pintar, dimana
sebanyak 83% dan lain-lain sebanyak 4%.
Desa Pintar ini Telkomsel selain menambah
infrastruktur juga menyediakan perangkat Pada strategi layanan data Indosat
komputer dan akses internet yang sampai menyediakan beberapa produk yaitu Flash,
tahun 2012 sudah terbangun lebih dari layanan data Blackberry dan layanan data
25.444 titik layanan yang tersebar di smarphone. Untuk lebih mendukung
seluruh desa di wilayah Nusantara. Pada layanan data, Indosat terus memperluas
strategi Capacity dan Quality, Telkomsel infrastruktur termasuk penambahan BTS,
terus mengadakan riset untuk menambah penambahan kapasitas dan peningkatan
kapasitas dan memperbaiki kualitas pada kualitas yang ditunjukkan oleh data
setiap layanan yang akan, sedang dan telah Expenses yang terus meningkat setiap
ada, hal ini ditunjukkan pada Expenses yang tahunnya.
setiap tahunnya terus membutuhkan biaya
- PT. XL Axiata Tbk
yang besar untuk terus memperbaiki
infrastruktur menuju pelayanan Pada strategi CCQ, XL memiliki jumlah
telekomunikasi yang lebih baik lagi. BTS sebanyak 39.452 pada akhir tahun
2012. Pembangunan infrastruktur terus
Pada strategi layanan data, Telkomsel
dilakukan mengingat pada layanan data XL
menyediakan beberapa produk yaitu Flash,
banyak membangun bisnis baru, seperti
layanan data Blackberry dan layanan data
mobile finance, mobile commerce, dan
smarphone. Namun 85% dari Revenue
layanan machine to machine (M2M).
masih berasal dari layanan voice, sisanya
dari paket layanan data dan lain-lain. Hal ini Pada strategi layanan data, XL menawarkan
dikarenakan hanya di kota-kota besar saja XL Cloud, yaitu cara baru untuk
seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan memindahkan layanan sehari-hari ke
dll yang terbanyak menggunakan layanan internet dan mengatur sumber daya
data. Daerah-daerah seperti di Indonesia teknologi informasi, XL Mobile
bagian timur atau tempat-tempat terpencil Surveillance Camera, yaitu kamera
seperti di pedesaan, pelanggan lebih banyak pengintai portable yang dilengkapi dengan
menggunakan layanan voice Telkomsel. sensor gerak dan infra merah untuk
menjamin keamanan anggota keluarg, aset,
- PT. Indosat Tbk
dan barang berharga lainnya, dan XL Tunai,
Pada strategi CCQ, Indosat saat ini yaitu e-money dengan sistem server-based,
menawarkan beragam layanan MIDI di mana nilai uang pelanggan tersimpan di
(Multimedia, Komunikasi Data dan server yang berada di XL. Melalui layanan
Internet), mulai dari solusi konektivitas ini pelanggan akan bisa melakukan berbagai
packet-switched Asynchronous Transfer transaksi pembayaran untuk belanja ataupun
Mode (ATM) dan frame relay sampai tagihan mereka dari biller/merchant yang

41
Endang Amalia
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan
Volume II, No 1, 15 Desember 2015
ISSN : 2407 - 3911

telah bergabung dalam XL Tunai. Pelanggan atau dikenal dengan M2M (Mobile
juga dapat melakukan transaksi pembayaran Xurveillance, Xlocate, dan Xcloud).
langsung di toko, maupun pembayaran
3. Berdasarkan analisis perbandingan strategi
secara remote (jarak jauh), seperti
Telkomsel, Indosat dan XL, sampai saat ini
telemarketing atau web, melakukan
strategi yang mereka gunakan masing-masing
pembayaran tagihan, bahkan juga pembelian
masih dapat bertahan di pasar telekomunikasi.
tiket ataupun voucher/token.
- PT. Telkomsel Tbk
2. Berdasarkan analisis perbandingan strategi
Telkomsel, Indosat dan XL, keberhasilan strategi Jumlah pelanggan Telkomsel setiap tahun
Telkomsel, Indosat dan XL merupakan operator terus bertambah hingga di akhir tahun 2012
yang menerapkan Porter’s Generic Strategies. sebanyak 125.150.000 pelanggan namun
pertumbuhan pelanggan setiap tahunnya
- PT. Telkomsel Tbk
pasang surut dikarenakan banyak pelanggan
Telkomsel berhasil menerapkan berpindah ke operator lain yang harganya
Differentiation dalam hal menguasai lebih murah atau kualitas sinyal lebih bagus
infrastruktur di Indonesia bagian Timur untuk daerah-daerah tertentu, yang pada
yang hal ini operator-operator lain masih tahun 2012 Telkomsel mengalami
menyewa infrastruktur Telkomsel termasuk peningkatan pelanggan 18.130.000 dari total
menara Telkomsel, yang selain Telkomsel pelanggan 170.000.000 pada tahun 2011.
mendapatkan revenue dari hasil sewa
Meskipun data ARPU Telkomsel terus
menara, Telkomsel juga memiliki pelanggan
menurun sampai akhir tahun 2012, ARPU
mayoritas pengguna voice yang memberikan
Telkomsel sebesar Rp 39.000, dikarenakan
kontribusi sebanyak 85%.
penerapan tarif semakin hari semakin turun,
- PT. Indosat Tbk baik untuk voice SMS maupun layanan data
yang ditunjukkan oleh data Price Minute
Indosat berhasil menerapkan Differentiation
sebesar Rp 211, namun layanan data
dalam hal pemberi jasa media, komunikasi
semakin meningkat, hal ini dikarenakan
dan mulai dari solusi konektivitas packet-
MoU yang merupakan data lamanya
switched Asynchronous Transfer Mode
pelanggan dalam melakukan komunikasi
(ATM) dan frame relay sampai jaringan
semakin meningkat setiap tahunnya dan
modern berbasis layanan IP-VPN (Internet
pada akhir tahun 2012 MoU Telkomsel
Protocol-Virtual Private Network) dan
sebesar 184.80 milyar menit. Di sisi
MPLS (Multi Protocol Label Switching),
penggunaan voice menurun, terlihat pada
layanan Internet yang disediakan IM2, sewa
data Processed calls per subscriber yang
transponder satelit untuk perusahaan
menunjukkan data pelanggan melakukan
telekomunikasi dan penyiaran, dan jasa nilai
panggilan yang setiap tahun mengalami
tambah seperti Disaster Recovery Center
penurunan yang pada akhir tahun 2012
dan Data Services.
sebanyak 49 pelanggan.
- PT. XL Axiata Tbk
- PT. Indosat Tbk
XL berhasil menerapkan Cost Leadership,
Jumlah pelanggan Indosat setiap tahun terus
menekan beban jasa telekomunikasi,
bertambah hingga di akhir tahun 2012
penyusutan, amortisasi, karyawan,
sebanyak 58.500.000 pelanggan namun
pemasaran, umum dan administrasi
pertumbuhan pelanggan setiap tahunnya
dibandingkan dengan Telkomsel dan
pasang surut dikarenakan banyak pelanggan
Indosat, dimana XL menggunakan expenses
berpindah ke operator lain yang harganya
setiap tahun sekitar 45%-57%. Hal inilah
lebih murah atau kualitas sinyal lebih bagus
yang membuat XL bisa menawarkan harga
untuk daerah-daerah tertentu, yang pada
yang lebih rendah dibanding kompetitornya.
tahun 2012 Indosat mengalami peningkatan
Dalam strategi differentiation XL
menawarkan layanan bisnis mesin ke mesin

42
Endang Amalia
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan
Volume II, No 1, 15 Desember 2015
ISSN : 2407 - 3911

pelanggan 6.800.000 dari total pelanggan mengalami penurunan yang pada akhir
51.700.000 pada tahun 2011. tahun 2012 sebanyak 35 pelanggan.
Meskipun data ARPU Indosat terus IV.2 Saran
menurun sampai akhir tahun 2012, ARPU
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
Indosat sebesar Rp 27.384, dikarenakan
maka penulis merekomendasikan saran-saran sebagai
penerapan tarif semakin hari semakin turun,
berikut:
baik untuk voice SMS maupun layanan data
yang ditunjukkan oleh data Price Minute - Perlu dikaji ulang teori Porter’s Generic
sebesar Rp 263, namun layanan data Strategies mengingat strategi di dalam pasar
semakin meningkat, hal ini dikarenakan telekomunikasi dan based costumer experience
MoU yang merupakan data lamanya dan perkembangan teknologi yang mengikuti
pelanggan dalam melakukan komunikasi lifestyle masyarakat¸ tidak hanya cost leadership,
semakin meningkat setiap tahunnya dan differentiation dan focus saja untuk merebut dan
pada akhir tahun 2012 MoU Indosat sebesar mempertahankan posisi perusahaan di pasar
104.00 milyar menit. Di sisi penggunaan telekomunikasi dan mengingat situasi pasar
voice menurun, terlihat pada data Processed sekarang tidak dimungkinkan lagi jika hanya
calls per subscriber yang menunjukkan data menggunakan salah satu dari ketiga Porter’s
pelanggan melakukan panggilan yang setiap Generic Strategies. Kombinasi semua strategi
tahun mengalami penurunan yang pada dari Porter’s Generic Strategies justru membuat
akhir tahun 2012 sebanyak 44 pelanggan. Telkomsel, Indosat dan XL bertahan di pasar
telekomunikasi.
- PT. XL Axiata Tbk
- Dikarenakan terlalu banyak pemain
Jumlah pelanggan XL setiap tahun terus
telekomunikasi di Indonesia, akan lebih baik
bertambah hingga di akhir tahun 2012
kalau melakukan akuisisi yang akan lebih
sebanyak 46.400.000 pelanggan namun
menguasai pangsa pasar, seperti misalnya yang
pertumbuhan pelanggan setiap tahunnya
akan dilakukan oleh XL untuk mengakuisisi
pasang surut dikarenakan banyak pelanggan
pemain lain yang direncanakan akhir tahun 2013.
berpindah ke operator lain yang harganya
lebih murah atau kualitas sinyal lebih bagus - Berdasarkan analisis secara keseluruhan, perlu
untuk daerah-daerah tertentu, yang pada adanya teknologi baru untuk pengembangan
tahun 2012 XL mengalami peningkatan telekomunikasi yang mana teknologi tersebut
pelanggan 7.100.000 dari total pelanggan tidak mudah untuk ditiru oleh kompetitor, atau
38.300.000 pada tahun 2011. membuat ceruk baru di pasar telekomunikasi
seperti teknologi AR/VR atau Google Glass yang
Meskipun data ARPU XL terus menurun
menjadi copyright hanya kepada salah satu
sampai akhir tahun 2012, ARPU XL sebesar
operator saja, dalam hal ini operator melakukan
Rp 31.000, dikarenakan penerapan tarif
pengembangan dalam bentuk strategic
semakin hari semakin turun, baik untuk
partnership.
voice SMS maupun layanan data yang
ditunjukkan oleh data Price Minute sebesar Untuk penelitian selanjutnya, dapat
Rp 292, namun layanan data semakin dikembangkan pembahasan mengenai strategic
meningkat, hal ini dikarenakan MoU yang partnership seperti apa yang akan berhasil di pasar
merupakan data lamanya pelanggan dalam telekomunikasi.
melakukan komunikasi semakin meningkat
setiap tahunnya dan pada akhir tahun 2012
MoU XL sebesar 106.10 milyar menit. Di
sisi penggunaan voice menurun, terlihat
pada data Processed calls per subscriber
yang menunjukkan data pelanggan
melakukan panggilan yang setiap tahun

43
Endang Amalia
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan
Volume II, No 1, 15 Desember 2015
ISSN : 2407 - 3911

REFERENSI Porter, M. E. (1990). The Competitive Advantage Of


Nations. Macmillan Press Ltd, London.
Porter, M. E. (1996). “What is strategy?”, Harward
Annual Report PT. Indosat Tbk. Laporan Tahunan Business Review.
PT. Indosat Tbk Tahun 2008-2012.
http://www.indosat.com/About_Us/Investor Sekaran, Uma. (2000). Research methods for
_Relations/Annual_Report business. Third Edition. United States of
America: JohnWiley & Sons, Inc.
Annual Report PT. Telkomsel Tbk. Laporan
Tahunan PT. Telkomsel Tbk Tahun 2008- Wheelen, Thomas L and Hunger, J David. (2010).
2012. Strategic Management and Business Policy:
http://www.telkomsel.com/about/investor- Achieving Sustainabiliy. Twelfth Edition.
relations/25-annual-report.html New Jersey.
Annual Report PT. XL Axiata Tbk. Laporan
Tahunan PT. XL Axiata Tbk Tahun 2008-
2012.
http://www.xl.co.id/corporate/en/investor/inf
ormation/annual-report
Arbin, Badil. (2006). Strategies in the Colombian
Telecommuniation Market: Seen Through
the Perspective of Porter. BTH, Ronneby.
Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia.
Http://www.brti.or.id
Davidson S. (2001). Seizing your competitive
advantage. Community Banker pg. 32.
Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi
http://www.postel.go.id/.
International Telecommunication Union
http://www.itu.int/.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI
http://statistik.kominfo.go.id/.
Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. (2008).
Manajemen Pemasaran. Edisi 12, Jilid 2.
Terjemahan Benyamin Molan. New Jersey:
Prentice Hall.
Maulana MSM, Ir Agus. (1997). Strategi Bersaing:
Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing.
Jakarta.
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
Kementrian Komunikasi dan Informatika.
Http://www.ppid.kominfo.go.id dan
http://www.ppidkemkominfo.wordpress.co
m.
Porter, M. E. (1985). Competitive Advantage. The
Free Press, New York.

44
Endang Amalia
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan
Volume II, No 1, 15 Desember 2015

Anda mungkin juga menyukai