Anda di halaman 1dari 7

36

BAB III
METODE PENELITIAN

Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
diskriptif korelasi, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan
tujuan membuat gambaran dengan mencari hubungan antara dua variable
pada suatu situasi atau sekelompok subjek (Notoadmodjo, 2005).
Penelitian ini menggambarkan korelasi antara kelengkapan imunisasi
dasar dan status gizi dengan perkembangan motorik kasar pada anak usia
0-1 tahun di Desa Jolotundo Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang.
Pendekatan ini menggunakan cross sectional yaitu peneliti hanya
melakukan observasi dan pengukuran variable pada satu saat saja.
Pengukuran variable tidak terbatas harus tepat pada satu waktu bersamaan,
(Saryono, 2008). Variable bebas dalam penelitian ini adalah kelengkapan
imunisasi dasar dan status gizi, sedangkan variable terikatnya adalah
perkembangan motorik kasar anak pada anak usia 0-1 tahun di Desa
Jolotundo Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang.

Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi merupakan seluruh objek dengan karakteristik tertentu
yang akan diteliti (Arikunto, 2002). Populasi pada penelitian ini adalah
semua anak berusia 0 sampai 1 tahun yang berada di Desa Jolotundo
Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Jumlah populasi anak usia 0-1
tahun adalah 40 anak.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
populasi (Arikunto, 2002). Pada penelitian ini jumlah populasi balita
sedikit, maka didapatkan dari total sampling yaitu teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiono,
2007). Adapun sampel diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi sampel adalah sebagai berikut :
Anak memiliki KMS (Kartu Menuju Sehat).
Anak datang ke posyandu untuk menimbang.
Kriteria eksklusi sebagai berikut :
Anak yang menderita sakit.
Anak yang tidak mau di test.

Definisi Operasional, Variabel Penelitian, dan Skala Pengukuran.


Tabel 3.1 :
Variabel Definisi Alat Ukur dan Hasil Ukur Skala
Penelitian Opoerasional Cara Ukur
Perkembangan Gerakan tubuh Diukur dengan Perkembangan Nominal
motorik kasar yang memberikan motorik kasar di
anak usia 0-1 menggunakan otot- penilaian melalui kelompokkan :
tahun otot besar atau DDST : 1= Abnormal :
sebagian besar P (Passed): bila bila di dapatkan
/seluruh anggota anak ≥2 keterlambatan
tubuh. dinyatakan 2= Normal : bila
lulus dalam hanya 1
melaksanakan keterlambatan.
tugasnya.
F (Fail): bila
anak
dinyatakan
gagal dalam
melaksanakan
tugasnya.
Kelengkapan Imunisasi yang Lembar Banyaknya Nominal
Imunisasi Dasar sudah diterima observasi yang imunisasi dasar
pada anak sesuai berisi data yang diperoleh
usia 0-1 tahun. kelengkapan anak yang di
imunisasi. kelompokkan
Mengisi dengan menjadi:
cara melihat 1= tidak lengkap,
KMS/KIA. bila sesuai usia
salah satu
imunisasi tidak
dilakukan.
2= lengkap, bila
sesuai dengan
usia menerima
imunisasi secara
lengkap.
38

Status gizi Keadaan Mengukur BB Untuk penilaian Ordinal


keseimbangan denagan status gizi di
antara makanan menggunakan kelompokkan
dan timbangan menjadi :
penggunaannya dengan kapasitas 1= Gizi buruk,
yang diukur 25kg dengan jika <-3 SD.
menggunakan ketelitian 0,1 kg. 2= Gizi kurang,
antroometri dengan Diukur status Jika -3 SD
indeks BB menurut gizinya dengan sampai <-2 SD
umur. menggunakan 3= Gizi baik, jika
Rumus Z-Skor. -2 SD sampai +2
SD.
4= Gizi lebih,
jika >+2 SD.

Metode Pengumpulan Data


Cara Pengumpulan Data
Data Primer
Pengukuran Perkembangan Motorik Kasar.
Pengukuran perkembangan motorik kasar yang digunakan
dalam penelitiannya yaitu dengan observasi. Pengumpulan data
melalui DDST untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan
motorik kasar pada anak tersebut dengan ketentuan terlampir.
Pengukuran Kelengkapan Imunisasi.
Pengukuran imunisasi yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu dengan mencatat imunisasi yang telah diterima oleh anak yang
terdapat dalam KMS (Kartu Menuju Sehat) dengan menggunakan
lembar observasi yang berisi mengenai data catatan imunisasi BCG,
DPT, Polio, Hepatitis B,dan Campak.
Pengukuran Status Gizi.
Pengukuran status gizi yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu menggunakan dacin/timbangan balita yang dianjurkan untuk
menimbang balita dengan kapasitas 25 kg dengan ketelitian alat 0,1 kg.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang yang diperoleh peneliti dari
hasil pencatatan, pengukuran dan observasi kelengkapan imunisasi
dasar, status gizi dan perkembangan motorik kasar di Desa Jolotundo
Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang.
Prosedur dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :
Penelitian mengajukan ijin penelitian melakukan studi dokumentasi.
Setelah mendapatkan ijin, peneliti melakukan studi dokumentasi
catatan kader posyandu untuk data kelengkapan imunisasi dan
status gizi anak usia 0-1 tahun.
Lembar observasi DDST (Denver Development Screening Test) yang
digunakan untuk melakukan penelitian perkembangan motorik
kasar anak usia 0-1 tahun yang dilakukan oleh peneliti.
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Suatu
kuesioner dikatakan valid, maka perlu uji coba dan dilakukan
analisis. Bila kuesioner tersebut telah memiliki validitas konstruk,
maka semua item (pertanyaan) yang ada dalam kuesioner itu
mengukur apa yang kita ukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner
mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka perlu diuji dengan
uji korelasi antara skor tiap-tiap item dengan skor total kuesioner
(Saryono, 2008).
Kusioner perkembangan motorik kasar tidak perlu dilakukan
uji validitas lagi, karena alat ukur sudah di bakukan.
Uji Reliabilitas
Realiabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan
(Notoadmodjo, 2005). Menurut Arikunto (2006) instrumen yang baik
tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk
40

memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat


dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat
dipercaya juga. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
alpha cronbach dengan nilai : 0,6 maka dikatakan reliabel
(Arikunto, 2002).

Pengolahan dan Analisis Data


Pengolahan Data
Pada penelitian ini data diolah dengan melalui tahap sebagai bentuk :
Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data
yang diperoleh atau dikumpulkan.
Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka) pada
data yang terdiri atas beberapa kategori.
Variabel perkembangan motorik kasar didapatkan dari data DDST
dikelompokkan :
Abnormal
Normal
Variabel kelengkapan imunisasi dasar di kelompokkan :
Tidak lengkap
Lengkap
Variabel status gizi dihitung menggunakan Z-skor

Rumus Z-skor :
Status gizi di kelompokkan menjadi :
Gizi buruk
Gizi kurang
Gizi baik
Gizi lebih
Entry
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam master table atau data base komputer.
Tabulasi
Tabulasi adalah mengelompokkan data sesuai dengan tujuan
penelitian, kemudian dimasukkan dalam tabel yang sudah
disiapkan. Setiap pertanyaan yang sudah diberi nilai, hasilnya
dijumlahkan dan dikategorikan sesuai dengan jumlah pertanyaan
pada kuesioner. Kegiatan memasukkan data-data hasil penelitian
kedalam tabel-tabel sesuai kriteria (Hidayat, 2007).
Cleaning
Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data
yang sudah di entry ke komputer.
Analisis Data
Univariat
Analisis univariat adalah analisa yang digunakan terhadap tiap
variable dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2003). Peneliti
melakukan analisis univariat dengan tujuan yaitu analisis deskriptif
variable penelitian yaitu kelengkapan imunisasi dasar, status Gizi
dan perkembangan motorik kasar. Analisis univariat digunakan
untuk mengestimasi parameter populasi untuk data kategorik
terutama ukuran-ukuran sentral. Data kategorik dengan distribusi
frekuensi.
Bivariat
Analisa bivariat adalah analisa yang digunakan untuk menganalisis
dua variabel yang diduga berhubungan (Notoadmadjo, 2005).
Dalam penelitian ini kedua data berbentuk kategorik sehingga uji
kenormalan tidak dilakukan. Analisis bivariat dalam penelitian ini
menggunakan uji statistic dengan uji Chi Square karena data
berbentuk kategorik. Jika ρ value < alpha 0,05 maka Ha diterima
dan Ho ditolak, sedangkan jika ρ value > alpha 0,05 maka Ha
ditolak dan Ho diterima. Analisis bivariat ini dilakukan dengan
42

menggunakan program computer.

Etika Penelitian
Masalah etika dalam penelitian keperawatan merupakan masalah
yang sangat penting, karena akan berhubungan langsung dengan manusia.
Etika yang perlu diperhatikan antara lain :
Informed Consent (Lembar Persetujuan Responden)
Lembar informasi penelitian diberikan kepada responden, tujuannya
adalah subyek mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak
yang diteliti selama pengumpulan data, selain itu dijelaskan bahwa
penelitian bersifat sukarela.
Anonymity (Tanpa Nama)
Pada lembar persetujuan maupun lembar pertanyaan wawancara tidak
akan menuliskan nama responden tetapi hanya dengan memberi
symbol.
Confidentiality (Kerahasiaan)
Pembenaran informasi oleh responden dan semua data yang terkumpul
akan menjadi koleksi pribadi tidak akan disebarluaskan kepada orang
lain tanpa seizin responden.

Anda mungkin juga menyukai