Anda di halaman 1dari 6

NAMA: Devina Wilda Sisca Wardani

NO: 06
KELAS: XI-MIPA 4

JAWABAN TUGAS 8.1.


ORGAN-ORGAN EKSKRESI
PADA MANUSIA

Sistem Ekskresi meliputi Alat Ekskresi dan Proses Ekskresi


Proses pengeluaran zat-zat sisa dari dalam tubuh menusia dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
1. Defekasi : Pengeluaran sisa makanan yang disebut feses
2. Sekresi : Pengeluaran zat-zat yang masih dapat dimanfaatkan oleh tubuh
3. Eliminasi : Pengeluaran zat-zat dari rongga tubuh
4. Ekskresi : Pengeluaran zat-zat sisa metabolism

Semua sel atau organisme selalu melakukan metabolisme untuk memperoleh energy yang
diperlukan dalam berbagai aktivitas. Hasil samping dari metabolisme harus dikeluarkan dari
dalam tubuh. Proses pengeluaran zat-zat sisa hasil yang tidak digunakan oleh tubuh disebut
ekskresi. Zat-zat sisa metabolisme dapat dikeluarkan bersama dengan urine, keringat atau
udara pernafasan.

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

ORGAN – ORGAN EKSKRESI PADA MANUSIA


Organ-organ ekskresi pada manusia adalah ginjal (ren), kulit, hati, dan paru-paru.
1. GINJAL (REN)
a. Perhatikan gambar anatomi ginjal di bawah ini! Berilah keterangan

1. Left adreal gland


2. Ginjal
3. Ureter
4. Bladder
5. Uretra

a. Korteks
b. Pelvis ginjal
c. Medula
d. Ureter
e. Arteri ginjal
f. Vena ginjal
g. Nefron

b. Unit penyaring darah pada ginjal adalah nefron. Dalam satu ginjal terdapat unit
penyaringan sebanyak sekitar satu juta.
c. Perhatikan diagram proses pembentukan urin berikut ini!
Proses pembentukan urin ada 3 tahap yaitu :

1. Filtrasi

Filtrasi merupakan proses penyaringan darah yang mengandung zat-zat berbahaya sisa
metabolisme. Zat berbahaya tersebut jika tidak dikeluarkan akan bersifat racun bagi
tubuh.Filtrasi terjadi di badan malphigi yang terdiri atas glomerulus dan kapsula bowman.
Glomerulus berfungsi untuk menyaring air, garam, asam amino, glukosa, dan juga
urea.Hasil filtrasi di glomerulus akan mengalir menuju kapsula bowman dan menghasilkan
urine primer. Urine primer mengandung air, gula, asam amino, garam, dan urea.

2. Reabsorpsi
Reabsorbsi adalah proses penyerapan kembali zat dari urine primer yang masih dapat
digunakan tubuh. Reabsorbsi terjadi di tubulus kontortus proksimal dan menghasilkan
urine sekunder.Urine primer yang terkumpul di kapsula bowman akan masuk ke dalam
tubulus kontortus proksimal dan terjadi reabsorbsi.Pada proses reabsorbsi, terjadi
penyerapan kembali zat-zat yang masuk berguna bagi tubuh oleh dinding tubulus,
selanjutnya masuk ke dalam pembuluh darah yang mengelilingi tubulus.Zat-zat yang
diserap kembali oleh darah, antara lain glukosa, asam amino, dan ion-ion organik.
Reabsorbsi akan menghasilkan urine sekunder yang mengandung sisa limbah nitrogen dan
urea.Urine sekunder kemudian masuk ke lengkung henle. Pada tahap ini, terjadi osmosis
air di lengkung henle, sehingga volume urine berkurang dan menjadi pekat.Ketika urine
sekuder mencapai lengkung henle, garam Na+ akan dipompa dari tubulusm sehingga urine
menjadi lebih pekat.

3. Augmentasi
Dari lengkung henle, urine sekunder akan masuk ke tubulus distal untuk proses
augmentasi. Augmentasi adalah tahap pengendapan zat-zat yang tidak lagi dibutuhkan
oleh tubuh.Selama melewati tubulus distal, urine akan banyak kehilangan air, sehingga
konsentrasinya menjadi semakin pekat.Selanjutnya urine akan masuk ke pelvis renalis dan
menuju ureter, kemudian dialirkan ke vesica urinaria (kandung kemih) untuk ditampung
sementara. Kandung kemih hanya mampu menampung sekitar 300 ml urine. Hasil akhir
dari tahap augmentasi adalah urine yang sesunggunya. Urine yang sesungguhnya ini
mengandung beberapa zat berikut.

-Urea, asam urine dan amonia yang merupakan sisa-sisa pembongkaran protein.
-Garam-garam mineral, terutama Natrium Klorida (garam dapur).
-Zat warna empedu, yang menyebabkan urine berwarna kekuning-kuningan.
-Zat-zat yang berlebihan dalam darah, seperti vitamin, obat-obatan, dan hormon.

Jelaskan proses dan hasil yang terjadi pada bagian nefron berikut :

a. Badan Malpighi

Jawab :

a) Badan Malpighi

• Proses yang terjadi : Filtrasi (Penyaringan darah).

• Hasil : Urine primer / filtrat glomerulus.

• Zat yang di proses : Plasma darah, protein, sel-sel darah, air, gula, garam, & urea.

• Zat hasil proses : Asam amino, urea, air, glukosa, & ion-ion organik (Natrium, Kalium,
Phosphat, Kalsium, Klorida, dll).
b) Tubulus Kontortus Proksimal

• Proses yang terjadi : Reabsorpsi (Penyerapan zat-zat yang masih diperlukan) + Sekresi
darah.

• Hasil : Urine sekunder / filtrat tubulus.

• Zat yang di proses : Na+, Cl-, glukosa, fruktosa, asam amino, & ion organik (Ca, K,
Phosphat, Sulfat).

• Zat hasil proses : Air, garam, urea, pigmen empedu, & obat (jika minum obat).

c) Tubulus Kontortus Distal

• Proses yang terjadi : Augmentasi (Penambahan zat sisa)

• Hasil : Urine sesungguhnya.

• Zat yang di proses : Ion natrium, Klor, & urea.

• Zat hasil proses : Urea, asam urat, kreatinin, air, & zat substansi lainnya seperti pigmen
empedu (bilirubin & biliverdin).

d) Tubulus Kolektivus / Duktus Kolektivus

Fungsi : Mengumpulkan urine sesungguhnya dan menyalurkannya menuju pelvis renalis


(pelvis ginjal)

2. KULIT
Perhatikan gambar anatomi lapisan kulit berikut !
1. Beri nama bagian kulit manusia yang diberi tanda !

A. Epidermis
1. Stratum korneum
2. Stratum granulosum
3. Stratum spinosum
4. Stratum basalis (germinativum)
B. Dermis
5. Stratum basalis
6. Batang rambut
7. Kelenjar sebaseus
8. Otot arektor pili
9. Felicel Rambut
10. Arteri
11. Vena
12. Pacinian corpuscle
13. Jaringan lemak
14. Kelenjar keringan ekrin

2. a. Pada lapisan epidermis terbagi menjadi 4 lapisan / stratum. Sebutkan secara


berurutan dari luar ke dalam beserta ciri-cirinya !
Jawab:
Epidermis terdiri atas lima lapisan, yaitu sebagai berikut.
1. Stratum korneum, lapisan epidermis paling atas, terdiri atas 25-30 sisik dari sel-sel yang
tidak hidup. Lapisan ini akan diganti oleh sel-sel dari dasar ke atas setiap 15-30 hari.
2. Stratum lusidum, lapisan jernih dan transparan, terdiri atas 4-7 lapisan sel-sel pipih tidak
berinti yang mati atau hampir mati.
3. Stratum granulosum, terdiri atas 3–5 lapisan sel-sel bergranula keratohialin yang merupakan
prekursor dalam pembentukan keratin.
4. Stratum spinosum, lapisan sel-sel spina (tanduk) yang memiliki tonjolan penghubung
intraseluler (desmosom).
5. Stratum basalis (germinativum), lapisan sel-sel yang melekat pada jaringan ikat dari lapisan
kulit di bawahnya (dermis). Pembelahan sel-sel ini berlangsung sangat cepat dan sel-sel
baru didorong masuk ke lapisan berikutnya. Di bawah dan di antara sel-sel stratum basalis
terdapat melanosit yang menghasilkan pigmen melanin. Melanin berfungsi dalam
pewarnaan kulit dan melindungi kulit dari bahaya radiasi sinar ultraviolet matahari.
Produksi melanin akan meningkat jika kulit terpapar cahaya matahari.
b. Apakah fungsi kelenjar minyak / grandula sebasea?
Jawab:
1. Menghasilkan sebum
2. Menjaga kelembapan kulit
3. Mengatur suhu tubuh
4. Mencegah infeksi mikroba
5. Mencegah kulit kita kering.
6. Menjaga kehalusan dan kelembutan kulit
7. Membantu mempertahankan keringat kulit
c. Apa fungsi kelenjar keringat ?
Jawab:
1. Membuang racun dari tubuh
2. Melumasi kulit dan rambut
3. Untuk mempertahankan suhu tubuh agar tetap normal dan tidak meningkat terlalu tinggi.
4. Mengurangi Stres
5. Mengatasi Berbagai Penyakit Ringan
6. Memperlancar Metabolisme dalam Tubuh
7. Menghasilkan keringat untuk membawa zat sisa atau senyawa hasil metabolisme keluar
dari tubuh melalui pori-pori.
d. Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi jumlah pengeluaran keringat!
Jawab:
1. Suhu pada Lingkungan Sekitar
Kelenjar keringat mengeluarkan keringat karena terjadi peningkatan suhu tubuh di dalam
tubuh ataupun lingkungannya. Saat berada di tengah panasnya sinar matahari, kebanyakan
orang pasti akan mengeluarkan keringat serta akan merasa haus.Hal tersebut diakibatkan
oleh aktivitas kelenjar eksokrin pada kelenjar keringat yang terdapat pada bagian kulit
jangat.
2. Jenis Aktivitas yang Dilakukan
Banyak sedikitnya keringat yang dikeluarkan ditentukan pada jenis aktivitas seseorang. Para
pekerja berat serta olahragawan akan cenderung mengeluarkan keringat lebih banyak.
Karena aktivitasnya yang meningkatkan tubuh memerlukan kalor serta mengeluarkannya
lewat pori-pori pada kulit.
3. Emosi yang Bergejolak
Orang-orang yang mengalami gejolak emosi akan lebih sering mengeluarkan keringat lebih
banyak. Misalnya ketika mendapatkan perasaan euforia atau gembira yang berlebihan.
Sebab kegembiraan yang berlebihan dapat memacu kelenjar keringat untuk memproduksi
keringat lebih banyak.
4. Hipotalamus
Hipotalamus terdapat pada bagian otak yang mengendalikan kelenjar keringat. Adanya
aktivitas hipotalamus dapat menentukan banyak sedikitnya keringat yang dikeluarkan.
Sebagai pengendali fungsi tubuh, hipotalamus begitu peka akan suhu sehingga bisa
merangsang adanya keringat pada kelenjar keringat.
5. Panas serta Kelembapan
Terjadinya peningkatan suhu tubuh ataupun lingkungan adalah penyebab utama tubuh
berkeringat. Suhu udara yang memang terasa begitu panas dapat membuat tubuh
mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri.Ketika kelenjar keringat diaktifkan melewati
pori-pori. Dan ketika keringat menguap maka tubuh juga akan mendingin.
6. Olahraga
Kegiatan berolahraga dapat mengaktifkan sistem pemanasan internal di dalam tubuh. Untuk
mengurangi panas tubuh yang berlebih maka tubuh mengeluarkan keringat. Ketika
berolahraga, tubuh yang mengeluarkan keringat menjadi salah satu tanda bahwa latihan
olahraga yang anda lakukan berhasil.
7. Tubuh Sakit
Ketika tubuh terkena infeksi ataupun sedang sakit, maka secara otomatis otak akan
menaikkan terostat tubuh beberapa derajat. Ketika demam mulai mereda, maka secara
perlahan suhu tubuh akan kembali normal.
8. Efek Samping Obat
Terdapat beberapa jenis obat yang dapat membuat tubuh menjadi lebih baik, terdapat juga
beberapa jenis obat yang dapat memberikan efek samping. Salah satu efek samping tersebut
adalah tubuh menjadi berkeringat.

3. HATI
Perhatikan gambar struktur hati di bawah ini !

a. Berdasarkan gambar diatas sebutkan fungsi hati sebagai organ ekskresi


Jawab:
Sebagai kelenjar, hati berfungsi untuk menghasilkan antara lain sebagai berikut.
1. Empedu, berupa cairan berwarna hijau, terasa pahit, berjumlah sekitar 0,5 liter setiap hari,
berasal dari perombakan hemoglobin sel-sel darah merah yang sudah tua yang disimpan di
dalam kantong empedu atau disekresikan ke duodenum. Sekresi empedu berfungsi untuk
membantu pencernaan lemak dengan cara mengemulsikan lemak, mengaktifkan lipase,
membantu absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak dapat larut di dalam air
menjadi larut.
2. Trombopoietin, yaitu hormon glikoprotein yang mengendalikan produksi keping darah oleh
sumsum tulang belakang.
3. Albumin yang merupakan komponen plasma darah.
4. Angiotensinogen, hormon yang akan diaktifkan oleh enzim renin ginjal berperan dalam
peningkatan tekanan darah.
5. Enzim arginase yang mengubah arginin menjadi ornitin dan urea.
6. Enzim glutamat-oksaloasetat transferase, glutamat-piruvat transferase, dan laktat
dehidrogenase.
Fungsi hati lainnya, yaitu sebagai berikut:
1. Menyimpan glikogen, lemak, zat besi, zat tembaga, serta vitamin A, D, dan B12.
2. Mengaktifkan vitamin D. yang dilakukan bersama-sama dengan ginjal.
3. Fagosit bakteri yang dilakukan oleh makrofag sel Kupffer.
4. Degradasi hormon insulin dan beberapa hormon lainnya.
b. Apa fungsi dari kantong empedu ?
fungsi empedu dalam tubuh manusia yaitu
1. Membantu penyerapan lemak ke dalam tubuh
2. Membantu kerja hati dalam sistem ekskresi atau proses pengeluaran zat sisa metabolisme
baik berupa zat cair dan zat gas dari dalam tubuh.
3. Membantu Menghilangkan racun dari hati
Empedu mengandung antioksidan yang dapat menghilangkan racun. Komponennya seperti
obat-obatan, bakteri atau virus yang tidak dapat diterima tubuh akan disaring oleh hati,
kemudian hati itu akan mengirimnya keluar dengan melalui cairan empedu
4. Cairan empedu mempunyai fungsi untuk memecah lemak agar mudah dicerna. Walaupun
Empedu tidak mengandung enzim, namun demikian empedu berperan dalam pemecahan
lemak
5. Pada proses pencernaan berlangsung, kantung empedu akan melepaskan cairan empedu
menuju duodenum melalui saluran empedu
6. Empedu berfungsi untuk menghasilkan pigmen bilirubin dan biliverdin. Pigmen yang
bertanggung jawab terhadap warna cokelat pada feses,
7. Empedu mampu meningkatkan kerja enzim lipase, 5. Meningkatkan penyerapan lemak,
8. Mengatur zat tidak larut dalam air menjadi zat yang larutdalam air,
9. Membentuk urea.
10. Merubah sitrulin menjadi arginin dan masuk aliran darah.
11. Menjadi bagian dari rute ekskresi bilirubin, produk sampingan dari sel darah merah yang
didaur ulang oleh hati.

c. Dari manakah empedu yang dihasilkan di hati ?

Jawab:
Empedu, berupa cairan berwarna hijau, terasa pahit, berjumlah sekitar 0,5 liter setiap
hari, berasal dari perombakan hemoglobin sel-sel darah merah yang sudah tua yang
disimpan di dalam kantong empedu atau disekresikan ke duodenum.

d. Hb dari eritosit dirombak oleh hati menjadi zat apa saja dan digunakan untuk apa?

Jawab:
Sel-sel darah merah dirombak di dalam hati. Hemoglobin yang terkandung di
dalamnya dipecah menjadi zat besi(Fe), globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur
ulang, Zat besi diambil dan disimpan di hati, sedangkan globin dimanfaatkan untuk
pembentukan hemoglobin baru. Heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang
berwarna hijau kebiruan. Bilirubin dioksidasi menjadi urobilin yang mewarnai feses
dan urine kekuningan, sedangkan biliverdin sebagai pembentuk zat warna empedu
yang kemudian disalurkan ke kantong empedu.

e. Sel apakah yang berfungsi merombak eritrosit yang sudah tua ?


Jawab :
Sel histiosit. Sel darah merah yang tua dan rusak di dalam hati sekitar lebih dari 10 juta sel.
Dalam proses perombakannya, hemoglobin (Hb) dipecah menjadi zat besi (Fe), hemin, dan
globin. Zat besi akan diambil dan di simpan dalam hati, yang selanjutnya dikembalikan ke
sumsum tulang sehingga terbentuk eritrosit baru. Globin akan dibentuk menjadi Hb baru.
Sementara hemin dipecah menjadi bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau biru. Zat
warna empedu dikeluarkan ke usus 12 jari dan dioksidasi menjadi urobilin yang berwarna
kuning coklatan. Warna ini akan memberikan warna khas tersendiri pada feses dan urine
yang kita keluarkan setiap harinya.
f. Apa pula nama sel di hati yang berfungsi memfagosit eritrosit ?
Jawab: sel kupffer
g. Hati dilindungi oleh selaput yang disebut :
Jawab:
Hati berada di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma yang dilindungi oleh
selaput tipis bernama kapsula hepatis.

Gambar D

Anda mungkin juga menyukai