Jaringan Epithelium
Jaringan epitel terdiri atas satu atau banyak lapis sel, yang menutupi permukaan
dalam dan luar suatu organ. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan
ektoderm, mesoderm atau endoderm. Di bagian tubuh luar, epitel ini membentuk
lapisan pelindung, sedangkan pada bagian dalam tubuh, jaringan epitel terdapat
disepanjang sisi organ. Jaringan epitel dibedakan berdasarkan bentuk dan jumlah
lapisan sel penyusunnya, yaitu (1) epithelium satu lapis (simple epithelium). Epithel
ini terdiri atas sel-sel berbentuk pipih, kubus, dan silindris (batang). Epithelium pipih
selapis ditemukan antara lain pada lapisan endotel pembuluh darah. Epithelium
bentuk kubus ditemukan pada kelenjar tyroid dan pembuluh darah. Epithel berbentuk
silindris (batang) ditemukan pada lambung dan usus. (2) Epithelium berlapis banyak
(stratified epithelium) yang dibentuk oleh beberapa lapis sel yang berbentuk pipih,
kuboid, atau silindris. Epithelium ini dapat ditemukan pada kulit, kelenjar keringat,
dan uretra. Beberapa lapisan pada epitheliun ini dapat berubah menjadi sel-sel yang
memanjang dan disebut epithelium transisional. Epitel transisional ditemukan pada
kandung kemih (vesica urinaria). Disamping itu, terdapat epithelium berlapis banyak
semu (pseudostratified epithelium) yang ditemukan pada trakea.
Epitel pipih berlapis, seperti yang terdapat di pemukaan kulit kita, mampu
melakukan mitosis dengan cepat. Sel-sel baru hasil mitosis menggantikan sel-sel
permukaan yang mati. Epitel ini juga sebagai pelindung oragan terhadap abrasi oleh
makanan yang kasar, seperti yang ditemukan pada esofagus. Sebaliknya, epitelium
pipih selapis berukuran tipis dan lemah, yang cocok untuk pertukaran material dengan
cara difusi. Epitel ini ditemukan pada dinding kapiler darah dan alveoli paru-paru
(Campbell et al. 1999).
2. Jaringan Ikat
Jaringan ikat berfungsi untuk menunjang tubuh, dibentuk oleh sel-sel dalam
jumlah sedikit. Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam matrik
ekstraseluler. Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari lapisan mesoderm. Se-sel
tersebut mensistesis matriks, dengan anyaman serat yang tertanam di
dalamnya (Campbell et al. 1999). Jaringan ikat ini dapat dibedakan menjadi (1)
jaringan ikat longgar dan (2) jaringan ikat padat, (3) jaringan lemak, (4) jaringan
darah, (5) kartilago, dan (6) tulang.
Diantara enam tipe jaringan ikat, jaringan ikat longgar paling banyak ditemukan
di dalam tubuh kita. Di dalam matriks jaringan ikat longgar ini hanya sedikit
ditemukan serabut. Serabut penyusun jaringan ikat ini berupa kolagen. Fungsi utama
jaringan ikat longgar adalah pengikat dan pengepak material, dan sebagai tumbuhan
bagi jaringan dan organ lainnya. Jaringan ikat longgar di kulit membatasi dengan otot
(Campbell et al. 1999).
Darah adalah jaringan ikat yang tersusun sebagian besar cairan. Matriks darah
disebut plasma, yang tersusun oleh air, garam mineral, dan protein terlarut. Sel darah
merah dan putih tersuspensi di dalam plasma. Darah ini berfungsi utama dalam
transpor substansi dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Disamping itu, darah juga
berperan dalam sistem kekebalan (Campbell et al. 1999).
Kartilago adalah jaringan ikat yang membentuk material rangka yang fleksibel dan
kuat, terdiri atas serabut kolgen yang tertanam di dalam matriks. Kartilago banyak
ditemukan pada bagian ujung tulang keras, hidung, telinga, dan vertebrae (ruas-ruas
tulang belakang) (Campbell et al. 1999).
Tulang keras (bone) merupakan jaringan ikat yang kaku, keras, dengan serabut
kolagen yang tertanam di dalam matriks (Campbell et al. 1999). Didalam matriks sel
tulang terdapat kalsium yang dapat bergerak dan diserap oleh darah. Hal ini
merupakan peran penting tulang dalam proses homeostasis kadar kalsium dalam
darah. Sel tulang (osteosit) terdapat di dalam ruang yang disebut lakuna. Lakuna ini
mengandung satu atau beberapa osteosit. Penjuluran yang keluar dari osteosit disebut
kanalikuli. Kanalikuli dari satu sel berhubungan dengan sel lainnya, sebagai bentuk
komunikasi sel. Satu osteon terdiri dari sejumlah lamela konsentris yang mengelilingi
kanal sentral (kanalis Haversi). Pada individu yang masih hidup, kanal sentral ini
berisi pembuluh darah.
3. Jaringan Otot
Secara embriologi, jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm. Jaringan ini terdiri
atas sel-sel yang memanjang atau berbentuk serabut yang dapat berkontraksi karena
adanya molekul miofibril. Pada vertebrata, secara tipikal mempunyai tiga jenis
otot, yaitu otot skelet (rangka), otot jantung (cardiac), dan otot polos (Campbell et al.
1999).
Otot jantung merupakan otot bergaris melintang dan bercabang. Sifat otot ini tidak
sadar (involuntary), karena kontraksinya tidak bisa diatur oleh kemauan kita. Nukleus
terletak ditengah sel. Pada bagian ujung sel, terdapat sambungan rapat, yang
membentuk struktur pembawa sinyal untuk kontraksi dari satu sel ke sel lainnya
selama denyut jantung (Campbell et al. 1999).
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf berperan dalam penerimaan rangsang dan penyampaian rangsang.
Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm. Jaringan ini terdapat
pada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan pada sistim saraf tepi.
Ada dua macam sel, yaitu sel saraf (neuron) dan sel pendukung (sel glia). Neuron
mengandung badan sel, nukleus, dan penjuluran atau serabut. Satu tipe penjuluran
tersebut adalah dendrit, yang berperan dalam menerima sinyal dari sel lain dan
meneruskannya ke badan sel. Tipe penjuluran sel saraf yang lain, disebut akson
(neurit), yang berperan dalam meneruskan sinyal dari badan sel ke neuron lainnya.
Beberapa akson berukuran sangat panjang, yaitu memanjang dari otak sampai ke
bagian bawah abdomen (panjang 1/2 meter atau lebih). Transmisi sinyal dari neuron
ke neuron lainnya umumnya dilakukan secara kimia. Selain neuron, ditemukan juga
sel pendukung, seperti sel glia. Sel glia merupakan sel yang menunjang dan
melindungi neuron. Sel-sel pendukung umumnya berperan dalam melindungi dan
membungkus akson dan dendrit, sehingga membantu mempercepat transmisi sinyal
(Campbell et al. 1999).
https://www.dosenpendidikan.co.id/jaringan-hewan/
1. Jaringan Epitel
Jaringan epitelium adalah jaringan yang melapisi bagian permukaan tubuh
organisme multicelluler, baik permukaan luar maupun permukaan dalam,
misalnya pada: permukaan mulut, kerongkongan, lambung, usus, paru-paru
yang sesungguhnya ada hubungannya dengan permukaan luar.
Dari penggabungan ciri-ciri bentuk sel dan jumlah lapisan, kita mendapatkan
istilah epitelium kuboidal sederhana dan epitelum skuamosa berlapis.
1.1 Jenis-Jenis Jaringan Epitel
Berdasarkan struktur sel dan jumlah lapisan sel, jaringan epitel dibedakan
menjadi beberapa macam. Berikut tabel perbedaannya.
No Jenis Gambar
. jaringan Letak skematis
epitel
Pembuluh limfa, endotel,
Pipih kapsula glomerulus, alveoli,
1.
selapis peritonium, pleura, perikardium
=» jantung dan paru-paru
2. Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh
hewan dan manusia. Secara umum berbagai macam jaringan ikat tersusun
atas dua bagian, yaitu:
Matriks (bahan dasar) adalah komponen interseluler pada jaringan ikat dan
serabut atau serat-serat. Matriks merupakan materi dasar tempat sesuatu
melekat. Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopoli-sakarida sulfat dan
asam hialuronat.
2.1 Jenis dan Ciri Jaringan Ikat
Dilihat dari serat yang dimiliki, jaringan ikat dibedakan menjadi bermacam-
macam. Berikut tabel perbedaannya:
No Jenis
Ciri-ciri
. serat
No
Jenis sel Ciri-ciri
.
4. Matriksnya berwarna
§
keruh kekuning-
Tulang Memberikan daya lentur dan
kuningan dengan
rawan menyokong jaringan
serabut kolagen yang
elastis
berbentuk seperti jala.
Matriksnya berwarna
gelap dan keruh
§ dengan serabut
Tulang kolagen yang kasar Memberikan proteksi dan
rawan dan tidak teratur dan penyokong jaringan.
fibroblas membentuk satu
berkas sehingga
bersifat keras.
Matriksnya terdiri dari
zat perekat kolagen
dan endapan garam-
Melindungi alat-alat tubuh
garam mineral
(organ-organ dalam), sebagai
Jaringan terutama garam
5. penyokong tubuh, alat gerak
tulang kalsium (kapur) yang
dan tempat melekatnya otot
memperkeras matriks
kerangka.
sehingga tulang lebih
keras daripada tulang
rawan.
6. Jaringan Jaringan kat Berperan mengangkut sari-sari
darah terspesialisasi yang makanan, hormon, oksigen zat
sisa hasil metabolisme,
antibodi dan lain-lain, melawan
dibentuk dari sel-sel
benda-benda asing yang
bebas dan suatu
masuk ke dalam tubuh,
matrik cair (plasma).
membekukan darah dan
mencegah infeksi.
3. Jaringan Otot
Jaringan otot, terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang
mampu berkontraksi ketika diransang oleh impuls saraf. Tersusun dalam
susunan partikel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar
mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan miosin.
Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar
hewan, dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang
memerlukan energi dalam suatu hewan yang aktif.
Otot Lurik
Otot lurik atau otot rangka adalah sejenis otot yang menempel pada rangka
tubuh dan digunakan untuk pergerakan. Otot ini mempunyai pigmen
mioglobin dan mendominasi tubuh vertebrata.
Otot ini disebut lurik, karena pada otot ini tampak daerah gelap (miosin) dan
terang (aktin) yang berselang seling. Disebut juga otot rangka, karena
melekat di rangka dan juga otot sadar, karena bekerja di bawah kesadaran
(volunter).
Ciri-cirinya adalah berbentuk silindris, memanjang dan berinti sel banyak
(multinuklei), bergerak dalam waktu cepat, dan cepat lelah (Pearce, 1983).
Otot Polos
Otot Jantung
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung.
Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung
secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat.
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf berperan dalam penerimaan rangsang dan penyampaian
rangsang. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ectoderm.
Jaringan ini terdapat pada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang) dan pada sistim saraf tepi. Ada dua macam sel, yaitu sel saraf
(neuron) dan sel pendukung (sel glia). Neuron mengandung badan sel,
nukleus, dan penjuluran atau serabut.
Satu tipe penjuluran tersebut adalah dendrit, yang berperan dalam menerima
sinyal dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel. Tipe penjuluran sel
saraf yang lain, disebut akson (neurit), yang berperan dalam meneruskan
sinyal dari badan sel ke neuron lainnya.
Selain neuron, ditemukan juga sel pendukung, seperti sel glia. Sel glia
merupakan sel yang menunjang dan melindungi neuron. Sel-sel pendukung
umumnya berperan dalam melindungi dan membungkus akson dan dendrit,
sehingga membantu mempercepat transmisi sinyal (Campbell, 1999).
Fungsi jaringan saraf adalah mengatur organ–organ atau alat-alat tubuh agar
terjadi keserasian kerja dan menerima serta menghantarkan rangsangan
sehingga dapat mengetahui dengan cepat keadaan dan perubahan yang
terjadi di sekitar dan tersusun atas sel-sel yang disebut neuron (sel saraf) dan
neuroglia (sel pendukung).
Dendrit yaitu penjuluran pendek sitoplasma yang keluar dari badan sel.
Dendrit umumnya bercabang-cabang. Dendrit berfungsi membawa
rangsangan menuju badan sel.
Badan sel yang di dalamnya terdapat nukleus atau inti sel. Badan sel
yaitu bagian neuron yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel.
Inti sel bewarna pucat, dengan anak inti (nekleolus) yang terdapat di
dalamnya. Setiap rangsangan akan dibawa ke badan sel oleh dendrit.
Akson yaitu penjuluran panjang atau tunggal serabut sitoplasma yang
keluar dari badan sel. Akson berfungsi menghantarkan rangsangan dari
badan sel ke neuron lain.
Sel Schwann yaitu sel neuroglia yang membentuk selubung lemak di
seluruh serabut saraf myelin atau sel penyokong akson. Sel schwann
membantu regenerasi akson yang rusak.
Selubung mielin yaitu lapisan phospholipid yang mengelilingi akson
pada banyak neuron. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan
memberi nutrisi.
Nodus Ranvier yaitu bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin.
Nodus Ranvier berfungsi untuk mempercepat penghantaran impuls.
1. Jaringan Epithelium
2. Jaringan Ikat
3. Jaringan Otot
4. jaringan Saraf
Jaringan Epitelium
Epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas
rapat. Seringkali epitel berfungsi sebagai barier, pengatur penyerapan
zat-zat ataupun pelindung dari dehidrasi, dingin, serangan mikroba
(Schanus, 2005:42). Jaringan epitel terbagi menjadi dua klasifikasi
yaitu epithelium penutup dan epithelium glandular.
Jenis
N
jaringan Letak Fungsi Gambar
o
Hewan
Jaringan yang
Terkait
melapisi rongga
dengan
Epitel mulut,
proteksi
2. pipih epidermis,
atau
berlapis esofagus,
perlindunga
vagina, rongga
n
hidung
Permukaan
dalam lensa Pelindung
mata, atau
Epitel
permukaan proteksi,
3 kubus
ivari atau adsorbs,
selapis
indung telur, penghasil
saluran nefron mucus
ginjal
Saluran
kelenjar Lapisan
Epitel
minyak, pelindung,
4 kubus
kelenjar penghasil
berlapis
keringat pada mucus
kulit
Saluran
Proteksi,
ekskresi,
penghasil
kelenjar ludah
Epitel mucus,
dan kelenjar
6 silindris gerakan zat
usus, uretra,
berlapis lewati
permukaan alat
permukaan,
tubuh yang
ekskresi
basah
Proteksi
Saluran atau
Jaringan
ekskresi besar, perlindunga
silindris
saluran n, sekresi,
7 berlapis
reproduksi gerakan zat
banyak
jantan, saluran yang
semu
pernapasan melewati
permukaan
Sel-selnya tidak
dapat
digolongkan Menahan
Epitel
berdasarkan regangan
8 transision
bentuknya dan
al
(kandung tegangan
kencing, ureter,
pelvis ginjal)
Jaringan Ikat
Jaringan ikat menyangga tubuh dan organ tubuh serta menyatukan
jaringan-jaringan. Susunan utama jaringan ini terdiri dari substansi
tak hidup interseluler yang dihasilkan oleh sel-sel jaringan ikat
tertentu. Serat jaringan ikat terbuat dari protein yang terdiri dari 3
jenis, yaitu serat kolagen serat elastic, dan serat retikuler (Neil A
Champbell, 2004: 5).
Macam jaringan ikat yang biasa antara lain jaringan ikat renggang
(areolar, jaringan fibrosa rapat, dan jaringan adipose. Sedangkan
macam jaringan ikat yang mengalami spesialisasi meliputi jaringan
ikat penunjang, kartilago, tulang, dan jaringan ikat vaskuler (Ethel
Sloane, 2004: 74).
Jaringan Rawan
Jaringa tulang rawan ini mempunyai matriks yang keras tetapi elastic
yang disebut kondrin, yang dihasilkan oleh kelompok-kelompok kecil
sel-sel kartilago yang berbentuk bulat, yang terdapat didalamnya.
Jaringan ini terdapat pada batang tenggorok, lempengan dalam
punggung, hidung, telinga (Champbell, 2004:8).
No Jenis
Ciri-ciri
. serat
No
Jenis sel Ciri-ciri
.
Struktur (ciri
No Nama
matriks dan Fungsi
. jaringan
sel)
Susunan serat-
Menghubungkan berbagai
seratnya yang
organ tubuh seperti otot
Jaringan padat dan hanyaa
dengan tulang-tulang,
2. ikat memiliki sedikt
tulang dengan tulang, juga
padat bahan dasar dan
memberikan perlindungan
sedkit sel jaringan
terhadap organ tubuh.
ikat.
Matriksnya bening
kebiruan dan Memberi kemungkinan
§ Tulang memiliki serat tulang rusuk bergerak saat
rawan kolagen yang bernafas. Membentuk
hialin tersebar dalam sebagian rangka
bentuk anyaman embriosional.
halus dan rapat.
Matriksnya
berwarna keruh
§ Tulang kekuning-
Memberikan daya lentur
rawan kuningan dengan
dan menyokong jaringan
elastis serabut kolagen
yang berbentuk
seperti jala.
Matriksnya
berwarna gelap
dan keruh dengan
§ Tulang serabut kolagen
Memberikan proteksi dan
rawan yang kasar dan
penyokong jaringan.
fibroblas tidak teratur dan
membentuk satu
berkas sehingga
bersifat keras.
Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot
yang mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh impuls saraf.
Jaringan otot tersususn dalam susunan parallel didalam sitoplasma,
serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari
protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah jaringan yang paling
banyak terdapat pada bagian besar hewan dan kontraksi otot
merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energy
dalam suatu hewan yang aktif (Neil A Champbell, 2004: 9).
Fungsi jaringan otot adalah sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot
dapat melaksanakan fungsi tersebut karena memiliki kemampuan
untuk Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika
berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan
kegiatan, sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.
Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:
memanjang, Memanjang,
Memanjang,
Bentuk berbentuk silindris,
silindris,
serabut koma, ujung bercabang dan
ujung tumpul
lancip menyatu
Jumlah
satu Banyak Satu
nucleus
Letak
tengah Tepi Tengah
nucleus
Garis
Tidak ada Ada Ada
melintang
Kecepatan
Paling lambat Paling cepat Sedang
kontraksi
Kemampua
n
lama Sebentar sedang
berkontraks
i
Gambar
Jaringan Saraf
Jaringan saraf sebagai jaringan komunikasi. Jaringan saraf
mengalami spesialisasi untuk menerima stimulus dan menghantarkan
impuls keseluruh bagian tubuh. jaringan saraf tersusun atas sel-sel
saraf atau neuron. sel saraf terdiri atas badan sel yang memiliki
banyak cabang.
Cabang inilah yang menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf
yang lain. Jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel yaitu neuron dan
neurogia. Neuron adalah unit structural dan fungsional pada jaringan
saraf. Secara anatomis, jaringan saraf terdiri dari system saraf pusat
(otak dan medulla spenalis) dan system saraf perifer (serabut saaf dan
kelompok sel saraf yang disebut ganglia) (Ethel Sloane, 2004: 81).
o Badan sel yang di dalamnya terdapat nukleus atau inti sel.
Badan sel yaitu bagian neuron yang di dalamnya terdapat
sitoplasma dan inti sel. Inti sel bewarna pucat, dengan anak
inti (nekleolus) yang terdapat di dalamnya. Setiap
rangsangan akan dibawa ke badan sel oleh dendrit.
o Akson yaitu penjuluran panjang atau tunggal serabut
sitoplasma yang keluar dari badan sel. Akson berfungsi
menghantarkan rangsangan dari badan sel ke neuron lain.
o Sel Schwann yaitu sel neuroglia yang membentuk selubung
lemak di seluruh serabut saraf myelin atau sel penyokong
akson. Sel schwann membantu regenerasi akson yang
rusak.
o Selubung mielin yaitu lapisan phospholipid yang
mengelilingi akson pada banyak neuron. Fungsi mielin
adalah melindungi akson dan memberi nutrisi.
Nodus Ranvier yaitu bagian dari akson yang tidak terbungkus
mielin. Nodus Ranvier berfungsi untuk mempercepat
penghantaran impuls.
Kesimpulan
Jaringan pada hewan terdiri dari :
Sel
Serabut
Zat dasar
Otot polos
Otot lurik
Otot jantung
Terdiri dari :
Neuron sensori
Neuron motor
Neuron asosiasi
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-onysuci-5726-3-3.babii-i.pdf