Anda di halaman 1dari 37

1.

Jaringan Epithelium

Jaringan epitel terdiri atas satu atau banyak lapis sel, yang menutupi permukaan
dalam dan luar suatu organ. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan
ektoderm, mesoderm atau endoderm. Di bagian tubuh luar, epitel ini membentuk
lapisan pelindung, sedangkan pada bagian dalam tubuh, jaringan epitel terdapat
disepanjang sisi organ. Jaringan epitel dibedakan berdasarkan bentuk dan jumlah
lapisan sel penyusunnya, yaitu (1) epithelium satu lapis (simple epithelium). Epithel
ini terdiri atas sel-sel berbentuk pipih, kubus, dan silindris (batang). Epithelium pipih
selapis ditemukan antara lain pada lapisan endotel pembuluh darah. Epithelium
bentuk kubus ditemukan pada kelenjar tyroid dan pembuluh darah. Epithel berbentuk
silindris (batang) ditemukan pada lambung dan usus. (2) Epithelium berlapis banyak
(stratified epithelium) yang dibentuk oleh beberapa lapis sel yang berbentuk pipih,
kuboid, atau silindris. Epithelium ini dapat ditemukan pada kulit, kelenjar keringat,
dan uretra. Beberapa lapisan pada epitheliun ini dapat berubah menjadi sel-sel yang
memanjang dan disebut epithelium transisional. Epitel transisional ditemukan pada
kandung kemih (vesica urinaria). Disamping itu, terdapat epithelium berlapis banyak
semu (pseudostratified epithelium) yang ditemukan pada trakea.

Epitel pipih berlapis, seperti yang terdapat di pemukaan kulit kita, mampu
melakukan mitosis dengan cepat. Sel-sel baru hasil mitosis menggantikan sel-sel
permukaan yang mati. Epitel ini juga sebagai pelindung oragan terhadap abrasi oleh
makanan yang kasar, seperti yang ditemukan pada esofagus. Sebaliknya, epitelium
pipih selapis berukuran tipis dan lemah, yang cocok untuk pertukaran material dengan
cara difusi. Epitel ini ditemukan pada dinding kapiler darah dan alveoli paru-paru
(Campbell et al. 1999).

2. Jaringan Ikat

Jaringan ikat berfungsi untuk menunjang tubuh, dibentuk oleh sel-sel dalam
jumlah sedikit. Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam matrik
ekstraseluler. Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari lapisan mesoderm. Se-sel
tersebut mensistesis matriks, dengan anyaman serat yang tertanam di
dalamnya (Campbell et al. 1999). Jaringan ikat ini dapat dibedakan menjadi (1)
jaringan ikat longgar dan (2) jaringan ikat padat, (3) jaringan lemak, (4) jaringan
darah, (5) kartilago, dan (6) tulang.

Diantara enam tipe jaringan ikat, jaringan ikat longgar paling banyak ditemukan
di dalam tubuh kita. Di dalam matriks jaringan ikat longgar ini hanya sedikit
ditemukan serabut. Serabut penyusun jaringan ikat ini berupa kolagen. Fungsi utama
jaringan ikat longgar adalah pengikat dan pengepak material, dan sebagai tumbuhan
bagi jaringan dan organ lainnya. Jaringan ikat longgar di kulit membatasi dengan otot
(Campbell et al. 1999).

Jaringan ikat padat/fibrous mempunyai matriks yang banyak mengandung serabut


kolagen. Jaringan ini membentuk tendon sebagai tempat perlekatan otot dengan
tulang, dan ligamen sebagai tempat persendian tulang dengan tulang (Campbell et al.
1999).

Jaringan lemak mengandung sel-sel lemak. Jaringan ini digunakan sebagai


bantalan, dan melindungi tubuh, serta sebagai penyimpan energi. Setiap sel lemak,
mengandung tetes lemak yang besar. Didalam jaringan lemak, matriks relatif sedikt
(Campbell et al. 1999).

Darah adalah jaringan ikat yang tersusun sebagian besar cairan. Matriks darah
disebut plasma, yang tersusun oleh air, garam mineral, dan protein terlarut. Sel darah
merah dan putih tersuspensi di dalam plasma. Darah ini berfungsi utama dalam
transpor substansi dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Disamping itu, darah juga
berperan dalam sistem kekebalan (Campbell et al. 1999).

Kartilago adalah jaringan ikat yang membentuk material rangka yang fleksibel dan
kuat, terdiri atas serabut kolgen yang tertanam di dalam matriks. Kartilago banyak
ditemukan pada bagian ujung tulang keras, hidung, telinga, dan vertebrae (ruas-ruas
tulang belakang) (Campbell et al. 1999).

Tulang keras (bone) merupakan jaringan ikat yang kaku, keras, dengan serabut
kolagen yang tertanam di dalam matriks (Campbell et al. 1999). Didalam matriks sel
tulang terdapat kalsium yang dapat bergerak dan diserap oleh darah. Hal ini
merupakan peran penting tulang dalam proses homeostasis kadar kalsium dalam
darah. Sel tulang (osteosit) terdapat di dalam ruang yang disebut lakuna. Lakuna ini
mengandung satu atau beberapa osteosit. Penjuluran yang keluar dari osteosit disebut
kanalikuli. Kanalikuli dari satu sel berhubungan dengan sel lainnya, sebagai bentuk
komunikasi sel. Satu osteon terdiri dari sejumlah lamela konsentris yang mengelilingi
kanal sentral (kanalis Haversi). Pada individu yang masih hidup, kanal sentral ini
berisi pembuluh darah.

3. Jaringan Otot

Secara embriologi, jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm. Jaringan ini terdiri
atas sel-sel yang memanjang atau berbentuk serabut yang dapat berkontraksi karena
adanya molekul miofibril. Pada vertebrata, secara tipikal mempunyai tiga jenis
otot, yaitu otot skelet (rangka), otot jantung (cardiac), dan otot polos (Campbell et al.
1999).

Otot skelet berstruktur bergaris melintang, berfungsi untuk menggerakkan rangka.


Otot ini bersifat sadar (voluntary), karena mampu diatur oleh kemauan kita. Serabut
ototnya mempunyai banyak nukleus yang terletak ditepi. Otot rangka mempunyai
garis melintang yang gelap (pita anisotrop) dan garis terang (pita isotrop).

Otot jantung merupakan otot bergaris melintang dan bercabang. Sifat otot ini tidak
sadar (involuntary), karena kontraksinya tidak bisa diatur oleh kemauan kita. Nukleus
terletak ditengah sel. Pada bagian ujung sel, terdapat sambungan rapat, yang
membentuk struktur pembawa sinyal untuk kontraksi dari satu sel ke sel lainnya
selama denyut jantung (Campbell et al. 1999).

Otot polos berbentuk seperti spindle. Kontraksi otot polos lebih lambat


dinbbandingkan otot skelet, namun mereka mampu kontraksi dalam waktu lebih lama.
Otot polos bersifat tidak sadar (involuntary), seperti otot jantung. Otot polos
ditemukan pada banyak organ tubuh, diantaranya terdapat pada dinding pembuluh
darah dan melapisi organ dalam seperti usus dan uterus. Membran plasmanya disebut
sarkolema dan sitoplasmanya sering disebut sarkoplasma. Sitoplasma yang
mengandung miofibril dengan ketebalan mencapai 1 mikron.

4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf berperan dalam penerimaan rangsang dan penyampaian rangsang.
Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm. Jaringan ini terdapat
pada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan pada sistim saraf tepi.
Ada dua macam sel, yaitu sel saraf (neuron) dan sel pendukung (sel glia). Neuron
mengandung badan sel, nukleus, dan penjuluran atau serabut. Satu tipe penjuluran
tersebut adalah dendrit, yang berperan dalam menerima sinyal dari sel lain dan
meneruskannya ke badan sel. Tipe penjuluran sel saraf yang lain, disebut akson
(neurit), yang berperan dalam meneruskan sinyal dari badan sel ke neuron lainnya.
Beberapa akson berukuran sangat panjang, yaitu memanjang dari otak sampai ke
bagian bawah abdomen (panjang 1/2 meter atau lebih). Transmisi sinyal dari neuron
ke neuron lainnya umumnya dilakukan secara kimia. Selain neuron, ditemukan juga
sel pendukung, seperti sel glia. Sel glia merupakan sel yang menunjang dan
melindungi neuron. Sel-sel pendukung umumnya berperan dalam melindungi dan
membungkus akson dan dendrit, sehingga membantu mempercepat transmisi sinyal
(Campbell et al. 1999).
https://www.dosenpendidikan.co.id/jaringan-hewan/

 1. Jaringan Epitel
Jaringan epitelium adalah jaringan yang melapisi bagian permukaan tubuh
organisme multicelluler, baik permukaan luar maupun permukaan dalam,
misalnya pada: permukaan mulut, kerongkongan, lambung, usus, paru-paru
yang sesungguhnya ada hubungannya dengan permukaan luar.

Permukaan-permukaan dalam yang lain, misalnya pada pembuluh-pembuluh


darah dan rongga-rongga tubuh, yang meskipun tidak berhubungan dengan
permukaan luar, juga dilapisi oleh epitelium (Radiopoetro, 1990).
Jaringan epitelium (epithelial tissue) terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel
yang terkemas dengan rapat. Sel-sel epitelium menyatu dengan erat, dengan
sedikit bahan diantara sel-sel tersebut.

Pengemasan secara ketat ini memungkinkan epitelium berfungsi sebagai


suatu rintangan yang melindungi sel dari kerusakan mekanis, serangan
mikroorganisme yang menyusup masuk, dan kehilangan cairan (Campbell,
1999).

Dua kriteria yang menjadi dasar pengelompokan epitelium adalah jumlah


lapisan sel dan bentuk-bentuk sel pada permukaan bebasnya. Bentuk-bentuk
sel yang berada pada permukaan bebas epitelium itu dapat berupa kuboidal
(seperti dadu), kolumnar ( seperti bata yang dijejer berdiri), atau skuamosa
(datar seperti tegel lantai).

Dari penggabungan ciri-ciri bentuk sel dan jumlah lapisan, kita mendapatkan
istilah epitelium kuboidal sederhana dan epitelum skuamosa berlapis.
1.1 Jenis-Jenis Jaringan Epitel
Berdasarkan struktur sel dan jumlah lapisan sel, jaringan epitel dibedakan
menjadi beberapa macam. Berikut tabel perbedaannya.

No Jenis Gambar
. jaringan Letak skematis
epitel
Pembuluh limfa, endotel,
Pipih kapsula glomerulus, alveoli,
1.
selapis peritonium, pleura, perikardium
=» jantung dan paru-paru

Epidermis, vagina, mulut,


Pipih
2. esofagus, saluran anus, ujung
berlapis
uretra

Lambung, usus, kelenjar


Slindris pencernaan, kantong empedu,
3.
selapis saltran uterus, uterus, rongga
hidung
Saluran kelenjar ludah, saluran
kelenjar susu, uretra, laring,
faring, langit-langit mulut,
Silindris
4. saluran reproduksi, rongga
berlapis
hidung, saluran pernapasan,
saluran ekskresi yang besar,
esofagus
Tubula ginjal, saluran kelenjar
ludah, kelenjar keringat,
Kubus
5. permukaan ovari, permukaan
selapis
dalam lensa mata, sel-sel
berpigmen dari retina
Kelenjar keringat, kelenjar
Kubus minyak, kelenjar tiroid, ovarium,
6.
berlapis zakar, kelenjar susu, kelenjar
ludah, pangkal esofagus
Saluran kencing, kandung
7. Transisional
kemih, ureter, ginjal.

Selain melindungi organ-organ yang dilapisinya, beberapa macam epitelium


dapat menyerap atau mensekresikan larutan kimia. Misalnya sel-sel epitelium
yang melapisi lumen (rongga) saluran pencernaan dan pernapasan
membentuk suatu membran mukosa. Sel-sel itu mensekresikan larutan encer,
yang disebut mukus, yang melicinkan atau melumasi permukaan saluran dan
menjaganya tetap lembab (Campbell, 1999).

Membran mukosa yang melapisi usus halus juga mensekresikan enzim-enzim


pencernaan dan menyerap nutiren. Permukaan epitelium yang bebas pada
membran mukosa memiliki silia yang berdenyut yang menggerakkan lapisan
tipis mukosa disepanjang permukaan itu. Misalnya, epitelium bersilia pada
saluran pernapasan kita, membantu menjaga paru-paru kita tetap bersih
dengan cara menjerat debu dan partikel lain dan menyapu mereka kembali ke
atas trakea (Campbell, 1999).

 2. Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh
hewan dan manusia. Secara umum berbagai macam jaringan ikat tersusun
atas dua bagian, yaitu:
Matriks (bahan dasar) adalah komponen interseluler pada jaringan ikat dan
serabut atau serat-serat. Matriks merupakan materi dasar tempat sesuatu
melekat. Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopoli-sakarida sulfat dan
asam hialuronat.
2.1 Jenis dan Ciri Jaringan Ikat
Dilihat dari serat yang dimiliki, jaringan ikat dibedakan menjadi bermacam-
macam. Berikut tabel perbedaannya:

No Jenis
Ciri-ciri
. serat

Berupa berkas beraneka ragam yang berwarna putih.


Serat kolagen mempunyai daya regang yang tinggi
dengan elastisitas yang rendah. Kolagen terdapat pada
1. Kolagen tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot dengan
tulang.
Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi: Penjelasan
Fungsi Jaringan Tulang Beserta Lapisannya
Berwarna kuning dan lebh tipis daripada serat kolagen.
Serat elastin mempunyai elastisitas yang tinggi. Serat
2. Elastin
elastim terdapat antara lain dalam pembuluh darah dan
ligamen.

Hampir sama dengan serat kolagen, akan tetapi


berukuran lebih kecil. Serta retikuler berperan penting
3. Retikuler dalam menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan
lain, khususnya membran antara jaringan epitelium dan
jaringan ikat.

2.2 Sel-sel penyusun jaringan ikat


Berbagai sel menyusun jaringan ikat. Berikut disajikan tabelnya.

No
Jenis sel Ciri-ciri
.

1. Fibroblas Fibroblas merupakan sel besar, bercabang-cabang


yang dari samping berbentuk seperti gelendong.
Cabang-cabangnya langsing. Inti lonjong atau
memanjang dan kromatin halus. Berfungsi untuk
mensekresikan protein.

Ada dua jenis sel lemak yakni sel unilokular yaitu


mengandung satu unit sel lemak dan ukurannya besar
dan membentuk jaringan lemak putih. Sedangkan sel
lemak yang dibentuk oleh banyak unit lemak namun
ukurannya kecil disebut multilokular dan membentuk
2. Sel lemak
jaringan lemak coklat. Penyebaran lemak putih lebih
banyak dibanding dengan lemak coklat. Sel lemak putih
berbentuk bulat atau polihedral dengan diameter 120
ųm. Sel lemak coklat berbentuk poligonal. Berfungsi
untuk menyimpan lemak.

Berbentuk seperti eritrosit dan berfungsi untuk


Sel
3. meghasilkan antibody untuk melawan pathogen berupa
plasma
bakteri, virus atau protozoa

Makrofag kebanyakan ditemukan pada daerah yang


kaya pembuluh darah. Bentuk sel tidak beraturan dan
cabang-cabangnya pendek. Bila dirangsang, dapat
melakukan gerakan amuboid dengan kaki-kaki palsu
terjulur ke segala arah. Merupakan tipe sel
pengembara. Inti berbentuk lonjong , kadang-kadang
4. Makrofag berlekuk, lebih kecil dari inti fibroblas. Sitoplasma
berwarna gelap. Sel ini mempunyai kemampuan
menelan. Makrofag berperan untuk pertahanan tubuh
karena dapat bergerak dan berdaya fagositosis. Juga
berperan dalam reaksi imunologis. Makrofag
menghasilkan sejumlah substansi penting seperti,
lisozim, elastase, kolagenase, dan interferon.

Sel tiang Berfungsi untuk meningkatkan permiabilitas pembuluh


5.
(Mast cell) darah dan berfungsi untuk heparin dan histamine
2.3 Struktur dan Fungsi Jaringan Ikat
Setiap jaringan ikat memiliki ciri struktur dan fungsi. Berikut disajikan tabelnya.

No Nama Struktur (ciri matriks Fungsi


. jaringan dan sel)

1) Memberi  bentuk organ


dalam, misalnya kelenjar limfa,
hati, sumsum tulang.
2) Menyokong, mengelilingi
dan menghubungkan elemen
Sel-selnya jarang dan dari seluruh jaringan lain,
sebagian jaringannya misalnya:
tersusun atas matriks
yang mengandung §     Menyelubungi serat otot
Jaringan serabut kolagen dan
1. ikat serabut elastis. §     Melekatkan jarngan di
longgar Jaringan ikat longgar bawah kulit
terdapat di sekitar §     Membentuk membran
organ-organ, yang membatasi jantung dan
pembuluh darah dan rongga perut
saraf.
§     Membentuk membran
yang disebut mesentris yang
berfungsi menempatkan organ
pada posisi yang tepat.

Susunan serat- Menghubungkan berbagai


seratnya yang padat organ tubuh seperti otot
Jaringan dan hanyaa memiliki dengan tulang-tulang, tulang
2.
ikat padat sedikt bahan dasar dengan tulang, juga
dan sedkit sel memberikan perlindungan
jaringan ikat. terhadap organ tubuh.
3. Jaringan Tersusun dari sel-sel Sebagai cadangan energi dan
lemak lemak yang tidak makanan, penjaga kestabilan
membentuk serat- tubuh (panas) dan bantalan
serat nterseluler/ untuk melindungi organ-organ
matriks. Jaringan secara mekanis dari benturan
lemak berasal dari (proteksi mekanis).
sel-sel mesenkim.
Menyokong kerangka tubuh.
Bersifat kuat dan
Jaringan Dan untuk memperkuat yang
lentur karena memiliki
tulang bersifat fleksibel pada rangka
serta kolagen dan
rawan baik pada embrio maupun
kondrin.
pada saat dewasa.
Matriksnya bening
§   kebiruan dan memiliki Memberi kemungkinan tulang
Tulang serat kolagen yang rusuk bergerak saat bernafas.
rawan tersebar dalam Membentuk sebagian rangka
hialin bentuk anyaman embriosional.
halus dan rapat.

4. Matriksnya berwarna
§  
keruh kekuning-
Tulang Memberikan daya lentur dan
kuningan dengan
rawan menyokong jaringan
serabut kolagen yang
elastis
berbentuk seperti jala.
Matriksnya berwarna
gelap dan keruh
§   dengan serabut
Tulang kolagen yang kasar Memberikan proteksi dan
rawan dan tidak teratur dan penyokong jaringan.
fibroblas membentuk satu
berkas sehingga
bersifat keras.
Matriksnya terdiri dari
zat perekat kolagen
dan endapan garam-
Melindungi alat-alat tubuh
garam mineral
(organ-organ dalam), sebagai
Jaringan terutama garam
5. penyokong tubuh, alat gerak
tulang kalsium (kapur) yang
dan tempat melekatnya otot
memperkeras matriks
kerangka.
sehingga tulang lebih
keras daripada tulang
rawan.
6. Jaringan Jaringan kat Berperan mengangkut sari-sari
darah terspesialisasi yang makanan, hormon, oksigen zat
sisa hasil metabolisme,
antibodi dan lain-lain, melawan
dibentuk dari sel-sel
benda-benda asing yang
bebas dan suatu
masuk ke dalam tubuh,
matrik cair (plasma).
membekukan darah dan
mencegah infeksi.

 3. Jaringan Otot
Jaringan otot, terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang
mampu berkontraksi ketika diransang oleh impuls saraf. Tersusun dalam
susunan partikel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar
mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan miosin.

Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar
hewan, dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang
memerlukan energi dalam suatu hewan yang aktif.

3.1 Jenis-Jenis Jaringan Otot


Ada tiga jenis otot yaitu :

 Otot Lurik

Otot lurik atau otot rangka adalah sejenis otot yang menempel pada rangka
tubuh dan digunakan untuk pergerakan. Otot ini mempunyai pigmen
mioglobin dan mendominasi tubuh vertebrata.
Otot ini disebut lurik, karena pada otot ini tampak daerah gelap (miosin) dan
terang (aktin) yang berselang seling. Disebut juga otot rangka, karena
melekat di rangka dan juga otot sadar, karena bekerja di bawah kesadaran
(volunter).
Ciri-cirinya adalah berbentuk silindris, memanjang dan berinti sel banyak
(multinuklei), bergerak dalam waktu cepat, dan cepat lelah (Pearce, 1983).

 Otot Polos

Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen


sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-
garis. Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf
otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat
pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernapasan
(Pearce,1983).

 Otot Jantung 

Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung.
Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung
secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat.

Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung


(Pearce,1983).

 4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf berperan dalam penerimaan rangsang dan penyampaian
rangsang. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ectoderm.
Jaringan ini terdapat pada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang) dan pada sistim saraf tepi. Ada dua macam sel, yaitu sel saraf
(neuron) dan sel pendukung (sel glia). Neuron mengandung badan sel,
nukleus, dan penjuluran atau serabut.
Satu tipe penjuluran tersebut adalah dendrit, yang berperan dalam menerima
sinyal dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel. Tipe penjuluran sel
saraf yang lain, disebut akson (neurit), yang berperan dalam meneruskan
sinyal dari badan sel ke neuron lainnya.

Beberapa akson berukuran sangat panjang, yaitu memanjang dari otak


sampai ke bagian bawah abdomen (panjang 1/2 meter atau lebih). Transmisi
sinyal dari neuron ke neuron lainnya umumnya dilakukan secara kimia.

Selain neuron, ditemukan juga sel pendukung, seperti sel glia. Sel glia
merupakan sel yang menunjang dan melindungi neuron. Sel-sel pendukung
umumnya berperan dalam melindungi dan membungkus akson dan dendrit,
sehingga membantu mempercepat transmisi sinyal (Campbell, 1999).

Fungsi jaringan saraf adalah mengatur organ–organ atau alat-alat tubuh agar
terjadi keserasian kerja dan menerima serta menghantarkan rangsangan
sehingga dapat mengetahui dengan cepat keadaan dan perubahan yang
terjadi di sekitar dan tersusun atas sel-sel yang disebut neuron (sel saraf) dan
neuroglia (sel pendukung).

4.1 Bagian-Bagian Jaringan Ssaraf


Penjelasan masing-masing saraf:

 Dendrit yaitu penjuluran pendek sitoplasma yang keluar dari badan sel.
Dendrit umumnya bercabang-cabang. Dendrit berfungsi membawa
rangsangan menuju badan sel.
 Badan sel yang di dalamnya terdapat nukleus atau inti sel. Badan sel
yaitu bagian neuron yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel.
Inti sel bewarna pucat, dengan anak inti (nekleolus) yang terdapat di
dalamnya. Setiap rangsangan akan dibawa ke badan sel oleh dendrit.
 Akson yaitu penjuluran panjang atau tunggal serabut sitoplasma yang
keluar dari badan sel. Akson berfungsi menghantarkan rangsangan dari
badan sel ke neuron lain.
 Sel Schwann yaitu sel neuroglia yang membentuk selubung lemak di
seluruh serabut saraf myelin atau sel penyokong akson. Sel schwann
membantu regenerasi akson yang rusak.
 Selubung mielin yaitu lapisan phospholipid yang mengelilingi akson
pada banyak neuron. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan
memberi nutrisi.
 Nodus Ranvier yaitu bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin.
Nodus Ranvier berfungsi untuk mempercepat penghantaran impuls.

4.2 Fungsi Jaringan Saraf


Berdasarkan fungsinya, neuron (sel saraf) dibedakan menjad dua, yaitu:

 Neuron sensorik adalah neuron yang menghantar impuls atau


rangsangan dari organ penerma rangsang (reseptor) ke sistem saraf
pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis).
 Neuron motorik adalah neuron yang mengirim impuls atau rangsangan
dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa
tanggapan tubuh terhadap rangsangan.
https://books.google.co.id/books?
id=S29qVUvoU1oC&pg=PA65&hl=id&source=gbs_toc_r&cad=4#v=onepage&q&f=false
https://www.gurupendidikan.co.id/jaringan-hewan/

Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan fungsi dan


struktur yang sama. Suatu jaringan disatukan oleh matriks
ekstraseluler lengket yang melapisi sel-sel itu atau menenun mereka
bersama-sama menjadi suatu anyaman serat (Neil A Champbell,
2004: 5).

Jadi Jaringan Hewan merupakan jaringan yang terdiri


atas sekumpulan sel-sel hewan yang memiliki fungsi, asal,
struktur yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus
memungkinkan sel-sel hewan memiliki fungsi yang spesifik seperti
otot jantung yang bercabang menghubungkan ke sel jantung lainnya.
Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam satu
koordinasi (ilham, 2010).

Jenis Dan Fungsi Jaringan Pada Hewan


Ada 4 jenis jaringan dasar yang ditemukan dalam tubuh hewan,
yaitu :

1. Jaringan Epithelium
2. Jaringan Ikat
3. Jaringan Otot
4. jaringan Saraf

Sebagian besar organ utama tersusun dari penggabungan keempat


jenis jaringan ini Menurut (Ethel Sloane, 2004: 69).

Jaringan Epitelium
Epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas
rapat. Seringkali epitel berfungsi sebagai barier, pengatur penyerapan
zat-zat ataupun pelindung dari dehidrasi, dingin, serangan mikroba
(Schanus, 2005:42). Jaringan epitel terbagi menjadi dua klasifikasi
yaitu epithelium penutup dan epithelium glandular.

 Epithelium penutup dan pelapis adalah lapisan sel yang


menutupi bagian internal dan eksternal permukaan tubuh dan
organ serta melapisi rongga tubuh dan organ berongga.
 Epithelium glandular berasal dari epithelium yang melapisi atau
menutupi sel-sel yang tumbuh sampai kedalam jaringan
penunjang.

Struktur jaringan epitel:

 Pada umumnya salah satu permukaan epithelium bersifat bebas


dan menghadap kecairan atau udara.
 Epithelium tidak memiliki suplay darah. Nutisinya berasal dari
difusi pembuluh-pembuluh darah dibawah jaringan ikat.
 Sel-sel epitel tersusun rapat dengan sedikit materi interseluler.
 Sel-sel epitel bereprosuksi dengan cepat untuk mengganti sel
yang rusak atau hilang

(Ethel Sloane, 2004: 69)


Jenis jaringan epitel :

Jenis
N
jaringan Letak Fungsi Gambar
o
Hewan

1. Epitel Pembuluh Terkait


pipih darah, dengan
selapis pembuluh proses difusi
limfa, selaput dan filtrasi
dalam telinga, atau
kapsula
glomerulus penyaringan
pada ginjal

Jaringan yang
Terkait
melapisi rongga
dengan
Epitel mulut,
proteksi
2. pipih epidermis,
atau
berlapis esofagus,
perlindunga
vagina, rongga
n
hidung

Permukaan
dalam lensa Pelindung
mata, atau
Epitel
permukaan proteksi,
3 kubus
ivari atau adsorbs,
selapis
indung telur, penghasil
saluran nefron mucus
ginjal

Saluran
kelenjar Lapisan
Epitel
minyak, pelindung,
4 kubus
kelenjar penghasil
berlapis
keringat pada mucus
kulit

5 Epitel Lambung, Sekresi,


silindris jonjot, usus, adsorbs,
selapis kelenjar proteksi
pencernaan,
saluran
pernapasan
bagian atas

Saluran
Proteksi,
ekskresi,
penghasil
kelenjar ludah
Epitel mucus,
dan kelenjar
6 silindris gerakan zat
usus, uretra,
berlapis lewati
permukaan alat
permukaan,
tubuh yang
ekskresi
basah

Proteksi
Saluran atau
Jaringan
ekskresi besar, perlindunga
silindris
saluran n, sekresi,
7 berlapis
reproduksi gerakan zat
banyak
jantan, saluran yang
semu
pernapasan melewati
permukaan

Sel-selnya tidak
dapat
digolongkan Menahan
Epitel
berdasarkan regangan
8 transision
bentuknya dan
al
(kandung tegangan
kencing, ureter,
pelvis ginjal)

Fungsi jaringan epitel :

1. Perlindungan terhadap dehidrasi, trauma, iritasi mekanik, dan


zat toksi.
2. Absorpsi gas atau nutrient, seperti pada paru-paru atau saluran
pencernaan.
3. Tranpor cairan, mucus, nutrient, atau zat partikel lain.
4. Sekresi produk-produk yang telah disintesis, seperti horman,
enzim, dan perspirasi yang dihasilkan oleh epithelium glandular.

Jaringan Ikat
Jaringan ikat menyangga tubuh dan organ tubuh serta menyatukan
jaringan-jaringan. Susunan utama jaringan ini terdiri dari substansi
tak hidup interseluler yang dihasilkan oleh sel-sel jaringan ikat
tertentu. Serat jaringan ikat terbuat dari protein yang terdiri dari 3
jenis, yaitu serat kolagen serat elastic, dan serat retikuler (Neil A
Champbell, 2004: 5).

Macam jaringan ikat yang biasa antara lain jaringan ikat renggang
(areolar, jaringan fibrosa rapat, dan jaringan adipose. Sedangkan
macam jaringan ikat yang mengalami spesialisasi meliputi jaringan
ikat penunjang, kartilago, tulang, dan jaringan ikat vaskuler (Ethel
Sloane, 2004: 74).

Fungsi jaringan ikat :

 Memberi bentuk dan penunjang bagi tubuh


 Mengikat berbagai jaringan agar tetap menyatu dan
menyediakan materi pembungkus antar bagian-bagian tubuh
 Substansi dasar dari jaringan ikat yang renggang
 Substansi dasar merupakan suatu barier terhadap penyebaran
penyakit.
Berdasarkan fungsi dan strukurnya jaringan ikat dibedakan
menjadi:
 Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar memiliki cirri-ciri yaitu seratnya tertenun
longgar sebagian tersusun atas matriks yang mengandung serabut
kolagen elastic. Jaringan pengikat longgar terbentuk dari masenkim
yang tetap ada seterusnya setelah semua tipe jaringan pengikat itu
terbentuk.

Jaringan ini merupakan suatu masa yang ulet keputih-putihan,


terdapat dalam ruangan-ruangan diantara organ-organ dan bersama-
sama saluran-saluran darah memasuki bagian dalam dariorgan-organ
tersebut (Radiopoemo, 1983: 100). Contoh dari jaringan ini
adalah fibroblast, sel plasma, makrofag dan berbagai sel darah
putih.

 Jaringan Ikat Padat


Jaringan ini memiliki cirri-ciri yaitu banuyak mengandung serat
berkolagen. Serat-serat tersebut tersusun dalam berkas parallel, suatu
pengaturan yang memaksimalkan kekuatan non elastic (Champbell,
2004: 8). Jaringan ini terdapat pada lapisan dermis kulit, intesinum,
dan traktus urinarvis. Pada jaringan ini berkas-berkas epitel serabut
kolagen lebiih tebal dan tersusun kompak, selain itu ada juga serabut-
serabut elastic. (Radiopoemo, 1983: 107).

Fungsi jaringan ini adalah menghubungkan berbagai organ tubuh


seperti otot dengan tulang dan tulang dengan tulang (ligament).
Jaringa ini terdapat pada serabut urat selaput pembungkus otot
(vasia), ligament, dan tendon.
 Jaringan Adipose
Jaringan adipose adalah bentuk jaringan ikat longgar yang
menyimpan lemak dalam sel-sel adipose yang tersebar diseluruh
matriksnya. Jaringan adipose melapisi dan menginsulasi tubuh serta
menyimpan molekul-molekul bahan bakar. Jaringan ini berfungsi
menimbun lemak netral yang berupa titik-titik lemak cavi, sehingga
jaringan ini membentuk bantalan yang lunak dan elastic
(Radiopoemo, 1983: 107)

 Jaringan Rawan
Jaringa tulang rawan ini mempunyai matriks yang keras tetapi elastic
yang disebut kondrin, yang dihasilkan oleh kelompok-kelompok kecil
sel-sel kartilago yang berbentuk bulat, yang terdapat didalamnya.
Jaringan ini terdapat pada batang tenggorok, lempengan dalam
punggung, hidung, telinga (Champbell, 2004:8).

 Jaringan Tulang Sejati (osteon)


Tulang sejati adalah suatu jaringan ikat bermineral. Sel-sel
pembentuk tulang disebut osteola, mendefosil suatu matriks kolagen
tetapi sel-sel tersebut juga menghasilkan ion kalsium, magnesium,
dan fosfat. Jaringan tulang terdiri atas sel-sel tulang atau osteon yang
tersimpan dalam matriks. Matriks tersusun atas zat perekat kolagen
dan endapan dalam mineral terutama garam dapur atau kalsium.

 Jaringan Darah dan limfa


Sel-sel darah dibuat disumsunm tulang merah yang terletak didekat
ujung tulang-tulang sejati yang panjang. Darah merupakan salah satu
criteria jaringa ikat karena memiliki matriks ekstraseluler yang luas.
Matriks ini berupa cairan yang disebut plasma.

Plasma tersuspensi menjadi dua macam sel darah (eritrosit dan


leuksot) dan keping darah. Sel darah merah membawa O2, sel darah
putih berfungsi dalam pertahanan melawan virus, bakteri, dan
penyerang lainnya, sedangkan keeping darah membantu dalam
penggumpalan darah.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Jaringan


Ikat : Pengertian, Materi Lengkap, Fungsi, Komponen Dan
Jenisnya

           Darah termasuk jaringan ikat khusus karena darah berasal


jaringan mesenkim. Darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit), keping darah (trombosit), dan plasma darah.

Secara umum sel darah dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali 2


macam sel darah putih (limfosit dan monosit) dibentuk dalam
kelenjar limfa.

Limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan-


jaringan dan kembali ke aliran darah.
 Matriks (bahan dasar) adalah komponen interseluler pada
jaringan ikat dan serabut atau serat-serat. Matriks merupakan
materi dasar tempat sesuatu melekat. Bahan dasar penyusun
matriks adalah mukopoli-sakarida sulfat dan asam hialuronat.

Dilihat dari serat yang dimiliki, jaringan ikat dibedakan menjadi


bermacam-macam. Berikut tabel perbedaannya:

No Jenis
Ciri-ciri
. serat

Berupa berkas beraneka ragam yang berwarna


putih. Serat kolagen mempunyai daya regang
yang tinggi dengan elastisitas yang rendah.
1. Kolagen Kolagen terdapat pada tendon, yaitu jaringan
yang menghubungkan otot dengan tulang.

Berwarna kuning dan lebh tipis daripada serat


kolagen. Serat elastin mempunyai elastisitas
2. Elastin
yang tinggi. Serat elastim terdapat antara lain
dalam pembuluh darah dan ligamen.

Hampir sama dengan serat kolagen, akan tetapi


berukuran lebih kecil. Serta retikuler berperan
3. Retikuler penting dalam menghubungkan jaringan ikat
dengan jaringan lain, khususnya membran
antara jaringan epitelium dan jaringan ikat.
 Sel-sel penyusun jaringan ikat
Berbagai sel menyusun jaringan ikat. Berikut disajikan tabelnya.

No
Jenis sel Ciri-ciri
.

Fibroblas merupakan sel besar, bercabang-


cabang yang dari samping berbentuk seperti
1. Fibroblas gelendong. Cabang-cabangnya langsing. Inti
lonjong atau memanjang dan kromatin halus.
Berfungsi untuk mensekresikan protein.

Ada dua jenis sel lemak yakni sel unilokular


yaitu mengandung satu unit sel lemak dan
ukurannya besar dan membentuk jaringan
lemak putih. Sedangkan sel lemak yang
dibentuk oleh banyak unit lemak namun
ukurannya kecil disebut multilokular dan
2. Sel lemak
membentuk jaringan lemak coklat. Penyebaran
lemak putih lebih banyak dibanding dengan
lemak coklat. Sel lemak putih berbentuk bulat
atau polihedral dengan diameter 120 ųm. Sel
lemak coklat berbentuk poligonal. Berfungsi
untuk menyimpan lemak.

Berbentuk seperti eritrosit dan berfungsi untuk


3. Sel plasma meghasilkan antibody untuk melawan
pathogen berupa bakteri, virus atau protozoa

4. Makrofag Makrofag kebanyakan ditemukan pada daerah


yang kaya pembuluh darah. Bentuk sel tidak
beraturan dan cabang-cabangnya pendek. Bila
dirangsang, dapat melakukan gerakan amuboid
dengan kaki-kaki palsu terjulur ke segala arah.
Merupakan tipe sel pengembara. Inti berbentuk
lonjong , kadang-kadang berlekuk, lebih kecil
dari inti fibroblas. Sitoplasma berwarna gelap.
Sel ini mempunyai kemampuan menelan.
Makrofag berperan untuk pertahanan tubuh
karena dapat bergerak dan berdaya fagositosis.
Juga berperan dalam reaksi imunologis.
Makrofag menghasilkan sejumlah substansi
penting seperti, lisozim, elastase, kolagenase,
dan interferon.

Berfungsi untuk meningkatkan permiabilitas


Sel tiang
5. pembuluh darah dan berfungsi untuk heparin
(Mast cell)
dan histamine

Setiap jaringan ikat memiliki ciri struktur dan fungsi.


Berikut disajikan tabelnya.

Struktur (ciri
No Nama
matriks dan Fungsi
. jaringan
sel)

1. Jaringan Sel-selnya jarang 1)     Memberi  bentuk


ikat dan sebagian organ dalam, misalnya
longgar jaringannya kelenjar limfa, hati,
tersusun atas sumsum tulang.
matriks yang
mengandung 2)     Menyokong,
serabut kolagen mengelilingi dan
dan serabut menghubungkan elemen
elastis. Jaringan dari seluruh jaringan lain,
misalnya:
ikat longgar
terdapat di sekitar §     Menyelubungi serat
otot
§     Melekatkan jarngan di
bawah kulit
§     Membentuk membran
organ-organ,
yang membatasi jantung
pembuluh darah dan rongga perut
dan saraf.
§     Membentuk membran
yang disebut mesentris
yang berfungsi
menempatkan organ pada
posisi yang tepat.

Susunan serat-
Menghubungkan berbagai
seratnya yang
organ tubuh seperti otot
Jaringan padat dan hanyaa
dengan tulang-tulang,
2. ikat memiliki sedikt
tulang dengan tulang, juga
padat bahan dasar dan
memberikan perlindungan
sedkit sel jaringan
terhadap organ tubuh.
ikat.

Tersusun dari sel- Sebagai cadangan energi


sel lemak yang dan makanan, penjaga
tidak membentuk kestabilan tubuh (panas)
Jaringan serat-serat dan bantalan untuk
3.
lemak nterseluler/ melindungi organ-organ
matriks. Jaringan secara mekanis dari
lemak berasal dari benturan (proteksi
sel-sel mesenkim. mekanis).

4. Jaringan Bersifat kuat dan Menyokong kerangka


tulang lentur karena tubuh. Dan untuk
rawan memiliki serta memperkuat yang bersifat
kolagen dan fleksibel pada rangka baik
pada embrio maupun pada
kondrin.
saat dewasa.

Matriksnya bening
kebiruan dan Memberi kemungkinan
§   Tulang memiliki serat tulang rusuk bergerak saat
rawan kolagen yang bernafas. Membentuk
hialin tersebar dalam sebagian rangka
bentuk anyaman embriosional.
halus dan rapat.

Matriksnya
berwarna keruh
§   Tulang kekuning-
Memberikan daya lentur
rawan kuningan dengan
dan menyokong jaringan
elastis serabut kolagen
yang berbentuk
seperti jala.

Matriksnya
berwarna gelap
dan keruh dengan
§   Tulang serabut kolagen
Memberikan proteksi dan
rawan yang kasar dan
penyokong jaringan.
fibroblas tidak teratur dan
membentuk satu
berkas sehingga
bersifat keras.

5. Jaringan Matriksnya terdiri Melindungi alat-alat tubuh


tulang dari zat perekat (organ-organ dalam),
kolagen dan sebagai penyokong tubuh,
endapan garam- alat gerak dan tempat
garam mineral melekatnya otot kerangka.
terutama garam
kalsium (kapur)
yang
memperkeras
matriks sehingga
tulang lebih keras
daripada tulang
rawan.

Berperan mengangkut sari-


sari makanan, hormon,
Jaringan kat
oksigen zat sisa hasil
terspesialisasi
metabolisme, antibodi dan
Jaringan yang dibentuk dari
6. lain-lain, melawan benda-
darah sel-sel bebas dan
benda asing yang masuk ke
suatu matrik cair
dalam tubuh, membekukan
(plasma).
darah dan mencegah
infeksi.

Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot
yang mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh impuls saraf.
Jaringan otot tersususn dalam susunan parallel didalam sitoplasma,
serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari
protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah jaringan yang paling
banyak terdapat pada bagian besar hewan dan kontraksi otot
merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energy
dalam suatu hewan yang aktif (Neil A Champbell, 2004: 9).

Fungsi jaringan otot adalah sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot
dapat melaksanakan fungsi tersebut karena memiliki kemampuan
untuk Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika
berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan
kegiatan, sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.
Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:

 Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek


dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot
sedang melakukan kegiatan.
 Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan
lebih panjang dari ukuran semula.
 Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran
semula.

Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan otot


diklasifikasikan menjadi 3 golongan yaitu:

Pembeda Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung

Dinding Melekat pada Dinding


Tempat
jeroan rangka jantung

memanjang, Memanjang,
Memanjang,
Bentuk berbentuk silindris,
silindris,
serabut koma, ujung bercabang dan
ujung tumpul
lancip menyatu

Jumlah
satu Banyak Satu
nucleus
Letak
tengah Tepi Tengah
nucleus

Garis
Tidak ada Ada Ada
melintang

Kecepatan
Paling lambat Paling cepat Sedang
kontraksi

Kemampua
n
lama Sebentar sedang
berkontraks
i

Tidak menurut Menurut Tidak menurut


Tipe kontrol
kehendak kehendak kehendak

Gambar

Jaringan Saraf
Jaringan saraf sebagai jaringan komunikasi. Jaringan saraf
mengalami spesialisasi untuk menerima stimulus dan menghantarkan
impuls keseluruh bagian tubuh. jaringan saraf tersusun atas sel-sel
saraf atau neuron. sel saraf terdiri atas badan sel yang memiliki
banyak cabang.
Cabang inilah yang menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf
yang lain. Jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel yaitu neuron dan
neurogia. Neuron adalah unit structural dan fungsional pada jaringan
saraf. Secara anatomis, jaringan saraf terdiri dari system saraf pusat
(otak dan medulla spenalis) dan system saraf perifer (serabut saaf dan
kelompok sel saraf yang disebut ganglia) (Ethel Sloane, 2004: 81).

1. Fungsi jaringan saraf adalah mengatur organ–organ atau


alat-alat tubuh agar terjadi keserasian kerja dan menerima serta
menghantarkan rangsangan sehingga dapat mengetahui dengan
cepat keadaan dan perubahan yang terjadi di sekitar dan
tersusun atas sel-sel yang disebut neuron (sel saraf) dan
neuroglia (sel pendukung).

2. Gambar skema sel saraf dan nama bagian-bagian sel saraf.

Penjelasan masing-masing saraf:



o Dendrit yaitu penjuluran pendek sitoplasma yang keluar
dari badan sel. Dendrit umumnya bercabang-cabang.
Dendrit berfungsi membawa rangsangan menuju badan sel.


o Badan sel yang di dalamnya terdapat nukleus atau inti sel.
Badan sel yaitu bagian neuron yang di dalamnya terdapat
sitoplasma dan inti sel. Inti sel bewarna pucat, dengan anak
inti (nekleolus) yang terdapat di dalamnya. Setiap
rangsangan akan dibawa ke badan sel oleh dendrit.


o Akson yaitu penjuluran panjang atau tunggal serabut
sitoplasma yang keluar dari badan sel. Akson berfungsi
menghantarkan rangsangan dari badan sel ke neuron lain.


o Sel Schwann yaitu sel neuroglia yang membentuk selubung
lemak di seluruh serabut saraf myelin atau sel penyokong
akson. Sel schwann membantu regenerasi akson yang
rusak.


o Selubung mielin yaitu lapisan phospholipid yang
mengelilingi akson pada banyak neuron. Fungsi mielin
adalah melindungi akson dan memberi nutrisi.
 Nodus Ranvier yaitu bagian dari akson yang tidak terbungkus
mielin. Nodus Ranvier berfungsi untuk mempercepat
penghantaran impuls.

3. Berdasarkan fungsinya, neuron (sel saraf) dibedakan


menjad dua, yaitu :

 Neuron sensorik adalah neuron yang menghantar impuls atau


rangsangan dari organ penerma rangsang (reseptor) ke sistem
saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum
belakang (medula spinalis).

Neuron motorik adalah neuron yang mengirim impuls atau


rangsangan dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya
berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.

Kesimpulan
 
Jaringan pada hewan terdiri dari :

1. Jaringan epitelium, berfungsi sebagai penutup tubuh.


2. Jaringan ikat, berfungsi untuk menghubungkan jaringan atau
organ lainnya

Jaringan ikat tersusun atas tiga komponen utama, yaitu :

 Sel
 Serabut
 Zat dasar

3. Jaringan otot, berfungsi sebagai pergerakan organ tubuh

Ada 3 macam jaringan otot

 Otot polos
 Otot lurik
 Otot jantung

4. Jaringan Saraf, berfungsi sebagai penerima rangsangan.

Terdiri dari :

 Neuron sensori
 Neuron motor
 Neuron asosiasi
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-onysuci-5726-3-3.babii-i.pdf

Anda mungkin juga menyukai