Anda di halaman 1dari 180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN ADISUCIPTO 2


TAHUN AJARAN 2016/2017 PADA MATA PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :
M. Tri Indah Wahyuni
NIM : 101134014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Drs. Legimin dan Ibu C. Sudarti yang telah

memberikan motivasi dan memberikan kasih sayang yang tulus.

2. Kedua kakakku tersayang yang selalu memberikan motivasi.

3. Sahabat – sahabatku satu angkatan.

4. Universitas Sanata Dharma

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Hidup seperti bersepeda, agar tetap seimbang maka kita harus terus bergerak”

“Rencana Tuhan selalu lebih baik daripada rencana kita. Maka bersabarlah jika

rencana kita gagal, karena itu berarti Tuhan sedang berperan”

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam

kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 September 2017

Peneliti

M. Tri Indah Wahyuni


NIM : 101134014

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN


PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : M. Tri Indah Wahyuni
Nomor Mahasiswa : 101134014
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN
ADISUCIPTO 2 TAHUN AJARAN 2016/2017 PADA MATA PELAJARAN
IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
JIGSAW
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolah dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas,
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 22 September 2017
Yang menyatakan

M. Tri Indah Wahyuni

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN


ADISUCIPTO 2 TAHUN AJARAN 2016/2017 PADA MATA PELAJARAN
IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
JIGSAW

M. Tri Indah Wahyuni


Sanata Dharma Yogyakarta
2017

Masalah yang ditemukan di kelas IV SDN Adisucipto 2 adalah guru


menggunakan metode ceramah yang monoton dan siswa merasa bosan di dalam
kelas sehingga prestasi belajar siswa menjadi rendah. Tujuan dari penelitian ini
adalah “Meningkatkan prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran Jigsaw
pada mata pelajaran IPS”.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksankan denga
satu siklus. Subjek penelitian ini adalah kelas IV SDN Adisucipto 2 tahun ajaran
2016/2017. Objek penelitian ini adalah prestasi belajar pada mata pelajaran IPS
kelas IV kompetensi dasar,” Mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya”. Pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan tes tertulis. Instrumen yang
digunakan berupa tes tertulis dengan 20 soal pilihan ganda. Analisis data
menggunakan teknik deskripsif kuantitatif-kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan 1) upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
prestai belajar siswa adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dengan langkah – langkah: a) pembagian kelmpok; b) penyampaian materi;
c) diskusi di kelompok ahli; d) mejelaskan materi di kelompok asal; e) evaluasi
individual. 2) penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukan oleh peningkatan nilai rata
– rata kelas dan persentase ketuntasan siswa, dari kondisi awal nilai rata – rata
siswa 47,22 dengan persentase ketuntasan 25% menjadi 80 dengan persentase
100% pada siklus 1.

Kata kunci: Prestasi belajar, siswa kelas IV, IPS, dan Model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

INCREASING STUDENT LEARNING ACHIEVEMENT STUDENT IV


SDN ADISUCIPTO 2 YEAR TEACHING 2016/2017 IN IPS LESSON
STUDY USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE JIGSAW

M. Tri Indah Wahyuni


Sanata Dharma Yogyakarta
2017

Problems found in the fourth grade of SDN Adisucipto 2 is the limit of the
lesson given while the IPS material is so much that the students' learning
achievement becomes low. The purpose of this research is "Jigsaw learning model
can improve student's learning achievement on IPS subjects".
This study is a classroom action research conducted by one cycle. The
subject of this research is the fourth grade of SDN Adisucipto 2 academic year
2016/2017. The object of this study is the achievement of learning in the IPS class
IV basic competence, "Know the development of production technology,
communication and transportation and experience using it". Data collection was
done by interview, observation, and written test. The instrument used is a written
test with 20 multiple choice questions. Data analysis using quantitative
techniques.
The result of research shows 1) the effort done to improve student learning
prestai is using cooperative type jigsaw learning model with steps - steps: a)
division of group; b) delivery of material; c) discussion in expert groups; d)
describe the material in the original group; e) individual evaluation. 2) the use of
jigsaw type cooperative learning model can improve student's learning
achievement. This is indicated by the increase of the average grade and the
percentage of students' completeness, from the initial condition of the average
score of 47.22 students with the percentage of mastery 25% to 80 with 100%
percentage.

Keywords: Learning achievement, fourth grade students, IPS, and Jigsaw type
cooperative learning model.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa telah

melimpahkan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul,”MENINGKATKAN PRESTASI

BELAJAR SISWA KELAS IV SDN ADISUCIPTO 2 TAHUN AJARAN

2016/2017 PADA MATA PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW” ditulis sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar. Selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan dan kerjasama

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap hati penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Sanata Dharma

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan


Guru Sekolah Dasar sekaligus dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, masukan yang sangat bermanfaat dan memotivasi
penilis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., Wakil Program Studi Pendidikan Guru


Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc., dosen pembimbing II yang telah


memberikan bimbingan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

5. Siti Tumarsih, S.Pd., Kepala Sekolah SDN Adisucipto 2 yang telah


memberikan dukungan serta ijin kepada penulis untuk mengadakan
penelitian di SDN Adisucipto 2.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Ika Sri Wulandari, S.Pd., guru kelas IV SDN Adisucipto 2 yang telah
memberikan motivasi serta telah bekerja sama untuk memberikan waktu
dan tenaganya.

7. Siswa/i kelas IV SDN Adisucipto 2 , yang bersedia bekerjasama dalam


penelitian ini.

8. Bapak, ibu dan kakak tercinta yang tidak pernah berhenti memberikan
motivasi selama melakukan penulisan skripsi ini.

9. Teman – teman yang selama ini sudah memberikan dukungan kepada


saya.

10. Sekretariat PGSD yang selalu membantu dalam hal administrasi dan
segala keperluan untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per-satu, yang telah
memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini.
Untuk itu, penuis sangat terbuka terhadap kritik dan saran dari semua pihak. Besar
harapan penulis semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi mahasiswa Universitas
Sanata Dharma khususnya dan bagi semua pihak yang membutuhkan pada
umumnya.

Yogyakarta 22 September2017

M. Tri Indah Wahyuni

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Manfaat Teoritis ................................................................................. 5

2. Manfaat Praktis .................................................................................. 5

E. Definisi Oprasional ................................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 9

A. Kajian Pustaka ....................................................................................... 9


1. Prestasi Belajar .................................................................................. 9
a. Pengertian Prestasi ....................................................................... 9
b. Pengertian Belajar ........................................................................ 9
c. Prestasi Belajar ............................................................................. 11
2. Karakteristik Siswa SD Kelas IV ....................................................... 14
3. Ilmu Pengetahuan Sosial .................................................................... 17
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ............................................. 17
b. Hakikat IPS ................................................................................... 19
c. Tujuan Pembelajaran IPS .............................................................. 20
d. Ruang Lingkup IPS ....................................................................... 20
4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ................................. 36
a. Pembelajaran Kooperatif ............................................................ 36
b. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ........................................ 40
B. Penelitian – penelitian yanga Relevan .................................................... 47
C. Kerangka Berpikir .................................................................................. 49
D. Hipotesis Tindakan ................................................................................ 51
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 53
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 53
B. Setting Penelitian ................................................................................... 56
1. Tempat Penelitian ............................................................................. 56
2. Subjek Penelitian .............................................................................. 56
3. Objek Penelitian ................................................................................ 56
4. Waktu Penelitian ............................................................................... 56
C. Disain Penelitian .................................................................................... 56

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Persiapan ........................................................................................... 56
2. Rancangan Setiap Siklus ................................................................... 57
D. Instrumen Penelitian .............................................................................. 61
1. Instrumen Pembelajaran .................................................................... 61
2. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 61
E. Analisis Data .......................................................................................... 66
1. Analisis Data Kuantitatif ................................................................... 67
2. Analisis Data Kualitatif ..................................................................... 68
F. Indikator Keberhasilan ........................................................................... 70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 72
A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 72
1. Kondisi Awal .................................................................................... 72
2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ............................................ 74
B. Pembahasan ........................................................................................... 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 87
A. Kesimpulan ............................................................................................ 87
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 89
C. Saran ...................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 90
LAMPIRAN .................................................................................................... 93
BIODATA PENULIS .................................................................................... 164

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat – surat ................................................................................. 93

Lampiran 2 Silabus ......................................................................................... 96

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................ 98

Lampiran 4 Materi ........................................................................................... 102

Lampiran 5 Soal Evaluasi ............................................................................... 115

Lampiran 6 Kunci Jawaban Soal Evaluasi ...................................................... 118

Lampiran 7 Soal Diskusi ................................................................................. 119

Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Diskusi ....................................................... 120

Lampiran 9 Instrumen Validasi Observasi dan Perangkat Pembelajaran ….... 122

Lampiran 10 Hasil Validasi Lembar Observasi dan Perangkat Pembelajaran 127

Lampiran 11 Kondisi Awal Nilai IPS SDN Adisucipto 2 Tahun 2015/2016 . 137

Lampiran 12 Pedoman Wawancara Guru Kelas IV ......................................... 138

Lampiran 13 Hasil Evaluasi ............................................................................ 139

Lampiran 14 Hasil Diskusi Dalam Kelompok Asal dan Ahli ......................... 148

Lampiran 15 Data Tabulasi ............................................................................. 151

Lampiran 16 Tabel Product ............................................................................. 153

Lampiran 17 Peningkatan Nilai Siswa ............................................................ 155

Lampiran 18 Foto – foto ................................................................................. 156

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Alat Produksi Masa Kini dan Maa Lalu .......................................... 25

Tabel 2.2 Teknologi Masa Kini dan Masa Lalu .............................................. 31

Tabel 3.1 Kisi – kisi Soal Siklus 1 .................................................................. 63

Tabel 3.2 Kisi – kisi Soal Siklus 2 .................................................................. 63

Tabel 3.3 Koefisien Reliabilitas ...................................................................... 66

Tabel 3.4 Kisi – kisi Lembar Observasi .......................................................... 69

Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Guru ............................................................. 70

Tabel 3.6 Kriteria Keberhasilan Penelitian ..................................................... 71

Tabel 4.1 Data Pada Kondisi Awal ................................................................. 73

Tabel 4.2 Hasil Nilai Siswa Pada Siklus 1 ....................................................... 79

Tabel 4.3 Perbandingan Nilai Rata – rata Awal dan Akhir ............................. 84

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Contoh Teknologi Masa Kini dan Masa Lalu ............................. 35

Gambar 2.2 Model Jigsaw ............................................................................... 46

Gambar 2.3 Literatur Map Penelitian Relevan ............................................... 49

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ................................................ 54

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman yang semakin maju dengan didukung oleh teknologi

yang canggih dan modern menuntut sumber daya manusia berkualitas tinggi.

Salah satunya dengan proses pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk

menumbuhkembangkan potensi sumberdaya manusia melalui kegiatan

pengajaran. Kegiatan ini merupakan proses upaya pencapaian tujuan belajar

seseorang yang diharapkan bisa dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya

dengan menggunakan pendekatan, metode, teknik, model dan strategi

pembelajaran. Seperti model pembelajaran yang memiliki beberapa macam

yang dapat dipilih oleh guru untuk memudahkan membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran sesuai di kelas dan mencapai tujuan pembelajaran.

Pemilihan model pembelajaran dalam rencana pelaksanaan pembelajaran

bisa memberikan pengalaman bagi peserta didik baik di bidang kognitif,

afektif dan psikomotor. Model merupakan pola (contoh, acuhan, ragam, dan

sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 2005:751). Model pembelajaran semakin berkembang,

inovatif dan bervariasi. Model ini dapat membantu siswa dan guru dalam

proses belajar mengajar. Siswa akan lebih aktif, kreatif, berpikir kritis,

bersosialisasi dan guru sebagai fasilitator mendukung segala kegiatan yang

siswa lakukan untuk mencapai tujuan belajar. Seperti siswa mampu

mengembangkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS dalam kehidupan

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sehari – hari untuk bersosialisasi di lingkungan masyarakat dan tidak menjadi

manusia yang individualis.

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan bahan ajar ilmu sosial yang

disederhanakan untuk mencapai tujuan pendidikan di SD, SMP dan SMA

(Nu,man Sumantri, dkk: 1973). IPS adalah hasil pemfusian atau perpaduan

dari sejumlah mata pelajaran geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi,

antropologi, dan politik (Saidiharjo, 1996:4). Di SD mata pelajaran IPS

memuat geografi, sejarah,ekonomi, dan sosiologi. Dalam penelitian ini

pembahasan materi yang dibahas adalah perkembangan teknolodi produksi,

komunikasi dan transportasi serta cara menggunakannya, dan masalah sosial

di daerahnya. Siswa mampu mengembangkan konsep dan generalisasi

dikehidupan sehari-hari untuk bersosialisasi dengan memiliki sikap saling

menghormati dan menghargai dengan sesama masyarakat di lingkungannya

serta tidak menjadi manusia yang individualis.

Namun pada praktiknya, masih terdapat beberapa kendala. Berdasarkan

wawancara dan observasi di SD Adisucipto 2, pada tanggal 25 Februari 2017.

Guru menggunakan metode ceramah dan monoton, sehingga siswa cenderung

sibuk sendiri karena merasa bosan. Sehingga nilai yang diperoleh pada mata

pelajaran IPS menjadi kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu

60 yang sudah ditentukan oleh sekolah. Dibandingkan dengan mata pelajaran

lainnya, nilai rata – rata ulangan harian pelajaran IPS masih tergolong rendah.

Ini dapat dilihat dari ulangan harian siswa yang berjumlah 28 siswa kelas IV

SD Adisucipto 2, hanya 10 siswa atau 37% yang nilainya mencapai kriteria


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 60,00 dan 17 siswa

atau 63% tidak tuntas KKM.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, metode pembelajaran yang

digunakan guru pada mata pelajaran IPS yaitu metode ceramah saja, tidak

dikombinasikan dengan metode lain yang variatif dan menyenangkan. Dan

banyaknya hafalan yang jarang mengaitkan dengan kenyataan sosial sehingga

kadang siswa kurang memahami apa yang sudah dipelajari dan kurang

mendapatkan manfaat bagi kehidupannya dimasyarakat. Tidak jarang guru

memberikan pekerjaan rumah yang sangat banyak dan dari kebanyakan siswa

tidak mengerjakannya melainkan dikerjakan oleh orangtuanya. Siswa menjadi

kurang pemahaman dan penyerapan materi yang diberikan sangat rendah.

Sehingga nilai siswa tidak mengalami perubahan.

Guru perlu meningkatkan prestasi belajar siswa dengan model

pembelajaran yang menarik. Peneliti menawarkan model pembelajaran

cooperativ tipe Jigsaw. Metode pembelajaran Jigsaw adalah suatu tipe model

pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini dapat menggali potensi

kepemimpinan siswa dalam kelompok, meningkatkan komunikasi dalam

kelompok dan bekerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama

(Rusman, 2008.203). Jigsaw akan membantu siswa untuk menemukan

pemahaman pada materi yang sulit secara bekerjasama dalam kelompok dan

mengetahui kemampuan siswa terhadap materi.

Model kooperatif tipe jigsaw termasuk dalam metode diskusi, jika dikemas

dalam pembelajaran yang menarik dan sesuai untuk peserta didik SD, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

diharapkan pembelajaran dapat berjalan lebih efektif. Dalam model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa belajar dalam kelompok asal dan

kelompok ahli. Siswa memiliki tanggung jawab mempelajari materi pelajaran

dalam kelompok ahli sebelum menyampaikan kepada kelompok asal, sehingga

mereka dituntut untuk lebih aktif selama pelajaran atau pembelajaran berpusat

pada siswa (student centered). Setiap siswa mempunyai peranan penting

dalam kelompoknya karena setiap siswa bertanggung jawab atas materi

pelajaran yang harus disampaikan kepada teman dalam satu kelompoknya.

Meskipun pembelajaran dilakukan dengan siswa sebagai pusatnya, guru tetap

berperan penting dalam membimbing dan meluruskan konsep pembelajaran

apabila terjadi kekurangan atau miskonsep.

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melibatkan siswa dalam belajar

kelompok untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap

pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran temannya. Siswa tidak hanya

mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus sisap

memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya

yang lain. Dimana ciri khas pembelajaran jigsaw yaitu, siswa dibagi dalam

kelompok – kelompok kecil yang bersifat heterogen. Awal pembentukan

kelompok disebut kelompok asal, setelah itu siswa diberi tugas kelompok dan

setiap anggota mendapatkan soal yang berbeda, siswa yang memiliki soal

yang sama bergabung menjadi kelompok ahli, setelah selesai berdiskusi dalam

kelompok ahli siswa kembali kekelompok asalnya untuk menerangkan materi

yang sudah dipelajari di kelompok ahli.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dipilih karena di dalam

pembelajaran dengan menggunakan tipe jigsaw, dapat meningkatkan hasil

belajar, meningkatkan daya ingat, mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik

(kesadaran individu), meningkatkan hubungan antar manusia heterogen,

meningkatkan sikap anak yang positif terhadap guru, meningkatkan harga diri

anak, meningkatkan penyesuaian sosial yang positif, dan meningkatkan

ketrampilan hidup bergotong – royong (Rusman, 2011 : 219). Model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran diharapkan dapat

meningkatkan prestasi belajara siswa. Peneliti melakukan penelitian tindakan

kelas untuk menjawab masalah ini dengan judul”Meningkatkan Prestasi

Belajar Siswa Kelas IV SDN Adisucipto Tahun Ajaran 2016/2017 Pada Mata

Pelajaran IPS Menggunkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran IPS kelas IV SDN Adisucipto tahun ajaran 2016/2017

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw?

2. Apakah model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN Adisicipto 2 tahun ajaran

2016/2017?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Mendiskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas

IV SDN Adisucipto 2 tahun ajaran 2016/2017.

2. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV

SDN Adisucipto 2 tahun ajaran 2016/2017 melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Hasil Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Metode Jigsaw yang di terapkan peneliti mampu meningkatkan

prestasi belajar siswa.

b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan alternatif

bagi guru untuk melakukan pemilihan model pembelajaran yang dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

meningkatkan prestasi belajar siswa dan membantu guru untuk

mempermudah mencapai tujuan pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat meningkatkan mutu sekolah melalui metode yang

telah diterapkan di kelas, selain itu dapat memberikan msukan pada

pihak sekolah dalam penggunaan metode Jigsaw kelas IV SD.

d. Bagi Penulis

Peneliti memperoleh pengalaman dan wawasan baru dalam

menerapkan pembelajaran yang inovatif bagi siswa, khususnya

menggunkana model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

E. Definisi Operasional

Agar permasalahan tidak meluas, sehingga tidak menjadi penafsiran yang

keliru dan kemungkinan timbulnya makna ganda, serta pembaca paham akan

maksud peneliti tentang variabel penelitian, maka dalam penelitian ini

diberikan batasan terhadap variabel – variabel penelitian tersebut.

1. Prestasi Belajar adalah hasil yang telah dicapai dan didapat oleh

seseorang, setelah melakukan kegiatan tertentu dengan usahanya sendiri.

2. Siswa SD kelas IV adalah siswa memiliki karakteristik senang bermain,

berkelompok dengan teman sebaya, dan memiliki dorongan untuk

berprestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Mata Pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) adalah ilmu yang

mempelajari aspek – aspek kehidupan manusia dan berbagai pengetahuan

sosial di lingkungan masyarakat.

4. Model Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah salah satu model

pembelajaran diskusi, satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok asal

yang melakukan diskusi dalam kelompok ahli. Kelompok asal adalah

kelompok awal yang dibentuk guru yang beranggotakan siswa dengan

jenis kelamin dan prestasi yang berbeda-beda. Sedangkan kelompok ahli

adalah kelompok yang beranggotakan siswa yang mempelajari materi

yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan

kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi merupakan

kecakapan atau hasil konkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode

tertentu.

Prestasi merupakan kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu “prestasi”

dan “belajar”. Dua kata tersebut memiliki makna yang berbeda. Dibawah

ini akan dibahas mengenai dua kata tersebut. Prestasi adalah hasil dari

suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu

maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil

pekerjaan atau apa yang telah diciptakan baik secara individu maupun

kelompok melalui proses pembelajaran.

b. Pengertian Belajar

Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2009:2), belajar adalah perubahan

disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas.

Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses

pertumbuhan seseorang secara ilmiah. Suprijono (2009:3) menjelaskan

bahwa belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

ke perkembangan pribadi seutuhnya. Reber (dalam Suprijono, 2009:3)

mendeskripsikan belajar adalah “the process of acquiring knowledge”,

belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan. Perolehan pengetahuan

maupun upaya penambahan pengetahuan hanyalah alah satu bagian kecil

dari kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Imron (1996:3)

menjelaskan belajar adalah salah satu perubahan tingkah laku dalam diri

seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman.

Belajar menurut Hintzman (Syah, 1995:89) merupakan a change in

organism due to experience which can affect the organism’s behavior.

Yang artinya belajar merupakan suatu perubhan yang terjadi dalam diri

organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat

mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Jika Hintzman dalam

penjelasnnya mengenai belajar masih menggunakan kata perubahan dan

tingkah laku. Biggs (dalam Syah, 1995:90-91) mendefinisikan belajar

dalam tiga macam rumusan, yaitu rumusan kuantitatif, rumusan,

institusional, dan rumusan kualitatif. Seara kuantitatif (ditinjau dari sudut

jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan

kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak – banyaknya.

Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi

yang dikuasai siswa. Secara institusional (tinjuan kelembagaan), belajar

dipandang sebagai proses “validasi” atau pengabsahan terhadap

penguasaan siswa atas materi – materi yang telah ia pelajari. Bukti

institusional yang menunjukan siswa telah belajar dapat diketahui saat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

proses mengajar. Ukurannya, semakin baik mutu guru engajar akan

semakin baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam

bentuk skor. Adapun pengertian belajar secara kualitatif (tinjauan mutu)

ialah proses memperoleh arti – arti dan pemahaman – pemahaman serta

cara – cara menafsirkan dunia disekeliling siswa.

Berdasarkan uraian di atas mengenai prestasi dan belajar, maka dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari penguasaan

pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh seseorang tau individu yang

dapat diukur dan dinilai yang mana hasilnya berupa angka atau

pernyataan. Angka atau pernyataan itulah yang akan dijadikan pengukuran

prestasi belajar siswa.

c. Prestasi Belajar

Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008:895), prestasi merupakan

hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilkukan atau dikerjakan).

Sedangkan Winkel (1984:62) mengemukakan prestasi belajar merupakan

bukti keberhasilan yang telah dicapai. Mahmud (1990:84-87) berpendapat

bahwa prestasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1) Faktor Internal, seperti motivasi dan keyakinan

a) N. Ach (Need for Achievement) adalah suatu dorongan atau motif

untuk berprestasi dalam hal tertentu

b) Takut gagal, perasaan ini muncul ketika siswa akan menghadapi

ujian. Perasaan yang cemas dan gugup akan mengganggu kosetrasi

dalam memecahkan masalah yang sulit. Dengan demikian perasaan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

seerti ini sebaiknya dihindari agar dapat memperoleh hasil yang

maksimal.

c) Takut sukses, seseorang yang mempunyai perasaan takut sukses

akan menyebabkan orang itu tidak mau berusaha untuk melakukan

hal terbaik demi keberhasilannya.

2) Faktor Eksternal seperti kesempatan

Kesempatan ini dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan yang

mendukung dapat memotivasi seseorang untuk mengembangkan apa

yang ada dalam dirinya.

Syah (2003:132) mengemukakan secara global faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga

macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan

belajar.

1) Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam siswa yakni

keadan jasmani (aspek fisiologis) dan rohani siswa (aspek psikologis).

Aspek fisiologis berkenaan dengan kondisi umum jasmani,

tonus/tegangan otot, organ – orga seperti tingkat kesehatan indera

pendengaran dan indera penglihatan. Hal ini akan mempengaruhi

kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan. Aspek

psikologis berkenaan dengan tingakat kecerdasan/ intelegensi siswa,

sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

a) Bakat siswa

Bakat siswa merupakan kemampuan potensial yang dimiliki

seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan

datang.

b) Kecerdasan/intelegensi

Intelegensi siswa merupakan potensi dasar yang dimiliki oleh setiap

siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi seseorang maka semakin

besar peluangnya untuk meraih kesuksesan dan sebaliknya

c) Minat siswa

Kencenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang

besar terhadap sesuatu.

d) Motivasi siswa

Suatu tenaga yang mendorong setiap individu bertindak atau

berbuat untuk tujuan tertentu.

2) Faktor Eksternal

Faktor Eksternal siswa terdiri atas dua macam yaitu faktor lingkungan

sosial dan faktor lingkungan non sosial. Lingkungan sosial yang paling

berpengaruh yaitu orangtua dan keluarga siswa sendiri, sedangkan

faktor lingkungan non sosial antara lain gedung sekolah dan letaknya,

rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, alat – alat belajar, keadaan

cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

3) Faktor pendekatan belajar

Faktor pendekatan yang lebih tinggi akan berpengaruh terhadap

keberhasilan proses pembelajaran.

Djamarah (2011:73) mangatakan prestasi belajar adalah hasil yang

telah dicapai individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan yang

diharapkan dalam mempelajari sebagian mata pelajaran. Hasil

pencapaiannya berwujud siswa yang secara bertahap berbetuk wataknya,

kemampuan berpikir, dan ketrampilan teknologinya (Djamarah, 2011:26).

Dari teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli, dapat disimpulkan

bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dan didapat oleh

sesorang setelah melakukan kegiatan tertentu dengan usahanya sendiri.

Pencapaian prestasi belajar dipengaruhi oleh motivasi dari dalam diri

seseorang dan lingkungan di sekitarnya.

2. Karakteristik Siswa SD kelas IV

Anak usia Sekolah Dasar merupakan masa mengkonkretkan khayalan anak

yang artinya peran pendidikan bergeser dari memberi bantuan secara fisiologis

menjadi pemberian bantuan terhadap mental psikologis anak. Seiring dengan

pertumbuhan fisiologis yang semakin sempurna, berkembang pula keberanian

untuk mengeksplor organ tubuh dan mental intelektualnya. Hal tersebut

ditandai dengan sifat anak yang mulai berpikir kritis yaitu mempertanyakan

hal-hal nyata di sekitar mereka, baik di lingkungan sekolah maupun di luar

sekolah (Wina Sanjaya.2010:251).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Menurut Kohnstam dalam (Mustaqim, 2008: 16-17) mengenai priodisasi

sebagai berikut:

a. Masa Vital; kira kira 0,0 – 2,0 th

b. Masa Estetis; kira- kira 2 – 7,0 th

c. Masa Intelektual; 7,0 – 13 th

d. Masa Sosial/ remaja; kira- kira 13,0/14,0 – 20,0/21,0

Dari penjelasan diatas maka masa usia sekolah dasar disebut juga masa

intelektual. Masa sekolah sendiri dibagi menjadi dua yaitu masa awal SD dan

masa akhir SD. Pada masa awal SD siswa suka membandingkan dirinya

dengan orang lain dan menghendaki nilai - nilai (angka). Sedangkan pada

Masa akhir SD anak telah mempunyai minat terhadap hal-hal dan mata

pelajaran khusus, membutuhkan bantuan guru atau orang tua, dan senang

membentuk kelompok sebaya.

Dalam Siswoyo, dkk (2008:102), Jean Piaget mengelompokkan

perkembangan intelektual peserta didik melalui empat tahap, antara lain:

a. Tahap sensori motor

Tahap ini dimulai sejak lahir hingga umur 2 tahun. Pada tahap ini

kemampuan berpikir anak tergantung dari penangkapan panca indra

mereka.

b. Tahap pra-operasional

Tahap ini terjadi pada usia 2 sampai 7 tahun.Pada tahap ini anak suka

meniru apa yang dia lihat, seperti meniru orang tua atau teman. Anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

mampu menggunakan kata - kata yang benar dan mampu

mengekspresikannya dalam kalimat.

c. Tahap operasional konkret

Tahap ini dimulai pada usis 7 sampai 11 tahun. Pada tahap ini anak

dapat berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwaperistiwa

penting yang konkret. Misalnya siswa dapat menghitung banyaknya

bidang sisi pada bangun kubus.

d. Tahap operasional formal

Dimulai pada usia 11 sampai 14 tahun. Pada tahap ini anak telah

mampu mengkoordinasikan dua ragam kemampuan kognitif secara

bersama-sama dan berurutan. Pada tahap ini anak mampu memecahkan

masalah dengan hipotesis anak tersebut, anak juga mampu

mempelajari materi yang abstrak seperti agama dan matematika.

Pada umumnya anak Indonesia masuk SD pada usia 6-7 tahun dan

rentang belajar di SD selama 6 tahun, maka usia anak SD bervariasi antara

6-12 tahun atau 7-13 tahun. Berarti meliputi tahap akhir praoperasional

sampai awal operasional formal awal. Pada usia tersebut anak meiliki sifat:

a. Berfikir konkret

b. Memiliki rasa ingin tahu yang kuat

c. Senang bermain atau suasana yang menggembirakan

d. Memiliki dorongan kuat untuk berprestasi

e. Senang berkelompok dengan teman sebaya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Berdasarkan uraian di atas siswa SD pada khususnya kelas IV

memiliki karakteristik senang bermain atau suasana yang

menggembirakan, memiliki dorongan kuat untuk berprestasi,senang

berkelompok dengan teman sebaya, dan senang melakukan sesuatu secara

langsung(Desmita,2009:35). Oleh karena melalui model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw cocok diterapkan dalam pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw sangat cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran anak usia

sekolah dasar di kelas IV dimana tahap perkembangan kognitif mereka

sudah mencapi tahap operasional konkret.

3. Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2003:424),

ilmu pengetahuan sosial diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang

merupakan paduan sejumlah mata pelajaran sosial (sperti sejarah,

ekonomi, geografi).

IPS didefinisikan sebagai ilmu tentang manusia di dalam kelompok

yang disebut masyarakat, dengan mengguakan ilmu politik, ekonomi,

sejarah, ekonomi, antropologi, politik.

1) Geografi : mengungkapkan kesuburan tanah, jenis – jenis mata

pencaharian penduduk, jenis dan penyebaran sumber daya, transportasi

komunikasi, iklim dan pengaruhnya terhadap kehidupan, pemukiman

tenaga air, globe dan peta.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

2) Sejarah : mengungkapkan usaha memenuhi kebutuhan materi dari

sumber daya dan modal yang terbatas, produksi bahan kebutuhan,

pengangkutannya, distribusinya.

3) Antropologi : mengungkapkan bagaimana kemampuan manusia

menciptakan hasil – hasil kebudayaan dengan perkembangannnya dari

keadaan yang sederhana keadaan yang maju.

4) Ilmu polotik : menyajikan pelajaran tentang pemerintahan, kenegaraan,

proses politik dan tentang kebijaksanaan.

5) Sosiologi : mengungkapkan relasi sosil manusia dengan segala faktor

dan pengorganisasiannya.

Ilmu pengetahuan sosial merupakan kajian tentang manusia dan dunia

sekelilingnya. IPS lahir dari keiinginan para pakar pendidikan untuk

“membekali” para siswa supaya nantinya mampu menghadapi dan

menangani kehidupan di masyarakat yang sering berkembang secara

tidak terduga.IPS adlah bidang – bidang keilmuan yang mempelajari

manusia sebagai anggota masyarakat.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan yaitu mereka memandang IPS

sebagai suatu ilmu, IPS mempelajari hubungan antara manusia dan

sekelilingnya seagai anggota masyarakat. Jadi dapat disimpulkan bahwa

IPS merupakan suatu ilmu yang memiliki kajian luas antara mausia dan

dunianya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

b. Hakikat IPS

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah bidang – bidang keilmuan yang

mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat (Nursid Sumaantmadja,

2000:7). Menurut Deobold B. Van mengatakan bahwa IPS mempelajari

tingkah laku manusia di masyarakat banyak aspeknya seperti ekonomi,

aspek sikap mental, aspek budaya, aspek hubungan social dan lain -

lainnya. Dapat dikatakan IPS memiliki banyak aspek yang dipelajari

manusia sebagai anggota masyarakat.

Pembelajaran IPS pada hakikatnya merupakan pengajaran aspek –

aspek kehidupan manusia di masyarakat. Bisa dikatakan hakikat materi

IPS digali dari kehidupan sehari - hari yang nyata di masyarakat.

Pengajaran IPS adalah proses pengajaran yang memajukan berbagai

pengetahuan sosial. Pengajaran IPS bukan merupakan pengajaran

pengetahuan sosial yang terpisah - pisah yang satu dengan yang lainnya.

Pengajaran IPS adalah sistem pengajaran yang membahas gejala atau

masalah sosial.

IPS berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan

ketrampilan dasar untuk memahami kenyataan sosial yang dihadapi siswa

dalam kehidupan sehari – hari, sedangkan pengajaran sejarah berfungsi

untuk menumbuhkan rasa kebagsaan dan kebanggan terhadap

perkembangan masyarakat. Jadi pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan Sosial

memiliki tujuan untuk mengantarkan siswa supaya memiliki kepekaan

terhadap kenyataan yang ada dalam kehidupan sehari – hari.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

c. Tujuan Pemebelajaran IPS

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan IPS bertujuan sebagai

berikut:

1) Mengenal konsep-kensep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya.

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam

kehidupan sosial.

3) Memiliki komitmen san kesadaran terhadap nilai- nilai sosial dan

kemanusiaan.

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi

dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global.

d. Ruang Lingkup IPS

Ruang lingkup pengajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar dibatasi

sampai gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau oleh geografi dan

sejarah terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari – hari yang

ada pada lingkungan hidup siswa Sekolah Dasar.

Dalam KTSP ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek - aspek

sebagai berikut:

1) Manusia, tempat, dan lingkungannya.

2) Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.

3) Sistem sosial dan budaya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan

Standar Kompetensi untuk IPS kelas IV semester 2 mengenal sumber

daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan

kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi dasar materi IPS kelas IV

semester 2 yaitu:

1) Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam

dan potensi lain di daerahnya.

2) Menegenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

3) Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan

trasnportasi serta pengalaman menggunakannya.

4) Mengenal permasalahan sosial di daerahnya. Kompetensi dasar

merupakan penjabaran dari standar kompetensi.

Di dalam kompetensi dasar memuat indikator pelajaran untuk

mewujudkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Materi yang diteliti

oleh peneliti adalah mengenal perkembangan teknologi produksi,

komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.

1) Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi mempermudah hidup kita. Contohnya

seperti telepon. Menggunkan telepon mempermudah untuk

menyampaikan berita kepada orang yang berada di tempat lebih jauh

dari kita. Jika tidak telepon kita harus menepuh waktu lama untuk

menyamapaikan berita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Teknologi merupakan keseluruhan sarana atau alat yang digunakan

manusia untuk menghasilkan barang dan jasa. Perkembangan teknologi

dapat terjadi karena adanya penemuan – penemuan dibidang teknologi

oleh manusia, sehingga terjadi perubahan dari teknologi lama menjadi

teknologi modern. Teknologi memiliki 3 macam yaitu: teknologi

produksi, komunikasi, dan transportasi.

a) Teknologi produksi

Teknologi produksi adalah kegiatan membuat atau menghasilkan

barang dan jasa.

(1) Teknologi produksi jaman dahulu

Pada jaman dahulu penggemburan dilakukan dengan dicangkul

atau dibajak. Mencangkul benar – benar menggunakan tenaga

manusia sedangkan membajak menggunakan tenaga hewan

seperti kerbau. Petani masa kini, meggemburkan tanah sudah

dapat menggunakan alat bermesin,. Alat ini disebut traktor.

Gambar 2.1: Kerbau dan bajak untuk menggemburkan

tanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Untuk memisahkan padi dari batangnya, padi dipukul –

pukulkan pada sebatang kayu yang kita sebut dengan ani – ani.

Gambar 2.2 : Ani – ani untuk merontokkan / memisahkan

padi dari batangnya.

Sedangkan untuk memisahkan kulit padi dengan isinya (beras)

menggunakan lesung dan alu. Pada jaman sekarang para petani

sudah bisa menggunakan mesin untuk memisahkan padi dengan

kulitnya.

Gambar 2.3 : Penggiling Padi untuk memisakan kulit

menjadi beras.

Masyrakat masa lalu menggunakan alat tenun yang terbuat

dari kayu dengan rakitan yang sangat sederhan. Untuk bahan

pewananya biasanya digunakan bahan – bahan dari kulit pohon


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

atau daun tanaman. Tentu saja pekerjaan ini memerlukan

tenaga cukup besar dan waktu yang lama. Produk yang

dihasilkan pun tidak banyak. Msyarakat masa kini sudah dapat

memenuhi kebutuhan sandangnya dengan mudah. Pabrik tekstil

dengan mesin – mesin modern dapat menghasilkan kain dalam

waktu besar dan berkualitas tinggi.

Gambar 2.4 : Alat tenun (jaman dahulu) dan mesin

pembuat kain (jaman sekarang)

(2) Teknologi Produksi jaman sekarang

Industri ringan merupakan kegiatan industri dengan

menggunakan mesin dan menghasilkan barang yang langsung

diperlukan oleh konsumen. Termasuk dalam industri makanan

dan minuman (pabrik gula, pabrik pengalengan susu), industri

tekstil (pabrik pemintalan benang, mengolah kapas menjadi

benang), industri kertas (pembuatan buku tulis, buku cetak, surat

kabar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Gambar 2.5 : Koran sebagai perantara menyampaikan berita

secara tertulis.

Produksi berat, mengolah bahan mentah menjadi bahan baku,

menghasilkan alat – alat produksi dan menghasilkan mesin –

mesin. Jenis industri berat antara lain industri pupuk, semen, besi

baja, perakitan.

Tabel 2.1 Alat Produksi Masa Lalu dan Masa Kini

No Alat produksi masa lalu Alat produksi masa kini


1. Digerakkan dengan tenaga Digerakkan dengan tenaga uap
manusia, hewan, dan tenaga dan tenaga listrik secara
alam otomatis
2. Peralatan yang digunakan dari Peralatan dari campuran
bahan sederhana dan bisa berbagai bahan dengan suatu
dibuat sendiri proses produksi, dirancang
tenaga ahli
3. Dibuat dimana saja Dibuat di pabrik atau bengkel
4. Biaya yang dikeluarkan Biaya cukup mahal
murah
5. Hasil produksi yang didapat Hasil produksi bisa berlipat
sedikit dan memakan waktu ganda dibandingkan peralatan
lama manual dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

membutuhkan waktu lama


6. Tenaga kerja yang dibutuhkan Tenaga kerja sedikit karena
banyak dibantu mesin
7. Hasil produksi kurang bagus Hasil produksi lebih bagus dan
dan tidak awet lebih awet

b) Teknologi komunikasi

Sebelum manusia mengenal teknologi komunikasi dan

informasi, jarak antara daerah satu dengan yang lain terasa sangat

jauh, sehingga satu sam lain tidak saling mengenal. Di daerah

pedesaan, untuk mengupulkan orang atau memberi tanda

terjadinya suatu kejadian, digunakan kentongan dengan cara

dipukul. Kentongan digunakan untuk memberi tanda jika adanya

bahaya banjir, tanda untuk berkumpul, kebakaran dan pencurian.

Setelah manusia mengenal tulisan dan teknologi, masyarakat

menggunakan surat yang ditulis di atas kertas dan dikirim dengan

kurir. Ada lagi yang menggunakan hewan untuk menyampaikan

surat yaitu merpati pos.

Saat ini, teknologi informasi berkembang sangat pesat. Salah

satunya adalah internet. Melalui internet, semua orang bisa

mendapatkan informasi yang diinginkan. Selain itu, orang juga

bisa melakukan komunikasi dengan orang lain melalui jaringan

internet. Mereka bahkan bisa bertatap muka melalui layar

komputer masing – masing saat berkomunikasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

(1) Teknologi komunikasi jaman dahulu

(a) Kentongan, digunakan sebagai alat komunikasi orang

jaman dahulu. Kentongan dipakai untuk memanggil

warga untuk melakukan kerja bakti, untuk berkumpul,

untuk memberitahu jika terjadi pencurian dan bencana

alam. Cara membunyikan kentongan tersebut berbeda –

beda.

Gambar 2.6 : Kentongan untuk mengumpulkan

masyarakat.

(b) Kurir adalah orang yang ditunjuk untuk membawa pesan

khuus. Pesan khusus itu bisa dalam bentuk surat atau

lisan.

(c) Tali pohon, cara ini digunakan pada jaman penjajahan.

Seutas tali yang panjang dibentangkan dari satu pohon

ke pohon lain. Tali itu menjadi alat komunikasi dari

suatu pengitaian ke perkampungan. Di ujung tali diberi

kaleng atau alat – alat yang bila ditarik akan

mengeluarkan bunyi – bunyian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Gambar 2.7 : Tali kaleng untuk berkomunikasi jarak


dekat

(d) Merpati pos, merpati khusus yang sudah dilatih dan

khusus untuk mengantarkan surat.

Gambar 2.8 : Merpati Pos untuk mengantar surat

(2) Teknologi jaman sekarang

(a) Surat, merupakan media komunikasi yang paling murah

dan sangat sederhana. Ada bermacam – macam surat. Jika

dilihat dari bentuk, isi dan bahasanya, surat dapat

dibedakan menjadi tiga macam, yaitu surat pribadi (surat

yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut

kepentingan pribadi), surat dinas (dibuat oleh kantor

pemerintahan dari tingkat terendah sampai tingkat pusat)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

dan surat niaga (dibuat oleh para pelaku perdagangan,

yang isinya tentang soal jual beli barang).

Gambar 2.9: Surat sebagai alat komunikasi secara


tertulis.
(b) Faksimile merupakan alat komunikasi yang berupa

cetakan. Sistem pengiriman berita menggunakan pesawat

teleks yang dihuungkan pada jaringan telekomunikasi.

Pengiriman berita dilakukan dengan mengetik pada

printer. Secara otomatis akan tercetak pada printer

penerima.

Gambar 2.10 : Mesin faksimile


(c) Teleks (telephone exchange) digunakan untuk

kepentingan bisnis, cara kerjanya hampir sama dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

penggunaan telepon dan mesin ketik. Berita yang dikirim

berupa tulisan.

(d) Telepon genggam (HP), orang dapat bekomuniasi kapan

saja, cepat, mudah dan dimana saja.

(e) Telepon , pertama kali diciptakan oleh Ale;xander

Graham Bell di Amerika Serikat. Telepon yang

menggunakan jasa stelit dinamakan (c) telepon seluler.

Sistem pembicaraan melalui telepon ada yang disebut

lokal dan ada juga interlokal. Lokal yaitu hubungan

telepon di dalam kota atau daerah yang berdekatan.

Interlokal adalah sambungan telepon dari kota yang satu

ke kota yang lain.

Gambar 2.11: Telepon sebagai alat komunikasi secara

lisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Tabel 2.2 Teknologi Masa Kini dan Masa Lalu

Teknologi komunikasi masa


Teknologi komunikasi masa kini
No. lalu
Kelemahan
Kelebihan Kelemahan Kelebihan
1. Mudah Tidak dapat Dapat Harganya
dibuat dan digunakan dalam digunakan mahal
harganya jangka waktu setiap waktu
murah lama
2. Jika ada Hanya dapat Digunakan Berbahaya jika
kerusakan, digunakan pada dalam digunakan
bahan jarak dekat wilayah yang untuk sarana
penggantinya luas kejahatan
mudah dicari (penipuan)

3. Sebagai sara Berita diterima Diterima Terkadang


penghibur dalam waktu yang dalam waktu suku cadang
lama yang tepat belum ada

c) Teknologi Transportasi

Transportasi adalah anagkutan, yaitu kegiatan memindahkan

barang atau orang dari satu tempat ketempat lain. Penggunaan

peralatan transportasi adalh untuk mempermudah dan

mempercepat seseorang melakukan perjalanan atau pengiriman

barang. Alat transportasi dibedakan menjadi transportasi darat, air,

dan udara.

(1) Transportasi darat

Sebelum mengenal teknologi transportasi, orang berpergian

dengan berjalan kaki sedangkan untuk membawa barang

mereka menggunakan bahu untuk memikul barang yang akan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

diawa. Untuk membawa barang yang berat dan besar mereka

menggunakan roller atau gelondong kayu yang digulingkan,

kemudian mereka menggunakan tenaga binatang piaraan

seperti sapi, kerbau, dan kuda.

Gambar 2.12 : Andong sebagai sarana transportasi

Roda yang dibuat manusia semula dari kayu atau besi,

setelah itu orang berpikir untuk menemukan roda dari karet

dengan sistem ban pompa. Sejak saat itu orang mengenal

sepeda yang dikembangkan menjadi angkutan penumpang dan

barang. Sejak mesin uap ditemukan oleh James Watt tahun

1770 dan sepeda ditemukan maka penemuan dikembangkan

dan dipadukan. Selanjutnya diciptakan seped motor dan mobil.

Selain motor, mobil dan lain – lain masih ada jenis transportasi

darat yang berjalan di atas rel yaitu kereta api. Kereta api mula

– mula digerakkan dengan tenaga uap, tapi sekarang kereta api

sudah menggunakan tenaga listrik diesel dengan kecepatan

tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

(2) Transportasi Air

Jenis transportasi air digunakana di sungai, rawa – rawa dan

laut. Manusia membuat rakit dari kayu atau bambu. Akan

tetapi alat itu mudah rusak dan lambat. Setelah itu dikenal

sampan dengan membuat cekungan pada kayu gelondong yang

besar.

Gambar 2.13 : Sampan sebagai sara transportasi air.

Setelah itu sampan dengan perahu layar sehingga dukenal

perahu layar yang menggunakan kekuatan angin.

Kapal degan mesin dikembangkan juga seiiring dengan

ditemukannya mesin uap. Perahu layat itu kemudian dipasangi

mesin sehingga mempunyai kekuatan dan kecepatan lebih

tinggi. Dengan teknologi maju, maka kapal bermesin dibuat

kapal selam bahkan untuk keperluan militer, kapal selam

menggunakan tenaga nuklir.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Gambar 2.14 : Kapal sebagai alat transportasi air.

(3) Transportasi Udara

Transportasi udara dikenal pada abad pertengahan. Pada

waktu itu orang mencoba membuat benda yang dapat terbang.

Kemudian dibuat balon gas yang dapat terbang dengan

mengangkut penumpang. Balon gas itu dibuat oleh Leppelin.

Penemuan Leppelin dikembangkan oleh Religh dan Wright

yang berhasil membuat pesawat terbang sederhana.

Gambar 2.15 : Balon udara sebagai srana transportasi

udara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Dengan berbagai penemuan mesin dan kecanggihan

teknologi maka pesawat yang sederhana dikembangkan

menjadi berbagai model dan jenis pesawat terbang seperti

helikopter atau pesawat jet. Bahkan ada pesawat terbang yang

disebut supersonic yaitu pesawat terbang dengan kecepatan

sangat tinggi.

Gambar 2.1: Contoh Teknologi Masa Kini dan Masa Lalu

Macam –
macam Teknologi masa lalu Teknologi masa kini
teknologi.

Bajak kerbau: untuk Traktor : untuk menggemburkan


menggemburkan tanah tanah yang sudah memakai mesin
Teknologi
produksi

Membuat kain masih manual Membuat kain sudah menggunakan


mesin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Berkomunikasi masih menggunkan Sudah menggunakan telepon yang


kaleng yang disambungkan dan dapat berbicara dengan orang lain
hanya bisa berbicara dengan jarak dengan jarak jauh.
Teknologi dekat
komunikasi

Surat digunakan untuk mengirim Mengirim pesan melalui hp dan


pesan dan membutuhkan waktu dapat sampai dengan cepat.
lama.

Andong digunakan untuk Mobil angkot yang digunakan


mengantar orang untuk transportasi darat
Teknologi
Tranportasi

Sampan yang dibuat dari kayu Kapal yag digunakan untuk


gelondongan untuk transportasi air transportasi air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Balon gas / balon udara Pesawat

Dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Teknologi masa lalu lebih lambat sedangkan teknologi masa kini lebih cepat.

2. Pada umumnya teknologi masa lalu hampir semua bebas polusi. Baik polusi

udara, polusi suara maupun polusi lainnya. Sedangkan teknologi masa kini

memiliki kelemahan yakni menimbulkan polusi. Seperti polusi udara, tanah,

air dan suara. Polusi udara menyebabkan napas menjadi sesak

3. Teknologi transpotasi masa lalu lebih aman. Teknologi masa kini rawan

menimbulkan kecelakaan. Di negara kita ratusan orang meninggal tiap tahun

karena kecelakaan lalu lintas. Hal ini banyak disebabkan oleh faktor manusia

yang lalai dan ceroboh.

4. Model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

a. Pembelajaran Kooperatif

1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Menurut Hamid Hasan (Etin Solihatin dan Raharjo, 2011:4)

cooperative mengandung pengertian bekerjasama dalam mencapai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

tujuan bersama. Sedangkan Slavin mengatakan bahwa cooperative

learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan

bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif yang

anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur

kelompoknya yang bersifat heterogen. Keberhasilan kelompok

tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik

secara individu maupun kelompok. Menurut Nurgayati (Abdul Majid,

2013:175) pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang

melibatkan partisipasi siswa dalam suatu kelompok kecil untuk saling

berinteraksi.

Cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu

sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara

sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang

tersidiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat

dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap angota kelompok itu sendiri

(Etin Solihatin, 2011:4).

2) Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Johnson dan Johnson (dalam Trianto, 2009:57) menyatakan

bahwa tjuan pokok pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan

belajar siswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman

baik secara individu maupun kelompok. Suprijono (2009:59)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

berpendapat bahwa tujuan pembelajaran kooperatif adalah membentuk

suatu kelompok menjadi pribadi yang kuat.

Berdasarkan dari teori yang telah dibahas, dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaranyang dimana

siswa dibagi menjadi kelompok kecil, yang saling bekerja sama dalam

berdiskusi untuk mencapai tujuan pebelajaran yang diharpkan.

3) Jenis – jenis Pembelajaran Kooperatif

Menurut Rumini dkk (1995:12) menyatakan bahwa dalam

pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi model yang dapat

diterapkan, yaitu diantaranya:

(a) Team Game Tournament (TGT)

Siswa dibentuk dalam kelompo – kelompok untuk saling

membantu dalam memahami materi dan mengejakan tugas sebagai

sebuah kelompok dan dipadu dengan kompetensi antar anggota

dalam bentuk permainan

(b) Student Team Achievemen Division (STAD)

Siswa berada dala kelompok kecil dan menggunakan emaran kerja

untuk menguasai suatu materi pelajaran. Mereka saling membantu

satu sama lain.

(c) Jigsaw

Siswa dibagi dalam kelompok – kelompok kecil yang bersifat

heterogen. Bahan pelajaran dibagi – bagi dalam setiap anggota


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

kelompok dan mereka mempelajari materi yang sama, berkumpul

untuk berdiskusi dan kembali ke kelompok semula untuk

mempelajari materi yang telah mereka kuasai kepada anggota

kelompoknya.

(d) Group Investigation (GI)

Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk menanggapi berbagai

macam proyek kelas. Setiap kelompok membagi topik menjadi sub

topik – sub topik, kemudian setiap anggota kelompok

menggunakan kegiatan meneliti untuk mencapai tujuan

kelompoknya.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran dalam kelompok –

kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri atas 4 – 6 siswa dan guru

sebagai fasilitator untuk mengarahkan siswa serta memaksimalkan

proses belajar demi mencapai tujuan belajar.

b. Pembelajaran Koopertif Tipe Jigsaw

1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Aronson, Wilson, dan Akert (dalam Jacobsen, 2009:239)

berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan

salah satu jenis pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa

dalam kelompok – kelompok kecil untuk menyelidiki suatu topik pada

hakikatnya merupakan metode pembelajaran kooperatif yang berpusat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

pada siswa. Siswa mempunyai peran dan tanggung jawab besar dalam

pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator dan otifator.

Suyatno (2009:53) menyatakan bahwa tipe Jigsaw termasuk

pembelajaran kooperatif dengan sintak seperti berikut: a) pengarahan;

2) informasi bahan ajar; 3) buat kelompok heterogen; 4) berikan bahan

ajar (LKS) yang terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan banyak

siswa dalam kelompok; 5) tiap anggota kelompok bertugas membahas

bagian tertentu, bahan belajar tiap kelompok adalah sama; 6) buat

klompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi

kerjasama dan diskusi; 7) kembali ke kelompok asal, pelaksana tutorial

pada kelompok asal oleh anggota kelompok ahli; 8) penyimpulan dan

evaluasi, refleksi.

Dalam model pembelajaran jigsaw, siswa memiliki banyak

kesempatan untuk mengemukakan pendapat, dan mengelolah

informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan

berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab atas

keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang

dipelajari, dan dapat menyampaikan kepada kelompoknya ( Rusman,

2008.203).

Menurut Rusman (2008 : 205) model pembelajaran jigsaw, dikenal

juga dengan kooperatif para ahli. Karena anggota setiap kelompok

dihadapkan pada permasalahan yang berbeda. Namun, permasalahan

yang dihadapi setiap kelompok sama, kita sebut sebagai team ahli yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

bertugas membahas permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya, hasil

pembahasan itu di bawah kekelompok asal dan disampaikan pada

anggota kelompoknya.

Berdasarkan pendapat dari beberapa tokoh di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan

pembelajaran berkelompok, yang terbagi dari kelompok asal dan

kelompok ahli. Kelompok asal ini adalah kelompok saat awal

membentuk kelompok. Kelompok ahli adalah anggota dari kelompok

asal yang yang memiliki kemampuan lebih dan bertugas untuk

menjelaskan materi yang telah dijelaskan oleh guru kepada anggota

kelompok asalnya.

2) Langkah – langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Tipe Jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Aronson dan

diadopsi oleh Slavin. Slavin (dalam Trianto, 2009:73) menjelaskan

bahwa langkah – langkah pembelajaran jigsaw sebagai berikut:

a) Siswa dibagi atas beberapa kelompok, masing – masing anggota

kelompok 5 – 6 orang

b) Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang

telah dibagi – bagi menjadi beberapa sub bab.

c) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan untuk

mempelajarinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

d) Anggota dari kelompk lain yang telah mempelajari sub bab yang

sama bertemu dalam kelompok – kelompok ahli untuk

mendiskusikanya.

e) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompok asal

bertugas untuk mengajar teman – temannya.

f) Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa dikenai tagihan

berupa kuis individu.

Langakah – langkah kegiatan yang akan dilakukan pada model

pembelajaran kooperatif Jigsaw (dalam Rusman, 2008:204) yaitu:

a) Melakukan mambaca untuk menggali informasi. Siswa

memeperoleh topik – topik permasalahan untuk di baca sehingga

mendapatkan imformasi dari permasalahan tersebut.

b) Diskusi kelompok ahli. Siswa yang telah mendapatka topik

permasalahan yang sama bertemu dalam satu kelompok atau kita

sebut dengan kelompok ahli untuk membicaran topik permasalahan

tersebut.

c) Laporan kelompok, kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan

menjelaskan dari hasil yang didapat dari diskusi tim ahli.

d) Kuis dilakukan mencakup semua topik permasalahan yang

dibicarakan tadi.

e) Perhitungan sekor kelompok dan menetukan penghargaan

kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Menurut Stepen, Sikes and Snapp (1978 ) yang dikutip Rusman (2008),

mengemukakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif

jigsaw sebagai berikut:

a) Siswa dikelompokan sebanyak 1 sampai dengan 5 orang sisiwa.

b) Tiap orang dalam team diberi bagian materi berbeda

c) Tiap orang dalam team diberi bagian materi yang ditugaskan

d) Anggota dari team yang berbeda yang telah mempelajari bagian sub

bagian yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)

untuk mendiskusiksn sub bab mereka.

e) Setelah selesai diskusi sebagai tem ahli tiap anggota kembali

kedalam kelompok asli dan bergantian mengajar teman satu tem

mereka tentang sub bab yang mereka kusai dan tiap anggota lainnya

mendengarkan dengan seksama.

f) Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.

g) Guru memberi evaluasi.

h) Penutup

Menurut Trianto (2010: 73) langkah-langkah dalam pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw yaitu:

a) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok (tiap kelompok terdiri dari

5-6 orang).

b) Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang

telah dibagi-bagi menjadi sub bab,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

c) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan

bertanggungjawab untuk mempelajarinya,

d) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang

sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk

mendiskusikan,

e) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompok asal

bertugas mengajar teman – temannya,

f) Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa diberikan

tagihan berupa kuis individu.

Berdasarkan pendapat para tokoh tentang langkah – langkah kegiatan

pembelajara tipe jigsaw dapat ditarik kesimpulan, dimana 5 - 6 siswa

dikumpulkan menjadi beberapa kelompok (kelompok asal). Kemudian

setiap siswa akan bertanggungjawab pada satu pokok bahasan yang

berbeda dan berkumpul dengan anggota dari kelompok lain yang

mendapatkan pokok bahasan yang sama. Setiap kelompok memilih salah

satu anggota kelompok yang memiliki kemampuan yang lebih, untuk

menjadi kelompok ahli yang bertugas untuk mendiskusikan pokok bahasan

yang sudah diperolah denga guru. setelah selesai berberdiskusi dengan

kelompok ahli dan guru, setip siswa kembali pada kelompok asal. Di

kelompok asal, siswa akan berbagi hasil diskusi yang diperolehnya dari

kelompok ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Kelompok Asal

5 – 6 anggota yang heterogen dikelompokkan

Kelompok Ahli

(tiap kelompok ahli memiliki satu anggota dari tim – tim asal)

3) Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Jigsaw

Pembelajaran model Jigsaw memiliki beberapa kelebihan dan juga

kekurangan.

a. Kelebihan model pembelajaran Jigsaw antara lain :

1) Mendorong siswa untuk lebih aktif di kelas, kreatif dalam

berfikir serta bertanggungjawab terhadap proses belajar yang

dilakukannya.

2) Mendorong siswa untuk berfikir kritis dan dinamis.

3) Memberi kesempatan setiap siswa untuk menerapkan dan

mengembangkan ide yang dimiliki untuk menjelaskan materi

yang dipelajari kepada siswa lain dalam kelompok belajar yang

telah dibentuk oleh guru.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

4) Diskusi tidak didominasi oleh siswa tertentu saja, tetapi semua

siswa dituntut untuk menjadi aktif dalam diskusi tersebut.

b. Kekurangan model pembelajaran Jigsaw :

1) Bagi guru metode ini memerlukan kemampuan lebih karena

setiap kelompok membutuhkan penanganan yang berbeda.

2) Keadaan kondisi kelas yang ramai, sehingga membuat siswa

binggung dan pembelajran kooperatif tipe jigsaw merupakan

pembelajaran baru;

3) Siswa lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang

pandai

4) Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan

masalah, misal jika ada anggota yang hanya membonceng

dalam menyelesaikan tugas-tugas dan pasif dalam diskusi

B. Penelitian - penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan peningkatan dan prestasi

belajar siswa dalam pembelajaran di SD diantaranya adalah penelitian oleh

Susanto (2010), Tri (2012), dan Endri (2013).

Susanto (2010) meneliti peningkatan prestasi belajar dalam mengenal

perjuangan tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas V SD Pangudi Luhur III

Yogyakarta tahun 2009/2010. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

peningkatan nilai pada kondisi awal sebesar 53,05%, kemudian pada siklus I

mencapai 61,05% dan pada siklus II mencapai 72,22%.

Tri (2012) meneliti peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS pada

kelas V SD Kanisius Gayam I tahun pelajaran 2014/2015 menggunakan media

Audio - Visual. Penelitian tersebut berhasil dengan ditunjukan adanya

peningkatan keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 63%, apabila

dibandingkan kondisi awal sebesar 42%. Dan peningkatan nilai rata – rata

kelas, dimana kondisi awal 36,84% menjadi 76,31%.

Endri (2013) meneliti peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA

menggunakan media berbasis TIK pada siswa kelas IV SD Karitas Nandan

tahun ajaran 2016/2017. Mengalami peningkatan motivasi belajar dari kondisi

awal 17,86% pada siklus 1 meningkat menjadi 53,4% dan pada siklus 2

mengalami peningkatan menjadi 100%. Dan untuk nilai rata – rata pada

kondisi awal 57,86 meningkat menjadi 59,85 pada siklus I, dan pada siklus II

meningkat menjadi 75,18%.

Secara garis besar ketiga penelitian di atas meneliti efektifitas penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran dengan tujuan

meningkatkan prestasi, motivasi dan keaktifan siswa. Jika dibandingkan

dengan penelitian yang akan diteliti oleh penulis yaitu peningkatan presatasi

belajara siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 tahun ajaran 2016/2017 pada mata

pelajaran IPS menggunkan model pembelajaran Jigsaw.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Gambar 2.3. Literatur Map Penelitian Relevan

Susanto (2010) Peningkatan Endri (2013) peningkatan Tri (2016) Peningkatan


prestasi belajar dalam motivasi dan prestasi keaktifan dan prestasi
mengenal perjuangan tokoh belajar IPA menggunakan belajar IPS siswa kelas
dalam mempertahankan media berbasis TIK pada IV SD Kanisius
kemerdekaan menggunakan siswa kelas IV SD Gayam I dengan
model pembelajaran Karitas Nandan tahun menggunakan media
kooperatif tipe jigsaw pelajaran 2016/017. Audio – Visual.

Yang diteliti:
Meningkatkan prestasi belajar siswa menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsawsi belajar.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPS SD disampaikan secara terpadu tidak terpisah antara

geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Materi-materi yang dikaji dalam

IPS luas dan banyak. Dan memutuhkan waktu yang banyak untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Hal tersebut membuat guru sebagai

pendidik harus terampil menyajikan materi yang banyak kepada peserta didik

selama proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan di SDN

Adisucipto 2 terhadap guru kelas dan siswa kelas IV dalam pembelajaran IPS

didapatkan permasalahan sedikitnya jam pembelajaran yang diberikan tidak

cukup untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai karena materi

IPS sangat banyak, sehingga mempengaruhi hasil prestasi belajar siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Pemilihan media, sumber, metode, dan model pembelajaran harus sesuai

dengan karakteristik peserta didik yang berbeda - beda.

Prestasi belajar siswa yang rendah harus diperbaiki, dengan cara

memperbaiki proses pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut,

peneliti berasumsi jika pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diterapakan dalam

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas IV semester genap SDN

Adisucipto 2 tahun ajaran 2016/2017 pada kompetensi dasar,”Perkembangan

Teknologi”, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Peningkatan prestasi belajar dapat dilakukan dengan penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Pada pembelajaran IPS dengan

modelpembelajaran kooperatif tipe jigsaw, kelas dibagi menjadi kelompok

asal. Kelompok asal terdiri dari anggota kelompok yang heterogen dilihat dari

jenis kelamin dan kemampuan anggota kelompoknya. Masing-masing anggota

kelompok asal diberikan materi pembelajaran IPS yang berbeda-beda. Siswa

yang mendapatkan materi berkumpul dalam kelompok yang sama. Kelompok

tersebut dinamakan kelompok ahli. Dalam kelompok ahli siswa berdiskusi

untuk mempelajari materi yang sama. Materi pembelajaran yang mereka

pelajari akan diajarkan kepada kelompok asal mereka. Siswa harus

menyampaikan materi pembelajaran yang telah dipelajari dalam kelompok

ahli kepada kelompok asal, maka guru harus benar-benar memastikan bahwa

siswa sudah mengerti betul apa yang mereka pelajari dalam kelompok ahli.

Dalam model jigsaw untuk siswa SD guru tetap berperan penting dalam

meluruskan materi agar tidak terjadi miskonsep. Karena harus benar-benar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

memahami materi yang dipelajari dalam kelompok ahli diharapkan prestasi

belajar mereka akan meningkat dibandingkan sebelum menggunakan metode

jigsaw.

Menurut Slavin (Trianto, 2009:73) pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

merupakn pembelajaran dalam kelompok – kelompok kecil. Dalam

kelompok kecil yang disebut kelompok asal, setiap anggota akan

mendapatkan materi pembelajaran yang telah dibagi kedalam beberapa sub

bab. Setiap kelompok akan bertanggung jawab terhadap sub bab yang telah

diberikan. Setiap kelompok asal mengirimkan salah satu anggota yang

memiliki kemampuan lebih, untuk berdiskusi dengan guru tentang materi

yang mereka dapatkan. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Setelah

kelompok ahli selesai berdiskusi dengan guru, kelompok ahli kembali ke

kelompok asal untuk menjelaskan materi yang sudah diterangkan oleh guru.

Kemudian setelah selesai di kelompok asalnya, kelompok ahli pergi ke

kelompok asal yang lain untuk menerangkan materi yang dia dapatkan. akan

berkumpul dengan anggota dari kelompok lain yang mendapatkan materi sub

bab yang sama. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Setelah anggota selesai

berdiskusi dalam kelompok ahli, setiap anggota kembali ke dalam kelompok

asal untuk menerangkan materi yang sudah dijelaskan oleh guru.

D. Hipotesis Tindakan

1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa kelas IV SDN Adisucipto tahun ajaran 2016/2017,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

memiliki beberapa langkah – langkah kegiatan pembelajaran menurut

Tianto (2010:73) yaitu:

a) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok (tiap kelompok terdiri dari 5-

6 orang),

b) Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah

dibagi-bagi menjadi sub bab,

c) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan

bertanggungjawab untuk mempelajarinya,

d) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang

sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikan,

e) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompok asal

bertugas mengajar teman – temannya,

f) Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa diberikan

tagihan berupa kuis individu.

2) Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 tahun ajaran 2016/2017 pada

mata pelajaran IPS dengan kompetensi dasar,”Perkembangan Teknologi”.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam meningkatkan prestasi

beajar siswa pada mata pelajaran IPS adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis, yang dimaksud untuk

memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dan upaya

penelitian ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari

jawaban atas permasalahan yang terjadi. Permasalahan diangkat dari kegiatan

belajar mengajar di kelas.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian Kemmis

dan Mc.Taggart dalam buku,”Penelitian Tindakan Kelas”, karangan Wir

Atdmaja (2005:66). Metode penelitian ini terdiri atas adanya perencanaan

akan mengandalkan penelitian, dan disertai dengan tindakan dan pengamatan

saat penelitian, kemuadan adanya refleksi dari semua kegiatan yang telah

dilakukan dan merancang kembali apa yang akan direncanakan untuk tindakan

selanjutnya.

Arikunto, (2002:84) menyatakan bahwa metode penelitian tindakan kelas

berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus

meliputi: planning (rencana), action (tindakan), observation (observasi), dan

reflection (refleksi). Bagan tentang penelitian tindakan kela model Kemmis

dan Mc. Taggart adalah sebagai berikut:

53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Dan
seteru
snya

Rencana Tindakan Rencana


Tindakan

Refleksi Pelaksanaan Refleksi Pelaksanaan


Tindakan Tindakan

Observasi Observasi

Siklus I Siklus II

Gambar 3.1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Dalam penelitian ini, Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dalam dua siklus.

Tahapan – tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan (planning)

Penentuan pelaksanaan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu,

perencanaan umum dan perencanaan khusus. Perencanaan umum

dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan aspek

yang terkait PTK antara lain identifikai masalah, analisis peyebab adanya

masalah, dan bentuk tindakan yang akan dilakukan. Sedangkan

perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus

per siklus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

2. Pelaksanaan (action)

Pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan mengacu pada

perencanaan yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan dilakukan untuk

memecahkan masalah yang terjadi. Setelah ditetapkan bentuk pelaksanaan

tindakan yang akan dilakukan, maka langkah berikutnya adalah

menerapkan tindakan tersebut dalam proses pembelajaran yang sesuai

dengan rencana pembelajaran yang sudah dibuat.

3. Pengamatan (observation)

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran

lengkap tentang proses pembelajaran perkembangan teknologi.

Pengamatan atau monitoring dapat dilakukan sendiri. Pada saat monitoring

pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di

dalam kelas yang diteliti yaitu kelas IV SD N 2 Adisucipto.

4. Refleksi (reflection)

Refleksi dalam penelitian tindakan kelas ini, dilakukan untuk

memikirkan dan merenungkan tentang proses pembelajaran sebagai

evaluasi guru serta tim pengamat yang dilakukan dengan cara

mendiskusikan berbagai masalah yang timbul di dalam kelas dan untuk

mengukur apakah tindakan dalam siklus pertama sudah mencapai tujuan

yang diinginkan. Dengan refleksi ini peneliti dapat menentukan apakah

tetap melanjutkan ke siklus berikutnya atau berhenti karena masalah sudah

terpecahkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di SDN Adisucipto 2 komplek Lanud

Adisucipto, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Adisucipto 2

dengan jumlah 28 siswa yang terdiri dari 13 siswi dan 15 siswa.

3. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar dengan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPS kelas

IV semester genap dengan kompetensi dasar,”Perkembangan Teknologi”,

tahun ajaran 2016/2017

4. Waktu Penelitian

Seluruh kegiatan dalam penelitian dilaksanakan erdasarkan jadwal yang

sudah ditentukan peneliti. Penelitian ini dimulai dari bulan Januari 2017

sampai bulan Juni 2017.

C. Disain Penelitian

Desain dai penelitian ini adalah sesuai dengan alur pelaksanaan Penelitian

Tindakan Kelas yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Peneliti hanya melaksanakan satu pertemuan karena keterbatasan waktu.

1. Persiapan

Pada tahap ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

a. Peneliti mempersiapkan surat ijin dari pihak Universitas guna

malakukan penelitian tindakan tersebut.

b. Peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah SDN Adisucipto 2 untuk

melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.

c. Peneliti melakukan observasi pada iswa kelas IV untuk memperoleh

gambaran tentang kesulitan belajar yang dialami di kelas dalam

pembelajaran IPS.

d. Peneliti mengadakan wawancara dengan guru kelas dan siswa kelas IV

untuk mengetahui permasalahan yang dialami selama kegiata belajar

mengajar di dalam kelas pada mata pelajaran IPS.

e. Peneliti menawarkan medel pembelajaran untuk memecahkan masalah

yang dialami di kelas.

f. Penelitian ini akan dilakukan satu siklus, namun jika pada siklus 1

tidak berhasil maka akan dilanjutkan pada siklus 2 atau sampai tujuan

penelitian ini tercapai. Peneliti melakukan perundingan dengan guru

kelas IV untuk menentukan target nilai siswa yang akan dicapai yaitu

60.

2. Rancangan Setiap Siklus

a. Siklus 1

1) Perencanaan

a) Peneliti mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar

pada mata pelajaran IPS kelas IV semester genap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

b) Peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang mencangkup:

silabus, RPP, materi ajar pada kompetensi

dasar,”Perkembangan Teknologi”.

c) Siklus I berisi 1 pertemuan

d) Peneliti meyiapkan LKS, evaluasi, dan prosedur penilaian

2) Pelaksanaan

Langkah – langkah pembelajaran model jigsaw menurut Trianto:

a) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing – masing anggota

terdiri dari 5 – 6 siswa (langkah jigsaw ke-1)

b) Setiap anggota kelompok (kelompok asal) mendapat LKS yang

berbeda – beda tentang macam – macam teknologi (langkah

jigsaw ke-2)

c) Setiap kelompok asal memiliki tim ahli yang bertugas untuk

mempelajari soal yang didapat (langkah jigsaw ke 3)

d) Setiap kelompok ahli bertemu untuk mendiskusikan soal yang

sama (langkah jigsaw ke-4)

e) Setelah selesai di kelompok ahli, kelompok ahli menuju ke

kelompok asal untuk menjelaskan materi kepada teman

kelompok asalnya (langkah jigsaw ke-5)

f) Siswa mengerjakan LKS secara individu (langkah jigsaw ke-6)

3) Observasi

Peneliti melakukan observasi tentang keingin tahuan pada

pembelajaran IPS dan pada akhir siklus 1, peneliti memberikan tes


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

tertulis berupa pilihan ganda untuk mengetahui hasil prestasi

belajar siswa.

4) Refleksi

Peneliti merefleksikan hasil observasi siklus 1, kemudian

menganalisis data yang didapat dengan membandingkan kondisi

awal, KKM dan kondisi di akhir siklus 1, serta target ketuntasan

penelitian ini. Apabila hasil yang diinginkan sudah tercapai maka

akan dihentikan pada siklus 1. Apabila pada siklus 1, target belum

tercapai, maka akan diperbaiki pada siklus 2.

b. Siklus 2

1) Perencanaan

a) Peneliti mengkaji hasil pembelajaran pada pelaksanaan siklus 1

b) Peneliti mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar

pada mata pelajaran IPS kelas IV semester genap

c) Peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang mencangkup:

silabus, RPP, materi ajar pada kompetensi dasar,

“Perkembangan Teknologi”.

d) Pembuatan media pembelajaran IPS

e) Penysunan lembar kerja, evaluasi dan prosedur penilaian

2) Pelaksanaan

a) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing – masing anggota

terdiri dari 5 – 6 siswa (langkah jigsaw ke-1)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

b) Setiap anggota kelompok (kelompok asal) mendapat LKS yang

berbeda – beda tentang perbedaan tenologi jaman dahulu dan

jaman sekarang (langkah jigsaw ke-2)

c) Setiap kelompok asal memiliki tim ahli yang bertugas untuk

mempelajari soal yang didapat (langkah jigsaw ke 3)

d) Setiap kelompok ahli bertemu untuk mendiskusikan soal yang

sama (langkah jigsaw ke-4)

e) Setelah selesai di kelompok ahli, kelompok ahli menuju ke

kelompok asal untuk menjelaskan materi kepada teman

kelompok asalnya (langkah jigsaw ke-5)

f) Siswa mengerjakan LKS secara individu (langkah jigsaw ke-6)

3) Observasi

Peneliti mengamati sikap antusias siswa untuk belajar IPS dan

mengetahui hasil tes tertulis berupa pilihan ganda yang bertujuan

untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa.

4) Refleksi

Peneliti merefleksikan hasil observasi pembelajaran pada siklus

2, peneliti menganalisis data tersebut dengan membandingkan

antara kondis awal, kondisi akhir siklus 2 dan target ketuntasan

yang ingin dicapai. Apabila dalam penelitian siklus 2 ini sudah

mencapai hasil yang ditargetkan, maka penelitian akan dihentikan.

Apabila pada siklus 2 belum mencapai target yang ingn dicapai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

maka akan dianjutkan pada siklus selanjutnya, sampai mendapatkan

hasil yang akan ditargetkan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, adapun

instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian kali adalah:

1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat persiklus yang memuat

standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, metode

pembelajaran, skenario pembelajran dan evaluasi. Tujuannya adalah

untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran.

b. Lembara Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa memuat masalah – masalah yang harus

diselasaikan oleh siswa dalam proses pembelajaran. Penyajian teori

dalam LKS ini diawali dengan petunjuk kegiatan yang harus dilakukan

siswa dan dilanjutkan dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan

yang mengarahkan siswa untuk memahami konsep pembelajaran

sesuai dengan standar kompetensi yang ingin dicapai. Lembar kerja

siswa digunakan sebagai pedoman atau prosedur agar siswa aktid

dalam kelompok untuk melakukan pengemabangan diri.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Instrumen tes

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk

mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan

aturan – aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2009:53). Tes dalam

penelitian ini merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk

mengetahui atau mengukur kemampuan siswa kelas IV SDN

Adisucipto 2 dalam pembelajaran,”Perkembangan Teknologi”, dengan

model pembelajaran koperatif tipe jigsaw.

Tes yang baik adalah tes yang telah teruji validitas dan reabilitas.

Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2009:57) sebuah tes yang

dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi

persyaratan tes yaitu memeliliki validitas, realibitas, objektivitas,

praktibilitas, dan ekonomis. Tes yang dipergunakan peneliti dalam

penelitian ini adlah tes tertulis berupa pilihan ganda. Tes tertulis ini

akan diberikan di akhir pertemuan yang berguna untuk mengukur

kemampun siswa dalam memahami materi ajar yang sudah diberikan

guru. Peneliti melakukan prosedur yang sesuai dalam menjalankan tes

tertulis tersebut dengan terlebih dahulu membuat kisi – kisi soal

instrumen tes persiklus sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Tabel 3.1 : Kisi- kisi soal siklus 1

Standar Nomor
Kompetensi Dasar Indikator
kompetensi Soal
1. Mengenal 1.3 Mengenal 2.1.1 Mengenal 1, 2, 3,
sumber daya perkembangan perkembangan 4, 18
alam, teknologi teknologi
kegatan produksi, 2.1.2 Mengenal macam
ekonomi komunikasi, – macam 5, 6, 7,
dan transportasi teknologi 12, 13,
kemajuan serta 2.1.3 Membedakan 17
teknologi di pegalaman teknologi zaman
lingkungan menggunkanan sekarang dan
kabupaten / ya zaman dahulu 11, 14,
kota dan 15, 16,
provinsi 19, 20

Tabel 3.2 : Kisi – kisi Soal Siklus 2

Standar Nomor
Kompetensi Dasar Indikator
kompetensi Soal
2. Mengenal 2.3 Mengenal 2.1.4 Mengenal 1, 2, 3,
sumber daya perkembangan teknologi zaman 4, 18
alam, teknologi sekarang dan
kegatan produksi, zaman dahulu
ekonomi komunikasi, 2.1.5 Menggolongkan 5, 6, 7,
dan transportasi teknologi 12, 13,
kemajuan serta transportasi 17
teknologi di pegalaman zaman sekarang
lingkungan menggunkanan dan zaman dahulu 11, 14,
kabupaten / ya 2.1.6 Menggolongkan 15, 16,
kota dan teknologi 19, 20
provinsi produksi zaman
sekrang dan
zaman dahulu
2.1.7 Menggolongkan
teknologi
komunikasi
zaman sekarang
dan zaman dahulu

Pada penelitian ini, uji coba instrumen tersebut dilakukan

kepada salah satu kelas yang telah mempelajari pokok bahasan yang

diteskan, yaitu siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 tahun ajaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

2016/2017. Sebelum diuji coba, instrumen tes dan non tes

dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk mengetahui validitas

isi dan validitas susunannya,berkenan dengan ketepatan antara alat ukur

dengan materi yang diuji. Setelah uji coba instrumen, maka dapat

diketahui tingkat validitas dan reliabilitas.

1) Validitas

Suatu alat evaluasi atau sebuah tes dapat dikatakan valid

(sahih)apabila tes tersebut mampu mengukur yang harusnya

diukur. Arikunto (dalam Riduwan, 2001:97) menjelaskan bahwa

validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan

atau kesahihan suatu alat ukur. Teknik yang digunakan untuk

mengetahui validitas dalam penelitin ini adalah teknik korelasi

produc moment dengan angka kasar (Riduwan, 11:72) dengan

rumus sebagai berikut:

𝑁∑𝑥𝑦−(∑𝑦)
Rxy =
(𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2 )(𝑁∑𝑦 2 − (∑𝑦)2 )

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi

N : Jumlah responden

X : Hasil pengukuran setiap butir

Y : Kriteria yang dipakai

Pada penelitian ini, peneliti melakukan uji validitas

instrumen di SDN Adisucipto 2. Hasil uji validitas menggunakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

SPSS 22 menunjukkan bahwa dari 20 soal valid, siap untuk

diujicobakan pada siswa kelas 4 di SDN Adisucipto 2.

2) Reliabilitas

Suatu alat pengukur telah dinyatakan valid, maka tahap

berikutnya adalah mengukur reliabilitas. Reliabilitas atau disebut

juga keandalan memiliki arti ketetapan atau ketelitian dari suatu

instrumen (Purwanto, 2009:139). Keandalan (reliability) berasal

dari kata rely yang artinya percaya dan reliabel yang artinya dapat

dipercaya (Purwanto. 2008:12). Instrumen yang baik adalah

instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai

dengan kenyataan (Arikunto, 2009:86). Untuk menghasilkan

instrumen yang ajeg dalam memberkan data maka digunakan suatu

alat ukur yang disebut reliabilitas. Pada intinya instrumen

dikatakan reliabel jika instrumen mampu menghasilkan data yang

sama pada obyek yang sama pula saat digunakan untuk mengukur

beberapa kali. Teknik yang digunakan dalam penentuan reliabilitas

instrumen prestasi belajar siswa adalah teknik koefisien

Cronbach’s Alpha. Rumus untuk menghitung reliabilitas suatu

intrumen penelitian (Masidjo., 1995:238) adalah sebagai berikut.

𝑛 1− ∑𝑆 2
rtt = 𝑛−1 ( )
𝑆𝑡 2
Keterangan :

rtt : Koefisien reliabilitas suatu tes


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

n : Jumlah item

∑S : Jumlah kuadran S dari masing – masing item

St : Kuadran dari S total keseluruhan item

Taraf reliabilitas suatu tes dapat dinyatakan dalam suatu

koefisien reliabilitas. Masidjo (1995:209) menyatakan bahwa

koefisien reliabilitas dapat dinyatakan dalam suatu bilangan antara

-1,00 sampai 1,00.

Tabel 3.3 : Koefisien Reliabilitas

Alpha Kualifikasi

0,91 – 1,00 Sangat tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

0 – 0,20 Sangat rendah

(Masidjo, 1995:209)

Kriteria reliabilitas pada tabel di atas berguna unuk melihat sejauh

mana reliabilitas instrumen penelitian yang dibuat. Intrumen

penelitian akan dapat diganti apabila termasuk ke dalam kualifikasi

rendah dan sangat rendah.

E. Analisis Data

Analisis data ialah upaya guru yang berperan sebagai peneliti untuk

mengumpulkan serta mengolah data secara akurat. Data yang dikumpulkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

dari setiap pelaksanaan siklus dan kegiatan observasi dianalisis secara

deskripstif. Adapun analisis data yang dilakukan yaitu:

1. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes setiap akhir siklus. Untuk

melihat ketercapaian prestasi belajar siswa, peneliti menggunakan tes

tertulis berupa pilihan ganda. Data kuantitatif berasal dari tes siklus yang

dilakukan pada akhir siklus. Perhitungan data kuantitatif dalam penelitian

ini meliputi:

a. Nilai siswa

Skor yang diperoleh siswa diubah menjadi nilai dengan menggunkan

rumus:

∑𝑏
N = ∑𝑠 × 100%

Keterangan :

N : Nilai siswa

∑b : Jumlah jawaban benar

∑s : Jumlah soal

b. Nilai rata – rata kelas

Nilai rata – rata kelas didapat dengan rumus:

∑𝑁
N = ∑𝑆

Keterangan:

NR : Nilai rata – rata kelas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

∑N : Jumlah seluruh nilai

∑s : Jumlah seluruh siswa

c. Persentase ketuntasan

Hasil dari jumlah siswa yang tuntas / memenuhi nilai (KKM : 60)

dibagi jumlah siswa dikalikan 100, maka didapat peningkatan prestasi

belajar berdasarkan presentase.

Jumlah siswa yang mencapai KKM


Persentase lulus KKM= × 100%
Jumlah seluruh siswa

2. Analisis Data Kualitatif

Data kualittif diperoleh dari hasil non tes, yang teridi dari observasi

dan wawancara. Peneliti menggunakan lembar pengamatan atau observasi

pada siswa. Lembar observasi pada waktu kegiatan belajar pada siklus 1.

Peneliti mengadakan observasi pada kegiatan belajar mengajar di kelas

pada tanggal 10 April 2017 untuk lebih mengetahui kondisi di kelas.

Prestasi belajar diukur menggunakan tes atau evaluasi dalam bentuk

pilihan ganda. Peneliti menggunakan dokumen nilai ulangan IPS siswa

pada tahun ajaran 2015/2016 untuk mengetahui kondisi awal prestasi

belajar siswa.

a. Lembar pengamatan

Lembar pengamatan digunakan untuk melihat kondisi siswa

saat belajar mengajar di kelas. Lembar observasi diisi oleh peneliti

dan dibantu oleh guru kelas IV yang membantu peneliti ketika


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

mengamati siswa saat melakukan proses pembelajran di kelas.

Pengamatan dilakukan saat proses belajar mengajar.

Tabel 3.4 : Kisi – kisi Lembar Observasi

Indikator Deskripsi
No.
observasi
1. Siswa berani mengungkapkan pendapat
Mengemukakan melalui diskusi
1.
Pendapat
2. Siswa menjawab pertanyaan dari guru
3. Siswa membaca materi pelajaran

4. Siswa memperhatikan intruksi guru saat


pembelajaran
Keterlibatan dalam
2. 5. Siswa menunjukan sikap kerja sama
pembelajaran
terhadap teman satu kelompok
6. Siswa mencatat atau menggaris awahi
informasi yang penting

Tanggung jawab 7. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan


3. oleh guru
terhadap tugas
Tabel 3.4 menunjukan kisi – kisi observasi. Indikator yang

pertama mengemukakan pendapat, digolongkan kedalam 2 pertanyaan

yaitu siswa berani menyampaikan pendapat melalui diskusi dan siswa

menjawa pertanyaan dari guru. indikator yang kedua keterlibatan

dalam pembelajaran, digolongkan ke dalam 4 pertanyaan yaitu siswa

menjawab pertanyaan dari guru saat pembelajaran, siswa menunjukan

sikap kerjasama terhadap teman satu kelompok, dan siswa mencatat

atau menggarisbawahi informasi yang penting. Indikator yang ketiga

tanggung jawab terhadap tugas, digolongkan ke dalam 1 pertanyaan

yaitu siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

b. Pedoman Wawancara

Kegiatan wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data

tentang pemahaman siswa pada pembelajaran IPS dengan cara

komunikasi langsung dengan responden. Pengumpulan data lewat

wawancara menggunakan instrumen pedoman wawancara. Pertanyaan

yang digunakan dalam pedoman wawancara adalah bentuk campuran,

yaitu menuntut jawaban campuran (Arifin, 2013:158). Data wawancara

dapat dilihat sebagai data pendukung untuk mengetahui karakteristik

awal siswa.

Tabel 3.5 : Pedoman Wawancara Guru

Indikator Pertanyaan
1. Bagaimana respon siswa ketika ditanya
oleh guru?
Mengemukakan pendapat
2. Apakah siswa mau untuk mengemukakan
pendapat dalam kelompok?
3. Apakah siswa terlibat pada saat
mengerjakan tugas kelompok.
Keterlibatan dalam 4. Apakah siswa mau untuk maju ke depan
pembelajaran kelas untuk mengerjakan tugas
5. Bagaiman tanggapan siswa pada saat
guru memberikan pertanyaan?
Tanggung jawab terhadap 6. Apakah semua siswa mau ikut
tugas mengerjakan tugas meskipun itu di dalam
kelompok?
F. Indikator keberhasilan

Peneliti menentukan kriteria keberhasilan prestasi belajar siswa dengan

cara melihat terlebih dahulu kondisi awal siswa melalui pengamatan,

dokumen nilai, dan wawancara dengan guru kelas. Kondisi awal prestasi

belajar siswa dilakukan dengan membandingkan data nilai kelas IV SDN

Adisucipto 2 pada tahun ajaran 2015/2016 pada materi Perkembangan

Teknologi dengan data seteli diberikan tindakan pada siklus untuk mengukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

prestasi siswanya. Wawancara dengan guru dilakukan dengan guru kelas IV

dengan menggunakan pedoman wawancara untuk mendukung kondisi awal

pada proses belajar mengajar.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran IPS yang

harus dicapai siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 tahun pelajaran 2016/2017

adalah 60. KKM ini ditentukan oleh dinas pendidikan setempat. Penelitian

dianggap berhasil apabila hasil yang dicapai siswa memenuhi kriteria yang

sudah ditentukan oleh peneliti yaitu 60. Diman peneliti sudah melakukan

perundingan dengan guru kelas untuk menentukan kriteria keberhasilan

penelitian.

Indikator keberhasilan pada penelitian ini ditunjukan pada pencapaian

nilai siswa yang tuntas KKM dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan

materi perkembangan teknologi. KKM mata pelajaran IPS yang harus

dikuasai siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 tahun ajaran 2016/2017 adalah 60.

Kondisi awal dan kondisi akhir dari prestasi belajar siswa yang diharapkan

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 : Kriteria Keberhasilan Penelitian


Jenis
Kondisi Kondisi
Keberhasilan Indikator Deskriptor
Awal Akhir
Penelitian

Nilai rata – rata Jumlah seluruh nilai siswa


47,22 80
kelas dibagi jumlah siswa
Prestasi
Belajar Persentase siswa Jumlah yang nilainya di
yang mencapai 25% 100% atas KKM dibagi jumlah
KKM (60) siswa kemudian dikali 100
Keterangan : Target nilai rata – rata yang ingin dicapai dalam penelitian

yaitu 60. Siklus akan dihentikan jika target akhir sudah tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Adisucipto 2.

Jumlah siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 adalah 28 siswa yang terdiri dari 13

siswi dan 15 siswa. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan mulai pada bulan

Febuari sampai bulan Mei 2017.

Proses penelitian tindakan kelas dilaksanakan sebagai bentuk tindakan

yang dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan prstasi belajara siswa.

Prosen penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan, digunakan sebagai

sumber bagi peneliti untuk mengobservasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran, sementara hasil belajar dilihat melalui pekerjaan siswa berupa

hasil evaluasi pada akhir siklus.

1. Kondisi Awal

Tindakan awal yang dilakukan peneliti adalah menentukan kompetensi

dasar yang akan mendapat tindakan dengan cara menganalisis hasil belajar

siswa pada tahun ajaran sebelumnya, yaitu tahun ajaran 2015/2016.

Peneliti kemudian melanjutkan dengan menganalisis kondisi kelas saat

pembelajaran berlangsung, kemudian menguatkan dugaan terhadap

permasalahan yang dihadapi oleh kelas tersebut berdasarkan pengamatan

dan hasil identifikasi kompeten dasar bermasalah.

72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Hasil identifikasi menunjukan bahwa siswa kelas IV SDN Adisucipto

2 mengalami kesulitan pada mata pelajaran IPS karena guru menggunakan

metode ceramah dalam proses belajar mengajar sehingga siswa merasa

bosan di kelas. Siswa mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar

yang terlalu cepat dan siswa menjadi kurang tertarik dalam pembelajaran

dikelas. Siswa merasa bosan dan cenderung sibuk sendiri.

Dalam kondisi awal hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Adisucipto

2. Sebelum diberikan tindakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1: Data pada kondisi awal

No. Jenis data yang diamati Nilai awal

1 Nilai tertinggi 85

2 Nilai terendah 15

3 Jumlah siswa yang mencapai KKM ( ≥ 60 ) 7

4 Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM ( 21


≤ 60)

5 Rata – rata nilai 47,22

6 Persentase yang lulus KKM 25%

7 Persentase yang tidak lulus KKM 75%

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa kondisi awal prestasi belajar

siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 tahun ajaran 2015/2016. Nilai tertinggi

adalah 85, nilai terendah adalah 15, jumlah siswa yang lulus KKM ada 7

siswa, yang tidak mencapai KKM ada 21 siswa, rata – rata nilai

keseluruhan siswa adalah 47,22, persentase siswa yang lulus KKM adalah

25%, dan persentase siswa yang tidak lulus KKM adalah 75%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Melihat kondisi awal prestasi belajar siswa, peneliti memiliki target

pencapaian prestasi belajar siswa dengan berdiskusi dengan guru kelas IV

yaitu 60.

2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam satu siklus.

Dalam satu siklus hanya da satu pertemuan, dengan alokasi waktu 2JP

(2x35 menit). Tahap – tahap yang dilakukan dalam penelitian tindakan

kelas terdiri dari perencanaan, pelaksanan, pengamatan, dan refleksi.

Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas dalam melakukan pembelajaran,

dalam menerangkan materi yang akan dicapai.

a. Siklus 1

Penelitian pada siklus 1 ini dilakukan pada tanggal 8 Mei 2017. Materi

yang disampaikan pada siklus ini adalah tentang perkembangan

teknologi

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan yang dilakukan oleh peneliti adalah

meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru kelas IV untuk

melaksanakan penelitian. Langkah berikutnya peneliti melakukan

wawancara dengan guru kelas IV mengenai masalah pada proses

belajar mengajar di dalam kelas. Guru menyarankan untuk meneliti

pada pelajaran IPS karena dalam pelajaran IPS masih banyak siswa

yang mendapatkan nilai di bawah KKM yang sudah ditentukan

sekolah. Peneliti juga mengumpulkan data nilai siswa pada tahun


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

ajaran 2015/2016 yang dihunakan sebagai bahan acuan dalam

merencanakan tindakan yang dapat meningkatkan hasil prestasi

belajar siswa. Peneliti kemudian melakukan observasi kelas untuk

mendapatkan informasi tentang kondisi awal siswa pada saat

proses belajar mengajar siswa.

Peneliti bersama guru mendiskusikan Standar Kompetensi

(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan digunakan dalam

penelitian. SK yang akan digunakan dalam penelitian adalah SK 2.

Mengenal Sumber Daya Alam, Kegiatan Ekonomi dan Kemajuan

Teknologi di Lingkungan Kabupaten / Kota dan Provinsi. Dan KD

2.3 Mengenal Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi

dan Transportasi serta pengalaman menggunkannya. Serta

mendiskusikan tentang target nilai rata – rata siswa yang akan

dicapai yaitu 60. Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran

seperti silabus, RPP, ringkasan materi, lembar kerja siswa, soal

evaluasi dan perangkat penelitian yang berupa lembar observasi

siswa. Perangkat pembelajaran yang dibuat kemudian divalidasi

oleh kepala sekolah dan guru.

2) Pelaksanaan

Pembelajaran pada siklus ini dilaksankan pada tanggal 8 Mei

2017 pada jam 09.40 – 10.50, sesuai dengan RPP yang sudah

dibuat oleh peneliti. Materi yang diajarkan kepada siswa adalah

perkembangan teknologi. Pembelajaran hanya diawali dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

salam pembuka, presensi siswa dan menjelaskan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan. Peneliti memberikan lembar

observasi pada guru kelas. Pada RRP yang sudah dirancang oleh

peneliti, peneliti membagi siswa dalam 5 kelompok (kelompok

asal) dimana setiap siswa memilih soal yang akan dikerjakan.

Sebelum mengerjakan siswa berkumpul dengan siswa yang

mendapat soal yang sama dan ini disebut dengan kelompok ahli.

Setelah berkumpul dengan kelompok ahli, guru memberikan

rangkuman materi dan gambar tentang teknologi komunikasi,

transportasi dan produksi. Kelompok ahli 1 mempelajari tentang

pengertian teknologi dan macam – macam teknologi, kelompok

ahli 2 memberikan contoh teknologi produksi pada jaman dahulu

dan jaman sekarang serta pengalaman menggunakannya, kelompok

ahli 3 memberikan contoh teknologi komunikasi pada jaman

dahulu dan jaman sekarang serta pengalaman menggunkannya,

kelompok ahli 4 memberikan contoh teknologi transportasi pada

jaman sekarang dan jaman dahulu serta pengalaman

menggunkannya, kelompok ahli 5 menyebutkan kelebihan dan

kekurangan teknologi jaman ini dan jaman dahulu. Hasil dari

diskusi ini kemudian dibawa siswa untuk disampaikan pada

kelompok asalnya. Siswa diperboleh mengerjakan tugas kelompok

di luar kelas. Siswa mengerjakan dengan teliti dan bekerjasama

dengan teman kelompoknya. Setiap siswa yang belum mengerti


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

tentang soal yang dikerjakan, siswa berinisiatis bertanya dengan

guru dan guru membimbing siswa dalam mengerjakan soal yang

diberikan. Namun ada satu kendala ada salah satu siswa yang tidak

mau bekerja dalam kelompok dan hanya diam. Peneliti sempat

bertanya pada guru kelas, siswa tersebut kalau ada guru baru selalu

mencari perhatian agar lebih diperhatikan. Peneliti pelan – pelan

membimbing siswa tersebut, sampai siswa tersebut mau

mengerjakan walau hanya sedikit. Setelah selesai bekerja dalam

kelompok ahli, setiap siswa kembali pada kelompok asalnya untuk

menjelaskan materi pada teman kelompok asalnya yang sudah

didapat pada kelompok ahli. Siswa senang saat proses menjelaskan

materi kepada teman kelompok asalnya. Setelah selesai

menjelaskan kepada teman kelompok asalnya.

Lembar kerja yang sudah diselesaikan oleh siswa

dipresentasikan di depan kelas, hanya salah satu kelompok asal

yang mewakili untuk maju kedepan kelas. Guru memberikan

penjelasan ulang dan penegasan mengenai perkembangan

teknologi yang terdiri dari teknologi produksi, komunikasi dan

transportasi. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya jika ada materi yang belum jelas. Siswa diajak untuk

menarik kesimpulan dari materi yang dibahas dalam presentasi.

Pada kegiatan akhir, siswa diberikan soal evaluasi yang

dikerjakan secara individu. Dapat dilihat siswa sangat antusias


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

mengerjakan soal evaluasi yang diberikan karena mereka sudah

menguasai materi yang sudah diberikan. Siswa mengerjakannya

dengan mudah karena dapat dilihat mereka mengerjakan soal

evaluasi dengan cepat. Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi,

guru memberikan salam penutup.

3) Pengamatan / Observasi

Kegiatan pengamatan pada penelitian ini dilakukan untuk

mengamati siswa dalam proses belajar mengajar berlangsung.

Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan siswa

dalam mengikuti proses belajar mengajar. Peneliti dibantu oleh

guru kelas dalam megamati proses belajar mengajar. Indikator

yang digunakan dalam pengamatan ini adalah

a) Mengemukakan pendapat yang meliputi : siswa mau

mengungkapkan pertanyaan dan memberikan pendapat dalam

diskusi.

b) Keterlibatan siswa dalam pembelajaran yang meliputi :

mengikuti diskusi, memperhatikan guru saat menjelaskan

materi, memperhatikan guru saat memberikan intruksi, dan

mencatat informasi / materi yang penti.

c) Tanggung jawab siswa terhadap tugas, yaitu meliputi : siswa

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Keberhasilan proses pembelajaran ditunjukan dengan prestasi

belajar siswa. Peneliti menggunakan aspek kognitif untuk untuk

mengetahui prestasi belajar siswa. Kriteria ketuntasan minimal

yang ditentukan oleh sekolah untuk mata pelajaran IPS adalah 60.

Peneliti menggunakan soal evaluasi yang diberikan diakahir siklus.

Soal evaluasi yang digunakan sudah layak digunakan karena sudah

divalidasi secara emperis di sekolah yang stara dengan tempat

penelitian. Soal evaluasi yang digunakan berupa pilihan ganda

yang berjumlah 20 soal.

Tabel 4.2 : Hasil nilai siswa pada siklus 1

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan


1 AI 80 T
2 AN 60 T
3 AA 85 T
4 DH 85 T
5 DS 80 T
6 FP 80 T
7 FA 90 T
8 FM 60 T
9 FM 80 T
10 FK 60 T
11 KX 75 T
12 KK 85 T
13 MG 90 T
14 MR 80 T
15 MD 80 T
16 MB 80 T
17 MI 85 T
18 MA 85 T
19 NK 80 T
20 RP 70 T
21 SS 85 T
22 SD 85 T
23 TB 90 T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

24 VB 80 T
25 WU 80 T
26 WY 85 T
27 AL 80 T
28 GF 85 T
Jumlah 2240 T = 28 ; TT = 0
Rata – rata 80
Persentase tuntas 100%
(KKM=60)

Keterangan : T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Tabel diatas menunjukan bahwa jumlah siswa yang Tuntas

sebanyak 28 siswa, jumlah subyek penelitian yaitu 28 siswa dengan

persentase siswa yang tuntas KKM sebesar 100%, sedangkan rata –

rata kelas menjadi 80. Hasil ini menunjukan bahwa ada

peningkatan prestasi belajar siswa setelah dilaksankan penelitian.

Hasil prestasi belajar siswa pada siklus 1 sudah menunjukan

adanya peningkatan dan sudah mencapai KKM yang ditargetkan

peneliti yaitu 70. Sehingga tidak akan dilanjutkan pada siklus 2.

4) Refleksi

Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus satu dilaksanakan

dalam satu pertemuan yaitu pada tanggal 8 Mei 2017. Pelaksanaan

pembelajaran ada yang tidak sesuai rencana. Ada salah satu siswa

yang tidak mau berkelompok, setelah dibujuk siswa tersebut mau

berkelompok. Namun setelah berkelompok, siswa tersebut tidak

mau mengerjakan dan tidak mau berdiskusi dengan teman


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

kelompoknya. Setelah mendapat pengertian dari kelas, bahwa

siswa tersebut sering mencari perhatian setiap ada guru baru.

Setelah didekati dan dibujuk untuk mengerjakan, akhirnya siswa

tersebut mau mengerjakan walau hanya sedikit yang dia tulis.

Karena agak lama dalam proses membujuk siswa tersebut, aktu

yang digunakan menjadi berkurang beberapa menit.

Prestasi belajar siswa terjadi peningkatan rata – rata nilai pada

kondisi awal sebesar 47,22 dengan persentase ketuntasan 25%

meningkat menjadi 80 dengan persentase ketuntasan 100%.

Peningkatan tersebut sudah memenuhi target capaian yang telah

ditentukan oleh peneliti yaitu 60. Jumlah siswa yang dapat

mencapai KKM juga meningkat. Hal itu terlihat dari jumlah siswa

yang mencapai KKM pada kondisi awal adalah 7 siswa meningkat

menjadi 28 siswa. Pada penelitian ini siklus 1 sudah mencapai

target yang dicapai peneliti dan keterbatasannya waktu yang

diberikan oleh sekolah karena satu minggu setelah penelitian akan

diadakan ulangan kenaikan kelas.

Pada peneliian ini masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki

oleh peneliti antara lai sebagai berikut.

a) Pengelolaan waktu belum sesuai rencana pembelajaran yaitu

perpindahan kelompok asal ke kelompok ahli.

b) Salah satu siswa yang sulit bekerja dalam kelompok.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

B. Pembahasan

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas. Penelitian ini hanya satu siklus, melalui tahap perencanaan,

elaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

IV SDN Adisucipto 2 dengan jumlah 28 siswa. Objek dalam penelitian ini

adalah prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah

untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SDN

Adisucipto 2 pada mata pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw. Proses pebelajaran yang dilakukan untuk penelitian ini

adalah Standar Kompetensi (SK) 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan

ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi

dan Kompetensi Dasar (KD) 2.3. Mengenal perkembangan teknologi

produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunkannya.

Dengan menerapkan model pembelajaran kooperetif tipe jigsaw. Pemilihan

KD dilatar belakangi oleh kondisi nyata prestasi belajar siswa yang rendah.

Hal ini disebabkan oleh prestasi belajar yang rendah saat mengikuti proses

pembelajaran IPS.

Secara umum, setelah dilakukan pengamatan, prestasi belajar siswa masih

rendah. Hal ini disebabkan guru menggunakan metode ceramah yang monoton

sehingga siswa merasa bosan di kelas dan tidak fokus pada materi yang yang

disampaikan. Peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran. Peneliti melakukan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

pengamatan dalam lembar observasi yang mencangkup 3 indikator. Peneliti

dibantu oleh guru kelas untuk melakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan

selama proses pembelajaran berlangsung.

Dalam proses penelitian saat menerapka model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw, guru hanya menjadi pengamat dan peneliti yang melakukan proses

mengajar dalam kelas. Sehingga siswa memiliki daya tarik pada guru baru dan

merasa semangat dalam mengikuti pembelajaran. Materi tentang

“Perkembangan Teknologi” pada minggu sebelumnya sudah disampaikan

walaupun hanya sebentar oleh guru. sehingga peningkatan prestasi belajar

siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 dapat meningkat menjadi 100%

Tingkat keberhasilan prestasi belajar siswa dilihat dengan menggunakan

hasil soal evaluasi sejumlah 20 butir soal pilihan ganda. Tingkat prestasi

belajar siswa yang dilihat dalam penelitian ini adalah jumlah siswa yang

mampu mencapai KKM.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Tabel 4.3 : Perbandingan Nilai Rata – rata Awal dan Akhir

Kondisi awal Kondisi akhir


No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan
1 AI 80 T
2 AN 60 T
3 AA 85 T
4 DH 85 T
5 DS 80 T
6 FP 80 T
7 FA 90 T
8 FM 60 T
9 FM 80 T
10 FK 60 T
11 KX 75 T
12 KK 85 T
13 MG 90 T
1 MR 80 T
4 MD 80 T
15 MB 80 T
16 MI 85 T
17 MA 85 T
18 NK 80 T
19 RP 70 T
20 SS 85 T
21 SD 85 T
22 TB 90 T
23 VB 80 T
24 WU 80 T
25 WY 85 T
26 AL 80 T
27 GF 85 T
28 AI 80 T
Jumlah 1322 T= 7; TT= 21 2240 T = 28
Rata – rata 47,22 80
KKM 60
%Tuntas (T) 25% 100%
% Tidak Tuntas (TT) 75%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Hasil perbandingan data di atas menunjukan bahwa prestasi belajar siswa

kelas IV SDN Adisucipto 2 meningkat setelah diadakannya tindakan

dengan mengubah model pembelajran meggunakan model kooperatif tipe

jigsaw. Dari data di atas menunjukan bahwa sebelum diambil tindakan

nilai rata – rata siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 hanya 47,22 dengan

persentase ketuntasan 25%. Keadaan berubah ketikan tindakan perbaikan

pembelajaran dilakukan yaitu dengan meningkatkan nilai rata – rata kelas

dan persentase ketuntasan siswa. Data hasil penelitian ini menunjukan

bahwa nilai rata – rata siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 naik menjadi 80

dan persentase ketuntasan naik menjadi 100%.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian dari Tri

(2012), “Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar IPS Pada Kelas V

SD Kanisius Gayam 1 Tahun Ajaran 2014/2015 Menggunakan Audio –

Visual” dengan hasil penelitian yaitu pada data awal Penelitian tersebut

berhasil dengan ditunjukan adanya peningkatan keaktifan siswa secara

keseluruhan sebesar 63%, apabila dibandingkan kondisi awal sebesar 42%.

Dan peningkatan nilai rata – rata kelas, dimana kondisi awal 36,84%

menjadi 76,31%.

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Susanto (2010)

tentang,”Peningkatan Prestasi Belajar Dalam Mengenal Perjuangan Tokoh

Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Pangudi

Luhur III Yogyakarta tahun 2009/2010” dimana hasil yang diperoleh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

penelitian ini adalah peningkatan nilai pada kondisi awal sebesar 53,05%,

kemudian pada siklus I mencapai 61,05% dan pada siklus II mencapai

72,22%.

Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mampu meningkatkan

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN Adisucipto 2.

Hal ini dapat terjadi karena dengan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw dapat melatih siswa untuk lebih aktif dan berpendapat, serta siswa

dapat lebih cepat menguasai materi dalam waktu yang singkat

(Hamdayama, 2014). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan meningkatkan

daya ingat siswa (Rusmawan, 2011). Selain itu penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw juga dapat mempermudah pekerjaan

guru dalam mengajar, karena sudah ada kelompok ahli yang bertugas

untuk menjelaskan materi kpada teman – temannya (Hamdayama, 2014).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi

perkembangan teknologi yang terdiri dari teknologi produksi, teknologi

komunikasi dan teknologi transportasi dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 tahun ajaran 2016/2017.

1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS siswa kelas

IV SDN Adisucipto 2 dengan materi perkembangan teknologi yang terdiri

dari teknologi produksi, teknologi komunikasi dan teknologi transportasi

dilakukan dengan beberapa langkah. Langkah – langkah tersebut yakni

dengan a) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing - masing kelompok

beranggotakan 5 – 6 siswa yang disebut sebagai kelompok asal; b) Setiap

kelompok diberi LKS dimana setiap anggota mendapat soal yang

berbeda- beda. Setiap siswa yang mendapat soal yang sama berkumpul

dengan anggota kelompok lain untuk mendiskusikan soal yang didapat.

Siswa diminta untuk membaca materi yang diterima dan kemudian

bergabung dengan kelompok ahli. Kelompok ahli 1 membahas tentang

pengertian teknologi dan macam teknologi, kelompok ahli 2 menyebutkan

contoh teknologi produksi jaman dahulu dan jaman sekarang serta

pengalaman menggunakannya, kelompok ahli 3 menyebutkan contoh

87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

teknologi komunikasi pada jaman dahulu dan jaman sekarang serta

pengalaman menggunakannnya, kelompok ahli 4 menyebutkan contoh

teknologi transportasi pada jaman dahulu dan jaman sekarang serta

pengalaman menggunakannnya, kelompok ahli 5 menyebutkan kelebihan

dan kekurangan teknologi pada jaman sekarang dan jaman dahulu.

Kelompok ahli dari masing – masing anggota kelompok asal, berkumpul

dan mendiskusikan sub topik yang dibagikan. c) Setiap anggota kelompok

ahli setelah selesai berdiskusi kembali ke kelompok asalnya dan bertugas

untuk menjelaskan materi pada teman kelompok asalnya; d) Setelah

selesai berdiskusi pada kelompok asalnya, perwakilan kelompok asal maju

kedepan untuk menjelaskan materi yang sudah didapat. Guru mengajak

siswa untuk menarik kesimpulan tentang materi perkembangan teknologi

dan bertanya pada siswa adakah yang belum jelas tentang materi yang

sudah di pelajarari; e) Setiap siswa diberi soal evaluasi yaitu soal pilihan

ganda sebanyak 20 butir soal dan dikerjakan secara individu. Setelah itu

guru mengucapkan salam penutup.

2. Penerapan model pembeajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan

prestasi belajaran siswa pada mata pelajaran IPS kompetensi

dasar,”Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan

transportasi serta pengalaman menggunakannya”kelas IV SDN Adisucipto

2 tahun ajaran 2016/2017. Sebelum melaksanakan penelitian guru kelas IV

sempat mengatakan kalau materi yang akan dijadikan penelitian ini sudah

disampaikan pada pertemuan sebelumnya, namun yang sudah disampaikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

kepada siswa belum keseluruhan dalam BAB tersebut. Pada saat

melaksanakan penelitian di kelas IV, guru hanya menjadi pengamat dan

peneliti menjadi guru. Siswa terlihat sangat aktif dan bersemangat dalam

mengikuti proses belajar mengajar. Sehingga terjadi peningkatan pada

prestasi belajar siswa. Pada kondisi awal nilai rata – rata siswa 47,22 dan

persentase ketuntasan 25%. Setelah melakukan penelitian menggunakan

model pembelajan kooperatif tipe jigsaw, nilai rata – rata siswa menjadi 80

dengan persentase ketuntasan 100%.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan ini masih mempunyai banyak

keterbatasan yang dirasakan oleh peneliti, adapun keterbatasan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Guru hanya menjadi pengamat dan peneliti menjadi guru.

2. Materi sudah diberikan pada pertemuan sebelumnya.

C. Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan, ada beberapa saran yang

perlu dipertimbangkan khususnya dalam penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw, antara lain:

1. Sebaiknya peneliti menjadi pengamat dan guru kelas IV yang

melaksanakan proses mengajar.

2. Sebelum melaksanakan penelitian sebaiknya materi belum pernah

diberikan pada siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Abdul, M. (2013). Strategi pembelajaran. cetakan pertama. Bandung: Rosda.

Arikunto, S. (2002). Prosedur suatu penelitian: Pendekatan praktek. Edisi revisi


Kelima. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2009). Dasar – dasar evluasi pendidikan. Jakarta: Aneka Cipta.

Desmita. (2009). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Djamarah. (1994). Prestasi pelajar dan kompetensi guru. Surabaya: Usaha


Nasional.

Endri. (2013). Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan


media berbasis TIK pada siswa kelas IV SD Karitas Nandan tahun
ajaran 2016/2017. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Euis Karwai. (2014). Manajemen kelas. Bnadung: Alfabeta.

Hamdayana. (2014). Model dan metode pembelajaran kreatif dan berkarakter.


Bogor: Ghalia Indonesia.

Jacobsen, E. & Kauchak. (2009). Method for teaching: Metode - metode


pengajaran meningkatkan belajar siswa TK – SMA. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Mahmud. (1990). Psikologi pendidikan suatu pendekatan terapan. Yogyakarta:


BPFE.

Masidjo. (2006). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah.


Yogyakarta: Kanisius.

Mulyasa, E. (2017). Kurikulum tingkat satuan pendidikan sebuah panduan


praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mustaqim, (2008). Psikologi pendidikan. Semarang: Pustaka Pelajar.

Riduwan. (2011). Dasar – dasar statistika. Bandung: Alfabeta.

Rusman. (2008). Model – model pembelajaran. Jakarta: PT.Raja Grafindo


Persada.

90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Rusman. (2011). Model – model pembelajaran pengembangan profesionalisme


guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Saifudin Azwar, MA. (1996) Tes prestasi. Edisi II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sanjaya. (2010). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan.


Jakarta: Prenada Media Group.

Solihatin, E. (2007). Cooperatif learning: Analisis model pembelajaran IPS.


Jakarta: Bumi Aksara.

Sri Rumini, dkk. (1995). Psikologi pendidikan. Yogyakarta: FIP-UNY

Sugiyanto. (2010). Model – model pembelajaran inovatif. Surakarta: Yuma


Pustaka.

Sumaatnadja, N. (1980). Metodologi pengajaran ilmu pengetahuan sosial.


Bandung: Alumni.

Suprijono, A. (2009). Cooperatif learning: Teori dan aplikasi paikem.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susanto, W. (2010). Peningkatan prestasi belajar dalam mengenal perjuangan


tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas V SD Pangudi
Luhur III Yogyakarta tahun 2009/2010. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.

Susilo. (2007). Penelitian tindakan kelas. Cetakan I. Yogyakarta: Pustaka Book


Publisher.

Suyatno. (2009). Menjelajah pembelajaran inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana


Pustaka.

Syah. (1995). Psikologi pendidikan suatu pendekatan baru. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Syah. (2008). Psikologi belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (2008).


Kamus besar Bahasa Indonesia. edisi keempat. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Trianto. 2009. Mendesain model pembelajaran inovatif – progresif: konsep,


landasan, dan implementasinya padak Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Pemada Media Group
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Tikiran Taniredja dkk. (2011). Penelitian tindakan kelas. Cetakan II. Bandung:
Alfabeta.

Tri. (2012). Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS pada kelas V SD
Kanisius Gayam I tahun pelajaran 2014/2015 menggunakan media
Audio – Visual. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Wiraatmadja, R. 2008. Meode Penelitian Tindakan Kelas untuk meningkatkan


kinerja guru dan dosen. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wiratmaja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Winkel, W.S. (1984). Bimbingan dan Konseling di Sekolaah Menengah. Jakarta:


Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Lampiran 1 Surat - surat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Kepada

Yth. Bapak/Ibu Validator

Di tempat

Dengan hormat,

Bersamaan ini saya mohon kesediann Bapak/ Ibu untuk melakukan validasi
perangkat pembelajaran dan atau perangkat penelitian dalam Penelitian Tindakan
Kelas yang berjudul: ”Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN
Adisucipto 2 Tahun Ajaran 2016/2017 Pada Mata Pelajaran IPS Menggunakan
Model Pembelajaran Jigsaw”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar. Studi ini
akan mendukung penyelesaian skripsi sarjana pendidikan saya pada program studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Tanggapan Bapak/Ibu adalah anonym (tanpa nama) dan dijamin kerahasiaannya.


Saya akan menjadi satu – satunya pihak yang dapat mengakses data Bapak/Ibu.
Laporan penelitian ini, yang akan disajikan untuk masyarakat umum tidak akan
mencantumkan segala informasi personal yang dapat digunakan menelusur
identitas Bapak/Ibu.

Saya mohon Bapak/Ibu melakukan validasi dengan mengisi lembar penilaian


yang tersedia. Perangkat pembelajaran dan atau perangkat penelitian yang sudah
diisi akan saya ambil kembali sesuai dengn waktu yang sudah disepakati bersama.

Terimakasih atas waktu dan dukungan Bapak/Ibu

Hormat saya

M. Tri Indah Wahyuni

NIM: 101134014

No. Hp: 085743207600


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Lampiran 2 Silabus

SILABUS PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Negeri Adisucipto 2


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : IV / 2
Standar Kompetensi : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
Penilaian
Materi Indikator Pencapaian Teknik Benuk Contoh Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pokok Kompetensi Instrumen Instrumen waktu Belajar

2.3 Mengenal Perkembang Kegiatan pembelajaran Siklus 1 Tertulis Pilihan Sebutkan 2 siklus 1. BSE
perkembangan an teknologi menggunakan model 1. Mengenal ganda macam – pebelajaran 2. Ilmu
teknologi pembelajaran tipe jigsaw: perkembangan macam : 4 x 32 Pengetahua
produksi, 1. Guru memberikan teknologi teknologi? menit (2 x n Sosial,
komunikasi dan penjelasan sedikit 2. Mengenal macam – pertemuan) Jakarta:
transportasi tentang materi macam teknologi Erlangga
serta perkembangan 3. Mebedakan teknologi
pengalaman teknologi. zaman sekarang dan
menggunakann 2. Membentuk zaman dahulu
ya. kelompok yang
beranggotakan 5 – 6
siswa yang disebut
kelompok asal dan
guru membagiakan
LKS
3. Setiap siswa yang
mendapatkan soal
yang sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

berkumpul menjadi
kelompok ahli untuk
mendiskusikannya
4. Setelah selesai,
kelompok ahli
kembali ke kelompo
asal untuk
menyampaikan hasil
diskusiny di
kelompok ahli
5. Perwakilan kelompok
asal menyampaikan
hasil diskusi
6. Guru membagikan
LKS untuk
dikerjakan secara
individu
Mengetahui Depok, Mei 2017
Guru kelas IV Mahasiswa

IKA SRI WULANDAARI, S.Pd M.TRI INDAH WAHYUNI


NIP : - NIM: 101134014
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN Adisucipto 2

SITI TUMIARSIH, S.Pd,.SD


NIP. 19640514 198506 1 001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Lampiran 3 RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

SIKLUS 1

Swkolah : SDN Adisucipto

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas / Semester : IV / 2

Hari, Tanggal : Rabu, 8 Mei 2017

Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Menegenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di


lingkungan kabupaten / kota dan provinsi

B. Kompetensi Dasar

2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta


pengalaman menggunakannya.

C. Indikator

1. Mengenal perkembanganteknologi

2. Mengenal macam – macam teknologi

3. Menyebutkan contoh teknologi transportasi

4. Menyebutkan contoh teknologi produksi

5. Menyebutkan contoh teknologi komunikasi

6. Membedakan teknologi jaman sekarang dan jaman dahulu

D. Tujuan pembelajaran

Setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa dapat:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

1. Mengenal perkembangan teknologi

2. Mengenal macam – macam teknologi

3. Menyebutkan contoh teknologi transportasi

4. Menyebutkan contoh teknologi produksi

5. Menyebutkan contoh teknologi komunikasi

6. Membedakan teknologi jaman sekarang dan jaman dahulu

E. Materi Pembelajaran

Terlampir

F. Metode Pembelajaran

Metode : ceramah bervariasi, tanya jawab dan diskusi

Model : pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

G. Langkah – langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal

1. Salam

2. Presensi

3. Pemberian motivasi dan melakuakan kontrak kerja selama pembelajaran berlangsug

4. Mngecek kesiapan belajar siswa

5. Apersepsi. Guru melakukan tanya jawab, sperti berangkat sekolah naik kendraan apa.

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

7. Guru menjelaskan kgiatan yang akan dilakukan hari ini

Kegiatan Inti

1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian, macam – macam, dan


contoh teknologi

2. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang disebut dengan kelompok asal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

3. Setiap kelompok asal dibagi LKS dengan berbagai macam soal didalamnya oleh guru

4. Setiap siswa dalam kelompok asal mendapat soal yang berbeda

5. Setelah semua siswa mendapatkan soal, siswa kemudian diajak untuk membentuk
kelompok ahli, yaitu kelompok yang siswanya mempunyai pertanyaan yang sama

6. Siswa dalam kelompo ahli menyelesaikan soal dengan berdiskusi

7. Siswa kembali dalam kelompok asal dan membagikan jawaban yang sudah didapat
dalam kelompok ahli

8. Perwakilan kelompok asal, melaporkan hasil pekerjaan di depan kelas

Kegiatan Penutup

1. Gru bersama – sama dengan siswa menarik kesimpulan terhadap materi pelajaran
yang telah di pelajari

2. Guru melakukan evaluai

3. Salam penutup

H. Alat dan Sumber Belajar

1. Alat

a. Kertas kerja untuk masing – masing siswa

b. Kertas kerja kelompok

2. Sumber bahan ajar

a. BSE

b. PROTA kelas IV semester 2

c. Asy’ari dkk.2007. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Erlangga

K. Penilaian

1. Penilaian Kognitif

a. Prosedur : Post test

b. Jenis : Tes tertulis


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

c. Bentuk : Pilihan ganda

2. Kriteria Penilaian

Jika jawaban benar bernilai 1. Jika jawaban salah bernilai 0

Depok, 8 Mei 2017

Mengetahui,

Guru Pamong Mahasiswa

IKA SRI WULANDARI M. TRI INDAH WAHYUNI

NIP : - NIM : 101134014

Mengetahui,

Kepala Sekolah SDN Adisucipto 2

ISTI TUMIARSIH, S.Pd,.SD

NIP : 19640514 198506 1 001


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Lampiran 4 Materi

Rangkuman Materi!

Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi akan mempermudah hidup kita. Contohnya seperti telepon.

Menggunkan telepon akan mempermudah untuk menyampaikan berita kepada orang yang

berada di tempat lebih jau dari kita. Jika tidak telepon kita harus menepuh waktu lama untuk

menyamapaikan berita. Teknologi merupakan alat dan cara yang digunakan manusia untuk

menghasilkan barang atau jasa. Perkembangan teknologi dapat terjadi karena adanya

penemuan – penemuan dibidang teknologi oleh manusia, sehingga terjadi perubahan dari

teknologi lama menjadi teknologi modern. Teknologi memiliki 3 macam yaitu: teknologi

produksi, komunikasi, dan transportasi.

1. Teknologi Produksi

Teknologi produksi merupakan proses pembuatan bahan baku menjadi barang jadi.

(3) Teknologi produksi jaman dahulu

i. Pada jaman dahulu penggemburan dilakukan dengan dicangkul atau dibajak.

Mencangkul benar – benar menggunakan tenaga manusia sedangkan membajak

menggunakan tenaga hewan seperti kerbau. Petani masa kini, meggemburkan

tanah sudah dapat menggunakan alat bermesin,. Alat ini disebut traktor.

Gambar 2.1: Kerbau dan bajak untuk menggemburkan tanah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

ii. Untuk memisahkan padi dari batangnya, padi dipukul – pukulkan pada sebatang

kayu yang kita sebut dengan ani – ani.

Gambar 2.2 : Ani – ani untuk merontokkan / memisahkan padi dari batangnya.

Sedangkan untuk memisahkan kulit padi dengan isinya (beras)

menggunakan lesung dan alu. Pada jaman sekarang para petani sudah bisa

menggunakan mesin untuk memisahkan padi dengan kulitnya.

Gambar 2.3 : Penggiling Padi untuk memisakan kulit menjadi beras.

iii. Masyrakat masa lalu menggunakan alat tenun yang terbuat dari kayu dengan

rakitan yang sangat sederhan. Untuk bahan pewananya biasanya digunakan bahan

– bahan dari kulit pohon atau daun tanaman. Tentu saja pekerjaan ini memerlukan

tenaga cukup besar dan waktu yang lama. Produk yang dihasilkan pun tidak

banyak. Msyarakat masa kini sudah dapat memenuhi kebutuhan sandangnya

dengan mudah. Pabrik tekstil dengan mesin – mesin modern dapat menghasilkan

kain dalam waktu besar dan berkualitas tinggi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Gambar 2.4 : Alat tenun (jaman dahulu) dan mesin pembuat kain (jaman sekarang)

(4) Teknologi Produksi jaman sekarang

i. Industri ringan merupakan kegiatan industri dengan menggunakan mesin dan

menghasilkan barang yang langsung diperlukan oleh konsumen. Termasuk dalam

industri makanan dan minuman(pabrik gula, pabrik pengalengan susu), industri

tekstil (pabrik pemintalan benang, mengolah kapas menjadi benang), industri

kertas (pembuatan buku tulis, buku cetak, surat kabar)

Gambar 2.5 : Koran sebagai perantara menyampaikan berita secara tertulis.

ii. Produksi berat, mengolah bahan mentah menjadi bahan baku, menghasilkan alat –

alat produksi dan menghasilkan mesin – mesin. Jenis industri berat antara lain

industri pupuk, semen, besi baja, perakitan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Tabel 2.1 Alat Produksi Masa Lalu dan Masa Kini


No Alat produksi masa lalu Alat produksi masa kini
8. Digerakkan dengan tenaga manusia, Digerakkan dengan tenaga uap dan tenaga
hewan, dan tenaga alam listrik secara otomatis
9. Peralatan yang digunakan dari bahan Peralatan dari campuran berbagai bahan
sederhana dan bisa dibuat sendiri dengan suatu proses produksi, dirancang
tenaga ahli
10.Dibuat dimana saja Dibuat di pabrik atau bengkel
11.Biaya yang dikeluarkan murah Biaya cukup mahal
12.Hasil produksi yang didapat sedikit dan Hasil produksi bisa berlipat ganda
memakan waktu lama dibandingkan peralatan manual dan tidak
membutuhkan waktu lama
13.Tenaga kerja yang dibutuhkan banyak Tenaga kerja sedikit karena dibantu mesin
14.Hasil produksi kurang bagus dan tidak Hasil produksi lebih bagus dan lebih awet
awet

2. Teknologi komunikasi

Teknologi komunikasi merupakan mengumpulkan, memproses dan saling tukar

menukar informasi dengan individu – indivudu lain. Sebelum manusia mengenal

teknologi komunikasi dan informasi, jarak antara daerah satu dengan yang lain terasa

sangat jauh, sehingga satu sam lain tidak saling mengenal. Di daerah pedesaan, untuk

mengupulkan orang atau memberi tanda terjadinya suatu kejadian, digunakan kentongan

dengan cara dipukul. Kentongan digunakan untuk memberi tanda jika adanya bahaya

banjir, tanda untuk berkumpul, kebakaran dan pencurian.

Setelah manusia mengenal tulisan dan teknologi, masyarakat menggunakan surat yang

ditulis di atas kertas dan dikirim dengan kurir. Ada lagi yang menggunakan hewan untuk

menyampaikan surat yaitu merpati pos.

Saat ini, teknologi informasi berkembang sangat pesat. Salah satunya adalah internet.

Melalui internet, semua orang bisa mendapatkan informasi yang diinginkan. Selain itu,

orang juga bisa melakukan komunikasi dengan orang lain melalui jaringan internet.

Mereka bahkan bisa bertatap muka melalui layar komputer masing – masing saat

berkomunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

a. Teknologi komunikasi jaman dahulu

1) Kentongan, digunakan sebagai alat komunikasi orang jaman dahulu. Kentongan

dipakai untuk memanggil warga untuk melakukan kerja bakti, untuk berkumpul,

untuk memberitahu jika terjadi pencurian dan bencana alam. Cara membunyikan

kentongan tersebut berbeda – beda.

Gambar 2.6 : Kentongan untuk mengumpulkan masyarakat.

2) Kurir adalah orang yang ditunjuk untuk membawa pesan khuus. Pesan khusus itu

bisa dalam bentuk surat atau lisan.

3) Tali pohon, cara ini digunakan pada jaman penjajahan. Seutas tali yang panjang

dibentangkan dari satu pohon ke pohon lain. Tali itu menjadi alat komunikasi dari

suatu pengitaian ke perkampungan. Di ujung tali diberi kaleng atau alat – alat

yang bila ditarik akan mengeluarkan bunyi – bunyian.

Gambar 2.7 : Tali kaleng untuk berkomunikasi jarak dekat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

4) Merpati pos, merpati khusus yang sudah dilatih dan khusus untuk mengantarkan

surat.

Gambar 2.8 : Merpati Pos untuk mengantar surat

b. Teknologi jaman sekarang

1) Surat, merupakan media komunikasi yang paling murah dan sangat sederhana.

Ada bermacam – macam surat. Jika dilihat dari bentuk, isi dan bahasanya, surat

dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu surat pribadi(surat yang dibuat oleh

seseorang yang isinya menyangkut kepentingan pribadi), surat dinas (dibuat oleh

kantor pemerintahan dari tingkat terendah sampai tingkat pusat) dan surat niaga

(dibuat oleh para pelaku perdagangan, yang isinya tentang soal jual beli barang).

Gambar 2.9: Surat sebagai alat komunikasi secara tertulis.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

2) Faksimile merupakan alat komunikasi yang berupa cetakan. Sistem pengiriman

berita menggunakan pesawat teleks yang dihuungkan pada jaringan

telekomunikasi. Pengiriman berita dilakukan dengan mengetik pada printer.

Secara otomatis akan tercetak pada printer penerima.

Gambar 2.10 : Mesin faksimile

3) Teleks (telephone exchange) digunakan untuk kepentingan bisnis, cara kerjanya

hampir sama dengan penggunaan telepon dan mesin ketik. Berita yang dikirim

berupa tulisan.

4) Telepon genggam (HP), orang dapat bekomuniasi kapan saja, cepat, mudah dan

dimana saja.

5) Telepon , pertama kali diciptakan oleh Ale;xander Graham Bell di Amerika

Serikat. Telepon yang menggunakan jasa stelit dinamakan telepon seluler. Sistem

pembicaraan melalui telepon ada yang disebut lokal dan ada juga interlokal. Lokal

yaitu hubungan telepon di dalam kota atau daerah yang berdekatan. Interlokal

adalah sambungan telepon dari kota yang satu ke kota yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Gambar 2.11: Telepon sebagai alat komunikasi secara lisan.

Tabel 2.2 Teknologi Masa Kini dan Masa Lalu

Teknologi komunikasi masa kini


Teknologi komunikasi masa lalu
No.
Kelemahan
Kelebihan Kelemahan Kelebihan
4. Mudah dibuat dan Tidak dapat Dapat digunakan Harganya mahal
harganya murah digunakan dalam setiap waktu
jangka waktu lama
5. Jika ada kerusakan, Hanya dapat Digunakan dalam Berbahaya jika
bahan digunakan pada wilayah yang luas digunakan untuk
penggantinya jarak dekat sarana kejahatan
mudah dicari (penipuan)

6. Sebagai sara Berita diterima Diterima dalam Terkadang suku


penghibur dalam waktu yang waktu yang tepat cadang belum ada
lama

3. Teknologi Transportasi

Transportasi adalah anagkutan, yaitu kegiatan memindahkan barang atau orang dari

satu tempat ketempat lain. Penggunaan peralatan transportasi adalh untuk mempermudah

dan mempercepat seseorang melakukan perjalanan atau pengiriman barang. Alat

transportasi dibedakan menjadi transportasi darat, air, dan udara.

a. Transportasi darat

Sebelum mengenal teknologi transportasi, orang berpergian dengan berjalan

kaki sedangkan untuk membawa barang mereka menggunakan bahu untuk memikul

barang yang akan diawa. Untuk membawa barang yang berat dan besar mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

menggunakan roller atau gelondong kayu yang digulingkan, kemudian mereka

menggunakan tenaga binatang piaraan seperti sapi, kerbau, dan kuda.

Gambar 2.12 : Andong sebagai sarana transportasi

Roda yang dibuat manusia semula dari kayu atau besi, setelah itu orang

berpikir untuk menemukan roda dari karet dengan sistem ban pompa. Sejak saat itu

orang mengenal sepeda yang dikembangkan menjadi angkutan penumpang dan

barang. Sejak mesin uap ditemukan oleh James Watt tahun 1770 dan sepeda

ditemukan maka penemuan dikembangkan dan dipadukan. Selanjutnya diciptakan

seped motor dan mobil. Selain motor, mobil dan lain – lain masih ada jenis

transportasi darat yang berjalan di atas rel yaitu kereta api. Kereta api mula – mula

digerakkan dengan tenaga uap, tapi sekarang kereta api sudah menggunakan tenaga

listrik diesel dengan kecepatan tinggi.

b. Transportasi Air

Jenis transportasi air digunakana di sungai, rawa – rawa dan laut. Manusia

membuat rakit dari kayu atau bambu. Akan tetapi alat itu mudah rusak dan lambat.

Setelah itu dikenal sampan dengan membuat cekungan pada kayu gelondong yang

besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Gambar 2.13 : Sampan sebagai sara transportasi air.

Setelah itu sampan dengan perahu layar sehingga dukenal perahu layar yang

menggunakan kekuatan angin.

Kapal degan mesin dikembangkan juga seiiring dengan ditemukannya mesin

uap. Perahu layat itu kemudian dipasangi mesin sehingga mempunyai kekuatan dan

kecepatan lebih tinggi. Dengan teknologi maju, maka kapal bermesin dibuat kapal

selam bahkan untuk keperluan militer, kapal selam menggunakan tenaga nuklir.

Gambar 2.14 : Kapal sebagai alat transportasi air.

c. Transportasi Udara

Transportasi udara dikenal pada abad pertengahan. Pada waktu itu orang

mencoba membuat benda yang dapat terbang. Kemudian dibuat balon gas yang dapat

terbang dengan mengangkut penumpang. Balon gas itu dibuat oleh Leppelin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Penemuan Leppelin dikembangkan oleh Religh dan Wright yang berhasil membuat

pesawat terbang sederhana.

Gambar 2.15 : Balon udara sebagai srana transportasi udara.

Dengan berbagai penemuan mesin dan kecanggihan teknologi maka pesawat

yang sederhana dikembangkan menjadi berbagai model dan jenis pesawat terbang

seperti helikopter atau pesawat jet. Bahkan ada pesawat terbang yang disebut

supersonic yaitu pesawat terbang dengan kecepatan sangat tinggi.

Gambar 2.1: Contoh Teknologi Masa Kini dan Masa Lalu

Macam

macam Teknologi masa lalu Teknologi masa kini
teknolo
gi.

Teknol
ogi
produk
si
Bajak kerbau: untuk menggemburkan Traktor : untuk
tanah menggemburkan tanah yang
sudah memakai mesin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Membuat kain masih manual Membuat kain sudah


menggunakan mesin

Berkomunikasi masih menggunkan Sudah menggunakan telepon


kaleng yang disambungkan dan hanya yang dapat berbicara dengan
Teknol bisa berbicara dengan jarak dekat orang lain dengan jarak jauh.
ogi
komun
ikasi

Surat digunakan untuk mengirim Mengirim pesan melalui hp


pesan dan membutuhkan waktu lama. dan dapat sampai dengan
cepat.

Teknol
ogi
Tranpor
tasi
Andong digunakan untuk mengantar Mobil angkot yang digunakan
orang untuk transportasi darat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Sampan yang dibuat dari kayu Kapal yag digunakan untuk


gelondongan untuk transportasi air transportasi air

Balon gas / balon udara Pesawat

Dapat ditarik kesimpulan bahawa:

5. Teknologi masa lalu lebih lambat sedangkan teknologi masa kini lebih cepat.

6. Pada umumnya teknologi masa lalu hampir semua bebas polusi. Baik polusi udara, polusi

suara maupun polusi lainnya. Sedangkan teknologi masa kini memiliki kelemahan yakni

menimbulkan polusi. Seperti polusi udara, tanah, air dan suara. Polusi udara

menyebabkan napas menjadi sesak

7. Teknologi transpotasi masa lalu lebih aman. Teknologi masa kini rawan menimbulkan

kecelakaan. Di negara kita ratusan orang meninggal tiap tahun karena kecelakaan lalu

lintas. Hal ini banyak disebabkan oleh faktor manusia yang lalai dan ceroboh.

Lampiran 5 Soal Evaluasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada salah satu huruf

a, b, c, dan d!

1. Proses pembuatan bahan baku menjadi barang jadi disebut. . .

a. Teknologi Produksi c. Teknologi komunkasi

b. Teknologi Transportasi d. Teknologi industri

2. Di bawah ini yang termasuk contoh teknologi komunikasi pada jaman dahulu, kecuali. . .

a. Merpati pos c. Tali pohon

b. Kentongan d. Faksimile

3. Kereta api dikemudikan oleh. . .

a. Masinis c. Nahkoda

b. Pilot d. Supir

4. Kegiatan memindahkan barang atau orang dari satu tempat ketempat lain disebut. . .

a. Teknologi produksi c. Teknologi transportasi

b. Teknologi komunikasi d. Teknologi industri

5. Di bawah ini yang termasuk contoh media cetak adalah. . .

a. Koran c. Televisi

b. Telepon d. Radio

6. Di bawah ini yang termasuk teknologi transportasi darat yang bermesin adalah. . .

a. Dokar c. Andong

b. Mobil d. Gerobak

7. Pada jaman dahulu para petani menggunakan alat untuk menggemburkan tanah,yaitu. . .

a. Traktor c. Cangkul

b. Ani – ani d. Mesin bajak


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

8. Di bawah ini yang bukan termasuk contoh teknologi transportasi modern / jaman

sekarang adalah. . .

a. Mobil c. Helikopter

b. Andong d. Kereta api listrik

9. Salah satu kelemahan teknologi transportasi masa lalu adalah. . .

a. Menimbulkan polusi c. Cepat

b. Rawan kecelakaan d. Lambat

10. Di bawah ini yang bukan kelebihan dari teknologi produksi jaman ini adalah. . .

a. Pekerjaan lebih cepat c. Menampung lebih banyak tenaga kerja

b. Lebih ringan d. Membutuhkan sedikit tenaga kerja

11. Sebelum mengenal mesin, petani merontokkan padi dari batangnya menggunkan alat

yang disebut. . .

a. Ani – ani c. Bajak

b. Cangkul d. Traktor

12. Pada jaman dahulu perahu layar mengandalkan tenaga. . .

a. Air c. Mesin

b. Angin d. Manusia

13. Sisa hasil produksi yang tidak dapat dimanfaatkan lagi disebut. . .

a. Limbah c. Bahan baku

b. Polusi d. Bahan jadi

14. Di bawah ini yang termasuk kelebihan dari teknologi komunikasi pada jaman ini adalah. .

a. Hanya dapat digunakan pada jarak dekat

b. Berita diterima dalam waktu yang lama

c. Berita diterima dalam waktu yang cepat

d. Harganya mahal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

15. Mengumpulkan, memproses dan saling tukar menukar informasi dengan individu –

indivudu lain disebut. . .

a. Teknologi produksi c. Teknologi transportasi

b. Teknologi komunikasi d. Teknologi industri

16. Kelebihan teknologi komunikasi jaman dahulu, yaitu. . .

a. Hanya dapat digunakan pada jarak dekat

b. Berita diterima dalam waktu yang lama

c. Berita diterima dalam waktu yang cepat

d. Mudah dibuat

17. Di bawah ini yang termasuk contoh teknologi transportasi udara, yaitu. . .

a. Pesawat terbang c. Becak

b. Mobil d. Kapal feri

18. Pada tahun 1770 mesin uap ditemukan oleh. . .

a. Alexander Graham bell c. James Watt

b. Thomas Alva Edison d.Wright bersaudara

19. Pada jaman dahulu, para petani memisahkan isi padi (beras) dengan kulitnya

menggunakan. . .

a. Bajak c. Lesung

b. Ani – ani d. Mesin giling

20. Berikut ini yang bukan termasuk alat transportasi jaman ini. . .

a. Motor c. Dokar

b. Mobil d. Becak motor


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Lampiran 6 Kunci Jawaban

Kunci jawaban soal evaluasi!

1. a. Teknologi Produksi

2. d. Faksimile

3. a. Masinis

4. c. Teknologi transportasi

5. a. Koran

6. b. Mobil

7. c. Cangkul

8. b. Andong

9. d. Lambat

10. c. Menampung lebih banyak tenaga kerja

11. a. Ani – ani

12. b. Angin

13. a. Limbah

14. c. Berita diterima dalam waktu yang cepat

15. b. Teknologi komunikasi

16. d. Mudah dibuat

17. d. Pesawat terbang

18. c. James Watt

19. c. Lesung

20. c. Dokar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

Lampiran 7 Soal Diskusi

Soal Diskusi!

Kelompok :

Nama / No. Absen :

1. Jelaskan yang dimaksud dengan teknologi dan sebutkan 3 macam teknologi!

2. Sebutkan 3 contoh teknologi produksi pada jaman dahulu dan jaman sekarang! Serta

pengalaman menggunakannya!

3. Sebutkan 3 contoh teknologi komunikasi pada jaman dahulu dan jaman sekarang! Serta

pengalaman menggunkannya!

4. Sebutkan 3 contoh teknologi transportasi pada jaman dahulu dan jaman sekarang! Serta

pengalaman menggunkannya!

5. Sebutkan 3 kelebihan dan kelemana teknologi masa kini dan masa lalu!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Diskusi

Kunci jawaban tugas diskusi!

1. Sarana atau alat yang digunakan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang

diperlukan manusia. 3 macam teknologi yaitu teknologi produksi, teknologi

komunikasi, dan teknologi transportasi

a. Teknologi produksi adalah suatu usaha melakukan kegiatan yang merubah dari

satu atau beberapa barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.

b. Teknologi komunikasi adalah kegiatan mengirim dan menerima pesan tau

bertukar informasi.

c. Teknologi transportasi adalah memindahkan alat yang digunakan untuk

mengangkut penumpang atau barang.

2. Contoh teknologi produksi

Teknologi produksi Pengalaman


No. menggunakan
Jaman dahulu Jaman sekarang
1. Ani – ani Mesin penggiling padi
2. Bajak Traktor
3. Canting Mesin cap

3. Contoh teknologi komunikasi

Teknologi komunikasi Pengalaman


No. menggunakan
Jaman dahulu Jaman sekarang
1. Merpati post Telepon
2. Kurir Kantor pos
3. Daun kelor faksimile
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

4. Contoh teknologi transportasi

Teknologi transportasi Pengalaman


No. menggunakan
Jaman dahulu Jaman sekarang
1. Dokar Mobil
2. Sepeda Kereta

3. Perahu Jet

5. Kelebihan dan kelemahan teknologi masa kini dan masa lalu

Teknologi Jaman dahulu Teknologi Jaman sekarang


No.
Kelebihan Kekurangan Kelebihan Kekurangan

1. Tidak menimbulkan Lambat Cepat Rawan


polusi
2. Menciptakan tenaga Barang mudah Mudah dibawa Mengurangi
kerja rusak keman – mana tenaga kerja

3. Barang mudah
diuang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Lampiran 9 Instrumen Validasi

Instrumen Validasi Lembar Observasi

Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai dengan cara melingkari pada salah satu angka 1,2,

3 dan 4 serta memberikan komentar pada kolom yang tersedia.

No. Aspek yang dinilai Skor Komentar

Kesesuaian isi dengan indikator


1 1 2 3 4
observasi
Isi mudah dipahami oleh observer
2 1 2 3 4

Kesesuaian pernyataan dengan


3 1 2 3 4
tingkat perkembangan siswa
Keterperincian pernyataan
4 1 2 3 4

Penggunaan bahasa indonesia dan


5 1 2 3 4
tata tulis baku

Jumlah

Rata – rata

Komentar umum:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

INSTRUMEN VALIDASI DESAIN PEMBELAJARAN

Yth. Bapak/Ibu Validator

Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai dengan cara melingkari pada salah satu angka
1,2,3 dan 4 serta memberi komentar desain pembelajaran berikut pada kolom yang telah
tersedia.

A. SILABUS

No. Komponen Penilaian Skor Komentar

1. Kelengkapan unsur –unsur silabus 1 2 3 4

2. Kesistematisan kegiatan pembelajaran 1 2 3 4

3. Kualitas perumusan pengalaman belajar 1 2 3 4

Ketepatan pilihan perilaku esensial dalam


4. 1 2 3 4
indikator
Kualitas perilaku yang dituntut dalam
5. indikator mencerminkan keutuhan 1 2 3 4
perkembangan pribadi siswa
Tingkat kecukupan sumber belajar yang
6. 1 2 3 4
digunakan

7. Ketepatan dalam memilih media 1 2 3 4

Kesesuaian teknik penilaian yang


8. 1 2 3 4
digunakan dengan indikator
Penggunaan bahasa indonesia dan tata
9. 1 2 3 4
tulis baku

10. Kesesuaian antara SK, KD dan Indikator 1 2 3 4

Jumlah
Rata – rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


No. Aspek yang dinilai Skor Komentar

1. Kelengkapan unsur – unsur RPP 1 2 3 4

Kesesuian Standar Kompetensi (SK) dan


2. 1 2 3 4
Kompetensi Dasar (KD)
Kesesuaian indikator pencapaian
3. 1 2 3 4
kompetensi dengan SK dan KD
Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran
4. 1 2 3 4
dengan indikator

5. Kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD 1 2 3 4

Kesesuaian rumusan kegiatan


6. pembelajaran dengan pendekatan 1 2 3 4
pembelajaran yang dipilih
Penilaian yang dilakukan mencerminkan
7. 1 2 3 4
indikator yang digunakan
Tingkat kecukupan sumber belajar yang
8. 1 2 3 4
digunakan
Ketepatan dalam memilih media
9. 1 2 3 4
pembelajaran
Kesesuaian Lembar Kerja Siswa dengan
10. 1 2 3 4
kegiatan pembelajaran
Kesesuaian materi ajar dengan materi
11. 1 2 3 4
pokok

12. Kelengkapan instrumen penilaian 1 2 3 4

Penggunaan bahasa indonesia dan tata tilis


13. 1 2 3 4
baku
Jumlah
Rata – rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

C. Lebar Kerja Siswa (LKS)


No. Aspek yang dinilai Skor Komentar

1. Kelengkapan unsur – unsur LKS 1 2 3 4

Rumusan petunjuk LKS sederhana dan


2. 1 2 3 4
mudah dipahami
Ketentuan kegiatan pembelajaran pada
3. 1 2 3 4
LKS
Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan
4. 1 2 3 4
indikator
Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan
5. 1 2 3 4
tingkat perkembangan siswa
Jumlah
Rata – rata

Komentar umum:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

D. Bahan Ajar
No. Aspek yang dinilai Skor Komentar
Kesesuaian materi dengan indikator dan
1. 1 2 3 4
tujuan pembelajaran
Materi pembelajaran memuat fakta,
2. 1 2 3 4
konsep, dan prosedur
Kesesuaian materi pembelajaran dengan
3. 1 2 3 4
tingkat perkembangan siswa
Materi pembelajaran mendukung
4. 1 2 3 4
terciptanya kreatifitas siswa
Jumlah
Rata – rata

Komentar umum:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Lampiran 10: Hasil Validasi Lembar Observasi dan Perangkat Pembelajaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

Lampiran 11 Kondisi Awal

No Nama Siswa Nilai kondisi awal


1 Dhara 83
2 Nisa 20
3 Riska 50
4 Dimas 45
5 Tika 23
6 Reza 40
7 Riva 63
8 Fazil 33
9 Fazli 15
10 Ana 38
11 Pasha 30
12 Waris 30
13 Girin 55
14 Abrar 48
15 Putro 40
16 Bagas 30
17 Iqbal 53
18 Tyo 75
19 Nindya 73
20 Rengga 28
21 Shevi 45
22 Syana 85
23 Tiara 65
24 Vallen 35
25 Widya 45
26 Wikan 50
27 Ayu 50
28 Ganesa 75
Jumlah 1322
Rata - rata 47,21428571
Nilai tertinggi 85
Nilai terendah 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

Lampiran 12 Pedoman Wawancara Dengan Guru Kelas IV

Pedoman Wawancara Dengan Guru Kelas IV

No Pertanyaan Jawaban

1. Baga respon siswa ketika ditanya oleh guru?

Apakah siswa mau untuk mengungkapkan


2.
pendapat dalam kelompok?

Apakah siswa terlibat pada saat mengerjakan tugas


3.
kelompok?

Apakah siswa mau untuk maju ke depan kelas


4.
untuk mengerjakan tugas?

Bagaimana tanggapan siswa pada saat guru


5.
menerangkan?

Bagaimana tanggapan siswa pada saat guru


6.
memberikan pertanyaan?

Apakah siswa mau ikut mengerjakan tugas


7.
meskipun di dalam kelas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

Lampiran 13 Hasil Evaluasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

Lampiran 14 Hasil Diskusi Dalam Kelompok Asal dan Ahli


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

Lampiran 15 Data Tabulasi

Skor Nilai
Nama Butir soal
Total Siswa
No
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Dhara 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16 80

2 Nisa 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 12 60

3 Riska 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 85

4 Dimas 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 15 85

5 Tika 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80

6 Reza 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16 80

7 Riva 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 90

8 Fazil 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 11 60

9 Fazli 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 16 80

10 Ana 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 12 60

11 Pasha 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 15 75

12 Waris 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 14 85

13 Girin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 18 90

14 Abrar 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

15 Putro 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80

16 Bagas 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 80

17 Iqbal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 17 85

18 Tyo 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 17 85

19 Nindya 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80

20 Rengga 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 14 70

21 Shevi 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 85

22 Syana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 17 85

23 Tiara 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 90

24 Vallen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 16 80

25 Widya 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 80

26 Wikan 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 85

27 Ayu 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 16 80

28 Ganesa 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 16 Tabel Product

154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

Lampiran 17 Peningkatan Nilai Siswa


No Nama Siswa Nilai kondisi awal Target akhir
1 Dhara 83 80
2 Nisa 20 60
3 Riska 50 85
4 Dimas 45 85
5 Tika 23 80
6 Reza 40 80
7 Riva 63 90
8 Fazil 33 60
9 Fazli 15 80
10 Ana 38 60
11 Pasha 30 75
12 Waris 30 85
13 Girin 55 90
14 Abrar 48 80
15 Putro 40 80
16 Bagas 30 80
17 Iqbal 53 85
18 Tyo 75 85
19 Nindya 73 80
20 Rengga 28 70
21 Shevi 45 85
22 Syana 85 85
23 Tiara 65 90
24 Vallen 35 80
25 Widya 45 80
26 Wikan 50 85
27 Ayu 50 80
28 Ganesa 75 85
Jumlah 1322 2240
Rata - rata 47,21428571 80
Nilai tertinggi 85 90
Nilai terendah 15 60
Persentase Ketuntasan 25% 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

Lampiran 17 Foto – foto


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

BIODATA PENULIS

Penulis bernama Maria Tri Indah Wahyuni yang


merupakan putri ketiga dari pasangan Drs. Legimin dan
C. Sudarti yang lahir pada tanggal 16 Maret 1992. Penulis
menempuh pendidikan dari TK Dharma Wanita pada
tahun 1997 sampai tahun 1998, SDN 2 Panutan pada
tahun 1998 sampai tahun 2004, SMP Xaverius Pagelaran
pada tahun 2004 sampai 2007, dan SMA Xaverius
Pringsewu pada tahun 2007 sampai 2010.

Penulis menempuh pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta pada tahun 2010-2017.

Di lingkup Universitas, penulis pernah mengikuti beberapa seminar,


workshop, dan pelatihan yang pernah diikuti penulis antara lain, Inisiasi
Mahasiswa Keguruan (SIMAK) pada tahun 2010, Workshop Dongeng pada tahun
2012, Seminar dan Workshop Permainan Tradisional pada tahun 2012, English
Club Program pada tahun 2010 hingga tahun 2012, Pelatihan Pengembangan
Kepribadian Mahasiswa I pada tahun 2011, Kursus Pembina Pramuka Mahir
Tingkat Dasar (KMD) pada tahun 2011, Pelatihan Pengembangan Kepribadian
Mahasiswa II pada tahun 2011, Program Kreativitas Mahasiswa tentang
“Petualangan Bodasta (Program Leadership Cam “Anti Korupsi” untuk Bocah
Sekolah Dasar di Yogyakarta)”. Peneliti juga pernah menjabat sebagai Sekretaris
dalam kepengurusan UKM Taekwondo.

Anda mungkin juga menyukai