Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
JUSTIFIKASI TEKNIK
(VII.13)
Pekerjaan Peningkatan dan Perbaikan Jalan Masuk
I. Umum
Perkerasan beton semen adalah struktur yang terdiri atas pelat beton semen yang
bersambung (tidak menerus) tanpa atau dengan tulangan, atau menerus dengan
tulangan, terletak di atas lapis pondasi bawah atau tanah dasar, tanpa atau dengan
lapis permukaan beraspal. Struktur perkerasan beton semen secara tipikal
sebagaimana terlihat pada Gambar 1.
Pada perkerasan beton semen, daya dukung perkerasan terutama diperoleh dari
pelat beton. Sifat, daya dukung dan keseragaman tanah dasar sangat
mempengaruhi keawetan dan kekuatan perkerasan beton semen. Faktor-faktor
yang perlu diperhatikan adalah kadar air pemadatan, kepadatan dan perubahan
kadar air selama masa pelayanan.
Lapis pondasi bawah pada perkerasan beton semen adalah bukan merupakan
bagian utama yang memikul beban, tetapi merupakan bagian yang berfungsi
sebagai berikut :
- Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar.
- Mencegah intrusi dan pemompaan pada sambungan, retakan dan tepi-tepi
pelat.
- Memberikan dukungan yang mantap dan seragam pada pelat.
- Sebagai perkerasan lantai kerja selama pelaksanaan.
Pelat beton semen mempunyai sifat yang cukup kaku serta dapat menyebarkan
beban pada bidang yang luas dan menghasilkan tegangan yang rendah pada
lapisan-lapisan di bawahnya.
1
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
1. Tanah dasar
Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai
dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-
1989, masing-masing untuk perencanaan tebal perkerasan lama dan
perkerasan jalan baru. Apabila tanah dasar mempunyai nilai CBR lebih kecil dari
2 %, maka harus dipasang pondasi bawah yang terbuat dari beton kurus
(Lean-Mix Concrete) setebal 15 cm yang dianggap mempunyai nilai CBR tanah
dasar efektif 5 %.
2. Pondasi bawah
Bahan pondasi bawah dapat berupa :
- Bahan berbutir.
- Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)
- Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).
Lapis pondasi bawah perlu diperlebar sampai 60 cm diluar tepi perkerasan
beton semen. Untuk tanah ekspansif perlu pertimbangan khusus perihal jenis
dan penentuan lebar lapisan pondasi dengan memperhitungkan tegangan
pengembangan yang mungkin timbul. Pemasangan lapis pondasi dengan lebar
sampai ke tepi luar lebar jalan merupakan salah satu cara untuk mereduksi
prilaku tanah ekspansif.
2
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Campuran Beton Kurus (CBK) harus mempunyai kuat tekan beton karakteristik
pada umur 28 hari minimum 5 MPa (50 kg/cm2) tanpa menggunakan abu
terbang, atau 7 MPa (70 kg/cm2) bila menggunakan abu terbang, dengan tebal
minimum 10 cm.
3. Beton semen
Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural
strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan
pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5
MPa (30-50 kg/cm2).
Kuat tarik lentur beton yang diperkuat dengan bahan serat penguat seperti
serat baja, aramit atau serat karbon, harus mencapai kuat tarik lentur 5–5,5
MPa (50-55 kg/cm2). Kekuatan rencana harus dinyatakan dengan kuat tarik
lentur karakteristik yang dibulatkan hingga 0,25 MPa (2,5 kg/cm2) terdekat.
Beton dapat diperkuat dengan serat baja (steel-fibre) untuk meningkatkan kuat
Tarik lenturnya dan mengendalikan retak pada pelat khususnya untuk bentuk
tidak lazim. Serat baja dapat digunakan pada campuran beton, untuk jalan
plaza tol, putaran dan perhentian bus. Panjang serat baja antara 15 mm dan 50
mm yang bagian ujungnya melebar sebagai angker dan/atau sekrup penguat
untuk meningkatkan ikatan. Secara tipikal serat dengan panjang antara 15 dan
50 mm dapat ditambahkan ke dalam adukan beton, masing-masing sebanyak
75 dan 45 kg/m³.
3
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Semen yang akan digunakan untuk pekerjaan beton harus dipilih dan sesuai
dengan lingkungan dimana perkerasan akan dilaksanakan.
Sesuai dengan desain yang ada dalam dokumen kontrak pembangunan waduk
gongseng mutu yang digunakan adalah beton K-225 dengan tebal jalan
perkerasan kaku 30 cm.
4. Sambungan
Pada perkerasan beton semen terdapat beberapa jenis sambungan antara lain :
- Sambungan memanjang
- Sambungan melintang
- Sambungan isolasi
Semua sambungan harus ditutup dengan bahan penutup (joint sealer), kecuali
pada sambungan isolasi terlebih dahulu harus diberi bahan pengisi (joint filler).
4
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
5
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Sambungan ini harus dilengkapi dengan ruji polos panjang 45 cm, jarak
antara ruji 30 cm, lurus dan bebas dari tonjolan tajam yang akan
mempengaruhi gerakan bebas pada saat pelat beton menyusut.
Setengah panjang ruji polos harus dicat atau dilumuri dengan bahan
anti lengket untuk menjamin tidak ada ikatan dengan beton.
6
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
g) Pola sambungan
7
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
8
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
5. Bond Breaker
Bond breaker dipasang di atas subbase agar tidak ada kelekatan (bonding) atau
gesekan (friction) antara lapis pondasi bawah dengan plat beton. Dalam
praktek bond breaker dibuat dari plastik tebal (minimum 125 mikron).
Untuk mencegah gesekan, maka permukaan lapis pondasi bawah tidak boleh
dikasarkan (grooving atau (brushing).
Bila lapis pondasi bawah terdiri atas granular material, tidak diperlukan adanya
bond breaker, kecuali kalau ada kekhawatiran terjadinya “dewatering”
campuran beton.
6. Joint Sealant
10
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
A. Umum
1. Uraian
Pekerjaan ini akan terdiri dari pemasokan dan pemasangan sambungan siar
muai lantai yang terbuat dari logam atau elastomer atau tipe asphaltic plug,
dan setiap bahan pengisi (filler) dan penutup (sealer), untuk sambungan
antar struktur baik dalam arah memanjang maupun melintang, sesuai
dengan Gambar dan sebagaimana diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan.
Sambungan jenis patent yang dan rusak sebelum, selama atau sesudah
pemasangan yang disebabkan oleh kelalaian dalam penanganan,
penyimpanan, pemasangan atau operasi selanjutnya di lapangan harus
dikeluarkan dan diganti. Semua sambungan tersebut harus diperiksa pada
saat tiba di tempat kerja dan setiap kerusakan harus dilaporkan secara
tertulis kepada Pengawas Pekerjaan. Bagaimanapun juga, Penyedia Jasa
harus bertanggungjawab untuk melindungi dan menjaga keamanan
sambungan tersebut sesuai fungsinya selama Masa Kontrak dengan jaminan
(garansi) selama minimum 2 tahun.
B. BAHAN
Bahan pengisi sambungan harus dari jenis kenyal yang tidak dikeluarkan
pracetak (premoulded non-extruding resilient type), sesuai dengan SNI 03-
4432-1997 atau SNI 03- 4815-1998.
Bahan pengisi sambungan yang terbuat karet harus memenuhi Sifat fisik
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Yang dibuktikan dengan sertifikat
mutu bahan yang dikeluarkan oleh pabrikasi pembuatnya atau dilakukan
pengujian bahan.
Bahan untuk penutup sambungan horisontal harus sesuai dengan SNI 03-
4814-1998, sebagai altematif, penutup dari bitumen karet yang dicor panas
atau yang sejenis dapat digunakan dengan persetujuan dari Pengawas
Pekerjaan. Sambungan vertikal dan miring harus ditutup dengan sambungan
dempul bitumen, dari bahan yang disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
5. Agregat
Agregat untuk campuran siar muai asphasltic plug harus terdiri dari material
yang bersih, keras, awet dan bebas dari bahan-bahan kotoran organik dan
bahan kotoran lain yang tidak dikehendaki dan memenuhi ketentuan sifat-
sifat seperti pada Tabel 4) dan mempunyai gradasi seragam dalam ukuran
nominal tunggal yaitu ukuran 14, 20 dan 28 mm atau boleh dicampur antara
ketiga ukuran ini dan mempunyai gradasi seragam dalam ukuran nominal
tunggal yaitu ukuran 14, 20 dan 28 mm atau boleh dicampur antara ketiga
ukuran ini.
Tabel 4) Ketentuan Sifat-sifat Agregat
13
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Catatan:
1. Istilah “modifikasi” dalam tabel berhubungan dengan penyiapan benda uji. Penggunaan jo in t seal sebagai
sumber benda uji memerlukan yang lebih berlapis-lapis daripada salah satu yang disebutkan dalam modifikasi
prosedur penguj ian yang digunakan. Modifikasi benda uj i yang demikian harus disepakati antara pembeli dan
supplier sebelum pengujian.
2. Benda uji yang disiapkan sesuai dengan ASTM D518-99 (ditarik 2008)
3. Benda uji yang retak, terbelah atau meerkat selama pengujian pemulihan harus berarti hasil pengujian benda uji
tersebut gagal.
4. Rujukan seksi dan sub-seksi adalah yang disebutkan dalam ASTM D3542-08(2013) 5. Kecepatan pengujian
harus 13 ± 1,3 mm, minimum pada temperature kamar 23 ± 2,2 °C. Ampelas tidak digunakan.
7. Silikon
14
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
C. PELAKSANAAN
1. Penvimpanan Bahan
15
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
a) Daerah yang akan dipasang sambungan siar muai hams diberi tanda
dan dipotong sesuai dengan lokasinya yaitu 20 cm ke kiri dan kanan dari
celah ke arah perkerasan dengan rata, dengan menggunakan jack
hammer dan dibersihkan dengan kompresor dan sikat kawat.
b) Agregat yang akan digunakan pada sambungan siar muai ini hams
dipanaskan sampai 130°C, demikian juga dengan binder (aspal)
dipanaskan sampai 130°C, yang kemudian dicampur menjadi satu dan
merata untuk kemudian dipasang. Panas campuran agregat dan binder
pada waktu pengecoran bahan asphaltic ini mempunyai panas minimum
120°C. Pelaksanaan ini hams dilaksanakan lapis demi lapis dengan
perbandingan berat antara agregat dan binder 2:1 dan dipadatkan
menjadi 20 - 30 mm. Lapisan terakhir hams berbentuk cembung dari kiri
dan kanan sumbu sambungan siar muai dengan kemiringan 2% yang
akhimya ditutupi dengan lapis penutup (cover) dengan perbandingan
berat agregat dan binder dalam keadaan panas 10:1.
c) Bagian celah yang akan diberi sambungan siar muai ini hams dalam
kondisi bersih, untuk kemudian diberi lapisan binder yang sudah
dipanaskan terlebih <lulu sebelum dilaksanakan pengecoran bahan
asphaltic plugnya.
1. Cara Pengukuran
16
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Suatu pengukuran stmktur sambungan siar muai akan bempa jumlah meter
panjang sambungan yang selesai dipasang di tempat dan diterima.
Waterstops, bahan pengisi sambungan siar muai pracetak, penutup
sambungan pracetak dan penutup sambungan elastis yang dituang tidak
diukur secara terpisah dan dianggap telah termasuk dalam penyediaan dan
pemasangan siar muai sesuai mata pembayaran yang tersedia dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
2. Pembavaran
NomorMata Satuan
Uraian Pengukuran
Pembayaran
7.11.(la) Sambungan Siar Muai Tipe Asphaltic Plug, Fixed Meter Panjang
7.11.(7) Sambungan Siar Muai Tipe Karet dengan Lehar Meter Panjang
Celah...........cm
7.11.(9) Sambungan Siar Muai Tipe Modular, lebar ...... Meter Panjang
17
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
18
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Pagar pengaman dilengkapi dengan tanda dari bahan bersifat reflektif dengan
warna sesuai dengan warna patok pengarah pada sisi yang sama. Pemilihan
jenis pagar pengaman dengan mempertimbangkan:
a. kecepatan rencana;
b. ruang yang tersedia untuk mengakomodasikan defleksi pagar saat
terjadi tabrakan;
c. kekuatan bahan yang bisa menahan laju kendaraan saat hilang kendali;
d. ketepatan penempatan dan pemasangan;
e. tingkat kekakuan (stiffhes) pagar yang dipasang.
19
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
b. Single Slope
c. F Shape
20
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
21
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
d. Vertical Shape
22
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Ukuran pagar pengaman semi kaku sesuai dengan standar SNI dan
AASHTO sesuai gambar dan tabel di bawah.
23
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Catatan :
Dari sumber lain, menyatakan ketebalan pelat untuk kecepatan < 70 km/jam (2,0 mm), 80-90 km/jam (2,5 mm)
dan > 100 km/jam (3,0 mm)
Gambar 19. Ukuran Komponen Utama Pagar Pengaman Semi Kaku
b. Komponen Utama
24
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
SNI profil besi dan tiang penyangga (post) yang terbuat dari pelat baja
dengan pelapisan galvanis mempunyai ukuran sesuai dalam table di
bawah.
Tabel 11. Ukuran dan Momen Inersia Bahan Beam dan Post
Gambar 20. Pagar Pengaman Semi Kaku Pada Jalan Kecepatan Rendah
25
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Dari uraian diatas maka untuk pagar pengaman yang akan digunakan di jalan
akses alur c Bendungan Gongseng adalah menggunakan pagar pengaman semi
kaku dengan pertimbangan kemudahan pengerjaan dan fungsi yang diperoleh.
Berikut adalah spesifikasi pagar pengaman jalan.
a. Penampang melintang :
1) Tebal : 2,67 mm
2) Lebar : 312 mm
3) Tebal lelrukan : 8.3 mm
4) Jari-jari lekukan : 240 mm
b. Panjang lempengan:
1) Panjang total lempengan 4.300 mm
2) Pajang efektif lempengan 4.000 mm
3. Tiang penyangga (post) adalah merupakan suatu tiang berbentuk uletter U"
yang kokoh dengan ketebalan penampang plat 4.5 - 6 mm dan berfungsi
untuk menegakkan dan memperkokoh berdirinya lempengan besL Tiang
penyangga mempunyai ukuran minimal sebagai berikut:
a. lebar : 180 mm
b. ketebalan : 4,5- 6 mm
c. Panjang total : 1.800 mm
d. Tiang efektif diatas permukaan tanah terhadap lempengan besi: 655
mm
4. Besi Pengikat (blocking) adalah profil baja berbentuk "letter U" dengan
ketebalan penampang plat minimal 6 mm, panjang 300 mm, lebar 180 mm
26
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
dan ketebalan blocking 6 mm. yang berfungsi sebagai pengikat antara tiang
penyangga dengan lempengan besi(beam).
B. BAHANPAGARPENGAMANJALAN
Terbuat dari tipe Pelat Baja Gelombang Lapis Seng Pagar Pengaman ( Flex
Beam Guard Rail) dimana mempunyai ukuran sebagai berikut:
27
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
4. Ukuran Baut
Baut yang digunakan untuk sambungan plat baja gelombang lapis seng
harus memenuhi seperti tabel berikut :
5. Besi pengikat (bracket) adalahberupa baut jenis payung dan mur diameter
16 mm untuk beam, baut jenis payung dan mur diameter 16 mm untuk
bloking dan baut dan mur jenis hexagonal diameter 16 mm untuk tiang serta
besi pengikat yang berfungsi untuk penyambung dan melekatkan lempengan
besi ke tiang penyangga dengan mempunyai bahan yang sarna dengan
lempengan besi (beam);
6. Pada bagian belakang lempengan besi (beam) dan terminal end dibubuhi
Stiker perlengkapan jalan tulisan sumber pendanaan, tahun anggaran dan isi
pasal 275 UU Nomor 22/ 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ,
contoh gambar stiker terlampir;
7. Setiap bahan pagar pengaman yang akan dipergunakan harus lulus uji
laboratorium dengan menunjukkan sertifikat uji Laboratorium berskala
Nasional atau Intemasional.
28
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
4. Pemeriksaan Akhir
29
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
30
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Pada Perbaikan jalan akses selain pekerjaan rigid beton juga diperlukan
beberapa gorong-gorong (Box Culvert) yang akan dipasang seperti gambar
dibawah ini:
Box Culvert 1
(80x80)
31
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
A. Box Culvert 80 x 80
Dimension of frame
t1 B t1
H0: Height of frame t2/2 + H + t3/2 0,950 m
D1 B0: Width of frame B + t1 0,950 m
t2 D1: Covering depth at middle of top slab D + t2/2 1,575 m
H H0
t3
B0
32
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Case.L1: Pvt1 = 1,5476 tf/m2, B= 0,950 m Combination for Case.L2 (2) (2) (3) (3)
Pvt2 = 0,0000 tf/m2, B= 0,000 m a) + b) a) + c) a) + b) a) + c)
Case.L2: Pvt1 = 1,5476 tf/m2, B= 0,950 m Distributed load total 1,5476 1,5476 1,5476 #####
Pvt2 = 0,0000 tf/m2, B= 0,000 m Select the combination case of 1,5476 tf/m2,
for Case.L2, which is the largest load to the top slab.
In case of covering depth (D) is over 3.0m, uniform load of 1.0 tf/m2 is applied on the top slab of culvert instead of live load calculated above.
3 Load calculation
Case 1: Box Culvert Inside is Empty, Underground Water up to Top slab, Track load Case. L1
5) ground reaction
Acting Load (tf/m2)
Wbot=(t3*BT+Hf^2)*gc/B0 Wbot= 0,4737
Wtop Wtop= 0,4737
Ws=Wsw*2/B0 Ws= 0,6063
Pvd Pvd= 2,7000
Pvt1 Pvt1= 1,5476
Pvt2 Pvt2= 0,0000
Wiw=(hiw*B-2Hf^2)*gw/B0 Wiw= 0,0000 hiw: internal water depth 0,00 m
Up=-U/B0 U= -1,2737
Q= 4,5276
Case 2: Box Culvert Inside is Empty, Underground Water up to Top slab, Track load Case. L2
5) ground reaction
Acting Load (tf/m2)
Wbot=(t3*BT+Hf^2)*gc/B0 Wbot= 0,4737
Wtop Wtop= 0,4737
Ws=Wsw*2/B0 Ws= 0,6063
Pvd Pvd= 2,7000
Pvt1 Pvt1= 1,5476
Pvt2 Pvt2= 0,0000
Wiw=(hiw*B-2Hf^2)*gw/B0 Wiw= 0,0000 hiw: internal water depth 0,00
Up=-U/B0 U= -1,2737
Q= 4,5276
Case 3: Box Culvert Inside is Full, Underground Water up to invert, Track load Case. L1
5) ground reaction
Acting Load (tf/m2)
Wbot=(t3*BT+Hf^2)*gc/B0 Wbot= 0,4737
Wtop Wtop= 0,4737
Ws=Wsw*2/B0 Ws= 0,6063
Pvd Pvd= 2,7000
Pvt1 Pvt1= 1,5476
Pvt2 Pvt2= 0,0000
Wiw=(hiw*B-2Hf^2)*gw/B0 Wiw= 0,6263 hiw: internal water depth 0,800 m
Up=0 U= 0,0000
Q= 6,4276
36
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Case 4: Box Culvert Inside is Full, Underground Water up to invert, Track load Case. L2
5) ground reaction
Acting Load (tf/m2)
Wbot=(t3*BT+Hf^2)*gc/B0 Wbot= 0,4737
Wtop Wtop= 0,4737
Ws=Wsw*2/B0 Ws= 0,6063
Pvd Pvd= 2,7000
Pvt1 Pvt1= 1,5476
Pvt2 Pvt2= 0,0000
Wiw=(hiw*B-2Hf^2)*gw/B0 Wiw= 0,6263 hiw: internal water depth 0,800 m
Up=0 U= 0,0000
Q= 6,4276
Check M N S (tf)
Member Case
Point (tf・m) (tf) at joint at 2d
Side wall A -0,331 2,531 1,725 0,781
(left) Case.1 Middle 0,054 2,390 0,000 -
B -0,289 2,243 -1,337 -0,734
A -0,331 2,531 1,725 0,781
Case.2 Middle 0,054 2,390 0,000 -
B -0,289 2,243 -1,337 -0,734
A -0,290 2,531 1,095 0,557
Case.3 Middle -0,022 2,382 0,000 -
B -0,255 2,243 -1,013 -0,486
A -0,290 2,531 1,095 0,557
Case.4 Middle -0,022 2,382 0,000 -
B -0,255 2,243 -1,013 -0,486
Top slab B -0,289 1,337 2,243 1,110
Case.1 Middle 0,243 1,337 0,000 -
C -0,289 1,337 -2,243 -1,110
B -0,289 1,337 2,243 1,110
Case.2 Middle 0,243 1,337 0,000 -
C -0,289 1,337 -2,243 -1,110
B -0,255 1,013 2,243 1,110
Case.3 Middle 0,277 1,013 0,000 -
C -0,255 1,013 -2,243 -1,110
B -0,255 1,013 2,243 1,110
Case.4 Middle 0,277 1,013 0,000 -
C -0,255 1,013 -2,243 -1,110
Side wall C -0,289 2,243 1,337 0,734
(right) Case.1 Middle 0,054 2,390 0,000 -
D -0,331 2,531 -1,725 -0,781
C -0,289 2,243 1,337 0,734
Case.2 Middle 0,054 2,390 0,000 -
D -0,331 2,531 -1,725 -0,781
C -0,255 2,243 1,013 0,486
Case.3 Middle -0,022 2,382 0,000 -
D -0,290 2,531 -1,095 -0,557
C -0,255 2,243 1,013 0,486
Case.4 Middle -0,022 2,382 0,000 -
D -0,290 2,531 -1,095 -0,557
Invert D -0,331 1,725 2,531 1,252
Case.1 Middle 0,270 1,725 0,000 -
A -0,331 1,725 -2,531 -1,252
D -0,331 1,725 2,531 1,252
Case.2 Middle 0,270 1,725 0,000 -
A -0,331 1,725 -2,531 -1,252
D -0,290 1,095 2,531 1,252
Case.3 Middle 0,311 1,095 0,000 -
A -0,290 1,095 -2,531 -1,252
D -0,290 1,095 2,531 1,252
Case.4 Middle 0,311 1,095 0,000 -
A -0,290 1,095 -2,531 -1,252
38
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Case.2
M= 0,3308 tf・m sca = 60 kgf/m2 h= 15 cm (height of member)
N= 2,5306 tf ssa = 1400 kgf/m2 d= 12 cm (effective height of member)
S0= 1,7252 tf n= 24 d' = 3 cm (protective covering depth)
S2d= 0,7811 tf c= 4,50 cm (distance from neutral axis)
b= 100 cm
e = M/N = 13,07 cm
Solving the formula shown below, sc =23,674 kgf/cm2 ( 2E-05 kgf/cm2)o.k.
sc^3+{3ssa/(2n) - 3N(e+c)/(bd^2)}sc^2 - 6N(e+c)ssasc/(nbd^2) - 3N(e+c)ssa^2/(n^2bd^2) = 0
0 = sc^3 +78,24 sc^2 -1080,9 sc -31526,71
s = nsc/(nsc+ssa) = 0,2887
Asreq = (sc*s/2 - N/(bd))bd/ssa = 1,1213 cm2
Case.3
M= 0,2896 tf・m sca = 60 kgf/m2 h= 15 cm (height of member)
N= 2,5306 tf ssa = 1400 kgf/m2 d= 12 cm (effective height of member)
S0= 1,0945 tf n= 24 d' = 3 cm (protective covering depth)
S2d= 0,5571 tf c= 4,50 cm (distance from neutral axis)
b= 100 cm
e = M/N = 11,44 cm
Solving the formula shown below, sc =22,312 kgf/cm2 ( 0 kgf/cm2)o.k.
sc^3+{3ssa/(2n) - 3N(e+c)/(bd^2)}sc^2 - 6N(e+c)ssasc/(nbd^2) - 3N(e+c)ssa^2/(n^2bd^2) = 0
0 = sc^3 +79,09 sc^2 -980,63 sc -28601,65
s = nsc/(nsc+ssa) = 0,2767
Asreq = (sc*s/2 - N/(bd))bd/ssa = 0,8380 cm2
Case.4
M= 0,2896 tf・m sca = 60 kgf/m2 h= 15 cm (height of member)
N= 2,5306 tf ssa = 1400 kgf/m2 d= 12 cm (effective height of member)
S0= 1,0945 tf n= 24 d' = 3 cm (protective covering depth)
S2d= 0,5571 tf c= 4,50 cm (distance from neutral axis)
b= 100 cm
e = M/N = 11,44 cm
Solving the formula shown below, sc =22,312 kgf/cm2 ( 0 kgf/cm2)o.k.
sc^3+{3ssa/(2n) - 3N(e+c)/(bd^2)}sc^2 - 6N(e+c)ssasc/(nbd^2) - 3N(e+c)ssa^2/(n^2bd^2) = 0
0 = sc^3 +79,09 sc^2 -980,63 sc -28601,65
s = nsc/(nsc+ssa) = 0,2767
Asreq = (sc*s/2 - N/(bd))bd/ssa = 0,8380 cm2
The maximum requirement of reinforcement bar is 1,1213 cm2 in Case.1 from above calculation.
Case. 1 2 3 4
Requirement 1,1213 1,1213 0,8380 0,8380 (cm2)
Case.2
M= 0,2895 tf・m sca = 60 kgf/m2 h= 15 cm (height of member)
N= 2,2426 tf ssa = 1400 kgf/m2 d= 12 cm (effective height of member)
S0= 1,3374 tf n= 24 d' = 3 cm (protective covering depth)
S2d= 0,7341 tf c= 4,50 cm (distance from neutral axis)
b= 100 cm
e = M/N = 12,91 cm
Solving the formula shown below, sc =21,872 kgf/cm2 ( 0 kgf/cm2)o.k.
sc^3+{3ssa/(2n) - 3N(e+c)/(bd^2)}sc^2 - 6N(e+c)ssasc/(nbd^2) - 3N(e+c)ssa^2/(n^2bd^2) = 0
0 = sc^3 +79,37 sc^2 -948,92 sc -27676,98
s = nsc/(nsc+ssa) = 0,2727
Asreq = (sc*s/2 - N/(bd))bd/ssa = 0,9543 cm2
39
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
7) At Middle of invert
Case.1
M= 0,2702 tf・m sca = 60 kgf/m2 h= 15 cm (height of member)
N= 1,7252 tf ssa = 1400 kgf/m2 d= 12 cm (effective height of member)
n= 24 d' = 3 cm (protective covering depth)
c= 4,50 cm (distance from neutral axis)
b= 100 cm
e = M/N = 15,66 cm
Solving the formula shown below, sc =
20,4045 kgf/cm2 ( 0 kgf/cm2)o.k. h d
sc^3+{3ssa/(2n) - 3N(e+c)/(bd^2)}sc^2 - 6N(e+c)ssasc/(nbd^2) - 3N(e+c)ssa^2/(n^2bd^2) = 0 d
0 = sc^3 +80,25 sc^2 -845,39 sc -24657,12
s = nsc/(nsc+ssa) = 0,2591
Asreq = (sc*s/2 - N/(bd))bd/ssa = 1,0338 cm2 Tensile is on inside of member
Case.2
M= 0,2702 tf・m sca = 60 kgf/m2 h= 15 cm (height of member)
N= 1,7252 tf ssa = 1400 kgf/m2 d= 12 cm (effective height of member)
n= 24 d' = 3 cm (protective covering depth)
c= 4,50 cm (distance from neutral axis)
b= 100 cm
e = M/N = 15,66 cm
Solving the formula shown below, sc =20,405 kgf/cm2 ( 0 kgf/cm2)o.k.
sc^3+{3ssa/(2n) - 3N(e+c)/(bd^2)}sc^2 - 6N(e+c)ssasc/(nbd^2) - 3N(e+c)ssa^2/(n^2bd^2) = 0
0 = sc^3 +80,25 sc^2 -845,39 sc -24657,12
s = nsc/(nsc+ssa) = 0,2591
Asreq = (sc*s/2 - N/(bd))bd/ssa = 1,0338 cm2 Tensile is on inside of member
Case.3
M= 0,3114 tf・m sca = 60 kgf/m2 h= 15 cm (height of member)
N= 1,0945 tf ssa = 1400 kgf/m2 d= 12 cm (effective height of member)
n= 24 d' = 3 cm (protective covering depth)
c= 4,50 cm (distance from neutral axis)
b= 100 cm
e = M/N = 28,45 cm
Solving the formula shown below, sc =20,853 kgf/cm2 ( 0,0008 kgf/cm2)o.k.
sc^3+{3ssa/(2n) - 3N(e+c)/(bd^2)}sc^2 - 6N(e+c)ssasc/(nbd^2) - 3N(e+c)ssa^2/(n^2bd^2) = 0
0 = sc^3 +79,99 sc^2 -876,69 sc -25570,05
s = nsc/(nsc+ssa) = 0,2633
Asreq = (sc*s/2 - N/(bd))bd/ssa = 1,5717 cm2 Tensile is on inside of member
Case.4
M= 0,3114 tf・m sca = 60 kgf/m2 h= 15 cm (height of member)
N= 1,0945 tf ssa = 1400 kgf/m2 d= 12 cm (effective height of member)
n= 24 d' = 3 cm (protective covering depth)
c= 4,50 cm (distance from neutral axis)
b= 100 cm
e = M/N = 28,45 cm
Solving the formula shown below, sc =20,853 kgf/cm2 ( 0 kgf/cm2)o.k.
sc^3+{3ssa/(2n) - 3N(e+c)/(bd^2)}sc^2 - 6N(e+c)ssasc/(nbd^2) - 3N(e+c)ssa^2/(n^2bd^2) = 0
0 = sc^3 +79,99 sc^2 -876,69 sc -25570,05
s = nsc/(nsc+ssa) = 0,2633
Asreq = (sc*s/2 - N/(bd))bd/ssa = 1,5717 cm2 Tensile is on inside of member
The maximum requirement of reinforcement bar is 1,5717 cm2 in Case.3 from above calculation.
Case. 1 2 3 4
Requirement 1,0338 1,0338 1,5717 1,5717 (cm2)
Side inside inside inside inside
Required reinforcement for design is the maximum required reinforcement calculated above in 1) - 4).
Item Side wallSide wall Top slab Invert Side wall Top slab Invert
Point bottom top end end middle middle middle
Side outside outside outside outside inside inside inside
Calculation 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Requirement 1,121 0,954 1,323 1,448 0,000 1,374 1,572 (cm2)
40
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Required R-bar Asreq cm2 1,12 0,00 0,95 1,32 1,37 1,45 1,57
Compressive stress sc kgf/cm2 13,7 3,1 12,0 11,7 11,1 13,5 12,5
Allowable stress sca kgf/cm2 60,0 60,0 60,0 60,0 60,0 60,0 60,0
ok ok ok ok ok ok ok
Tensile stress ss kgf/cm2 266,8 0,0 231,8 285,7 290,5 314,4 328,8
Allowable stress ssa kgf/cm2 1400,0 1400,0 1400,0 1400,0 1400,0 1400,0 1400,0
ok ok ok ok ok ok ok
Shearing stress at joint t kgf/cm2 1,44 0,00 1,11 1,87 0,00 2,11 0,00
Allowable stress ta kgf/cm2 11,00 11,00 11,00 11,00 11,00 11,00 11,00
ok ok ok ok ok ok ok
Shearing stress at 2d t2d kgf/cm2 0,65 - 0,61 0,92 - 1,04 -
Allowable stress t2da kgf/cm2 5,50 - 5,50 5,50 - 5,50 -
ok - ok ok - ok -
Resisting Moment Mr kgfcm 152.511 152.674 152.845 153.932 154.334 153.460 154.232
Mr for compression Mrc kgfcm 152.511 152.674 152.845 153.932 154.334 153.460 154.232
x for Mrc cm 5,347 5,328 5,309 5,192 5,151 5,242 5,161
ss for Mrc kgf/cm2 1791,8 1803,1 1814,9 1888,3 1914,9 1856,7 1908,3
Mr for tensile Mrs kgfcm 217.739 214.921 212.019 194.884 189.043 202.074 190.492
x for Mrs cm 7,338 7,298 7,257 6,995 6,899 7,108 6,923
sc for Mrs kgf/cm2 91,8 90,5 89,2 81,5 78,9 84,8 79,6
Distribution bar (>As/6 and >Asmin) 10@150 10@150 10@150 10@150 10@150 10@150 10@150
Reinforcement As cm2 5,24 5,24 5,24 5,24 5,24 5,24 5,24
ok ok ok ok ok ok ok
Reinforcement bar for fillet 12@150 12@150
Reinforcement As cm2 7,54 7,54
41
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
B. Box Culvert 60 x 60
Dimension of frame
t1 B t1
H0: Height of frame t2/2 + H + t3/2 0,720 m
D1 B0: Width of frame B + t1 0,720 m
t2 D1: Covering depth at middle of top slab D + t2/2 0,360 m
H H0
t3
B0
43
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Case.L1: Pvt1 = ###### tf/m2, B= 0,720 m Combination for Case.L2 (2) (2) (3) (3)
Pvt2 = 0,0000 tf/m2, B= 0,000 m a) + b) a) + c) a) + b) a) + c)
Case.L2: Pvt1 = ###### tf/m2, B= 0,720 m Distributed load total 11,4035 ###### ###### ######
Pvt2 = 0,0000 tf/m2, B= 0,000 m Select the combination case of ###### tf/m2,
for Case.L2, which is the largest load to the top slab.
In case of covering depth (D) is over 3.0m, uniform load of 1.0 tf/m2 is applied on the top slab of culvert instead of live load calculated above.
44
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
3 Load calculation
Case 1: Box Culvert Inside is Empty, Underground Water up to Top slab, Track load Case. L1
5) ground reaction
Acting Load (tf/m2)
Wbot=(t3*BT+Hf^2)*gc/B0 Wbot= 0,3693
Wtop Wtop= 0,3693
Ws=Wsw*2/B0 Ws= 0,4800
Pvd Pvd= 0,5400
Pvt1 Pvt1= 11,4035
Pvt2 Pvt2= 0,0000
Wiw=(hiw*B-2Hf^2)*gw/B0 Wiw= 0,0000 hiw: internal water depth 0,00 m
Up=-U/B0 U= -0,9800
Q= 12,1822
45
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Case 2: Box Culvert Inside is Empty, Underground Water up to Top slab, Track load Case. L2
5) ground reaction
Acting Load (tf/m2)
Wbot=(t3*BT+Hf^2)*gc/B0 Wbot= 0,3693
Wtop Wtop= 0,3693
Ws=Wsw*2/B0 Ws= 0,4800
Pvd Pvd= 0,5400
Pvt1 Pvt1= 11,4035
Pvt2 Pvt2= 0,0000
Wiw=(hiw*B-2Hf^2)*gw/B0 Wiw= 0,0000 hiw: internal water depth 0,00 m
Up=-U/B0 U= -0,9800
Q= 12,1822
46
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Case 3: Box Culvert Inside is Full, Underground Water up to invert, Track load Case. L1
5) ground reaction
Acting Load (tf/m2)
Wbot=(t3*BT+Hf^2)*gc/B0 Wbot= 0,3693
Wtop Wtop= 0,3693
Ws=Wsw*2/B0 Ws= 0,4800
Pvd Pvd= 0,5400
Pvt1 Pvt1= 11,4035
Pvt2 Pvt2= 0,0000
Wiw=(hiw*B-2Hf^2)*gw/B0 Wiw= 0,4722 hiw: internal water depth 0,600 m
Up=0 U= 0,0000
Q= 13,6344
47
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Case 4: Box Culvert Inside is Full, Underground Water up to invert, Track load Case. L2
5) ground reaction
Acting Load (tf/m2)
Wbot=(t3*BT+Hf^2)*gc/B0 Wbot= 0,3693
Wtop Wtop= 0,3693
Ws=Wsw*2/B0 Ws= 0,4800
Pvd Pvd= 0,5400
Pvt1 Pvt1= 11,4035
Pvt2 Pvt2= 0,0000
Wiw=(hiw*B-2Hf^2)*gw/B0 Wiw= 0,4722 hiw: internal water depth 0,600 m
Up=0 U= 0,0000
Q= 13,6344
48
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Check M N S (tf)
Member Case
Point (tf・m) (tf) at joint at 2d
Side wall A -0,428 4,605 2,565 1,241
(left) Case.1 Middle 0,023 4,520 0,000 -
B -0,409 4,433 -2,340 -1,211
A -0,428 4,605 2,565 1,241
Case.2 Middle 0,023 4,520 0,000 -
B -0,409 4,433 -2,340 -1,211
A -0,410 4,605 2,203 1,110
Case.3 Middle -0,010 4,518 0,000 -
B -0,394 4,433 -2,153 -1,068
A -0,410 4,605 2,203 1,110
Case.4 Middle -0,010 4,518 0,000 -
B -0,394 4,433 -2,153 -1,068
Top slab B -0,409 2,340 4,433 2,216
Case.1 Middle 0,389 2,340 0,000 -
C -0,409 2,340 -4,433 -2,216
B -0,409 2,340 4,433 2,216
Case.2 Middle 0,389 2,340 0,000 -
C -0,409 2,340 -4,433 -2,216
B -0,394 2,153 4,433 2,216
Case.3 Middle 0,404 2,153 0,000 -
C -0,394 2,153 -4,433 -2,216
B -0,394 2,153 4,433 2,216
Case.4 Middle 0,404 2,153 0,000 -
C -0,394 2,153 -4,433 -2,216
Side wall C -0,409 4,433 2,340 1,211
(right) Case.1 Middle 0,023 4,520 0,000 -
D -0,428 4,605 -2,565 -1,241
C -0,409 4,433 2,340 1,211
Case.2 Middle 0,023 4,520 0,000 -
D -0,428 4,605 -2,565 -1,241
C -0,394 4,433 2,153 1,068
Case.3 Middle -0,010 4,518 0,000 -
D -0,410 4,605 -2,203 -1,110
C -0,394 4,433 2,153 1,068
Case.4 Middle -0,010 4,518 0,000 -
D -0,410 4,605 -2,203 -1,110
Invert D -0,428 2,565 4,605 2,303
Case.1 Middle 0,401 2,565 0,000 -
A -0,428 2,565 -4,605 -2,303
D -0,428 2,565 4,605 2,303
Case.2 Middle 0,401 2,565 0,000 -
A -0,428 2,565 -4,605 -2,303
D -0,410 2,203 4,605 2,303
Case.3 Middle 0,419 2,203 0,000 -
A -0,410 2,203 -4,605 -2,303
D -0,410 2,203 4,605 2,303
Case.4 Middle 0,419 2,203 0,000 -
A -0,410 2,203 -4,605 -2,303
49
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Case.2
M= 0,4276 tf・m sca = 60 kgf/m2 h= 12 cm (height of member)
N= 4,6054 tf ssa = 1400 kgf/m2 d= 9 cm (effective height of member)
S0= 2,5646 tf n= 24 d' = 3 cm (protective covering depth)
S2d= 1,2412 tf c= 3,00 cm (distance from neutral axis)
b= 100 cm
e = M/N = 9,28 cm
Solving the formula shown below, sc =39,818 kgf/cm2 ( 1E-06 kgf/cm2)o.k.
sc^3+{3ssa/(2n) - 3N(e+c)/(bd^2)}sc^2 - 6N(e+c)ssasc/(nbd^2) - 3N(e+c)ssa^2/(n^2bd^2) = 0
0 = sc^3 +66,55 sc^2 -2444,7 sc -71303,21
s = nsc/(nsc+ssa) = 0,4057
Asreq = (sc*s/2 - N/(bd))bd/ssa = 1,9026 cm2
Case.3
M= 0,4096 tf・m sca = 60 kgf/m2 h= 12 cm (height of member)
N= 4,6054 tf ssa = 1400 kgf/m2 d= 9 cm (effective height of member)
S0= 2,2025 tf n= 24 d' = 3 cm (protective covering depth)
S2d= 1,1103 tf c= 3,00 cm (distance from neutral axis)
b= 100 cm
e = M/N = 8,89 cm
Solving the formula shown below, sc =38,974 kgf/cm2 ( 0 kgf/cm2)o.k.
sc^3+{3ssa/(2n) - 3N(e+c)/(bd^2)}sc^2 - 6N(e+c)ssasc/(nbd^2) - 3N(e+c)ssa^2/(n^2bd^2) = 0
0 = sc^3 +67,21 sc^2 -2367,1 sc -69039,41
s = nsc/(nsc+ssa) = 0,4005
Asreq = (sc*s/2 - N/(bd))bd/ssa = 1,7280 cm2
Case.4
M= 0,4096 tf・m sca = 60 kgf/m2 h= 12 cm (height of member)
N= 4,6054 tf ssa = 1400 kgf/m2 d= 9 cm (effective height of member)
S0= 2,2025 tf n= 24 d' = 3 cm (protective covering depth)
S2d= 1,1103 tf c= 3,00 cm (distance from neutral axis)
b= 100 cm
e = M/N = 8,89 cm
Solving the formula shown below, sc =38,974 kgf/cm2 ( 0 kgf/cm2)o.k.
sc^3+{3ssa/(2n) - 3N(e+c)/(bd^2)}sc^2 - 6N(e+c)ssasc/(nbd^2) - 3N(e+c)ssa^2/(n^2bd^2) = 0
0 = sc^3 +67,21 sc^2 -2367,1 sc -69039,41
s = nsc/(nsc+ssa) = 0,4005
Asreq = (sc*s/2 - N/(bd))bd/ssa = 1,7280 cm2
The maximum requirement of reinforcement bar is 1,9026 cm2 in Case.1 from above calculation.
Case. 1 2 3 4
Requirement 1,9026 1,9026 1,7280 1,7280 (cm2)
Case.2
M= 0,4089 tf・m sca = 60 kgf/m2 h= 12 cm (height of member)
N= 4,4326 tf ssa = 1400 kgf/m2 d= 9 cm (effective height of member)
S0= 2,3399 tf n= 24 d' = 3 cm (protective covering depth)
S2d= 1,2110 tf c= 3,00 cm (distance from neutral axis)
b= 100 cm
e = M/N = 9,23 cm
Solving the formula shown below, sc =38,696 kgf/cm2 ( 0 kgf/cm2)o.k.
sc^3+{3ssa/(2n) - 3N(e+c)/(bd^2)}sc^2 - 6N(e+c)ssasc/(nbd^2) - 3N(e+c)ssa^2/(n^2bd^2) = 0
0 = sc^3 +67,43 sc^2 -2341,6 sc -68297,88
s = nsc/(nsc+ssa) = 0,3988
Asreq = (sc*s/2 - N/(bd))bd/ssa = 1,7942 cm2
50
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
7) At Middle of invert
Case.1
M= 0,4014 tf・m sca = 60 kgf/m2 h= 12 cm (height of member)
N= 2,5646 tf ssa = 1400 kgf/m2 d= 9 cm (effective height of member)
n= 24 d' = 3 cm (protective covering depth)
c= 3,00 cm (distance from neutral axis)
b= 100 cm
e = M/N = 15,65 cm
Solving the formula shown below, sc =
35,6451 kgf/cm2 ( 0 kgf/cm2)o.k. h d
sc^3+{3ssa/(2n) - 3N(e+c)/(bd^2)}sc^2 - 6N(e+c)ssasc/(nbd^2) - 3N(e+c)ssa^2/(n^2bd^2) = 0 d
0 = sc^3 +69,78 sc^2 -2066,8 sc -60280,36
s = nsc/(nsc+ssa) = 0,3793
Asreq = (sc*s/2 - N/(bd))bd/ssa = 2,5138 cm2 Tensile is on inside of member
Case.2
M= 0,4014 tf・m sca = 60 kgf/m2 h= 12 cm (height of member)
N= 2,5646 tf ssa = 1400 kgf/m2 d= 9 cm (effective height of member)
n= 24 d' = 3 cm (protective covering depth)
c= 3,00 cm (distance from neutral axis)
b= 100 cm
e = M/N = 15,65 cm
Solving the formula shown below, sc =35,645 kgf/cm2 ( 0 kgf/cm2)o.k.
sc^3+{3ssa/(2n) - 3N(e+c)/(bd^2)}sc^2 - 6N(e+c)ssasc/(nbd^2) - 3N(e+c)ssa^2/(n^2bd^2) = 0
0 = sc^3 +69,78 sc^2 -2066,8 sc -60280,36
s = nsc/(nsc+ssa) = 0,3793
Asreq = (sc*s/2 - N/(bd))bd/ssa = 2,5138 cm2 Tensile is on inside of member
Case.3
M= 0,4193 tf・m sca = 60 kgf/m2 h= 12 cm (height of member)
N= 2,2025 tf ssa = 1400 kgf/m2 d= 9 cm (effective height of member)
n= 24 d' = 3 cm (protective covering depth)
c= 3,00 cm (distance from neutral axis)
b= 100 cm
e = M/N = 19,04 cm
Solving the formula shown below, sc =35,990 kgf/cm2 ( 0,0007 kgf/cm2)o.k.
sc^3+{3ssa/(2n) - 3N(e+c)/(bd^2)}sc^2 - 6N(e+c)ssasc/(nbd^2) - 3N(e+c)ssa^2/(n^2bd^2) = 0
0 = sc^3 +69,52 sc^2 -2097,4 sc -61175,43
s = nsc/(nsc+ssa) = 0,3816
Asreq = (sc*s/2 - N/(bd))bd/ssa = 2,8406 cm2 Tensile is on inside of member
Case.4
M= 0,4193 tf・m sca = 60 kgf/m2 h= 12 cm (height of member)
N= 2,2025 tf ssa = 1400 kgf/m2 d= 9 cm (effective height of member)
n= 24 d' = 3 cm (protective covering depth)
c= 3,00 cm (distance from neutral axis)
b= 100 cm
e = M/N = 19,04 cm
Solving the formula shown below, sc =35,990 kgf/cm2 ( 0 kgf/cm2)o.k.
sc^3+{3ssa/(2n) - 3N(e+c)/(bd^2)}sc^2 - 6N(e+c)ssasc/(nbd^2) - 3N(e+c)ssa^2/(n^2bd^2) = 0
0 = sc^3 +69,52 sc^2 -2097,4 sc -61175,43
s = nsc/(nsc+ssa) = 0,3816
Asreq = (sc*s/2 - N/(bd))bd/ssa = 2,8406 cm2 Tensile is on inside of member
The maximum requirement of reinforcement bar is 2,8406 cm2 in Case.3 from above calculation.
Case. 1 2 3 4
Requirement 2,5138 2,5138 2,8406 2,8406 (cm2)
Side inside inside inside inside
Required reinforcement for design is the maximum required reinforcement calculated above in 1) - 4).
Item Side wallSide wall Top slab Invert Side wall Top slab Invert
Point bottom top end end middle middle middle
Side outside outside outside outside inside inside inside
Calculation 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Requirement 1,903 1,794 2,682 2,767 0,000 2,713 2,841 (cm2)
51
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Required R-bar Asreq cm2 1,90 0,00 1,79 2,68 2,71 2,77 2,84
Compressive stress sc kgf/cm2 28,7 5,3 27,4 26,8 26,4 28,0 27,4
Allowable stress sca kgf/cm2 60,0 60,0 60,0 60,0 60,0 60,0 60,0
ok ok ok ok ok ok ok
Tensile stress ss kgf/cm2 436,6 0,0 415,8 550,3 554,0 567,5 577,5
Allowable stress ssa kgf/cm2 1400,0 1400,0 1400,0 1400,0 1400,0 1400,0 1400,0
ok ok ok ok ok ok ok
Shearing stress at joint t kgf/cm2 2,85 0,00 2,60 4,93 0,00 5,12 0,00
Allowable stress ta kgf/cm2 11,00 11,00 11,00 11,00 11,00 11,00 11,00
ok ok ok ok ok ok ok
Shearing stress at 2d t2d kgf/cm2 1,38 - 1,35 2,46 - 2,56 -
Allowable stress t2da kgf/cm2 5,50 - 5,50 5,50 - 5,50 -
ok - ok ok - ok -
Resisting Moment Mr kgfcm 92.039 92.091 92.145 93.537 93.671 93.377 93.635
Mr for compression Mrc kgfcm 92.039 92.091 92.145 93.537 93.671 93.377 93.635
x for Mrc cm 4,760 4,748 4,736 4,462 4,438 4,490 4,444
ss for Mrc kgf/cm2 1282,9 1289,6 1296,5 1464,8 1480,2 1446,4 1476,1
Mr for tensile Mrs kgfcm 266.659 263.653 260.650 199.707 195.142 205.364 196.335
x for Mrs cm 6,840 6,820 6,801 6,308 6,262 6,363 6,274
sc for Mrs kgf/cm2 184,7 182,5 180,4 136,7 133,4 140,7 134,3
Distribution bar (>As/6 and >Asmin) 10@150 10@150 10@150 10@150 10@150 10@150 10@150
Reinforcement As cm2 5,24 5,24 5,24 5,24 5,24 5,24 5,24
ok ok ok ok ok ok ok
Reinforcement bar for fillet 12@150 12@150
Reinforcement As cm2 7,54 7,54
52
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
53
JUSTIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Lanjutan (Multiyears Contract)
Dari uraian diatas maka untuk pekerjaan Jalan Rigid terdapat beberapa
perubahan volume pekerjaan dan adanya beberapa item pekerjaan baru:
54