Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Keperawatan Gawat Darurat
Dosen Pembimbing : Ns. Noor Faidah, S.Kep., M.Kep
Disusun Oleh
PSIK 6B
2021
A. Definisi
Resusitasi jantung paru suatu sistem/metode untuk mengatasi henti jantung dan/atau henti nafas.
Henti jantung adalah berhentinya kontraksi jantung yang ditandai tak terabanya denyut jantung,
denyut nadi dan/atau denyut arteri karotis.
Henti nafas adalah berhentinya gerakan pernafasan dan ditandai dengan tak terasanya hembusan
nafas dari kedua lubang hidung.
B. Tujuan
Agar nyawa penderita henti jantung dan/atau henti paru segera bisa diselamatkan dan tidak
memberikan gejala sisa.
C. Prosedur Pelaksanaan:
1. Petugas IGD RS NAMARS segera memeriksa ada tidaknya cedera dan tentukan ada respon
atau tidak.
2. Tepuk atau guncangkan secara halus, panggil atau tanya.
3. Bila diduga ada trauma kepala atau leher, pasien tak boleh digerakkan kecuali bila benar-
benar diperlukan.
Aktifkan sistem pelayanan emergensi yang ada:
Bila terjadi di luar RS :
a. Panggil bantuan,
b. Sebutkan jenis bantuan yang diperlukan,
c. Lokasi korban,
d. Nomor telpon yang digunakan,
e. Apa yang terjadi,
f. Jumlah orang yang memerlukan pertolongan,
g. Kondisi korban, dan informasi lainnya.
3) CIRCULATION (Sirkulasi)
a) Periksa ada tidaknya tanda-tanda sirkulasi;
i. Setelah pemberian bantuan nafas awal, periksa adanya pernafasan
normal, k atau gerakan dari korban sebagai respon terhadap bantuan
nafas yang diberikan. Sekaligus periksa ada tidaknya nadi karotis
jangan lebih dari 10 detik.
ii. Periksa denyut nadi arteri karotis adalah dengan mempertahankan
posisi kepala (head tilt) dengan satu tangan. Raba trakhea dengan 2
atau 3 jari tangan yang lain, geser jari-jari tersebut ke lateral sisi
penolong hingga celah antara trakhea dan otot.
iii. Gunakan tekanan yang lembut saja sehingga tidak menekan arterinya.
Bila denyut arteri karotis tak teraba lakukan kompresi dada.
b) Kompresi dada:
i. Jari penolong mencari arkus kosta bagian bawah.
ii. Ditelusuri ke atas hingga teraba bagian terbawah sternum.
iii. Taruh salah satu pangkal tangan pada bagian separuh bawah sternum,
dan taruh tangan yang satu lagi di atas punggungn tangan yang
pertama, sehingga tangan dalam keadaan paralel. Pastikan sumbu
pangkal tangan tepat pada sumbu sternum.
iv. Jari-jari tangan dapat dibiarkan terbuka atau saling mengunci satu
sama lain tetapi jangan menekan dada.
v. Usahakan mendapatkan posisi yang tepat di sternum dengan cara
meletakkan pangkal tangan penolong diantara ke dua papilla mammae.
vi. Lakukan kompresi yang efektif dengan memperhatikan hal- hal
sebagai berikut:
(1) Posisi siku tidak menekuk, posisi lengan tegak lurus dengan dada
korban.
(2) Tekan di tengah sternum.
(3) Lepaskan tekanan hingga dada kembali ke posisi normal agar darah
masuk ke dada dan jantung, posisi tangan tetap menempel di sternum.
(4) Lakukan 30 kali kompresi dada, pastikan dada kembali ke posisi
semula diantara dua kompresi. Buka lagi jalan nafas dan berikan lagi 2
kali bantuan nafas, masing- masing 1 detik. Bila sudah dilakukan
intubasi kompresi dada dan ventilasi dapat dilakukan kontinyu dan
tidak perlu sinkron.
4) REASSESSMENT:
a) Evaluasi ulang korban, bila tetap tak ada tanda-tanda sirkulasi ulangi RJP
dengan dimulai dari kompresi dada. Bila tanda-tada sirkulasi sudah tampak,
periksa pernafasan.
b) Bila ada nafas, tempatkan dalam posisi mantap dan awasi nafas dan sirkulasi.
c) Bila tak ada nafas tapi ada tanda-tnda sirkulasi, berikan bantuan nafas 10-12
kali/menit dan awasi adanya tanda-tanda sirkulasi tiap menit.
d) Bila tak ada tanda sirkulasi teruskan kompresi dada dan ventilasi dengan rasio
30 kompresi 2 ventilasi.
e) Berhenti dan periksa tanda-tanda sirkulasi dan adanya pernafasan spontan tiap
menit.
f) Jangan berhenti RJP kecuali karena keadaan khusus.
g) Bila didapatkan adanya pernafasan yang adekuat dan adanya tanda-tanda
sirkulasi, pertahankan jalan nafas tetap terbuka dan posisikan dalam posisi
mantap; dengan cara:
i. Satu lutut difleksikan.
ii. Satu lengan yang sepihak diletakkan dibawah pantat, lengan yang lain
difleksikan didepan dada.
iii. Pelan pelan diguligkan kearah yang sepihak dengan lutut yang fleksi.
iv. Kepala di ekstensikan, lengan yang fleksi didepan dada diletakkan
mengganjal rahang bewah (agar tidak terguling ke depan )
D. Daftar Pustaka
https://snars.web.id/rs/sop-resusitasi-jantung-paru/
10 mar 16