Disusun Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa allah swt, berkat rahmat
dankarunia nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah keperawatan keluarga ini yang
berjudul “” dengantepat waktu.
Kami menyadaribahwa teknik penyusunan dan materi yang kami sajikan masih
kurang sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang mendukung
dengan tujuan untuk menyempurnakan maklah ini
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
1. Tujuan umum
Dalam penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mapu mengenal dan
mengetahui tahap perkembengan keluarga anak usia sekolah dan asuhan
keperawatannya
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam penulisan makalah ini adalah
a. Mengetahui tugas keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah
b. Mengetahui asuhan keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan anak
usia sekolah
2
BAB II
KONSEP TEORITIS
3
C. Tumbuh kembang anak usia sekolah
Perkembangan jika dalam bahasa inggris disebut development. Menurut
Santrock development is the pattern of change that begins at conception and continues
through the life span, yang artinya perkembangan adalah perubahan pola yang dimulai
sejak masa konsepsi dan berlanjut sepanjang kehidupan. Perkembangan berorientasi
pada proses mental sedangkan pertumbuhan lebih berorientasi pada peningkatan
ukuran dan struktur. Jika perkembangan berkatan dengan hal yang bersifat fungsional,
sedangkan pertumbuhan bersifat biologis. Misalnya, jika dalam perkembangan
mengalami perubahan pasang surut mulai lahir sampai mati. Tetapi jika pertumbuhan
contohya 14 seperti, pertumbuhan tinggi badan dimula sejak lahir dan berhenti pada
usia 18 tahun.
c. Peran Kakek/Nenek
Menurut Bengtson (1985) yang dikutip Andarmoyo (2012), peran
kakek/nenek dalam keluarga adalah:
6
1) Semata-mata hadir dalam keluarga,
2) Pengawal (menjaga dan melindungi bila diperlukan),
3) Menjadi hakim (arbritrator), negosiasi antara anak dan orang tua,
4) Menjadi partisipan aktif, menciptakan keterkaitan antara, masa lalu
dengan sekarang serta masa yang akan datang.
2. Peran Informal
Peran informal bersifat implisit biasanya tidak tampak ke permukaan dan
dimainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan emosional individu
(Satir, 1967 dalam Andarmoyo 2012) dan/atau untuk menjaga keseimbangan
dalam keluarga. Keberadaan peran informal penting bagi tuntutan-tuntutan
integratif dan adaptif kelompok keluarga (Andarmoyo, 2012).
Beberapa contoh peran informal yang bersifat adaptif dan merusak
kesejahteraan keluarga diantaranya sebagai berikut :
a. Pendorong
Pendorong memuji, setuju dengan, dan menerima konstribusi dari orang
lain. Akibatnya dapat merangkul orang lain dan membuat mereka merasa
bahwa pemikiran mereka penting dan bernilai untuk didengar.
b. Pengharmonis
Pengharmonis menengahi perbedaan yang terdapat di antara para anggota
menghibur menyatukan kembali perbedaan pendapat.
c. Inisiator-konstributor
Inisiator-konstributor mengemukakan dan mengajukan ide-ide baru atau
cara-cara mengingat masalah-masalah atau tujuan-tujuan kelompok.
d. Pendamai
Pendamai (compromiser) merupakan salah satu bagian dari konflik dan
ketidaksepakatan. Pendamai menyatakan posisinya dan mengakui
kesalahannya, atau menawarkan penyelesaian “setengah jalan”.
e. Penghalang
Penghalang cenderung negatif terhadap semua ide yang ditolak tanpa
alasan.
f. Dominator
Dominator cenderung memaksakan kekuasaan atau superioritas dengan
memanipulasi anggota kelompok tertentu dan membanggakan
7
kekuasaannya dan bertindak seakan-akan mengetahui segala-galanya dan
tampil sempurna.
g. Perawat keluarga
Perawat keluarga adalah orang yang terpanggil untuk merawat dan
mengasuh anggota keluarga lain yang membutuhkan.
h. Penghubung keluarga
Perantara keluarga adalah penghubung, ia (biasanya ibu) mengirim dam
memonitor komunikasi dalam keluarga.
C. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif: fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu
untuk mempersiapkan anggota keluarga saling menyayangi
2. Fungsi Sosial: fungsi mengembangkan dari tempat melatih anak untuk
berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berdampingan dengan
orang lain di luar rumah
3. Fungsi Reproduksi: Keluarga berfungsi untuk mempertahankan generasi dan
menjaga kelangsungan keluarga
4. Fungsi Ekonomi: Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara
ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
5. Fungsi Perawatan pemeliharaan kesehatan: fungsi untuk mempertahankan
keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap mempunyai produktivitas tinggi
D. Tugas keluarga
Selain aktfitas di sekolah, masing-masing anak memiliki aktifitas dan minat sendiri
demikian orang tua yang memiliki aktifitas yang berbeda dengan anak. Perlu adanya
kerjasama untuk mencapai tugas perkembangan. Pada tahap ini orang tua perlu belajar
terpisah dengan anak, memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi, baik
aktifitas di sekolah maupun di luar sekolah. Tugas perkembangan keluarga pada tahap
keluarga dengan anak usia sekolah, yaitu:
1. Mensosialisasikan anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya,
2. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan,
3. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga,
4. Membiasakan belajar teratur,
5. Memperhatikan anak saat menyelesaikan tugas sekolah.
8
Selain tugas perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah keluarga perlu
melakukan tugas keluarga secara umum, yaitu:
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga dan perubahan-perubahan yang dialami
anggota keluarga.
2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga merupakan upaya
keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan
keadaan keluarga, tindakan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar
masalah kesehatan dapat dikurangi bahkan diatasi.
3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan agar masalah yang
lebih parah tidak terjadi.
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga
Menyusun prioritas
Friedman, menjelaskan perencanaan perawatan meliputi seleksi bersama yang
dirancang untuk mencapai tujuan. Faktor penetapan prioritas perasaan peka terhadap
10
klien dan efek terpeutik terhadap tindakan dimasa mendatang. Cara membuat skor
penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga:
N KRITERIA SKOR BOBOT
O
1 Sifat masalah
Aktual (Tidak/kurang sehat) 3
Ancaman kesehatan 2 1
Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
Mudah 2
Sebagian 1 2
Tidak dapat 0
3 Potensi masalah untuk dicegah
Tinggi 3
Sedang 2 1
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
Masalah berat, harus segera ditangani 2
Ada masalah, tetapi tidak perlu segera 1 1
ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
Skoring:
11
Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas
a) Kriteria 1
Sifat masalah; bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena
yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan
dirasakan oleh keluarga
b) Kriteria 2
Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan
terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut:
1) Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani
masalah
2) Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
3) Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan
waktu.
4) Sumber daya masyarakat dalam bentuk fadsilitas, organisasi dalam
masyarakat dan dukungan masyarakat
c) Kriteria 3
Potensi masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
1) Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah
2) Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu
ada
3) Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat
dalam memperbaiki masalah
4) Adanya kelompok ‘high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah
potensi untuk mencegah masalah.
d) Kriteria 4
Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana
keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang terlebih
dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat, yaitu:
1. Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai usia anak.
12
2. Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada lima tugas
keluarga yang bertujuan agar keluarga memahami dan memfasilitasi
perkembangan anak.
Intervensi Keperawatan
13
memutuskan untuk memutuskan untuk anggota keluarga sakit.
merawat, meningkatkan merawat, meningkatkan 3. Kaji sumber dukungan
atau memperbaiki atau memperbaiki keluarga yang ada
kesehatan kesehatan disekitar keluarga.
3. Keluarga mampu 3. Keluarga mampu 4. Ajarkan anggota
merawat anggota merawat anggota keluarga memberikan
keluarga untuk keluarga untuk dukungan terhadap
meningkatkan atau meningkatkan atau upaya pertolongan yang
memperbaiki kesehatan memperbaiki kesehatan telah dilakukan.
4. Keluarga mampu 4. Keluarga mampu 5. Ajarkan cara merawat
memodifikasi lingkungan memodifikasi lingkungan anak dirumah.
5. Keluarga mampu 5. Keluarga mampu 6. Rujuk ke fasilitas
memanfaatkan fasilitas memanfaatkan fasilitas kesehatan yang sesuai
kesehatan kesehatan kemampuan keluarga.
Evaluasi
Evaluasi didasarakan pada tujuan yang hendalk dicapai mengacu pada kriteria
hasil yang telah ditetapkan. Perawat selalu memberi kesempatan pada keluarga
untuk menilai keberhasilannya kemudian arahkan sesuai dengan tugas
perkembangan keluarga dibidang kesehatan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat terdiri atas kepala keluarga serta
beberapa orang yangberkumpul dan tinggal dalam satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.adapun pengkajian yang di lakukan pada keluarga dengan anak usia
sekolah meliputi identitas riwayat tahap perkembangan keluarga lingkungan, stuktur
keluarga, fungsi keluarga, penyebab masalah keluarga dan koping yang di lakukan
keluarga, identitas anak riwayat kehamilan sampai kelahiran riwayat kesehatan bayi
sampai saat ini, kebiasaan saat ini (pola prilaku dan kegiatan sehari–hari)
pertumbuhan dan perkembangan saat ini termasuk kemampuan yang telah di capai
dan pemeriksaan fisik.
15
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, Marilyn M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, Dan
Praktek, Ed. 5. Jakarta: EGC
Susanto T. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Aplikasi Teori Pada Praktik Asuhan
Keperawatan Keluarga. Jakarta: TIM
16